18 Juni, pengisian formulir pilihan universitas.
Baru pada saat inilah Fang Ping mengetahui nilai ujian Yang Jian dan yang lainnya.
Nilai ujian teori Yang Jian sebenarnya cukup bagus, tapi tetap tidak mencapai standar minimum 605 poin, hanya 597 poin.
Nilai ini sebenarnya sudah sangat baik dibandingkan prestasi akademik harian Yang Jian.
Kurang 8 poin, energi vitalnya juga pas-pasan mencapai standar. Yang Jian tidak mungkin mendaftar ke Universitas Bela Diri Nanjiang.
Liu Ruoqi juga demikian. Nilai ujian teorinya sangat bagus, 8 poin lebih tinggi dari Wu Zhihao, mencapai 653 poin.
Sama seperti Yang Jian, dia juga tidak bisa mendaftar ke universitas ilmu bela diri lokal di Nanjiang.
Dalam kondisi hanya kurang sedikit saja tidak memenuhi standar seperti ini, biasanya keduanya pasti akan sangat kecewa.
Tapi saat Fang Ping datang ke sekolah, dia tidak menemukan kekecewaan pada mereka. Malah suasana hati mereka terlihat baik.
……
Sebelum sempat ditanya Fang Ping, Yang Jian sudah bersemangat menjelaskan: "Begitu nilai keluar, langsung aku cek standar penerimaan Universitas Bela Diri Nanjiang. Rasanya seperti putus harapan!
Kurang 8 poin? Itu sama saja dengan menghancurkan hidup orang!
Aku bahkan sudah tidak mau melihat persyaratan universitas lain, karena dulu Universitas Bela Diri Nanjiang memang punya standar penerimaan terendah di provinsi ini.
Tapi kemudian Ruoqi menelepon aku..."
Liu Ruoqi di sampingnya mengambil alih pembicaraan. Ekspresi wajahnya yang biasanya datar kini tersenyum:
"Aku menelepon Yang Jian karena kebetulan melihat informasi penerimaan mahasiswa baru Universitas Bela Diri Tiannan.
Tahun ini Universitas Bela Diri Tiannan menambah kuota penerimaan dengan standar yang lebih rendah dari universitas lain!
115 kal energi vital, nilai ujian teori mencapai batas prioritas 595 poin bisa langsung mendaftar!
Aku tepat mencapai 115 kal, nilai akademik lumayan, mendaftar ke universitas bela diri Tiannan, harapan diterima cukup besar..."
Liu Ruoqi saat ini benar-benar tidak bisa tenang, sambil berbicara, senyuman cerah mengembang di wajahnya.
Gadis ini tidak jelek, latihan rutin bertahun-tahun, postur tubuhnya juga bagus. Senyumannya membuat beberapa pria di sekitarnya tak henti menatapnya.
Merasa sekeliling tiba-tiba hening, Liu Ruoqi menyapu pandangannya lalu merajuk: "Kalian sudah keterlaluan!"
Wu Zhihao menarik pandangannya, berkomentar pilu: "Senyumannya manis. Seandainya dulu tahu begini, harusnya aku lebih dulu bertindak. Sekarang malah menguntungkan para brengsek di universitas bela diri Tiannan!"
Ucapan ini setengah serius setengah bercanda. Jumlah siswi di universitas bela diri tidak terlalu banyak, dan yang ada kebanyakan berpenampilan biasa.
Siswi yang benar-benar mumpuni secara fisik-intelektual plus berparas menawan, sumber daya seperti ini terlalu langka!
Liu Ruoqi dulu pendiam. Bukan tidak ada yang berniat mendekatinya, tapi melihat karakternya yang demikian, semua akhirnya mundur perlahan.
Siapa sangka setelah tekanan psikologisnya hilang, karakter pihak malah berubah cukup signifikan.
Sayangnya kami semua sudah wisuda. Sebentar lagi berpisah ke berbagai penjuru, hubungan jarak jauh tidak semudah itu.
