Begitu suara petarung itu menghilang, Fang Ping langsung membuka pintu dan berlari keluar.
Ini bukan gedung tinggi, di luar pintu langsung terdapat alun-alun kecil.
Saat ini, banyak orang berhamburan keluar dari kamar-kamar.
Tapi petarung kelas bawah, kecuali mencapai tahap tinggi kasta tiga dimana tubuh sudah ditempa sepenuhnya, akan tetap seperti orang buta meski keluar.
Fang Ping sedikit lebih baik, bisa melihat beberapa benda dengan jelas.
Awalnya Fang Ping menatap ke arah Gerbang Utara, tapi tak melihat apapun. Saat mengangkat kepala dan menyapu pandangan, tiba-tiba ia tertegun!
Ada orang di udara!
Di bawah langit malam, siluet itu samar-samar, tapi Fang Ping yakin ada seseorang di ubun-ubunnya!
Reaksi partikel energi!
"!"
Fang Ping bergumam, petarung tingkat menengah yang sedang melatih langkah ...
Tidak, posisinya sangat tinggi - minimal 50 meter di udara. Ini bukan level petarung menengah, pasti petarung high-level!
"Fang Ping, melihat apa?"
Dari belakang, Fu Changding bertanya panik. Sungguh tak nyaman menjadi orang buta.
Saat dia bertanya, di depan muncul sosok yang melompat-lompat - disebut demikian karena kecepatannya luar biasa. Siluetnya muncul dan lenyap sekejap, kemudian sudah berada 10 meter lebih jauh.
Tak lama, pihak lawan itu mendarat.
"Kembali semua ke kamar!"
Suara Tang Feng bergema, menghardik: "Jangan keluar malam-malam sembarangan!"
"Guru, apakah musuh sudah dibunuh?"
"Tidak, mundur."
Begitu Tang Feng selesai bicara, siluet lain berkedip-kedip muncul. Yang lain tidak bisa melihat, Fang Ping sedikit melihat sesuatu dan terkejut: "Guru Zheng!"
Zheng Longjiang level lima mendarat terhuyung sambil tersenyum: "Kembalilah."
"Guru, Anda..."
Fang Ping melihat ada goresan berdarah jelas di dada pihak lawan, pakaiannya sudah compang-camping.
Melihat ini, Fang Ping tiba-tiba bertanya: "Di mana tiga guru lainnya?"
Tang Feng berkata datar: "Tidak apa, hanya luka ringan, sedang diobati."
Meski diungkapkan sederhana, Fang Ping tidak percaya. Luka Zheng Longjiang saja cukup parah, tapi dia masih bisa datang.
Tiga lainnya yang hanya petarung tingkat empat, mungkin lukanya cukup serius.
"Kembali semua ke kamar! Kalian buta malam yang jadi target? Cepat latihan sampai realm menengah!"
Hardikan Tang Feng membuat Fang Ping yang berada di tahap tinggi kasta tiga hanya bisa melihat 10 meter ke depan.
Yang lain hampir tidak bisa melihat apa-apa.
Hanya petarung tingkat menengah yang telah menempering tulang dan fisik hingga level tertentu, menempering organ dalam serta memiliki pendengaran tajam, yang punya kemampuan penglihatan malam sejati.
Hanya dengar suara tanpa bisa melihat musuh membuat semua tidak nyaman, akhirnya mereka kembali ke kamar.
Fang Ping tetap di tempat. Setelah semua pergi, penasaran bertanya: "Guru, bagaimana situasi pertempuran?"
Tang Feng mendengus. Zheng Longjiang menghela nafas: "Satu petarung menengah tewas, beberapa penjaga pintu juga."
"Tingkat menengah..."
Fang Ping tertegun. Tak menyangka dalam waktu singkat sudah ada petarung menengah yang gugur!
Di luar, ini hampir mustahil. Fang Ping belum pernah dengar petarung menengah tewas kecuali anggota sekte sesat.
