Babak penyisihan berlangsung terus menerus selama 7 hari.
Tujuh ronde pertandingan berturut-turut dengan kekuatan intensif membuat beberapa petarung kelelahan.
Namun, pertarungan intensif beruntun seperti ini juga membuat beberapa petarung menonjol.
Jumlah peserta yang mendaftar akhirnya mencapai 40.000 orang!
Setelah tujuh babak pertandingan, ditambah beberapa yang mengundurkan diri karena cedera, kini tersisa 200 peserta. Hari ini akan menentukan 100 besar terakhir.
Hanya 100 besar yang bisa masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis dan mengikuti babak peringkat akhir.
Peringkat 100 besar akan disusun berdasarkan prestasi pertarungan ini.
Babak kedelapan diselenggarakan di gymnasium kota.
Sepuluh panggung khusus yang dibangun berjajar, setiap kali 10 pertandingan sekaligus, duel satu lawan satu. Pemenang masuk 100 besar, yang kalah harus pergi.
……
"Babak kedelapan Turnamen Bela Diri, gerbang terakhir Babak 100 Besar, kami menghadirkan Ketua Klub Seni Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis, Fang Ping. Ini pertama kalinya Ketua Fang datang ke lokasi pertandingan sejak upacara pembukaan..."
Pembawa acara profesional dari luar memberikan penjelasan panjang lebar.
Babak terakhir 100 besar telah menarik banyak penonton. Gymnasium dipadati kerumunan.
Hanya dari penjualan tiket, venue cabang dan gymnasium utama sudah meraup lebih dari 80 juta.
Tiket seharga 1.000 per lembar hampir tidak ada yang mengeluh mahal.
Dalam seminggu, terjual lebih dari 80.000 tiket. Bukan harga tiket yang mahal, tapi kapasitas tempat terbatas.
Untuk Babak 100 Besar, Fang Ping merencanakan 5 pertandingan per hari. Duel dua lawan dua, babak pertama membutuhkan 50 pertandingan selama 10 hari.
Babak kedua juga 5 pertandingan per hari selama 5 hari.
25 peserta tersisa akan bertanding di Babak 10 Besar selama minimal 10 hari.
Perebutan tiga besar, semifinal, dan final direncanakan Fang Ping selesai dalam sebulan.
Gymnasium Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak kecil, harga tiket 100 Pertandingan Terkuat rencananya akan dijual seharga Rp2.000.000 per lembar. Sekali jual 5.000 lembar, jika setiap kali bisa habis terjual, pendapatan harian mencapai 10 juta.
Dalam sebulan, bisa menghasilkan tambahan pendapatan 300 juta.
Tentu pada akhirnya mungkin tidak sebanyak itu, tapi sekitar 200 juta, Fang Ping merasa masih realistis.
Karena ini diselenggarakan oleh Universitas Bela Diri Kota Iblis, tidak perlu berbagi dengan pihak lain.
Menyelenggarakan satu pertandingan, Fang Ping merasa menghasilkan uang itu sangat mudah.
Tentu ini pertama kalinya kompetisi berskala besar-besaran seperti ini. Kedepannya jika pertandingan semakin banyak, harga tiket harus disesuaikan, penonton juga tidak akan sebanyak ini. Tapi ketika pertandingan Kelas Satu sudah tidak laku, bisa naik ke Kelas Dua, setelah Kelas Dua selesai lanjut ke Kasta Tiga...
Kedepannya setiap tahun dijadikan tradisi, dalam setahun menyumbangkan pendapatan lebih dari 1 miliar untuk Universitas Bela Diri Kota Iblis, Fang Ping merasa masih cukup realistis.
Di bawah sorotan mata semua orang, kali ini Fang Ping tidak datang dengan teknik melayang.
Naik ke panggung, Fang Ping mengelilingi pandangannya, kemudian berseru lantang: "Kalian semua bisa menonjol dari jutaan petarung seantero negeri, masuk 200 besar, pasti naga dan phoenix di antara manusia! Tentu, kedatanganku kali ini salah satunya untuk melihat kalian."
"Yang kedua, kudengar banyak peserta yang terluka cukup parah dalam pertandingan ini, juga kekurangan dana untuk pengobatan."
"Sebagai penyelenggara, Universitas Bela Diri Kota Iblis yang mendorong partisipasi kalian, tidak boleh tinggal diam membiarkan ini!"
"Menyelesaikan apa yang sudah dimulai adalah ciri khas Universitas Bela Diri Kota Iblis, dan juga gaya khasku, Fang Ping."
"Aku tidak bisa menggantikan penderitaan kalian, tapi memberikan dukungan obat-obatan sederhana, itu masih bisa kulakukan."
"Universitas Bela Diri Kota Iblis memutuskan, untuk peserta yang terluka dalam kompetisi ini akan disediakan 1000 botol Air Penyembuhan, 200 butir pil pengerasan tulang level 1, dan 10 butir obat penyelamat nyawa!"
"Boom!"
Riuh rendah terdengar di bawah panggung!
Barang-barang para petarung ini harganya sangat mahal hingga menakutkan.
Air Penyembuhan adalah perlengkapan medis paling umum bagi petarung, memiliki efek kuat untuk penyembuhan tulang dan luka ringan di kulit.
Di sistem penukaran Universitas Bela Diri Kota Iblis, harganya 5 kredit per botol.
Pil pengerasan tulang tidak hanya membantu latihan, tapi juga mempercepat penyembuhan cedera tulang, sangat berguna, 15 kredit per butir.
