Lantai tiga bawah.
"Cepat, lantai empat sedang berantem!"
"Satu lawan tiga ratus, ayo naik lihat!"
“……”
Teriakan bergema di tiga lantai bawah. Segera, kerumunan membanjiri lantai empat. Saat ini tak ada yang peduli akan mendapat pelajaran.
Guo Sheng si gendut ikut berdesakan di kerumunan. Baru naik ke lantai empat, langsung melihat Fang Ping menendang hingga terbang seorang wanita petarung!
"Bangsat, mukul wanita!"
Banyak yang melihat adegan ini langsung memaki.
Fang Ping sama sekali tak peduli mereka, bahkan berharap mereka naik - semua itu poin!
Petarung benar-benar sulit dikalahkan. Tanpa serangan mematikan, mereka bisa langsung bangun. 5 poin terlalu sulit diraih!
Non-petarung jauh lebih mudah, satu tinju atau tendangan langsung jatuh. Ini baru poin!
Baru saja menendang seorang petarung hingga terlempar, Fang Ping melakukan evaluasi diri. Latihan teknik perekatnya masih belum sempurna, menendang hingga terlempar justru membuat tenaga terbuang.
Dalam waktu singkat ini, energi vital Fang Ping juga terkuras cukup parah.
Baru saja sudah menghabiskan 10.000 nilai kekayaan untuk mengisi ulang energi vital.
1 kredit setara dengan 10.000 rupiah di universitas bela diri magis, atau 30.000 rupiah di luar. Entah bagaimana sistem menghitungnya?
Bagaimanapun, seorang non-petarung minimal bernilai 10.000 nilai kekayaan. Dalam waktu singkat tadi, dia sudah mengalahkan lebih dari sepuluh non-petarung plus dua tiga petarung.
Hampir 30 poin, tetap saja untung besar!
Fang Ping juga menyadari: petarung perempuan lebih mudah ditaklukkan. Satu tendangan keras, bahkan lebih ringkih daripada non-petarung dengan Tempering Tulang Kedua. Poin didapat dengan mudah.
Maka, selanjutnya Fang Ping mengincar seorang petarung perempuan lagi.
Dengan telapak tangan menyapu non-petarung yang menghalangi, Fang Ping melesat ke arah petarung perempuan itu, kaki kanannya menyapu horizontal.
Tendangan membuka pertahanan lawan, disusul pukulan tinju yang menghantam dada sang perempuan.
"Brengsek!"
Perempuan itu memegangi dadanya yang perih. Melihat Fang Ping mengangkat kaki untuk menendang lagi, dia mengaum: "Aku menyerah, cukup!"
"Masih pantas disebut pria?!"
Perempuan ini cukup cantik. Di SMA dulu, sebagai siswi berprestasi akademik, energi vital tinggi, dan keluarga kaya, dia hampir menjadi dewi di mata semua siswa pria!
Tapi siapa sangka, baru hari kedua di universitas bela diri, dadanya hampir meledak dipukuli seorang pria!
Marah, gelisah, ditambah dada yang tersayat sakit, siswi itu mengaum keras. Tanpa berlama-lama, langsung pergi mengintip dadanya sambil khawatir ada masalah akibat pukulan.
Fang Ping melihat situasi ini, langsung menggelegar: “Siswi menyerah, tinju-kaki tak kenal ampun, Menghajar hingga tak bisa membela diri!”
“Brengsek!”
“Serigala!”
“Yun Xi, bodoh berdiri ngapain, maju!”
“……”
Yang Xiaoman dan Zhao Xuemei meledak amarah, mereka bertiga adalah siswi terkuat di antara semua perempuan. Dari 19 orang kemarin, hanya mereka bertiga yang perempuan.
Sekarang Fang Ping meremehkan perempuan, bahkan tak tahu malu menyerang dada seorang siswi, langsung memicu kemarahan mereka.
Begitu Yang Xiaoman maju, Fang Ping sambil menahan serangan seorang petarung pria, membujuk: “Siswi jangan maju terlalu cepat, tinju-kaki sungguh tak kenal ampun, Menghajar hingga aku tak bertanggung jawab!”
