Bercanda memang bercanda, proses penjurusan di gedung pelatihan praktik juga hampir selesai.
Kemampuan Tang Wen, Luo Sheng, Gu Longfei memang kuat, ketiganya petarung kelas satu tahap tinggi. Penjurusan hanya formalitas, tak ada yang berani mengganggu mereka.
Tentu saja, intensitasnya lebih rendah dibanding tahun lalu.
Tahun lalu, Fang Ping dan Fu Changding menyumbangkan drama besar.
Fang Ping tidak terlalu mempedulikan petarung kelas satu tahap tinggi. Setelah mengamati sebentar, ia menoleh ke Wu Kuishan, "Rektor, permohonan pencabutan sanksiku belum disetujui sekolah. Mentor Lü Fengrou adalah guruku, juga petarung utama di bawah level master. Larangan masuk ruang tekanan aura, tanpa kesalahan jelas, menurutku perlu didiskusikan."
Lü Fengrou di samping tetap membisu, pura-pura tidak mendengar.
Wu Kuishan langsung to the point, "Mumpung semua hadir, mari kita bahas."
“Yang setuju pencabutan larangan, yang tidak setuju, tunjuk tangan untuk voting. Petarung tingkat enam ke atas termasuk Ketua Klub Bela Diri memiliki hak suara.”
Fang Ping tersenyum sumringang menyambut, “Mari lakukan pemungutan suara, Rektor. Bahkan peralatan voting sudah saya siapkan. Centang saja di kolom setuju atau tidak setuju.”
Sambil berkata demikian, Fang Ping mengangkat sebuah kotak kardus kecil dari samping, lalu mulai membagikan kertas suara kepada para petarung tingkat enam.
“Mohon bantuan para guru untuk sekadar memberi centangan. Terima kasih atas kerjasamanya.”
Senyuman Fang Ping semakin lebar. Melihat hal ini, Wu Kuishan memilih tidak berkomentar lagi.
Huang Jing dan yang lain hanya bisa menggeleng tak berdaya. Si nak Fang Ping ini benar-benar mempersiapkan segalanya matang-matang.
Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, ada tiga master. Saat ini dua orang berada di kampus.
Tujuh petarung puncak tingkat enam, enam di antaranya hadir. Satu orang sedang bertugas mengawasi liang bumi.
Dari 22 petarung tingkat enam di bawah puncak, 14 hadir di tempat.
Ditambah Fang Ping, total ada 23 suara.
Namun Fang Ping bersama Lü Fengrou sudah mengantongi dua suara. Tinggal membutuhkan 10 suara lagi untuk mencabut larangan.
Tanpa ragu, para hadirin segera mengisi kertas suara dan memasukkan ke kotak. Proses pun berlangsung cepat.
Setelah semua selesai, Fang Ping membuka kotak dan memeriksa, “16 suara setuju. Mau dicek lagi, Rektor?”
“Tidak perlu.”
Wu Kuishan tidak terkejut. Kini, sebagian besar pihak tentu berharap universitas bisa melahirkan master baru.
Mengenai kemungkinan Lü Fengrou bertindak gegabah, banyak yang yakin peluangnya kecil saat ini.
Begitu Kota Pintu Langit dan Dongkui menyatu, akan ada dua petarung Kasta Sembilan sekaligus.
“ itu gila, tapi bukan berarti bodoh. Dia yang hanya level tujuh ingin membalas dendam pada dua Kasta Sembilan, tidak ada akhir lain selain kematian.”
“Ruang aura mengintimidasi boleh dibuka kembali.”
Wu Kuishan berkata, lalu menatap Fang Ping: “Di ruang teknik tempur lantai dua kampus, ada catatan rahasia Universitas Bela Diri Kota Iblis termasuk peta distribusi bijih energi di liang bumi. Sebagai Ketua Klub Seni Bela Diri, kamu boleh melihatnya tapi dilarang keras membocorkan ke siapapun!”
“Jika tidak, pertimbangkan matang-matang: bisakah kamu menanggung kekuatan tiga makhluk high-level?”
“Selain itu, lokasi bijih energi memang ada, tapi jangan dekati! Mendekat berarti jalan kematian!”
