"Bruk!"
Sebuah tendangan melayangkan Ling Yiyi, melihat wanita ini mulutnya mengucur darah tapi masih menyerang, Fang Ping menggertak: "Sudah cukup!"
Ling Yiyi dipenuhi kekecewaan dan kemarahan!
Tapi kekuatan fisiknya kalah dari Fang Ping, dalam duel frontal jelas bukan lawannya.
Serangan Tujuh Beruntun Fang Ping sebelumnya juga membuatnya terluka cukup parah, organ dalam terguncang. Bertarung sampai sekarang jelas sudah kehabisan tenaga.
Tapi rasanya tidak terima!
Brengsek ini benar-benar memperlakukan tidak adil!
Sejak awal pertemuan, menghina payudaranya kecil, bertubuh pendek, bahkan ingin bertarung jarak dekat... Sekarang lagi memukul dadanya lebih dari sepuluh kali.
Ling Yiyi merasa dirinya hampir meledak!
"Yiyi, sudah cukup!"
Saat itu, Li Hantong berjalan keluar.
Melihat Fang Ping, Li Hantong menahan Ling Yiyi yang masih ingin berjuang mati-matian, tersenyum dingin: "Adik kelas Fang memang hebat, tapi kalau ingin disebut tak terkalahkan di kasta tiga, masih kurang. Pengalaman pertarungan hidup mati masih kurang..."
Ada maksud untuk memulihkan nama baik Universitas Bela Diri Ibu Kota. Dalam pertarungan hidup mati, Fang Ping belum tentu bisa mengalahkan Ling Yiyi.
Juga menyampaikan fakta: Dibandingkan personel komando militer dan Ling Yiyi, Fang Ping memang kurang pengalaman pertarungan hidup mati.
Fang Ping malah tertawa: "Kalau benar-benar pertarungan hidup mati, kurasa aku bisa menyingkirkan sepuluh orang sepertinya."
Sambil bicara, energi vital Fang Ping langsung pulih seketika, semangatnya membara: "Hanya tidak ingin mengambil keuntungan seperti ini. Bukan tidak bisa membunuh!"
Li Hantong langsung terdiam.
Sorot mata tidak rela Ling Yiyi perlahan meredup. Dalam pertarungan hidup mati, bagaimana bisa lanjut bertarung kalau Fang Ping bisa memulihkan energi vital secepat ini?
Sekuat apapun dia, jika jurus pamungkasnya gagal membunuh Fang Ping, tinggal menunggu disingkirkan oleh Fang Ping.
"Untuk menghadapi Fang Ping, satu-satunya cara adalah penghancuran dominan agar kemampuannya memulihkan energi vital tak bisa muncul."
Fang Ping tak terus memamerkan, tersenyum: "Terima kasih atas keringanannya, Kakak Kelas Ling!"
"Hm!"
Ling Yiyi mendengus, bergumam: "Tunggu saja! Sebelum level tujuh, aku tak akan mencari masalah. Tapi begitu aku mencapai level master, kau tunggu nasibmu!"
Sebelum level tujuh, kemampuan Fang Ping memulihkan energi vital benar-benar mimpi buruk bagi yang setingkat.
Tapi setelah mencapai level master, peran energi vital tak lagi sepenting sekarang.
Fang Ping tak menghiraukan, tetap tersenyum: "Orang yang sudah kulewati tak pernah bisa menyusul. Kalau Kakak Ling merasa masih ada harapan, kunantikan di level master."
"Cuma masalah waktu!"
Ling Yiyi mengusap dadanya, kembali muntah darah.
Han Xu refleks menoleh, lalu teringat sesuatu dan buru-buru memalingkan muka.
Kalau masih menatap, pasti lagi-lagi kena getahnya!
Ling Yiyi kini menyorotkan tatapan berbahaya ke Han Xu. Melihatnya berpaling, ia mendengus lagi lalu berkata ke Fang Ping: "Teknik tempurmu sudah mencapai jurus pamungkas. Tujuh Serangan Beruntun 《Golok Darah Ledak》 juga cukup kuat, tapi kelemahanmu masih besar."
"Kalau bukan karena keunggulan energi vital, belum tentu kau bisa mengalahkanku!"
"Saat ini kau bisa mengeksekusi petarung level empat biasa. Tapi begitu bertemu pejuang level empat sejati, serangan beruntunmu bisa dihancurkan."
"Begitu dihancurkan, itu akan menjadi akhir hayatmu!"
