14 September.
Tiga master dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, bersatu dengan tujuh master lulusan sebelumnya, tepat sepuluh orang, melayang di udara tiga ribu li, langsung menuju Ibu Kota!
Pagi hari berikutnya, puluhan orang melesat ke langit di perbatasan Ibu Kota!
Aura master memenuhi Ibu Kota!
……
Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Fang Ping yang mendengar kabar itu langsung kaku di pipi!
MMP, para tua-tua ini gila ya!
Disuruh merebut, bukannya berkelahi. Kumpulin sepuluh master, sok gaya melayang ke Ibu Kota, tidak takut bikin kekacauan?
Saat Pak Li mendengar kabar itu, ia menghela napas penuh penyesalan!
"Beberapa si tua, mau cari masalah tapi tidak ajak orang tua sepertiku!"
"Dasar, kemarin dihina, sekarang bawa sekelompok master buat balas dendam. Dasar, ini kesempatan emas buat meluapkan amarah!"
“……”
Pak Li sampai menghentakkan kaki marah. Kegiatan seru begini tidak mengajaknya?
Masih punya hati nurani tidak?
Seandainya dia ikut, pasti langsung menghabisi si bangsat yang menekannya kemarin. Universitas Bela Diri Ibu Kota seberani apapun pasti tak berani mengambil risiko sekarang.
"Bikin darah tinggi!"
Pak Li yang sedang marah, setelah tahu penyebabnya, langsung menangkap Fang Ping dan memukulinya!
Alasannya muluk - melatih pengalaman bertarungnya melawan petarung tingkat menengah.
Fang Ping bahkan lebih marah darinya, wajahnya menghitam karena emosi, apa aku pernah mengganggu siapa-siapa?
Lao Li keterlaluan!
Sekarang dia hampir jadi sasaran pelampiasan emosi. Lü Fengrou tidak senang, juga mencari masalah dengannya.
Lao Li tidak senang, juga sama.
Si Singa besar kadang kesal, sampai ingin memukulinya mati-matian.
Ditambah dua penghasut di klub bela diri, Xie Lei dan Qin Fengqing, sorot mata mereka yang anak membuat Fang Ping ingin segera jadi master dan menghajar mereka semua!
……
Sambil Fang Ping bertekad membalas dendam dalam hati.
Ibu Kota.
Ketahui maksud kedatangan master dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, para pejuang di ibu Kota hampir muntah darah.
Dasar, cuma mau mengajukan permohonan perluasan, kok dibuat seperti Perang Dunia, mau apa?
Tapi, meski kesal, yang hadir paham maksud Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Mereka datang dengan semangat 'menghancurkan perahu setelah menyeberang'!
Sepuluh master datang bersama, permohonan harus disetujui, tidak setuju pun harus setuju!
Sepuluh master menyampaikan maksud, lalu diam seribu bahasa.
Suasana mulai mengencang.
Menteri Pendidikan yang jarang muncul, Master Kasta Sembilan Zhang Tao, terpaksa hadir.
Setelah dengar penjelasan rombongan, Zhang Tao berkata lembut: "Meski begitu, tidak boleh acuh tak acuh pada regulasi, datang ke ibu Kota dengan teknik levitasi!"
Huang Jing tersenyum: "Menteri, kami belum masuk wilayah ibu Kota."
Saat ini, lokasi rombongan berada di batas antara Ibu Kota dan Beihe.
Zhang Tao tak banyak bicara, merenung: "Ini perlu diselesaikan melalui negosiasi."
Seorang Pejuang Tubuh Emas level delapan lulusan Universitas Bela Diri Kota Iblis berseru: "Tak perlu! Waktu tak menunggu kita. Hari ini kita semua datang, hari ini juga harus ada hasil!"
"Anda sedang memaksa?"
"Bisa diartikan begitu, Menteri Zhang. Universitas Bela Diri berada di bawah Kementerian Pendidikan, perusahaan-perusahaan besar bukan!"
Pejuang level delapan itu menggelegarkan semangatnya: "Tahun ini Universitas Iblis kami kehilangan banyak korban, Rektor gugur. Kalian ingin menyaksikan kami semua mati berjamaah?"
