Hasil pertempuran Nanwu dengan cepat menyebar di Kota Jiang.
"Nanwu Kalah Telak!"
"Gu Xiong Tak Mampu Lawan Fang Ping."
"Daftar Pertempuran Universitas Bela Diri Kelas Dua: Fang Ping Berpotensi Masuk 10 Besar."
"Rahasia apa yang dimiliki Kota Yang? Dulu ada Wang Jinyang, kini muncul Fang Ping..."
"Generasi baru menggeser yang lama - Apakah pola pengajaran Nanwu bermasalah? Perlukah reformasi?"
“……”
Di lingkaran jalan pedang Kota Jiang, banyak yang memperbincangkan pertarungan Nanwu melawan Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Petarung puncak Kelas 2, dan termasuk yang terbaik di antara mereka, tidak kalah dengan petarung level tiga biasa.
Kekuatan Nanjiang tidak terlalu kuat, Gubernur di kota-kota prefektur umumnya hanya level empat.
Gubernur kota setingkat kabupaten seperti Yangcheng bahkan hanya level tiga.
Meski Fang Ping dan teman-temannya masih murid, kemampuan mereka tidak termasuk yang terendah di lingkaran bela diri Nanjiang.
Terutama karena pertarungan ini bahkan menarik tiga master untuk menonton, hal yang sangat langka di Nanjiang.
Nanjiang yang luas dengan populasi puluhan juta.
Saat ini Nanjiang memiliki total 5 master: Gubernur Zhang Dingnan, Rektor Universitas Bela Diri Nanjiang, Komandan Komando Militer Nanjiang, Ketua Perserikatan Dagang Bersatu Nanjiang, dan Direktur Dojo Zhengyang yang tersebar di seluruh Nanjiang.
Dengan ditambah Huang Jing dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, tiga master bersama-sama menyaksikan pertarungan beberapa petarung level dua - ini sangat langka.
Meski Tiongkok memiliki banyak master yang disebut nomor satu di dunia, wilayahnya terlalu luas.
Nanjiang juga bukan zona yang maju, master sangat jarang dan sulit dilihat sehari-hari.
Dengan munculnya jejak para master, Pertempuran Nanwu juga menyebar dengan cepat.
Fang Ping, petarung muda asal Yangcheng ini, mulai menonjol di lingkaran Nanjiang dengan reputasi kecil.
……
Hotel.
Universitas Bela Diri Nanjiang segera mengirimkan uang keuntungan untuk kali ini.
Melihat Fang Ping tanpa ragu-ragu memasukkan 6 butir Pil Energi kelas dua ke sakunya, semua orang tertegun.
Termasuk Bai Ruoxi yang tak tahan tertawa: "Anda... Anda benar-benar tidak memberikan ke Yun Xi?"
Fang Ping dengan wajah terkejut berkata: "Dia bilang sudah memberikannya padaku."
Fang Ping juga bingung, bukannya sudah selesai, apa mereka mau mengingkari janji?
“……”
Semua tak bisa berkata-kata, Chen Yunxi dengan perasaan campur aduk berkata: "Sudah kuberikan, tapi kamu... sama sekali tidak sungkan?"
Kukira kau akan sedikit basa-basi!
Atau pura-pura menolak sejenak!
Bahkan jika obat ini hanya lewat di tanganku sebentar, lebih baik daripada kau langsung merebutnya. Ini benar-benar menyakitkan hati!
Melihat semua orang menatapnya, Fang Ping berpikir sejenak lalu sopan berkata: "Terima kasih, akan kukembalikan setelah aku jadi master."
“……”
Yang Xiaoman kesal: "Sudah cukup, kamu!"
"Aku terluka, begini caramu memperlakukan orang sakit?"
Wajah Fang Ping penuh kekesalan, kali ini aku justru rugi besar!
Tapi untungnya, dapat 6 butir Pil Energi kelas dua, menambah 3 juta nilai kekayaan lagi.
Saat ini nilai kekayaan Fang Ping hampir mencapai puluhan juta.
