Di dalam kelas.
Bai Ruoxi melanjutkan: "Awalnya, beberapa situasi baru akan diberitahukan saat kalian mencapai level tiga."
"Mengapa level tiga?
Karena petarung level tiga telah menyelesaikan penempaan tulang ekstremitas secara utuh, mampu bertarung dan mundur, memiliki kemampuan bertahan hidup kuat, serta telah memiliki kemampuan perang dasar.
Petarung kelas satu atau dua, secara relatif, memiliki lebih banyak kelemahan.
Yang menempuh tulang anggota atas, yang menempuh tulang anggota bawah, singkatnya, masih jauh tertinggal dari level tiga dan tidak memiliki kelengkapan."
Ini menjadi catatan bahwa level tiga adalah batas elit.
"Tapi kalian semua adalah elit di antara mahasiswa baru. Mencapai level tiga hanya soal waktu, jadi boleh kami beri informasi lebih awal."
"Keberadaan memiliki nilai. Eksistensi petarung, promosi, hak istimewa... Semua ini didasarkan pada kebutuhan akan petarung!"
Ekspresi Bai Ruoxi tiba-tiba serius: "Bukan penguasa yang butuh, dalam skala besar - masyarakat membutuhkan kita. Lebih besar lagi - umat manusia membutuhkan kita! Karenanya ada universitas bela diri dan berbagai keistimewaan untuk petarung."
Kelas tiba-tiba hening.
"Para murid tidak bodoh, seolah semua merasakan suasana yang intens."
"Liang bumi, istilah ini, aku tidak tahu apakah ada yang pernah mendengarnya?
Tentu saja, meski ada yang tahu, pemahaman mereka terbatas.
Agar kalian bisa tumbuh sehat tanpa tekanan berlebihan, bahkan jika ada senior di keluarga yang tahu, mereka jarang membocorkan informasi.
Tekanan itu untuk ditanggung oleh yang berkemampuan. Bagi yang tidak mampu, biarlah hidup lebih ringan."
"Ini ideku. Pikiran orang lain? Tak tahu. Setiap orang punya proses mental masing-masing."
"Apa itu liang bumi? Tak ada yang bisa jelaskan. Asal-usulnya pun misteri. Mungkin ada yang tahu, tapi setidaknya aku baru memahami keberadaannya setelah mencapai kasta tiga."
"Hubungan antara liang bumi dengan petarung, inilah yang akan kujelaskan."
……
Selanjutnya, kelas menjadi sunyi senyap, hanya suara Bai Ruoxi yang terdengar.
Bai Ruoxi tidak berbicara panjang, tetapi fokus pada satu titik - liang bumi!
Sebenarnya Bai Ruoxi sendiri kurang memahami hakikat liang bumi.
Yang dia ketahui: Liang bumi terletak di bawah tanah, seperti dunia bawah permukaan tapi berbeda. Pemerintah pernah menggali hingga ratusan ribu meter, tapi tak menemukan jejaknya.
Tapi ini juga bukan ruang dimensi paralel.
Karena gangguan di liang bumi akan memicu reaksi di permukaan, paling jelas melalui gempa.
Menurut deteksi ilmiah modern, ini mungkin terkait masalah dimensi dan ruang yang lebih tinggi - hal-hal yang sudah di luar pemahaman Bai Ruoxi.
Menurut penjelasan Bai Ruoxi, liang bumi tersebar di seluruh dunia, tidak hanya ada di Tiongkok saja.
Di Tiongkok, saat ini telah ditemukan 22 gerbang neraka sebagai pintu masuk liang bumi.
Alasan pernyataan ini karena gerbang neraka tidak berada di lokasi tetap, melainkan bisa muncul tiba-tiba kapan saja.
Gempa bumi tahun 1920 menandai penemuan gerbang neraka ketiga. Selama 88 tahun berikutnya hingga kini, telah muncul berturut-turut 19 gerbang tambahan.
Manusia hanya bisa memasuki liang bumi melalui gerbang neraka, tidak ada jalan lain.
Dunia liang bumi dipenuhi berbagai bahaya yang setiap saat siap menerobos ke permukaan tanah.
Karena itulah para petarung dengan daya hancur tinggi dibutuhkan.
Kebijakan peningkatan status petarung terus ditingkatkan selama beberapa tahun terakhir.
……
Bai Ruoxi terus menjelaskan. Saat dia berhenti sejenak, suara serak terdengar dari kelas: "Guru, maksudmu di bawah kaki kita ada dunia lain?"
Bai Ruoxi menggeleng: "Tidak pasti. Mungkin tidak tepat di bawah kaki kita. Gerbangnya memang di bawah tanah, tapi dimensinya belum tentu..."
