Kompetisi Pra-Seleksi Bela Diri dimulai dengan gegap gempita.
Setiap sub-lokasi kompetisi dikunjungi jurnalis media untuk liputan.
Liu Dali yang menyamar di kerumunan juga mengamati sub-lokasi, mempersiapkan wawancara dengan bintang unggulan.
Akhirnya, tak lama setelah melihat sebentar, Liu Dali merasakan Krisis.
Seperti... dia sedang diawasi!
Saat melihat dua petarung berseragam Universitas Bela Diri Kota Iblis mendekat, Liu Dali bereaksi cepat. Bahkan sebelum mereka sampai, dalam sekejap mata dia sudah kabur tanpa jejak. Liu Dali yang berada di tahap tinggi kasta tiga termasuk keberadaan yang sangat kuat di antara murid silat iblis.
Kalau dia benar-benar ingin kabur, orang biasa sulit menangkapnya.
Tak lama kemudian, seorang wartawati memasuki arena. Anggota Klub Bela Diri yang bertugas memeriksa dokumen mengerlingkan matanya beberapa kali - sungguh... terlalu jelek!
Bisakah perempuan jelek seperti ini mewawancarai orang sebagai wartawan?
Lagipula riasannya... itu bukan merias wajah lagi, lebih baik menuangkan bedak langsung ke pipinya.
……
Setelah melewati batas pemeriksaan, "wartawati" itu menghela lega dan bergumam rendah: "Tetap saja minum air cucian kakiku, kira gampang menangkap Liu Dali?"
Sebagai maniak penguntitan dan perekam diam-diam yang berpengalaman, bahkan daerah pertempuran pejuang level delapan pun bisa dia selundupi. Apalagi menghadapi arena pertandingan distrik Universitas Bela Diri Kota Iblis yang pemeriksaannya longgar - masuknya gampang sekali.
"Fang Ping... dasar tak tahu malu! Berani menggunakan otoritas untuk menangkapku, benar-benar tak tahu malunya!"
Setelah beberapa saat mengumpat Fang Ping, suasana hati Liu Dali membaik.
Si sok itu sekarang sudah tingkat empat, bisa terbang. Dirinya mungkin bukan lawannya sekarang, lebih baik mengalah dulu.
Tunggu sampai dia dapat uang untuk membeli obat pendukung, naik ke tingkat empat, baru si itu tidak bisa berbuat apa-apa.
……
Klub Bela Diri.
Fang Ping memutuskan telepon, mendengus pelan: "Si itu pasti masih di Shanghai, mungkin malah di bawah pengawasan kami. Dia tipe orang yang lebih memilih uang daripada nyawa..."
Bahkan uang Fang Ping pun berani dia tipu, bisa dibayangkan betapa nekatnya Liu Dali.
Sekarang kompetisi bela diri sudah dimulai, mustahil Fang Ping percaya Liu Dali kabur begitu saja.
Sayangnya, tim patroli Universitas Bela Diri Kota Iblis jumlahnya terbatas dan semuanya masih murid. Meminta mereka mencari sebentar masih bisa, tapi kalau disuruh fokus mencari orang tanpa tugas lain, itu tidak mungkin kecuali Fang Ping mengeluarkan misi penangkapan Liu Dali.
Tapi tahap tinggi kasta tiga... pengorbanan untuk misi ini tidak kecil.
Uang belum kembali, malah harus keluar dana lagi. Fang Ping lebih memilih menunggu.
Tidak memperdulikan Liu Dali lagi, babak 100 besar diadakan di Universitas Bela Diri Kota Iblis. Kalau Liu Dali masih di Shanghai, pasti akan datang. Begitu masuk kampus, jangan harap bisa kabur.
Di Departemen Keuangan, kali ini Fang Ping tidak mengambil kredit akademik melainkan uang cash.
Dengan gaji bulanan mencapai 15 juta, Fang Ping mengambil gaji setahun di muka dengan total gaji tahunan 180 juta.
Liu Mengyao yang bertugas menyerahkan uang tak tahan bertanya: "Junior Fang, apakah posisi dua menteri lainnya juga mau kamu ambil sekaligus?"
Saat ini Fang Ping merangkap jabatan direktur dua departemen sekaligus. Mengambil gaji setahun di muka tentu bukan jumlah kecil.
Dengan wajah tak bersalah Fang Ping berkata: "Di Bagian Penerimaan Mahasiswa Baru, aku selalu bekerja maksimal. Bahkan penyelenggaraan kompetisi bela diri ini tujuannya merebut calon mahasiswa. Menurutku tidak ada direktur penerimaan sehebat aku, kan?
