Depan gerbang utama area pengajaran.
Fang Ping berdiri gagah di gerbang, berseru: "Senior Yu Shanghua, Zhang Ziwei, Chen Pengfei - bolehkah kita berkenalan?"
Kerumunan yang hendak bubar perlahan mulai riuh.
"Apa yang diinginkan si nak ini?"
"Ngomong aja, jelas mau menantang peringkat atau cari dukungan suara."
"Yu Shanghua peringkat 3 Kelas 2, Zhang Ziwei ke-5, Chen Pengfei ke-8. Dia yakin bukan cari mati?"
"Belum tentu. Pejuang puncak kasta dua 20 besar ini mungkin punya trik."
“……”
Para penonton berbisik-bisik.
Tiba-tiba muncul pemuda berambut cepak samping dengan aura keras kepala.
Pemuda itu menatap Fang Ping: "Aku Yu Shanghua!"
Sebelum Fang Ping bicara, muncul wanita berwajah segitiga dengan kuncir rapi.
Wanita itu tersenyum tipis: "Zhang Ziwei!"
"Chen Pengfei."
Pria berbadan besar terakhir melangkah sambil tertawa: "Adik kelas Fang, ada petunjuk apa dengan aksi spektakulermu ini?"
Fang Ping melihat ketiganya muncul, lalu berkata dengan sinis: "Tiga Senior-senior jangan salah paham, aku baru saja melihat, total suara kalian bertiga hanya 32 suara.
Tidak perlu lihat, aku tahu kalian bukan orang biasa.
Tapi kalian semua senior tahun kedua dan ketiga, kurasa tidak kekurangan kredit ini. Jadi aku harap kalian bisa mendukung kami generasi baru...
Mahasiswa baru memang sulit..."
Yu Shanghua langsung memotong: "Ngomong aja nggak perlu. Kamu mau kredit, kami juga mau.
Sebelumnya kami sedang berdiskusi apakah perlu berunding baik-baik.
Karena kamu yang datang lebih dulu, sederhana saja: bertarung. Kalau kalah, aku dan temanku akan memilihmu selamanya.
Kalau menang, kalian mahasiswa tahun pertama harus memilihku. Sesederhana itu!"
Lalu dia menambahkan: "Bisa mewakili mereka?"
Fang Ping menoleh melihat Fu Changding dan yang lain. Fu Changding tersenyum manis: "Aku tidak keberatan. Memilih siapa pun sama saja."
Yang lain mengangguk pelan. Fang Ping adalah pejuang terkuat tahun pertama. Jika dia kalah, yang lain pasti tidak bisa menang.
Melihat situasi ini, Fang Ping tertawa: "Baik, aku setuju."
Kemudian menoleh ke dua orang lainnya: "Bagaimana pendapat kalian berdua?"
Chen Pengfei menyilangkan lengannya dengan cuek: "Kalau kamu menang lawan Yu Shanghua, aku bisa memilihmu. Tapi kalau kalah dan suaramu sudah hilang, beri aku 30 kredit saja. Bagaimana?"
Jelas, Chen Pengfei merasa tidak perlu turun tangan. Jika Fang Ping bisa mengalahkan Yu Shanghua, berarti dia juga bukan lawannya.
Jika kalah dari Yu Shanghua, suara sudah hilang. Bertarung lagi tidak ada artinya.
“30 kredit?” Fang Ping tertawa: “Bisa, tapi Senior Chen sendirian tidak cukup. Jika aku menang, setidaknya kau harus memberikanku 10 suara, setuju?”
“Setuju.”
“Mulai besok hingga akhir, kita semua petarung. Jangan main-main dengan pikiran licik, tidak menarik.”
“Huh! Adik Fang memang wataknya rumit. Aku sama sekali tak pernah memikirkan hal itu.”
Chen Pengfei mencemooh.
Fu Changding di sampingnya tampak kecewa, rupanya kedua orang ini tidak bertarung?