Penjelasan yang rumit ini dipahami oleh murid-murid yang tidak bodoh.
Liang bumi mungkin merupakan dimensi paralel yang gerbangnya terhubung melalui bawah tanah.
Di mana letak dimensi ini?
Mungkin di perut bumi, mungkin di alam semesta berbeda, atau bahkan di ruang dimensi yang sama sekali terpisah.
"Guru, apakah peningkatan jumlah petarung terkait penemuan liang bumi? Apakah hanya petarung yang boleh masuk?"
Bai Ruoxi menggelengkan kepala: "Bukan, rakyat biasa juga bisa masuk. Tapi setelah memasuki Dunia Bawah Tanah, senjata panas akan kehilangan efek aslinya..."
"Atau mungkin penjelasanku kurang akurat. Begini, Dunia Bawah Tanah agak aneh."
"Setelah masuk, kita hanya bisa mengandalkan kekuatan diri sendiri! Kekuatan yang berasal dari dalam!"
"Kamu bisa menggunakan tinju, tendangan, golok dan pedang, bahkan busur panah."
"Sumber tenaganya harus berasal dari diri sendiri, bukan dari panas, listrik, angin, atau matahari. Berdasarkan analisis para ahli selama bertahun-tahun, di Dunia Bawah Tanah hanya kekuatan energi vital yang bisa diimplementasikan."
"Semua sumber energi eksternal lainnya akan kehilangan fungsinya."
"Sumber tenaga senjata teknologi akan benar-benar lumpuh di Dunia Bawah Tanah. Inilah alasan status petarung meningkat sejak penemuan dunia ini."
"Guru, apa yang ada di dalam Dunia Bawah Tanah? Manusia? Zombie? Siluman? Atau monster lain?"
"Itu adalah sebuah dunia..."
Sorot mata Bai Ruoxi menjadi kompleks: "Sebuah dunia yang utuh, bukan sekadar gua siluman dalam arti harfiah."
"Di dalamnya ada segalanya - manusia, hewan, monster..."
"Singkatnya, selain tidak memiliki peradaban modern, itu adalah dunia baru yang ditemukan."
"Dunia Bawah Tanah juga bukan sekadar penghancur murni... Ini akan kita bahas lain kali."
"Intinya, di dunia itu ada beberapa manusia dan monster yang terus-menerus berusaha menerobos pintu Dunia Bawah Tanah untuk masuk ke dunia kita."
"Pernah suatu kali, sebuah pintu Dunia Bawah Tanah dihancurkan. Monster-monster dari sana membanjir keluar, menimbulkan konsekuensi yang sangat mengerikan!"
“Guru, saat mereka memasuki dunia tanah, apakah kita masih tidak bisa menggunakan senjata strategis seperti senjata panas bahkan bom nuklir untuk menyingkirkan mereka?”
Pertanyaan ini tepat sasaran, Bai Ruoxi menjawab dengan perasaan campur aduk: "Bisa, pemerintah juga pernah mencoba.
Saat itu, monster-monster yang masuk ini semuanya dibunuh, bahkan banyak yang menguap.
Tapi..."
Bai Ruoxi berbicara dengan suara berat: "Tapi, karena beberapa faktor tak dikenal, monster-monster dari dunia liang bumi ini terlahir kembali!"
"Terlahir kembali?"
"Ya, bukan terlahir kembali di tanah, melainkan di dunia liang bumi.
Seperti kukatakan sebelumnya, mereka juga punya manusia, meski belum tentur berbentuk manusia, tapi penampilan dan esensinya mirip dengan kita.
Ada yang mirip wajahnya, beberapa petarung menemukan bahwa manusia yang sebelumnya masuk ke tanah dan dibunuh, banyak yang hidup kembali di dunia liang bumi!
Mereka di dunia tanah sama sekali tidak bisa dibunuh!
Tidak, sebenarnya bisa dibunuh, tapi harus oleh petarung yang membunuh mereka agar tidak hidup kembali.
Sedangkan monster yang dibunuh petarung di dunia liang bumi juga tidak akan hidup kembali.
Hasil analisis penelitian menunjukkan mungkin ini karena efek penekanan kekuatan energi vital, jadi bertahun-tahun ini berbagai lembaga penelitian sibuk mengembangkan senjata bertenaga energi vital.
Tapi energi vital berasal dari manusia sendiri, begitu terpisah dari tubuh manusia akan menjadi sekadar darah, ini menjadi masalah terbesar yang menghambat penelitian!
Saat ini, berbagai negara mungkin sudah punya beberapa hasil, tapi belum signifikan.
