"Fang Wenxiang belum benar-benar bodoh, pindah ke Universitas Bela Diri Kota Iblis bukanlah hal sepele."
"Meski perkataan Fang Ping... sebenarnya membuatnya tertarik, tapi Fang Wenxiang hanya merenungkannya, tidak berani benar-benar mengutarakan keinginan pindah."
"Namun Fang Ping ini sedang menggoyahkan jantung jalan pedang-nya, membuat Fang Wenxiang siaga penuh, kemudian diam seribu bahasa."
"Perjalanan penempaan jiwa terus berlanjut."
……
"Dua puluh menit kemudian, Universitas Bela Diri Ibu Kota."
"Kota Iblis! Kota Iblis! Tak ada tandingannya di dunia!"
"Universitas Bela Diri Kota Iblis nomor satu, siapa berani menantang!"
"Seluruh jalan pedang dunia, terkumpul di Universitas Bela Diri Kota Iblis!"
“……”
"Saat Fang Ping dan rombongan turun dari mobil, sorak-sorai dan yel-yel bergemuruh silih berganti."
"Di luar gym Universitas Bela Diri Ibu Kota, perwakilan kampus-kampus lain tertegun bingung."
"Di mana sebenarnya lokasi pertandingan kita?"
"Mana staf Universitas Bela Diri Ibu Kota?"
"Yakin tidak salah tempat?"
"Ini kandang siapa sebenarnya!"
……
"Di dalam gym."
"Pembawa acara bukan lagi penyiar pertandingan tingkat satu sebelumnya, melainkan dua pejuang level enam, pria dan wanita."
"Mendengar sorak-sorai di luar, komentator pria paruh baya tertegun sejenak lalu berseru lantang: 'Sorakan dari luar gym sudah terdengar, tim juara pertandingan pertukaran angkatan lalu dari Universitas Bela Diri Kota Iblis memang sangat populer.'"
"Komentator wanita menambahkan: 'Benar sekali. Keunggulan kandang tuan rumah Universitas Bela Diri Ibu Kota sepertinya tidak terlalu berpengaruh.'"
"Di dalam arena, terkumpul banyak penonton yang sebagian besar adalah praktisi seni bela diri."
Tata letak gym Universitas Bela Diri Ibu Kota sangat mirip dengan Universitas Bela Diri Kota Iblis, atau lebih tepatnya, sebenarnya Universitas Bela Diri Kota Iblis-lah yang meniru Universitas Bela Diri Ibu Kota. Karena Universitas Bela Diri Ibu Kota adalah universitas bela diri pertama, kampus-kampus bela diri yang didirikan kemudian umumnya mengadopsi tata letak mereka.
Saat ini, di lantai dua.
Seorang master pejuang dari Universitas Bela Diri Ibu Kota berkata dengan dingin: "Apakah Universitas Bela Diri Kota Iblis sekarang hanya bisa menggunakan tipu muslihat kecil seperti ini?"
Huang Jing tersenyum sumringah: "Apa maksudmu? Popularitas Universitas Bela Diri Kota Iblis memang fakta. Wajar saja kami disukai publik. Di kandang sendiri Universitas Bela Diri Ibu Kota pun, kami masih menahan diri. Bayangkan jika di kampus kami, murid-murid pasti akan menunjukkan daya tarik ke dalam yang jauh lebih kuat."
"Justru Universitas Bela Diri Ibu Kota... Murid-muridnya sepertinya kurang antusias."
"Sebuah universitas bela diri yang bahkan tak punya daya tarik ke internal dasar, ini adalah kegagalan terbesar dalam sistem pendidikan!"
"Setiap murid Universitas Bela Diri Kota Iblis bangga menjadi bagian dari kampusnya. Tapi di sini, aku sama sekali tak melihat kebanggaan seperti itu."
Beberapa mentor dari Universitas Bela Diri Ibu Kota berubah ekspresi wajahnya setelah mendengar ucapan Huang Jing.
Memang benar, antusiasme murid Universitas Bela Diri Ibu Kota kurang terlihat.
Atau lebih tepatnya, tak ada yang mengorganisir.
Klub Bela Diri sibuk mempersiapkan petarung-petarung andalan untuk pertandingan, tapi mengabaikan peran murid biasa. Sebagai praktisi bela diri, hal-hal seperti sorakan penyemangat pun dianggap remeh oleh Universitas Bela Diri Ibu Kota.
Siapa sangka, kelengahan ini dimanfaatkan Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Sorak-sorai di luar pintu bergemuruh tak henti, sampai-sampai orang yang tak tahu situasi mengira ini pertandingan di kampus Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Beberapa mentor Universitas Bela Diri Ibu Kota, termasuk dua master, kini terdiam tak bisa membantah.
