Kota Harapan.
Inilah sebutan untuk markas ini.
Semua orang menyebutnya Kota Harapan - harapan umat manusia, harapan para petarung, harapan semua orang.
Kota Harapan berada tepat di bawah kaki Fang Ping dan kawan-kawan.
Ini adalah kota kecil yang dibangun dengan darah dan air mata, lebih tepat disebut benteng militer.
Panjangnya lebih dari 5000 meter, lebar 4000 meter, luasnya lebih dari 20 juta meter persegi atau lebih dari 20 kilometer persegi.
Sebenarnya ukurannya hampir sama dengan Universitas Bela Diri Kota Iblis.
“Di sini, pasukan tetap berjumlah lebih dari 50.000 orang. Saat perang, pasukan eksternal akan bergabung melebihi 100.000 orang, sebagian berkemah di luar kota kecil.”
“Di depan dan samping Kota Harapan, terdapat pos-pos militer yang juga menampung sejumlah pasukan.”
“Pintu utama Kota Harapan menghadap utara. Dari Gerbang Utara lurus tanpa berbelok, 80 kilometer ke depan terletak Kota Pintu Langit.”
“Penempatan pos militer manusia hanya terbatas dalam radius 10 kilometer, kadang melakukan operasi pembersihan rutin terhadap manusia dan makhluk liang bumi dalam radius 30 kilometer.”
“Melampaui 30 kilometer, itu sudah wilayah Kota Pintu Langit.”
……
“Tata kota bagian dalam sederhana, bangunannya pun tidak rumit.”
“Sebagai benteng militer, segala sesuatu dirancang untuk melayani kebutuhan perang.”
“Tidak ada gedung pencakar langit, hanya rumah-rumah dari batu raksasa atau logam dengan ketinggian tidak lebih dari tiga lantai.”
“Pasukan utama berkemah di Distrik Utara yang berhadapan langsung dengan Kota Pintu Langit. Tiga distrik lain juga memiliki pasukan meski tidak sebanyak di utara.”
“Para petarung yang masuk akan diatur secara terpusat di area tengah kota yang terbagi menjadi beberapa kompleks perumahan.”
……
“Saat ini, sudah satu jam sejak Fang Ping dan rombongan memasuki liang bumi.”
“Mereka berkumpul di sebuah ruang pertemuan besar yang kosong seperti pabrik terbengkalai... Sungguh berlebihan menyebut ini ruang rapat.”
“Fang Ping merasa kesal. Tidak sulit kan mengangkut meja kursi dari luar?”
“Ngapain repot-repot berdiri begini!”
“Benar, semua harus berdiri. Tapi kalau mau duduk di lantai juga tidak dilarang.”
“Selamat datang Rekan-rekan siswa!”
"Jenderal Xu, nama lengkap Xu Mofu, penanggung jawab tertinggi komando militer Liang Bumi Shanghai, Petarung Puncak Tingkat Enam.
Sebenarnya, Liang Bumi Shanghai memiliki master yang berjaga, namun urusan harian militer termasuk penempatan dan perencanaan petarung semuanya ditangani oleh Xu Mofu.
Kedatangan 100 murid petarung dari Universitas Bela Diri Kota Iblis ini merupakan peristiwa besar bagi Kota Harapan.
Di Kota Harapan, dari total pasukan 50.000 lebih, terdapat sekitar 5.000 pasukan petarung yang sebagian besar berlevel satu.
Sedangkan petarung dari luar biasanya tidak melebihi 3.000 orang dalam kondisi normal.
Di luar masa perang besar, petarung juga butuh istirahat. Jumlah harian petarung di Kota Harapan tidak melebihi 8.000 orang, selisih yang cukup besar dibanding Kota Pintu Langit.
Pihak lawan memiliki pasukan tetap 200.000 orang dengan hampir 20.000 petarung, belum termasuk petarung lepas di Kota Pintu Langit.
Pasukan petarung 100 orang hanya bisa dihimpun oleh militer atau universitas bela diri, bahkan biro penyelidikan daerah pun kesulitan.
Petarung level dua sebenarnya tidak terlalu lemah, bahkan lebih kuat dari beberapa petarung militer. Tapi dalam pertempuran nyata, petarung level dua pemula ini mungkin kalah dari petarung level satu berpengalaman militer.
Xu Mofu menyambut lalu berkata dengan nada menyesal: "Kondisi di sini sederhana dan kita semua petarung, mari sederhanakan protokol. Di Kota Harapan, kita hanya punya satu tujuan!"
Suara Xu Mofu mendadak berat, berteriak: "Bunuh musuh!"
"80 kilometer dari sini adalah Kota Pintu Langit yang melancarkan serangan militer ke Kota Harapan 10-15 kali setiap tahun.
Setiap pertempuran pasti berakhir dengan pertumpahan darah habis-habisan!