Pertempuran di Nanwu sebelumnya menghabiskan sebagian nilai kekayaannya, tapi tidak banyak, sekarang masih tersisa 9,2 juta.
Fang Ping menghitung lagi persediaan obat di tangannya yang sekarang cukup banyak.
8 butir Pil Energi kelas dua, 16 Pil Qi-Darah Level 1, 30 pil darah biasa, 2 Pil Tempa Tulang kelas dua.
Nilai pasar obat-obatan ini melebihi 15 juta.
Ditambah hampir 100 kredit yang dimilikinya, total nilai kekayaan Fang Ping melebihi 10 juta.
Jika dijual sekarang, mungkin masih bisa menambah nilai kekayaan.
Setelah berpikir, Fang Ping tiba-tiba bertanya: "Kalian mau beli obat?"
Semua benar-benar terpana!
Bukankah Fang Ping sudah kehabisan pil?
Apa dia berlatih tanpa menggunakan obat sekarang?
Mulai jual pil lagi!
Lagipula, kamu baru saja mengambil tiga butir pil yang menjadi pembagian Chen Yunxi, sekarang langsung menjualnya. Pantaskah ini?
Bai Ruoxi pertama kali mengalami hal ini, juga menunjukkan ekspresi kebingungan, menjual pil?
Fang Ping menjawab asal: "Aku punya hubungan dengan Guru Li di loket penukaran. Dengan menjual pil lalu membeli pakai uang cash, bisa hemat selisih ratusan ribu.
Jangan lihat aku seperti itu, sejak dulu aku bilang, anak keluarga miskin harus mandiri sejak kecil.
Ratusan ribu bagi kalian bukan apa-apa, tapi bagiku ini uang yang sangat besar.
Adik perempuanku yang baru 14 tahun harus berjualan lapak sepulang sekolah demi mendapat puluhan ribu biaya hidup..."
Fu Changding menyela: "Sedikit saja kamu bocorin, cukup buat seisi rumahmu kaya raya. Berhentilah berdrama seperti ini!"
Fang Ping berkata serius: "Ini berbeda. Memang aku cepat dapat uang, tapi selalu di ujung tanduk.
Anak keluarga miskin harus mandiri, jadi aku tidak melarang adikku berjualan lapak.
Waktu SMA, aku bahkan tak punya uang untuk cari data atau main ke warnet..."
"Cukup!"
Fu Changding memotongnya lemas: "Jangan lanjutkan. Kau miskin, sangat miskin. Langsung saja, mau jual berapa?"
"8 butir Pil Energi kelas dua, 16 kelas satu, 30 biasa, plus 2 butir Pil Tempa Tulang kelas dua. Harga pasar 15,4 juta..."
"Lupakan harga pasar. 13 juta saja."
Fang Ping wajah menghitam, melototi dia sambil tersenyum lebar ke arah Chen Yunxi: "Yun Xi, keluarga kalian punya banyak petarung ya?"
Chen Yunxi tampak bingung.
"Obat-obat ini kubeli ke kamu dengan 15 juta saja, bagaimana?"
"Aduh?"
"Sudah kudiskon 400 ribu, Yun Xi. Dari kecil belum pernah berdagang ya?
Orang tua dan keluargamu pasti senang bukan main kalau tahu pertama kali dagang langsung untung 400 ribu.
Pasti ada perasaan 'Putri kami sudah mulai dewasa dan bisa diandalkan'?
Yang penting bukan uangnya, tapi kamu belajar mandiri.
Cuma 15 juta, uang sakumu juga segitu kan?
Nanti kasih kejutan ke keluarga: 'Aku Chen Yunxi sudah bisa hidup mandiri!' Rasanya pasti luar biasa..."
Semua hanya bisa melongo melihat Fang Ping membius Chen Yunxi yang mulai termakan bujukan.
Chen Yunxi tidak bodoh, tapi memang belum pernah membeli obat sendiri - selalu disiapkan keluarganya.
Fang Ping bilang harga pasar 15.4 juta, dijual 15 juta - sepertinya memang tidak mahal.
