Area Selatan Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Ruang energi.
……
Lobi utama.
Song Yingji yang sedang membantu murid menyelesaikan prosedur, tak sengaja menoleh ke arah kamar paling ujung di penghubung.
"Si nak itu sudah 3-4 hari di dalam. Kali ini benar-benar mengeluarkan biaya besar."
"Mengingat beberapa hari lalu, seseorang masuk ke ruangan dengan sikap sombong dan arogan, menunjukkan kekayaan yang melimpah."
"Lao Song, berikan aku ruang VIP, potong dulu 1500 kredit, kalau kurang nanti aku tambah!"
Semangat dan nada bicaranya yang arogan membuat Song Yingji sangat ingin memukuli Fang Ping habis-habisan.
Berlatih di ruang energi selama 1 jam hanya membutuhkan 10 kredit.
Tapi itu relatif, ruang VIP yang dimaksud Fang Ping memang ada, namun khusus digunakan para Mentor untuk latihan, atau petarung tingkat menengah.
Ruang latihan biasa menggunakan batu energi dengan tingkat kemurnian paling rendah yang dilepaskan melalui pembakaran.
Sedangkan ruang VIP menggunakan batu energi dengan kemurnian lebih tinggi, meskipun tetap tidak mencapai 90%, karena kalau tidak bisa langsung diserap dan dicerna alih-alih hanya untuk latihan pendukung.
Jenis yang dipakai Fang Ping ini membutuhkan 20 kredit per jam.
Kini setelah 3-4 hari, 1500 kreditnya sudah hampir habis.
"Kalau sekarang aku hentikan pasokan si nak ini, pasti saat mencapai tingkat enam dia akan menuntutku..."
Song Yingji menggelengkan kepala sambil tersenyum, kredit Fang Ping saat ini benar-benar sudah habis.
Jika pasokan energinya dihentikan sekarang dan proses temperingnya terputus, mengingat karakternya yang sudah berkali-kali membalas Tang Feng bahkan sampai mengurus putrinya, pasti Song Yingji akan jadi target balas dendam berikutnya.
"Yang aku khawatirkan... berapa lama lagi dia bertahan di sana, lalu keluar dan ingkar janji."
Song Yingji menghela napas pilu, mungkinkah si nak ini akan wanprestasi?
Beberapa hari lalu dia tampak begitu kaya raya, Song Yingji juga mengira 1500 kredit itu jumlah yang besar, siapa sangka Fang Ping bisa masuk ke ruang energi dan tidak keluar selama berhari-hari.
Sedang termenung bosan, Fu Changding dan beberapa orang masuk ke dalam ruangan.
"Guru Song, dia belum keluar?"
"Belum."
Fu Changding menghela napas: "Kompetisi Tingkat Satu Nasional sebentar lagi dimulai, masih menunggunya memimpin upacara pembukaan."
Kompetisi nasional tingkat satu selalu dipimpin Fang Ping, dua rektor sekolah tidak ikut campur, Tang Feng dan kawan-kawan juga enggan terlibat.
Saat ini seluruh penyelenggaraan digerakkan Klub Bela Diri. Jika ketua klub Fang Ping tidak muncul, upacara pembukaan akan sulit dilaksanakan.
Dari 5 ketua dan wakil ketua, saat ini hanya Liang Fenghua yang ada di kampus. Tapi Liang Fenghua tak ingin menjadi sorotan atau merebut peran Fang Ping. Semua masih menunggu Fang Ping menyelesaikan retretnya.
Membahas kompetisi nasional ini, Song Yingji bertanya: "Sudah berapa orang yang mendaftar?"
Masalah ini cukup membuatnya penasaran.
Fu Changding menggeleng takjub: "Luar biasa! Saya sampai kaget. Karena syaratnya hanya petarung level 1 tanpa batasan lain, sejak akhir bulan lalu sudah lebih dari 30 ribu orang mendaftar!"
"30 ribu lebih?"
Song Yingji terdiam: "Sebanyak itu?"
Ini kan petarung, bukan orang biasa. Kebanyakan petarung punya pekerjaan lain. Turnamen pasti memakan waktu lama, kok bisa sebanyak ini yang mendaftar?
Fu Changding tersenyum pahit: "Kami awalnya juga tidak menyangka. Sekarang Shanghai penuh sesak petarung. Pemerintah Shanghai meminta kami segera mulai penyelenggaraan, kalau tidak akan mengeluarkan larangan!"
