Waktu secara resmi memasuki bulan Juni.
1 Juni, di Universitas Bela Diri Kota Iblis, Fang Ping melangkah masuk ke ruang energi.
Di pasar luar, Fang Ping juga menciptakan riak kecil.
1 Juni, Daftar Peringkat Kekuatan universitas bela diri diperbarui.
Daftar Peringkat Kasta Tiga, Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, dengan kekuatan di tahap tengah level tiga, pertama kali masuk daftar peringkat dengan posisi ke-96.
Daftar Peringkat Kasta Tiga total memuat 100 petarung.
Dari 99 universitas bela diri di seluruh negeri, jumlah murid petarung level tiga tidak terlalu banyak - total sekitar seribuan orang.
Dari kurang dari dua ribu petarung, Fang Ping baru masuk 100 besar, tampaknya belum terlalu mencolok.
Namun kenyataannya, setiap murid level tiga yang belum wisuda bisa disebut elit!
Menjadi satu di antara sejuta rakyat biasa, berbeda konsepnya dengan menjadi satu di antara sepuluh elit terpilih.
Berapa jumlah mahasiswa di Tiongkok?
Mahasiswa aktif lebih dari 30 juta!
Sebenarnya, termasuk universitas-universitas kecil tak resmi, jumlahnya lebih banyak lagi.
Siswa SD-SMA belum masuk lingkaran bela diri, jadi tak dihitung.
Murid level tiga sendiri adalah yang terbaik dari 30 juta itu. Kini Fang Ping mulai menonjol di antara para elit ini, bahkan bisa dibilang mulai memasuki level puncak di kalangan mahasiswa aktif.
Begitu tiba bulan Juli tahun ini, ribuan mahasiswa tahun keempat akan wisuda.
Saat itu, jumlah murid di Daftar Peringkat Kasta Tiga mungkin berkurang lebih dari separuh, termasuk wisudawan kelas 4-5 dari Universitas Bela Diri Kota Iblis dan Universitas Ibu Kota.
Pada saat itulah Fang Ping benar-benar layak disebut tokoh raksasa di kalangan mahasiswa aktif.
……
Kota Yang.
Sejak Fang Ping masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis, keluarga Fang mulai memantau informasi dunia persilatan.
Daftar Peringkat Kekuatan Universitas Bela Diri yang baru dirilis ini, kini menjadi salah satu daftar paling populer di kalangan rakyat biasa.
Saat Fang Yuan melihat nama Fang Ping di daftar petarung kasta tiga, dia terkejut bukan main.
“Kakakku masuk daftar pencarian!”
“Kakak Yuan Yuan, di mana? Di mana? Aku mau lihat!”
“Aku juga mau lihat, Kakak Yuan Yuan, masuk daftar pencarian apa...”
“Daftar Pencarian Level Tiga Universitas Bela Diri!”
Fang Yuan berkata dengan wajah tergetar: "Kakakku masih mahasiswa tahun pertama, sudah masuk daftar petarung level tiga?"
Saat dia bicara, beberapa cewek kecil yang baru mendekat tiba-tiba berteriak kaget: "Cepat lihat, di bagian belakang ada penjelasan... Kakak Yuan Yuan, kakakmu membunuh orang!"
Ekspresi wajah Fang Yuan berubah, buru-buru melihat ke belakang.
“Fang Ping, mahasiswa tahun pertama Universitas Bela Diri Kota Iblis, 19 tahun, petarung level tiga tahap tengah.
Peringkat: No.96.
Prestasi puncak: Awal Mei, mengeksekusi petarung puncak level tiga dengan golok!”
Fang Yuan tertegun sejenak, lalu berseru: "Dulu tidak ada penjelasan ini, kenapa sekarang ada?"
Setelah berkata, Fang Yuan buru-buru menggulir daftar, ternyata semuanya berubah.
“Zheng Longjiang, mahasiswa tahun ketiga Universitas Bela Diri Ibu Kota, 22 tahun, petarung puncak level tiga.
Peringkat: Juara pertama.
Prestasi puncak: Pertengahan April, dikeroyok musuh, jurus sapuan tongkat tak terkalahkan, mengeksekusi 1 petarung level empat tahap tengah dan 4 petarung puncak level tiga.”
