Saat Fang Ping mengikuti pria berkumis tipis menuju kedalaman desa.
Murid-murid dojo yang mengikuti dari belakang juga berbisik-bisik membicarakan Fang Ping.
"Dia bilang dia Fang Ping dari Kota Iblis, Fang Ping peringkat tiga di daftar kasta tiga?"
"Iya, aku pernah lihat video pertandingan pertukaran universitas bela diri."
"Sudah jadi petarung kasta tiga, aduh, pantas saja mereka bisa masuk universitas bela diri. Wajar kita dulu gagal, menjadi petarung biasa saja sulitnya minta ampun."
"Katanya di Desa Changyang ini banyak pejuang kuat, tapi baru pertama kali lihat petarung mereka bertindak. Menurut kalian, bisa menang?"
"Tak tahu. Lagipula, apa ada warga Desa Changyang di daftar kasta tiga? Tak pernah kulihat."
"Tak jelas. Lagian itu daftar petarung terkuat universitas... Desa Changyang bukan universitas, sulit melacak kondisi petarung mereka. Kita kan bukan petarung."
"Bukan petarung, pengetahuan kita terbatas. Mungkin baru mengerti setelah jadi petarung."
“……”
Fang Ping mendengar ini tapi diam saja.
Dia hanya bisa bilang mereka berandai-andai terlalu jauh. Petarung kursus bela diri umumnya mentok di kelas satu atau dua, itupun kebanyakan petarung energi vital.
Meski sekarang semua daerah mewajibkan petarung harus mempelajari teknik tempur dan diperiksa tiap tahun.
Tapi sekalipun mereka belajar teknik tempur, tak akan tahu soal liang bumi kecuali benar-benar sampai pada momen krusial harus dimasuki.
Jika tidak, urusan dalam lingkaran bela diri tetap tidak ada hubungannya dengan mereka.
……
Saat berpindah dari area luar yang riuh ke bagian dalam, keributan tiba-tiba terhenti bagai terputus.
Melewati tembok halaman, yang pertama terlihat adalah sebuah alun-alun besar.
Di alun-alun itu, saat ini banyak orang sedang berlatih tinju.
Seorang lelaki tua kurus sedang membimbing beberapa anak berusia 15-16 tahun berlatih tinju.
Anak-anak ini saat mengayunkan tinju terlihat gesit seperti harimau, semangatnya sangat menggebu.
Tapi setelah dilihat Fang Ping, energi vital mereka tidak kuat, hanya sedikit lebih tinggi dari orang biasa, entah karena kekurangan obat atau memang sengaja membangun fondasi dulu baru dikonsolidasi nanti.
Sebelum usia 18 tahun, jika fondasi sudah kuat dengan latihan tiang dan teknik bela diri mencapai level tertentu, meski energi vital tidak terlalu tinggi, perkembangan di kemudian hari justru akan sangat cepat.
Banyak yang masuk universitas bela diri dengan kekuatan tidak terlalu hebat, sebagian besar berada di level 120 kal energi vital.
Tapi dalam beberapa tahun singkat, tidak sedikit yang mencapai tingkat tiga atau empat.
Sebaliknya, sebelum usia 18 tahun yang menghabiskan banyak sumber daya justru perkembangannya lambat.
Perkembangan Fang Yuan memang lambat, padahal obat yang dikonsumsinya tidak sedikit, ini terkait tulangnya yang belum matang dan energi vitalnya belum mencapai puncak.
Jadi untuk pelatihan generasi kedua pejuang, keluarga yang lebih mampu biasanya memulai latihan lebih awal tanpa mempedulikan pemborosan sumber daya.
Keluarga yang kurang mampu biasanya menunggu sampai setelah 18 tahun atau masuk universitas bela diri dulu baru mulai berlatih.
Tapi dasar latihan mereka sangat kokoh, kemajuannya pun cepat.
"Kumis delapan" membawa orang masuk. Orang tua kurus yang sedang mengajarkan jurus tinju menoleh, sedikit mengerutkan kening.
Dari kejauhan, "Kumis delapan" berteriak: "Paman Tiga, ada yang ingin menantang Zhenhua!"