Obat penyelamat nyawa, tak perlu diragukan lagi, adalah obat dewa sejati untuk menyembuhkan cedera organ dalam, harganya membuat petarung level 1 ingin mati - 200 kredit per butir.
Universitas Bela Diri Kota Iblis mengeluarkan obat senilai 10.000 kredit, setara dengan 300 juta di pasar!
Harga pasar sebenarnya adalah harga yang disepakati publik. Universitas ini memproduksi sendiri bahan bakunya dengan biaya produksi sekitar 100 juta, tapi diskon seperti ini jelas tidak berlaku untuk orang luar.
Untuk petarung yang tersingkir, universitas mengeluarkan 300 juta ditambah persiapan awal dan hadiah-hadiah, total biaya kompetisi mencapai 500 juta!
Seketika itu juga, suasana lokasi menjadi gempar.
Beberapa penonton berteriak: "Universitas Bela Diri Kota Iblis penuh kebajikan!"
"Juara pertama universitas bela diri, memang sesuai reputasinya!"
"Kalau mau kuliah, harus ke Universitas Bela Diri Kota Iblis! Sekolah seperti ini layak dituju!"
"Bukan untuk ketenaran atau harta, tapi untuk kemajuan jalan pedang. Perkataan Ketua Fang di upacara pembukaan, hari ini kupercaya!"
“……”
Beberapa orang bahkan menangis tersedu-sedu karena terlalu emosional.
Di kerumunan, seseorang berseru lantang: "Terima kasih Ketua Fang, terima kasih Universitas Iblis Bela Diri! Kukira dalam hidupku aku harus mengucapkan selamat tinggal pada jalan pedang, tapi tak kusangka... tak kusangka... Huu... huu..."
Orang ini membalut kepalanya dengan kain kasa, jelas-jelas petarung yang terluka dalam turnamen bela diri sebelumnya.
Fang Ping merasa lelah mental, "Apa orang bayaran yang Laozi atur sebodoh ini?"
"Kau sudah terluka sampai harus pensiun dari bela diri, masih ada waktu luang menonton pertandingan?"
"Sudah kubilang, atur petarung dengan luka ringan untuk memanas-manasi suasana. Dasar idiot yang mengatur petarung luka parah datang ke sini!"
……
Backstage.
Para hadirin jelas tak memikirkan hal itu. Masalah pengaturan orang bayaran hanya diketahui segelintir orang.
Beberapa petarung perempuan mahasiswa baru terharu sampai tak karuan, tersedu-sedu: "Ketua benar-benar baik. Ucapannya keras, tapi sebenarnya hatinya lembut. Bela dirinya kuat, wajahnya tampan..."
"Di angkatan kita ini, kemajuannya paling cepat. Baru sebulan lebih kuliah, hampir separuh sudah mencapai level satu bintang."
"Sungguh berharap Ketua bisa terus memimpin Universitas Iblis Bela Diri maju ke depan..."
Yang Xiaoman di samping juga lelah mental. Fang Ping tampan? Kuat? Baik hati?
"Mengapa aku tak pernah merasakan hal itu?"
"Apa si itu benar-benar bisa menyuap kalian semua?"
"Dasar sekelompok bebal! Uang ini kan bukan dari kantong pribadi Fang Ping. Coba suruh dia mengeluarkan uang pribadi!"
"Lagipula meski begitu, Klub Bela Diri kali ini untung besar."
"Uang sponsorship terkumpul lebih dari 100 juta."
"Biara siaran lebih banyak lagi, lebih dari 200 juta."
"Ditambah penjualan tiket sekarang yang hampir mencapai 100 juta."
"Baru saat ini saja Klub Bela Diri sudah mendapat pendapatan hampir 500 juta."
Dari sisi pengeluaran, meski terlihat mencapai 500 juta, kompetisi internal Universitas Bela Diri Kota Iblis menggunakan harga pokok, totalnya sekitar 200 juta saja.
Nanti bisa tambah pendapatan dari tiket, acara ini bawa reputasi untuk Universitas Bela Diri Kota Iblis plus untung 500-600 juta.
"Dia ini..."
Yang Xiaoman juga bingung mau bilang apa, hebat enggak sih?
Cukup hebat.
Cuma satu turnamen, dia bisa bikin seluruh negeri tahu. Sekarang semua memuji, banyak petarung yang terluka akan berterima kasih, bahkan yang tidak cedera juga lega karena beban finansial berkurang.
Turnamen panggung petarung paling ditakuti soal biaya pengobatan yang bisa mencapai ratusan ribu hingga jutaan.
Banyak petarung takut bertarung terlalu keras.
Sekarang dengan cara Universitas Bela Diri Kota Iblis ini, petarung bisa lebih leluasa.
Yang lebih krusial, apakah pengikut akan berani meniru?
Investasinya sangat besar. Jika efeknya tidak bagus, bukan cuma rugi tapi reputasi juga hancur.
Universitas Bela Diri Kota Iblis sebagai pelopor membuat preseden yang sulit diikuti pihak lain.
Mungkin banyak universitas bela diri atau pemerintah daerah yang mau mengutuk karena mereka tidak punya jalur produksi obat dan senjata seperti Universitas Bela Diri Kota Iblis, ikut-ikutan pasti rugi!
Fang Ping sebenarnya mengkonversi produksi obat dan senjata Universitas Bela Diri Kota Iblis menjadi uang tunai.
Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak bisa jual obat secara langsung, sekarang dengan alasan hadiah dan kompensasi, mereka "menjual" melalui tiket dan hak siar.
Tapi, beberapa perusahaan besar tidak bisa berdebat.
