Bai Jinshan tidak mencari tempat khusus untuk berbicara berdua.
Sambil turun tangga, dia tersenyum: "Performamu di pertandingan pertukaran, aku lihat, sangat bagus."
"Gubernur terlalu memuji."
"Apakah Fang Ping memperhatikan bahwa pembentukan tim dan pelatihan khusus petarung ini tidak berlaku nasional? Hanya uji coba di beberapa daerah, dan sangat antusias!"
Fang Ping menunjukkan sedikit kebingungan.
Bai Jinshan melanjutkan: "Seberapa dalam pemahamanmu tentang dunia ini?"
"Maksud Anda... bumi..."
"Rupanya kau sudah tahu."
Bai Jinshan tidak terkejut, wajar jika murid elit seperti Fang Ping sudah mengetahuinya lebih dulu.
“Beberapa provinsi utama yang menjadi pilot project kali ini, sekaligus yang paling aktif, adalah Nanjiang, Nanhe, dan Nanzhe.
Dari ketiga provinsi ini, pernahkah Anda menyadari sesuatu?
Para Gubernur mereka satu per satu berhasil mencapai gelar master dalam satu dua tahun terakhir.
Lima tahun lalu, tak satu pun gubernur dari tiga provinsi ini yang bergelar master!
Apakah gelar master kini lebih mudah diraih?”
Sorot mata Fang Ping berkedip-kedip. Setelah lama terdiam, ia merangkai kata dengan hati-hati: “Maksud Anda...”
“Dari 22 gerbang neraka di Tiongkok, kemunculannya mengikuti pola tertentu.
Tiga tahun lalu, gerbang ke-22 muncul di wilayah timur. Jika meneliti lokasi dan waktu kemunculan setiap gerbang...”
“Liang bumi sedang memasang jebakan!”
Wajah Fang Ping berubah drastis. “Anda bilang gerbang neraka bukan muncul acak, tapi bagian dari rencana tersembunyi?”
“Benar. Perlahan mereka menyebar ke seluruh Tiongkok. Sampai sekarang, tiga provinsi selatan belum memiliki satupun gerbang.
Jadi, dalam satu dua tahun ke depan, pasti akan muncul gerbang baru di wilayah selatan!
Menurutku... gerbang neraka itu ibarat basis logistik pasukan!
Menggerogoti Tiongkok sedikit demi sedikit dengan strategi bertahap.
Sekarang... giliran tiga provinsi selatan.
Makanya, reformasi di selatan sedang dipercepat.
Kita bisa mengandalkan militer dan universitas bela diri—tapi sampai kapan?
Hanya bisa menyelamatkan diri sendiri!
Jika kekuatan lokal kita lemah, nasib kita tak akan lebih baik dari Tiannan.
Tugas utama militer adalah bertahan. Anda paham maksudku?”
"Karena kekurangan kekuatan, maka komando militer hanya bisa berkemah, tidak bisa membuka sendiri, tidak bisa nekat menerobos. Saat ini, hanya dengan kekuatan lokal yang kuat, mengandalkan petarung setempat masuk ke liang bumi untuk melakukan penyapuan, barulah daerah ini bisa lebih aman."
"Petarung dari luar daerah, bukan berarti tidak sepenuh hati, tapi berapa lama mereka bisa tinggal di tiga provinsi Nanjiang?"
"Beberapa hari lalu terjadi masalah di Tiannan, semua daerah mengirim bantuan. Tapi apakah petarung dari berbagai daerah harus terus tinggal di Tiannan?"
"Para master pejuang itu juga tidak akan terus-menerus tinggal di lokasi."
"Jika terjadi masalah lagi, mereka hanya bisa meminta bantuan dari luar."
"Karena itu, kekuatan lokal yang tangguh adalah akar dari segalanya."
"Sayangnya, kondisi finansial Nanjiang lemah, daya tariknya bagi petarung tidak besar, sulit mempertahankan petarung yang terlalu kuat."
"Tapi sebagai orang Nanjiang, kami tetap berharap kalian para pelajar yang merantau ini, di saat krisis bisa kembali ke Nanjiang, memberikan kontribusi untuk Nanjiang."