"Bahkan tanpa kasta empat, Chen Qiufeng dan Guo Xuan dari tingkat tiga yang merupakan pejuang militer berpengalaman, begitu menemukan celah, peluangmu untuk kalah sangat besar!"
Fang Ping mengangguk perlahan, "Aku tahu,《Golok Darah Ledak》memang jurus pamungkas yang disederhanakan, punya kelemahan seperti waktu dan kecepatan ledakan. Tapi begitu aku menyatukan tujuh serangan, semua masalah akan hilang."
"Tujuh serangan menyatu?" Ling Yiyi mengerutkan alis, "Kamu yakin bisa melakukannya?"
Fang Ping tersenyum, "Di akhir Juni, aku kuasai Lima Serangan Beruntun. Saat melawan Jie Se, aku dapat Enam Serangan. Sekarang melawanmu, Tujuh Serangan Beruntun sudah kukuasai."
"Sekarang di puncak kasta tiga dengan energi vital menyatu, sebenarnya konsep tujuh serangan menyatu sudah ada di pikiranku."
"Tunggu saja, kurasa aku pasti bisa."
"Jika berhasil, kecepatanku mengalahkanmu, energi vitalku lebih tinggi, fisikku lebih kuat..."
"Kakak Ling, menurutmu apakah kita masih akan bertarung sampai seperti ini jika bertemu lagi?"
"Bicaralah setelah berhasil!"
Ling Yiyi melempar ucapan itu sambil mengangkat kapaknya pergi, membuat kerumunan penonton buru-buru mundur ketakutan.
Awalnya melihat mahasiswi ini imut dan manis, tapi setelah pertarungan ini dan melihat lokasi yang hancur seperti dibombardir peluru, siapa lagi yang berani menganggap wanita ini sebagai wanita biasa.
……
Tim Universitas Bela Diri Ibu Kota pergi, Fang Ping pun mengambil golok panjangnya dan beranjak pergi.
Saat itu, Fu Changding dan yang lain mendekat.
Tang Songting berkata dengan nada kompleks, "Tak kusangka kamu bahkan bisa mengalahkan Ling Yiyi."
Fang Ping berkata dengan nada santai: "Adakah lawan yang selevel denganku? Hanya tidak ingin mengganggunya saja, kalau tidak, sudah lama kulepaskan jurus andalanku dan menghancurkannya!"
Fu Changding di sampingnya bergumam: "Kamu juga hampir menghancurkannya, dadanya sampai membesar..."
"Ehem!"
Fang Ping batuk kecil, bagaimana cara bicaramu? Apakah aku sengaja melakukan itu?
Sementara mereka sedang mengobrol, tanpa disadari Chen Yunxi dan seorang orang tua muncul di hadapan mereka. Fang Ping sama sekali tidak menyadari kedatangan mereka.
Begitu melihat mereka, Fang Ping segera membungkuk memberi hormat.
Fu Changding dan yang lainnya juga melakukan hal serupa, termasuk beberapa mentor Universitas Bela Diri Ibu Kota di kejauhan yang segera memberi salam hormat.
Rektor Universitas Bela Diri Nanwu, Master Chen Yaoting, bukanlah orang biasa. Seorang master puncak level tujuh yang tinggal selangkah lagi menuju level delapan.
Chen Yaoting tersenyum tipis tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Chen Yunxi berjalan mendekat sambil tersenyum dan berkata: "Fang Ping, selamat."
"Terima kasih, tapi tidak ada yang patut disyukuri." Fang Ping melirik cepat ke arah Chen Yaoting sambil menggeleng, "Seperti kata Ling Yiyi, aku masih memiliki kekurangan. Tingkat tigaku belum sempurna. Baru setelah tujuh babatan menyatu, aku bisa disebut tak terkalahkan di tingkat tiga."
"Jadi kamu masih akan terus menantang?"
Sambil berjalan, Fang Ping merenung: "Guo Xuan tidak akan kutantang. Tapi Chen Qiu Feng, aku ingin menantangnya sekali."
"Petarung dari komando militer, sejujurnya belum pernah kuhadapi. Mungkin bisa membantuku."
Teknik tempur dan pengalaman bertarung, semuanya perlu ditempa dalam pertempuran. Di tempat lain... selain membunuh yang lemah atau menghindari yang kuat, jarang ada kesempatan bagiku untuk merenung dan mencerna. Lawan yang seimbang seperti ini sangat membantuku.”