"Kacau!"
Orang tua kurus itu membentak, kedua matanya tiba-tiba bersinar tajam menyapu Fang Ping. "Tak ada waktu untuk menerima tantangan! Keluar!"
"Paman Tiga!"
"Kumis delapan" memanggil, berlari kecil mendekat dan berbisik beberapa kata.
Fang Ping memperhatikan sang veteran menatap golok panjangnya beberapa saat, wajahnya langsung berubah masam.
Tampaknya Desa Changyang tidak terlalu makmur!
Veteran ini setidaknya petarung level lima, tapi matanya berbinar melihat golok panjangku. Apa dia ingin merampokku?
Senjata paduan Level B biasanya digunakan pejuang level enam. Yang level lima jarang memakainya.
Petarung level 4-5 lebih banyak pakai senjata paduan Level C. Yang lebih lemah atau miskin bahkan pakai Level D.
Fang Ping yang level tiga pakai senjata Level B benar-benar pemborosan.
Sang veteran yang telah mengetahui kesepakatan "Kumis delapan" dengan Fang Ping tiba-tiba tersenyum lebar: "Panggil Zhenhua ke sini!"
Di alun-alun, beberapa remaja yang sedang latihan tinju melirik penasaran ke arah Fang Ping dan rombongan, lalu beberapa berlari ke dalam.
……
Fang Ping tak menghiraukan mereka, matanya menjelajahi sekeliling.
Alun-alun ini sepertinya arena latihan bela diri.
Petarung Desa Changyang hampir semuanya terikat hubungan keluarga, bisa disebut sebagai aliran sekte atau warisan bela diri keluarga.
Untuk pakaian, tidak ada perbedaan dengan dunia luar - tidak terlihat jubah panjang seperti yang dibayangkan.
Tapi Desa Changyang memang tampak miskin: rak senjata di lapangan latihan sebagian besar terbuat dari kayu, sebagian besi dengan kilau logam biasa, sementara senjata paduan memiliki ciri khas kilauannya sendiri.
Saat para remaja memasuki area permukiman di belakang, Fang Ping segera melihat seseorang berlari kencang mendekat.
"Siapa yang berani menantang Zhenhua? Berani sekali!"
"Cari mati! Zhenhua hampir mencapai level empat, mana ada petarung level tiga yang bisa jadi lawannya!"
“……”
Sekelompok pria-wanita paruh baya berjalan keluar dari pedalaman desa dengan tempo berbeda.
Jumlah penduduk tidak banyak, tapi jumlah petarung cukup signifikan.
Setelah mengamati, Fang Ping menyadari reputasi Desa Changyang di dunia sekte memang layak - warisan mereka masih terjaga dengan baik.
Dari yang terlihat saja, sudah ada minimal lima petarung tingkat menengah!
Padahal ini hanya sebuah desa, meski cukup besar dengan perkiraan 100 rumah dari bentuk bangunan di belakang.
Sekitar 500 orang jika dihitung 5 anggota per keluarga.
Dengan populasi sekecil ini, meski tanpa kehadiran petarung level tinggi, rasio 1% petarung menengah sudah cukup menggetarkan!
Kota Yang yang besar dengan ratusan ribu penduduk nyaris tak memiliki petarung menengah, kecuali mahasiswa seperti Wang Jinyang dari universitas bela diri.
Desa kecil Changyang dengan beberapa petarung menengah dan banyak petarung kelas bawah menunjukkan rasio yang memang menakutkan.
"Dari mana mereka mendapatkan sumber daya untuk melatih begitu banyak petarung?"
"Atau mungkin, sekte-sekte memiliki rahasia unik mereka sendiri?"
"Tapi jika benar-benar bisa memproduksi petarung dalam skala besar, pemerintah sudah lama turun tangan."
Namun Fang Ping mulai melihat sesuatu - di antara para petarung... banyak yang cacat atau terluka.
"Sumber daya dari liang bumi?"