“Mati kau!”
"Yang Xiaoman meledak amarah, kaki panjangnya melayang terbang seperti cambuk menghantam pinggang Fang Ping."
Ekspresi wajah Fang Ping berubah, sangat kuat!
Petarung yang telah menjalani Tempering Tulang Kedua jauh lebih kuat dari petarung biasa!
Hampir tak sempat menghindar, Fang Ping mencengkeram seseorang di sampingnya dan menyandarkannya ke tubuhnya. Tendangan Yang Xiaoman menghantam pihak lain.
"Aduh!"
Jeritan seperti babi disembelih langsung terdengar, membuat beberapa orang di sekitar buru-buru menjauhi Fang Ping dan Yang Xiaoman.
Zhao Lei yang baru hendak menyerang Fang Ping mengomel, "Yang Xiaoman, orang sendiri juga kau pukul?!"
"Aku tidak melihat! Fang Ping yang tak tahu malu!"
“Brengsek, apakah tiga kali tempering tulang bisa sekuat ini?”
Zhao Lei tidak melanjutkan, tapi bergumam dalam hati. Temper tiga kali juga pertama kali dia lihat, siapa sangka Fang Ping menakutkan kuatnya!
Daya serangnya sebenarnya hampir sama dengannya, bahkan sedikit lebih lemah.
Tapi ketahanan Fang Ping benar-benar luar biasa!
Sudah ditendang beberapa kali, tapi tidak lama langsung pulih normal. Ini masih disebut non-petarung?
Lagipula sampai sekarang pertempuran berlangsung, energi vital orang lain mulai menipis, tapi pria ini sama sekali tidak terlihat lemah!
Di belakang kerumunan, Fu Changding menjerit kesakitan sambil berteriak, "Aku sudah minum obat, 10 poin! Tidak bisa dikompensasi. Laozi rugi besar! Fang Ping, bantu halangi!"
"Urus sendiri nasibmu!"
"Brengsek! Kalau bukan karena kamu..."
Fu Changding sudah tak sempat bicara lagi. Sebentar saja, tujuh delapan petarung sudah mengerumuninya.
Daya tahan Fang Ping terlalu kuat, ditambah Zhao Lei dan Yang Xiaoman di sana, susah ikut campur. Lebih baik habisi Fu Changding dulu!
Dua brengsek ini kemarin sudah bikin geram banyak orang, hari ini masih berani datang. Sumpah takkan jadi manusia kalau tak balas dendam!
Di area luar, beberapa murid non-petarung berteriak kencang, "Jangan berkerumun! Petarung dibagi empat kelas, sistem giliran!"
"Zhao Lei, Yang Xiaoman, kalian masing-masing pimpin satu kelas, serang Fang Ping bergiliran!"
"Chen Yunxi, kamu pimpin satu kelas, kawal Fu Changding!"
"Yang lain bentuk satu kelas, habiskan energi vital mereka!"
"Tim Tempering Tulang Kedua masing-masing bawa 10 orang, bergantian setiap 5 menit! Gunakan senjata panjang untuk serangan pengalih di area luar, hadapi mereka sampai kehabisan tenaga!"
"Zhao Lei, Fang Ping sudah menguasai Latihan Tiang tingkat dua bisa melepas tenaga. Jangan serang bagian lain, duel frontal dengannya! Gunakan tulang pahamu yang sudah ditempa sempurna untuk menendangnya. Tempering tiga tingkat pun takkan sekuat tempaanmu!"
"Petarung harus menggunakan bagian tubuh yang sudah ditempa untuk duel frontal! Berhenti buang-buang energi vital!"
“……”
Murid MoWu yang berpengalaman luas, sebagian memiliki naluri tajam meski kekuatan masih kurang.
Saat itu, mereka mulai mengambil alih komando di area luar.
Kerumunan yang awalnya panik perlahan menjadi terorganisir.
Fang Ping menyadari, di bawah arahan mereka, Zhao Lei dan kawan-kawan yang awalnya menyerang sembarangan kini fokus memukul satu titik di tubuhnya.
Tempering tiga tingkat bukanlah dewa. Meski energi vital terisi, fisik tetap merasakan kepedihan.
