Shanghai.
Masih dalam masa pekan emas Mei, arus penumpang di stasiun Shanghai sangat padat.
Fang Ping memanggil taksi langsung menuju perusahaan.
Di perjalanan, Fu Changding menelepon.
……
"Fang Ping, hasil ujian sudah keluar."
"Situasinya bagaimana?"
"Kamu 800 poin, peringkat pertama di antara semua peserta ujian."
"800 poin?"
Fang Ping agak kesal, "Aku ingat kasta tiga puncak saja bernilai 1000 poin, ditambah beberapa petarung level tiga yang kubunuh..."
"Yang kasta tiga puncak itu tidak semuanya dihitung untukmu, peserta yang ikut mengeroyok mendapat pembagian poin, bagian terbesar untukmu."
Fu Changding menjelaskan, "Lagipula saat mengeroyok misionaris senior itu, banyak yang terluka."
Fang Ping tidak memperpanjang, bertanya, "Hadiahnya sudah diumumkan? 800 poin berarti 800 kredit akademik?"
"Hanya bisa dikatakan kau terlalu banyak berpikir, detailnya tidak diungkapkan. Pengumuman baru akan dilakukan setelah kembali ke sekolah. Jangan tidak bersyukur, poinku saja hanya 120!"
Fu Changding merasa campur aduk, di seberang telepon Yang Xiaoman berteriak kesal: "Aku baru dapat 95 poin, bahkan poin dasar pun tidak penuh!"
Kali ini setelah berbagai pemotongan, nilai untuk menyingkirkan petarung level 1 sangat menyedihkan. Jumlah petarung level dua terbatas, dibagi rata sampai beberapa orang harus berbagi satu petarung level dua.
Saat ini, banyak murid yang nilainya bahkan tidak mencapai standar dasar.
Fang Ping tersenyum, tidak mempermasalahkan tinggi-rendahnya nilai. Ia bertanya: "Kalian sudah kembali?"
"Belum, hari ini Gubernur Zhang dari Nanjiang akan menjemput kita. Fang Ping, kau di mana? Seorang master datang menjemput kita sendiri, harga diri kita langsung melambung!"
Fakta bahwa Zhang Dingnan masih sempat menjemput murid-murid menunjukkan urusan sekte sesat mungkin akan segera berakhir.
Nasib tiga petarung tingkat tinggi sekte sesat - apakah tewas, lolos atau kabur - tidak dipedulikan Fang Ping. Sesuai kemampuannya, ia merasa belum layak ikut campur urusan master.
Menanggapi maksud tersembunyi Zhang Dingnan yang disebut Fu Changding, Fang Ping berkomentar: "Benar. Hari ini diberi muka, besok kalau Nanjiang ada masalah, kalian pasti malu menolak bantuan, bukan?"
Seorang master pejuang sekaligus gubernur setempat yang menyambut sekelompok petarung murid level dua-tiga dengan begitu antusias.
Saat Nanjiang menghadapi krisis dan meminta bantuan eksternal, sedikit-banyak mereka akan ingat kebaikan ini.
Transaksi menguntungkan tanpa modal besar ala Zhang Dingnan ini menunjukkan kecerdikannya yang luar biasa.
Fang Ping juga tidak merasa antipati, Nanjiang mungkin juga membutuhkan gubernur seperti Zhang Dingnan yang bersiap sejak dini, sekarang sedang merayu berbagai kekuasaan, agar ketika Nanjiang menghadapi krisis besar, jumlah petarung yang datang membantu semakin banyak.
……
Setelah berbincang sebentar dengan Fu Changding, Fang Ping menutup telepon.
Tak lama setelah menutup telepon, SMS masuk lagi di ponsel Fang Ping: 5 juta dari Chen Yunxi telah dikreditkan.
Begitu 5 juta masuk, obat penyelamat nyawa yang sebelumnya ditelan Fang Ping secara otomatis diakui sebagai asetnya.
Obat penyelamat nyama dihargai 6 juta sesuai harga kontrak, tampaknya sistem telah mengonfirmasinya.
Sejenak kemudian, nilai kekayaan Fang Ping bertambah 2.6 juta, mencapai lebih dari 14.6 juta.
Cash-nya juga mencapai 25 juta.
"Aduh, selisihnya masih besar sekali!"
Fang Ping menghela napas, sekarang dia minimal harus mencapai nilai kekayaan 100 juta agar sistem mungkin bisa naik level.
Bahkan apakah benar-benar bisa naik level pun masih dipertanyakan.
Kekurangannya terlalu besar!
"Selain itu, senjata rusak, sepatu mungkin tidak bisa dipakai lagi, Golok Paruh Phoenix juga perlu diperbaiki... Ah, misi ini benar-benar merugi besar."
