Pemilihan ketua kelas berakhir seketika tanpa hambatan.
Ketika Fang Ping mengubah Zhao Lei - yang mengklaim diri sebagai yang tulangnya paling kuat dan terkuat di kelas - menjadi kepala babi, ke-48 siswa lain sama sekali tak berkeberatan.
Zhao Lei yang terbaring di lantai masih pura-pura mati.
Dia harus melakukannya - terlalu memalukan untuk bangun!
Hampir tanpa perlawanan, Fang Ping membuatnya babak belur. Meski Fang Ping menyerang tiba-tiba, ini membuktikan kekuatan sejatinya.
Banyak yang sadar Zhao Lei hanya pura-pura pingsan.
"Tapi mengingat kekuatan Zhao Lei tidak lemah, dan mentornya Tang Feng ada di sini, orang-orang pun enggan menertawakannya."
Fang Ping juga tidak peduli keberadaan Tang Feng, bahkan di akhir menggunakan ucapan Tang Feng untuk sedikit memancingnya.
Karena dia juga memiliki sedikit kecewa terhadap Tang Feng.
Mentor ini, saat pembagian fakultas, pernah menipunya sekali. Baru setelah dia memilih Lü Fengrou, Tang Feng mengingatkan tentang tingginya angka korban.
Tentu sekarang Fang Ping juga tahu, murid-murid Lü Fengrou yang mati itu karena cari masalah sendiri, tidak ada hubungannya dengan sang mentor.
Tapi Fang Ping yang 'berhati lapang' ini juga tak segan membalas dendam selama tidak merugikan.
Lagipula pertarungan latihan ini diizinkan sendiri oleh Tang Feng, dan Fang Ping tidak benar-benar menyakiti Zhao Lei.
Tentu yang utama adalah mentornya sendiri sepertinya juga tidak suka pada Tang Feng, sengaja mencari muridnya.
Dengan dukungan Lü Fengrou, Fang Ping jadi sangat berani.
Tang Feng juga tidak picik, melirik Fang Ping sebentar, sama sekali tidak mempedulikan Zhao Lei, langsung berkata: "Kalau begitu ketua kelasnya Fang Ping. Ada yang keberatan?"
Tak ada yang bersuara.
"Baik, ketua kelas sudah ditetapkan. Nanti... nanti Zhao Lei datang ke tempatku ambil jadwal pelatihan."
Fang Ping sudah bilang, pekerjaan lapangan diserahkan ke Zhao Lei.
Tang Feng juga tidak berniat membela muridnya. Kalah kemampuan, mungkin ini stimulasi yang baik untuk muridnya.
Kesombongan Zhao Lei, dia juga memperhatikannya.
"Watak tidak bisa dibilang besar, tapi juga tidak kecil. Dia memang tidak suka Fang Ping, tapi tidak sengaja mencari masalah, sebenarnya menunjukkan masih ada kesopanan."
"Kali ini dia sudah mengalami pelajaran, mungkin lain kali akan lebih baik."
"Terkadang nasihat mentor tidak didengar murid. Tapi setelah dipukuli Fang Ping dan dipermalukan di depan umum, saat itulah pelajaran harusnya terserap."
"Tentu saja, jika tidak ada perubahan berarti wataknya tidak bagus, Tang Feng juga tidak akan terlalu menghargai."
"Tanpa peduli apakah Zhao Lei menjawab atau tidak, Tang Feng melanjutkan: 'Pelatihan intensif dimulai besok, tidak akan mengganggu jam kuliah normal, fokusnya pada malam hari dan akhir pekan. Pengaturan detailnya akan dibicarakan besok, untuk sekarang bubar!'"
"Orang-orang mulai bubar secara berkelompok, tapi banyak yang tetap tinggu ingin melihat bagaimana Zhao Lei melanjutkan sandiwara?"
"Ternyata, Zhao Lei berhenti berpura-pura. Begitu Tang Feng umumkan bubar, dia langsung bangkit."
"Mengusap air mata dan darah hidung di pipinya, Zhao Lei menatap Fang Ping sambil menggigit gigi: 'Kali ini aku mengakui kekalahan, tapi kita lihat saja, kuliah baru saja mulai!'"
"Fang Ping mencibir santai: 'Selama ayahmu tidak menantangku duel satu lawan satu, aku selalu siap menunggumu.'"
"'Jangan provokasi! Ayahku tidak segitu tak tahu malu!'"
"Zhao Lei mendengus keras, tapi dengusan ini malah jadi masalah!"
"Hidungnya masih perih!"
"Setelah mendengus, wajah Zhao Lei berkedut-kedut, air mata kembali mengalir deras."
"'Nangis lagi, rasanya aku seperti mengganggu anak kecil.'"
Fang Ping menghela napas, lalu berjalan pergi tanpa terus memprovokasi orang ini.