Mengenai Departemen Logistik Internal... selalu dirangkap oleh Ketua. Saat ini liang bumi memang tidak ada misi, tapi kalau ada misi, aku juga harus memimpin semua turun ke liang bumi.
Contohnya waktu itu, Qin Fengqing mau turun ke liang bumi, bukankah aku yang inisiatif menemani dia?
Untuk bagian logistik internal, kinerjaku masih cukup baik..."
Liu Mengyao tersenyum pahit, tapi tetap memberikan nota persetujuan dan mencapnya untuk Fang Ping.
Setelah berpikir sebentar, Liu Mengyao berbisik pelan: "Terima kasih, Junior."
"Hmm?"
"Kali ini aku menerima 1200 kredit, seharusnya cukup untuk latihan sampai mencapai Level Empat."
Level menteri, 100 kredit per bulan, setahun 1200 kredit.
Liu Mengyao berasal dari Akademi Manufaktur, sebenarnya kemampuan bertarungnya tidak terlalu kuat. Dulu hanya di tahap tengah level tiga, baru-baru ini saja memasuki tahap tinggi kasta tiga.
Baginya, 1200 kredit sangat sulit didapat.
Fang Ping dan kawan-kawan bisa dengan mudah mendapat ribuan kredit, bahkan puluhan ribu. Tapi itu Fang Ping. Bagi petarung level tiga seperti Liu Mengyao, mengerjakan misi-misi sederhana sebulan pun paling hanya dapat sekitar satu juta uang.
36 juta, dia perlu bertahun-tahun untuk mendapatkannya, itupun dengan mengambil risiko.
Sebelum wisuda, mustahil mendapat kredit sebanyak itu. Setelah lulus ke masyarakat, mencari uang akan lebih sulit.
Level Empat terasa masih sangat jauh.
Sekarang, dengan mendapat 1200 kredit di muka, sumber daya untuk mencapai Level Empat sudah cukup. Tinggal lihat progres latihannya sendiri.
Fang Ping tersenyum ringan: "Kita orang sendiri, ngapain sungkan. Lagipula ini bukan uangku, sebagian besar dari dukungan senior-senior yang sudah lulus. Nanti kalau semua sudah，minta Klub Bela Diri kirim beberapa spanduk ucapan untuk dipajang di gerbang perusahaan mereka.
“Dibeli dengan uang untuk harga diri, itu sepadan.”
“Aku masih ada urusan, duluan pergi. Ngomong-ngomong, 14000 kreditku sudah dibagikan kan?”
“Hmm, sudah.”
“Kalau begitu, aku harus menerima 600 juta?”
Fang Ping menggeleng takjub, kredit ini belum terasa nilainya, setelah ditukar jadi uang ternyata banyak sekali!
“Benar, Junior sekarang benar-benar orang terkaya pertama di Universitas Bela Diri Kota Iblis,” Liu Mengyao bercanda.
600 juta, bagi mereka yang masih murid, banyak yang tidak bisa dapatkan seumur hidup.
Fang Ping tersenyum, menghitung berapa nilai kekayaan yang bisa ditambah kali ini.
14000 kredit, kali ini bisa menambah nilai kekayaan 140 juta, tunjangan Klub Bela Diri 180 juta, total tambahan 320 juta.
Nilai kekayaanku sekarang masih 375 juta, digabungkan total jadi 695 juta!
“Hampir 700 juta!”
Fang Ping menggeleng takjub, kali ini benar-benar untung besar.
Nilai kekayaan hampir 700 juta, uang cash 600 juta, jika dijumlah total 1.3 miliar, orang biasa mungkin bisa mencapai gelar master, asal punya bakat dan keberuntungan.
“Sekarang aku membeli waktu dengan uang, tapi meski begitu, jika lancar cukup untuk latihan sampai tingkat enam. Tapi ruang energi dan tempat sejenis harus jarang dikunjungi, nanti tidak ke sana lagi.”
“Masih kurang 300 juta nilai kekayaan, mungkin sulit.”
Fang Ping menggeleng pelan, peningkatan sistem untuk sementara tidak mungkin.
Kali ini beruntung bisa dapat banyak dengan Qin Fengqing, keberuntungan tidak selalu datang, 300 juta benar-benar sulit diraih.
……
Setelah pergi dari Klub Bela Diri, Fang Ping mengunjungi bank kampus.