"Sebelum senjata efektif yang bisa membunuh makhluk liang bumi dalam skala besar diciptakan, begitu makhluk liang bumi memasuki permukaan tanah, itu akan menjadi bencana bagi Manusia!"
"Kita tidak mungkin setiap kali menggunakan bom nuklir untuk membersihkan area!"
"Jika terus seperti itu, seluruh Bumi akan hancur."
"Karena itu, dengan menempatkan petarung untuk menjaga liang bumi, mengirim petarung masuk ke liang bumi, menjelajah lebih dalam, dan membunuh kemungkinan mereka melakukan serangan kejut ke permukaan sejak dini - inilah metode terbaik untuk melindungi dunia dan menjaga umat manusia!"
Fang Ping yang belum bertanya akhirnya bersuara berat: "Guru, mengapa makhluk liang bumi ingin menerobos ke permukaan? Apakah lingkungan hidup di liang bumi sangat buruk?"
"Bukan!"
Bai Ruoxi menggelengkan kepala: "Liang bumi adalah sebutan kita. Sebenarnya tidak gelap seperti yang dibayangkan, tidak berbeda dengan dunia normal. Bahkan lingkungannya lebih baik daripada kita."
"Lalu..."
"Kami tidak tahu alasan pastinya. Selama ini, kami telah menangkap beberapa makhluk liang bumi, tapi karena masalah Bahasa, sulit berkomunikasi..."
"Tentu, sekarang beberapa orang sedang belajar Bahasa makhluk liang bumi."
"Yang utama, makhluk liang bumi tingkat rendah juga tidak tahu alasannya."
"Untuk tingkat tinggi, pertama sulit ditangkap. Kedua, begitu pemimpin liang bumi tertangkap, 'otak' mereka - atau yang bisa dianggap sebagai 'otak' - akan mengalami kematian otak."
"Tidak tahu apakah ini spontan atau dikendalikan. Masih dalam analisis."
Fang Ping melanjutkan: "Berarti saat ini kita tidak punya metode yang lebih baik untuk menekan makhluk liang bumi selain menggunakan petarung untuk membunuh dan mengurangi kemungkinan serangan mereka ke permukaan?"
"Benar."
Bai Ruoxi mengangguk: "Jika tidak, setiap pintu Dunia Bawah Tanah yang berhasil ditembus akan menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.
Gempa bumi besar adalah salah satunya!
Makhluk Liang Bumi yang berhasil menerobos pintu Dunia Bawah Tanah akan memicu bencana alam, menyebabkan banyak korban!
Ditambah lagi makhluk Liang Bumi memiliki kekuatan perusak yang sangat dahsyat, sedikit saja kelalaian bisa menyebabkan kehancuran seluruh kota.
Dalam sejarah pernah terjadi tragedi seperti ini, akhirnya terpaksa menggunakan senjata daya hancur besar untuk melenyapkan, namun akibatnya lingkungan menjadi rusak, kota, manusia, dan makhluk Liang Bumi semuanya menghilang.
Padahal makhluk Liang Bumi bisa Hidup Kembali di dunia bawah tanah, ini ibarat meminum racun untuk menghilangkan haus, pada akhirnya Bumi akan hancur di tangan kita sendiri."
"Tadi malam Shanghai sepertinya mengalami guncangan..." Fang Ping menyela.
Ekspresi Bai Ruoxi berubah samar, ia menghela nafas: "Benar, fenomena ini semakin jelas dan sering terjadi.
22 pintu Dunia Bawah Tanah, sekarang hampir semuanya menunjukkan gangguan.
Makhluk Liang Bumi terus-menerus menyerang pintu mereka, setiap serangan juga menyebabkan getaran permukaan. Semakin kuat guncangannya, artinya mereka semakin dekat dengan terobosan! Karena itu begitu terdeteksi getaran, kita harus segera mengirim banyak petarung masuk untuk melakukan serangan efektif!
Mereka juga bisa mati. Ketika korban berjatuhan, mereka akan mundur."
"Sebelumnya di Tiannan juga begitu?"
"Ya, waktu itu sangat parah, hampir saja tertembus. Terpaksa meminta bala bantuan petarung besar-besaran. Meski begitu, banyak petarung gugur, apalagi rakyat biasa..."
Fang Ping buru-buru bertanya: "Rakyat biasa?"
Bai Ruoxi menurunkan nada suaranya, "Komando militer juga memiliki rakyat biasa. Menurutmu semua personel militer adalah petarung?"
Sejumlah besar prajurit biasa juga akan berkemah di luar Pintu Dunia Bawah Tanah. Jika diperlukan, mereka akan memasuki liang bumi.
Meski rakyat biasa tak sehebat petarung, namun formasi militer yang mereka susun memiliki daya hancur yang luar biasa.