Selain itu, manusia liang bumi di Kota Pintu Langit yang bukan bagian sistem militer juga akan menyerang Kota Harapan, melakukan pembantaian tak terhitung!
Kita tidak mampu menyerang Kota Pintu Langit, hanya bisa memilih bertahan. Tapi, kita juga tak akan diam saja - biarkan pasukan kecil dan tim petarung dari kedua belah pihak bertempur di area liar!
Dalam radius 10 kilometer dari Kota Harapan, setiap saat bisa bertemu petarung liang bumi atau pasukan kecil mereka. Pekik perang adalah hal biasa di liang bumi.
Di sini, jika Anda tidak membunuh mereka, merekalah yang akan membunuh kalian!
Begitu pasukan kecil dan petarung musuh berhasil menembus garis pertahanan kita, Kota Pintu Langit akan melihat kesempatan dan segera mengerahkan pasukan besar, memicu Pertempuran besar!
Sejak akhir tahun lalu hingga sekarang dalam setengah tahun, kecepatan mobilisasi perang Kota Pintu Langit semakin meningkat. Kita sudah mengalami 6 Pertempuran besar dan tak terhitung pertempuran kecil!
Sebelumnya, bahkan ada petarung high-level mereka yang berhasil menerobos Kota Harapan, menembus garis pertahanan, dan mencapai gerbang neraka penghubung.
Jika petarung-petarung ini berhasil keluar dari penghubung dan memasuki Bumi hingga Shanghai, itu akan menjadi bencana dahsyat bagi umat manusia!
Shanghai adalah kota paling megah di Tiongkok dengan populasi puluhan juta jiwa.
Saat petarung high-level muncul di permukaan, kita tak bisa menggunakan senjata area damage berdaya hancur besar untuk membunuh mereka. Hanya mengandalkan petarung level tinggi yang bertarung, namun tetap menyebabkan banyak korban...
Karena itu, tugas utama kita adalah melakukan pembersihan terhadap petarung dan pasukan musuh yang tersebar.
Pengerahan personel dalam skala besar-besaran berarti pecahnya pertempuran besar. Sebenarnya kita tidak ingin perang skala besar meletus... Lagipula kekuatan kita masih tertinggal dibanding pihak lawan.
Menggunakan tim kecil petarung sebagai golok penyerang untuk menyerang petarung liang bumi, ini juga yang terus kita lakukan selama bertahun-tahun.
Karena itu, petarung sangat vital bagi liang bumi. Petarung universitas bela diri yang kuat menjadi suntikan semangat bagi kemenangan kita dalam perang.
Menyingkirkan satu petarung tingkat menengah-tinggi lawan lebih membangkitkan semangat daripada memenangkan satu pertempuran besar..."
Xu Mofu berbicara sebentar, lalu menutup: "Tugas utama kalian memasuki liang bumi kali ini adalah mengenali topografi dan lingkungan.
Komando militer tidak akan memberi misi apapun. Tapi jika terjadi pertempuran di liang bumi, semua petarung di kota wajib patuh pada komando!
Di liang bumi, selain berperang, tugas lain adalah menjelajahi.
Menjelajahi zona tak dikenal, menemukan bahan berguna untuk membuat senjata dan obat, ini juga bentuk kontribusi bagi umat manusia.
Tapi saya tidak menyarankan kalian menjelajahi zona tak dikenal sekarang. Sebelum mencapai realm menengah, zona tak dikenal sangat berbahaya.
Selain Kota Pintu Langit di utara, jika melanjutkan ratusan li ke sayap Kota Harapan, ada kota-kota liang bumi lain. Komando militer juga tidak ingin konflik skala besar dengan mereka.
Jadi menyerang desa di luar kota diperbolehkan, tapi dilarang menyerbu kota lain tanpa izin!"
Sampai di sini, Tang Feng menambahkan: "Terkadang, kebencian kita terhadap manusia liang bumi memang bisa dimaklumi. Tapi jika gegabah menyerang kota-kota lain hingga memicu persatuan seluruh kota di liang bumi untuk mengepung kita, maka Kota Harapan benar-benar dalam bahaya. Jangan sampai kehilangan yang besar karena hal kecil, menyebabkan kerugian yang tak teratasi..."
"Guru, bagaimana jika kita bertemu orang dari kota lain di wilayah liar..."
"Bunuh!"
Tang Feng berkata tenang: "Kita tidak menyerang mereka demi kepentingan yang lebih besar. Tapi jika bertemu di hutan belantara, bunuh saja. Lagipula, sulit membedakan asal petarung-petarung ini. Jika bertemu manusia liang bumi di luar, hanya satu kata—Bunuh!"