Refleks ia melirik ke Yang Xiaoman. Saat Yang hendak bicara, Fang Ping tiba-tiba berseru: "Yang Xiaoman! Sebagai teman, janganlah kau cemburu karena keluarga Chen Yunxi lebih kaya lalu sengaja mengacau, membuatnya terus bergantung pada sayap orang tua!
Ini tidak baik untuk pertumbuhannya!"
"Rekan Yun Xi sebelumnya di sekolah diperlakukan tidak adil oleh Singa Tang... Guru Tang, karena kurang pengalaman."
"Pengalaman adalah guru terbaik. Hanya dengan banyak mengalami, belajar mandiri, dan memahami kejahatan dalam hati manusia, kita bisa mengerti kompleksitas masyarakat."
"Anak-anak pasti akan dewasa suatu hari. Apakah mereka harus hidup di bawah perlindungan orang tua seumur hidup?"
"Orang seperti itu, sehebat apapun ilmu beladirinya, apa gunanya!"
Makna tersirat dari perkataan ini dipahami oleh semua orang.
Aku menipu Chen Yunxi demi kebaikannya sendiri.
"Dia belum mengerti betapa jahatnya hati manusia. Aku, Fang Ping, lebih rela menderita sendiri dan menjadi penjahat agar dia mengerti betapa rumitnya masyarakat."
Yang Xiaoman sama sekali kehilangan kata-kata. Setelah menatap Fang Ping beberapa saat, dia bergumam, "Kamu hebat!"
Fu Changding bergumam, "Bahasa adalah seni."
Zhao Lei dan yang lainnya saling pandang, lalu serentak memandang Chen Yunxi.
Chen Yunxi yang tidak bodoh itu menatap Fang Ping tiba-tiba bertanya, "Apa kamu menipuku?"
"Tidak..."
Fang Ping merasa canggung ditatap seperti itu. Setelah lama terdiam, akhirnya mengaku, "Baiklah, aku memang menipumu. Sebenarnya batch obat ini harganya sekitar 14,5 juta yuan."
"Aku sengaja menambah 500 ribu yuan... Tapi kamu juga tahu..."
"Sudahlah, tidak usah mengeluh miskin. 14,5 juta ya 14,5 juta."
"Maklum kita anggota tim."
"Aku tidak mau beli!" Chen Yunxi menggelengkan kepala, merasa Fang Ping punya niat jahat.
Fang Ping mengerutkan kening: "Terserah kamu. Sebagai komandanmu, aku berharap kamu bisa mandiri dan kuat. Tapi sekarang, kamu lebih memilih uang saku mengendap di bank makan bunga daripada melakukan hal yang bermanfaat.
Aku tanya, saldo uang sakumu tidak sedikit kan?
Ada puluhan juta tidak?
Disimpan di bank, bisa untuk makan?
Bisa untuk latihan?
Kalau dikeluarkan untuk beli obat, setidaknya bisa membantu jalan pedangmu. Apa kamu mau seumur hidup mengandalkan bantuan keluarga?
Sudah hampir 20 tahun, masih kalah hemat dari adikku... Lupakan, tidak usah dibahas lagi, anggap aku tidak bilang apa-apa."
"Tapi..."
Chen Yunxi memerah mukanya, merasa sangat malu dengan perkataan Fang Ping!
"Lupakan ini. Lukaku belum sembuh, aku pergi dulu."
Fang Ping langsung berdiri untuk pergi. Melihat ini, Chen Yunxi berpikir sejenak lalu berteriak: "Kalau begitu aku beli, boleh?"
"14,5 juta yuan?"
"...14 juta yuan!"
Chen Yunxi menggigit gigi, memerah pipi sambil menawar.
"Baik, deal!"
Fang Ping langsung mengeluarkan segunung obat dari bajunya, menumpuknya di depan sang gadis sambil tersenyum: "Sekali transaksi langsung untung 1,4 juta yuan. Chen Yunxi, kamu punya bakat berbisnis dan pandai mengurus rumah tangga. Aku yakin padamu!
Uangnya transfer nanti. Aku Fang Ping bukan tipe yang hanya aktif saat ada uang.