Begitu Wu Zhihao selesai, Yang Jian tersenyum lebar: "Aku juga daftar ke universitas bela diri Tiannan. Nilai akademikku selisih 2 poin di atas batas, tapi energi vitalku 1 kal lebih tinggi. Harapanku juga besar. Di Tiannan nanti, merawat Ruoqi tetap bisa kulakukan..."
MMP！
Semua orang yang hadir mengutuk dalam hati, mereka benar-benar melupakan hal ini.
Liu Ruoqi juga merasa geli namun tak menjawab ucapan Yang Jian.
Suasana hati beberapa orang cukup baik, Fang Ping pun turut merasa senang untuk mereka.
Tak disangka, seseorang di samping mengerutkan kening sejenak, ragu-ragu sebelum berkata: "Ruoqi, Yang Jian, Universitas Bela Diri Tiannan..."
Pembicara adalah siswa laki-laki yang saat hari kelulusan ujian masuk perguruan tinggi pernah bercerita tentang tetangga kakeknya yang meninggal sebagai mahasiswa bela diri.
Melihat tatapan semua orang, setelah berpikir sejenak pemuda itu melanjutkan: "Saya juga melihat informasi penambahan kuota penerimaan Universitas Bela Diri Tiannan. Kalian mungkin hanya melihat kuota tambahannya, tapi tidak melihat informasi lainnya..."
"Apa?"
Yang Jian segera bertanya, dia terlalu sibuk bersenang-senang hingga tak sempat melihat berita lain.
"Alasan Universitas Bela Diri Tiannan menurunkan standar penerimaan kali ini, katanya dikarenakan sebelumnya terjadi gempa bumi di sana dan mereka mengorganisir siswa untuk melakukan penyelamatan."
"Hasilnya, banyak siswa yang tewas dalam gempa tersebut..."
"Ini bukan pertama kalinya Universitas Bela Diri Tiannan melakukan penambahan kuota!"
"Kalian tahu, karena kejadian sebelumnya, saya cukup memperhatikan berita kematian siswa di berbagai universitas bela diri."
"Universitas Bela Diri Tiannan sangat berbahaya, setiap tahun ada siswa yang meninggal."
"Lima tahun lalu, mereka juga pernah menambah kuota karena terlalu banyak siswa yang tewas."
"Tahun ini pun sama..."
Suara pemuda itu semakin rendah: "Saya curiga bukan hanya karena faktor latihan, pasti ada risiko lain yang menyebabkan tingkat kematian tetap tinggi."
"Singkatnya, tingkat bahaya Universitas Bela Diri Tiannan jauh lebih tinggi dibanding Universitas Bela Diri Nanjiang."
Selain Universitas Bela Diri Tiannan, ada beberapa universitas bela diri lain yang juga seperti ini, tingkat kematiannya sangat tinggi……”
Begitu kata-kata ini keluar, suasana yang tadinya ramai mendadak hening.
Beberapa hal tidak diperhatikan oleh semua orang, karena sekolah-sekolah ini terlalu jauh dari mereka. Sebelumnya, perhatian mereka hanya tertuju pada Universitas Bela Diri Nanjiang.
Ditambah lagi, informasi seperti ini tidak akan dirilis melalui pengumuman resmi, hanya beredar sebagai kabar angin di internet.
Kecuali bagi yang sangat tertarik pada hal ini, orang biasa tidak akan memperhatikannya.
Liu Tao, teman sekelas ini, baru mulai memperhatikan informasi ini setelah ada orang terdekatnya yang mengalami masalah.
Mengetahui Liu Ruoqi dan Yang Jian mendaftar ke Universitas Bela Diri Tiannan, meski agak ragu-ragu, Liu Tao tetap membocorkan kabar ini.
“Liu Tao, risiko lain yang kamu maksud itu apa?”
Wu Zhihao segera bertanya. Para peserta ujian bela diri di kelas ini memiliki hubungan yang cukup baik.
Sekarang Liu Ruoqi dan Yang Jian sudah mendaftar ke Universitas Bela Diri Tiannan. Jika benar-benar terlalu berbahaya, harus dipikirkan matang-matang.