Hati Fang Ping berat, lanjut bertanya: "Apakah situasi seperti ini sering terjadi?"
"Normal. Kami juga pernah melakukan serangan malam."
Tang Feng tak menghiraukan, berkata datar: "Di liang bumi, kematian adalah hal biasa. Ini cuma serangan malam skala kecil, pihak lain juga ada yang tewas, kita tidak rugi."
Serangan tipe begini bukan pertama kali. Kali ini kerugian pihak penyerang lebih besar dibanding Kota Harapan.
"Sepertinya petarung independen, bukan pasukan militer Kota Pintu Langit. Kalau tidak, tak mungkin menyerang Gerbang Utara yang pertahanannya terkuat."
Tang Feng menjelaskan singkat, lalu melambai: "Kembali ke kamar istirahat, besok kita keluar!"
"Kalau begitu aku pulang dulu."
Fang Ping tak bisa menggali info lebih lanjut. Saat hendak pergi, tiba-tiba bertanya: "Yang di udara itu master?"
"Hmm..."
Zheng Longjiang memandangnya heran: "Kamu melihat?"
Di tengah kegelapan, Fang Ping yang baru mencapai tahap tinggi kasta tiga bisa melihat sosok itu?
"Kurasakan, partikel energi sangat kuat sedang bereaksi..."
Teringat Fang Ping sebelumnya juga merasakan energi Penghubung, Zheng Longjiang tersenyum: "Menarik. Kemampuan spiritualmu bisa merasakan?"
Masalah ini tak banyak mentor di Universitas Bela Diri Kota Iblis yang tahu.
Tang Feng yang mengetahui hal itu mendengus: "Meski kemampuan spiritualnya kuat, tapi kekuatan fisik lemah. Urusan master bukan wilayahmu, pulang!"
Fang Ping mencibir. Si Singa besar sama sekali tak menunjukkan perhatian tulus pada jenius. Tak paham pepatah 'Jangan hina remaja yang miskin'?
Tanpa banyak bicara, Fang Ping melirik ke atas sekali lagi sebelum masuk kamar.
……
Begitu Fang Ping pergi, Zheng Longjiang berbisik: "Lao Liu bertiga luka cukup parah. Bagaimana selanjutnya?"
"Tak masalah. Berdua pun cukup."
“Tapi……”
“Tidak ada 'tapi'! Sekarang mustahil meminta sekolah mengirim tambahan orang, staf sekolah juga sedang intens.”
Zheng Longjiang dengan perasaan campur aduk, gagal di langkah pertama.
Baru hari pertama masuk liang bumi, terkena serangan malam, tiga petarung level empat mengalami luka cukup serius. Dirinya sendiri juga kena babat satu golok, tapi tidak terlalu parah.
Meski dia dan Tang Feng lebih kuat dari yang lain, menjaga seratus murid benar-benar di luar kemampuan mereka.
……
Malam itu, Fang Ping dan kawan-kawan juga tidak bisa tidur nyenyak.
Keesokan harinya, semua orang bangun.
Matahari energi tiba-tiba muncul seketika, merobek tirai kegelapan - hari sudah terang!
Begitu matahari terbit, semua orang buru-buru keluar dari kamar.
Yang Xiaoman panik bertanya: "Tadi malam sebenarnya bagaimana ini bisa terjadi?"
“Ada korban?”
“Harapan Kota ini markas besar kita, berani juga mereka datang bunuh diri?”
“……”
“Tenang!”
Guru Tang yang bangun lebih awal melangkah mendekat, memandangi kerumunan: “Kemas barang, habiskan sarapan, segera ikut aku keluar kota!”
Zheng Longjiang juga datang, sudah berganti baju sehingga luka-lukanya tidak terlihat.
Beberapa murid di kerumunan melongok: “Guru Tang, mentor kami belum datang?”
“Mereka ada urusan lain.”
Tang Feng tidak menjelaskan lebih lanjut, membentak: “Kecepatan! Jangan berlagak lamban!”