Fang Ping mulai menyimpulkan: Liang bumi sangat berbahaya. Rupanya, petarung sekte demi sumber daya mungkin lebih gigih dan lebih fokus pada pertempuran nyata dibanding mahasiswa universitas bela diri.
Di universitas bela diri, petarung level satu atau dua hampir tidak terlibat pertempuran nyata. Level dua kadang masih ada, level satu sangat jarang.
Kampus terus memberikan subsidi, sementara sekte tidak punya keuntungan seperti itu.
"Semakin seperti ini, semakin membuktikan mereka rela berkorban lebih untuk sumber daya. Kali ini harus ekstra hati-hati."
Golok panjang Level B-nya sekarang menjadi daya tarik besar bagi mereka. Zhang Zhenhua yang akan bertarung nanti mungkin akan mengeluarkan jurus pamungkas.
Di Akademi Militer Yunmeng, pertarungan lebih bersifat latihan.
Tapi di sini, belum tentu.
"Naik ke panggung... hidup mati pun ditentukan!"
Fang Ping kembali teringat perkataan mentornya. Ia menarik napas dalam-dalam - inilah yang juga ia rindukan.
Meski semua adalah petarung manusia, petarung daftar pencarian pun termasuk elit petarung manusia, mempertaruhkan nyawa di sini sebenarnya tidak sepadan. Tapi seleksi alam dan penggemblengan adalah fenomena normal di dunia persilatan.
Saat Fang Ping masih merenung, beberapa pemuda keluar dari dalam.
Salah satu dari mereka, Fang Ping tertegun sejenak saat melihatnya, sementara pihak lain juga terpana sejenak sebelum mengangguk ke arah Fang Ping: "Fang Ping, ternyata kau, kukira siapa."
"Kenapa kau di sini?"
Fang Ping meluncur spontan, Zhang Zhenguang tersenyum: "Aku orang Desa Changyang, bukankah normal berada di sini?"
Tamu itu tak lain adalah Zhang Zhenguang dari Jingwu, mereka beberapa kali bertemu selama pertandingan pertukaran.
Gaya bertarung Zhang Zhenguang terlihat lembek, tapi saat diperlukan bisa berubah ganas secara ekstrem.
Dalam pertandingan pertukaran, petarung tingkat satu mengalahkan Chen Jiasheng yang tingkat dua, meski saat itu Chen juga baru selesai bertarung.
Tapi kekalahan Chen Jiasheng tingkat dua oleh Zhang Zhenguang tingkat satu sudah membuktikan kekuatannya.
Kini Zhang Zhenguang sudah menjadi petarung level dua. Dari Januari sampai sekarang setengah tahun berlalu, aneh jika dia belum mencapai level dua sementara Han Xu bahkan sudah tingkat tiga.
"Kau orang Desa Changyang?"
Fang Ping curiga: "Tapi di Jingwu kau..."
Kalimat Fang Ping terhenti di tengah. Dibandingkan bergantung pada sumber daya keluarga, masuk Jingwu jelas pilihan terbaik.
Sekte-sekte kini tak lagi terkungkung tradisi.
Anggota mereka juga bergabung dengan universitas bela diri, komando militer, dan biro penyelidikan.
Yang lulus ujian masuk universitas bela diri.
Yang gagal tetap tinggal di sekte atau keluarga - begitulah kondisi sekte modern.
Fusi adalah arah tren yang tak terhindarkan.
Namun, masih ada sekelompok prajurit sekte yang tidak mau membiarkan anggota mereka masuk ke Universitas Bela Diri. Ini akan membuat lambang sekte mereka perlahan menghilang dan akhirnya terasimilasi. Sekte yang telah mewarisi tradisi selama bertahun-tahun mungkin akan segera punah.
Desa Changyang tidak menolak anggota keluarganya masuk ke Universitas Bela Diri karena merupakan sekte berbasis keluarga, hal ini bisa diprediksi.
Di samping Zhang Zhenguang, ada beberapa pemuda dan gadis.
Melihat Zhang Zhenguang dan Fang Ping saling menyapa, seseorang berbisik: "Inikah murid silat iblis yang mengalahkan tim Kakak Ketiga waktu itu?"