Fang Ping melawan Yu Shanghua buat apa!
Lawan Chen Pengfei lah!
Setelah mengatasi Chen Pengfei, Fang Ping menatap satu-satunya siswi di antara trio itu, Zhang Ziwei.
Inilah satu-satunya siswi Universitas Bela Diri Kota Iblis yang masuk 20 besar daftar peringkat kasta dua.
Zhang Ziwei berkata datar: “Jika ingin kau pilih aku, mudah. Kalahkan aku dulu. Urusan orang lain bukan urusanku!”
Jelas terlihat, Zhang Ziwei tidak menganggap Yu Shanghua bisa mewakilinya.
Yu Shanghua juga tak ambil pusing, menatap Fang Ping: “Aku bukan Gu Xiong dari Nanwu. Pertimbangkan baik-baik, adik kelas. Jika terluka dan progresmu terganggu, jangan salahkan senior ini mengganggumu.”
“Mana mungkin.”
Fang Ping tersenyum tipis: “Tapi aku juga ingin mengingatkan Senior Yu. Aku baru saja masuk kasta tiga. Senior tidak keberatan aku bertarung kasta tiga melawan kasta dua?”
“Kasta tiga?”
Sorot mata kerumunan berubah, ada keributan di antara orang-orang.
Yu Shanghua dan yang lain tak terlalu menghiraukan. Zhang Ziwei tetap tenang: “Kasta tiga tahap rendah tak ada bedanya. Lagipula, kasta tiga adalah kekuatanmu sendiri. Bukankah pertarungan mengandalkan kekuatan? Masak tidak boleh ada peningkatan?”
Tidak ada reaksi menghajar, juga tidak ada rasa segan.
Semua adalah murid, Fang Ping yang menembus kasta tiga pun tetap menunjukkan kemampuannya.
Apalagi, dia masih adik kelas mereka.
Di bawah kasta tiga tahap tinggi, meski ada perbedaan dengan kasta dua, perbedaannya hanya pada batas energi vital yang lebih tinggi dan jumlah tulang yang ditemper lebih banyak, belum terjadi perubahan kualitatif.
Saat ini, daya ledakan teknik tempur Fang Ping setara dengan mereka.
Tidak akan ada situasi dimana satu serangan acak langsung membuat mereka tak bisa mempertahankan diri.
Selain itu, terobosan Fang Ping ke kasta tiga justru menunjukkan dia punya sedikit waktu untuk berlatih teknik tempur, sehingga malah kurang mengkhawatirkan dibanding Fang Ping yang tetap di puncak Kelas 2.
Seperti dalam kompetisi pertukaran nasional dulu, dua petarung kasta dua juga tidak semenakutkan Han Xu dan Fang Wenxiang yang berada di puncak tingkat satu.
"Seniorita sangat bijaksana."
Fang Ping memuji lalu bertanya: "Dari kalian berdua, siapa yang duluan?"
Dari kerumunan, seseorang bercanda: "Adik kelas Fang sudah kasta tiga, bagaimana kalian berdua sekalian saja?"
Ekspresi Fang Ping sedikit berubah. Yang lain menambahkan: "Kasta tiga lawan kasta dua, satu lawan dua itu wajar. Jika tidak, kami tak rela memberikan suara ke adik kelas."
Ini semacam mengalihkan konsep. Yu Shanghua dan Zhang Ziwei yang di puncak kasta dua masing-masing peringkat 3 dan 5.
Keduanya jika diadu sendiri-sendiri, takkan kalah dari petarung kasta tiga tahap menengah biasa.
Bekerja sama, bahkan terhadap petarung kasta tiga tahap tinggi pun masih bisa melakukan serangan balik.
Meski Fang Ping sudah masuk kasta tiga, tak ada perubahan kualitatif. Satu lawan satu saja belum tentu menang, apalagi satu lawan dua.
"Untuk melawan petarung puncak kasta dua yang belum masuk daftar, Fang Ping bisa melawan tiga sekaligus tanpa kesulitan, bahkan lima mungkin masih mudah."