“Bijih energi pasti dikuasai makhluk high-level. Bahkan petarung puncak Tingkat Enam yang nekat masuk hanya akan menemui ajal. Fang Ping, mengertilah maksudku?”
Fang Ping segera paham, tersipu: “Rektor, tenang saja. Sekalipun saya melihat, takkan bocorkan. Saya tak berani mengkhianati Universitas Bela Diri Kota Iblis yang dijaga tiga master.”
Lü Fengrou di samping hanya melirik tajam ke arah hadirin, tetap bungkam.
“Selain itu, sistem kelas elit dan daftar petarung terkuat mahasiswa baru bisa diimplementasikan.”
Wu Kuishan menyetujui usulan tersebut: “Untuk sistem tersingkir... Menurutku tak perlu menunggu tiga bulan. 10 peringkat terbawah setiap bulan langsung dieliminasi!”
Huang Jing menyela: “Tiga bulan ini memberi kesempatan pada para murid. Tujuan kita bukan sekadar eliminasi, Rektor. Durasi ini tepat menurutku.”
"Benar, Rektor. Sistem tersingkir yang diterapkan sekarang sudah tidak sesuai dengan prinsip pendidikan sekolah. Jika tidak memberi sedikit kesempatan, itu terlalu kejam."
"Menurutku langsung tersingkirkan saja. Angkatan mahasiswa baru tahun ini bertambah ratusan. Meski dapat dana dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, jumlahnya masih berlebihan. Menyingkirkan beberapa tidak masalah."
“……”
Para mentor dan dekan segera angkat bicara.
Fang Ping kali ini tidak menyela, tapi mengamati dengan saksama.
Situasi sekolah saat ini agak kompleks.
Wu Kuishan meski juga pejuang Tubuh Emas level delapan, tampaknya belum memiliki kharisma Rektor Tua. Banyak yang mendukung Huang Jing.
Dengan sikap acuh tak acuh, Fang Ping terus mengawasi layar besar.
Beberapa saat kemudian, Fang Ping tiba-tiba mengambil mikrofon dan berteriak: "Semua murid dengarkan! Serang Tang Wen, Gu Longfei, Luo Sheng! Yang berhasil mengalahkan mereka akan dapat 1-10 kredit!"
"Jika Tang Wen bertahan selama setengah jam tanpa kalah, masing-masing dapat 100 kredit!"
"Yang performanya bagus akan diprioritaskan memilih mentor level enam, termasuk non-petarung!"
"Mulai sekarang!"
Suasana di beberapa tingkat bawah gedung pelatihan langsung ricuh.
Wajah Tang Feng menghitam. Ia menggertakkan gigi: "Fang Ping, kau lancang mengambil alih wewenang!"
Para rektor masih ada di sini. Apa Fang Ping menganggap dirinya pemimpin tertinggi?
Fang Ping tersenyum: "Guru Tang, tidakkah kau sadar proses penjurusan tahun ini membosankan?"
"Tahun lalu tidak begini. Lagipula, kalau para murid terlalu rukun, apakah itu baik?"
Memberikan beberapa lawan dan tujuan bagi semua orang adalah hal yang baik.
Coba Anda pikirkan, di angkatan tahun lalu, siapa yang tidak ingin mengalahkan aku?
Tanpa aku, Zhao Lei dan yang lain mungkin tidak bisa mencapai tingkat tiga secepat ini. Guru Tang tidak bisa menyangkal hal ini, kan?
Apalagi, aku juga sedang memperjuangkan tunjangan untuk junior Tang dan lainnya. 100 kredit mungkin tidak berarti bagi Guru Tang, tapi tidak bisa disangkal bahwa hasil jerih payah sendiri lebih membanggakan. Apakah Guru Tang ingin junior Tang terus bergantung pada bantuan Ayahnya?"
Huang Jing melihat Tang Feng masih ingin berbicara, lalu membuka mulut: "Biarkan sesuai keinginan Fang Ping saja."
Wu Kuishan juga tidak membatalkan, jelas setuju.