Puluhan ribu petarung berkumpul di Shanghai, ditambah dengan petarung lokal yang jumlahnya sudah banyak sebelumnya.
Saat ini, jumlah petarung yang berkumpul di Shanghai mungkin adalah yang terbanyak di dunia.
Pemerintah Kota Shanghai bahkan tidak berani memberi mereka waktu lagi untuk persiapan. Semakin mendekati akhir, semakin banyak orang. Jika ini berlanjut, tidak sulit mencapai 100.000 petarung yang berkumpul.
Ditambah kerabat dan teman para petarung, serta petarung lain yang ikut-ikutan ramai, jumlahnya mungkin akan lebih banyak lagi.
Saat itu tiba, pemerintah kota Shanghai juga akan pusing.
Song Yingji tidak terlalu mempedulikan larangan tersebut, melainkan bertanya: "Dengan sebanyak ini orang, penyelenggaraan pertandingan akan sulit diatur, apalagi masalah lokasi..."
"Pemerintah kota setuju meminjamkan gym secara gratis. Kami juga menyewa beberapa tempat sendiri. Babak penyisihan tidak perlu terlalu resmi, diadakan selama 10-15 hari. Peserta yang tersisa akan masuk ke babak kedua. Universitas Bela Diri Kota Iblis hanya perlu mempersiapkan babak final 100 besar."
Fu Changding tersenyum menambahkan: "Babak 100 besar kali ini adalah daftar 100 petarung tingkat satu. Jika bisa mendapat pengakuan, turnamen bela diri tingkat satu di kampus kita akan benar-benar mapan. Menurut rencana Fang Ping, kuartal depan akan ada turnamen kelas dua, lalu kasta tiga..."
"Si nak ini..."
Song Yingji menggelengkan kepala ringan: "Dia sebagai Ketua Klub Bela Diri malah mengambil alih urusan pemerintah."
Merevisi daftar petarung kasta tiga ke bawah, menjadikan turnamennya sebagai ajang perebutan 100 besar, dengan pihak penyusun daftar adalah Fang Ping sendiri - ambisinya benar-benar luar biasa.
Jika ini terwujud, reputasi Universitas Bela Diri Kota Iblis akan semakin melambung, bahkan menyusul universitas ternama seperti Universitas Bela Diri Ibu Kota dalam waktu dekat.
"Tapi, bisa atau tidak, masih tergantung pada perkembangan selanjutnya."
Fu Changding juga tertawa, "Setelah Fang Ping menjadi Ketua, murid-murid Universitas Bela Diri Kota Iblis sekarang sibuk linglung. Chen Yunxi memimpin tim ke Universitas Bela Diri Jingnan untuk pertandingan pertukaran, sampai-sampai orang-orang di sana hampir menangis."
"Zhang Chao memimpin tim ke Universitas Bela Diri Xinjiang Utara untuk pertandingan pertukaran, Huang Qiao memimpin ke Universitas Bela Diri Donglin..."
"Sekarang di seluruh negeri, mana mungkin tidak ada murid dari Universitas Bela Diri Kota Iblis?"
"Kenapa kamu tidak ikut pertandingan pertukaran di Universitas Bela Diri Ibu Kota?"
Song Yingji bertanya sambil tersenyum. Kakek Fu Changding adalah salah satu pemimpin di Universitas Bela Diri Ibu Kota. Meski belum mencapai gelar master, tapi master memang jumlahnya sedikit. Eyang Fu tetap termasuk tokoh terpandang di sana.
Fu Changding menggelengkan kepala, "Fang Ping bilang kalau bertanding melawan Universitas Bela Diri Ibu Kota, petarung kasta tiga tidak cukup. Nanti dia akan mengirim barisan tingkat empat."
"Mungkin bahkan tidak perlu bertanding. Di pertandingan pertukaran universitas bela diri akhir tahun nanti, semua pasti akan berbenturan."
"Saat ini petarung tingkat empat sedang sibuk meningkatkan kekuatan, tidak ada waktu untuk pertandingan pertukaran sementara ini."
Untuk petarung di bawah kasta tiga, Fang Ping tidak menyarankan turun ke liang bumi. Jadi pertandingan pertukaran menjadi kesempatan untuk meningkatkan jalan pedang.
Petarung tingkat empat tidak hanya bisa turun ke liang bumi, tapi juga punya pertandingan akhir tahun. Fang Ping justru tidak membatasi murid tingkat empat.