Liu Tao menggelengkan kepala: “Ini hanya tebakanku. Apakah ada situasi lain, aku juga tidak terlalu paham. Tapi Universitas Bela Diri Tiannan memang banyak memakan korban murid selama beberapa tahun terakhir.”
“Ruoqi, Yang Jian...”
Wu Zhihao belum selesai bicara ketika Liu Ruoqi tiba-tiba berkata: “Jangan coba menghalangiku! Kesempatan penambahan kuota universitas bela diri ini langka, seberbahaya apapun aku tidak akan menyerah!"
"Apalagi, pejuang harus memperjuangkan!"
"Aku tidak mungkin membiarkan kesempatan ini menghilang di depan mataku!”
Yang Jian yang terbiasa berpura-pura bodi, kali ini dengan serius berkata: "Ruoqi benar, kesempatan ada di depan mata. Jika tidak kita ambil, kita akan menyesal seumur hidup!"
Fang Ping di samping tidak membujuk, hanya ada lebih banyak ide dalam hatinya.
Apakah tingginya angka kematian di Universitas Bela Diri Tiannan karena misinya sulit, atau karena kemampuan murid yang rendah?
Atau mungkin...
Ada orang gila seperti yang menyerangnya sebelumnya di daerah sana?
Sebelumnya di Biro Penyidikan Ruiyang, dia mendengar markas besar orang gila itu bukan di Nanjiang, tapi di tempat lain.
Jika markas mereka ada di Tiannan, angka kematian yang tinggi punya penjelasan.
Beberapa universitas bela diri lain dengan angka kematian tinggi yang disebut Liu Tao mungkin mengalami situasi serupa.
Menurut Wang Jinyang, dua universitas besar sebenarnya juga berbahaya. Tapi karena murid-muridnya kuat, mentor dan pimpinan sekolah juga powerful, bahaya mungkin diacuhkan atau dinetralisir.
Liu Tao tidak menyebut dua universitas besar, entah karena kabar diblokir atau angka kematiannya lebih rendah.
Fang Ping tersenyum melihat yang lain diam: "Bahaya ada di mana-mana, tak perlu terlalu khawatir.
Asal kemampuan kita cukup kuat, bahaya bisa diatasi.
Jadi tugas kita adalah terus meningkatkan diri agar mampu menghadapi bahaya ini."
Liu Ruoqi dan Yang Jian yang baru dapat kesempatan, mana mungkin melepaskannya.
Tukar ke Fang Ping, saat ini juga akan meraih tali penyelamat terakhir, apalagi hanya mendengar, bahkan melihat ada kematian, takkan menyerah.
Liu Tao mendengar tak berkata lagi, lagipula ini hanya dugaan belaka darinya.
……
Beberapa peserta ujian ilmu bela diri, Fang Ping memilih Universitas Bela Diri Kota Iblis sebagai pilihan pertama, pilihan kedua Universitas Bela Diri Nanjiang.
Wu Zhihao karena teguran Wang Jinyang sebelumnya, memilih Universitas Bela Diri Nanjiang, dengan cadangan universitas biasa ilmu bela diri di Kota Iblis.
Liu Ruoqi dan Yang Jian, memilih Universitas Bela Diri Tianan, cadangannya universitas sastra.
Yang lain karena syarat tak terpenuhi, semua memilih universitas biasa.
Teman sebangku Fang Ping, Chen Fan, kali ini nilai ujiannya bagus, 5 poin lebih tinggi dari Fang Ping, 632 poin, pilihan pertama Universitas Normal Tiongkok Timur, kedua Universitas Nanjiang.
Kedua universitas ini juga memiliki fakultas ilmu bela diri.
Universitas Normal Tiongkok Timur juga terletak di Kota Iblis, universitas di Kota Iblis dan Ibu Kota selalu jadi prioritas siswa.
Saat pengisian formulir pendaftaran, wali kelas Liu Anguo pipinya merekah bagai bunga!
Kelas biasa-nya tahun ini hasilnya mengejutkan!
Dia sendiri terkejut!