Dalam hal kemampuan organisasi, Universitas Bela Diri Ibu Kota memang kalah satu langkah.
"Sebagai universitas bela diri pertama di seluruh negeri, Universitas Bela Diri Ibu Kota juga merasa tidak perlu mengorganisir [acara], agak mempermalukan diri. Tapi jelas, ide mereka tidak mewakili pemikiran massa."
"Para penonton di dalam arena saat ini semuanya teralihkan perhatiannya."
"Di bawah panggung, bisikan-bisikan membahas Universitas Silat Iblis bersahut-sahutan."
"Dua master dari Universitas Bela Diri Ibu Kota saling berpandangan, sama-sama merasa campur aduk. Hanya bisa berkata bahwa komersialisasi dan sikap oportunis Universitas Silat Iblis terlalu berlebihan, hanya ini cara menghibur diri mereka."
"Kompetisi pertukaran universitas bela diri yang begitu serius, kok bisa semeriah ini!"
……
"Di luar arena."
"Fang Ping dengan golok tergantung di pinggang, satu tangan memegang tangkai golok, mengangguk halus ke penonton sekitar, memicu riuh teriakan."
"Zhang Yu penasaran, berbisik: 'Sepertinya banyak yang bukan dari kampus kita. Apa kita punya begitu banyak pendukung di Ibu Kota?'"
"Qin Fengqing menguap lebar, malas menyambut percakapan."
"Xie Lei diam seribu bahasa, seolah tak mendengar."
"Fang Ping meliriknya, berkata datar: '500 ribu yuan!'"
"'Apa?'"
"Fang Ping tak menghiraukannya lagi. 'Anda tahu apa? Uang tiket para "pendukung" ini sebagian besar dibiayai Universitas Silat Iblis.'"
"Satu-satunya syarat: Saat kontingen kami datang, harus diteriaki yel-yel."
"Sebenarnya, mereka juga bagian dari kampus kami. Banyak yang orang tua murid silat iblis."
"Jadi teriakan mereka cukup tulus. Lagi pula, mana ada orang tua yang tidak ingin sekolah anaknya lebih termasyhur?"
"Selain yang di luar, di dalam arena juga ada [pendukung]."
"Universitas Ibu Kota mengira markas mereka adalah kandang sendiri?"
"Omong kosong!"
"Zaman sekarang, dengan sedikit uang, lebih efektif dari urusan kandang sendiri."
"'Ayo, masuk!'"
Fang Ping tidak berbicara lebih lanjut, memimpin para hadirin menuju pintu samping tanpa langsung memasuki arena utama. Mereka harus masuk ke backstage terlebih dahulu, menunggu pengaturan prosedur upacara pembukaan oleh panggung depan.
……
Backstage Gymnasium Universitas Bela Diri Ibu Kota.
Dibandingkan backstage Universitas Bela Diri Kota Iblis, area di sini lebih kasar. Seluruh backstage merupakan satu kesatuan, tidak seperti di sana yang terbagi menjadi beberapa bagian.
Saat ini, banyak perwakilan universitas bela diri telah tiba di backstage.
Sorak kegirangan dari luar gedung juga terdengar oleh para hadirin.
Petarung level tinggi seperti Wang Jinyang tetap diam, namun beberapa anggota tim persiapan tak tahan berkomentar sinis: "Universitas Bela Diri Kota Iblis belakangan ini reputasinya sangat menakutkan. Universitas seni bela diri tapi tidak fokus pada jalan pedang, malah sibuk dengan hal-hal seperti ini. Cepat atau lambat pasti turun kasta..."
"Hmph!"
Dengusan berat bagai halilintar mengguncang backstage, membuat beberapa petarung level tiga mengalami denging di telinga dan penglihatan kabur.
Dari luar pintu, Fang Ping melangkah masuk dengan semangat berkobar, berkata dingin: "Tidak perlu kalian yang mempertanyakan apakah Universitas Bela Diri Kota Ibu Kota akan turun kasta! Bahkan Universitas Bela Diri Ibu Kota sekalipun tidak berani menyatakan kami lebih rendah! Berani sekali! Berdoalah agar tidak bertemu kami di pertandingan!
Universitas Bela Diri Xishan, benar?
Jika bertemu, menyerahlah sendiri! Kalau tidak, jangan salahkan kami jika bertindak keras!"
"Anda!"
Orang yang menjadi titik fokus serangan tadi kini mengeluarkan darah dari telinga. Meski tidak terluka parah, ia merasakan aib yang teramat sangat.