"Shanghai memang memiliki liang bumi, tapi jumlah master pejuang di sana tak terhitung. Lagipula gerbang neraka Shanghai sudah muncul bertahun-tahun dan memiliki prosedur yang matang."
"Begitu gerbang neraka baru muncul di Nanjiang, itulah krisis sesungguhnya."
"Fang Ping, untuk murid jenius sepertimu, kami tidak memaksa. Tapi jika Nanjiang benar-benar menghadapi krisis, kami tetap berharap kamu bisa kembali ke Nanjiang."
"Gerbang neraka akan muncul di Nanjiang..."
Fang Ping menelan ludah, tiba-tiba bertanya: "Gubernur, bisakah lokasi pastinya diprediksi? Jangan-jangan di Kota Yang?"
"Sulit dikatakan. Seluruh wilayah tiga provinsi Nanjiang berpotensi."
Bai Jinshan berkata, lalu tersenyum sinis, "Gerbang neraka, cepat atau lambat akan tersebar di seluruh Tiongkok. Meski saat ini tidak ada di Kota Yang, bagaimana dengan masa depan? Ah, di bawah sarang yang runtuh tak ada telur utuh..."
Fang Ping merasa khawatir di dalam hati, mempertimbangkan apakah harus memindahkan orang tua dan adik perempuannya.
Tiga provinsi selatan, sepertinya tidak stabil.
Dia juga telah memahami intel tentang liang bumi - kemunculan gerbang baru justru saat paling berbahaya!
Pada masa ini, makhluk liang bumi akan memberontak secara abnormal, menyerang tanpa henti untuk memperluas area gerbang. Pemerintah yang berada dalam posisi pasif hanya bisa mengandalkan tenaga manusia, mengorbankan nyawa.
Setelah mengusir gelombang pemberontakan pertama mereka, makhluk liang bumi ini baru akan mundur, mempersiapkan serangan berikutnya.
Di periode penyangga ini, pemerintah baru bisa memerintahkan komando militer untuk menyusun pertahanan.
Jadi jika benar muncul di Nanjiang, petarung lokal pasti akan dikerahkan untuk pertahanan. Korban jiwa sudah pasti akan sangat besar.
Bai Jinshan seolah membaca pikirannya, menggelengkan kepala, "Tempat lain belum tentu lebih aman dari Kota Yang."
Saat ini, semua gerbang liang bumi di berbagai wilayah sedang memberontak.
Karena itu, yang paling kita butuhkan adalah meningkatkan kekuatan, menekan pemberontakan, bahkan suatu hari nanti menyerang balik liang bumi!
Liang bumi sedang menyerang kita, bukankah ini juga kesempatan kita!"
Sorot mata Bai Jinshan menjadi dingin, "Tanpa makhluk liang bumi, itu akan menjadi dunia baru yang sempurna!"
Menaklukkan dunia baru, apa artinya bagi umat manusia?
"Makanya pemerintah negara-negara tidak segan mengerahkan segala upaya untuk melatih petarung, berharap semakin banyak pejuang yang suatu hari nanti bisa melakukan serangan balik!"
"Serang balik liang bumi..."
Fang Ping bergumam pelan, merasa wajar saja. Itu kan dunia baru yang sama sekali berbeda.
Makhluk liang bumi menyerbu tanah permukaan, masa manusia tidak ingin mengembangkan diri di dunia baru?
Hanya saja kemampuan kita masih kalah.
Andai bom nuklir dan senjata lain bisa digunakan di liang bumi, mungkin pemerintah sudah lama melancarkan serangan total.
"Ini semua di luar topik. Alasan saya menahan Rekan Fang adalah ingin menyampaikan pesan: Melahirkan pejuang level tinggi di Nanjiang itu sulit. Saya harap para pejuang Nanjiang bisa memberikan kontribusi, tidak memaksa, tapi dari kata hati berharap kalian mau kembali membela habitat asli."
Fang Ping merenung sejenak lalu berkata: "Jika saat itu benar-benar tiba dan saya punya kekuatan, pasti tidak akan lari dari pertempuran!"
