……
Beberapa menit kemudian.
Pak Li mengerutkan kening: "Kau mau ambil persentase?"
Fang Ping menjelaskan: "Bukan ambil persentase, maksudku platform perlu buat program diskon untuk stimulasi konsumsi. Kalau tidak, kredit akademik hanya numpuk saja, kalau sudah cukup semua orang malas..."
Pak Li mencibir: "Tanpa stimulasi pun mereka tetap belanja."
Fang Ping meyakinkan dengan tulus: "Guru, apakah Anda paham berbisnis? Jika sekarang obat-obatan diberi diskon dan promosi, pasti semua orang akan tergoda untuk membeli terus!
Bahkan sekolah bisa membuka pola dasar pinjaman kredit, memberikan pinjaman ke murid, menarik bunga, membuat semua orang terbelit utang.
Saat itu tiba, bayangkan—dengan hutang kredit ke sekolah, bukankah mereka akan terpacu menyelesaikan misi?
Jika dibuka untuk petarung level tiga, saya yakin mereka akan lebih termotivasi turun ke liang bumi. Dengan beban utang dan bunga yang terus menumpuk, bukankah mereka terpaksa mencari kredit?
Sekolah harus memicu semangat semua orang. Saat ini mereka hanya menggunakan kredit yang dimiliki, mana ada motivasi?
Paling-paling saya tidak beli! Latihan sedikit lebih lambat juga tidak apa!
Tapi jika Anda buat promo atau diskon, saya jamin bahkan petarung ikan asin sekalipun akan bersemangat.
Dengan tambahan hutang kredit, tekanan akan meningkat. Tekananlah yang menciptakan motivasi.
Nanwu saja sedang reformasi, tapi Universitas Bela Diri Kota Iblis malah mengandalkan warisan lama!
Guru, lihat situasi sekolah kita sekarang—apakah lulusan tahun keempat bisa mencapai tingkat lima?
Memalukan sampai ke rumah sendiri!
Dengan meminjamkan kredit lebih dulu ke petarung level tiga dan empat, mereka bisa memperkuat diri, mempercepat perkembangan. Setelah kuat, baru turun ke liang bumi untuk membayar utang...
Inilah siklus yang sehat!
Universitas sebesar ini, tak ada yang berpikir untuk memberi stimulasi? Hanya menyuruh latihan mati-matian, tapi tanpa uang dan kredit—bagaimana bisa?
"Kalau dipinjamkan di awal, saat semua sudah punya kekuatan, meski Anda tidak mengingatkan, mereka akan tetap giat berlatih."
Pak Li berpikir sejenak, bergumam, "Sepertinya ada benarnya."
"Bukan sepertinya, tapi sangat masuk akal. Coba pikir, apa bedanya petarung dengan rakyat biasa?
Orang yang menanggung hutang besar, apakah tidak lebih giat bekerja dibanding yang tidak punya hutang?
Karena kalau tidak berusaha, mereka tidak bisa melunasi hutang..."
Pak Li bergumam, "Tapi kalau di tengah jalan terjadi sesuatu..."
Fang Ping dengan ekspresi serius berkata, "Guru, jika benar-benar mati di liang bumi dan tidak bisa melunasi kredit, menurutku sekolah yang harus menanggung ini!
Apakah Anda ingin mereka mati di liang bumi?
Apakah mereka sendiri ingin mati di sana?
Jika benar mati, itu demi kemanusiaan. Masih pantaskah mempermasalahkan ini?
Makna keberadaan Universitas Bela Diri Kota Iblis adalah menyediakan kesempatan dan lokasi untuk menjadi kuat!
Saat latihan ini, kulihat performa murid silat iblis sangat buruk. Mengapa?
Karena kurang motivasi dan dorongan...
Andai saat itu semua punya hutang besar, pasti performa kita lebih baik, yang malas pun tidak akan mengulur waktu."
Pak Li membalikkan mata putihnya, seolah perkataan itu nyata.
Setelah berpikir, Pak Li bertanya, "Lalu apa keuntunganmu?"