Semua buru-buru kembali mengemasi barang. Tak lama, mereka keluar membawa senjata dan koper.
Untuk sarapan, mereka memilih makan biskuit kompresi daripada pergi ke kantin.
Tang Feng juga tidak memperdulikan ini, setelah melihat mereka sudah siap, dia langsung melangkah menuju Gerbang Utara.
……
Melewati Gerbang Utara.
Fang Ping menyapu pandangannya, saat melihat noda darah samar di tanah, alisnya berkerut: "Apakah darahnya tidak bisa dicuci bersih?"
Berapa banyak nyawa yang sudah melayang selama ini?
Penjaga gerbang berdiri tegak memberi hormat, baru menarik kembali salamnya setelah rombongan keluar dari kota.
……
Luar kota.
Ini pertama kalinya mereka keluar kota, semua merasa penasaran.
Fang Ping menoleh ke belakang, terkesima berbisik: "Ini..."
Saat di dalam kota, dia belum menyadarinya.
Di luar kota barulah dia melihat, tembok luar kota ternyata terbuat dari besi tuang!
Kota Baja!
Zheng Longjiang tersenyum dingin: "Ini pertahanan melawan pasukan petarung. Petarung level satu-dua lompatannya lemah, tapi kekuatan ekstremitasnya bisa merusak tembok."
Selama bertahun-tahun, kami terus mengirim logistik untuk mengubah tembok Harapan Kota menjadi benteng baja.
Meski tak bisa halau petarung level menengah-tinggi, cukup untuk pasukan biasa dan petarung level satu-dua. Sulit merusak tembok setebal ini."
Fang Ping mengabaikan penjelasan itu, matanya tetap menatap tembok baja yang penuh lubang bekas tombak dan goresan golok.
Yang lain juga terpana, ini pertama kalinya mereka menyaksikan kota baja sesungguhnya.
“Sayangnya, rudal dan sejenisnya tidak berguna. Kalau tidak, kita bisa bawa ke sini dan langsung meledakkan liang bumi!”
Seseorang bergumam, Tang Feng langsung mengejek: “Berhenti Bermimpi! Meski dibawa ke sini, belum tentu bisa mengalahkan lawan.
Jika senjata dengan daya hancur sebesar ini bisa digunakan, targetnya bukan lagi satu kota, tapi seluruh liang bumi!
Apalagi, pihak lawan juga punya rencana antisipasi. Saat kemurnian batu energi mencapai batas maksimal, petarung high-level bisa mengarahkan batu energi untuk melepaskan energi dan menciptakan efek ledakan yang dahsyat!
Saat ini pihak liang bumi, di satu sisi kekurangan batu energi berkemurnian tinggi, di sisi lain enggan menghabiskan banyak batu energi sebagai bahan peledak.
Tapi begitu kita punya senjata berdaya hancur besar, menurut kalian apakah mereka akan nekat menggunakan rencana serupa untuk membombardir kita?”
Fang Ping mencibir: “Yang jelas itu wilayah liang bumi, ledakkan saja semuanya.”
Tang Feng lemas berkata: “Syaratnya senjata kita bisa digunakan di sini. Ngayal saja buat apa? Sudah, ayo pergi.”
Para anggota segera menyusul barisan, berjalan bersama ke depan.
……
Pertama kali datang ke area liar, semua orang merasa segala sesuatu terlihat aneh.
Tanaman di liang bumi, ada yang terlihat familiar, ada juga yang sangat asing.
Beberapa hewan kecil mirip dengan hewan di Bumi, tapi ukuran tubuhnya lebih besar.
Selain itu, hewan-hewan ini telah lama terkena sinar matahari energi, sehingga terkumpul energi dalam tubuhnya.
Dalam radius 10 kilometer, ini adalah area radiasi Kota Harapan. Tidak banyak bahaya maupun makhluk besar di sini.
"Di sini, kedua mentor mulai membimbing kami mencari sumber air, mengamati titik penyergapan, memasang jebak……"
"Termasuk identifikasi jejak kaki dan teknik pengejaran, Tang Feng dan Zheng Longjiang mengajar dengan sangat teliti."