"Terima kasih banyak."
Bai Jinshan tersenyum, lalu segera berpamitan dengan Fang Ping.
Setelah Fang Ping pergi, Bai Jinshan di dalam mobil bergumam: "Pintu masuk muncul di Kota Yang... Bukan mustahil..."
Ia menggelengkan kepala dengan ekspresi agak kehilangan arah.
Andai pintu masuk benar muncul di Kota Yang, meski sudah ada jebakan sebelumnya, tetap akan ada korban berjatuhan baik jiwa maupun finansial.
"Semoga muncul beberapa pejuang lokal yang bisa memikul tanggung jawab... Sayang, tidak berhasil membuatnya tetap di Universitas Bela Diri Nanwu."
Setelah bergumam, Bai Jinshan kembali menggeleng. Andai tetap di Nanwu, Fang Ping mungkin tidak akan berkembang secepat ini.
"Sudah kelas dua... Dua tahun terakhir, Kota Yang punya Wang Jinyang belum cukup, sekarang datang lagi Fang Ping..."
"Orang lain tidak menyadarinya, tapi dia melihat bahwa Fang Ping telah mencapai Tingkat Dua."
……
Kompleks Guanhu.
Kembali ke rumah, Fang Ping tampak agak paranoid.
Jangan-jangan gerbang neraka tiba-tiba muncul di bawah rumah mereka?
Tapi mengingat masih ada satu dua tahun lagi dan jangkauannya mencakup tiga provinsi selatan, Fang Ping merasa dirinya terlalu mengkhawatirkan.
Di dalam rumah, Fang Yuan sedang berkejaran dengan Liu Wen dan Liu Wu.
Melihat Fang Ping kembali, Fang Yuan mengadu: "Kak, mereka selalu merebut barang-barangku!"
"Nggak kok, ini tante yang kasih!"
"Itu barangku! Ibu tidak pernah minta pendapatku, jadi tidak sah!"
"Pelit!"
"Kamu yang pelit! Itu kan Fang Ping yang beliin aku. Bukannya dia juga beliin kalian?"
"Tapi punyamu lebih bagus..."
"Aku nggak peduli! Kembalikan sekarang!"
“……”
Ketiganya kembali berkejaran. Kekhawatiran Fang Ping tadi langsung buyar, "Sudah, jangan berebut. Nanti kita beli lagi.
Yah, nanti Bapak ambil bonus dari balai kota.
Hari ini ikut acara pertemuan itu, Gubernur Bai bilang hadiahnya 500 ribu yuan. Bapak ambil untuk keperluan rumah tangga saja."
Seluruh rumah mendadak hening!
Fang Yuan membuka mulut lebar-lebar, lama baru bergumam: "Ikut rapat saja dapat 500 ribu?"
Diam-diam dia menghitung isi tabungan rahasianya!
Dihitung bolak-balik, kemarin sudah dihitung tiga kali... 12.830 keping!
Ya, Fang Yuan juga termasuk kelas 10 ribu yuan sekarang!
Di kalangan murid, jelas-jelas termasuk orang kaya!
“Tapi sekarang, Fang Ping pagi-pagi jalan-jalan ke rapat, pulang langsung bilang kita ambil uang, 500 ribu yuan, gratis!”
Bandingin orang, bisa bikin mati kesel!
“Kak, aku yang ambilin!”
Fang Yuan seketika sadar, langsung memeluk Fang Ping sambil merajuk: “Jangan suruh Yah pergi, aku aja yang ambilin.”
“Kamu?”
Fang Ping tertawa getir: “Pemerintah kota kenal kamu siapa? Yah masih mending, kamu?”
Mengetuk keningnya, “Jangan bikin ribut. Kalau udah jadi petarung, ratusan juta pun bukan apa-apa.”
Sekarang fokus latihan itu sama dengan cari uang.
Hitung sendiri: energi vitalmu naik 1 kal, itu sama dengan untung puluhan juta. Latihan vs bikin komunitas Yuan Ping, mana yang lebih cepat kaya?