Fang Ping mendaftar ke Universitas Bela Diri Kota Iblis salah satu dari dua institut tertinggi jalan pedang Tiongkok, Wu Zhihao ke Universitas Bela Diri Nanjiang, dua lainnya ke Universitas Bela Diri Tianan.
Kalau semuanya diterima, sekaligus 4 orang masuk universitas bela diri!
Perlu diketahui, tahun lalu SMA 1 Yangcheng total hanya 5 mahasiswa bela diri.
Tapi tahun ini, kelas (4) yang biasa ini mungkin menghasilkan 4 orang, termasuk siswa dua institut besar, mana mungkin Liu Anguo tak girang.
Sebelumnya, Zhou Bin yang paling terkenal di SMA 1, karena energi vitalnya tidak mencapai 130 kal, sehingga tidak bisa masuk dua universitas besar, hanya bisa mendaftar ke universitas bela diri lainnya.
Prestasi kelas (1), masih kalah dibandingkan kelas (4) mereka.
Kelas (2) lumayan, karena ada saudara Tan, beberapa orang juga bisa masuk universitas bela diri.
Diperkirakan tahun ini jika SMA 1 beruntung, mungkin ada sekitar 10 orang yang masuk universitas bela diri!
Bahkan mungkin melebihi 10 orang!
Karena Universitas Bela Diri Tiannan menambah kuota penerimaan, banyak siswa yang tidak memenuhi syarat tetap mendaftar ke sana.
Jika tingkat penerimaannya lebih tinggi, mungkin mencapai 12-13 orang.
Di tahun-tahun sebelumnya, ini hal yang sulit dibayangkan.
……
Setelah mengisi formulir pendaftaran, tinggal menunggu pemberitahuan.
Tapi proses kali ini sangat cepat, biasanya hasil akan keluar di akhir Juni.
Setelah pesta terakhir kali, kali ini mereka tidak berkumpul lagi, hanya berjanji akan saling memberi kabar ketika surat penerimaan datang, lalu berpisah.
……
Akhir bulan Juni.
Fang Ping menerima surat penerimaan dari Universitas Bela Diri Kota Iblis!
Meskipun nilai mata pelajaran profesional kurang beberapa poin, tapi tes energi vital yang mencapai 149 kal tetap membuat Fang Ping diterima.
Bersamaan dengan itu, Wu Zhihao dan yang lain juga mendapatkan hasil.
Wu Zhihao, saudara Tan, Zhou Bin, Chen Jie mendaftar ke Universitas Bela Diri Nanjiang.
Liu Ruoqi, Yang Jian, dan 3 orang dari kelas lain diterima di Universitas Bela Diri Tiannan. Jumlah siswa yang diterima tahun ini cukup mengejutkan Fang Ping.
SMA 1 Yangcheng total 11 orang yang lulus ke universitas bela diri, menggemparkan seluruh Kota Yang!
Selain SMA 1 Yangcheng, sekolah lain juga ada yang lulus ke universitas bela diri, terbanyak di Universitas Bela Diri Nanjiang dan Tiannan dengan total 8 orang.
“Kota Yang, tahun 2008 total ada 19 murid yang lulus ujian Universitas Bela Diri, rekor tertinggi sepanjang sejarah!”
“Dari jumlah itu, Universitas Bela Diri Tiannan saja merekrut 8 orang di Kota Yang, kalau tidak totalnya tidak akan sebanyak ini.”
“Dengan rasio ini, Universitas Bela Diri Tiannan merekrut sekitar 300 orang di Provinsi Nanjiang!”
“Di tingkat nasional mungkin lebih banyak lagi, hal ini mengejutkan banyak pihak.”
“Saat Fang Ping mengetahui hal ini, diam-diam dia berpikir: Jangan-jangan ini merekrut 'tumbal'?”
“Merekrut begitu banyak murid sekaligus, apakah Universitas Bela Diri Tiannan punya cukup sumber daya untuk melatih mereka?”
“Atau mungkin kerugian murid akibat gempa sebelumnya lebih besar dari yang dikatakan Liu Tao.”
“Kalau jumlah kematian tidak begitu banyak, mengapa harus merekrut sebanyak ini?”