Alokasi dana 600 juta yuan, meskipun merupakan arus dana yang sangat besar, di universitas bela diri seperti WuDa, transaksi dengan skala seperti ini memang ada. Otoritas bank internal Universitas Bela Diri Kota Iblis bahkan lebih besar daripada cabang provinsi bank biasa.
Kurang dari dua jam, dana Fang Ping sudah cair.
Saat ini, Fang Ping tak henti-hentinya memeriksa data barunya:
Kekayaan: 695 juta yuan
Energi vital: 1400 kal (2099 kal+)
Spiritual: 580 hertz (699 hertz)
Tempering tulang: 177 tulang (100%), 29 tulang (30%+)
Baru dua hari sejak keluar dari retret pada tanggal 8, batas energi vital Fang Ping kembali meningkat sebanyak 9 kal.
Saat ini, batas energi vitalnya bahkan melebihi petarung level empat puncak pada umumnya.
Peningkatan batas atas ini menunjukkan kondisi fisik yang superior dan kualitas keseluruhan, termasuk dalam hal kekuatan energi vital.
……
Kompetisi bela diri masih berlangsung dengan gegap gempita, namun Fang Ping kembali disibukkan dengan aktivitas lain.
11 Oktober, Fang Ping memimpin 6 anggota Klub Bela Diri level tiga untuk menyisihkan waktu menyerbu markas sekte sesat di pinggiran Shanghai, menyingkirkan 1 petarung level tiga dan puluhan petarung level satu-dua.
12 Oktober, Fang Ping diam-diam bertemu dengan Zhang Yuqiang dari Kantor Gubernur Nanjiang yang terekam wartawan. Media berspekulasi Fang Ping mungkin akan kembali ke Nanjiang untuk menjabat setelah lulus.
Ada kabar burung di internal Nanjiang bahwa setelah kelulusan Fang Ping, Gubernur Nanjiang Zhang Dingnan telah menjanjikan posisi Wakil Gubernur Nanjiang.
Tentu saja, penunjukan Wakil Gubernur bukan wewenang Zhang Dingnan sendiri.
Sebagai Gubernur Nanjiang, Zhang Dingnan adalah master pejuang. Dia merekomendasikan Fang Ping untuk menjabat sebagai Wakil Gubernur Nanjiang. Fang Ping sendiri adalah Ketua Klub Seni Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis, sehingga kemungkinan penolakannya kecil.
Seketika, rumor tentang calon penerus Gubernur Nanjiang setelah Zhang Dingnan pensiun menyebar di dunia persilatan.
Wang Jinyang atau Fang Ping?
Keduanya adalah pesaing terkuat!
Meskipun masa pensiun Zhang Dingnan masih lama, keduanya masih sangat muda. Mungkin dalam 8-10 tahun mendatang, mereka akan menjadi gubernur provinsi - pejabat tinggi yang sesungguhnya.
Saat itu, usia mereka baru 30 tahun.
Semula diduga Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak akan kembali ke Nanjiang, melainkan menetap di Shanghai. Baik berkarier di militer maupun pemerintahan, masa depannya sangat cerah.
Banyak yang beranggapan Wang Jinyang akan menjadi penerus Gubernur.
Kini, Fang Ping si bintang baru ini sepertinya berniat pulang kampung ke Nanjiang, memicu berbagai spekulasi.
……
13 Oktober.
Departemen Logistik.
Pak Li mengisap rokok tradisionalnya sambil bergumam, "Anda ingin kembali ke Nanjiang?"
Fang Ping tersenyum, "Tidak juga. Buat apa aku pulang? Gubernur belum tentu lebih hebat dari Rektor Universitas Bela Diri Kota Iblis. Lebih baik aku tetap di sini dan mengambil alih kampus ini secara wajar. Sekarang ini sudah kuanggap wilayahku."
Pak Li tersenyum kecut. Nak muda ini memang terlalu ambisius.
Masih tahun kedua sudah berpikir mengambil alih kampus?
Fang Ping seolah membaca pikirannya, "Bukankah Rektor Tua dulu juga mengambil alih kampus tak lama setelah masuk?"
"Kalau begitu kau harus menunggu Lao Wu gugur dulu."
Pak Li tertawa terbahak-bahak, lalu melanjutkan: "Tidak, kita harus menunggu Huang Lao Gui juga gugur. Kalau dua orang ini mati, masalah suksesi jabatanmu akan lebih mudah."