Pada saat ini, Pak Li tiba-tiba muncul entah dari mana, dengan satu tangan mengangkat Fang Ping.
Fang Ping terlebih dahulu tampak bingung, lalu tiba-tiba wajahnya memerah karena malu dan marah: "Guru, ini di area wisata!"
Orangnya belum pergi!
Belum pergi!
Mungkin sudah mencapai puluhan ribu orang!
Banyak yang sedang merekam!
Pak Li keterlaluan!
Keterlaluan!
Fang Ping saat ini sangat membenci dirinya sendiri karena bukan petarung level enam, kalau tidak, pasti akan membuat mata panda Pak Li!
Pak Li tidak menghiraukannya, bergumam: "Benar-benar menempa tulang badan, semakin berat..."
"Guru, lepaskan aku!"
Fang Ping hampir muntah darah karena marah. Liu Dali di sampingnya buru-buru menyelinap mendekat, kamera terus diarahkan ke wajah Fang Ping!
Materi ini terlalu bagus!
Sorot mata berbahaya Fang Ping menatap Liu Dali, tiba-tiba berkata: "Liu Dali, lain kali jangan sembarangan membuat rumor di internet tentang hubungan ambigu..."
Begitu kata-kata ini keluar, Liu Dali belum bereaksi. Chen Yaoting yang selama ini tersenyum diam-diam, tiba-tiba menggerakkan tangannya. Dalam kebingungan, Liu Dali sudah berada di samping Chen Yaoting.
Chen Yaoting tersenyum ramah, menepuk bahunya dengan lembut, berkata halus: "Teman muda, sebagai jurnalis media, kabar yang belum diverifikasi jangan sembarangan dilaporkan, itu tidak adil. Ingat untuk next time."
Si tua tidak marah-marah, hanya menepuknya beberapa kali pelan.
Liu Dali bagaikan tiang kayu, langsung tertancap ke dalam tanah. Setelah Chen Yaoting selesai bicara, separuh tubuh Liu Dali sudah terkubur di tanah, tak bisa dicabut mati-matian.
Saat ini Liu Dali masih dalam kondisi bingung total.
Situasi apa ini?
Ada apa?
Aku cuma merekam video dan menyusun materi, sekarang situasinya gimana?
Orang-orang di sekitarnya kok tinggi-tinggi banget!
Tinggi badannya semua melebihi diriku!
Bahkan anak kecil di sebelah yang penasaran... kayaknya lebih tinggi dari aku!
Liu Dali benar-benar linglung, sama sekali kehilangan kemampuan berpikir.
……
Fang Ping yang baru saja melepaskan diri dari cengkeraman Lao Li, melirik Liu Dali sambil berkata dalam hati: "Dasar cari mati."
Awalnya aku mau selamatkan nyawanya, eh malah nekat ngepush ke depan mau rekam close-up wajahku. Kalau bukan dia yang mati, siapa lagi?
Melihat Liu Dali mulai meronta-ronta tapi kakinya masih tertancap, Fang Ping berbisik ke Chen Yunxi: "Yunxi, Rektor Chen... nggak sampai mau nahan dia di sini seumur hidup kan?"
Chen Yaoting di samping hanya tersenyum tanpa bicara.
Lao Li dengan santai berkata: "Nanti juga bisa dicabut pas maghrib. Jangan banyak cakap! Ikut aku ke institut penelitian nanti!"
“Fang Ping menelan ludah, lalu menggelengkan kepala panik: "Aku ingin ke komando militer untuk menantang Chen Qiufeng!"”
“Anak itu sedang menjalankan misi, tidak ada di sini.”
“Kalau begitu tantang Guo Xuan!”
“Juga sedang bertugas.”
“Kalau begitu aku... kalau begitu aku...”
“Sekarang kau harus mencerna hasil jerih payahmu. Tujuh Serangan Berpadu memang sulit, tapi Tujuh Serangan Beruntun pun masih belum kaukuasai dengan baik. Kuasai dulu secara sempurna, baru tantang mereka. Baru coba lakukan Tujuh Serangan Berpadu. Inilah tujuan tantanganmu, bukan sekadar berkelahi tanpa tujuan.”
“Kalau begitu aku mau pulang!”
Fang Ping mati-matian menolak ke institut penelitian. Pak Li bermaksud jahat—baru datang langsung menimbang berat badanku, sekarang malah mau membawaku ke laboratorium.