“Fang Ping merasa bingung, diam-diam mencatat nama 'Universitas Bela Diri Tiannan' dalam hatinya, apalagi Liu Ruoqi dan Yang Jian juga diterima di sana.”
“Dia berniat menanyakan hal ini pada Lao Wang. Jika memang ada bahaya, setidaknya bisa mengingatkan Yang Jian dan yang lain.”
“BAB 81 KRISIS”
“Waktu berjalan cepat hingga memasuki bulan Juli.”
“Beberapa hari terakhir, orang tua sibuk, Fang Yuan juga sibuk, justru Fang Ping yang paling santai.”
“Orang tua sibuk mempersiapkan pesta sukacita, mengundang sanak saudara.”
“Fang Yuan sibuk memamerkan... eh, berbagi kabar.”
“‘Kakakku lulus Universitas Bela Diri Kota Iblis!’”
“‘Kakakku mengajarku bela diri!’”
“‘Nanti aku juga akan kuliah di Universitas Bela Diri Kota Iblis!’”
“……”
“Kalimat-kalimat ini sering terdengar oleh Fang Ping.”
“Karena sebentar lagi akan berangkat ke Kota Iblis, mempertimbangkan si gadis ini belum punya ponsel, Fang Ping membelikannya sebuah telepon genggam.”
“Tapi setelah memberikannya, Fang Ping langsung menyesal.”
"Gadis ini begitu sibuk, setelah ujian selesai, teleponnya bahkan lebih banyak daripada Fang Ping."
"Pamer hanya sekunder, contohnya saat ini, Fang Ping mendengar gadis itu memegang ponsel dan berbisik: 'Benar-benar tidak boleh dijual, Kakak bilang kalau barang-barangnya dijual lagi, dia akan membunuhku.'"
“……”
"'Tanda tangan juga tidak boleh, sekarang dia sama sekali tidak memberiku tanda tangan.'"
“……”
"'500 RMB? A Yu, kamu gila, menawar setinggi itu!'"
“……”
"'Kalau begitu aku pikir-pikir dulu. Bagaimana kalau setelah Kakak pergi, saat semester baru dimulai kita lihat apakah masih ada sisa barang di rumah, nanti kamu bisa pilih...'"
“……”
"Perkataan sebelumnya membuat Fang Ping agak lega, akhirnya gadis ini mengingat pelajaran."
"Tapi saat mendengar kalimat terakhir, wajah Fang Ping mulai menghitam!"
"Jadi begitu aku pergi, gadis ini langsung bersiap mengemas dan menjual semua barangku?"
"Mungkin merasakan tatapan Fang Ping, Fang Yuan tiba-tiba meningkatkan volume suaranya: 'A Yu, aku tidak main keluar, beberapa hari ini aku harus serius latihan bela diri!'"
"'Ya, begitu saja, sampai jumpa saat semester baru!'"
“……”
"Mulut Fang Ping berkedut, "Kau pikir kakakmu bodoh?"
"Diri yang telah menyelesaikan tempering tulang kedua ini tidak kalah dari petarung level satu biasa."
"Baru berjarak 5-6 meter, kau pikir aku tidak bisa dengar?"
"Karena gadis ini mengira dirinya tidak tahu, Fang Ping pun tidak membongkar rahasia."
"Setelah berpikir, Fang Ping berkata: 'Besok keluarga tante akan datang, mungkin tidak ada waktu untuk mengajarimu latihan tiang, hari ini kita ganti latihannya.'"
"Fang Ping sudah merencanakan: pertama-tama beri pelajaran pada gadis ini dengan latihan tiang."
"Setelah latihan, beri dia pil kabut darah."
“Setelah minum Kabut darah pill, dengan situasi Fang Yuan, meski berlatih tiang, selama satu dua hari ke depan selera makannya pasti berkurang.”
“Besok bibinya datang, suruh Ibu beli lebih banyak lauk kesukaan Fang Yuan.”
“Biarkan dia melihat semua orang makan, tak tahu apa yang ada dalam pikiran gadis kecil ini.”