"Aku... aku hanya melayani semua, mana ada keuntungan..."
"Huh!"
Fang Ping menghela nafas, setelah berpikir dia berkata lagi: "Ide saya adalah, sekolah memberikan harga diskon terpadu kepada saya, saya mengorganisir platform untuk mengadakan kegiatan, sekaligus membantu sekolah membuka platform peminjaman kredit, melakukan verifikasi kelayakan agar sekolah tidak repot.
Semua akan dikelola oleh platform, sekolah hanya perlu memberikan kuota kredit tertentu kepada kami.
Saya jamin, dengan ini, Universitas Bela Diri Kota Iblis akan segera dipenuhi oleh para maniak misi!
Yang benar-benar aktif, bukan terpaksa!
Senjata Level C bagus kan? Ingin segera mendapatkannya?
Obat tingkat tinggi berkualitas, ingin segera mengonsumsinya?
Ruang energi, Kolam Energi Vital, ingin berlatih setiap hari di sana?
Semua bisa! Asal mau meminjam kredit!
Bahkan saya menyarankan, beberapa mentor level enam di sekolah termasuk para master membuka layanan konsultasi bela diri dengan biaya kredit tertentu!
Minta dekan dan yang lain menyisihkan sedikit waktu untuk memberikan kesempatan kecil bagi semua mendengar bimbingan master.
Kesempatan dan kehormatan seperti ini akan memicu semangat mereka untuk berjuang lebih keras!
Ubah keterpaksaan menjadi inisiatif, biarkan murid aktif berebut, bukan selalu diingatkan sekolah, bahkan harus memberikan hadiah kredit setiap kali hanya untuk memotivasi.
Budaya di Universitas Bela Diri Kota Iblis sekarang tidak sehat, semua hanya mengejar keuntungan..."
Pak Li mencibir: "Kalimat itu paling cocok untuk dirimu sendiri!"
Fang Ping terdiam sejenak lalu berkata: "Baik, ambil contoh saya. Jika saat ini saya berhutang ribuan kredit pada sekolah, menurut Anda apakah saya akan pasif menunggu sekolah mengatur tugas untuk saya? Saya mungkin sudah buru-buru mengerjakan misi untuk melunasi hutang."
"Agak masuk akal."
"Makanya, sekolah seharusnya memberi saya hadiah! Sungguh, saya sepenuhnya memikirkan kepentingan Universitas Bela Diri Kota Iblis. Mahasiswa baru sebentar lagi akan masuk. Dalam situasi tegang seperti sekarang, kita tidak punya banyak waktu untuk dibuang! Biarkan para mahasiswa baru aktif bersaing, merebut, dan berjuang mati-matian, bukan menunggu mereka tumbuh perlahan!"
Pak Li mulai terbujuk, mengetuk-ngetuk meja pelan: "Otakmu memang lincah. Pola seperti ini mungkin bisa diterapkan di seluruh universitas bela diri..."
Mata Fang Ping berbinar: "Guru, sebenarnya ide saya adalah menyatukan semua universitas bela diri dalam pertukaran, bukan berjuang sendiri-sendiri seperti sekarang."
"Buat platform terpadu, bahkan memperbolehkan mahasiswa dari kampus lain membeli sumber daya kita termasuk menyewa Kolam Energi Vital dan ruang energi kami."
"Tentu saja tarifnya lebih mahal dari murid Silat Iblis."
"Selain itu, para mentor pasti memiliki keahlian khusus. Pasti ada bidang yang tidak dikuasai mentor kita, tapi mentor dari kampus lain mungkin bisa."
"Dengan menjadikan bimbingan mentor sebagai bisnis sewa, meski terdengar vulgar, cara ini akan memecah batas lingkaran kecil universitas bela diri dan menyatukan semua praktisi seni bela diri dalam lingkaran besar."
Pak Li mengerutkan kening: "Mungkin sulit..."
"Saya tahu, tapi masih ada harapan bukan? Guru, menurut Anda apakah Perusahaan Jauh bisa mewujudkan ini?"