Dia bilang tidak memprovokasi, tapi Zhao Lei justru terstimulasi hingga hampir mengamuk, "Siapa yang nangis?!"
"Lu kalau enggak mukul hidung gue, mana mungkin gue nangis?"
……
Di luar Gedung Pelatihan Praktik.
Fu Changding tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi bahu Fang Ping, "Kamu kejam banget. Pipinya bengkak lebih parah dari aku waktu itu, seminggu juga belum tentu pulih."
"Aku cuma menghindari masalah yang lebih besar."
Fang Ping mengeluh, "Dia selalu merasa waktu itu cuma kecelakaan, jadi terus menyimpan dendam. Sekarang biar dia merasakan putus asa, baru nggak bakal ngotot lagi."
Perkataannya bukan omong kosong. Karakter seperti Zhao Lei harus benar-benar ditaklukkan.
Insiden sebelumnya jelas membuat Zhao Lei tidak sepenuhnya mengakui kekalahan.
Ketidakpuasan ini, jika dipendam, bisa memicu masalah besar dari hal sepele.
Sekarang setelah Fang Ping mengalahkannya tanpa ampun, justru mengurangi banyak konflik.
Sambil berbicara, Fang Ping menoleh ke belakang dan berseru keras, "Masuk kelas pelatihan khusus, pasti banyak kesempatan tarung latihan."
"Yang punya dendam bayar dendam! Siapa yang ngomongin aku belakang-belakang, aku tahu semua!"
"Nggak peduli cewek atau cowok, gebuk dulu baru ngomong..."
"Brengsek!"
Yang Xiaoman di belakang mengumpat, "Mending sebut nama langsung, ngapain sindir-sindir gak jelas!"
"Chen Yunxi buru-buru menariknya, masuk ke kelas pelatihan khusus pasti ada kursus pertempuran nyata, jangan macam-macam dengan si itu lagi, benar-benar bisa dipukul!"
Yang Xiaoman dengan kekecewaan bergumam pelan, tidak membuka mulut lagi.
Fu Changding mengacungkan jempol ke Fang Ping, berbisik: "Boleh juga, permainan strategi ini keren, membuatnya membenci lalu mencinta? Lain kali aku juga coba, wanita memang begitu, mungkin benar ada efeknya."
"Pergi!"
Fang Ping memaki, "Dasar kamu benar-benar bisa mengasosiasikan!"
Setelah ngobrol sebentar dengan Fu Changding, Fang Ping melihat Lv Fengrou di depan memperlambat langkah, segera menyusul.
……
"Terima kasih, Mentor."
Begitu mendekat, Fang Ping buru-buru berterima kasih, 60 kredit kali ini hampir seperti hadiah cuma-cuma.
Ini juga pengaturan khusus Lv Fengrou untuknya, kalau tidak, Tang Feng pasti tidak akan mengatur seperti ini.
"Jangan berterima kasih, ini hasil usahamu sendiri."
Lv Fengrou tidak mengambil pujian, sambil berjalan berkata: "Semakin banyak sumber dayamu, semakin cepat perkembangannya, mungkin semakin cepat juga kematianmu. Jadi tak perlu berterima kasih."
Setelah berkata demikian, Lv Fengrou melanjutkan: "Tapi manfaatkan timing ini, ambil lebih banyak sumber daya, tukar kredit dengan obat yang dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan tetap diperlukan."
"Hmm?"
Ekspresi Fang Ping penuh keraguan, sebelumnya Lv Fengrou tidak berkata seperti ini, maksudnya muridnya tidak perlu terburu-buru.
Lü Fengrou berkata datar: "Universitas Bela Diri Kota Iblis sangat mungkin kalah dalam pertukaran persahabatan. Jika kalah, sumber daya akan menipis. Saat itu, meningkatkan kekuatan pun akan sulit."
"Universitas Bela Diri Kota Iblis akan kalah?"
Fang Ping masih tak percaya. Baru saja membentuk kelas pelatihan khusus, sudah memikirkan kekalahan?
"Aku juga baru tahu belum lama ini. Ada perubahan situasi akhir-akhir ini yang menjadi alasan utama universitas bela diri biasa mendesak merebut sumber daya."
"Perubahan situasi?"
"Ya. Kalian mungkin akan segera mengetahuinya.
Singkatnya, sekarang semua pihak berusaha mati-matian meningkatkan kekuatan. Aliansi universitas bela diri telah mengambil keputusan keras untuk memperebutkan lebih banyak sumber daya.
Begitu murid mencapai tingkat satu, mereka mungkin langsung ditugaskan misi hidup-mati, bukan sekadar pelatihan biasa!
Memilih yang terbaik dari yang baik, satu sisi untuk memenangkan kompetisi dan meraih sumber daya.