Fang Ping batuk kecil dengan canggung: "Ini perkataan Yang Mulia, bukan aku. Jika terdengar, itu akan jadi masalah Tuan."
"Cih! Aku takut sama mereka?"
Belakangan ini Pak Li juga terlihat sombong. Ia mendengus menghina, namun tak melanjutkan omongan - jika dua penjebak licik itu menguping, tentu tidak baik.
Mengubah topik, Pak Li mengetuk meja dengan pipa tembakaunya: "Kompetisi Jalan Pedang masih berlangsung, pertandingan pertukaran di berbagai wilayah sedang digelar. Urusanmu sudah seabreg, masih sempat mengepung sarang sekte sesat?"
Cuma beberapa petarung level satu atau dua, bisa disuruh orang lain saja. Perlukah kau turun langsung?
Apakah rencana bertemu Zhang Yuqiang untuk membahas pembukaan liang bumi dan dukungan Universitas Iblis, bukan untuk kembali bertugas di Nanjiang?
Fang Ping, jangan termakan bujukan orang. Saat ini kau belum layak, juga belum punya kemampuan memimpin mandiri.
Kau merasa penting, padahal sebenarnya kau bukan apa-apa.
Diamlah beberapa tahun di Universitas Iblis. Setelah lulus, orang tua ini tak akan mengurusmu lagi."
Fang Ping tersenyum tipis: "Aku tak pernah menganggap diri sebagai tokoh penting. Bumi tak akan hancur tanpaku. Aku tahu kemampuan diri - soal merampas harta petarung high-level atau keakraban dengan Raja Hewan level delapan, itu semua hanya reputasi kosong..."
Pak Li membalikkan mata putihnya, Brengsek, pantaskah membual di hadapanku?
"Aku takkan melakukan hal yang mencari mati. Gubernur Zhang dari Nanjiang dan mereka, mungkin tak menganggap nyawaku penting. Bagaimana pemikiran para master pejuang ini, aku tak tahu.
Apakah niatnya tulus atau ada pertimbangan pribadi, sebenarnya aku juga tak ingin Nanjiang bermasalah.
Lagipula, Rui'an terlalu dekat dengan Kota Yang. Aku telah hidup di sana bertahun-tahun, leluhurku turun-temurun tinggal di sana.
Tak perlu memusingkan apa yang dipikirkan Gubernur Zhang.
Nyawa, tetap harus bergantung pada diri sendiri.
Kali ini, aku mengundang Senior Tian Mu level delapan, Kakek Kou Jiangbian level delapan, Rektor Chen Yaoting level tujuh, Rektor Liu Polu level tujuh - total empat ahli tingkat tinggi yang melindungiku diam-diam.
Lao Li, jika kali ini aku masih mati, itu nasib sialku. Jika tak mati sekarang, lain kali pasti mati juga."
"Apa panggilanmu untukku?"
Pak Li tertegun sejenak, lalu merenggut Fang Ping dan menendang pantatnya dengan keras!
"Brengsek! Dasar tak tahu tata krama! Sekarang jadi sombong? Sudah bisa menyuruh master? Memanggilku Lao Li? Dasar brengsek!"
Pak Li masih belum puas, mengambil pipa tembakaunya dan memukul kepala Fang Ping.
Fang Ping seperti tiang pancang yang dipalu, lehernya merosot ke bawah perlahan.
Dengan wajah campur aduk, Fang Ping menggerutu: "Kau juga bisa memanggilku Keluarga Fang Tua, aku tak keberatan..."
"Pergi sana!"
Pak Li menendang orang itu hingga melayang di udara, lalu berhenti menghajarnya.
Saat Fang Ping mendarat, Pak Li kembali menghisap rokok tradisional sambil bergumam, "Sudah kuduga kau bukan tipe yang cari mati. Empat master... seharusnya baik-baik saja. Bagaimana kau membujuk mereka? Dua pejuang level delapan yang menjaga liang bumi Shanghai bukanlah orang yang mudah diundang."
"Gampang. Kukatakan jika aku selamat dan mereka mati, nanti keturunan mereka yang masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis akan kujaga."
"Anak-anak Senior Tian sudah tiada, tinggal beberapa cucu. Orang tua selalu memikirkan masa depan keturunannya."
"Untuk Rektor Liu, awalnya Gubernur Zhang mengusulkan Liu Lao yang turun tangan. Tapi Liu Lao cuma level tujuh... ehem, bukan maksud meremehkan. Zhang Dingnan itu terlalu licik! Jika menurutinya, tingkat kematianku bisa 90%!"