Ketua Klub Seni Bela Diri Universitas Bela Diri Xishan, seorang pemuda berpenampilan anggun, tak kuasa mengerutkan kening: "Fang Ping, ini hanya diskusi biasa. Mengapa harus turun tangan pada mereka sebelum pertandingan..."
"Lalu kenapa?"
"Fang Ping menatapnya dengan menyapu pandangan, berkata datar: 'Orang lemah tak punya hak! Kekuatanmu masih lemah, tutup mulutmu, tak mengerti logika ini? Provokasi ke Pejuang, harus punya modal, apakah Universitas Bela Diri Xishan kalian punya?'"
"'Fang Ping, jangan keterlaluan!'"
"'Lalu bagaimana jika berlebihan? Sadari realita, aku sedang mengajarkan kalian cara bertahan hidup!'"
"'Kamu...'"
"'Fang Ping.'"
"Li Hantong dari tim tuan rumah membuka mulut. Posturnya sangat tegap, setidaknya 190cm, sementara Fang Ping tidak terlalu tinggi, sekitar 175cm."
"Li Hantong terlihat jauh lebih perkasa dibanding Fang Ping, semangatnya juga sangat dahsyat."
"Tapi saat ini, momentum tempur Fang Ping sama sekali tidak kalah. Ia mencibir: 'Apa, mau mendamaikan? Apa Universitas Bela Diri Ibu Kota tidak setuju denganku? Jika orang lemah memprovokasi kampusmu, kamu Li Hantong mau berpura-pura jadi kura-kura dan pura-pura tuli?'"
"Qin Fengqing menyambut dengan cekikikan: 'Si Tengkorak Besi ini, wajahnya kurang tebal. Mungkin bisa menyembunyikan lehernya, mungkin benar-benar bisa menahan diri.'"
"'Qin Fengqing!'"
"'Jangan terlalu sombong!'"
"'Universitas Bela Diri Ibu Kota kami bukan seperti Universitas Bela Diri Xishan!'"
“……”
"Sebelum Li Hantong sempat bicara, anggota lain dari Universitas Bela Diri Ibu Kota langsung meledak marah!"
"Qin Fengqing terlalu arogan!"
Qin Fengqing dengan ekspresi meremehkan, bersemangat mencoba berkata: "Universitas bela diri dan akademi militer lainnya, Laozi tidak berminat, sudah lama ingin membabat anak sapi kalian dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, beraninya sekarang kita bertarung di luar, Laozi bisa menang bisa kalah, kalau kalah, Laozi bersujud minta maaf juga tidak masalah. Kalau menang, anak-anak Universitas Bela Diri Ibu Kota jangan sok tinggi hati di hadapanku, sudah lama tidak suka dengan kalian!"
Dua universitas top ini, sejak bangkitnya Universitas Bela Diri Kota Iblis, selalu saling memusuhi, setiap bertemu tidak pernah ada kata-kata baik.
Orang-orang Universitas Bela Diri Ibu Kota sombong, memandang rendah Universitas Bela Diri Kota Iblis yang dianggap seperti nouveau riche.
Orang-orang Universitas Bela Diri Kota Iblis juga meremehkan Universitas Bela Diri Ibu Kota, menganggap mereka hanya lebih tua pendiriannya tapi tidak punya kelebihan lain.
Ditambah lagi basis utama Universitas Bela Diri Kota Iblis adalah orang selatan, sedangkan Universitas Bela Diri Ibu Kota didominasi orang utara, ditambah perbedaan daerah, membuat kedua universitas ini sering bertengkar saat bertemu.
Akibatnya, Universitas Bela Diri Xishan malah terabaikan.
Sebenarnya kedua universitas ini sama-sama memandang rendah universitas bela diri biasa.
Bahkan Universitas Bela Diri Selatan, meskipun Wang Jinyang membuat semua orang sedikit waspada, tetap tidak dianggap terlalu serius.
Termasuk akademi militer pertama juga sama!
Pasukan utama Universitas Bela Diri Ibu Kota terdiri dari tiga orang puncak level empat, dua orang tahap tinggi level empat.
Universitas Bela Diri Kota Iblis memiliki dua orang puncak level empat, dua tahap tinggi, satu pertengahan.
Akademi militer pertama saat ini hanya Yao Chengjun yang mencapai puncak level empat, dua tahap tinggi, dan dua pertengahan.
Hanya dari segi tingkatan saja, Universitas Bela Diri Ibu Kota nomor satu, Universitas Bela Diri Kota Iblis nomor dua, tidak bisa disaingi sekolah lain.