Fang Ping dengan bangga menyipitkan mata ke arah Tang Feng. Tapi Tang Feng tidak banyak bicara, langsung memukul bahu Fang Ping sambil tersenyum sinis: "Ucapanmu bagus, tapi lain kali, saranku lebih baik berdiskusi dulu dengan sekolah sebelum memutuskan! Fang Ping, amarah petarung puncak Tingkat Enam juga sangat mengerikan!"
Fang Ping menunjukkan wajah campur aduk, memandang memohon ke arah Lü Fengrou dan Li Changsheng. Tapi keduanya mengabaikannya.
Dekan baru Akademi Taktik Luo Yichuan juga tersenyum: "Perkataan Tang Feng masih ada benarnya, Fang Ping. Lain kali harus ada diskusi..."
Si nak ini, tidak tahukah bahwa Luo Sheng adalah putra Laozi!
Dulu, mentor Universitas Bela Diri Kota Iblis lebih suka mengirim anak mereka ke luar kampus.
Tapi sekarang situasi memburuk, lebih baik tinggal di kampus daripada dikirim keluar.
Fang Ping benar-benar tidak memperhatikan hal ini. Mengetahui status Tang Wen juga dari Zhao Lei yang mengenal Tang Wen.
Di pihak Luo Sheng, Fu Changding yang tidak peduli urusan apa pun benar-benar belum pernah bertemu Luo Sheng.
……
Di lantai atas Gedung Pelatihan Praktik, Fang Ping hampir hancur tulang-tulangnya setelah dipukul Tang Feng.
Di lantai bawah, Tang Wen dan dua lainnya kelelahan total, diburu hingga tak ada tempat untuk lari.
……
Urusan penjurusan mahasiswa baru dan pembagian mentor, Fang Ping tidak campur tangan lagi setelahnya.
Hari pertama cuma sekadar iseng, mana ada waktu luang untuk mengurus ini.
Setelah penjurusan selesai, Fang Ping menyerahkan urusan ke tim Klub Bela Diri dan memulai latihannya.
Syarat latihan adalah harus punya uang.
Fang Ping sendiri punya beberapa "panen" yang menunggu untuk dipanen.
Departemen Logistik.
Hasil statistik pertempuran terakhir di Liang Bumi keluar. Dalam pertahanan kota terakhir, Fang Ping menyingkirkan banyak petarung tingkat empat.
Di Kota Harapan, ada pejuang level tinggi yang bertugas menghitung hasil pertempuran.
Dari pertempuran ini, Fang Ping mendapat 800 kredit.
Lao Li belakangan kembali ke Departemen Logistik, malah kurang mengurus Akademi Senjata.
Fang Ping tak paham maksudnya, mungkin ingin menghindar dari keramaian. Setidaknya logistik sekarang memang sepi.
Fang Ping mengambil 800 kreditnya dengan bantuan Lao Li.
Setelah pembagian kredit, Lao Li menjelaskan: "Sebenarnya hasil pertempuranmu lebih dari ini, tapi Komando Militer punya banyak korban yang perlu santunan, jadi kita kurangi pembagiannya."
Fang Ping mengangguk: "Bisa dimengerti, tidak apa-apa. Yang penting ada hasil."
Pak Li tersenyum ringan: "Kau ini memang punya jiwa keadilan. Sekarang kreditmu banyak, mau ditukar apa?"
Dengan tambahan 800 kredit ini, total kredit Fang Ping mencapai 3800 kredit.
Fang Ping tidak buru-buru: "Masih ada kredit lain yang belum kuambil. Dari Klub Bela Diri 500 kredit. Platform Jauh sudah 3 bulan lebih membuka sistem peminjaman. Setelah dikurangi biaya operasional, bunga yang terkumpul sekitar 3000 kredit. Bagianku 300 kredit."
"Sudah satu kuartal, Guru. Aku mau klaim semuanya sekalian."
"Totalnya, aku bisa dapat 800 kredit lagi."
Pak Li meliriknya. Benar-benar orang berduit!
4600 kredit!
Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, kecuali beberapa mentor, murid biasa sulit dapat kredit sebanyak ini.