Fang Ping sangat curiga, jangan-jangan dia ingin menjadikanku kelinci percobaan.
Pak Li tersenyum sumringah memandangnya. Chen Yaoting yang jarang bicara tiba-tiba tertawa: “Memahami kondisi diri sendiri secukupnya tetap bermanfaat, teman Fang Ping. Jangan takut memeriksakan diri...”
Fang Ping menyunggingkan wajah masam, "Aku kan tidak sakit!"
"Kondisiku sendiri, mana mungkin aku tidak tahu?"
Pak Li mencibir: "Periksalah. Setidaknya beri penjelasan pada orang-orang. Sekarang mereka belum mencarimu karena malu. Tapi saat kami para orang tua ini sudah mati, siapa yang akan peduli pendapatmu? Perjelas sekarang, tutup mulut mereka, supaya tidak ada masalah di kemudian hari."
Fang Ping menghela napas, berbisik: "Tapi jangan sampai mereka memotongku ya?"
"Apa yang kau pikirkan!"
Pak Li berkata kesal: "Paling-paling potong sedikit tulang, ambil sedikit sumsum tulang, ada sampel saja sudah cukup, mana mungkin benar-benar mengambil sumsum otakmu?"
Fang Ping mengernyitkan mulut, semakin kau bicara seperti ini, semakin aku takut tahu tidak!
Sudah jelas mengalahkan Ling Yiyi, aku sedang senang, kalian sama sekali tidak tahu berbagi kebahagiaan denganku?
Pak Li seolah tahu isi hatinya, bergumam rendah: "Bersikap low-profile, ini wilayah mereka, sekumpulan hantu tua ada di sekitar. Kalau bukan karena Pak Chen di sini, mungkin sudah ada yang tak tahu malu datang menagih utang padaku..."
Baru saja selesai bicara, tiba-tiba ekspresinya berubah. Tanah retak, sekejap kemudian separuh tubuhnya terbenam ke dalam tanah.
Fang Ping terdiam membeku!
Chen Yaoting juga geleng-geleng, berkata pasrah: "Masalah datang dari mulut, cari sendiri."
Sudah tahu mereka ada di sekitar, masih bicara sembarangan, bukankah ini cari masalah sendiri?
Pipi Pak Li memerah padam, mendengus kesal. Beberapa saat kemudian baru melompat keluar dari tanah, mendengus: "Harimau jatuh ke dataran dihina anjing, ingat zaman dulu..."
Belum selesai bicara, tubuhnya kembali ditekan masuk ke tanah!
Chen Yaoting pun pusing, apakah Universitas Bela Diri Kota Iblis sekarang begini semua?
Di hadapan beberapa master, menyebut diri sendiri harimau, pihak lain anjing. Masih dibiarkan hidup, itu sudah untungmu Li Changsheng.
Melihat cucunya sendiri, Chen Yaoting tiba-tiba khawatir. Apakah keputusannya mengirim cucu ke Universitas Bela Diri Kota Iblis benar?
Fang Ping di samping menahan napas, takut ikut tertindih.
Fu Changding dan yang lainnya juga melirik ke sana kemari, pura-pura tidak melihat keadaan memalukan Pak Li yang hampir terhimpit ke dalam tanah.
Setelah beberapa saat, Pak Li melompat lagi dari tanah, kali ini tanpa bicara.
Beberapa turis di sekitar masih belum pergi, wajah mereka dipenuhi kebingungan.
Sedang apa para petarung ini?
Seorang wartawan di depan mengubur dirinya sendiri dalam tanah, sampai mati pun tidak mau keluar.
Sekarang datang lagi satu orang, berjalan-jalan tiba-tiba menginjak tanah hingga membentuk lubang besar, bahkan melakukannya dua kali, buat apa ini?
……
Hingga meninggalkan Lembah Kebahagiaan, Pak Li tiba-tiba berkata dengan sinis: "Seorang master!"
Meski master dari Universitas Bela Diri Ibu Kota tidak melakukan apa-apa padanya, ucapan yang memancing kemarahan memang keluar dari mulutnya.
Tapi... andai dia masih Pedang Panjang Umur di masa lalu, apa pun ucapannya tak masalah!
Master yang menekannya dulu pernah dipukuli sampai seperti cucu olehnya, sekarang malah bersikap sok.
"Orang kecil yang sombong! Fang Ping, ketika nanti mencapai tingkat tujuh, balas dendam untukku, pukuli dia sampai jadi kepala babi, telanjangi dan buang di gerbang Universitas Bela Diri Ibu Kota!"