……
Selama istirahat.
"Udara di sini segar sekali……"
Yang Xiaoman menghela napas. Fang Ping bercanda, "Darimana kamu tahu ini udara? Istilah 'udara' hanya sebutan kita. Bisa jadi ini bukan udara……"
Yang Xiaoman melotok padanya, "Waktu kelas kamu tidur ya? Sudah dites laboratorium, ini memang udara."
"Benarkah?"
"Tentu!"
"Diam! Selama istirahat harus tetap tenang!" Tang Feng membentak, "Di alam liar, baik dalam grup maupun sendirian, jangan membuat keributan!"
Fang Ping mengangkat bahu, "Guru, kenapa kita tidak pakai kuda?"
"Ada."
Mata Fang Ping berbinar, "Lalu kenapa tidak kita tunggangi……"
"Kau ingin mati?"
Tang Feng menjelaskan, "Kuda sebagai makhluk biasa punya energi vital kuat tapi tak bisa menariknya. Pelepasan energi terus-menerus akan menarik perhatian predator kuat."
"Selain itu, suara derap kaki juga berbahaya."
"Karena itu petarung lebih memilih berjalan kaki."
"Komando militer punya pasukan kavaleri, tapi efektivitasnya rendah. Di liang bumi terlalu banyak makhluk kuat. Jika bertemu, pasukan berkuda justru bisa menimbulkan kekacauan."
"Termasuk petarung high-level, bisa melepaskan aura mengintimidasi untuk mengguncang kuda. Begitu pasukan kavaleri baru mulai charge, pihak lawan langsung menekan secara spiritual, praktis pasukan kuda itu hancur."
Fang Ping bertanya dengan heran: "Apakah jangkauan kemampuan spiritual petarung tingkat tinggi sangat luas?"
Dia tahu efek penekanan kemampuan spiritual, waktu itu Huang Jing pernah mengguncangnya sampai sulit bernapas.
Tapi apakah kemampuan spiritual petarung high-level benar-benar bisa menjangkau area yang luas?
"Sangat luas. Petarung level tujuh minimal bisa menjangkau 30 meter. Level delapan dan Kasta Sembilan bahkan lebih jauh. Makanya pasukan kavaleri hanya bisa jadi jenis pasukan pendukung, bukan pasukan penentu kemenangan."
"Oh begitu rupanya."
Fang Ping mengangguk, lalu bertanya lagi: "Guru, di liang bumi apakah ada binatang tunggangan semacam..."
"Binatang tunggangan?"
Tang Feng tersenyum sinis: "Makhluk biasa tidak layak dijinakkan, larinya bahkan lebih lambat dari kecepatan kita sendiri.
Makhluk ber-level cocok untuk ditunggangi sangat langka... Di liang bumi, makhluk dengan ukuran lebih besar biasanya lebih kuat. Belum sempat kamu jinakkan, malah kamu yang dimakan duluan.
Makhluk-makhluk ini kecerdasannya tidak terlalu tinggi.
Justru makhluk high-level yang memiliki kecerdasan tertentu, memungkinkan untuk dijinakkan.
Syaratnya, Anda memiliki kekuatan yang memadai.
Makhluk high-level punya kecerdasan tertentu dan sangat sulit dijinakkan. Meski kamu bisa mengalahkannya, kamu harus selalu waspada akan serangan baliknya.
Tapi sepengetahuanku, beberapa master Kasta Sembilan manusia memiliki tunggangan sendiri.
Untuk yang lain, saya belum melihat adanya."
"Sebelumnya Rektor sempat ingin menjinakkan buaya naga level tujuh, tapi begitu dibawa ke Kota Harapan, langsung terjadi kekacauan besar... Kalau bukan karena Rektor yang menembak mati pihak lawan, mungkin korban jiwa akan tak terhitung."
"Kamu bilang, berani tidak kamu bawa makhluk seperti ini ke peradaban manusia?"