Setelah berpikir, Fang Ping mulai ragu-ragu, kalau sering tidak makan, apakah tubuh gadis ini akan menyusut?
“Kalau sampai kurus, wajah bulatnya berubah jadi segitiga, itu tidak cantik lagi.”
Setelah bimbang sejenak, Fang Ping menghibur diri sendiri: “Kabut darah pill menguatkan energi vital. Dengan energi vital yang cukup, seharusnya dia tidak bisa kurus.”
Fang Yuan tak tahu Fang Ping punya segudang ide. Fang Yuan yang baru mengenal jalan pedang sangat antusias dengan latihan tiang.
Mendengar akan ada latihan tambahan, bukannya menolak malah bersemangat: “Oke, aku ganti baju dulu!”
“Nggak perlu buru-buru, malam juga boleh...”
“Masa nggak buru-buru? Sekarang juga, Fang Ping, jangan malas!” Gadis kecil itu cemberut.
Dalam kondisi bersemangat, Fang Yuan ingin langsung mulai berlatih.
Fang Ping meliriknya, dengan senang hati memenuhi keinginannya: “Baik, ganti baju dulu. Aku segera ajari.”
Gadis kecil itu berlari ganti baju. Fang Ping mulai merencanakan seberapa intens latihan tambahan nanti.
……
Lebih dari satu jam kemudian.
Dengan wajah memelas dan napas terengah-engah seperti kerbau, Fang Yuan merintih: “Kakak, masih harus latihan lagi?”
“Hmm, makan pahitnya kepahitan baru bisa jadi manusia unggulan. Bukankah kamu ingin masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis? Kalau sekarang tidak mau menderita, bagaimana bisa masuk nanti?”
“Tapi...”
Gadis kecil itu sangat ingin membantah, "Kamu sendiri tidak seperti ini!"
Fang Ping selama tiga tahun SMA hanya rajin di akhir-akhir saja, sebelumnya hidupnya sangat nyaman.
Mengapa baru SMP dia sudah harus menderita?
Fang Ping sudah menebak perkataannya, sambil tertawa berkata: "Kakakmu ini berbeda denganmu, aku ini jenius."
“Jangan buru-buru menyangkal! Kalau bukan jenius, bagaimana bisa yang lain tidak lulus ke Universitas Bela Diri Kota Iblis, tapi aku bisa?”
“Sebagai rakyat biasa, kamu harus berusaha. Kalau penderitaan kecil ini saja tidak tahan, masa depanmu tidak akan sukses.”
“……”
Setelah mencucikan otak adiknya beberapa saat, melihatnya hampir tidak bisa berdiri karena lelah, Fang Ping baru puas: "Sudah, untuk hari ini cukup. Besok dilanjutkan."
“Aduh?”
Fang Yuan mengeluh: “Besok tante akan datang, bukannya kamu bilang besok libur latihan?”
“Rajin berlatih tanpa henti adalah jalan ilmu bela diri!” Fang Ping merengut: “Aku bilang libur, kamu malah ingin bermalas-malasan. Bagaimana bisa latihan tiangmu bagus?”
“Kakak...”
Fang Yuan merasa sangat tidak adil, “Kamu sendiri yang bilang libur, mana tahu tiba-tiba berubah pikiran.”
Fang Ping hendak melanjutkan omongan ketika ponselnya bergetar.
Menyambung telepon, ia melambaikan tangan ke adiknya untuk istirahat. Sebelum pergi tidak lupa memberi isyarat agar meminum air yang sudah ditambah ramuan itu.
Setelah melihat Fang Yuan menghabiskan air yang dicampur pil Kabut darah dalam sekali teguk, barulah Fang Ping merasa lega.
Tampaknya besok bisa menyaksikan pertunjukan menarik.
……
Begitu Fang Yuan keluar, Fang Ping segera tersenyum: "Kak Wang, tidak mengganggumu kan?"
"Tidak, tadi aku keluar sebentar."
Wang Jinyang menjawab sambil lalu: "Ada perlu menelepon?"
Fang Ping menceritakan secara singkat masalah Universitas Bela Diri Tiannan. Wang Jinyang terdiam sejenak, lalu berkata dengan nada kompleks: "Tidak terlalu berbahaya.