Lihat tim cadangan, anggota cadangan Jingwu semuanya berkekuatan level Empat tengah, Universitas Iblis sedikit lebih rendah dengan 4 anggota tengah dan 1 anggota awal, tetap sangat kuat.
Akademi Militer Pertama, tim cadangan memiliki 3 anggota level Empat dan 2 anggota puncak kasta tiga.
Ini tergolong sangat kuat. Universitas bela diri biasa lainnya, hampir semua anggota cadangannya di bawah tahap tinggi kasta tiga. Kekuatan seperti ini bahkan melebihi pasukan utama mereka.
Qin Fengqing mengeluarkan ancaman. Li Hantong melirik Fang Ping dan bertanya lembut: "Fang Ping, pertandingan belum dimulai, mengapa terburu-buru?"
Fang Ping terkekeh: "Tak terburu. Aku sama sekali tidak panik. Aku hanya takut kalian tidak bisa masuk final. Tahun ini lawannya Jingwu, Akademi Militer Pertama, bahkan Universitas Nanjiang - bagiku sama saja.
Aku tidak buru-buru, juga tidak mencari masalah. Tapi menghina Universitas Iblisku berarti mencari perkara!
Tak mampu sendiri, jangan iri. Saat Universitas Iblis kalah dari Jingwu, aku tak pernah iri. Aku hanya berpikir untuk melampaui. Sebagai petarung level tiga-empat, jika ini saja tak paham, buat apa belajar bela diri? Lebih baik pensiun saja!"
Sekelompok orang memerah muka. Beberapa anggota Universitas Xishan marah tapi tak berani bersuara.
Di dunia persilatan, pejuang terkuatlah yang dihormati.
Mereka kalah dari Universitas Iblis, tertangkap basah membicarakan di belakang. Sekarang bicara lagi hanya akan jadi aib.
Wang Jinyang yang baru ikut bicara: "Fang Ping, cukup sudah. Benar-benar ingin bertarung sebelum pertandingan?"
Fang Ping tersenyum: "Wajib menghormati muka Kak Wang. Kali ini kumaafkan. Jika terulang, jangan salahkan aku!"
Backstage seketika hening.
Baru pada saat ini, beberapa mentor mulai berdatangan satu per satu.
Di sisi Universitas Bela Diri Kota Iblis, Tang Feng juga masuk ke dalam ruangan. Ia melirik Fang Ping sebentar tanpa ekspresi khusus.
Mentor dari Universitas Bela Diri Xishan yang juga seorang pejuang level enam, kali ini menunjukkan ekspresi agak muram. Namun setelah melirik Tang Feng, ia pun diam.
Bila kekuatan tak sebanding, tak perlu lagi memperdebatkan apapun.
Murid mereka kalah dari Fang Ping dkk, kemampuan diri sendiri pun tak setara Tang Feng. Sekali dengusan keras Fang Ping langsung membuat telinga anggota tim mereka berdarah. Padahal sama-sama murid peserta, ini justru semakin mempermalukan.
Di sisi Universitas Bela Diri Ibu Kota, yang masuk adalah kakek Fu Changding.
Sang tua tak memandang anggota tim ibu kota, melainkan menatap Fang Ping sambil berkata lembut: "Fang Ping, pertandingan belum dimulai. Untuk kali pertama ini kami maafkan, tapi bila terulang lagi, jangan salahkan kami membatalkan kelayakanmu!"
Melukai peserta sebelum pertandingan adalah hal yang mutlak dilarang.
Fang Ping tersenyum: "Tenang Guru Fu, murid hanya sedang terpancing emosi. Saya mohon maaf kepada semua. Tapi nama Universitas Bela Diri Kota Iblis dibangun dengan darah dan jiwa para senior! Menghina kami pribadi tak apa, tapi menghina almamater, itu tak bisa ditolerir."
Mentor Universitas Bela Diri Xishan tak puas: "Fang Ping, jangan berlebihan! Zhang Wei hanya berkomentar sekilas, tak ada maksud menghina!"
Masalah ini bisa dianggap remeh atau serius. Bila Fang Ping terus mendalih, benar-benar memancing kemarahan pihak Universitas Bela Diri Kota Iblis, Universitas Xishan bakal pusing tujuh keliling.
Kalimat "menuruni jalan menurun" langsung diangkat Fang Ping ke tingkat penghinaan terhadap leluhur Universitas Bela Diri Kota Iblis, membuat mentor dari Xishan merasa lelah mental.
Qin Fengqing dan yang lain menatap langit-langit dengan sinis. Perkataan Fang Ping harus didengar secara terbalik - mengkritik Universitas Bela Diri Kota Iblis belum tentu membuatnya marah padamu.