"Rektor Chen lebih mudah. Kukatakan jika dia tak mau membantu, aku akan menyuruh Chen Yunxi bertarung di Jingnan selama setahun. Orang tua itu langsung menyetujui dengan mudah."
"Sebenarnya aku juga mengajak Senior Wu Chuan. Tapi dia terlalu kejam, menolak mentah-mentah. Setelah Senior Tian setuju, dia malah ingin memukulku! Menurutmu, masih adakah hati nurani pada orang seperti ini?"
"Pergi!"
Pak Li mengumpat. Jika benar Wu Chuan diundang, liang bumi Shanghai pasti akan jatuh.
Keberhasilan mengajak dua pejuang level delapan saja sudah mujur. Wu Chuan tak membunuhnya pun sudah untung.
Persetujuan Tian Mu dan Kou Jiangjiong benar-benar di luar perkiraan Pak Li.
“Mengenai perawatan yang Fang Ping katakan... Merawat dasar keparatmu, dua orang tua itu masih hidup, berani kau menyiksa cucu mereka?”
Amukan pejuang level delapan, Universitas Bela Diri Kota Iblis saat ini tidak bisa menahannya.
“Asal tersadar saja, kau masih muda...” Pak Li menghisap tembakau kering, mengetuk pipa tembakaunya lagi sambil menghela napas: “Kami tua-tua ini, mati ya sudah. Kalian yang hidup beberapa tahun lagi, kami harap nanti kalian bisa bakar uang kertas persembahan untuk kami. Setelah ini selesai, tenagamu sudah cukup dikeluarkan. Saat liang bumi Nanjiang terbuka nanti, jangan usul bantuan dari universitas kami, mengerti?”
“Ya, sudah tahu.”
“Ngomong-ngomong...” Pak Li tiba-tiba tersenyum: “Orang tua sepertiku tak punya anak atau cucu. Tapi ada cucu perempuan keponakanku yang berbakat. Dua tahun lagi masuk universitas, Universitas Bela Diri Kota Iblis harus rekrut khusus, paham?”
Fang Ping menjawab kesal: “Urusan ini Yang Mulia bisa urus sendiri, perlu aku buka celah keuntungan?”
“Laozi suka! Reputasi seumur hidup orang tua ini jangan sampai ternoda. Kau yang tanggung kesalahannya!”
Fang Ping semakin kesal, reputasiku memang tidak berharga?
Setelah bicara, Pak Li tidak melanjutkan: “Beberapa hari lagi aku akan bertapa. Jika ingin menukar sesuatu, lakukan sekarang selagi aku masih ada. Beri diskon untukmu. Lewat kesempatan ini, tak akan ada lagi.”
“Diskon?”
Mata Fang Ping berbinar: “Apa Anda akan mencapai bukit curam ke tingkat master?”
“Hehe, coba tebak?”
“Benar atau palsu?”
Fang Ping dengan wajah berseri berkata: "Jika Anda berhasil，guru saya juga，wah, di masa depan saya punya lebih banyak sandaran diri. Kita bisa menggulingkan Rektor Wu dan membuat saya jadi rektor, menurut Anda mungkin tidak?"
"Pergi sana!"
Tanpa basa-basi, Lao Li mengumpat sambil menendang Fang Ping keluar dari Departemen Logistik.
Dasar bangsat ini, mikirin apa sih?
……
"Aku... aku belum sempat menukar barang!"
Di luar Departemen Logistik, Fang Ping terdiam.
Katanya boleh memberikan diskon untukku?
Hilang begitu saja?
Tapi setelah dipikir, sekarang dirinya sepertinya memang tidak perlu menukar apa-apa. Golok level B sudah lebih dari cukup untuk petarung level empat sepertinya.
Lagipula Zhang Dingnan sudah bilang, nanti golok khusus level A itu akan menjadi miliknya.
Zirah kulit level lima untuk sementara juga sudah cukup.
Soal zirah kulit level enam, musuh yang bisa membunuh Fang Ping tak peduli zirah, sementara yang tidak bisa membunuhnya, level lima saja sudah bisa menahan.
"Lain kali cek lagi, bisa menimbun obat penyelamat nyawa, barang ini selalu berguna."
Fang Ping bergumam, tidak masuk kembali, lalu berbalik tubuh menuju asramanya. Tahap tinggi Kelas 4, hanya malam ini.