Sudah, aku pamit dulu!"
Setelah bicara, Fang Ping langsung gesit pergi.
Begitu dia pergi, Chen Yunxi memerah mukanya: "Apa... apa aku baru saja ditipu?"
Bai Ruoxi yang sejak tadi menyaksikan adegan ini terkekeh: "Tidak juga."
Ini benar, Fang Ping juga tidak menipu dia apa-apa. Obat-obatan ini harga pasarnya lebih dari 15 juta yuan.
Bahkan dengan koneksi distribusi, harganya masih sekitar 13 juta yuan.
Hanya saja... Chen Yunxi langsung membeli obat itu hanya karena beberapa kalimat sarkastik Fang Ping. Wajahnya kurang tebal.
Selain itu, tidakkah dia memeriksa sama sekali?
Saudara kandung pun harus jelas hitungannya. Fang Ping mungkin tidak akan mengelabui dia dengan obat palsu, tapi tetap harus melakukan pengecekan.
Kata Fang Ping bahwa dia selalu hidup di bawah sayap orang tuanya tanpa pernah mengalami kesulitan, itu juga benar.
Transaksi ini mungkin bukanlah kesulitan besar, paling-paling hanya kekambuhan selera humor gelap Fang Ping. Tapi Bai Ruoxi tampak termenung-memikirkan mungkin muridnya perlu belajar sedikit pelajaran.
Keluarga Chen Yunxi mengirimnya ke Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk melakukan misi bersama orang lain, mungkin juga bermaksud demikian.
Kalau tidak, dia tidak perlu ikut misi. Keluarga Chen pasti mampu membiayai seorang petarung level dua.
Yang Xiaoman juga geleng-geleng kepala, berkata dengan perasaan campur aduk: "Bukan menipu Anda, tapi lain kali jangan anggap serius ucapannya. Kurangi kontak dengannya, dia bukan orang baik."
Chen Yunxi mengangguk, tampak kebingungan.
Fu Changding tiba-tiba tersenyum: "Yun Xi, sebenarnya aku juga punya stok obat..."
"Pergi!"
Yang Xiaoman mengumpat, "Masih punya muka tidak?!"
Wajah Fu Changding memerah karena marah setengah mati!
Dasar! Kenapa Fang Ping boleh jual, aku tidak?!
Untung ratusan ribu yuan untuk beli mobil juga bagus.
……
Setelah istirahat dua hari di hotel, luka Fang Ping meski belum pulih total, hanya tersisa luka kulit yang belum sembuh, tidak memengaruhi kemampuan bertarungnya.
Tanggal 23 Maret, Fang Ping mengunjungi Gubernur Zhang.
Di luar gerbang kediaman gubernur.
Wang Jinyang tersenyum ringan: "Jangan tegang…"
"Aku tidak tegang." Fang Ping menyangkal.
Wang Jinyang kembali tertawa getir, membawanya melangkah masuk ke kediaman gubernur.
Begitu masuk, seorang pria paruh baya berjalan menghampiri. Melihat mereka, pria itu mendekat sambil tersenyum: "Ketua Wang, siswa Fang Ping, selamat datang. Fang Ping, lukamu sudah membaik?"
Wang Jinyang dengan inisiatif memperkenalkan: "Menteri Zhang dari kediaman gubernur, juga penyangga utama di sini."
Zhang Yuqiang terkekeh: "Ketua Wang terlalu memuji."
Fang Ping buru-buru berterima kasih: "Terima kasih perhatian Menteri Zhang, lukaku sudah tidak masalah."
"Bagus, bagus. Kalian adalah masa depan Nanjiang. Tarung latihan boleh, lain kali lebih berhati-hati. Tapi pertarunganmu melawan Gu Xiong kemarin sangat bagus, Gubernur juga puas."
Zhang Yuqiang memandu mereka sambil berjalan: "Gubernur sangat sibuk akhir-akhir ini. Ingin bertemu Fang Ping karena bangga kampung halaman memiliki talenta muda sepertimu…"
Fang Ping tersenyum manis: "Sangat tersanjung, maaf merepotkan waktu Gubernur."