"Tapi menghadapi dua orang di depan ini..."
"Zhang Ziwei dan Yu Shanghua diam seribu basa, memandang Fang Ping dengan tatapan penuh arti."
"Dari kerumunan, seseorang kembali mengejek: 'Bukannya adik kelas Fang sebelumnya bilang mau menantang ketua klub?"
"Ketua klub itu petarung level empat, jangan-jangan... ini alasan adik kelas berani ngomong besar?"
"Level tiga lawan level dua aja masih mikir-mikir, apalagi level tiga lawan level empat... hahaha!"
"Sikap arogan Fang Ping memang sudah lama membuat beberapa anggota klub gerah."
"Anak baru ini pikir ini universitas bela diri biasa?"
"Baru masuk belum lama sudah ngomong kencang mau tantang ketua klub, anggap apa klub bela diri Universitas Iblis ini?"
"Sebelumnya karena belum saling kenal, ya sudah lah. Sengaja cari masalah bagi mereka tak ada artinya, cuma buang-buang waktu."
"Tapi sekarang kebetulan ketemu, Fang Ping juga belum benar-benar kuat sampai bikin orang putus asa. Nyindir dikit kenapa?"
"Beberapa petarung puncak kasta dua di situ yakin meski mereka yang maju, belum tentu kalah dari Fang Ping."
"Dari 20 besar daftar petarung kasta dua, Universitas Iblis punya 6 orang. Selain Fang Ping dan 3 orang di lapangan, dua lainnya juga hadir."
"Selain itu, masih ada beberapa petarung kasta dua yang masuk daftar."
"Yang sudah masuk daftar, siapa takut sama Fang Ping?"
"Fang Ping!"
"Yang Xiaoman memanggil sambil menggelengkan kepala, para senior ini jelas-jelas ingin melihat Fang Ping dipermalukan."
"Sekalian menekan para mahasiswa baru tahun pertama ini."
“Setelah kompetisi pertukaran nasional sebelumnya digelar, beberapa mahasiswa baru tahun pertama memiliki reputasi yang jauh lebih besar dibandingkan mereka. Petarung juga bukan manusia suci, mana mungkin tidak ada yang merasa cemburu dan tidak suka.”
“Sekelompok petarung level 1, atas dasar apa bisa mendapat perhatian lebih dari mereka?”
……
“Awalnya Fang Ping hanya ingin bertarung dengan seseorang untuk menunjukkan kekuatannya. Peringkat ketiga Yu Shanghua sebenarnya sudah mewakili segalanya.”
“Tapi sekarang, tak disangka orang-orang memanfaatkan masalah ini untuk memperluas maknanya.”
“Diamnya Yu Shanghua dan Zhang Ziwei belum tentu karena benar-benar ingin dua lawan satu. Tapi melihat Fang Ping terjebak dalam situasi sulit, keduanya mungkin justru senang melihatnya.”
“Tepat saat itu, Zhao Lei tiba-tiba berkata: 'Fang Ping, hitung aku juga. Dua lawan dua, aku baru kelas dua tahap awal, tidak termasuk memperlakukan tidak adil!'”
“Fang Ping meliriknya, lalu menggelengkan kepala sambil tersenyum: 'Tidak perlu. Karena semua ingin melihat apakah aku benar-benar hanya tampak kuat, maka aku tidak akan sungkan. Senior Yu, Senior Zhang, bagaimana pendapat kalian?'”
“Zhang Ziwei tertawa ringan, 'Apakah adik kelas Fang benar-benar yakin ingin seperti ini?'”
“'Kalah tidak memalukan, menang... juga akan membuat semua tahu bahwa aku, Fang Ping, jarang mengeluarkan kata-kata sombong.'”
“'Yu Shanghua, bagaimana denganmu?' Zhang Ziwei menatap Yu Shanghua.”