Fang Ping dapat 1000 kredit bonus tembus tingkat empat, 2000 kredit dari intel Kota Dongkui, ditambah tunjangan sebagai Ketua Klub Bela Diri...
Urusan menghasilkan uang, anak ini memang di atas rata-rata.
Padahal dia cuma sekali turun ke liang bumi, tinggal beberapa hari saja.
Petarung yang bertahun-tahun menjelajah liang bumi pun pendapatannya tak sebanyak dia.
Kredit Klub Bela Diri tetap diakui sekolah. Dana klub sebenarnya disimpan di Departemen Logistik.
Tak lama, 500 kredit ditransfer ke akun Fang Ping.
Soal Platform Jauh, Pak Li membuka data: "Bunga dari platform ini berasal dari murid, harusnya untuk murid juga. Fang Ping, pernahkah kau pertimbangkan untuk melepas bagi hasilmu?"
Fang Ping tersipu malu berkata: "Guru, operasional platform juga butuh modal..."
Pak Li menyeringai, tapi tidak membujuk lagi. Masalah ini tergantung individu. Fang Ping meminta bagi hasil, sekolah setuju dan tidak akan mengubah janji.
Sekali lagi mengalokasikan 300 kredit untuk Fang Ping, sebagai penyelesaian bagi hasil operasional satu kuartal.
Saat ini Fang Ping telah menerima total 1600 kredit, nilai kekayaannya bertambah 32 juta.
Fang Ping sekilas melihat data barunya. Beberapa hari ini dia sedang beradaptasi dengan kondisi dan jarang berlatih, nilai kekayaan hampir tidak terpakai.
Kini nilai kekayaan meningkat pesat.
Kekayaan: 58 juta
Energi vital: 2000 kal (2000 kal)
Spiritual: 699 hertz (699 hertz)
Tempering tulang: 177 tulang (100%), 29 tulang (30%+)
"Masih ada 4600 kredit, jumlah terbanyak sepanjang sejarah."
"Harus menukar sesuatu untuk mendapatkan nilai kekayaan. Tulang tengkorak belum ditempa, dan selanjutnya harus memulai tempering jantung."
Fang Ping bergumam dalam hati, tapi jika menukar 4600 kredit dengan obat untuk dijual, mungkin Pak Li akan memukulinya sampai mati.
Setelah berpikir, Fang Ping berbisik: "Guru, sekarang mahasiswa baru masuk. Beberapa murid kekurangan kredit. Di sekolah, 30 ribu rupiah bisa ditukar 1 kredit. Sebagai senior, saya ingin memberi diskon ke adik kelas - 29 ribu rupiah per kredit. Apa Bapak setuju?"
Pak Li mengerutkan kening: "Kamu sendiri tidak pakai?"
"Sementara belum. Nanti kalau butuh, saya akan beli pakai uang tunai."
"Guru, bukankah ini juga termasuk upaya aku untuk meningkatkan kesejahteraan adik kelas, dan tidak mengganggu pasar? Menurut Anda tidak ada masalah kan?"
"Sekolah memberikan sistem kredit ke murid bukan untuk mencari untung banyak, benar?"
"Aku memberi mereka harga diskon, kredit-kredit ini juga hasil jerih payahku yang nyaris kehilangan nyawa. Aku sendiri tidak bisa menghabiskannya..."
"Nyaris kehilangan nyawa?"
Pak Li meliriknya. Secara teknis memang benar, Fang Ping pernah diburu petarung level enam, hal ini dia ketahui.
Tapi aura yang dipancarkan Fang Ping sama sekali tidak seperti orang yang siap mengorbankan nyawa.
Tentu, begitulah persepsi orang-orang dekatnya.
Di kalangan mahasiswa baru, Fang Ping tetap dipandang berwibawa.
Setelah merenung sejenak, Pak Li berkata: "Boleh saja sebenarnya. Sekolah sebenarnya tidak mendorong murid menukar uang dengan kredit, melainkan menyelesaikan misi dan mencari kredit sendiri. Tapi untuk mahasiswa baru tidak dipaksa. Karena kamu ingin merawat adik kelas, turunkan lagi harganya, 24-25 ribu saja sudah cukup..."