“……”
Mereka terus berbasa-basi sementara Wang Jinyang diam.
Saat tiba di depan pintu kantor, Zhang Yuqiang hendak mengetuk. Wang Jinyang tiba-tiba berkata: "Kau harus masuk ke pemerintahan."
“Aduh？”
“Petarung mana ada banyak basa-basi, saling mengucapkan terima kasih bolak-balik, ngobrol setengah hari, ada satu kalimat yang berguna? Tadinya kukira kau belum beradaptasi, ternyata kau malah sangat nyambung, ngobrol akrab dengannya.”
Wang Jinyang juga geleng-geleng kepala, sebenarnya petarung biasanya langsung to the point.
Kata-kata basa-basi dan omong kosong seperti ini, bisa dihindari ya dihindari.
Fang Ping malah asyik mengobrol dengan Zhang Yuqiang sampai si Zhang lupa akan kehadiran Wang Jinyang.
Bukan karena dilupakan lalu marah, Wang Jinyang justru merasa lebih santai.
Tapi soal Fang Ping bisa nyambung ngobrol dengan pihak lain, Wang Jinyang tetap merasa heran.
Fang Ping menggerutu: “Dia begitu sopan, aku membalas kesopanan itu kan wajar?”
“Tidak, memang bagus.”
Wang Jinyang tak berkomentar lebih lanjut, menggelengkan kepala. Sifat Fang Ping yang seperti ini mungkin kurang cocok untuk masuk komando militer.
Tapi soal rencana Fang Ping ke depan, sekarang belum bisa dipastikan. Nanti saja dibahas.
Lagipula, apakah Fang Ping yang lulus dari Universitas Bela Diri Kota Iblis akan kembali ke Nanjiang?
Saat mereka mengobrol, Zhang Yuqiang keluar dari kantor sambil tersenyum: “Silakan masuk.”
Fang Ping mengucapkan terima kasih sekali lagi sebelum melangkah masuk, Wang Jinyang pun menyusul.
……
Kantor Zhang Dingnan sangat luas.
Zhang Dingnan sedang berdiri di depan peta Nanjiang ketika mereka masuk. Tanpa basa-basi, ia langsung berbalik dan berkata: “Peluang munculnya pintu masuk liang bumi di Nanjiang sangat besar, perkiraan waktunya sekitar 12-16 bulan lagi.
Kalian bukan master bela diri, manfaatnya mungkin tidak terlalu signifikan.
"Tujuanku juga tidak berharap kalian bisa berguna sekarang, termasuk Wang Jinyang."
"Aku hanya ingin mempersiapkan bakat-bakat sejak dini. Fang Ping, setelah lulus dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, apakah berminat kembali ke Nanjiang?"
Sebelum Fang Ping sempat membuka mulut, Zhang Dingnan yang berwajah penuh wibawa sudah melanjutkan: "Setelah lulus, kamu seharusnya bisa mencapai level empat, bahkan mungkin lima."
"Sebagai petarung aliran pertempuran, harapanmu untuk mencapai gelar master sangat besar. Mungkin tak butuh waktu lama."
"Jika kamu setuju setelah lulus, kembalilah ke Nanjiang. Aku bisa mengaturmu masuk komando militer sebagai komandan jenderal!"
Jabatan komandan jenderal militer setara statusnya dengan gubernur kota prefektur. Banyak komandan militer di kota-kota prefektur menjabat sebagai jenderal.
Umumnya kota prefektur memiliki sistem pemerintahan lengkap yang terdiri dari empat pilar utama: gubernur pemerintah, komandan jenderal militer, kepala biro investigasi, dan kepala dinas pendidikan.
Di antara mereka, gubernur dan komandan jenderal memiliki kekuasaan nyata yang lebih besar daripada dua jabatan lainnya.
Zhang Dingnan langsung menawarkan posisi komandan jenderal dengan syarat yang sangat tinggi.
"Tidak semua petarung level empat bisa menjadi komandan jenderal. Bahkan beberapa petarung level lima pun belum tentu layak."