Fang Ping semakin menggerutu, dengan emosi kesal itu dia tiba di perusahaan.
……
Gedung Dingsheng.
Perusahaan Jauh semakin banyak stafnya, atmosfernya juga lebih intens dan ramai dibanding sebelumnya.
April kemarin, karena Fang Ping mentransfer 20 juta, Jauh memulai ekspansi ke seluruh Shanghai.
Hingga kini, meski belum bisa menyusupi setiap sudut Shanghai, setidaknya staf pengiriman barang Jauh sudah terlihat di seluruh kota.
Begitu Fang Ping tiba, para staf yang mengenalinya segera memberi salam hormat.
“Fang Ping mengangguk sedikit, langsung menuju kantor Li Chengze.”
“Di dalam kantor, Li Chengze sedang menelepon. Melihat Fang Ping masuk, ia buru-buru mengakhiri percakapan dan berkata: 'Tuan Fang, Anda datang.'”
“Hm, bagaimana situasinya sekarang?”
“Enam distrik di Shanghai sudah kami kuasai, mulai menerima bisnis dengan efek cukup baik, reputasi pun mulai terbentuk. Tapi ini masih tahap perkembangan...”
“Bukan itu yang kutanyakan. Adakah yang tertarik dengan perusahaan kita?”
“Ada,” jawab Li Chengze sambil mengangguk. “Seperti arahan Anda sebelumnya, kami terbuka untuk negosiasi dengan investor. Tapi sedikit sekali perusahaan yang benar-benar berani investasi. Ada yang seperti singa menganga, mau menguasai 30% saham hanya dengan pendanaan 10 juta...”
“Tidak ada yang lebih masuk akal?”
“Sebenarnya ada beberapa perusahaan berminat serius. Pernah dengar situs Dianping, Tuan Fang?”
“Tahu.”
“Mereka sangat tertarik dengan platform kuliner kita, tapi mengajukan akuisisi...”
“Setelah saya tolak tegas, mereka usul kerja sama. Maksudnya platform kita digabung sebagai sub-situs mereka, masuk kategori level dua.”
“Valuasi yang mereka tawarkan 50 juta RMB, dengan kompensasi saham Dianping.”
“Intinya kita merger, dan Anda bisa pegang saham mereka...”
Fang Ping menggelengkan kepala: "Saran ini tidak dipertimbangkan, apa gunanya saham sedikit itu bagiku? Pemilik mereka kukenal, terlalu banyak aura seni. Justru merekalah yang harus bergabung dengan kita."
"Selain mereka, ada beberapa perusahaan internet yang juga menunjukkan minat. Bagaimana menurut Anda, apakah perlu dilakukan pembicaraan lebih lanjut?"
"Bagaimana dengan lembaga risiko?"
Li Chengze mengerutkan kening: "Belakangan ini, lembaga berisiko termasuk seluruh lembaga investasi berisiko dunia, banyak yang menarik diri. Intensitas investasi menurun. Entah mengapa, mereka jadi lebih hati-hati dari sebelumnya."
Fang Ping mengerutkan alis. Ia menduga mungkin karena kondisi liang bumi yang memburuk.
Lembaga-lembaga ini semuanya didirikan oleh para petarung.
Dengan situasi liang bumi yang memburuk, kemungkinan besar mereka sedang dalam masa observasi.
Saat ini liang bumi belum mempengaruhi perekonomian dunia normal, toh bisnis utama masih melayani rakyat biasa.
Tapi jika situasi memburuk lagi, pasti akan menjalar ke masyarakat nyata. Wajar jika lembaga-lembaga besar kini menarik diri.
Berinvestasi di masa depan juga harus melihat situasi yang akan datang.
Dengan ketidakpastian situasi, lembaga-lembaga ini enggan menanam modal di perusahaan dengan periode pengembalian panjang.
"Sial!"
Fang Ping mengumpat. Dengan begini, situasi di pihaknya jadi semakin sulit. Bisnis kuliran dan logistik bukan tipe yang cepat memberi imbal hasil.
"Tidak ada satupun yang berminat?"
"Ada, tapi penawaran mereka biasa saja..."
"Yang tertinggi berapa?"
"Valuasi tertinggi yang ditawarkan 55 juta, tidak mungkin lebih tinggi lagi."
"Aku sendiri sudah investasi hampir 40 juta..."
"Fang Ping menggerutu pelan, mengetuk meja perlahan lalu berkata: 'Kalau begitu terus perluas bisnis. Selain itu, Perusahaan Jauh perlu meningkatkan reputasi. Situasi belum memburuk sampai tahap itu!'"