Ibu Kota punya markas kota terkuat umat manusia, apa yang kami punya?!
Saat Pertempuran Liang Bumi dimulai, seluruh staf dan mahasiswa Universitas Iblis maju ke medan perang! Siapa berani bilang kami takut berperang?!
Tingkat kerugian mentor mencapai lebih dari 10%! Kampus mana yang seperti ini?!
Kini Rektor telah tiada, Universitas Iblis semakin melemah. Penerimaan mahasiswa baru diperluas tapi tak seimbang, merusak reputasi dengan meminta-minta ke berbagai pihak, terus dikritik. Siapa yang mempertimbangkan nasib staf dan mahasiswa kami?!
Berapa tingkat partisipasi tempur dan korban kampus lain, termasuk Universitas Ibu Kota?
Tahun lalu, Universitas Bela Diri Tiannan kehilangan markas liang bumi, korban mereka masih kalah dari kami. Apakah para jenius pantas mati?
Hari ini jika tak ada jawaban, kami tak punya muka menghadapi komunitas kampus. Lebih baik masuk liang bumi, hancurkan satu kota dulu!"
"Kurang ajar!"
"Gugur di liang bumi disebut kurang ajar? Menggelikan! Kau Zhang Tao peringkat kedua Kasta Sembilan, tak pernah khawatir soal sumber daya, anak-anakmu semua master. Tak memperjuangkan kepentingan universitas, muka apa kau jadi Menteri Pendidikan? Jika merasa kami kurang ajar, bunuh kami sekarang! Lanjutkan jadi menterimu!"
"Tian Mu!"
"Zhang Tao belum sempat bicara, seorang Pejuang level delapan Realm Tubuh Emas menggelegar: "Bicara pakai otak! Bagaimana kondisi anak Menteri Zhang, kau tak tahu?"
"Cuma mati seorang putra, apaan sih? Laozi saudara kandung mati semua, anak-cucu punah, apa pernah meratap?"
Tian Mu tak merasa perkataannya salah, bersuara keras: "Guru-murid Universitas Bela Diri Kota Iblis mempertaruhkan nyawa, sumber daya kami mandiri, kenapa tak boleh!"
Zhang Tao yang sebelumnya diam, tak mempermasalahkan ucapannya. Tak ada gunanya berdebat dengan si tolol ini.
"Tian Mu, semua ada regulasinya!"
Zhang Tao berintonasi berat: "Ikuti prosedur, tunggu hasil! Jangan paksa pemerintah memberi jawaban instan!
Rektor Wu, aspirasi bisa disampaikan dan didiskusikan, tapi caranya perlu ditata ulang!
Permohonan akan saya ajukan ke kementerian terkait untuk rapat bersama. Sekarang, kembali ke pos masing-masing!"
Wu Kuishan tersenyum tipis: "Menteri Zhang, bukan kami memaksa. Situasi darurat membuat kami panik, belum sempat pertimbangkan matang-matang.
Masalah Universitas Bela Diri Kota Iblis memang kasus khusus, berbeda dengan daerah lain.
Situasi liang bumi Shanghai semua tahu. Belakangan gerbang neraka dibuka lagi, tapi kampus sudah defisit. Guru-murid turun ke medan perang tangan kosong.
Jika terus begini, lebih baik tutup saja. Percuma menyesatkan anak muda dengan mengirim pemuda tak bersenjata ke medan laga."
Yang hadir serentak memandang Wu Kuishan. Si penjebak tua ini dulu bukan bicara begitu. Dulu siapa yang menyarankan merekrut 10-20 ribu murid lalu sekaligus dikirim ke liang bumi?
Wu Kuishan baru saja selesai bicara, seorang pria paruh baya yang berpenampilan kalem di belakang Zhang Tao membuka mulut: "Rektor Wu, situasi Universitas Bela Diri Kota Iblis belum sampai separah itu. Kami masih paham betul kondisi sebenarnya. Perusahaan obat setiap tahun menyediakan obat senilai lebih dari miliar yuan untuk Universitas Bela Diri Kota Iblis..."