“Ada.” Pak Li mengangguk, “Syaratnya kekuatanmu cukup. Selain itu, jika memang begitu, mungkin platform tidak bisa lagi diserahkan padamu sendirian, sekolah harus dilibatkan dalam menyusun aturan.”
“Tentu tidak masalah, malah aku sangat setuju. Sebenarnya niatku murni untuk membuat Universitas Bela Diri semakin kuat dan makmur.
Kita para petarung bukan kelompok yang terpisah dari masyarakat, juga tidak seharusnya memaksa masyarakat menyesuaikan diri dengan kita, melainkan kitalah yang harus beradaptasi dengan masyarakat.
Bersama perkembangan zaman, jangan sampai terputus dari masyarakat...”
“Berhenti!”
Pak Li merenung, “Diskon preferensial yang kamu usulkan untuk platform ini, berapa besarnya?”
“90% dari harga sekarang!”
Pak Li mengerutkan kening, “Obat dan senjata di Universitas Iblis memang bukan untuk mencari untung. Sistem penukaran dengan kredit itu sebenarnya subsidi dari sekolah...”
Fang Ping mengangguk, “Aku tahu. Obat dan senjata ini berbeda dengan komoditas lain, bukan untuk dijual massal, justru termasuk sumber daya langka.
Tapi subsidi sekolah ini untuk murid, bukan orang luar.
Tujuan murid menjadi kuat untuk apa?
Untuk masuk liang bumi, menjaga umat manusia!
Memberi subsidi tambahan, apa masalahnya?
Apalagi dengan layanan pinjaman ini, bunga yang ditarik sebenarnya mengkompensasi subsidi tersebut. Pengorbanan yang dikeluarkan murid tetap sama.
Satu-satunya perubahan hanyalah konsumsi di muka.”
“Ini masalah besar. Aku harus berdiskusi dulu dengan pihak sekolah, tidak bisa langsung menyetujui...”
“Guru, jangan ditunda. Ayo temui Dekan sekarang. Apakah Dekan ada di tempat?”
“Ada...”
Sebelum Pak Li selesai bicara, Fang Ping sudah menariknya keluar.
Pak Li merasa geli dan kesal, si nak ini terlihat sangat bersemangat. Kalau bilang tidak ada keuntungan, meski dibunuh pun dia tidak akan percaya.
……
10 menit kemudian.
Kantor Huang Jing.
Huang Jing merenung: "Secara teori bisa dilakukan. Tapi kau bicara manis tentang memperjuangkan tunjangan untuk seluruh siswa kampus. Jika nanti kau gagal memberikan diskon besar itu, malah menggelapkan uang, tanggung jawab ini takkan sanggup kau pikul..."
"Dekan, Anda tenang saja. Saya jamin semua orang akan merasa mendapat keuntungan, dan memang benar-benar mendapatkannya."
Fang Ping penuh keyakinan: "Anda lihat saja, kalau Universitas Bela Diri Kota Iblis memulai kebijakan ini duluan, tak lama lagi kita bisa mengalahkan Universitas Ibu Kota!"
"Hm, mulutmu memang tajam."
"Saya yakin!"
Huang Jing tak banyak bicara, menatapnya: "Jangan terlalu fokus pada urusan ini. Latihan jangan sampai terbengkalai."
"Iya, saya paham prioritas. Dan belakangan saya merasa kemampuan spiritual saya sangat aktif. Dekan, saya curiga berbisnis bisa merangsang pertumbuhan kemampuan spiritual..."
Ekspresi Fang Ping yang penuh keyakinan membuat Huang Jing dan Pak Li tertegun sejenak.
Saat itu juga, Fang Ping kembali berkonsentrasi penuh, berniat menggeser sehelai rambut dekan.
Begitu pikirannya melayang, sorot mata Huang Jing tiba-tiba berubah. Fang Ping langsung merasakan tekanan yang luar biasa menghadang!
Seketika, keringat mengucur deras di kening Fang Ping.
"Menarik juga!"