Universitas Bela Diri Tiannan sebelumnya mengalami korban berjatuhan murid elit karena persiapan tidak matang dalam suatu misi.
Sekarang sedang berusaha mengisi kekosongan untuk mencegah diskontinuitas."
"Korban berjatuhan?"
Ini juga menjadi titik fokus perhatian Fang Ping - benarkah universitas bela diri seberbahaya itu?
"Universitas Bela Diri Tiannan memiliki 18 petarung tingkat tiga, dua lebih banyak dari Nanjiang! Dalam misi terakhir, 8 orang mengorbankan diri!"
Nada Wang Jinyang berat, sengaja menggunakan istilah "teknik pengorbanan", bukan sekadar "kematian"!
Istilah "pengorbanan" bukan sembarang orang bisa menggunakannya.
Fang Ping seolah mulai memahami, bertanya dengan suara rendah: "Bagaimana bisa sampai segitu banyak yang dikorbankan?"
"Beberapa hal lebih berbahaya dari yang kau bayangkan!" Wang Jinyang berkata datar: "Semakin elit posisimu, semakin banyak keuntungan dinikmati, semakin besar pula pengorbanan yang harus dibayar."
"Sudah kukatakan sebelumnya, jika mau hidup biasa-biasa saja, tentu tak ada risiko. Tapi jika tak mau medioker, bersiaplah."
"Banyaknya korban murid elit di Universitas Bela Diri Tiannan kali ini juga terkait ketidaksiapan mereka."
Wang Jinyang teringat kejadian sebelumnya. Universitas Bela Diri Tiannan merupakan kekuatan pertama yang memasuki gua bawah tanah untuk meredam kekacauan.
Komando Militer Barat Daya dan Universitas Bela Diri Barat Daya memiliki kekuatan lebih unggul dari Tiannan. Perwira pemimpin dan mentor universitas tersebut juga memiliki kemampuan yang sangat mumpuni.
Sayangnya, mentor pemimpin dari Tiannan kurang kompeten sehingga gagal melindungi para murid saat insiden terjadi.
Banyak murid baru pertama kali masuk ke gua tanpa persiapan memadai, menyebabkan beberapa korban jiwa seketika.
Menghentikan kilas balik, Wang melanjutkan: "Anda ingin menanyakan apakah teman sekelas Anda dalam bahaya?"
"Risiko pasti ada, tapi masalah sudah teratasi untuk sementara. Tidak akan ada masalah besar."
"Lagipula, yang belum mencapai tingkat tiga tak perlu terlalu khawatir."
"Baguslah..."
Fang Ping menghela napas lega. Hubungannya dengan Yang Jian cukup baik. Jika benar ada bahaya besar, tentu perlu memberi peringatan.
“……”
Percakapan pun diakhiri dengan cepat.
Usai menutup telepon, Fang Ping terhanyung dalam kontemplasi.
Walau Wang tak banyak bicara, dia merasakan gelombang krisis yang menggunung.
Apa sebenarnya makna "murid elit"?
Di universitas bela diri besar, tingkat tiga merupakan standar elit sejati.
Tiannan hanya memiliki belasan murid tingkat tiga. Kehilangan separuh dalam satu misi merupakan kerugian fatal!
Bahaya seperti apa? Misi macam apa yang bisa menghancurkan begitu banyak petarung level tiga?
Di Kota Yang yang luas ini, adakah petarung level tiga?
Di Kota Yang, seorang Huang Bin saja perlu mencari sekutu, belum pasti apakah ada petarung level tiga.
Dari sini terlihat, petarung level tiga sudah cukup kuat dan dianggap sebagai tokoh penting.
Tapi tokoh sepenting ini, masih begitu muda dan berpotensi besar, lenyap dalam sekejap mata.
"Sepertinya aku harus segera breakthrough ke tingkat satu, tidak bisa terus menunda pemupukan."
Fang Ping sudah memutuskan dalam hati, berlama-lama di tingkat calon petarung belum tentu baik.