"Kalau tidak dibawa pulang dan terus ditinggal di sini, begitu kamu pergi, apa kita harus menyuruh master khusus untuk menjaganya?"
"Kalau tidak dijaga, makhluk-makhluk ini akan memberontak. Siapa yang bisa menghadang?"
"Lalu master Kasta Sembilan itu..."
"Mereka mungkin punya metode penjinakan unik sendiri, tapi tidak cocok untuk disebarluaskan. Kalau tidak, pasti sudah lama membentuk legiun semacam ini."
"Memang begitu juga."
Fang Ping tampak kecewa, mimpiku untuk memiliki binatang tunggangan hancur!
Rektor level delapan saja gagal menjinakkannya, berarti harus mencapai Kasta Sembilan baru ada harapan?
……
Dua hari berikutnya, semua orang melakukan survei di sekitar Kota Harapan.
Mengenal lingkungan, mempelajari cara bertahan hidup.
Tidak bertemu musuh sama sekali. Dalam radius 10 kilometer Kota Harapan ada pos-pos militer. Pasukan Kota Pintu Langit yang menyerang ke sini tidak terlalu banyak.
Tapi di hari ketiga, Fang Ping dan kawan-kawan akhirnya menyaksikan sebuah pertempuran!
Itu adalah pos pertahanan ketiga militer di garis depan.
Saat Fang Ping dan rombongan tiba, mereka persis melihat kedua pihak meledakkan pertempuran sengit!
Di pos pertahanan ketiga, ada lebih dari 10 petarung dan sekitar 100 pejuang.
Sementara pihak lawan semuanya petarung, lebih dari 30 orang dalam barisan.
Di pihak kita ada dua petarung tingkat menengah, sedangkan pihak lawan punya enam sampai tujuh petarung tingkat menengah.
“Pertempuran baru saja meletus, beberapa petarung tingkat menengah dari liang bumi langsung menerobos masuk ke barisan pejuang, seketika membunuh empat lima orang.”
“Fang Ping dan mereka yang menjaga jarak melihat kejadian ini, serentak berlari ke arah sana. Sementara Tang Feng dengan kecepatan luar biasa, hampir sekejap mata telah muncul di medan perang.”
“Kematian！”
“Tang Feng menggebrak meja, satu sisi memberi tahu pasukan militer bahwa yang datang adalah orang sendiri, di sisi lain menarik perhatian petarung liang bumi.”
“Ini pertama kalinya Fang Ping dan kawan-kawan menyaksikan Tang Feng turun tangan！”
“Tang Feng juga tidak menggunakan senjata. Mereka hanya melihat siluetnya berkelebat, muncul di atas ubun-ubun seseorang, lalu menginjak kepala lawan hingga pecah！”
“Sejenak kemudian, muncul di hadapan orang lain, menghantamkan tinjunya hingga kepala lawan meledak berantakan.”
“Hampir sekejap mata, Tang Feng terus berpindah tempat. Tak ada satu pun yang mampu melawan. Enam tujuh petarung tingkat menengah termasuk beberapa petarung kelas bawah, cepat tewas di tangannya.”
“Fang Ping dan yang lain terpana menyaksikannya.”
“Sangat kuat！”
“Tang Feng benar-benar luar biasa. Membunuh petarung menengah semudah menyembelih ayam. Kecepatannya juga mencengangkan, Fang Ping hampir tak bisa menangkap siluetnya.”
“Sebelum Fang Ping dan kawan-kawan sampai, pertempuran telah usai.”
“Tang Feng dengan santai mengelap tangannya di tubuh korban terakhir, berpose dingin seolah ahli sejati yang kesepian.”
“Fang Ping berlari kecil mendekat, meliriknya, tersadar bergumam. Si Singa besar membunuh petarung menengah semudah menyembelih ayam. Diri sendiri yang sudah mencapai tingkat empat-lima pun tetap jadi sasaran pukulan. Rupanya harus terus berpura-pura jadi cucu.”