Wu Kuishan tersenyum sinis: "Pasokan dari perusahaan obat akan selalu kami syukuri dan kami ingat baik oleh seluruh staf dan mahasiswa Universitas Bela Diri Kota Iblis. Tapi... jumlahnya terlalu sedikit. Sedemikian sedikitnya sampai-sampai staf dan mahasiswa sudah sangat kecewa. Jika ini terus berlanjut, semangat komunitas kampus benar-benar akan bubar."
"Tujuan kami datang ke Ibu Kota kali ini, pertama adalah untuk memperluas jalur produksi Universitas Bela Diri Kota Iblis."
"Kedua, kami juga membutuhkan hak pengelolaan obat dan senjata untuk keperluan eksternal."
"Tidak ada pilihan lain. Saat ini Universitas Bela Diri Kota Iblis bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar. Kami berharap bisa mendapatkan hasil yang berarti, sekaligus memberikan stimulasi bagi staf dan mahasiswa untuk terus bertarung di liang bumi."
Begitu pernyataan ini keluar, ekspresi semua yang hadir langsung berubah.
Bahkan di pihak Universitas Bela Diri Kota Iblis sendiri, beberapa master menunjukkan perubahan raut wajah. Kemampuan Wu Kuishan untuk meminta banyak benar-benar luar biasa.
Memberikan hak pengelolaan obat dan senjata kepada Universitas Bela Diri Kota Iblis bukan lagi sekadar masalah alokasi sumber daya internal kampus.
Wu Kuishan masih belum selesai: "Ketiga, Universitas Bela Diri Kota Iblis kekurangan tenaga pengajar. Kami berharap Kementerian Pendidikan dapat menyediakan 100 mentor realm menengah untuk menutupi kerugian akibat pertempuran sebelumnya."
"Keempat, jumlah staf dan mahasiswa Universitas Bela Diri Kota Ibu Kota sekarang lebih banyak daripada Jingwu. Prestasi pendidikan kami juga terbukti, baik di Kompetisi Pertukaran Mahasiswa Baru Nasional maupun pertempuran kasta tiga. Tapi alokasi anggaran justru lebih sedikit dibandingkan Jingwu."
Tahun lalu Universitas Bela Diri Ibu Kota mengalokasikan dana 35 miliar, Universitas Bela Diri Kota Iblis 26 miliar, berharap Kementerian Pendidikan memenuhi kekurangan 9 miliar ini.
Kelima, Wu merasa kurang berpengalaman dan tidak mampu memenuhi harapan berat Rektor Tua.
Oleh karena itu, memohon Kementerian Pendidikan memilih petarung level sembilan baru untuk menjabat sebagai rektor Universitas Bela Diri Kota Iblis."
Setelah menyampaikan lima poin berturut-turut, Wu Kuishan masih tetap tersenyum.
Ekspresi yang hadir berubah berkali-kali!
Master pejuang sejati takkan berubah ekspresi meski gunung runtuh di depan mata.
Tapi lima permintaan yang diajukan Wu Kuishan sama sekali tidak sederhana.
Perluasan lini produksi kampus, pasokan sumber daya guru-murid untuk universitas sendiri, memperoleh hak pengelolaan bisnis, menjual obat dan senjata ke luar, menambah seratus mentor tingkat menengah...
Termasuk pernyataan terakhir Wu Kuishan, di mata yang hadir hanya lelucon belaka.
Petarung level sembilan, sebagian hidup mengasingkan diri, sebagian seperti Zhang Tao yang menduduki posisi penting. Menjadi rektor Universitas Bela Diri Kota Iblis mungkin menarik bagi petarung level tujuh-delapan biasa.
Tapi bagi petarung level sembilan, sama sekali tidak menarik.
Level sembilan sudah mencapai puncak jalan pedang. Di tahap ini, hampir tak ada yang berminat mengurus urusan remeh temeh.
Yang hadir segera diam seribu bahasa.