"Terkadang yang dinilai bukan sekadar tingkatan, tapi ada faktor-faktor lain."
"Gubernur, aku..."
"Pulanglah dan pertimbangkan. Masih ada waktu. Selain itu, jika gerbang neraka benar-benar muncul di Nanjiang, sebagai putra daerah, kuharap kamu bisa memanfaatkan pengaruhmu di Universitas Bela Diri Kota Iblis. Lü Fengrou adalah mentormu, semoga kamu bisa membujuk beberapa pihak untuk memberikan dukungan ke Nanjiang."
Sedangkan Fang Ping sendiri, karena kekuatannya masih rendah, tidak diharapkan oleh Zhang Dingnan.
Tapi murid jenius seperti Fang Ping memang memiliki pengaruh tertentu di kampus, termasuk pengaruh terhadap para mentor.
Zhang Dingnan dan Lü Fengrou memang saling kenal, tapi karena sudah lama tidak bertemu, mungkin pengaruhnya tidak sebesar perkataan muridnya sendiri.
"Aku akan berusaha sebisanya!" Akhirnya Fang Ping mendapat kesempatan berbicara.
"Cukup berusaha semampumu."
Setelah berkata demikian, Zhang Dingnan dengan gerakan tangan menyedot setumpuk buku dari meja kantor di kejauhan, lalu melemparkannya ke Fang Ping sambil berkata: "《Golok Darah Ledak》kubuat saat di Level Empat, hanya biasa saja. Ini hasil penyempurnaanku setelah menjadi master. Bawa pulang dan pelajari. Oh ya, kuberi kamu jabatan Wakil Gubernur Kota Yang, ada keberatan?"
Fang Ping tertegun, ini serius?!
Wang Jinyang yang berdiri di samping tiba-tiba nyerocos: "Aku ini Gubernur Kehormatan Kota Yang!"
Benar, dia adalah Gubernur Kehormatan Kota Yang yang baru saja ditetapkan beberapa waktu lalu.
Strategi tanpa biaya - belakangan Zhang Dingnan sudah memasang puluhan jabatan kehormatan seperti Gubernur Kehormatan, Kepala Biro Kehormatan, dll.
Tidak ada keuntungan sama sekali, satu-satunya manfaat adalah status yang diakui secara resmi.
Lagipula, sebagai pejabat tinggi Kota Yang, pantaskah diam saja saat Nanjiang dilanda musibah?
Soal diterima atau tidak, Zhang Dingnan tak peduli. Jabatan itu tetap melekat. Mau tidak mau bertindak terserah, tak dipaksa, asal hatimu sendiri tenang!
Fang Ping lemas, bisakah aku menolak?
Diam seribu bahasa, dianggap persetujuan.
Zhang Dingnan memang sibuk, lalu berkata: "Sudah, cukup sampai sini. Belajar yang rajin, berusahalah mencapai tingkat menengah."
Ini menjadi kalimat perpisahan untuk pertemuan ini. Kekuatan Fang Ping yang masih di puncak Kelas 2 memang baik, tapi Zhang Dingnan benar-benar tak punya waktu untuk obrolan tak berguna.
Nanti kalau sudah mencapai tingkat menengah, baru bisa ngobrol lebih lama.
Fang Ping tersenyum pahit, setidaknya berikan sedikit keuntungan, Gubernur yang pelit seperti ini tidak malu?
Memberikan versi perbaikan《Golok Darah Ledak》, sebenarnya teknik tempur tidak terlalu berharga, banyak tersedia di universitas bela diri, yang penting Anda layak berlatih. Tentu saja, teknik master level masih membutuhkan persetujuan langsung dari sang master.
Selain itu ada reputasi Wakil Gubernur, itu pun level kota kabupaten, hampir tak berguna.
Fang Ping merasakan perasaan campur aduk, namun terpaksa pergi.
Wang Jinyang tidak ikut pergi, dia masih perlu berdiskusi dengan Zhang Dingnan tentang urusan Nanwu. Fang Ping tak peduli pembicaraan mereka, toh tak terkait dengan dirinya.