Wajah Fang Ping menghitam. "Anda pikir aku ini lembaga amal?"
"Kalau aku sendiri yang membeli barang dengan uang, 30 ribu setara 1 kredit!"
"Kalau bukan karena nilai kekayaan, mana mungkin aku bodoh menjual kredit dengan harga murah."
1 kredit hanya menambah 20.000 nilai kekayaan Fang Ping sesuai sistem.
4600 kredit berarti total hanya menambah 92 juta nilai kekayaannya.
"Dengan menjual kredit sekarang, pasti bisa mendapat keuntungan besar."
"Guru, saat ini aku sangat kekurangan uang. Ekspansi perusahaan butuh dana, operasional platform perlu biaya, latihan diri sendiri juga butuh dana, pembaruan peralatan pun memerlukan uang."
Selain itu, beberapa hari lagi, aku berencana masuk ke liang bumi.
Nanti juga butuh uang, aku punya adik perempuan yang harus dihidupi, dia juga mulai latihan jalan pedang..."
Pak Li mencemooh, melambaikan tangan, "Terserah Anda, kalau bisa menjual ya jual. Lainnya, Anda mau turun ke liang bumi? Kok tiba-tiba jadi proaktif?"
"Ada tekanan, tidak ada pilihan."
Fang Ping menghela napas, "Wang Jinyang mereka sudah mencapai puncak level empat, aku baru di pertengahan level empat. Aku kan Ketua Klub Seni Bela Diri Universitas Iblis, masa mau mempermalukan diri?
Selain itu Qin Fengqing sebelumnya meneleponku, bilang dia menemukan area bagus yang bisa dapat hasil besar.
Tunggu dulu, nanti dia kembali aku tanya detail. Kalau benar ada keuntungan besar, aku akan pergi lihat."
"Qin Fengqing yang bilang ke kamu?"
"Iya."
"Dia punya keuntungan, tidak diambil sendiri, malah memberi ke kamu?"
"Katanya dia tidak sanggup menghadapi sendirian..." Fang Ping berbisik, "Qin Fengqing bisa kabur, aku lebih lihai darinya. Guru tenang saja, dia mati pun aku masih selamat."
Pak Li geleng-geleng kepala, bukankah maksudku bukan itu?
Setelah berpikir, Pak Li bertanya, "Gerbang liang bumi Nanjiang akan dibuka dalam tiga lima bulan ini, kamu mau pergi?"
"Pergi, kan di depan rumahku sendiri. Tidak melihat tidak tenang."
"Kalau gitu sering-sering turun ke liang bumi untuk menambah pengalaman juga bagus. Kali ini jangan sampai tersesat lagi."
"Masa bisa!"
Wajah Fang Ping penuh kesombongan, "Sekarang kemampuan spiritualku sudah matang, distribusi energi bisa kurasakan jelas. Tersesat mustahil terjadi."
“Pergi ke liang bumi Shanghai, jangan terlalu dalam. Qin Fengqing si nak ini sangat nekat, jangan ikuti dia. Ngomong-ngomong...”
Pak Li berpikir sejenak lalu menambahkan: "Beberapa hari ini Kementerian Pendidikan mengatur orang datang, katanya ahli bahasa, akan mengajarkan kalian Bahasa liang bumi dasar. Dengarkan kelas dan belajarlah."
Pak Li tidak bicara mungkin lebih baik. Begitu dia bicara, Fang Ping langsung naik darah.
"Nayagukali!" Fang Ping menggeretak gigi sambil tersenyum: "Guru, ucapan ini benar-benar berapi-api!"
Pak Li mengabaikannya, sambil menguap mengusir orang: "Sudah, kalau tidak ada urusan jangan ke sini. Sibuk ini. Urus saja pekerjaanmu, jangan setiap hari datang menggangu orang tua."
"Yang Mulia benar-benar sibuk!"
Fang Ping bergumam, tidak berlama-lama. Pertama menjual kredit, setelah selesai langsung mempelajari teknik tempur dan belajar kursus Bahasa liang bumi. Banyak urusan menumpuk.