Setelah duel frontal lagi dengan Zhao Lei, Fang Ping mengerutkan alisnya sambil membentak: "Fu Changding, habisi para non-petarung itu!"
"Aku... Aku hampir tak kuat..."
Fu Changding bahkan lebih parah, menjerit kesakitan dengan suara serak.
Chen Yunxi setara kekuatannya. Andai bukan wanita yang kurang mahal bertarung, satu orang saja bisa mengalahkannya.
"Kemarin kau ingin jadi burung kecil yang manis? Masih kalah oleh wanita?"
"Aku... Jangan bicara. Aku lelah... Sakit... Tak bisa bicara lagi..."
Fu Changding ingin menangis. Bukan ini yang direncanakan kemarin!
"Aku minta duel satu lawan satu, pertarungan berantai, bukan dikeroyok!"
Bukan cuma satu dua orang, tapi 300 orang!
Meski area sekitarnya terbatas, setiap kali cuma 10-an orang yang menyerang, tapi kalau begini terus, dia hampir mati dipukuli!
Fang Ping juga menyadari situasi ini tak bisa dibiarkan, berteriak: "Kabur! Non-petarung juga masuk hitungan! Jumlah kita banyak, habisi satu-satu!"
"Setuju!"
Fu Changding sudah lama ingin melakukan ini, langsung mengulurkan tangan untuk meraih dada Chen Yunxi. Chen Yunxi kaget setengah mati, buru-buru menghindar.
Seketika, jebakan pengepungan terbuka celah. Fu Changding melompat keluar dari kerumunan, menyusup ke kelompok non-petarung.
"Aduh!"
"Tak tahu malu! Kabur dengan cara begitu!"
"Jangan panik, non-petarung mundur semua, minggirkan jalan..."
Jenius komando di area luar terus memberi perintah. Belum selesai bicara, tiba-tiba langit di atasnya gelap. Fang Ping yang tak diketahui kapan lolos dari pengepungan, melompat di udara dan menendang pipinya!
"Blek..."
Darah hidung dan air mata langsung muncrat. Si jenius yang baru saja semena-mena memberi komando ini wajahnya sudah seperti toko kecap, tak bisa lagi bicara.
Beberapa komandan lain kaget, buru-buru menghindar!
Di luar, murid tiga lantai bawah yang sedang menonton tiba-tiba ada yang panik berteriak: "Lari! Dia ke sini!"
"Fang Ping, kami cuma nonton!"
"Kami tidak bersalah!"
“……”
"Dekan tidak bilang level berapa! Yang datang semua masuk hitungan! Satu poin tetap poin!"
Fang Ping mengaum keras mencegah dekan ingkar janji, gerombolan non-petarung ini, sekali tendang tiga orang, inilah jalan pintas mengumpulkan poin!
……
Lantai 9.
Para mentor terpaku diam di tempat.
Selama bertahun-tahun, penerimaan mahasiswa baru di Sekolah Sihir belum pernah sekacau hari ini!
Dua orang ini mengobrak-abrik seluruh gedung pelatihan!
Ditambah provokasi dekan dan insentif kredit akademik, para murid menjadi liar. Biasanya petarung jarang menyasar non-petarung.
Meski Fang Ping bukan petarung, kekuatan tempurnya setara petarung sejati.
Sekarang malah menindas rakyat biasa dengan dalih - mengumpulkan poin!
Seorang mentor tak tahan lagi, geram berkata: "Dekan, sistem poin untuk non-petarung harus dihapus!"
Huang Jing meliriknya, lama baru berucap: "Dia juga non-petarung..."
"Ini..."
"Tapi Fu Changding kan petarung?"
"Dia sedang dikeroyok petarung, belum keluar. Tidak relevan."
“……”
Para hadirin terdiam. Seorang mentor menghela: "Biarlah, biar mereka merasakan penderitaan."
Mereka mengira masuk Sekolah Sihir langsung jadi anak emas langit. Masih belum sadar semuanya mulai dari nol.
Hampir 70 petarung, ribuan non-petarung, ditindas oleh satu petarung level 1 dan non-petarung...