"Sepertinya iya, tapi dia sepertinya belum pernah bertarung langsung dengan Kakak Ketiga."
Fang Ping dan Zhang Zhenguang belum pernah bertarung. Dalam dua pertemuan antara Universitas Ibu Kota dan Universitas Iblis, pertama kali Zhang Zhenguang tidak naik panggung karena terluka.
Kedua kalinya, dia naik panggung dan dengan mengorbankan luka parah, meninju Chen Yunxi. Chen Yunxi yang terluka menjadi marah dan akhirnya Zhang Zhenguang sendiri terjatuh. Kemarahan Chen Yunxi dilampiaskan pada Han Xu yang naik panggung berikutnya, membuat Han Xu langsung kebingungan.
Sebenarnya, ada banyak perselisihan antara Universitas Ibu Kota dan Universitas Iblis.
Tapi keduanya tidak memiliki dendam besar. Saat bertemu, baik Fang Ping maupun Zhang Zhenguang tidak menunjukkan ekspresi bermusuhan, tidak perlu.
"Kakak Ketiga masih di tahap tinggi kelas dua, dia sudah mencapai puncak kasta tiga?"
"Hebat sekali, lebih kuat dari Kakak Ketiga!" Di antara para pemuda, beberapa siswi muda juga memandang Fang Ping dengan penuh kekaguman.
Zhang Zhenguang yang berhasil masuk Universitas Ibu Kota sudah dianggap jenius di antara para jenius di mata semua orang.
Sekarang melihat Fang Ping yang bahkan lebih kuat dari Zhang Zhenguang, wajar jika yang hadir merasa kagum.
Zhang Zhenguang tidak marah, tapi berbisik: "Mengagungkan itu boleh, tapi jangan main pikiran licik. Katanya orang ini tidak tertarik pada wanita. Kalau ketemu cewek cantik, langsung dipukuli satu-satu. Kalian jangan dekat-dekat dengannya!"
Seorang cewek kecil yang terlihat tak jauh beda usia dengan Fang Yuan terkejut: "Mengapa? Apakah dia..."
Zhang Zhenguang mengangkat bahu, "Aku tidak dekat dengannya. Aku juga tidak tahu situasinya."
Tapi kabar burung tentang Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis yang suka memukuli petarung perempuan, dia benar-benar pernah dengar.
Ceritanya sudah cukup lama, tak lama setelah masuk Universitas Ibu Kota, beberapa siswi di sana sudah membicarakan hal ini yang konon berasal dari kampus Kota Iblis.
Katanya saat tahun baru dimulai, Fang Ping hampir memukuli sampai setengah mati beberapa petarung perempuan mahasiswa baru. Para siswi tahun pertama semua memboikot Fang Ping.
Hal ini... sepertinya benar. Bagaimanapun juga Zhang Zhenguang merasa kemungkinannya besar, kalau tidak mana mungkin bisa menyebar dari kampus Ibu Kota ke Kota Iblis.
……
Sebagai pejuang puncak kasta tiga, Fang Ping memiliki pendengaran yang tajam.
Meski Zhang Zhenguang berbisik, Fang Ping mendengar dengan jelas.
Saat ini, wajah Fang Ping menghitam legam!
Sebelumnya di Akademi Militer Yunmeng dia sudah merasa ada yang aneh. Dia tidak dekat dengan orang sana, tapi petarung perempuan dari sana malah mengenalnya, bahkan bilang dia spesialis pukuli wanita!
Sekarang bahkan Zhang Zhenguang dari Universitas Ibu Kota sudah tahu!
"Yang Xiaoman!"
Fang Ping mendengus kesal. 80-90% ini pasti ulahnya. Dulu saat tahun ajaran baru mulai, cewek ini sudah menyatukan teman sekelasnya untuk memboikot dirinya.
"Sekarang, sudah tersebar luas!"
Aku cepat atau lambat akan menghabisi dia!
Saat Zhang Zhenguang dan yang lain berbisik-bisik, pemuda yang terlihat lebih dewasa di sampingnya mengamati Fang Ping dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Beberapa saat kemudian, pemuda itu tersenyum dan berkata: "Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, reputasimu sekarang jauh melampaui saya. Mengapa ingin menantang saya?"