Jika dipikir lebih dalam, kompetisi kali ini membuat Universitas Bela Diri Kota Iblis benar-benar Dapat Reputasi dan Harta, mana seperti kata Fang Ping yang mengaku tidak mengincar reputasi atau harta.
Yang Xiaoman merasa perasaan campur aduk, beberapa orang di sampingnya juga merasakan hal serupa.
Fu Changding bertanya lembut: "Dengan begini, reputasi sudah didapat. Dengan reputasi dan kekuatan... dia berhasil membangun nama. Jika diulangi beberapa kali, saat kekuatannya cukup, baik kembali ke Nanjiang sebagai Gubernur atau tetap di Universitas Bela Diri Kota Iblis, semuanya akan mulus, apalagi sudah memiliki dukungan massa."
Petarung dalam kompetisi kali ini berasal dari seluruh negeri.
Beberapa tahun kemudian, sebagian besar akan mencapai kelas dua bahkan tingkat tiga, menjadi tulang punggung di daerah masing-masing.
Sebab petarung yang datang kali ini hampir semuanya berada di tahap tinggi ke atas.
Dengan fondasi ini, dan bukan cuma setahun tapi beberapa tahun, reputasi Fang Ping benar-benar bisa mencapai puncak.
Meski masih muda, begitu lulus dan kekuatannya memadai, menjadi pimpinan tingkat atas pun tak ada yang meragukan.
Zhao Lei tidak terlalu banyak berpikir, bergumam: "Yang krusial tetap kekuatan!"
Fu Changding dan Yang Xiaoman serentak mengedipkan mata putih, Dasar, kau dipukul sampai bodoh ya!
Kita sedang membahas strategi membangun reputasi, kau langsung bicara soal kekuatan, sedang merindukan apa?
Hanya punya kekuatan saja cuma mewakili kemampuan bertarung, bukan hal lain.
Banyak master yang kuat, tapi tidak semua jadi pimpinan manusia, mengapa? Karena kurang reputasi dan metode!
……
Kejadian di backstage tidak jelas bagi Fang Ping.
Setelah mengumumkan urusan obat, Fang Ping melanjutkan: "Tak perlu banyak bicara. Putaran pertandingan ini telah berakhir. Untuk petarung yang masuk 100 besar, aku beri kesempatan tambahan: bergabung dengan Klub Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk memilih satu set teknik tempur menengah! Semoga kalian terus bersemangat. Tahun ini tingkat satu, tahun depan tingkat tiga! Di turnamen bela diri tingkat dua dan tiga berikutnya, aku harap bisa melihat siluet kalian lagi!"
Usai menyampaikan pidato, Fang Ping turun dari panggung.
Sorak-sorai memenuhi arena.
……
Backstage.
Begitu Fang Ping tiba, beberapa petarung perempuan mahasiswa baru segera mendekat dengan ekspresi mengagungkan, tak ada lagi ketakutan seperti sebelumnya.
"Ketua ini benar-benar orang baik."
"Tentang kabar burung itu, pasti ada yang cemburu lalu sengaja mencela."
Fang Ping tersenyum ramah, memberi isyarat tangan hingga akhirnya berhasil membubarkan kerumunan setelah beberapa saat.
Begitu mereka pergi, raut Fang Ping langsung berubah. Ia menatap Fu Changding dan yang lain: "Zhao Lei! Aku menyuruhmu bertanding di Universitas Normal Tiongkok Timur, tapi kau malah kalah. Tahukah kau ini mempermalukan diri?"
"Yang Xiaoman! Kau juga kalah di pertandingan Universitas Sains dan Teknologi Huabei. Bagaimana latihanmu ini?"
"Kalian bahkan kalah dari Tang Wen! Setidaknya dia bisa masuk 200 besar dan punya harapan ke 100 besar. Kalau masih memalukan seperti ini lain kali, jangan kembali ke kampus!"
Zhao Lei diam seribu bahasa. Baru mencapai tahap tengah level tiga, dia sudah menghadapi petarung tahap tinggi level tiga yang terus memukulinya.
Kekuatan tak memadai - dipukul dan dimaki harus diterima dulu.
Yang Xiaoman membantah: "Aku baru saja naik ke level tiga..."
"Itu karena kamu lemah, lihat Zhao Lei yang seangkatan denganmu sudah mencapai tahap tengah level tiga, Chen Yunxi juga tahap tengah level tiga, bahkan Fu Changding hampir menyentuh tahap tengah level tiga..."
Fu Changding menatap langit, kenapa saat menyebut namaku menggunakan frasa "bahkan Fu Changding"?
Apa maksudnya?
"Lalu, Zhao Xuemei yang masuk bersamamu, mengapa dia menang sedangkan kamu kalah?"
Zhao Xuemei di samping tampak ragu-ragu, "Aku melawan petarung tahap awal level tiga, sedangkan Yang Xiaoman melawan petarung tahap tengah level tiga."
Namun Fang Ping tidak memberinya kesempatan berbicara, dengan nada prihatin berkata: "Kawan-kawan, kita semua adalah rekan satu kelas. Aku sudah mencapai tahap tinggi Kelas 4! Melihat perkembangan kalian yang lambat, hatiku tersayat!"
Seketika semua yang hadir langsung paham!
Tahap tinggi Kelas 4!
Fu Changding segera menyambut: "Luar biasa! Jago banget! Benar-benar hebat sudah mencapai tahap tinggi Kelas 4..."
Mulut mereka berkata biasa saja, tapi dalam hati sudah ingin mengumpat.
Apa sih nak ini gila?
Sudah tahap tinggi Kelas 4!