Song Yingji yang sedang menganggur bertanya lagi, "Sekarang berapa jumlah murid kasta tiga di sekolah? Belakangan sepertinya banyak yang baru mencapai kasta tiga datang ke ruang energi untuk latihan."
"Dua hari lalu baru dihitung. Saat ini ada 78 murid kasta tiga. Murid tingkat empat juga bertambah dua orang, sekarang total 11 orang."
Fu Changding melanjutkan, "Jumlah murid kelas dua meningkat cukup banyak. Sebelumnya hanya sekitar 500 orang, belakangan banyak yang berhasil mencapai level dua. Menurut statistik terakhir, hampir 800 orang sekarang."
"Sebanyak itu?"
Song Yingji terlihat agak terkejut. Sebelumnya hanya ada 500-an orang.
"Sistem kredit lebih mudah didapat, ditambah dengan sistem peminjaman. Belum lagi Fang Ping yang sekarang... menyiksa murid tingkat satu. Semua berusaha mati-matian naik ke level dua."
Ucapan "menyiksa" dari Fu Changding membuat Song Yingji hampir tertawa.
Untuk non-petarung, Fang Ping tidak terlalu mengurus, begitu juga dengan yang di tingkat dua-tiga.
Yang paling sial adalah petarung level satu yang jumlahnya hampir 4000 orang di seluruh kampus sebelumnya.
Setelah berbincang sebentar, Fu Changding melihat jamnya. "Guru, saya permisi dulu. Kalau dia sudah keluar dari ruang latihan, tolong beri tahu saya."
"Siap."
“……”
Begitu Fu Changding pergi, Song Yingji kembali menatap ruang pelatihan di penghubung. Jangan-jangan si nak itu ingin langsung menempa jantungnya sekaligus?
Hal itu tidak semudah itu.
Banyak bintang Tiongkok yang terjebak di level Empat tengah untuk waktu lama.
……
Saat Song Yingji masih menduga-duga...
Di dalam ruang pelatihan.
Fang Ping berkeringat deras, fokus penuh dengan hati-hati mengatur pembuluh darah di dalam jantungnya.
Ini pekerjaan ketekunan. Setiap modifikasi jantung membutuhkan konsentrasi total.
Konsumsi energi vital tidak terlalu parah.
Ditambah berada di ruang energi, selama beberapa hari ini Fang Ping tidak perlu memulihkan energi vital karena tubuhnya bisa meregenerasi sendiri.
Tapi konsumsi kemampuan spiritual cukup besar.
Justru karena kemampuan spiritual yang kuat, Fang Ping bisa latihan selama beberapa hari sekaligus dan tetap bertahan.
“Katup bilik kiri dan serambi kiri sudah kukikis dan kuhabiskan, aku mulai merasa diriku bukan manusia lagi……”
Fang Ping mengusap keringatnya, bergumam.
Ada manusia mana yang jantungnya seperti ini?
Orang normal punya dua serambi dan dua bilik, sementara serambi dan bilik kirinya sekarang menyatu.
Dengan menghilangkan sekat antara serambi kiri dan bilik kiri, Fang Ping merasakan sirkulasi energi vitalnya semakin cepat. Daya serangan kejut seperti ini takkan bisa ditahan manusia biasa.
Lagipula, bagi orang biasa, aliran energi vital yang terbalik saja sudah bisa menyebabkan kematian.
Tapi bagi petarung, aliran energi vital tanpa batas justru menguntungkan latihan.
“Selanjutnya, hilangkan sekat serambi kanan dan bilik kanan, ubah empat rongga jadi dua, lalu satukan menjadi satu sampai jantung benar-benar berongga. Terakhir bangun terowongan energi besar sendiri.”
Saat ini Fang Ping sudah membuka serambi kiri dan bilik kiri. Progresnya sangat cepat - dia sudah menempuh seperempat jalan menuju tahap tinggi Kelas 4.
Tapi masih ada jarak sampai tahap tinggi Kelas 4 dimana pengerasan jantung benar-benar tuntas.
“Pantas saja Wang Jinyang dan yang lain menghabiskan banyak waktu di fase ini.”
“Kalau pengerasan jantung selesai, mungkin aku bisa langsung mencapai puncak Kelas 4 dan mengejar Lao Wang.”