Huang Jing bergumam: "Mungkin selama ini latihan keras secara membabi buta memang salah. Kau yang cuma petarung level tiga... Kemampuan spiritualmu ternyata bisa terdeteksi dan masih dalam keadaan aktif..."
Pak Li juga tergetar, lama baru berkata: "Apakah ini alasan para Gubernur di pemerintahan dan orang-orang di dunia bisnis bisa mencapai terobosan?"
Bagaimana meningkatkan kemampuan spiritual, bagaimana merasakannya, hingga saat ini bagi petarung kasta tengah, belum ada metode latihan konkret.
Kita semua hanya bisa mengandalkan pengalaman, menghabiskan waktu untuk meriset.
Huang Jing merenung sejenak: "Mungkin ada benarnya, baik dalam berbisnis maupun berpolitik, penggunaan otak lebih intensif. Otak terus dalam keadaan aktif, mungkin inilah penyebab peningkatan kemampuan spiritual."
Tapi sejauh ini, efeknya tidak terlalu signifikan. Di mata kita, pedagang ulung dan politisi handal adalah para Pejuang.
Pejuang-lah yang terjun ke bisnis dan politik, bukan karena berpolitik/berbisnis lalu menjadi kuat.
Tapi dilihat dari sudut sebaliknya, belum tentu tidak masuk akal.
Terobosan cepat Rektor Wu, mungkin... mungkin juga terkait kesibukannya yang selalu mondar-mandir."
Tapi kalau begitu, teori 'penutupan gerbang' yang dianut sekte..."
Sorot mata Pak Li berkedip: "Sekte hanya punya sedikit master, itupun sudah sepuh. Dunia bisnis dan pemerintahan justru punya banyak master. Bahkan lebih banyak dari komando militer!"
Pak Li tiba-tiba mengusulkan: "Dekan, bagaimana kalau saya diberi jabatan tambahan untuk mengerjakan lebih banyak tugas?"
"Anda? Mau melakukan apa?"
"Mengelola perusahaan sekolah..."
Huang Jing terdiam, lama akhirnya berkata: "Lao Li, aset sekolah ini adalah hasil jerih payah kita semua. Subsidi pemerintah tak cukup untuk menutupi konsumsi para murid. Lebih baik kita simpan sebagai cadangan aset sekolah..."
Pak Li wajahnya menghitam tak tertahankan, maksudnya apa?
Fang Ping di samping menahan tawa sampai wajahnya kebiruan, Dekan ini saat mengkritik orang benar-benar tanpa ampun ya.
Pak Li mendengus, lama kemudian berkata: "Bagaimanapun juga, perlu ada aktivitas. Kalau tidak, misi Departemen Logistik akan dirampas semua oleh si nak ini, orang tua seperti aku benar-benar hanya bisa tidur dan hibernasi terus."
Huang Jing mengangguk, menyetujui: "Sebenarnya aku juga memperhatikan, praktik latihan keras yang monoton jarang menghasilkan master."
Mungkin... mungkin inilah yang disebut orang zaman dulu sebagai pelatihan di dunia fana.
Baik berbisnis maupun berpolitik, termasuk turun ke liang bumi, semua adalah bentuk pelatihan - melatih hati dan tata krama sosial..."
Setelah itu, Huang Jing menatap Fang Ping: "Sebelumnya belum kusadari kondisimu ini. Apa kamu yakin aktivitas bisnismu yang memicu peningkatan kemampuan spiritualmu?"
Fang Ping tentu tidak yakin, tapi penjelasan tambahan Huang Jing terasa sempurna. Ia buru-buru mengangguk: "Benar, Pak! Setiap kali bisnis sulit, kepala saya langsung pusing. Saat pusing itu, saya harus mencari cara berubah, lalu otak jadi aktif sekali, konsentrasi mengerahkan semua spiritual..."
"Begitu ya?"
Master pejuang Huang Jing kali ini mulai termakan bujukan.
Bukan karena Fang Ping ahli membujuk, tapi fakta yang terungkap membuat Huang Jing mulai menyadari sesuatu.