“Qin Fengqing, mahasiswa tahun ketiga Universitas Bela Diri Kota Iblis, 21 tahun, petarung puncak level tiga.
Peringkat: No.6.
Prestasi puncak: Melarikan diri dari tangan pejuang level lima, mengeksekusi 1 petarung tingkat empat tahap awal.”
“……”
“Xie Lei, mahasiswa tahun kedua Universitas Bela Diri Kota Iblis, 21 tahun, petarung puncak level tiga.
Peringkat: No.32.
"Catatan puncak: Tinju besi tak terkalahkan, pada tahap tinggi kasta tiga, mengeksekusi dua pejuang puncak kasta tiga."
“……”
Sebelumnya hanya daftar peringkat biasa, tiba-tiba muncul situasi catatan pertempuran.
Beberapa gadis muda tertegun.
"Mereka semua sudah membunuh orang!"
Di mata banyak orang, petarung hanyalah simbol prestisius.
Kapan pernah terbayang, para murid bela diri ini masing-masing telah mencabut nyawa.
Dari peringkat pertama hingga keseratus, tanpa terkecuali, semua memiliki catatan eksekusi.
Tidak dirinci berapa banyak korban, tapi semua memiliki catatan puncak.
Fang Ping dengan goloknya mengeksekusi pejuang puncak kasta tiga, prestasi ini tidak kalah. Banyak petarung di atasnya hanya membunuh pejuang tahap tinggi kasta tiga.
Orang awam tak paham, tapi praktisi tahu - target pembunuhan mereka berbeda.
Fang Ping membunuh pejuang sekte sesat, sementara lainnya kebanyakan membunuh petarung liang bumi.
"Kakakku membunuh orang..."
Fang Yuan masih terpana, lama kemudian tiba-tiba mengembungkan pipi: "Pasti yang dibunuh Kakak adalah penjahat! Kalian lihat sendiri, mereka semua pembunuh! Kakakku pahlawan, bukan penjahat!"
Beberapa gadis muda masih dalam kebingungan, untuk sementara tak ada yang membantah.
……
Bersamaan itu, banyak orang mempelajari daftar yang baru diperbarui ini.
Melihat catatan pertempuran murid kasta tiga ini, banyak wajah tampak tergetar dan bingung.
Semua telah mencabut nyawa!
Inikah murid universitas bela diri?
Peringkat kasta satu dan dua belum memiliki catatan ini.
Tapi daftar kasta tiga untuk pertama kalinya menampilkan rekaman semacam ini.
Di internet, suasana tiba-tiba menjadi riuh.
"Apa yang dilakukan universitas bela diri? Mengapa setiap petarung ini memiliki nyawa di tangan mereka?"
"Bukankah universitas bela diri adalah sekolah? Bagaimana mungkin sekolah membiarkan murid membunuh orang?"
"Petarung yang tewas itu siapa? 100 orang, setiap orang pernah membunuh - ini yang tercatat. Bagaimana dengan yang tidak tercatat? Berapa banyak nyawa yang harus hilang? Kabar apa yang disembunyikan pemerintah?"
"Sejak pertukaran terakhir, aku sudah curiga. Murid-murid universitas bela diri itu bertindak sangat kejam, seolah terbiasa membunuh. Mungkinkah..."
“……”
Internet mendidih!
Pihak resmi tetap bungkam, tak ada yang memberikan penjelasan.
Sementara di dalam universitas bela diri, seorang pejabat tinggi menjawab wartawan dengan sikap dingin: "Yang dibunuh tentu layak dibunuh. Apakah petarung hanya boleh main pertunjukan?"
Ketua ditanya mengapa mahasiswa universitas bela diri tidak menerima hukuman hukum setelah membunuh...
Pejabat itu kembali menjawab tanpa emosi: "Anggap saja mahasiswa kami sebagai penegak hukum. Faktanya, setiap mahasiswa aktif memiliki wewenang penegakan hukum!"
Pernyataan ini kembali menyulut keributan.
Fakta bahwa mahasiswa universitas bela diri memiliki wewenang penegakan hukum baru terungkap ke publik untuk pertama kalinya.
Kasus pembunuhan oleh mahasiswa universitas bela diri menjadi perdebatan sengit.