Baru berapa hari sejak dia naik ke Kelas 4?
Masih mau kasih orang hidup nggak ini?
Naik tingkat di Kelas 4 lebih cepat daripada yang masih di level satu bintang, benar-benar nggak bisa hidup tenang!
Bahkan Yang Xiaoman yang biasa menentangnya, kali ini juga diam seribu bahasa.
Tahap tinggi Kelas 4!
Ini berarti akhir tahun Fang Ping pasti akan mencapai puncak, tahun depan di tahun ketiga kemungkinan besar akan stabil di tingkat lima.
Murid petarung tingkat lima, bahkan di Universitas Bela Diri Ibu Kota dan Universitas Bela Diri Kota Iblis pun sebenarnya tidak banyak yang mencapai.
Tahun lalu ada, itu karena angkatan tahun lalu memang benar-benar kuat.
"Sedangkan Fang Ping, apakah bisa mencapai level enam di tahun keempat?"
"Bukan tidak mungkin."
"Seorang pejuang yang langsung level enam saat wisuda, layak sombong, layak memandang rendah banyak orang."
Beberapa orang saat ini merasakan perasaan sampah dalam diri mereka.
Sebenarnya, mereka baru masuk tahun kedua, terutama Zhao Lei dan petarung lain yang baru mencapai tahap tengah kasta tiga. Mungkin tak lama lagi bisa naik ke tahap tinggi kasta tiga - strata elit sejati.
Bahkan Xie Lei dengan tulang tempering ketiga baru mencapai tahap tinggi kasta tiga di semester bawah tahun kedua, mendekati akhir semester. Justru latihan di puncak performa tidak terlalu lambat.
Zhao Lei, Chen Yunxi dan yang lain sangat mungkin melampaui Xie Lei di tahun kedua - kecepatan yang luar biasa.
Namun ketika teman sekelas sudah satu level lebih tinggi, wajar jika mereka sedikit patah semangat.
Fang Ping mendesah pelan sambil menggeleng, "Jangan puji aku. Semua harus lebih berusaha. Waktu Tak Menunggu, fokuslah pada jalan pedang. Beberapa rekan, selesaikan urusan resmi. Tiru Zhao Lei yang total berlatih, jangan menyebarkan skandal di luar." Keadilan ada di hati orang. Lihat saja, siapa yang percaya skandal itu?"
Yang Xiaoman menengadah ke langit. Lebih baik sebut nama langsung daripada pakai istilah "beberapa rekan".
"Xiao Man, aku punya harapan besar padamu. Dulu di antara para siswi, kaulah yang paling kusukai. Tapi kau masih mengecewakanku."
Yun Xi tahap tengah level tiga, Xuemei hampir mencapai tahap tengah level tiga. Dengan Tempering Tulang Kedua, manfaatkan keunggulanmu di tahap kasta tiga ini, berlatihlah keras.
Rekan-rekan siswa, berusahalah! Jalan pedang panjang nan berliku, aku menantimu di puncak para pejuang!"
Fang Ping dengan kedua tangan di belakang punggung, melangkah pergi.
Begitu dia pergi, Zhao Lei berkata, "Sudah kukatakan, kekuatan adalah raja. Tanpa kekuatan, kau bahkan tak bisa berpura-pura melebihinya. Ada apa cara?"
Yang hadir serentak mengangguk!
Benar adanya!
Orang kuat begini, wajahnya kurang tebal dibanding orang lain.
Yang Xiaoman menyindir, "Dia sekarang benar-benar lebih berwibawa daripada rektor. Menurut kalian, rektor tidak mengintervensi? Dia menguasai semua urusan besar-kecil di Universitas Iblis, tinggal mengatur para mentor saja..."
Fu Changding tersenyum pahit, "Siapa bilang cuma mentor? Kemarin dia bahkan mendatangi kantor rektor, mengajukan agar distribusi sumber daya untuk mentor juga di bawah kendali Klub Bela Diri. Direktor mengusirnya keluar. Dia benar-benar gila merebut kekuasaan, nyali besar. Aku sungguh kagum."
Berani merebut kekuasaan dari pejuang Realm Tubuh Emas level delapan!
Fang Ping bahkan berani menuntut wewenang alokasi sumber daya mentor. Fu Changding mengira dia sudah gila.
Menguasai wewenang alokasi sumber daya mentor berarti terlalu banyak implikasi. Dengan itu, Wu Kuishan dan kawan-kawan akan menjadi boneka Fang Ping.
Mereka saling pandang, tak bersuara.
Sudahlah, jangan ganggu orang gila ini belakangan. Dia sudah arogan sampai berani menantang level delapan, siapa lagi yang tak berani dia lawan?
……
Fang Ping yang baru keluar dari gym sama sekali tak merasa dirinya arogan.
“Menurut perkataan Fang Ping, dia sedang melatih keberanian.”
“Raja monster level delapan pernah dia ganggu, tapi manusia level delapan belum pernah. Kemarin dia memancing kemarahan Wu Kuishan. Begitu Lao Wu melepaskan tekanan energinya, Fang Ping hampir remuk.”
“Ini memberi Fang Ping pemahaman jelas: Ketemu orang level delapan, harus merendahkan diri sepenuhnya. Jangan sekali-kali berpikir bisa melawan mereka.”
“Tidak, level tujuh juga sama! Pokoknya kalau ketemu ahli level tinggi, larilah secepat mungkin!”
“Fang Ping menyadari jurang perbedaan. Dia merasa saat ini pikirannya sangat jernih. Jangan percaya omongannya dulu yang mengaku bisa lolos dari ahli level delapan.”