"Akumulasi momentum!"
Zhang Zhenhua mengernyitkan alisnya, tersenyum tipis: "Kalau begitu, kamu ingin membangun semangat tak terkalahkan di kasta tiga?
Tapi izinkan saya jujur, sulit!
Momentum yang terakumulasi ini tak boleh terputus atau kalah. Apa arti tak terkalahkan?
Di tahap kasta tiga, sekuat apapun lawan, saya bisa mengalahkannya!
Qin Fengqing sepertinya sudah mencapai tingkat empat. Tapi di atasmu, masih banyak pejuang kasta tiga.
Ling Yiyi dari Universitas Bela Diri Ibu Kota hampir mencapai tingkat empat, pernah membunuh pejuang tahap tinggi Kelas 4. Tapi di peringkat kasta tiga dia hanya nomor tiga. Menurut adik saya, kekuatan Ling Yiyi jauh melebihi saya. Anda yakin bisa mengalahkannya?
Jika momentummu mencapai puncak lalu kalah, justru membantu lawan mengakumulasi momentum.
Banyak petarung puncak kasta tiga sengaja menunggu tantangan kalian. Dengan mengalahkan kalian, energi vital mereka bisa naik tingkat..."
"Tak perlu bicara Ling Yiyi. Kali ini ke Zhongzhou, pasti kamu juga akan menantang biksu kecil dari Kuil Wan Shan... Tapi menurut saya, kamu belum tentu bisa mengalahkannya. Saya pernah beberapa kali bertarung dengannya, semangatmu tak sekuat dia..."
Semangat petarung tak bisa dijadikan senjata tempur.
“Tapi selevel dan seusia, semangat Fang Ping kalah duluan, langsung terdesak.”
Fang Ping berkata tegas: “Tanpa bertarung, siapa tahu siapa yang menang! Kalaupun kalah, aku bisa mulai lagi dari awal. Gelar tak terkalahkan di kasta tiga, pasti aku Fang Ping yang dapatkan!”
Zhang Zhenhua tertawa getir: “Percaya diri sekali. Tahun lalu, Wang Jinyang ke sini pun tak berani bicara begitu. Dia juga tak lanjutkan tantangannya.”
“Tahun lalu aku memang kalah dari Wang Jinyang, tapi dia juga terluka parah.”
“Kini, setahun telah berlalu. Dia tingkat empat, aku masih kasta tiga. Tapi aku sekarang bukan diriku yang dulu.”
“Fang Ping, rintangan dariku ini belum tentu bisa kau lewati. Senjata yang kau lepas, tak semudah itu kau ambil kembali.”
“Tak perlu banyak bicara, bertarung saja langsung!”
“Baiklah, kau memang tak akan berhenti sampai mentok.”
Zhang Zhenhua tak melanjutkan. Si tua keriput menggelegar: “Bubar! Murid kursus bela diri minggir! Dilarang ribut!”
Murid kursus bela diri itu kupingnya hampir pecah. Wajah mereka pucat, buru-buru mundur.
Warga Desa Changyang, remaja dan pemuda juga mundur beberapa langkah. Petarung paruh baya tak menjauh terlalu jauh, penasaran menunggu di pinggir untuk menyaksikan pertarungan.
Zhang Zhenhua adalah bintang generasi muda Desa Changyang. Adapun Zhang Zhenguang, belum mencapai kasta tiga, masih kalah dari kakaknya.
Tapi Zhang Zhenguang lebih muda beberapa tahun, masih belajar di Universitas Bela Diri Ibu Kota. Masa depannya mungkin tak kalah dari Zhenhua.
"Usia Fang Ping hampir sama dengan Zhang Zhenguang. Masuk kasta tiga juga belum lama. Meski peringkatnya lebih tinggi dari Zhang Zhenhua, petarung tak akan mengakui kelemahan tanpa bertarung langsung."