Tang Feng melanjutkan: "Dalam ekspedisi kali ini, tim 100 orang terlalu mencolok. Tiga hari pertama, fokus kita adalah mengenal Kota Harapan dan topografi lingkungan sekitar 10 kilometer, mengetahui pos markas militer dan titik pasokan petarung dalam radius 10 km."
"Pada fase ini, keamanan kita relatif terjamin."
"Tiga hari kemudian, saya akan mengajak kalian keluar dari area pengaruh Kota Harapan, masuk ke area eksplorasi 30 kilometer."
"Berlangsung selama seminggu!"
"10 hari kemudian, kalian bebas bergerak!"
"Baik ikut pertempuran di hutan, menjelajahi zona sekitar, bahkan area tak dikenal—saya tidak akan menghalangi."
"Termasuk ikut pertempuran gabungan dengan militer juga diperbolehkan."
"Durasi tetap 10 hari. 20 hari kemudian, kita keluar dari liang bumi."
Para murid mengangguk paham, kini jelas tentang rencana berikutnya.
Fang Ping yang tidak terlalu memperhatikan jadwal buru-buru bertanya: "Guru, apakah rampasan perang di liang bumi jadi milik pribadi?"
"Tentu."
"Ada informasi lokasi bijih energi di sekitar sini?"
Tang Feng tertegun sejenak, Xu Mofu juga tertawa getir, lalu berkata lembut: "Ada, sekitar 70 kilometer ke utara dari sini terdapat tambang energi kecil.
Meski disebut kecil, kandungan batu energinya tidak kurang dari 1.000 kilogram!
Tingkat kemurniannya juga tidak terlalu rendah."
Fang Ping menghitung dalam hati, batu energi dihargai per gram. 1.000 kilogram berarti 1 juta gram!
Bahkan batu energi dengan kemurnian terendah... nilainya mencapai 1 juta kredit!
Tentu saja, Fang Ping tidak bodoh. Setelah berpikir ia tiba-tiba bertanya: "70 km ke utara? Bukankah itu hanya sekitar 10 km dari Kota Pintu Langit?"
"Benar! Lagipula di sana ada 5 petarung tingkat tinggi dari Kota Pintu Langit yang berjaga!"
Mulut Fang Ping berkedut, "Berapa?!
Lima petarung tingkat tinggi?!"
Ia ingat Pak Li pernah bilang, saat ini ada 14 petarung high-level yang diketahui di Kota Pintu Langit. Tambang ini dijaga 5 orang? Mustahil mengincarnya, lebih baik cari jalan lain.
Apalagi terlalu dekat dengan kota. Dalam jarak 10 km, petarung high-level bisa terbang. Bisa-bisa dalam sekejap 14 petarung high-level mengeroyokmu, termasuk Wali Kota Kota Gerbang Surgawi yang level Sembilan.
Komandan Li dari markas besar pun mungkin kesulitan merampok mereka.
Xu Mofu melihatnya diam, lalu tersenyum: "Sebenarnya itu jebakan. Tambang energi sudah dikeruk, mereka sedang memancing kita.
Penemuan 5 petarung high-level itu juga tidak disengaja.
Kalau tidak, mungkin kita benar-benar akan mengirim master untuk menyerbu... Jadi jangan remehkan petarung liang bumi."
"Master memiliki mobilitas tinggi, jika melakukan serangan malam, masih ada harapan untuk menggali sejumlah batu energi sebelum Kota Pintu Langit bereaksi dan kabur."
Tapi pihak lain juga tidak bodoh, mungkin sudah memperkirakan manusia tertarik pada batu energi, sengaja memasang umpan.
"Apakah ada di tempat lain?"
"Tidak tahu."
Xu Mofu tertawa, Tang Feng berkata kesal: "Kalau komando militer menemukan, pasti sudah ditambang sendiri, mana bisa giliranmu? Kecuali kamu sendiri yang menemukan, kalau tidak jangan bermimpi. Dan ingat, kalau benar-benar menemukan, segera kabur."
"Kenapa?"
Tang Feng melihatnya curiga, geram: "Bijih energi adalah konsentrasi energi, berlatih di sana kecepatannya luar biasa!
Bijih energi tak dikenal sebagian besar dikuasai makhluk binatang kuat!
Apa, kau curiga aku akan mencuri jasamu?"
Tang Feng hampir ingin memukulinya habis-habisan, sorot mata macam apa itu!
Aku sedang mengingatkanmu jangan cari mati, mengerti tidak?
Fang Ping berdehem, mengangguk: "Benar lebih cepat sedikit, setelah masuk liang bumi, energi vitalku lebih aktif. Sebelumnya belum bisa sepenuhnya keluar dari tubuh, sekarang bisa..."
Saat mengatakan ini, Fang Ping sengaja meledakkan energi vitalnya, mengondensasi cahaya darah di telapak tangan.