Selama ini kita terjebak pola pikir: "Kamu harus kuat dulu baru bisa dapat posisi ini, baru bisa mengembangkan bisnis besar."
Tapi pernahkah terpikir, justru karena status tinggi dan bisnis berkembanglah seseorang menjadi lebih kuat?
Huang Jing menarik napas dalam-dalam dan berkata: "Baiklah, masalahmu akan kubicarakan dengan sekolah. Mengenai masalah kredit pinjamanmu, menurutku tidak perlu dikenakan bunga sama sekali..."
Fang Ping tidak setuju: "Dekan, menurutku perlu memberi sedikit tekanan pada para murid. Bukan soal besar kecilnya bunga, tapi untuk mengajarkan bahwa kita tak bisa mendapat sesuatu tanpa usaha, pengorbanan baru dapat imbalan."
"Pernyataanmu sesuai dengan prinsip jalan pedang. Baik, kita ikuti sarannu."
"Terima kasih atas dukungan Dekan. Selain itu, murid punya saran kecil. Apakah Ping Yuan Society sebagai platform operasional bisa mendapat tunjangan?"
"Para Guru sudah melihat sendiri, kami semua bekerja keras melayani rekan siswa."
"Meski belum berprestasi, setidaknya sudah berjerih payah..."
Fang Ping cepat-cepat menambahkan: "Misalnya sekolah memberi kuota kredit pinjaman gratis yang bisa diatur platform - untuk hadiah murid biasa atau berprestasi, semuanya bisa diatur..."
Sekolah pun tak rugi, ide awal Huang Jing memang tidak mengambil bunga.
Melihat Fang Ping, Huang Jing terkekeh: "Boleh saja. Tapi dengan begini, tekanan padamu akan semakin besar."
"Hmm?"
Wajah Fang Ping menunjukkan kebingungan, tapi Huang Jing tak menjelaskan. Ia mengayunkan tangan: "Pergilah. Akan kuberi jawaban secepatnya."
"Terima kasih Dekan!"
……
Begitu Fang Ping pergi, Huang Jing menyipitkan mata: "Dia sebenarnya sudah merebut fungsi Klub Bela Diri. Nak ini masih pura-pura tak tahu."
"Begitu sekolah memberi jawaban resmi, dia dan Klub Bela Diri akan jadi pesaing."
"Lao Li, menurutmu Klub Bela Diri akan tinggal diam?"
Pak Li berkata dengan santai: "Bukankah ini yang diharapkan sekolah? Klub Bela Diri yang mendominasi sendirian sudah kehilangan tekanan kompetisi, sementara klub bela diri luar kampus tetap milik institusi lain."
Universitas Bela Diri Kota Iblis masih membutuhkan organisasi mahasiswa lain untuk menciptakan persaingan dengan Klub Bela Diri. Perkembangan nak ini cepat, masih tahun pertama dan punya ruang perkembangan yang luas.
Beri dia waktu, membuat klub yang bisa menyaingi Klub Bela Diri bukanlah hal mustahil.
Asalkan dia tidak merangkap jabatan di dua klub sekaligus, tidak akan ada masalah.
Menurutku, biarkan dia jadi ketua klubnya sendiri, serahkan posisi Xie Lei untuk menggantikan Zhang Yu. Dengan begitu, keduanya masih punya beberapa tahun untuk bersaing.
Perkembangan Xie Lei juga cukup cepat, masih bisa mengikuti alur ketimbang tertinggal."
"Dia belum tentu mau," Huang Jing tertawa.
Pak Li menyeringai, tersenyum dingin: "Kau tidak punya ide? Mudah saja, cari alasan sembarangan, pasti nak ini kabur sendiri, enggan bertanggung jawab."
"Misalnya suruh dia sering memimpin tim pertukaran, jadi Ketua Klub Bela Diri sambil menyerahkan platform bisnisnya ke klub..."
"Dengan sifatnya yang seperti ini, maukah dia?"
"Pasti ingin segera membuang masalah rumit ini, malah berterima kasih sekolah tidak memaksanya jadi Ketua Klub Bela Diri."