Zhang Tao menatap Wu Kuishan sekilas, baru setelah lama berkata: "Rektor Wu, tak perlu demikian. Kita semua berjuang untuk tujuan bersama. Sebagian perlu memberi lebih, sebagian lain bisa sedikit..."
"Universitas Bela Diri Kota Iblis sudah memberikan cukup banyak."
Wu Kuishan tersenyum kecut: "Jika satu pejuang level delapan gugur belum cukup, tambahkan beberapa lagi, seharusnya cukup.
Selama bertahun-tahun, selain komando militer, universitas bela diri lah yang paling banyak kehilangan pejuang. Bahkan, sebagian besar pejuang yang gugur dari komando militer berasal dari universitas bela diri.
Menteri, menumpahkan darah masih bisa ditolerir, tapi meneteskan air mata sudah benar-benar tidak pantas.
Apakah tuntutan kami terlalu berlebihan?
Murid Universitas Bela Diri Kota Iblis pernah berkata: Jika darah dan nyawa tak bisa menukar sumber daya latihan, lalu untuk apa kita bertarung?
Rumah, negara, dunia... Terlalu abstrak!
Diri sendiri saja tak terjaga, bagaimana mau menjaga negara?
Beberapa orang yang duduk nyaman di belakang garis, mana mengerti betapa sulitnya mendapatkan senjata petarung liang bumi atau ramuan obat di garis depan!
Semua itu ditukar dengan darah dan nyawa. Kalian tega memakannya?
Bukan kami tidak mau berkontribusi. Semakin kuat kami, kontribusi akan lebih besar. Pernahkah kami menghindari pertempuran?
Pernahkah kami mengeluh terlalu banyak yang gugur lalu menolak turun ke liang bumi?
Tidak pernah kan!"
Dari kerumunan terdengar suara dengusan kecil.
Baru saja suara itu keluar, Tian Mu tiba-tiba marah besar: "Zheng Minghong! Rektor Wu sedang membicarakan dasar bangsat sepertimu! Jangan kira aku tak tahu, kucurigai kau adalah mandor terbesar sekte sesat!
Kalau tidak, dari mana sekte sesat dapat obat-obatan?
Kau yang kuasai perusahaan obat. Liang bumi dijaga ketat dari sekte sesat, pemerintah juga menindak tegas. Dari mana uang dan obat-obatan itu?..."
“Tian Mu, kau berani menuduh palsu!”
“Dasar keparat! Zheng Minghong, dengarkan baik-baik. Kalau perusahaan obat ini main licik, pertama aku akan membunuhmu, lalu turun ke liang bumi untuk membawa satu nyawa! Kau pikir level delapan bisa melawan Laozi? Korban Laozi lebih banyak dari yang kau lihat seumur hidup! Kau yang cuma naik level delapan lewat obat, aku akan menghancurkanmu dengan satu pukulan tinju!”
“Aku naik level pakai obat?” Zheng Minghong di seberang meledak marah, rambutnya seakan tegak: “Coba kau naik level delapan pakai obat! Dulu di Liang Bumi Ibu Kota aku sudah membunuh musuh tak terhitung, sekarang malah kau sebut sebagai mandor sekte sesat sampah pemakai obat?”
“Itu dulu. Setelah naik level tujuh, berapa kali kau turun ke liang bumi?”
Tian Mu mendengus hina: “Dulu Laozi hormati kau sebagai pria sejati. Sekarang kau ini apa? Tidak terima? Ayo kita bertarung!”
“Cukup!”
Zhang Tao menggelegar. Kemarahan petarung level sembilan membuat semua yang hadir membisu, termasuk Tian Mu.
Bahasa kasar bukan berarti bodoh. Orang bodoh takkan mencapai level delapan.
Sengaja memancing konflik bisa membantu langkah berikutnya.
Meski Zhang Tao adalah pejuang super peringkat kedua daftar ranking Master, saat ini kepalanya benar-benar pusing.
Universitas Bela Diri Kota Iblis... ini bukan sekadar urusan mereka!
Permohonan normal pasti ditolak. Itu sebabnya para master dari sana tidak menggunakan jalur resmi, langsung datang dengan sepuluh master sekaligus.