“Alis Yu Shanghua berkerut sebentar sebelum kembali normal, lalu berkata datar: 'Baiklah, adik kelas Fang masih kurang pengalaman. Kami akan menemani adik kelas berlatih.'”
“Kedua pihak telah mencapai kesepakatan.”
“Yang lain mundur sementara beberapa mulai memanggil teman-teman untuk menonton pertunjukan.”
“Memang benar mahasiswa baru sekarang tidak tahu tingginya langit dan dalamnya bumi.”
"Kelas 3 memang terdengar meningkatkan semangat, tapi seorang yang baru masuk Kelas 3 menantang dua orang peringkat 10 besar Kelas 2 dari universitas bela diri se-negeri, benarkah mereka belum pernah mengalahkan petarung Kelas 3?"
Kekuatan Yu Shanghua bahkan melebihi petarung Kelas 3 tingkat menengah biasa, Zhang Ziwei juga tidak kalah jauh.
Universitas Bela Diri Kota Iblis memang permukiman para jenius, bukankah mereka semua adalah jenius di antara para jenius?
Saat orang-orang mundur, Fang Ping menghela napas tipis dengan ekspresi serius: "Tangan kosong atau senjata?"
"Terserah, pertempuran sesungguhnya tidak membedakan ini."
Yu Shanghua sambil bicara telah mengambil tongkat pendek alisnya dari orang lain.
Zhang Ziwei juga mencabut pedang dari sarungnya dan melemparkan sarungnya ke seseorang di samping.
Melihat ini, Fang Ping tidak ragu lagi, secepat kilat merakit golok panjangnya.
……
"Fang Ping terlalu tidak sabar!" gerutu Yang Xiaoman sambil mengerutkan kening.
Meski masuknya Fang Ping ke Kelas 3 membuat orang terpana.
Tapi dia baru saja masuk Kelas 3, akumulasi di puncak Kelas 2 juga tidak terlalu kuat, sekarang melawan dua sekaligus, beberapa orang tidak memandang baik peluangnya.
Fu Changding juga mengeluh: "Sombong sekali, dia... benar-benar..."
"Dia mengalami tulang tempering ketiga... mungkin masih ada harapan?" Chen Yunxi berkata dengan ragu.
"Energi vital hanya bertambah sedikit, tapi pertempuran bukan hanya soal energi vital. Kalau tidak, kenapa petarung energi vital diremehkan?"
……
Dalam bisikan-bisikan beberapa orang ini.
Area sekitar ketiganya telah kosong.
"Akademi Senjata, mahasiswa tahun pertama Fang Ping, silahkan berikan petunjuk!"
“Akademi Senjata, tahun ketiga Yu Shanghua!”
“Akademi Senjata, tahun kedua Zhang Ziwei!”
Ketiga orang itu saling memperkenalkan diri dan memberi hormat, seketika itu juga mereka bergerak serentak!
Tongkat pendek Yu Shanghua menderu menyapu, langsung menyapu bagian bawah Fang Ping. Zhang Ziwei yang kompak, seketika menusuk tenggorokan Fang Ping dengan pedang panjangnya!
Serangan atas-bawah ini sepenuhnya memblokir jalan depan Fang Ping.
Gerakan Fang Ping juga cepat, ujung kakinya menginjak tanah dan melompat, golok panjangnya langsung membelah ke arah Zhang Ziwei!
Zhang Ziwei sama sekali tidak goyah, tetap mempertahankan serangan. Tidak mudah menghindari tongkat pendek Yu Shanghua.
Tepat seperti dugaan, baru saja Fang Ping melompat ke udara, tongkat Yu Shanghua sudah muncul aneh di sisi pinggang Fang Ping dengan deruan dahsyat.
Saat ini, tongkat menyerang pinggang sementara pedang beralih dari tenggorokan ke jantung.
Fang Ping menginjak udara lagi dengan kaki kanannya, tubuhnya melambung lebih tinggi. Kaki kirinya menyapu tongkat, sementara golok panjang di tangannya cepat-cepat membelah pedang.