“Bab 318: Terlalu Menganggap Tinggi Saya!”
“Pukul 7 malam.”
“Fang Ping membersihkan golok panjangnya, ragu sejenak, akhirnya meletakkan senjata itu.”
“Kali ini mungkin tidak perlu dipakai. Membawa golok justru menambah beban.”
“Ditemani empat ahli level tinggi saja masih bisa celaka, berarti saya benar-benar sial tingkat dewa.”
“Fang Ping bergumam pelan: Tugas ini sebenarnya tingkat bahayanya tidak tinggi.”
“Setelah mengecek pil-pil obat di sakunya, dia menghitung 11 butir obat penyelamat nyawa. Selama bukan situasi fatal, obat ini cukup untuk menyelamatkan nyawa.”
……
“Di luar gerbang Universitas Bela Diri Kota Iblis.”
“Zhang Yuqiang tersenyum angguk, membuka pintu mobil: “Ketua Fang, silakan!””
““Menteri Zhang terlalu sopan.””
“Fang Ping masuk ke mobil dinas Zhang Yuqiang. Di depan kemudi duduk sopir pribadinya.”
“Fang Ping melirik sopir itu, menghela nafas tanpa bicara.”
“Zhang Yuqiang tahu isi hatinya, tapi tak berusaha menjelaskan.”
“Untuk membuat situasi lebih meyakinkan, Pemerintah Nanjiang harus menunjukkan komitmen mereka.”
“Zhang Yuqiang secara pribadi menemani Fang Ping ke Nanjiang, ini merupakan pertanda awal kerjasama antara Nanjiang dan Universitas Bela Diri Kota Iblis.”
“Jika tidak, Fang Ping sebagai tokoh penting yang menghubungkan Universitas Bela Diri Kota Iblis dengan Nanjiang pergi ke Nanjiang untuk pembicaraan bantuan Universitas Bela Diri Kota Iblis, tetapi pihak Nanjiang bahkan tidak menampakkan diri, menunjukkan sikap Nanjiang yang terlalu dingin dan tidak sesuai dengan keseriusan Zhang Dingnan.”
“Di dalam mobil, Fang Ping langsung memejamkan mata untuk mengumpulkan energi begitu masuk, jelas tidak berminat mengobrol.”
“Zhang Yuqiang juga diam, menatap keluar jendela, tak diketahui sedang memikirkan apa di dalam hati.”
……
“Universitas Bela Diri Kota Iblis.”
“Lantai dua kantin.”
“Pak Li memegang gelas anggur, menyesap perlahan dengan rileks sambil tersenyum sumringah: 'Ini simpanan saya sepuluh tahun lalu, ternyata masih ada, rasanya benar-benar enak.'”
“Lü Fengrou di seberang langsung menenggak habis isi gelasnya, berkata datar: 'Kupikir kau akan mewariskan Pedang Abadi padanya, mengapa tidak?'”
“Sudahlah, bukan barang bagus juga.”
“Pak Li tertawa kecil: 'Pedang Abadi telah kurasah selama sepuluh tahun, sayang untuk diberikan.'”
“Sepuluh tahun terakhir, kau belum pernah mengeluarkan pedang kan?”
“Sepertinya iya.”
“Sepuluh tahun mengasah sebilah pedang, bagaimana hasil asahanmu ini?”
“Tidak tahu.”
“Pak Li tersenyum lebar: 'Pernah membenci, menggerutu, marah, kecewa. Pedang ini kusembunyikan selama sepuluh tahun, mungkin tak lama lagi dunia persilatan akan kembali mendengar legenda Li Changsheng, satu pedang membantai dewa, menurutmu cukup perkasa tidak?'”
“Lü Fengrou tidak menjawab. Pak Li mengangkat gelasnya, menghabiskan anggur lalu berdiri sambil tersenyum: 'Aku akan pergi melihat.'”
“Untuk apa kau pergi? Sudah ada empat orang yang mengawal, apa masih perlu kau turun tangan?”
"Lihat keramaian, sekalian lakukan pengintaian situasi. Membunuh level tujuh, aku merasa tidak terima aduh!"
"Hahaha......"
Pak Li tertawa terbahak-bahak, siluetnya bergerak, melompat keluar dari jendela samping.
Lü Fengrou tidak ikut, tetap melanjutkan minum sendiri.
……
Nanjiang.
Kantor Gubernur.
Ruang rapat kecil.
Saat ini, duduk tujuh delapan orang, semuanya pimpinan Nanjiang.
Semua hadirin hening, baru bersuara ketika Zhang Dingnan melangkah masuk disambut salam.
Zhang Dingnan mengangguk halus, duduk di kursi utama dan bersuara berat: "Kalian semua, gerbang liang bumi Nanjiang akan segera dibuka. Pusat dan komando militer, termasuk Nanjiang sendiri, telah menyiapkan persiapan matang.
Tapi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, dukungan dari berbagai pihak semakin banyak semakin baik.
Di antaranya, Universitas Bela Diri Kota Iblis adalah yang terpenting!
Universitas Bela Diri Kota Iblis memiliki tiga petarung high-level, termasuk Raja Ular level delapan, puluhan level enam, ratusan realm menengah.
Ini adalah kekuatan setara dengan dunia persilatan Nanjiang, jadi mendapatkan dukungan mereka adalah target serangan utama kita selanjutnya.
Untungnya, Nanjiang melahirkan banyak bakat. Fang Ping dari Yangcheng menjabat sebagai Ketua Klub Seni Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis, masih terikat kampung halaman dan berniat mendukung Nanjiang.