"Li Chengze tidak terlalu paham maksudnya. Fang Ping merasa saat ini masih dalam masa damai."
"Dalam waktu singkat, kemerosotan liang bumi belum akan terlihat terlalu jelas."
"Para master masih sibuk dengan urusan masing-masing. Ini menunjukkan situasi masih dalam kendali."
"Jika suatu hari para master sudah tidak berminat berbisnis atau berpolitik lagi, dan semua berkumpul di liang bumi, barulah itu tanda kemerosotan sebenarnya."
"'Perusahaan yang memberi valuasi kita di atas 100 juta, boleh lanjutkan negosiasi. Yang di bawah 100 juta, jangan dihiraukan!'"
"Fang Ping menambahkan: 'Selain itu, teknologi 3G dalam negeri sudah mulai beroperasi. Beberapa ponsel 3G sudah rilis. Perbanyak investasi di platform mobile.'"
"'Paham.'"
"'Bagaimana kondisimu? Berapa energi vitalmu sekarang?'"
"'145 kal. Seharusnya segera bisa mencapai ambang batas petarung.'"
"'Hmm, usahakan cepat jadi petarung. Sekarang awal Mei. Aku harap di bulan Juni bisa menyelesaikan pendanaan pertama. Tinggal goreng isu dengan benar. Fokuskan pada konsep: perusahaan kuliner O2O pertama, platform online pertama yang melayani kebutuhan makan petarung, yang pertama...'"
"Fang Ping hampir menyebut: 'Perusahaan pesan-antar pertama yang mengirim ke liang bumi!'"
"Coba lihat nanti! Masa depan aku antar makanan cepat saji ke petarung yang berlatih di liang bumi!"
Petarung banyak yang menderita, di liang bumi, makan sesuatu saja susah, sebagian besar waktu dihabiskan dengan obat, bisnisku ini kalau bisa sampai ke liang bumi.
Liang bumi memburuk bagaimana lagi, malah semakin jago!
Sayangnya, cuma bisa dirindukan.
Fang Ping cuma perlu membayangkan, di liang bumi, para petarung sedang bertarung hidup-mati dengan makhluk liang bumi, tiba-tiba datang seorang kurir pengantar makanan berteriak: "Jeda, pesanan antar Anda sudah sampai, makan dulu baru lanjut berkelahi..."
Ck ck, lukisan ini, dibayangkan saja sudah indah.
Li Chengze jelas tak terlalu paham mengapa Fang Ping tertawa, terlihat bingung.
Fang Ping juga tak peduli dengannya, memberi beberapa instruksi, terakhir mengingatkan lagi, sebelum bulan Juni, segera selesaikan pendanaan putaran pertama.
……
Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Kampus ini sekarang sepertinya lebih sepi.
Sebenarnya, ini cuma ilusi Fang Ping, kampus ini memang selalu seperti ini, cuma sekarang orang-orang yang dikenalnya sebagian besar tidak di sekolah, jadi terlihat lebih lengang.
Sampai di asrama, melihat beberapa kamar di sekitarnya dengan pintu terkunci rapat, Fang Ping semakin merasa kesepian.
"Sepi, sunyi."
Fang Ping berbisik, petarung harus tahan akan kesunyian, entah siapa yang pernah bilang ini padanya.
Dia bilang ke Fu Changding, hubungan antar petarung jangan terlalu mesra, ucapannya memang tegas.
Tapi ketika benar-benar sendirian, Fang Ping kembali merasa terlalu sepi.
Perasaan kesepian ini baru buyar setelah telepon dari Fang Yuan masuk.
"Fang Ping, kemana saja akhir-akhir ini? Kenapa teleponmu tidak bisa dihubungi?"
"Ponselku rusak, sudah ganti yang baru."
“Oh ya, Bu menyuruhku tanyakan, bulan depan kamu pulang ke rumah tidak?”
“Bulan depan?”
“Iya, kamu lupa?”
“Apa?”
“Aku mau ujian akhir SMP!” Fang Yuan merajuk: “Kamu bahkan tak bilang mau pulang untuk mengantarku ujian, sama sekali tidak bertanggung jawab!”
Fang Ping tertawa geli, baru ingat hal ini, berkata sambil tersenyum: “Apa Bu yang menyuruh tanya, kamu sendiri yang ingin tanya kan? Ujian SMP kapan?”
“Pertengahan Juni, tanggal 17 dan 18 dua hari.”
“Memberi kabar via telepon lebih dari sebulan sebelumnya, kamu memang hebat.”
Fang Ping tertawa: “Lihat situasi dulu, mungkin aku pulang.”
Ini tergantung jadwal pergi ke liang bumi. Jika pergi ke liang bumi setelah itu, Fang Ping masih sempat pulang.