Tapi permintaan ini sulit dikabulkan.
Hari ini setuju dengan Universitas Bela Diri Kota Iblis, besok Universitas Bela Diri Ibu Kota harus mengikuti contoh, lusa universitas-universitas bela diri lain juga akan demikian. Lalu perusahaan obat dan senjata akan hancur setengahnya. Bagaimana dengan para petarung yang tidak turun ke liang bumi dan tidak masuk universitas bela diri?
Merenung sejenak, Zhang Tao membuka mulut: "Beberapa poin lain tidak usah dibahas, masalah ekspansi jalur produksi Universitas Bela Diri Kota Iblis, terserah kalian. Tapi setiap tahun harus menyerahkan bahan baku senilai miliar yuan ke perusahaan obat dan senjata. Rektor Wu, kalian semua, ini batas maksimal yang bisa saya lakukan. Kalau tidak, negara akan kehilangan jati diri. Para petarung generasi baru itu sama sekali tidak bisa menjadi petarung sejati, ini harus dimengerti semua orang."
Wu Kuishan merenung sejenak lalu berkata: "Bisa, tapi yang diserahkan harus dibeli sesuai harga asli."
Zhang Tao melirik beberapa orang di belakangnya, berhenti sejenak, lalu mengangguk perlahan: "Aku menjanjikan untuk mereka."
Begitu kata-katanya selesai, Zheng Minghong sedikit mengerutkan alis: "Miliaran terlalu sedikit..."
Dulu Universitas Bela Diri Kota Iblis minimal menyediakan sumber bahan senilai 20 miliar yuan untuk beberapa perusahaan besar. Meski harus membayar, bahan baku tetaplah bahan baku. Begitu dibuat menjadi produk jadi, nilainya berbeda.
Sekarang tiba-tiba berkurang setengah, pasti akan mempengaruhi beberapa perusahaan obat dan senjata.
Zhang Tao meliriknya. Masih mau berdebat sekarang? Benar-benar ingin memancing kemarahan para master pejuang dari Universitas Bela Diri Kota Iblis?
Wu Kuishan sama sekali tidak menghiraukannya. Setelah mendapatkan janji Zhang Tao, ia berdehem ringan: "Menteri, hadirin semua, kami masih ada urusan, mohon pamit!"
Begitu kata-kata itu terlempar, sepuluh master kabur lebih cepat dari saat datang, sekejap mata menghilang tanpa jejak!
Di antara kerumunan yang tetap di tempat, beberapa pejuang dari Universitas Bela Diri saling bertukar pandang, mulai menunjukkan gelagat ingin bergerak.
Universitas Bela Diri Kota Iblis sudah mencoba duluan, kalian semua juga boleh mencoba.
Zhang Tao sudah lama merasakan atmosfer ini, berkata dengan datar: "Imbalan sesuai pengorbanan. Tingkat korban perang tiap kampus, termasuk jumlah musuh yang dibunuh dan rampasan perang, semuanya kuketahui. Prestasi Universitas Bela Diri Kota Iblis tetap unggul, makanya permohonan mereka kusetujui."
Universitas bela diri lain, termasuk Universitas Bela Diri Ibu Kota, coba pikirkan – dalam beberapa tahun terakhir, bagaimana perbandingan jumlah musuh yang dibunuh dan rampasan perang kalian dibandingkan dengan Universitas Bela Diri Kota Iblis?
Ini pertama kalinya, tidak akan ada kesempatan lagi. Semuanya harus dibuktikan dengan prestasi nyata!
Dengan prestasi dan catatan pertempuran yang gemilang, pasti akan ada imbalan untuk kalian!
Perkataan ini, ditambah dengan aura mengintimidasi dari petarung peringkat kedua level sembilan ini, membuat beberapa master dari kerumunan segera mengurungkan niat mereka.
Belum lagi soal kemampuan menyusun formasi sekuat Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk meningkatkan momentum. Sekalipun bisa, baru pertama kali ini dimaafkan. Jika diulangi, itu jelas sengaja mempermalukan – pikir kalian para petarung level sembilan ini mudah diajak kompromi?