Huang Jing tiba-tiba tertawa terbahak-bak sambil mengangguk: "Logis juga..."
Setelah jeda, Huang Jing menambahkan: "Tulang sumsumnya belum ditempa."
"Oh."
"Kemampuan spiritualnya juga belum mencapai level bisa mengeluarkan partikel energi."
"Terus kenapa?"
Pak Li berkata satu kalimat, Huang Jing tertegun sejenak, tiba-tiba tertawa: "Benar, lalu apa! Setiap orang punya peluangnya masing-masing. Jika benar bisa dipopulerkan, kurasa kebanyakan orang tak akan memilih menyembunyikannya. Dengan sifatnya, jika benar bisa dipopulerkan, mungkin sudah lama ditukar dengan syarat ke sekolah."
Pak Li tersenyum dingin: "Tentu saja, terutama sekarang. Dia jelas merasakan tekanan, berusaha membuktikan dirinya bukan bergantung pada hal lain tapi bakat alam. Ini sebenarnya cukup menunjukkan dia tak bisa mempopulerkan metode ini."
Tubuh manusia adalah yang paling kompleks. Kecuali benar-benar membedahnya, kemungkinan menemukan keanehan sangat kecil.
Hanya variasi di otak, atau perubahan pada tubuh. Dalam beberapa tahun terakhir, variasi semacam ini cukup umum.
Sejak mulai menyatu dengan liang bumi, contoh seperti ini semakin banyak, termasuk Wang Jinyang dari Nanwu, Li Hantong dari Jingwu, Yao Chengjun dari komando militer...
Semua orang ini tanpa kecuali menunjukkan beberapa perubahan tubuh.
Sumsum tulang Wang Jinyang termutasi seperti giok, Li Hantong terlahir dengan tulang tengkorak yang sudah selesai ditempa, Yao Chengjun bisa melepas kemampuan spiritual di tingkat empat...
Mereka semua memiliki sebagian karakteristik master.
Apa yang dimiliki Fang Ping saat ini juga ciri khas master - pasokan energi vital yang cepat. Menurutku tak perlu dikaji lebih dalam."
Huang Jing tertawa getir: "Cukup tahu saja, jangan beri tahu dia. Sudah beberapa waktu kuperhatikan, perlu memberinya sedikit tekanan. Tanpa tekanan, dari mana datangnya motivasi? Lihatlah dia sekarang, sangat gesit. Dia memberi tekanan pada orang lain, kita beri sedikit tekanan padanya juga. Cocok. Mungkin dia calon master berikutnya. Harus dipaksa sedikit."
Pak Li tersenyum sumringah: "Memang benar begitu, sesekali perlu menakut-nakutinya. Nanti kita kirim dia ke institut penelitian untuk melihat bagaimana cara membedah manusia liang bumi. Hmm, perasaan seperti ini, kurasa akan sangat memotivasinya untuk cepat menjadi master..."
Huang Jing tertawa terbahak-bahak, metode Lao Li ini bagus!
Kirim Fang Ping ke institut penelitian untuk menyaksikan pembedahan manusia liang bumi yang tak berbeda dengan manusia biasa. Lalu katakan padanya, inilah manusia mutan di antara kita...
Huang Jing bahkan bisa membayangkan si nak itu akan ketakutan sampai wajahnya pucat, otaknya dipenuhi pikiran untuk menjadi kuat demi keamanan.
Motivasi aktif untuk menjadi kuat mana bisa mengalahkan motivasi pasif.
Kedua orang tua itu saling memandang, tersenyum puas. Pendidikan sesuai bakat, memang inilah tujuan sekolah. Fang Ping harus diperlakukan seperti ini.
……
Fang Ping yang baru saja keluar dari kantor dekan tiba-tiba menggigil mendengar suara tawa dari kejauhan.
"Dua orang tua itu sedang membicarakanku? Aku merasa terus dijadikan sasaran jebakan!"
Fang Ping gelisah memutar-mutar lehernya. Angin dingin berdesir, hatinya mulai ciut.