Sungguh...
Sungguh...
Mentor ini tak tahu harus berkata apa. Memalukan! Memalukan nama Sekolah Sihir!
"Chen Zhenhua dari Fakultas Sastra justru mengatakan dengan adil: 'Fang Ping ini telah melalui tiga kali tempering tulang, energi vitalnya melebihi 200 kal!"
"Latihan tiangnya juga mencapai level kedua, tahap berdiri kokoh, bisa melepaskan tenaga. Perlu diketahui, latihan tiang di level ini bisa disebut Boneka Tidak Jatuh."
"Mengenai teknik tempur... jurus kakinya sangat tajam, ledakan dan pengumpulan tenaga sudah dikuasai, pemanfaatan energi perekat juga cukup baik, menggunakan kekuatan minimal untuk meledakkan daya hancur."
"Teknik tempur seperti ini... sepertinya berasal dari universitas bela diri!"
"Para hadirin mengangguk, mereka yang berpengalaman langsung berkomentar: 'Ini memang teknik kaki khas universitas bela diri, bukan ajaran militer atau jurus pertunjukan dari kursus bela diri. Teknik kaki ini menguasai esensi sejati, gurunya pasti ahli jurus kaki.'"
"'Apakah keturunan mentor universitas bela diri?'"
"Seorang wanita yang kemarin menyebutkan akan memeriksa data tersenyum: 'Bukan, latar belakangnya sangat biasa. Asalnya dari Yangcheng, Nanjiang. Tadilah aku tidak percaya ketika si kecil ini bilang Universitas Bela Diri Nanjiang menawarkan hadiah 10 juta untuk menahannya, sekarang aku percaya.'"
"'Keluarga biasa?' seseorang mempertanyakan, 'Bagaimana mungkin? Meskipun energi vitalnya tinggi, tanpa bimbingan, mustahil penguasaan teknik tempur dan latihan tiangnya secepat ini. Lagipula, untuk tiga kali tempering tulang, siapa yang menyediakan sumber dayanya?'"
"Huang Jing yang diam selama ini tiba-tiba berbicara datar: 'Tidak dengar katanya? Dia mengenal seorang mahasiswa Universitas Bela Diri Nanjiang yang sangat dihormatinya...'"
"Fang Ping, lulusan SMA 1 Yangcheng, satu sekolah dengan Wang Jinyang dari Universitas Bela Diri Nanjiang semasa SMA."
“Wang Jinyang dan Fang Ping dikabarkan memiliki hubungan yang sangat erat, pernah bekerja sama menangkap dan membunuh seorang Pejuang puncak kasta dua di Kota Yang, kemudian Fang Ping mulai menanjak.”
“Fang Ping menyesal tidak memilih Universitas Bela Diri Nanjiang, ada yang menawarkan hadiah 10 juta. Aku bertanya pada kalian, dengan hasil pemeriksaan 149 kal-nya, siapa di Universitas Bela Diri Nanjiang yang akan melakukan ini?”
“Wang Jinyang!”
Seorang Guru langsung teringat akan sosok ini, memicu decak kagum dan perasaan pilu di antara yang hadir.
Wilayah Nanjiang memang jarang melahirkan bakat istimewa, tapi dalam setahun terakhir Wang Jinyang pantas dihitung sebagai pengecualian. Meski kini baru kasta tiga, masih jauh dari level kebanyakan orang.
Huang Jing menghela napas: “Jika tebakanku benar, jurus dasar kaki Fang Ping pasti berasal dari Wang Jinyang, ada bayangan Zhang Qingnan di sana.”
“Meski Universitas Bela Diri Nanjiang lemah secara kemampuan, bukan berarti tak punya bakat sama sekali.”
“Zhang Qingnan termasuk petarung tangguh di tingkat kelima, bahkan di Mo Wu pun dia layak mendapat posisi terhormat.”
“Sayangnya, sebelumnya saat memimpin tim ke Tiannan untuk menangkal liang bumi, hasilnya... tak pernah kembali...”