"Banyak yang menganggap Fang Ping hanya mengandalkan nama Universitas Bela Diri Kota Iblis, menempati peringkat di atas Zhang Zhenhua karena kemampuannya menyingkirkan petarung level Empat tengah."
"Kalau benar-benar bertarung, belum tentu!"
……
"Setelah yang hadir mundur, Zhang Zhenhua menerima senjata yang diberikan orang lain."
"Shuang Jian (dua batang logam)!"
"Ini pertama kalinya Fang Ping melihat orang menggunakan senjata seperti ini."
"Desa Changyang di pasar luar lebih dikenal dengan Tai Chi, tapi tak banyak yang tahu keunggulan kami dalam gaya bertarung bersenjata!"
"Zhang Zhenhua tersenyum menjelaskan sambil mengayunkan Shuang Jian-nya dengan santai, menggetarkan udara. Ekspresi Fang Ping mulai serius."
"Jian tak bermata tajam, secara ketat termasuk kategori cambuk."
"Tapi Jian lebih berat dari golok dan pedang biasa. Teknik utamanya adalah menabrak."
"Tusukan, tusukan ke atas, sapuan, tutup, dan tekan juga mungkin. Tapi pengguna Jian lebih suka menabrak. Mereka percaya diri dengan kekuatan dan energi vital yang cukup, banyak petarung berbakat kuat alami menyukainya."
"Silakan beri pelajaran!"
"Fang Ping menancapkan golok panjangnya di samping, tidak mengambilnya."
"Dengan menyatukan tinju dan energi, dia lebih perlu mendalami 'Tinju Intan'. Teknik golok untuk sementara dilepaskan."
“Zhang Zhenhua tidak peduli apakah dia menggunakan senjata atau tidak, membalas salam sambil tersenyum: "Di atas panggung pertarungan, meski pertarungan latihan tidak sampai mempertaruhkan nyawa, tapi jika sampai terluka, jangan salahkan aku karena tidak menahan diri."”
“Itu baru bisa kau katakan setelah berhasil melukaiku!”
“Baik!”
Begitu kata-katanya selesai, Zhang Zhenhua melompat ke udara, memegang sepasang tongkat besi, langsung menghantam kepala Fang Ping!
Fang Ping sengaja ingin menguji kedalaman kemampuan lawannya, tidak mundur, tulang belakangnya seketika menegang mengeluarkan suara dengungan berat.
Seluruh energi vital dalam tubuhnya segera terkumpul, meski tak ada kilatan energi di kedua tinjunya, kekuatan energi vital yang terinternalisasi itu meledak dengan kekuatan penuh!
“Boom!”
Suara ledakan keras menggema, Fang Ping terus mundur, kedua tangannya mati rasa. Setelah melihat lebih dekat, tinjunya sudah penuh corengan darah.
Zhang Zhenhua tidak mengejar, hanya menggelengkan kepala: "Jika hanya segini, kau bukan tandinganku. Tak perlu lanjutkan pertarungan!"
Ekspresi Fang Ping menjadi serius: "Kekuatan bawaan lahir?"
“Bisa dibilang begitu.”
Zhang Zhenhua tertawa pendek, melihat Fang Ping belum mau menyerah, dia tak terkejut. Tubuhnya melesat lagi, mengambil inisiatif menyerang Fang Ping!
Kali ini Fang Ping tidak menghadapi langsung. Dia menangkis dengan menyamping, kedua tangan meraih lengan kiri Zhang Zhenhua, lalu melemparkannya ke belakang dengan kasar!
Kaki Zhang Zhenhua menghantam tanah dengan keras. Lantai granit itu segera tercetak dua jejak kaki dalam!
“Ini belum cukup!”
Zhang Zhenhua berseru pendek, posturnya tetap tak bergeming, sepasang tongkat besinya diayunkan cepat ke pelipis Fang Ping.
Fang Ping tidak bisa langsung melemparkannya, tidak berlarut-larut, segera menggeser langkah, mundur beberapa langkah, menghindari serangan.
"Kondisi fisik kuat, kekuatan besar..."
Fang Ping menghela napas, dirinya benar-benar harus hati-hati.