Saat ini, Fang Ping merasa jarak antara dirinya dengan Wang Jinyang tidak terlalu jauh.
Puncak level empat versus level empat pertengahan, selisihnya tidak sebesar yang dibayangkan.
"Lanjutkan! Kali ini minimal harus menyatukan empat rongga, kalau tidak jangan keluar!"
Fang Ping menguatkan tekad, mengerahkan seluruh tenaga untuk melakukan terobosan terakhir.
Soal poin yang dihabiskan di ruang energi yang tampaknya berlebihan dan hampir habis, Fang Ping sengaja mengabaikannya untuk sementara. Masalah kompensasi uang dari Song nanti bisa diselesaikan setelah keluar.
……
Di waktu yang sama.
Nanwu.
Ratusan murid tingkat satu sedang mengemas barang bawaan, siap berangkat menuju Shanghai.
Wang Jinyang berkata dengan ekspresi serius: "Meski hanya kompetisi, Nanwu harus memberi usaha maksimal! Waktu kita sangat terbatas, waktu kalian juga!"
Bagi yang sudah mencapai level tiga, masih banyak kesempatan.
Tapi bagi yang belum mencapai level tiga, peluang kalian sangat langka. Nanwu bukan universitas ternama, kita kekurangan banyak hal.
Kali ini Universitas Bela Diri Kota Iblis rela mengorbankan sumber daya - hadiah besar untuk 100 petarung teratas. Kita harus rebut setiap kesempatan untuk menjadi kuat!"
Turnamen Bela Diri Nasional Level Satu yang diadakan Universitas Bela Diri Kota Iblis kini menjadi event terbesar dan paling ditunggu di negeri ini.
Sejak zaman dahulu, tak ada juara pertama di bidang sastra, tak ada juara kedua di dunia bela diri.
Perebutan posisi di daftar peringkat menjadi fokus perhatian banyak petarung.
Di saat yang sama, hadiah untuk petarung yang masuk daftar juga menjadi perhatian utama semua orang.
"Universitas Bela Diri Kota Iblis benar-benar kaya raya! Setiap petarung yang masuk 100 besar langsung mendapat hadiah 1 butir Pil Energi kelas dua dan 1 butir Pil Tempa Tulang kelas dua, setara harga pasar lebih dari 1,5 juta yuan."
"Biaya ini saja sudah melebihi 150 juta yuan."
"Untuk 10 besar, 3 besar, dan juara pertama, ada hadiah tambahan dengan total harga pasar melebihi 200 juta yuan."
"Bagi petarung level 1, hadiah ini sangat besar. Cukup masuk 100 besar saja, obat untuk naik ke kelas dua sudah terpenuhi. Pil Pelindung Organ Dalam tidak wajib, tidak semua orang sepenakut Fang Ping yang takut terluka."
"Masuk 10 besar dapat Pil Pelindung Organ Dalam. 3 besar bahkan dapat senjata Kelas D."
"Juara pertama tidak hanya dapat banyak pil dan senjata, tapi juga kesempatan berlatih di ruang energi Universitas Bela Diri Kota Iblis."
"Berbagai macam hadiah ini membuat para petarung level 1 ngiler melihatnya."
"Padahal kalangan internal tahu, universitas ini pasti untung besar. Pengeluaran beberapa ratus juta itu hanya harga pasar."
"Semua obat dan senjata lomba disediakan internal universitas dengan harga pokok hanya sepertiga harga pasar."
"Klub Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis juga mengajukan permohonan ke kampus untuk mendapatkannya dengan harga pokok, total biaya hanya sekitar 100 juta yuan."
"Ini adalah keunggulan Universitas Bela Diri Kota Iblis yang tidak bisa ditiru sekolah lain."
"Sekolah lain meski ingin menyelenggarakan lomba serupa, tidak mampu menanggung pengeluaran miliaran yuan. Apalagi tidak ada jaminan bisa menarik perhatian publik."
"Pasti Menang！"
"Para hadirin Nanwu berseru serempak, Wang Jinyang tidak berkata-kata lagi, mengangguk halus. Petarung yang memimpin tim mengajak para murid naik ke mobil."
"Setelah semua pergi, Wang Jinyang baru berbisik pelan: 'Universitas Iblis ingin menjadi pemimpin tertinggi di antara universitas bela diri?'"