Mentor Tang Feng dari Fakultas Senjata di puncak kasta enam yang tak diketahui kapan naik ke lantai ini, kini berkomentar pilu: “Memang disayangkan. Aku pernah berinteraksi sekali dengan Zhang Qingnan, Pejuang Jalan Pedang yang sangat berwibawa.”
“Kelas dan struktur bangunannya luar biasa. Dalam beberapa tahun lagi, bisa mencapai kasta enam.”
“Rektor lama Universitas Bela Diri Nanjiang memang menjadikannya penerus, sayang...”
Semua orang tampak tergugah oleh perasaan pilu, namun Huang Jing batuk kecil dan berkata, "Jangan bahas ini lagi. Bukankah sudah banyak orang yang terjebak di liang bumi selama bertahun-tahun ini? Lanjutkan pengamatan! Apapun kondisi Fang Ping, jika benar-benar dikalahkan oleh dua orang ini dari 1000 lebih mahasiswa baru, semua kredit angkatan ini dipotong setengah!"
"Dekan!"
Huang Jing mendengus, "Seorang mahasiswa tahun kedua Universitas Bela Diri Nanjiang bisa melatih mahasiswa baru sampai-sampai mengalahkan seluruh angkatan Modu Wu! Universitas kita tidak boleh dipermalukan seperti ini! Aku tidak mau malu, Rektor pun pasti tidak akan menerimanya!"
"Andai diperbolehkan, aku sudah mengeluarkan semua mahasiswa baru ini dari sekolah!"
"Pemotongan setengah kredit itu wajib dilakukan!"
Chen Zhenhua dan yang lain tahu keputusan ini tidak bisa diubah. Bahkan jika Rektor hadir, beliau tidak akan menentang.
Setelah berpikir sejenak, Chen Zhenhua membuka mikrofon dan berkata, "Masih 10 menit! Jika Fang Ping dan Fu Changding tidak jatuh, semua kredit mahasiswa baru dipotong setengah!"
……
Lantai empat.
Mata mereka langsung memerah!
Kredit dipotong setengah!
Kemarin mereka belum paham nilai kredit. Kini semua tahu 3 kredit setara dengan satu pil darah biasa!
Bahkan mahasiswa dengan energi vital rendah pun menjadi liar!
"Bencana tak terduga!"
"Apa hubungannya dengan kami? Kok semua mahasiswa kena potong? Ini tidak adil!"
"Serang dia! Cepat! Waktu mepet! Muntahkan ludah pun harus kalahkan dia!"
"Turun cepat ambil senjata panjang! Serang dari jarak jauh!"
“……”
Para murid sudah mencapai puncak kegilaan, Fang Ping pun hampir tidak bisa berdiri tegak. Saat ini, dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan kabur ke sana kemari.
Berkat tingkat pemahaman latihan tiang yang tinggi, kemampuan menghindarnya masih terbilang lumayan.
Setelah berkelahi frontal sebentar tadi, sekujur tubuhnya sekarang penuh memar keunguan. Energi vital tak bisa dijadikan obat pereda nyeri! Fang Ping memandangi kerumunan yang matanya sudah memerah, mulai khawatir: jangan-jangan dirinya akan dibunuh sampai mati?
Sementara dia cemas, Fu Changding justru menjerit-jerit kesakitan, "Aku menyerah! Aku nyerah! Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, apa kalian terima permohonan menyerahku?"
"Aku bukan dalangnya, Fang Pinglah otaknya!"
"Jangan pukuli wajahku, kumohon! Fang Ping, dasar bajingan terkutuk..."
"Aduh!"
"Jangan tusuk bagian situ!"
"Jangan tendang Lao Er, Tuan... aku benar-benar menyerah..."
Fu Changding yang terkepung berlapis-lapis kini bahkan tak bisa menangis. Dia benar-benar tak sanggup lagi bertahan. Tiga butir Pil Energi sudah dihabiskan, tetap saja tak berguna!
Mereka bukan manusia besi, dipukul pasti sakit. Satu lawan satu masih bisa, satu lawan sepuluh mungkin tahan, tapi satu lawan seratus dengan gelombang serangan terus-menerus? Dia benar-benar tak kuat lagi!