Sebelum itu, Fang Ping mungkin akan absen.
Mendengar jawaban tidak pasti Fang Ping, Fang Yuan agak kecewa, tapi karena Fang Ping tidak bilang pasti tidak pulang, ia pun tak lagi memikirkannya.
“Fang Ping, energi vitalku sudah mencapai 130 kal, hebat kan?” Fang Yuan kembali pamer.
Ujian praktik ilmu bela diri tahun ini, tes kesehatan baru saja berakhir, sekarang sudah diumumkan garis batas energi vital.
Dibanding tahun lalu, jumlah pendaftar tahun ini melonjak drastis. Biasanya, seluruh negeri hanya sekitar satu juta pendaftar per tahun, tahun ini mencapai tiga juta.
Berbagai universitas bela diri tahun ini akan menambah kuota penerimaan.
Demikian pula, garis dasar juga dinaikkan banyak.
Tahun ini garis batas tes kesehatan saja sudah 115 kal, untuk benar-benar lulus ke universitas bela diri mungkin butuh 120 kal energi vital, naik beberapa kal dari tahun lalu.
Fang Yuan baru kelas 3 SMP tapi energi vitalnya 130 kal, gadis kecil ini sudah sombong beberapa hari, memanfaatkan kesempatan untuk pamer ke Fang Ping.
“130 kal?”
Fang Ping terlihat bingung, baru setelah lama berkata, "Baru saja aku bertemu beberapa peserta ujian ilmu bela diri, bahkan mereka pun tidak memenuhi syarat di mataku. Kamu pamer 130 kal energi vital? Si Bundar, apa kau terlalu banyak berpikir?"
"Hmph!"
"Jangan mendengus! Kakakmu sekarang sudah kasta tiga, mungkin sebentar lagi jadi master. Berusaha lebih keras, jangan mempermalukanku."
"Gadis... dunia ini jauh lebih berbahaya dari yang kau bayangkan."
"Akhir tahun ini atau tahun depan, Nanjiang mungkin tidak akan aman..."
Fang Ping menyebutkan sepintas, lalu setelah berpikir menambahkan, "Sudahlah, tidak usah dibahas sekarang. Nanti kita bicarakan lagi."
Gerbang neraka yang muncul di Nanjiang, bahkan di Kota Yang pun bukan hal aneh.
"Di periode itu, harus cari alasan untuk membawa orang tua dan adik perempuan ke Shanghai."
Fang Ping merenung sejenak. Shanghai dan Ibu Kota mungkin tempat teraman, kedua wilayah ini dipenuhi master.
"Jika disebutkan sekarang, orang tua pasti tidak mau."
Generasi tua yang terbiasa hidup di kampung halaman, pasti tidak akan nyaman tinggal di perantauan.
"Mungkin aku harus beli properti di Shanghai. Meski krisis liang bumi datang, aset di sini tidak akan turun nilainya. Sebaliknya, sebagai markas besar Universitas Bela Diri Kota Iblis dan pusat finansial Tiongkok, Shanghai justru jadi tujuan utama pengungsi."
"Jika sampai tahap itu, properti Shanghai mungkin akan meroket harganya, bahkan menerapkan sistem seleksi."
Sambil memikirkan ini, Fang Ping kembali pusing mengingat masih banyak kebutuhan finansial yang harus dipenuhi.
"Banyak tempat yang membutuhkan uang, nilai kekayaan ingin ditimbun untuk membuat sistem naik level, sekaligus meningkatkan kemampuan bertarung diri sendiri..."
"Di mana-mana uang tidak cukup!"
"Sungguh ingin merampok seorang master... Mungkin kalau merampok Lü Fengrou, aku langsung jadi kaya..."
Fang Ping melamun tak karuan, lalu kembali menasihati adiknya: "Jangan sombong, untuk ujian masuk SMA aku usahakan pulang. Sekarang tutup dulu ya."
"Hmm."
Fang Yuan masih memikirkan perkataan kakaknya tadi, pikirannya melayang-layang.
Bahaya?
Bahaya apa?
Apa perlu merekrut lebih banyak anggota agar Komunitas Yuan Ping makin besar, banyak orang berarti kekuatan bertambah!
……
Pikiran kecil Fang Yuan tentu tidak diketahui Fang Ping.
Setelah menutup telepon, Fang Ping berpikir sejenak lalu langsung menuju Departemen Logistik.
Platform operasional sampai sekarang, sekolah dan murid sudah menikmati kemudahan, sekarang saatnya memetik hasil.
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang, tidak bisa hanya mengandalkan bisnis kuliner Jauh saja, harus aktif memperjuangkan keuntungan.