Pertengahan Juni, Fang Ping bertemu Wang Jinyang, energi vitalnya tembus 180 kal, menyelesaikan tempering tulang kedua.
Semakin tinggi level, pertumbuhan energi vital semakin sulit dengan konsumsi yang membengkak!
Sekarang sudah awal Juli, lebih dari dua minggu telah berlalu.
Saat ini pertumbuhan energi vital Fang Ping jauh lebih lambat:
Kekayaan: 3.200.000
Energi Vital: 189 kal
Spiritual: 199 Hz
Energi vital mentok di 189 kal, kemampuan spiritual bahkan sudah mencapai 199 Hz dua minggu lalu dan stagnan.
Fang Ping menduga, angka 200 adalah bukit curam.
Energi vital 200 kal kemungkinan besar akan tercapai saat tempering tulang ketiga.
Tapi pengurangan nilai kekayaan terlalu cepat!
April: 1.000 nilai kekayaan untuk naik 1 kal.
Setelah mencapai batas tubuh, rata-rata 20-30 ribu nilai kekayaan per 1 kal.
Setelah breakthrough 150 kal, rata-rata 40-50 ribu nilai kekayaan per 1 kal.
Total nilai kekayaan Fang Ping sudah mencapai 6 juta lebih, sekarang 3 juta telah terkonsumsi.
Untuk tempering tulang ketiga, diperkirakan hanya akan tersisa sekitar 2 juta nilai kekayaan.
"Efek nilai kekayaan lebih efektif daripada uang. Kalau orang lain, bukankah tiga kali tempering tulang akan menghabiskan sumber daya ratusan juta?"
"Tak heran bahkan Wang Jinyang tidak mengejar tiga kali tempering tulang, karena konsumsi sumber dayanya mungkin setara dengan yang dia habiskan sampai kasta tiga."
"Selain itu, Fang Ping juga menghabiskan 500 ribu yuan cash untuk membeli tiga botol cairan penguat tubuh dari Wang Jinyang dengan harga persahabatan."
"Dihitung-hitung, sumber daya yang dia konsumsi tidak sedikit."
"Jika dalam beberapa waktu lagi sampai masa masuk sekolah belum bisa menyelesaikan tiga kali tempering tulang, aku akan langsung breakthrough."
"Jika tidak menjadi petarung, segala tindakan jadi serba canggung."
"Hanya dengan menjadi petarung, Fang Ping baru bisa leluasa menjalankan rencana selanjutnya."
"Sisa uang di tangannya kini tidak banyak. Setelah memberi orang tua 300 ribu dan membeli cairan penguat tubuh 500 ribu, tersisa sekitar 1,5 juta lebih."
"Jumlah ini terlihat besar bagi rakyat biasa, dan cukup bernilai di Kota Yang."
"Tapi apa itu Kota Iblis?"
"Sekalipun sekarang, 1,5 juta di Kota Iblis bukanlah uang besar, paling hanya bisa beli toilet di pusat kota... toilet yang agak besar sedikit."
"Bulan Juli lanjut latihan di rumah, bulan Agustus berangkat lebih awal ke Kota Iblis untuk survei dan persiapan. Jika terus begini, sampai level satu bintang, aku benar-benar akan miskin bunyi kaleng kosong."
"Obat-obatan yang ada, pil kabut darah akan disisakan untuk Fang Yuan. Pil pengerasan tulang level 1 dan pil pelindung organ dalam akan digunakan saat breakthrough."
"Dihitung-hitung, tinggal tersisa 8 pil darah biasa dan 5 pil Qi-Darah level 1."
"Jika benar-benar mentok, cari kesempatan turun tangan. Bagaimanapun Fang Ping sendiri tidak perlu suplemen pil darah."
"Pusing, tak tahu apa bedanya setelah mencapai kasta tiga?"
Selama ini, murid yang tewas kebanyakan adalah siswa elit di realm Jalan Pedang tingkat tiga.
Meski Fang Ping merasa sedikit ketakutan terhadap hal-hal tak dikenal, kondisi setengah mengerti ini justru lebih menyiksa.