Tapi satu batang sulit menopang, Fang Ping juga tak bisa memutuskan sendiri.
Sebelumnya, aku menyuruh Menteri Yu Qiang ke Kota Iblis untuk bernegosiasi dengan Fang Ping. Kini sudah ada hasil jerih payah, Fang Ping akan kembali ke Nanjiang malam ini untuk berdiskusi detail.
Hadirin sekalian adalah pilar Nanjiang. Malam ini kita harus bersama-sama membujuk Fang Ping."
"Begitu Zhang Dingnan selesai bicara, seorang pria paruh baya berbaju militer di depan berkata dengan suara berat: "Gubernur, apakah Fang Ping bisa membujuk Universitas Bela Diri Kota Iblis?"
"Harapannya besar. Mentor Fang Ping adalah Lü Fengrou, sedangkan Wu Kuishan adalah pasangan Lü Fengrou. Meski ada kabar burung tentang ketidakharmonisan mereka, tetap saja itu hanya rumor.
Lagipula Fang Ping sendiri sekarang sudah memiliki pengaruh tertentu di Universitas Iblis, dengan dukungan dari sejumlah mentor.
Perkembangannya sangat cepat. Setelah Rektor Zhang meninggal menggunakan teknik pengorbanan, meski Wu Kuishan juga level delapan, perbedaan prinsip membuatnya tidak didukung mayoritas pihak di Universitas Iblis.
Walau Fang Ping baru muncul belakangan, banyak mentor merasa ia mungkin segera mencapai level tujuh. Nanti... Wu Kuishan mungkin hanya akan jadi rektor sementara."
"Bukankah Gubernur terlalu mengagungkan Fang Ping? Banyak jenius di Universitas Iblis, termasuk lulusan tahun lalu yang wisuda di tingkat lima. Fang Ping sendiri baru masuk tingkat empat..."
"Jangan salah. Latar belakang setiap orang berbeda. Para murid tingkat lima itu sebenarnya mendapat dukungan keluarga mereka - ini rahasia umum.
Sebaliknya Fang Ping tidak punya latar belakang keluarga, tapi perkembangannya justru lebih cepat.
Orang tanpa koneksi seperti Fang Ping lebih cocok memimpin Universitas Iblis. Saat ini sangat sedikit yang layak, termasuk Huang Jing dkk yang sebenarnya punya keluarga aristokrat - ini bisa jadi berkah atau kutukan.
Setidaknya dengan dia memimpin, kita tidak perlu khawatir Universitas Iblis akan jadi kekuatan bersenjata keluarga tertentu..."
Sambil berkata, Zhang Dingnan tertawa: "Tentu, ini urusan Universitas Bela Diri Kota Iblis. Tujuan kita bukan menentukan siapa yang akan mengambil alih universitas di masa depan, tapi kondisi saat ini. Fang Ping saat ini masih memiliki pengaruh cukup besar di Universitas Bela Diri. Jika dia memberikan dukungan penuh, keputusan universitas tidak akan berat sebelah."
Di ruang rapat, seseorang bertanya lembut: "Apakah Fang Ping akan mengalami masalah saat kembali ke Nanjiang? Sebelumnya dia sangat vokal tentang memberantas sekte sesat saat pembukaan turnamen bela diri. Jika niatnya membantu Nanjiang diketahui oleh sekte itu..."
Zhang Dingnan menjawab: "Kami sudah mempertimbangkan itu. Saya telah meminta Menteri Yu Qiang mengawal Fang Ping kembali ke Nanjiang... Dan... Jika sekte sesat berani bertindak, kali ini mereka akan menyesal!"
"Maksud Gubernur adalah..."
"Liu Lao sudah pulang."
Para hadirin menghela napas lega. Pria berbaju militer itu tersenyum: "Kalau begitu tidak ada masalah. Saya heran kenapa dua hari terakhir tidak melihat Liu Lao. Dengan pengawalan master pejuang, pasti aman sepenuhnya."
Zhang Dingnan mengangguk: "Saya juga khawatir akan hal itu, makanya meminta bantuan Liu Lao untuk pergi. Selain itu..."
Zhang Dingnan memandang para hadirin: "Untuk memastikan perjalanan berjalan lancar, sebaiknya kita tidak keluar dari sini. Mari kita duduk sebentar sambil membahas hal lain sembari menunggu Fang Ping. Bagaimana pendapat kalian?"
Seseorang dalam kerumunan tertawa: "Gubernur tidak percaya pada kami juga? Baiklah, mari bahas urusan resmi. Dari Shanghai ke Nanjiang hanya tiga empat jam berkendara. Apakah Fang Ping sudah berangkat?"
"Sudah, sekarang hampir keluar dari Shanghai."
Para hadirin mengangguk ringan, tidak bertanya lebih lanjut. Toh mereka semua tetap di ruang rapat, mengetahui atau tidak tidak menjadi masalah.
……
Pukul 9 malam.
Di dalam mobil.
Fang Ping yang selama ini memejamkan mata tiba-tiba membuka matanya: "Sudah sampai mana?"
"Kota Jian'an."
"Sebentar lagi. Lewat Jian'an, kita masuk wilayah Nanjiang."
Sambil berkata, Fang Ping membuka jendela mobil. Angin malam menyapu wajahnya, membawa hawa dingin.
"Tujuan kita ke Nanjiang ini, soal liang bumi..." Fang Ping berhenti sejenak, "Apa tidak masalah membicarakan ini di sini?"
"Tidak masalah. Lao Chen sudah tahu tentang liang bumi."