Adapun Universitas Bela Diri Ibu Kota yang sebenarnya lebih kuat dari Universitas Bela Diri Kota Iblis... situasinya lebih rumit. Ditambah belakangan ini pamornya kalah oleh Universitas Bela Diri Kota Iblis, kecil kemungkinan mereka akan memimpin gerakan ini.
Sebagai institusi yang berakar di Ibu Kota, struktur kepemimpinan Universitas Bela Diri Ibu Kota cukup kompleks dengan banyak alumni yang menjabat di pemerintah pusat.
Sejenak, api yang belum sempat berkobar sudah menunjukkan tanda-tanda padam.
Namun benih pemikiran ini sudah tertanam di benak banyak orang. Saat timing-nya tepat, bukan tidak mungkin untuk diangkat kembali.
……
16 September, kedua rektor kembali ke kampus.
Pada hari itu, Universitas Bela Diri Kota Iblis langsung mengumumkan kebijakan baru.
Banyak kebijakan, tapi intinya satu: kesulitan mendapatkan kredit akademik berkurang!
Baik mahasiswa baru maupun lama, yang sebelumnya hanya mendapat 5 kredit untuk satu misi, sekarang bisa dapat 10 kredit dengan daya beli yang sama.
Ini berarti dengan menyelesaikan misi yang sama, semua orang bisa mendapatkan lebih banyak sumber daya.
Seluruh kampus bersorak gembira, suasana menjadi sangat meriah!
Peran Ping Yuan Society kembali terlihat. Semua ini berhasil direbut berkat kepemimpinan para rektor dan Ketua Klub Bela Diri Fang Ping.
Kali ini Fang Ping tidak berani mengklaim semua prestasi sendiri. Karena terlalu banyak yang tersinggung, lebih baik tetap low-profile.
Dengan mempromosikan jasa rektor sambil sedikit meningkatkan kharisma sendiri, tidak terlalu mencolok karena masih ada beberapa master yang jadi tameng di depan.
Di Klub Bela Diri.
Fang Ping tampak sedikit kecewa, berkata pada Chen Yunxi: "Sebenarnya ini semua jasaku sendiri. Keberhasilanku jadi Ketua Klub Bela Diri adalah berkah bagi universitas. Sayangnya aku orangnya rendah hati, tidak suka pamer..."
Fang Ping terus menghela nafas. Andai saja aku sudah jadi master, pasti akan kugembar-gemborkan habis-habisan.
Untuk sekarang cukup dibagi keuntungan dengan Lao Wu dkk. Para orang tua itu sudah bolak-balik menempuh ribuan li, padahal usia mereka sudah sepuh.
Tapi... Fang Ping juga tidak pulang tangan kosong.
Setidaknya, misi-misi berikutnya akan memberi kredit dua kali lipat.
"Tunggu... Aku malah rugi besar!"
“Tiba-tiba Fang Ping teringat sesuatu, sambil memegang jantungnya dia bernapas berat berkata: ‘Tidak bisa, dulu aku pernah dapat lebih dari 10.000 kredit, berarti...berarti aku rugi puluhan ribu kredit?’”
“Bahkan 10.000 kredit itu setara dengan 300 juta...Sialan, kerugian ini tanggungan siapa?”
Fang Ping merasa sakit hati sampai wajahnya berkedut, benar-benar kerugian besar, ratusan juta! Belum pernah rugi sebanyak ini. Utang terbesarnya ke Wang Jinyang saja tidak sampai 50 juta RMB. Sekarang tiba-tiba rugi ratusan juta, ini tanggungan siapa?
Zhang Yu?
Pak Li?
Atau siapa?
Melihat Fang Ping yang seperti orang kesakitan, Chen Yunxi hanya bisa melongo.
Seharusnya ini kabar baik, tapi bagi Fang Ping kenapa terasa lebih menyakitkan daripada menyayat dagingnya sendiri?
Ini bahkan bukan sekadar kepedihan biasa. Dikejar master pun mungkin tidak akan membuatnya separah ini.