Xu Mofu sedikit mengerutkan kening, lalu tersenyum mengingatkan: "Rekan siswa, di liang bumi, setiap kal energi vital harus dihemat. Saat genting bisa memberi kesempatan bertahan hidup lebih, jangan disia-siakan."
Fang Ping menurut dengan patuh, cepat-cepat mengangguk.
Kalau kata-kata ini diucapkan Si Singa besar, Fang Ping akan menjawab: "Kita kekurangan segalanya kecuali energi vital."
Xu Mofu yang menjemput delegasi mewakili perwira militer untuk menunjukkan keseriusan.
Sebenarnya dia sangat sibuk. Tak lama kemudian, Xu Mofu segera pergi.
Begitu dia pergi, Tang Feng berkata: "Hari ini kalian bisa berkeliling Kota Harapan. Ada beberapa tempat bagus di sini - toko yang dijalankan petarung, cabang-cabang perusahaan dari permukaan..."
Fu Changding heran: "Buka cabang di sini?"
"Sangat menguntungkan."
Tang Feng bahkan tampak iri menjelaskan: "Beberapa petarung yang sering bermarkas di liang bumi tidak mau kembali ke permukaan. Hasil buruan makhluk atau rampasan dari petarung lain, semuanya diolah di sini untuk ditukar dengan sumber daya yang mereka butuhkan. Perusahaan membuka cabang di sini terutama untuk melayani transaksi mereka."
Fang Ping menyindir: "Jaraknya cuma 1 li lebih, kenapa tidak jual di luar saja..."
Kembali ke gerbang neraka dari dalam kota hanya perlu melewati Penghubung.
Tang Feng meliriknya: "Kau kira bisa keluar-masuk gerbang neraka sembarangan? Setiap kali harus mengajukan permohonan dan menunggu..."
"Menunggu?"
"Benar. Petarung dari universitas bela diri bisa berangkat berdua. Tapi petarung independen harus mengumpulkan 10 orang dulu."
"Mengapa?"
"Khawatir ada yang merusak saluran energi!" Wajah Tang Feng muram: "Anggota sekte sesat pernah melakukannya - mencoba mengacaukan energi Penghubung untuk memutus hubungan kedua dunia dan membinasakan total nyawa manusia di liang bumi ini..."
"Sial, racunnya kuat sekali!" Fang Ping mengumpat, lalu bertanya: "Tidak berhasil ya?"
"Tidak, pihak lain meremehkan stabilitas Penghubung Energi. Yang datang bukan petarung tingkat tinggi, melainkan tingkat menengah. Ketahuan lalu dieksekusi. Tapi komando militer khawatir terjadi kecelakaan, verifikasi untuk petarung independen akan lebih ketat."
"Mengerti."
Dalam tanya-jawab itu, para murid akhirnya memahami aturan dasar liang bumi.
Tang Feng mengumumkan rapat selesai. Suasana langsung riuh.
……
10 menit kemudian.
Mahasiswa tahun pertama termasuk Fang Ping berjalan-jalan di jalanan.
"Ada hotel juga!"
Fu Changding terkejut, menunjuk bangunan dua tingkat tak jauh: "Hotel Jinjiang! Cabang rantainya sampai sini!"
Fang Ping bergumam: "Kalau ada hotel, layanan pesan antar harus optimal dong!"
"Lihat, itu cabang perusahaan obat..."
"Mereka merebut bisnisku, sialan."
"Hah? Pusat layanan sepeda?"
Fang Ping bergumam lagi: "Sepeda sewa? Bukan, gerobak modern. Bisnis ini juga direbut orang."
"Toko cukur rambut? Di sini juga ada?"
"Tidak ada salon kecantikan, mungkin bisnisnya sulit."
……
Setelah lebih dari setengah jam mengitari, separuh Kota Harapan sudah mereka jelajahi.
Tiba-tiba mereka menyadari masalah serius.
Fu Changding mengusap perutnya: "Mau makan di mana?"
Mereka saling memandang bingung - tak ada yang tahu!
"Bagaimana kalau ke hotel?" usul Yang Xiaoman.
Fang Ping menjawab kering: "Aku tidak bawa uang, siapa yang traktir?"
"Saat turun ke liang bumi, siapa yang akan membawa uang?"
Chen Yunxi berbisik, "Aku yang traktir."
"Ayo, ke hotel!"
Fang Ping langsung bersemangat, dia juga ingin tahu makanan enak apa yang ada di liang bumi.
Sekalian tanya apakah layanan pesan antar di sini bisa diandalkan, bisnis Yuan Fang perlu diperluas.
Masalah lain bisa dibicarakan nanti, tugas kita beberapa hari ini cuma mengenal lingkungan. Fang Ping tak buru-buru, malah ingin latihan teknik tempur lagi. Menjelajahi zona atau mengerjakan misi saat belum paham medan sama saja cari mati.