Namun tak ada lagi tanggapan lebih lanjut.
Membiasakan rakyat menerima fakta-fakta ini adalah kebijakan tetap para petinggi.
Mulai dari pertandingan pertukaran awal, pembentukan tim tempur lokal, penyelenggaraan berbagai turnamen bela diri, hingga pengumuman rekor pribadi petarung...
Semua ini sedang berjalan bertahap.
“Biarkan orang menerima semua ini, memahami semuanya. Saat kebenaran akhirnya terungkap, tidak akan ada kepanikan dan kebingungan yang berlebihan.”
“Pada hari ketika kebenaran diumbar ke publik, semua orang akan tahu siapa sebenarnya yang dibunuh oleh mereka.”
……
Universitas Bela Diri Nanjiang.
Wu Zhihao dan yang lainnya benar-benar kehilangan kata-kata.
“Golok mengeksekusi puncak kasta tiga!”
Seberapa jauh Fang Ping telah meninggalkan mereka?!
Saat ini, dari seluruh calon petarung angkatan yang sama di SMA 1 Yangcheng, hanya Fang Ping yang telah mencapai level petarung.
Semua masih sibuk mengasah energi vital. Bahkan yang sudah mencapai 150 kal pun belum melakukan terobosan.
Tapi Fang Ping sudah berada di tahap tengah level tiga, bahkan pernah mengeksekusi pejuang puncak kasta tiga.
Tan Hao tersenyum pahit: “Ketua Wang sudah menguasai separuh Nanwu, sementara Fang Ping bersinar di Universitas Bela Diri Kota Iblis. Dibandingkan mereka, kita seperti berasal dari zaman yang berbeda.”
Dari SMA 1 Yangcheng yang kecil ini, lahir dua pejuang muda berbakat. Bahkan Gubernur Yangcheng pun, akankah menjadi lawan sepadan bagi Fang Ping?
……
Keriuhan di luar sama sekali tidak diketahui Fang Ping saat ini.
Pembaruan daftar petarung kasta tiga pun belum sempat dia lihat.
Ruang energi.
Fang Ping kembali bertemu dengan mentornya yang dulu, Song Yingji.
Melihat mentor ini, Fang Ping teringat buku catatan kecilnya – orang ini masih berhutang segunung kredit padanya.
Song Yingji menaikkan alisnya melihat Fang Ping, tersenyum: “Sudah mencapai tahap tengah level tiga?”
“Sebentar lagi masuk tahap tinggi.”
Fang Ping menyeringai: “Guru, menurutku, Anda seharusnya memberi diskon untukku. Aku masih tahun pertama!”
“Siswa Fang, kamu sangat percaya diri ya.” Song Yingji juga tersenyum sumringah. “Guru pun punya kabar baik untukmu. Dua hari lalu, guru berhasil mencapai tingkat enam. Guru baru berusia 42 tahun, masih banyak waktu. Ingatlah untuk segera menyusul.”
Fang Ping mengernyitkan pipinya, terkekeh canggung. “Selamat, Guru Song.”
Song Yingji tetap tersenyum. “Ah, hal kecil. Tingkat enam saja. Guru akan berusaha menjadi master ketika Siswa Fang Ping mencapai tingkat enam. Siswa Fang harus berusaha keras ya.”
Fang Ping menghela nafas. Orang yang berhutang padanya sekarang sulit sekali ditagih.
Song Yingji dan Tang Feng tak perlu disebut. Lao Wang sendiri petarung level empat tengah. Fang Wenxiang di Universitas Bela Diri Ibu Kota dengan kakek seorang master.
Selain mereka... Setelah dihitung-hitung, sepertinya Qin Fengqing yang paling mudah diganggu.
Si itu berhutang 300 ribu padanya, kan? Tidak salah ingat?
Qin Fengqing belum masuk level empat, sementara dirinya sebentar lagi mencapai tahap tinggi kasta tiga. Latih teknik tempur, mungkin setelah kembali dari liang bumi bisa menagih hutang.
“Sudahlah, buat target kecil dulu: tagih 300 ribu dari Qin Fengqing.”
Fang Ping sendiri lupa apakah benar pernah meminjamkan uang ke Qin Fengqing. Tapi karena sudah lama, entah benar atau tidak, yang penting dianggap berhutang.