Tak lama kemudian, suara Fu Changding menghilang. Fang Ping mendengar teriakan kacau: "Jangan diinjak-injak, nanti mati!"
"Yang ini sudah ditaklukkan! Waktu mepet, cepat ganti target berikutnya!"
“……”
Fang Ping menggigil ketakutan. Memandangi kerumunan manusia yang menggunung di sekelilingnya, tiba-tiba dia melompat mencengkeram jeruji ventilasi di atas kepala sambil berteriak: "Aku menyerah! Kategorikan sebagai jatuh! Aku akui Murid Baru Ilmu Sihir dan Bela Diri memang jagoan!"
“Bermimpi!”
Zhao Lei menutupi lingkaran hitam di matanya yang dipukul, mengaum dengan garang "Roarrr!"
Yang Xiaoman dengan tenang menggosok dadanya, menyeringai dingin: "Turunlah, ketinggian begini, Anda ingin jadi target pukulan kita?"
"Turun... turunlah, kita tidak akan membunuhmu..."
Di tengah kerumunan, si gendut menggosok kepalanya yang benjol dengan wajah memelas!
Aku salah apa sampai begini?
Cuma nonton dari luar, eh malah kena tinju Fang Ping di kepala, pusing sampai sekarang belum sadar.
"Tidak turun! Jangan mendekat, siapa yang mendekat akan kubawa mati bersama!"
"Waktu hampir habis, yang di lantai empat belum mengusir orang? Ingin dipotong kredit mata kuliah?"
"Aku sudah menyerah, lagipula ingatanku cuma mengalahkan 50-an non-petarung dan 20-an petarung. Tak sebanyak itu, berhenti mengawasiku!"
"Aku juga terluka parah, luka dalam. Pergilah semua!"
“……”
Melihat wajah-wajah di sekeliling yang ingin mencabiknya, Fang Ping agak ketakutan. Jika semua memukulnya, bisa-bisa mati dia?
Tatapannya beralih ke Fu Changding yang merangkak tak jauh, membuatnya merinding - sungguh mengenaskan!
Baju Fu Changding hampir compang-camping. Entah perempuan mana yang garang, punggungnya penuh garis darah bekas cakaran kuku!
Fang Ping mencengkeram ventilasi udara, nekat tidak mau turun. Yang lain ingin menusuknya dengan senjata panjang, tapi melihat waktu memang mepet, Zhao Lei bertanya tak rela: "Dekan, kalau menyerah masih dipotong kredit kami?"
Kali ini Huang Jing terdiam sejenak, lama baru menjawab: "Tidak!"
“Beruntunglah kamu!”
Zhao Lei mendengus, lalu berteriak marah: "Bersihkan tempat!"
Bukan tidak ingin melanjutkan, pertama karena waktu memang hampir habis, kedua Fang Ping masih segar bugar seperti naga dan harimau. Meski mengaku kalah, jelas masih punya tenaga untuk bertarung.
Orang gila ini, pasti sudah menenggak banyak obat sebelumnya, tidak takut tubuhnya meledak!
Jika terus dikeroyok, akhirnya Fang Ping-lah yang sial. Tapi kalau fokus memukul satu orang, orang itu juga akan menderita kerugian besar.
Entah dirinya sendiri atau Yang Xiaoman, Zhao Lei merasa kemungkinan dirinya lebih besar!
Dengan wajah kesal melototi Fang Ping, mereka pun bubar. Sebelum pergi, Zhao Lei masih menginjak kaki Fu Changding, "Brengsek, dua bajingan ini membuat kita semua dipermalukan!"
Yang Xiaoman dan beberapa perempuan lain juga penuh kekecewaan. Akhirnya mereka melepaskan Fang Ping, tapi saat melewati Fu Changding tak lupa menambahkan tendangan.
Fang Ping menggigil, Fu Changding kali ini benar-benar mengenaskan!
"Fang Ping..."
Fu Changding mengerang kesakitan, wajahnya yang penuh jejak sepatu menatap Fang Ping dengan kemarahan dan kekesalan.
Perjanjian duel satu lawan satu itu mana?!
Dikeroyok saja sudah, akhirnya kamu selamat, semua melampiaskan padaku, ini adil?!