"Dang!"
Dentuman keras terdengar. Pedang Zhang Ziwei miring dan meleset di sisi tubuh Fang Ping, sementara tongkat Yu Shanghua menghantam telak telapak kaki Fang Ping.
Meminjam kekuatan dari pukulan itu, Fang Ping terlempar ke belakang. Begitu mendarat, dia mundur beberapa langkah, meninggalkan serpihan ubin yang terinjak-injak di tanah.
Zhang Ziwei dan rekannya tak berhenti. Langkah mereka bergerak, dalam sekejap sudah muncul lagi di depan Fang Ping.
……
"Baru satu jurus sudah terdesak..."
Fu Changding menghela napas, situasi Fang Ping saat ini sangat genting. Zhang Ziwei dan Yu Shanghua bekerja sama, Fang Ping bisa menghadapi satu tapi tidak keduanya. Satu saja sudah sulit, apalagi dua. Fang Ping sepenuhnya berada dalam posisi pasif.
Penonton lain menggelengkan kepala, seseorang berkomentar sinis: "Satu lawan dua. Mungkin Fang xuedi kita mengira ini dua petarung energi vital kelas dua."
Semuanya terjadi dalam sekejap.
Saat orang-orang masih berbicara, Fang Ping yang terus mundur tiba-tiba mencengkeram tongkat pendek Yu Shanghua dengan tangan kiri. Tangan kanannya memegang golok, bilah pedang seperti bayangan, seketika membabat ubun-ubun Zhang Ziwei!
Ekspresi Zhang Ziwei berubah, dia mundur selangkah sambil memegang pedang.
Baru saja mundur, wajahnya kembali berubah. Dengan cepat dia menusukkan pedang ke wajah Fang Ping.
Tapi Fang Ping justru mencengkeram erat tongkat itu, tumitnya menginjak tanah hingga membentuk lubang dalam, meminjam tenaga untuk menarik Yu Shanghua mundur.
Golok panjang yang tujuannya membabat Zhang Ziwei tiba-tiba berbalik arah, menghantam lengan kiri Yu Shanghua.
Yu Shanghua menggeram, kedua lengannya mengeluarkan tenaga. Tongkat pendeknya membuat tangan kiri Fang Ping berlumuran darah, tapi Fang Ping mengabaikannya. Langkah lagi, menghindari Zhang Ziwei. Detik berikutnya, golok panjangnya berhasil menghantam lengan kiri Yu Shanghua!
Tiba-tiba ekspresi Yu Shanghua penuh sindiran. Otot lengan kiri atasnya mengembang. Saat golok menghantam, terdengar suara "dong!" yang nyaring.
"Kekanak-kanakan!"
Yu Xianghua saat ini mendengus, mengucapkan dua kata.
Dia berada di peringkat 3 kelas dua, bukanlah pencapaian yang mudah. Fang Ping benar-benar mengira dia lemah.
Saat ini tangan kiri Fang Ping terluka, niatnya untuk melumpuhkan Yu Xianghua gagal total. Yu Xianghua tidak melihat alasan Fang Ping bisa membalikkan keadaan.
Sementara itu, Zhang Ziwei yang sebelumnya terpaksa mundur kini dengan cepat mengejar sambil menghunus pedang, ujung pedangnya sudah menusuk ke arah dada Fang Ping.
Tangan kiri Fang Ping masih bertarung kekuatan dengan Yu Xianghua, sementara tangan kanannya memegang golok. Terlihat mustahil untuk bertahan. Yu Xianghua meningkatkan kekuatan cengkeramannya, dengan paksa mempertahankan posisi Fang Ping di tempat. Jika Fang Ping mundur atau melepaskan tenaga, Yu Xianghua akan bisa menarik tongkatnya dan menyapu tulang pinggangnya!
Jika tidak mundur, tusukan pedang Zhang Ziwei akan menembus tulang dadanya!