Yang nggak bisa mikir dan hitung-hitungan, selamanya nggak bakal kaya raya.
Ngerti nggak kenapa Kakak bisa kaya?
Karena aku petarung, latihannya cepat. Ngerti sekarang?
Bukan petarung? Seumur hidup nggak bakal dapet segini. Beli senjata aja nggak mampu!”
Setelah memberi pelajaran pada adiknya, Fang Ping fokus pada keuntungan besar di depan mata sambil mempertimbangkan masa depan.
Tentu yang paling krusial: punya kekuatan, lari pun lebih cepat dari orang.
Hadapi bahaya, minimal bisa kabur lebih dulu.
Fang Yuan agak bingung, bergumam: “Gitu hitungnya? Kayaknya bener juga ya... Latihan cepat jadi petarung, rapat biasa dapet 500 ribu...”
Setelah menghitung kembali, dalam 4 bulan terakhir aku telah mendapatkan lebih dari sepuluh ribu yuan.
Sebulan 3000 yuan.
500 ribu yuan... butuh 14 tahun baru bisa!
Jika berhasil latihan sampai jadi petarung, sepertinya penghasilan akan lebih besar.
Seketika, Fang Yuan mengangguk serius: "Kakak, aku akan berusaha keras dalam latihan!"
Fang Ping mencibir, tahu betul adiknya ini sudah terobsesi dengan uang.
Ini juga baik, ke depannya tak perlu lagi diingatkan sendiri kan?
……
Setelah menghadiri pertemuan petarung, Fang Ping tidak ada kegiatan lain di rumah.
Reuni kelas tahun ini tidak diadakan.
Kalaupun diadakan, belum tentu Fang Ping akan datang.
Belakangan reputasinya cukup mencuat, kalau datang pasti akan ditanya macam-macam, nanti malah bisa timbul ketidaknyamanan yang merusak keharmonisan pertemanan.
Tapi di tanggal 8 Imlek, Fang Ping tetap pergi keluar.
Mengunjungi wali kelas SMA-nya dulu.
Pak Ban sebelumnya cukup baik padanya, saat ujian Jalan Pedang bahkan memberinya setumpuk buku. Atas arahan Pak Ban-lah dia ditugaskan menjemput Wang Jinyang, sehingga bisa berinteraksi dengan Lao Wang.
Sebelum dan sesudah tahun baru semua sibuk, Fang Ping malas datang saat itu. Sudah dijanjikan akan berkunjung setelah tanggal 7 Imlek.
Kedatangan Fang Ping disambut gembira oleh Liu Anguo.
Siang hari dia bersikeras mengajak Fang Ping makan siang. Saat mengantar Fang Ping turun, Lao Liu sengaja membuat kegaduhan agar para guru tetangga tahu muridnya datang berkunjung.
Fang Ping tentu menyadarinya, hanya bisa tersenyum kecut sambil menghela napas.
Tak ada manusia sempurna, Lao Liu juga punya harga diri yang ingin dijaga.
Setelah mengunjungi Lao Liu, semua agenda pulang kampung Fang Ping resmi selesai.
"Tanggal 9, Fang Ping mengajak Wu Zhihao dan beberapa orang lainnya untuk makan bersama, membahas tentang latihan jalan pedang."
"Pagi hari tanggal 10, Fang Ping naik kereta api menuju Shanghai."
"Saat ini, hanya dengan kembali ke sekolah dia bisa meningkatkan kekuatan dengan cepat."
"Di luar Universitas Bela Diri Kota Iblis, Fang Ping bahkan tidak tahu harus kemana membeli pil obat - meski jarang menggunakannya."
"Sebelum berangkat, Fang Ping meninggalkan 10 butir Pil Darah Biasa untuk adiknya Fang Yuan."
"Termasuk obat penyembuh luka, sebagian juga ditinggalkan."
……
"Shanghai."
"Hal pertama yang dipikirkan Fang Ping setelah kembali ke sekolah adalah benar-benar perlu membeli mobil."
"Tanpa mobil, terkadang cukup merepotkan."
"Sementara menekan keinginan beli mobil, Fang Ping langsung menuju Departemen Logistik."