"Gu Xiong yang baru saja menjadi Wakil Ketua Klub Bela Diri di sampingnya berkata berat: 'Bukan universitasnya, menurutku ini lebih ke Fang Ping. Ketua, apakah ada gerakan dari Universitas Ibu Kota?'"
"'Tidak ada.'"
"Wang Jinyang menggelengkan kepala perlahan, merenung sejenak: 'Jika tidak ada halangan, pada pertandingan pertukaran akhir tahun nanti, Universitas Ibu Kota akan mengerahkan tenaga. Mengalahkan Universitas Iblis yang sedang di puncak popularitasnya - semakin tinggi berdiri, semakin sakit jatuhnya. Jika Fang Ping tidak bisa mengalahkan Li Hantong, semua usahanya selama ini akan menjadi fatamorgana belaka.'"
"Seorang petarung tetap harus dinilai dari kekuatannya yang nyata."
"Sekadar tampilan indah tanpa kekuatan sejati takkan bertahan."
"Diamnya Universitas Ibu Kota membiarkan pengaruh Universitas Iblis meluas, bukan berarti mereka benar-benar acuh tak acuh."
"Li Hantong lebih menyukai pendekatan langsung tanpa basa-basi."
"Jika dalam pertandingan akhir tahun nanti Universitas Ibu Kota menghancurkan Universitas Iblis secara telak, kemakmuran mereka saat ini akan bagai api membakar minyak - cepat padam."
"Termasuk hak produksi obat dan senjata, semua itu berdasar pada kekuatan para guru-murid Universitas Iblis."
"Murid adalah akar sebuah sekolah. Jika murid tidak cukup kuat, itu menunjukkan sistem pendidikan yang lemah - tak layak menuntut hak istimewa."
"Nantinya... mungkin hak-hak itu akan dicabut kembali."
"Lalu bagaimana dengan Nanwu kita?"
Wang Jinyang menghela napas pelan: "Kita lihat dulu. Liang bumi Nanjiang belum diketahui kapan akan terbuka. Lihat apakah dibuka sebelum atau sesudah pertandingan pertukaran. Jika dibuka setelahnya, saya akan ikut pertandingan. Jika sebelumnya, Universitas Bela Diri Nanjiang tidak akan berpartisipasi."
Gu Xiong berkata dengan sedikit penyesalan: "Sayangnya di Nanwu hanya Ketua yang satu-satunya petarung level empat, kalau tidak..."
"Untuk angkatan ini, mungkin setiap kampus akan bertarung secara independen."
Wang Jinyang mengucapkan kalimat itu. Sorot mata Gu Xiong berubah halus: "Lalu siapa yang bisa menyaingi dua universitas top itu?"
"Belum tentu. Universitas Ibu Kota dan Kota Iblis saat ini hanya punya petarung level empat, belum ada level lima. Aliansi 8 Universitas mungkin bisa mengumpulkan sekelompok petarung level empat. Lagipula, jika benar-benar kuat, satu orang pun cukup!"
Saat mengucapkan kalimat terakhir, semangat Wang Jinyang berubah drastis. Jelas, yang dia maksud bukan Aliansi 8 Universitas, melainkan dirinya sendiri.
Jika benar pertandingan diadakan per kampus, selama dia ada, Nanwu tidak akan takut pada siapapun.
Kuncinya ada pada waktu pembukaan liang bumi Nanjiang.
"Saya justru berharap liang bumi bisa ditunda pembukaannya... Saya juga ingin mencoba, mengalahkan dua universitas top, membuat universitas bela diri biasa meraih juara pertama. Tahun depan, berapa banyak yang akan diraih Nanwu?"
Saat ini, alokasi dana pendidikan tahunan Nanwu hanya sepersekian dari Universitas Kota Iblis dan Ibu Kota.
Sekitar 5 miliar.
Dengan mengalahkan dua universitas top, tahun depan setidaknya alokasi dana pendidikan bisa berlipat ganda tanpa kesulitan.
Hanya dengan menginjak-injak pundak universitas ternama, universitas bela diri biasa punya kesempatan bangkit.
"Dulu Universitas Kota Iblis juga memulai seperti ini. Nanwu belum tentu tidak bisa."
"Kalimat ini, Wang Jinyang mengatakannya dalam hati."
Memandang jauh ke arah Rui'an, saat ini Wang Jinyang hanya berharap liang bumi bisa terbuka lebih lambat, setidaknya sampai dia memimpin Nanwu menyelesaikan pertandingan pertukaran.