Terjebak dalam situasi sulit!
Chen Yunxi dan yang lainnya di samping merasa cemas. Fang Ping dalam masalah sekarang. Dari sikap Zhang Ziwei dan Yu Xianghua, jelas mereka tidak berniat menahan serangan. Meski tidak melukai parah, setidaknya Fang Ping akan mengalami luka yang cukup serius.
Namun tak ada yang menyadari bahwa Zhang Ziwei yang sudah mendekat dengan pedang tiba-tiba berubah ekspresi!
Fang Ping sama sekali tidak menghiraukannya!
Justru saat Zhang Ziwei menyerang dengan pedang, Fang Ping dengan sengaja membuka celah di tulang dadanya. Golok panjang yang sebelumnya gagal menyerang tiba-tiba berakselerasi lagi, bilahnya memancarkan kilau merah mistis!
"Yu Xianghua saat ini sedang bertarung dengan Fang Ping, seluruh kekuatan tubuhnya terkonsentrasi pada tongkat pendek. Tepat saat Zhang Ziwei menusuk Fang Ping, golok panjang Fang Ping muncul seperti bayangan di pinggang Yu Xianghua. Suara 'Bruk' berat bergema, Yu Xianghua kembali mengangkat lengan kiri untuk menangkis, namun kali ini seluruh tubuhnya gemetar."
"Gemetar belum reda, beberapa suara 'Bruk Bruk' kembali terdengar. Kekuatan dahsyat dari punggung golok menerjang, memukul lengan kiri Yu Xianghua hingga berbunyi 'kreek'."
"Kesakitan, kekuatan genggaman Yu Xianghua melemah. Fang Ping dengan tangan kiri mengikuti arus mendorong, tenaga merambat melalui tongkat pendek, langsung mendorong Yu Xianghua beberapa langkah mundur."
"Yu Xianghua terus mundur menjauh dari Fang Ping. Sementara itu, Zhang Ziwei telah menghunus pedangnya kembali menusuk."
"Tusukan pedang sebelumnya yang mengenai dada Fang Ping menemui hambatan besar. Fang Ping telah mengeraskan darah untuk pertahanan, ditambah tulang dada yang selesai ditempa, tidak mengalami luka serius."
"Fang Ping memanfaatkan kesempatan ini untuk memukul mundur Yu Xianghua, jelas bukan usaha sia-sia."
"Di tengah kerumunan yang silau melihat, saat Yu Xianghua masih mundur, Fang Ping kembali menjejakkan ujung kakinya. Tangan kiri yang berlumuran darah menggoreskan bayangan-bayangan di udara."
"'Dang Dang Dang...'"
"Dentingan cepat bergema. Tangan kiri Fang Ping memukul pedang hingga terbuka, tangan kanan langsung melepas golok. Memanfaatkan celah pedang yang terpental, langsung menghantam dada Zhang Ziwei!"
"Zhang Ziwei cepat-cepat mundur, tapi Fang Ping kini mengejar dengan kecepatan tinggi. Dengan raungan 'Roarrr', kilau merah mistis di kedua tangannya nyaris terlihat kasat mata."
"Sekejap, semua orang melihat Fang Ping mengejar Zhang Ziwei, bagaikan harimau buas turun gunung, kedua tangan menghantam dada lawan!"
Zhang Ziwei menangkis dengan lengan, namun lengan yang tertumbuk mengalir darah, seluruh tubuhnya terus terlempar ke belakang.
Orang-orang di belakang buru-buru menyingkir, Yu Xianghua di belakang Fang Ping juga mengaum Roarrr, mengacungkan tongkat mengejar.
Tapi saat ini, sudah terlambat.
Fang Ping kembali mengaum Roarrr, kedua tinjunya di bawah langit malam memancarkan kilau merah mistis yang lebih terang, dalam sekejap melontarkan tujuh-delapan pukulan!
"Krak!"