"Melewati lantai satu, dia menuju lantai dua - meski semester belum dimulai, departemen logistik tetap beroperasi."
"Lantai dua."
"Lokasi penetapan tingkat."
"Begitu tiba, guru yang dulu menetapkan tingkatnya langsung berseru: 'Sudah level dua?'"
"'Ya.'"
"'Bagus.'"
"Mentor penetapan tingkat mengangguk, ini hal yang wajar. Sebelum meninggalkan sekolah, Fang Ping sudah berada di puncak level satu cukup lama."
"Tanpa basa-basi, mentor membawanya ke kamar belakang: 'Tendang sekali, aku akan perbarui datamu.'"
"Fang Ping memandang pelat baja di depannya: 'Guru, sesederhana ini?'"
"'Sudah! Juara baru Ilmu Sihir dan Bela Diri, buang-buang waktu kalau tes formal! Tendang lalu selesai!'"
Mentor menunjukkan ekspresi tidak sabar, "Penetapan tingkat untuk petarung independen membutuhkan waktu yang banyak. Fang Ping, Anda pikir aku tidak mengenal Anda?"
Fang Ping antara ingin tertawa dan menangis, akhirnya hanya menendang sembarangan.
Mentor bahkan tidak melihat, langsung keluar ruangan sambil berjalan berkata, "Sudah kelas dua, kecepatan lumayan, tapi juga karena keberuntungan."
"Situasi tahun lalu Anda sendiri tahu, sekolah menyediakan lebih banyak sumber daya."
"Sekarang periode itu sudah lewat, tidak ada kesempatan baik seperti itu lagi."
"Jika ingin terus mendapatkan kredit, harus mengandalkan diri sendiri. Kerjakan misi, turun ke liang bumi, terserah Anda."
"Selain itu, setelah mencapai kelas dua, sekolah akan membuka lebih banyak zona dan sumber daya untuk Anda..."
Fang Ping menunjukkan kebingungan, "Sekolah membuka lebih banyak zona? Maksud Anda..."
"Ya! Universitas Bela Duri Kota Iblis seluas ini. Tidak lihat area dekat laut yang selalu dikunci?"
"Di sana ada sesuatu yang berharga. Intisari Universitas Bela Duri ada di sana."
"Apa Anda pikir Universitas Bela Duri hanya mengandalkan gedung perkuliahan dan beberapa obat bisa membuat murid berkembang cepat?"
"Kasta tiga banyak, tingkat empat juga sering terlihat, bahkan ada murid tingkat lima!"
"Tingkat tiga ke bawah masih wajar. Murid yang belum lulus tapi sudah level empat-lima, coba pikir betapa langkanya!"
"Universitas ternama tanpa harta karun tersembunyi, pantaskah disebut universitas ternama?"
Sorot mata Fang Ping berkilat, buru-buru bertanya, "Guru, bisakah cerita tentang harta karun itu?"
Mentor meliriknya, "Anda akan tahu sendiri nanti. Cari mentor Anda sendiri. Tugasku hanya menetapkan tingkat."
Fang Ping tidak kecewa, turun tangga dengan riang gembira.
"Melihatnya pergi, mentor yang bertugas menetapkan tingkat berkata sambil tertawa: 'Entah apakah ada harapan mencapai tingkat lima sebelum wisuda?'"
Tingkat lima, bukanlah hal yang biasa sulitnya.
Universitas Bela Diri Kota Iblis memang punya murid seperti ini, tapi jumlahnya sangat langka, kadang hanya muncul setiap beberapa tahun.
Perkembangan Fang Ping saat ini memang cukup cepat, tapi setelah masuk tingkat menengah, pasti akan melambat.
"Generasi baru harus cepat tumbuh..."
Sang mentor bergumam, lalu kembali berbaring untuk tidur siang.
……
Lantai satu.
Sorot mata Pak Li berbinar, pelanggan besar datang!
Fang Ping yang menimbun 420 kredit adalah orang terkaya di antara mahasiswa baru, bahkan melebihi senior tingkat dua! Saatnya membujuk si kaya raya ini membeli sesuatu!