Pak Li mendengus, "Aku sudah tidak ada harapan, tapi masih ada orang lain di Universitas Bela Diri Kota Iblis."
Fang Ping tetap terdiam.
Chen Yaoting tertawa ringan, "Kita semua sudah tua, ngapain masih memikirkan hal-hal seperti ini? Jangan cari masalah, sifatmu belum juga berubah setelah bertahun-tahun."
Pak Li berkata dengan malas, "Takut apa sama mereka? Universitas Bela Diri Kota Iblis naik jabatan dengan menginjak-injak Universitas Bela Diri Ibu Kota. Kalau tidak menginjak mereka, bagaimana kita bisa menonjol? Lao Chen, bukan maksudku menceramahimu, Universitas Bela Diri Nanwu sebenarnya tidak lemah, tapi tiap tahun selalu dirampok beberapa bibit bagus oleh Universitas Bela Diri Ibu Kota. Kalau jadi aku, sudah lama kugedor gerbang mereka! Universitas Bela Diri Nanwu bahkan tidak bisa mempertahankan jenius lokal sendiri, pantas saja semakin lemah."
Chen Yaoting kembali tertawa geli. Tanpa banyak bicara, ia mengangkat Chen Yunxi dan menghilang dari tempat itu sekejap mata.
Di dalam kehampaan, Chen Yunxi masih terburu-buru berpamitan, "Guru, Fang Ping, aku duluan kembali ya!"
Fu Changding di bawah tanah mencibir, "Apa aku dan anjing Chow Chow jadi orang tak terlihat?"
Setelah mereka pergi, Fang Ping Hati-hati mengamati sejenak sebelum berbisik, "Guru percaya saja. Begitu aku jadi master, akan kupukul roboh semua master Universitas Bela Diri Ibu Kota. Kubuat mereka masuk sekolah dengan kepala babi..."
"Plak!"
Pak Li memukul kepalanya sampai pusing, "Brengsek pengecut! Masih mau mengamati dulu? Mempermalukan diri atau tidak!"
Fang Ping menggerutu, "Itu master! Aku baru kasta tiga."
Pak Li tertawa pendek. Tanpa basa-basi, ia melangkah pergi sambil berkata, "Pulang cepat ke Universitas Bela Diri Kota Iblis. Kalau sudah kembali, jangan lupa periksa. Tantangan dari komando militer tidak akan kuhadiri. Kalau sampai ada masalah di komando militer, lebih baik mereka tutup gerbang saja! Aku pergi dulu!"
Pak Li melesat dengan kecepatan luar biasa, menghilang sekejap mata.
Baru setelah Pak Li pergi, Fang Ping bergumam, "Hatiku terluka?"
"Pak Li baru saja ditekan hingga terjatuh, terlihat tidak terlalu mempedulikan, tapi Fang Ping merasa Pak Li cukup kecewa."
Fu Changding bertanya dengan sedikit kebingungan: "Apakah Lao Li petarung level enam?"
"Puncak Tingkat Enam."
Fu Changding semakin bingung, berbisik: "Puncak level enam... menghadapi master, seharusnya tidak sampai... selemah ini... bahkan tidak bisa menahan tekanan kemampuan spiritual..."
Ekspresi wajah Fang Ping berubah, benar juga, pejuang puncak level enam menghadapi master, seharusnya tidak sama sekali tidak punya kemampuan melawan?
Kalau benar begitu, bukankah ketika master bertemu pejuang di bawah level mereka bisa menekan hingga mati sekelompok orang?
Dia ingat Jiao menggunakan tekanan spiritual pada petarung level lima itu, sampai-sampai yang level lima itu hampir melepaskan diri walau gagal.
Pak Li yang level enam puncak begitu saja ditekan?
Dalam hati bingung, tapi Fang Ping tetap berkata: "Mungkin ini hanya main-main, sekumpulan orang tua kekanak-kanakan..."
Fu Changding juga tidak banyak bicara, hal yang melibatkan level master bukan urusan mereka untuk ikut campur.
Fang Ping pun diam, sukacitanya mulai memudar. Tidak menjadi master, sebenarnya tidak ada yang perlu dibanggakan.
Mengenai master dari Universitas Ibu Kota... walau tidak tahu siapa yang menekan Pak Li, kalau ada kesempatan, memukulinya untuk membela kehormatan Pak Li masih mungkin dilakukan.