Suara tulang patah terdengar, lengan Zhang Ziwei tiba-tiba lunglai terkulai. Fang Ping kembali bergumam, kedua tinju menyambar bersamaan, satu jurus melempar Zhang Ziwei hingga menabrak dinding belakang dan perlahan terjatuh.
Semua ini terjadi dalam sekejap mata. Saat orang-orang sadar, Fang Ping sudah berbalik dan bertarung dengan Yu Xianghua.
Fang Ping yang melepas golok menjadi lebih lincah, langkah kaki meninggalkan bayangan-bayangan di udara, terus mengitari Yu Xianghua dengan pukulan tinju berat!
……
"Ini..."
Semua terdiam, pembalikan situasi ini terlalu cepat, padahal tadi Fang Ping yang terdesak.
Tapi tak ada yang menyangka, tujuan awal Fang Ping bukanlah Yu Xianghua, melainkan terus mengawasi Zhang Ziwei. Saat Yu Xianghua terpental, Fang Ping menyambar kesempatan, 《Golok Darah Ledak》dilepaskan via kedua tinju, langsung membuat tulang-tulang Zhang Ziwei remuk dan terluka parah.
"Bagaimana dia melakukannya!"
"Seseorang berbisik rendah, bukan membahas bagaimana Fang Ping mengalahkan Zhang Ziwei, melainkan bagaimana Fang Ping bisa bertarung dengan Yu Xianghua sekaligus masih punya sisa tenaga untuk mempertahankan diri dari tusukan pedang Zhang Ziwei."
"Yu Xianghua terhempas mundur dan Zhang Ziwei terluka parah, semuanya terkait dengan kegagalan serangan pedang ini."
"Kalau bukan karena ini, mana mungkin mereka berdua begitu mudah tertipu."
"Energi vital!"
"Seseorang mengucapkan dua kata dengan suara parau."
"Aliran energi vital yang tak putus-putus..." Kekuatan energi vital dari tangan kiri yang terus mengalir berhasil menahan Yu Xianghua, energi vital yang terkonsentrasi di dada menghalangi tusukan pedang yang nyaris melukainya, sementara tangan kanan masih punya sisa tenaga untuk memukul Yu Xianghua dengan golok hingga lengan kirinya hampir retak...
"Semua ini adalah teknik pertahanan dan serangan yang menghabiskan energi vital dalam jumlah besar."
"Petarung biasa takkan bisa membagi perhatian ke tiga pihak sekaligus, tapi Fang Ping berhasil!"
"Berapa jumlah energi vitalnya?"
"Apa dia sebelumnya mengonsumsi obat?"
"Tapi kecepatan konversinya terlalu cepat!"
“……”
"Di tengah kebingungan semua orang, Fang Ping kini tidak lagi menggunakan strategi melawan Yu Xianghua. Mengandalkan cadangan energi vital yang melimpah, kedua tinjunya terus melancarkan teknik babatan beruntun!"
"Yu Xianghua sama sekali tak mampu menahan, tidak bisa beradu kekuatan dengan Fang Ping, terus mundur, mundur lagi..."
"Tak ada yang tahu berapa kali pukulan telah dihantamkan Fang Ping, hingga akhirnya tangan Yu Xianghua gemetar, tongkat panjangnya terjatuh. Satu pukulan tinju Fang Ping menghantam dada lawannya, membuat Yu Xianghua terhempas!"
"Darr!"
"Yu Xianghua yang terjatuh menyemburkan darah dari mulutnya."
"Kedua tangannya masih terus bergetar..."
Di sisi lain, Zhang Ziwei yang gemetaran ditopang orang sambil menutupi dadanya memandang Fang Ping, sudut mulutnya bercorengan darah.
“Terima kasih atas keringanannya.”
Semangat Fang Ping berkobar-kobar, meski dada dan tangan kirinya juga berlumuran darah, namun saat ini seolah diacuhkan.
Orang ini... benar-benar mengalahkan gabungan kekuatan dua petarung!