Di sisi lain, untuk menghadapi krisis!"
"Entah kau tahu atau tidak, sebelumnya Universitas Bela Diri Tiannan menderita kerugian besar. Sekarang situasi ini memburuk, banyak daerah mengalami hal serupa.
Makanya semua pihak berusaha meningkatkan kekuatan secepat mungkin.
Dulu, orang lemah masih bisa menikmati hidup.
Ke depan, mungkin ada perubahan. Orang lemah tak punya hak lagi menyia-nyiakan sumber daya!
Hanya dengan memusatkan pelatihan pada pejuang tangguh, kita bisa lebih baik menghadapi krisis.
Makanya aku bilang, kau bisa berusaha dapatkan lebih banyak sumber daya sekarang. Tapi jika jalan pedang tak menarik minatmu, anggap saja tak ada. Lulus dengan tingkat dua-tiga mungkin juga bisa hidup makmur tenang."
Lü Fengrou hanya menyampaikan beberapa kalimat singkat, lalu menggelengkan kepala. "Musim penuh masalah. Selama bertahun-tahun, hanya petarung level tiga yang terlibat sebelumnya."
"Mungkin selanjutnya akan merembet ke kelas dua, bahkan tingkat satu."
"Beberapa tahun terakhir, frekuensinya semakin meningkat."
Tidak jelas apakah ucapannya ditujukan pada Fang Ping atau dirinya sendiri.
Fang Ping yang mendengar hanya memahami sebagian, namun merasakan ketegangan yang intens.
Setelah berjalan beberapa langkah, Lü Fengrou melambaikan tangan. "Pulanglah dulu. Aku akan memberitahumu jika ada perkembangan, mengingat kau muridku."
"Baik, Mentor. Saya permisi dulu."
"Silakan."
Setelah Fang Ping pergi, Lü Fengrou menghela napas pelan.
Universitas bela diri biasa yang membuat ulah sebenarnya bukan hal baru, tapi kali ini skala gangguan mereka luar biasa besar dengan sikap pantang menyerah.
Awalnya Lü Fengrou tidak menghiraukan dan enggan ikut campur.
Namun kini ia baru menyadari kompleksitas masalah yang melebihi perkiraan.
Sejak gempa Tiannan, gerbang neraka di berbagai wilayah menunjukkan tanda-tanda gangguan - pertanda krisis besar mungkin akan datang.
Universitas penjaga liang bumi di berbagai daerah mulai aktif mengumpulkan sumber daya untuk memperkuat diri menghadapi krisis.
Inilah latar belakang diadakannya turnamen pertukaran.
Di Shanghai yang awalnya tenang, situasi mulai menunjukkan perubahan signifikan belakangan ini.
Beberapa muridnya di luar kampus mengalami luka parah akhir-akhir ini, salah satunya nyaris tewas. Lü Fengrou baru mengetahui perubahan situasi dari laporan murid-muridnya.
Wang Jinyang dan Qin Fengqing mengatakan ingin meraih keuntungan besar, juga demi hal ini.
Lü Fengrou tidak tahu apakah ini pertanda atau bukan, tapi perasaan KRISIS akhirnya muncul.
Saat membicarakan ini dengan Fang Ping, perasaannya sangat kompleks.
Murid biasa masih baik-baik saja, terutama mahasiswa baru.
Tapi murid berbakat seperti Fang Ping kemungkinan besar akan diberi tahu terlebih dahulu tentang liang bumi, lalu direkrut paksa untuk berpartisipasi.
Biasanya, misi bersifat sukarela dan berdasarkan prinsip kesukarelaan.
Tapi di saat krusial, mana mungkin ada sukarela?
Mau tidak mau Anda harus pergi, inilah tanggung jawab pejuang!
Tentu tak hanya Fang Ping - dia sebenarnya masih pion kecil - Lü Fengrou mungkin juga harus meninggalkan sekolah.
Terlalu lama menikmati hari-hari nyaman, hampir melupakan semua ini.
Tapi sekolah telah memberikan sumber daya besar hingga mereka mencapai tingkat lima dan enam, saat seperti ini mustahil menghindar, bahkan master pun begitu.
……
Petarung realm menengah akhir-akhir ini mulai merasa intens.
Petarung level rendah, kecuali beberapa yang sedang menjalankan misi di tingkat tiga, masih sama sekali tidak tahu.
Meski Lü Fengrou menyebutkan beberapa hal ke Fang Ping, karena kurangnya sumber kabar, pemahamannya masih setengah-setengah.
Tapi dia tahu satu hal: harus meningkatkan kekuatan dengan cepat.
Fang Ping yang kembali ke asrama telah melupakan kenikmatan menggebuk orang tadi, kembali mulai memperkuat tulang.