"Bagus." Fang Ping melanjutkan, "Menurutku soal liang bumi belum jadi yang terpenting. Liang bumi belum terbuka, jadi tidak perlu buru-buru. Justru sekte sesatlah yang jadi ancaman terbesar."
"Waktu aku menjalankan misi di Nanjiang kemarin, sekte sesat sangat merajalela. Mereka bahkan berhasil mengumpulkan lebih dari seribu petarung. Ini masalah serius."
"Jika Nanjiang dan Universitas Bela Diri Kota Iblis bekerja sama, langkah pertama harus membersihkan kembali masalah anggota sekte sesat di Nanjiang..."
Zhang Yuqiang mengangguk, "Masalah ini juga jadi perhatian Gubernur. Tapi anggota sekte sekarang menyamar sangat dalam. Seperti yang Ketua Fang tahu, mereka menyamar sebagai orang biasa. Bahkan ada yang punya identitas resmi sebagai kamuflase. Sulit dilacak tuntas..."
"Tergantung keseriusannya. Pasti ada jejak-jejaknya. Jika Nanjiang memberi kontribusi, Universitas Bela Diri Kota Iblis juga akan bantu. Bahkan menghubungi senior-senior yang sudah wisuda. Mereka menjabat posisi tinggi di berbagai daerah. Jika semua bekerja sama menjaring langit, mana mungkin sekelompok badut bisa bersembunyi di bawah tanah?"
Tiba-tiba Fang Ping bertanya, "Ini Jalan Tol Anjiang kan? Kok sepi sekali?"
Zhang Yuqiang menyembulkan kepala melihat keluar, lalu mengangguk pelan: "Iya, Jalan Tol Anjiang. Malam hari memang biasanya sepi."
Fang Ping masih mengerutkan kening, berpikir sejenak, tiba-tiba membalikkan badan keluar dari jendela mobil dan berdiri di atap gerobak.
"Liu Lao, apakah Anda ada di sini?"
"Liu Lao?"
Fang Ping memanggil beberapa kali. Setelah beberapa saat, dari kegelapan, sebuah siluet turun dari langit. Liu Polu muncul di hadapannya.
Fang Ping seolah legah, berbisik: "Liu Lao, tidak ada bahaya kan?"
"Tidak masalah, saya hanya mengikuti dari belakang. Sekte sesat juga tidak seberani itu."
"Kalau begitu merepotkan Liu Lao. Nanti saya traktir Anda minum alkohol."
Liu Polu tersenyum, siluetnya melompat lagi dan menghilang dalam kegelapan.
Fang Ping kembali masuk ke dalam mobil sambil tertawa: "Ternyata hanya menakut-nakuti diri sendiri. Tidak apa-apa, Liu Lao mengikuti dari belakang. Ada seorang master yang menemani, hati jadi lebih tenang."
"Jujur saja, sekarang saya tidak berani keluar dari Shanghai. Masalah sekte sesat ini belum tuntas, hati masih was-was."
"Saya bahkan ingin memindahkan keluarga ke Shanghai. Keamanan di Nanjiang kurang terjamin."
"Ketua Fang terlalu khawatir. Di Nanjiang, keamanan pasti terjamin. Lagipula petarung tingkat tinggi dari sekte sesat tidak banyak. Pejuang kita mengawasi ketat, mereka tidak berani sembarangan muncul..."
Sebelum Zhang Yuqiang selesai bicara, Fang Ping tiba-tiba menggebrak meja: "Kabur!"
Suaranya belum reda, Fang Ping sudah melompat keluar jendela tanpa ragu, mengayunkan ujung kaki ke tanah, melesat menghilang dari tempatnya.
Zhang Yuqiang di dalam mobil juga cepat bereaksi, melompat keluar jendela dan langsung kabur!
"Baru saja dua orang meninggalkan mobil, kaca mobil tiba-tiba meledak, kemudian mobil seolah berubah menjadi adonan, seketika terempa menjadi lempengan besi."
"Sopir di mobil, gagal melarikan diri, bahkan sudah tewas saat proses pengepresan terjadi."
"Tidak bisa kabur!"
"Di udara, tawa ringan terdengar, tanpa jeda langsung menyambar ke arah Fang Ping."
"Di belakang, Liu Polu baru hendak muncul, seseorang di sampingnya berkata: 'Saudara Liu, mari kita mengobrol...'"
"Liu Polu menggebrak meja: 'Berani sekali, berani mengerahkan dua level tujuh!'"
"Kalian semua pantas mati! Universitas Bela Diri Kota Iblis () tidak fokus mengurus Kota Iblis, malah kau jaga Nanjiang. Si kecil itu juga mulai menunjukkan taring. Kali ini dengan membunuh kalian berdua, lihat berani lagi bersinar!"
"Dalam kegelapan, siluet manusia menerobos udara, kilatan cahaya langsung menyambar kepala Liu Polu."
……
"Pada saat yang sama."
"Fang Ping meneriakkan mantra sambil melompat puluhan meter, tujuh lubang di wajahnya mengucur darah, dari jarak puluhan meter nyaris menahan tekanan spiritual lawan."
"Hah... Tidak boleh membiarkanmu hidup!"
"Di udara, pejuang sekte sesat mengeluarkan suara terkejut, jelas terkejut. Meski jarak cukup jauh, Fang Ping bisa menahan tekanan spiritualnya - ini tidak biasa."
"Para bos, mana mereka!"
"Fang Ping kabur seperti orang gila, berteriak keras."
"Masih ada tiga pejuang, mana mereka?"
"Datang!"