Jika hanya mengandalkan petarung, bahkan sejuta petarung sekaligus akan kesulitan menghadapi musuh.
Dari 22 Pintu Dunia Bawah Tanah, tak semua petarung akan masuk. Masih banyak petarung kelas satu atau dua...
Petarung yang benar-benar berkemah di liang bumi tidak banyak. Mereka hanya masuk saat situasi genting.
Di liang bumi, kekuatan energi vital memiliki daya hancur lebih besar. Seorang petarung level tiga bisa menerobos formasi militer biasa makhluk liang bumi..."
"Apa?"
Kali ini bukan Fang Ping, tapi seorang murid yang terpana, "Makhluk liang bumi juga punya formasi militer?"
Bai Ruoxi mengulang, "Itu adalah sebuah peradaban, bukan zombie seperti yang kau bayangkan. Mengerti maksudku?"
Fang Ping menyela, "Peradaban? Guru, katanya semua energi eksternal tak berlaku di liang bumi. Lalu bagaimana peradaban terbentuk tanpa energi?"
"Mereka tidak perlu makan?"
"Tidak perlu menyalakan api?"
"Bagaimana dengan matahari?"
"Tanpa panas matahari, bisakah mereka benar-benar bertahan hidup?"
"Di sini pemahamanmu salah. Keberadaan energi tak terbatas pada hal-hal itu saja."
"Di liang bumi, makhluknya memiliki sistem energi eksklusif sendiri. Pernah lihat di novel atau televisi?"
"Bisa dipahami sebagai tambang energi. Mereka menggunakan bijih energi ini untuk penerangan, memasak, termasuk pembuatan senjata."
Mata Fang Ping berbinar, bertanya lagi: "Kalau begitu bisakah kita menggunakan bijih energi ini untuk membuat senjata modern sebagai alat pembunuh?"
"Bisa!"
Bai Ruoxi mengakui hal itu, tapi menghela napas: "Tapi bijih energi adalah sumber energi terpenting bagi makhluk Dunia Bawah Tanah, penjagaannya sangat ketat."
"Sebelumnya, ada 3 master Kasta Sembilan yang menerobos ke dunia bawah tanah untuk merebut paksa."
"Akibatnya, banyak pejuang makhluk Dunia Bawah Tanah memburu mereka sampai akhirnya satu master Kasta Sembilan runtuh, dua lainnya terluka parah."
"Terlalu berbahaya, bijih energi semuanya berada di kedalaman."
"Selama bertahun-tahun, kita bukan tidak pernah mencoba menerobos, tapi jangan masuk terlalu dalam kecuali darurat, karena makhluk-makhluk di kedalaman biasanya tidak menyerang Pintu Dunia Bawah Tanah."
"Tapi jika kita masuk terlalu dalam dan memicu serangan mereka, umat manusia benar-benar dalam bahaya!"
Fang Ping kali ini benar-benar tak punya pertanyaan lagi, intinya saat ini umat manusia berada dalam posisi inferior.
Dalam kondisi bertahan!
"Dengan melakukan pembunuhan di sekitar Pintu Dunia Bawah Tanah, efektif mengurangi kekuatan serangan mereka."
Fang Ping sudah tak punya pertanyaan, tapi Fu Changding teringat masalah penting: "Guru, apakah makhluk Dunia Bawah Tanah sangat kuat?"
"Sangat kuat!"
Bai Ruoxi menjawab berat: "Pasukan biasa mereka, atau tumbal, biasanya memiliki kekuatan level satu bintang."
"Level dua dan tiga sebanyak bulu kerbau."
Tentu saja, realm menengah dan realm tinggi tidak terlalu banyak.
"Dan mereka memiliki kesadaran teritorial yang sangat kuat……"
Semua orang segera menunjukkan ekspresi mendengarkan.
"Artinya, makhluk Dunia Bawah Tanah di sekitar Pintu Dunia Bawah Tanah Tiannan sangat sedikit, atau sama sekali tidak pergi ke pintu-pintu lainnya. Inilah alasan utama kita masih bisa mempertahankan status quo. Petarung manusia memiliki mobilitas. Kita bisa memfokuskan seluruh tenaga untuk mempertahankan satu zona dan melakukan operasi pembersihan menyeluruh di satu zona, tanpa khawatir makhluk dari semua zona akan berkumpul bersama."
Seiring penjelasan Bai Ruoxi yang terus menerus, akhirnya semua orang mendapatkan gambaran kasar tentang Dunia Bawah Tanah.
Di kelas, ada yang tersadar tiba-tiba, ada yang mengerutkan kening dalam konsentrasi, ada yang bersemangat mencoba, dan ada pula yang menunjukkan ketakutan……