Barusan hanya permainan anak-anak, Zhao Lei cuma mahasiswa baru. Selain jumlah tulang yang ditempa lebih banyak, lainnya biasa saja. Mengganggu orang seperti ini tak memberi pencapaian.
……
Belum menunggu sampai besok untuk mengikuti kelas pelatihan khusus, malam itu saat Fang Ping sedang berlatih, ia merasakan getaran kecil dari tanah.
Untungnya, sensasi ini cepat berlalu, dan mungkin banyak orang tidak menyadarinya sama sekali.
Namun seiring dengan guncangan bumi, para petarung di Universitas Bela Diri Kota Iblis mulai merasa tegang.
Malam itu, pimpinan tertinggi Universitas Bela Diri Kota Iblis mengadakan rapat darurat.
Setelah rapat berakhir, Dekan Akademi Senjata Huang Jing segera memimpin tim meninggalkan kampus, didampingi lebih dari 30 mentor realm menengah.
……
Keesokan harinya.
Fang Ping dan yang lain beraktivitas seperti biasa, tidak menyadari keanehan.
Hanya segelintir orang yang membahas kejadian semalam.
Fu Changding juga merasakan kegaduhan malam itu saat ia masih terjaga.
Pagi hari saat bertemu Fang Ping, Fu Changding bertanya, "Kemarin malam terjadi gempa?"
"Kamu juga merasakannya?"
"Iya, sedang berlatih tiba-tiba energi dalam hampir kacau. Untung hanya sebentar, mungkin gempa kecil."
Saat mereka berbincang, Zhao Xuemei menghampiri dan menyela, "Memang gempa, tapi sangat ringan. Berita pagi ini melaporkan tidak ada korban maupun kerugian material."
"Belakangan ini tidak hanya di Shanghai, banyak daerah mengalami hal serupa. Tahun ini gempa sering terjadi."
Fu Changding bergumam sambil mengerutkan kening, "Ini pertanda tidak baik. Setelah gempa di Tiannan sebelumnya, gempa susulan terus bermunculan. Kakekku waktu itu sangat khawatir..."
Ekspresi Zhao Xuemei berubah pucat, berbisik lembut, "Mungkin saja. Jangan terlalu dipikirkan, fokus kita sekarang harus pada peningkatan kekuatan."
“Ini juga benar, setelah kita menjadi master, meskipun gempa dahsyat, kita tidak akan terpengaruh.”
Fu Changding tertawa kecil, tidak melanjutkan topik ini.
Meski mereka tidak menyebutkannya, Fang Ping justru mulai memikirkan hal ini.
“Gempa di Tiannan, banyak murid elit dari Universitas Bela Diri Tiannan yang menggunakan teknik pengorbanan.”
“Kemarin mentor mengatakan ada perubahan terkini...”
“Belakangan gempa sering terjadi, meski belum menyebabkan kerusakan, tapi ini tidak normal. Di kehidupan sebelumnya tidak ada situasi seperti ini.”
“Setiap kali gempa terjadi, master pejuang menjadi sangat aktif, sering muncul di wilayah gempa.”
“Apakah para master ini begitu dermawan?”
“Perkataan mentor saling kontradiksi, awalnya menyuruh kita tidak perlu buru-buru meningkatkan kekuatan, nikmati beberapa tahun. Sekarang malah menyuruh segera perebut sumber daya untuk memperkuat kemampuan.”
“……”
Segala surat berkedip dalam benak Fang Ping, lama-kelamaan membentuk pesan baru.
“Gempa berkaitan dengan petarung, mungkin gempa mewakili bahaya.”
Fang Ping mengerutkan kening, apa makna gempa di Shanghai?
Apakah Shanghai dalam bahaya?
Juga, sebelumnya Wang Jinyang dan Qin Fengqing bilang pergi menjalankan misi, tapi sekarang keduanya menghilang. Apa terkait hal ini?
Telepon mereka selalu tidak bisa dihubungi, berada di luar area layanan.
“Kurangnya surat penting, apakah karena faktor kekuatan?”
Fang Ping menarik napas panjang. Sekarang terlalu banyak spekulasi tidak berguna. Tampaknya harus segera meningkatkan kekuatan.
“Nilai kekayaan jangan ditahan-tahan, harus digunakan saat diperlukan.”
“Perusahaan harus segera melakukan ekspansi, 9 juta harus menabrak masuk, berusaha cepat mendapatkan nilai kekayaan.”
"Mungkin, bisa mencoba menerima beberapa misi……"
Dalam hati Fang Ping bermunculan berbagai ide, tapi langkah kakinya tak berhenti, bersama orang-orang menuju gedung perkuliahan.
Di hari itu, Fang Ping menyadari, sepertinya banyak mentor di sekolah yang izin, setidaknya dua mentor pengajar dasar ilmu bela diri mereka absen.