Tak melanjutkan percakapan dengan Song Yingji. Mentor level enam bisa menghancurkannya dengan satu tamparan. Untuk sementara, lupakan saja.
“Buka ruang energi selama tiga hari.”
“Tiga hari?”
Song Yingji sedikit terkejut, namun tetap dengan gesit memotong 720 kredit Fang Ping.
Fang Ping mengaduh kesakitan. Sungguh kejam!
Dia baru saja selesai mentransfer, Lü Fengrou mendekat masuk.
Melihat Lü Fengrou baru masuk, Fang Ping sangat meragukan bahwa mentor-nya tadi berada di luar, menunggu sampai dia selesai mentransfer baru masuk agar terhindar dari keluhannya.
"Masuklah."
Lü Fengrou langsung ke inti, sambil berjalan berkata: "Jika hal tersebut tidak mungkin, jangan dipaksakan."
"Hm, aku tahu."
"Begitu tulang belakang selesai ditempa, tulang ekstremitas dan tulang badan akan membuka sistem siklus besar."
"Saat itu, tubuh manusia akan mengalami transformasi."
"Ingat, saat itulah kesempatanmu. Gunakan energi vital yang terhubung untuk menempa fisik. Jika energi vital cukup, bahkan bisa mencoba pengerasan tulang lebih dalam, tentu hanya sebagai percobaan..."
"Maksud Anda, tulang sumsum?"
"Tepat."
Fang Ping tidak nyaman berkata: "Tulang sumsumku sudah seperti raksa."
Lü Fengrou mencemooh, langsung mengulurkan tangan mencubit leher bagian belakang Fang Ping dan mengangkatnya, berkata datar: "Terlalu ringan."
Fang Ping merasa malu dan marah campur aduk!
Bisakah tidak dipermalukan seperti ini?
Kau anggap aku anak anjing? Digantung lehernya begitu saja!
Lü Fengrou tak peduli perasaannya, lanjut: "Belum tentu bisa, tapi kau berbeda. Energi vitalmu kuat, mungkin bisa."
"Aku sudah berpikir begitu. Saat kau mencapai tahap tinggi kasta tiga, manfaatkan momentum transformasi fisik untuk mencoba."
"Jika gagal, itu masalahmu sendiri, bukan aku. Ingat itu?"
Fang Ping kali ini tidak lagi menyebut tulang sumsumnya seperti raksa, tersipu malu berkata: "Tahu."
"Sebenarnya kamu sebaiknya memilih Kolam Energi Vital, mungkin lebih baik."
"Benar-benar kehabisan uang."
"Kalau tak punya uang, cari sendiri."
"Anda dulu kan bilang obat bisa dimakan sembarangan..."
"Bukankah kemudian aku bilang itu cuma bercanda?"
"Aduh!"
Fang Ping menghela napas panjang, rumahmu ada banyak master, kok masih pelit begini.
Sambil berbicara, mereka berdua tiba di luar pintu ruang pelatihan.
Fang Ping tidak bertele-tele, langsung melangkah masuk.
Kali ini Lü Fengrou tidak ikut masuk, hanya berdiri di luar pintu berkata: "Kamu masuk sendiri, aku awasi dari sini saja."
Setelah bicara, tangannya dengan gesit mengoperasikan panel di pintu, dinding ruang pelatihan tiba-tiba menjadi transparan.
Fang Ping tertegun, bisa main begini juga?
Kalau ada siswi yang berlatih di sini, Fang Ping rasa kemungkinan mereka telanjang sangat besar, bukankah berarti...
Fang Ping menunduk memperhatikan, ingin mengingat cara operasi Lü Fengrou.
Lü Fengrou malas-malasan berkata: "Liat apa? Hanya mentor yang punya otoritas."
"Kalau...kalau Mentor Song di meja utama, apakah dia akan mengintip?"
Fang Ping berbisik, lalu menambahkan: "Aku pria tak masalah, tapi siswi...Guru, menurutku Mentor Song perlu diawasi seseorang..."
"Boleh juga, nanti aku atur kamu jadi asisten di sini, setuju?"
Fang Ping terkekeh canggung: "Lupakan saja."
Bercanda, setiap hari bersama Song Yingji, cepat atau lambat pasti disiksa sampai mati.