"Suara Tian Mu bergema dari kejauhan, seketika turun dari langit, mengayunkan tinju udara ke arah pejuang sekte sesat di angkasa."
"Gedebuk!"
"Dentuman keras tidak hanya terdengar di tempat ini."
Chen Yaoting juga segera melayang mendekat, tertawa terbahak-bahak sambil berkata: "Hei nak Fang, kau berhasil! Ternyata berhasil memancing keluar satu level delapan dan dua level tujuh! Sekte sesat ini benar-benar menggerakkan seluruh pasukan hanya untuk mengambil nyawamu!"
Fang Ping yang sudah kabur hampir satu kilometer, wajahnya pucat pasi marah: "Dasar bangsat sekte sesat! Kalian tunggu saja! Buat bunuh saya perlu banyak pejuang level tinggi begini?!"
"Hmph!"
Dengusan keras menggema di langit.
Fang Ping terlalu menganggap diri sendiri!
Kali ini, sekte sesat mengerahkan satu level delapan dan dua level tujuh. Fang Ping hanya salah satu target, sasaran lainnya adalah Liu Polu.
Dari empat master Universitas Bela Diri Kota Iblis, Rektor Zhang (pejuang level delapan) telah gugur. Jika Liu Polu (puncak level tujuh) runtuh lagi, universitas hanya bisa bertahan di Shanghai tanpa bisa lagi membuat keonaran.
Fang Ping yang mengira tiga pejuang level tinggi datang khusus untuknya benar-benar menggelikan.
"Kou Jiangbian, Tian Mu, Chen Yaoting... Bagus, bagus! Tak menyangka masih terjebak dalam rencanamu. Tapi kalian pikir sudah menang?!"
Di udara, seorang pejuang sekte sesat membentak dingin. Kemampuan spiritualnya tiba-tiba dilepaskan, membuat seluruh jagad seakan membeku.
"Bunuh!"
Teriakan perang kuno menggema. Di kejauhan, Kou Jiangbian di udara berubah menjadi Buddha berkulit emas, memancarkan kilau keemasan yang langsung menghilang dan muncul seketika di atas kepala si pembicara tadi.
"Di sisi ini, Tian Mu juga menggebrak meja, tinju emasnya menerobos udara bagai merobek tabir langit, memantulkan cahaya kegelapan malam yang terang benderang."
"Tian Mu!"
Petarung sekte sesat yang sebelumnya memburu Fang Ping menjerit, sebuah perisai tiba-tiba muncul di depannya melalui materialisasi kemampuan spiritual!
Sesaat kemudian, Fang Ping yang masih berlari di kejauhan mendengar suara "Krak" yang nyaring.
Tian Mu menghantamkan tinjunya seolah memukul perisai logam, dalam sekejap menghancurkan perisai itu berkeping-keping.
"Lao Chen, bantu Liu Lao!"
Chen Yaoting yang bertugas dukungan juga tak ragu-ragu. Tian Mu sepenuhnya menekan lawan, sementara Liu Polu terkendala di sisi lain.
"Hari ini akan kutumpas kalian bertiga! Lihat berapa banyak pasukan yang tersisa!"
Tian Mu tertawa terkekang, cahaya Golden Body-nya memancar terang menyinari sekeliling.
……
Bersamaan dengan itu,
Fang Ping yang telah berlari hampir 2 kilometer berhenti, bergumam dengan umpatan kesal.
Tiga petarung high-level!
Bahkan ada pejuang Tubuh Emas level delapan.
Kalau bukan karena sudah mengundang dua pejuang level delapan sebagai dukungan, bersiaplah mati! Liu Polu pun pasti tewas.
Kali ini Zhang Dingnan mengeluarkan goloknya, keuntungan besar yang diraih.
Keempat petarung ini bisa dikatakan semua diundang Fang Ping, termasuk Liu Polu yang merupakan rektor kehormatan Universitas Bela Diri Kota Iblis.
"Gedebuk!!!"
Dentuman dahsyat menggema di seluruh jagad.
“Energi di sini sangat kuat! Meski jaraknya jauh, Fang Ping masih merasakan tekanan.”
Saat melihat dua kilau emas terbang ke arahnya, Fang Ping panik: “Tuan Kou, jangan ke sini!”
Sambil berteriak, Fang Ping lari sekencang mungkin ke samping.
Di depan, tiga petarung level tujuh sedang bertarung. Bumi pecah, batu beterbangan. Fang Ping mengubah arah lagi.
Tujuh petarung high-level, tiga Pejuang Tubuh Emas bertarung. Tekanan dan krisis menyelimuti Fang Ping.
Sedikit ceroboh terseret masalah, akibatnya kematian.
Dari kejauhan, aura high-level muncul. Fang Ping tak tahu itu bala bantuan sekte atau master lokal.
Fang Ping ingin segera melarikan diri dari zona pertempuran ini.
Para master itu takkan peduli pada petarung level empat sepertinya.
“Jangan ikut lari ke arahku!”
Sambil lari, Fang Ping bergumam: “Tian Mu dan Liu Polu sudah menekan lawan mereka.”
Tapi Tuan Kou selevel dengan lawannya. Keduanya bertarung sambil mendekati Fang Ping.
Meski terus bertarung, kecepatan mereka tetap mengalahkan lari Fang Ping.
“Aku belok, kalian ikut belok! Kalian mau apa?!”
Fang Ping ingin muntah darah. Apa Tuan Kou sengaja?
"Dua pejuang level delapan bertarung, aku kalau tersenggol sedikit bisa kehilangan setengah nyawa. Bisakah kalian bertarung lebih jauh?"