"Kalau begitu jangan banyak cakap, masuk!"
Lü Fengrou melotot padanya, si nak ini kemampuannya biasa saja tapi jago cari masalah, apa dia ingin membuat semua mentor level enam di kampus ini marah?
Fang Ping yang melihat niatnya untuk menendang segera masuk ke ruang pelatihan. Tapi saat melihat ke luar, ternyata pemandangan luar tak terlihat.
"Sekolah membangun ruang pelatihan seperti ini jelas punya maksud tersembunyi!"
Fang Ping menghela nafas. Di saat dia masih merenung, beberapa sosok tambahan muncul di luar ruang pelatihan.
Huang Jing, Wu Kuishan, Pak Li, dan Song Yingji berdiri di luar pintu.
Seolah mendengar gumaman Fang Ping, Wu Kuishan mengangkat alis: "Anak ini perlu dihajar!"
Song Yingji tersenyum sumringah: "Rektor Wu, saya setuju. Bagaimana kalau saya panggil Xie Lei dan Qin Fengqing untuk 'berbicara' dengannya?"
Lü Fengrou kesal: "Semua diam, perhatikan baik-baik! Selain itu, jika energinya kurang, aktifkan mode energi pelatihan."
Song Yingji mengerutkan kening. Huang Jing juga menghela nafas: "Dari mana ada banyak batu energi pelatihan? Dia baru level tiga, jangan disia-siakan."
Lü Fengrou datar: "Kalian berhemat, dia pun bisa dapat jatah."
"Dia muridmu, Lü Fengrou. Kalau kamu..."
Lü Fengrou langsung memotong: "Aku tak punya uang! Saham di perusahaan obat akan kujual ke sekolah. Dekan, berikan aku beberapa jantung petarung liang bumi level tujuh!"
Huang Jing mengerutkan kening. Wu Kuishan juga serius: "Fengrou, menjadi master tak bisa diraih dengan cara seperti ini..."
"Urus saja caramu sendiri!"
“Anda sedang bertindak sembrono, jantung petarung level tujuh hanya memiliki tingkat energi yang lebih tinggi, tidak jauh berbeda dengan batu energi. Ini tidak bermanfaat untuk terobosan. Jika Anda terlalu banyak menyerap energi ini, begitu kemampuan spiritual terhomogenisasi, gen kehidupan Anda akan berubah menjadi kehidupan liang bumi..."
Lü Fengrou berkata dengan tenang: "Lalu apa?"
"Anda!"
Wu Kuishan mengerutkan kening, suaranya berat: "Sekolah tidak punya barang-barang ini!"
"Komando militer punya."
"Kalau begitu Anda ke komando militer tukar!"
"Komando militer tidak memberikan saya."
"Kalau begitu cari metode sendiri." Wu Kuishan tidak terkejut, tentu saja komando militer tidak akan memberi Lü Fengrou benda semacam ini.
Mengeksekusi petarung high-level liang bumi sangat sulit, stok di komando militer pun sedikit. Harapan Lü Fengrou menggunakan ini untuk masuk level tujuh, komando militer tidak akan setuju.
Lü Fengrou menatapnya dalam-dalam, setelah lama akhirnya mendengus: "Jangan kira kalian bisa menunda terobosanku! Tanpa barang-barang ini, dalam lima tahun aku pasti mencapai level tujuh!"
Wu Kuishan mengabaikannya, bicarakan lagi lima tahun kemudian.
Lima tahun lagi, mungkin dirinya sendiri juga ada harapan melangkah ke Kasta Sembilan?
Jika benar sampai saat itu, terobosan Lü Fengrou atau tidak, pengaruhnya tidak signifikan.
Huang Jing melihat pasangan ini mulai bertengkar lagi, berdehem dan berkata: "Lupakan dulu ini. Si nak ini mulai tempering tulang, menurut kalian, mungkinkah tempering 26 tulang sekaligus? Meski energi vital tak terbatas, di tengah proses pasti akan kelelahan..."
“Lihat saja nanti, kalau dia berani melakukannya, pasti sudah punya persiapan.” Lü Fengrou tidak lagi mempedulikan Wu Kuishan, memberi penjelasan singkat sebelum mulai mengawasi Fang Ping.