Tapi jika benar-benar menghina dia, bisa-bisa kau dibunuhnya. Tak percaya? Coba saja!
Tang Feng akhirnya berbicara, menggertak: "Cukup! Persoalan ini selesai di sini. Fang Ping, jangan cari masalah. Masih ada panggung pertarungan untuk membuktikan semuanya!"
Fang Ping memandang sinis delegasi Universitas Bela Diri Xishan: "Mengerti. Akan kuperlihatkan pada semua bahwa reputasi Universitas Bela Diri Kota Iblis bukanlah omong kosong!"
Universitas-universitas bela diri lain merasa kasihan. Semoga Universitas Xishan tidak diundi melawan Kota Iblis, atau konsekuensinya akan parah.
Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis ini ternyata wataknya tidak terlalu besar.
Delegasi Xishan berwajah masam. Mulutnya mengaku tak mau menyerah, tapi dalam hati mengumpat: "Jika diundi melawan Kota Iblis, kita pasti celaka!"
Di pihak Universitas Bela Diri Nanjiang, Lan Wu Feng dan yang lain tetap terdiam.
Awalnya mereka ingin menghadapi Kota Iblis. Tapi melihat sikap arogannya yang memprovokasi Universitas Bela Diri Ibu Kota dan Akademi Militer Juara Pertama, bahkan membuat Xishan ketakutan hanya dengan beberapa kata, mungkin lebih baik tidak berhadapan langsung.
Backstage sunyi sepi.
……
Panggung depan.
"Rektor Universitas Bela Diri Ibu Kota, pejuang top puncak level delapan, turun panggung secara pribadi memulai sambutan pembukaan."
"Tanpa narasi berlebihan, setelah beberapa kalimat singkat, rektor Universitas Bela Diri Ibu Kota tidak pergi namun berbalik naik ke lantai dua, menunggu upacara undian berikutnya."
"Setelah sambutan rektor selesai, komentator pria bertindak sebagai pembawa acara berseru: 'Selanjutnya, mari sambut 20 tim yang lolos kualifikasi perebutan 10 universitas ternama... Pertama, sambut tim peserta Universitas Bela Diri Ibu Kota!'"
"Universitas Bela Diri Ibu Kota mengerahkan 5 anggota tim inti dan 5 cadangan."
"Komandan Li Hantong, mahasiswa tahun keempat sekaligus Ketua Klub Seni Bela Diri, kekuatan puncak level empat, peringkat 7 Daftar Pencarian Level Empat."
"Anggota inti Qin Ze, mahasiswa tahun keempat, kekuatan puncak level empat, peringkat 94 Daftar Pencarian Level Empat."
"Anggota inti Li Yan, mahasiswa tahun keempat, kekuatan puncak level empat..."
……
"Anggota cadangan Ling Yiyi, mahasiswa tahun ketiga, kekuatan level Empat tengah..."
"Saat kekuatan tim terungkap, riuh rendah terdengar di bawah panggung."
"Sungguh luar biasa kuat!"
"Tim inti semuanya di atas tahap tinggi level empat, cadangan semuanya level Empat tengah."
"13 universitas ini sebelumnya belum bertanding. Hadirin hanya mengenal Li Hantong dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, tidak memahami anggota lain."
"Tentu nama Ling Yiyi diingat semua, baru-baru ini dikalahkan Fang Ping dari Universitas Kota Iblis. Tapi karena hanya anggota cadangan, tak banyak diperhatikan."
"Dalam 100 besar level empat, tim ini memiliki dua anggota, menunjukkan kekuatan yang luar biasa."
Bulan lalu, saat Li Hantong dan yang lain menghadapi tantangan masing-masing, beberapa jagoan universitas bela diri juga mulai berperang merebut daftar peringkat. Qin Ze masuk ke dalam 100 besar pada saat itu.
Diiringi komentar penyiar, delegasi Beijing berjumlah sepuluh orang melangkah maju dari backstage.
Di bawah panggung, tepuk tangan bergemuruh.
Setelah tim Beijing naik panggung, yang kedua adalah tim Universitas Bela Diri Kota Iblis.
"Tim kedua adalah juara liga pertukaran tahun lalu, Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Kapten tim tetap Fang Ping dari liga pertukaran pertama. Tentang Fang Ping, saya yakin banyak yang sudah tidak asing.
Fang Ping, mahasiswa tahun kedua Universitas Bela Diri Kota Iblis, Ketua Klub Seni Bela Diri, kekuatan puncak level empat, belum memiliki peringkat resmi.
Meski belum masuk daftar, Fang Ping memasuki level empat dengan reputasi tak terkalahkan di kasta tiga. Saya curiga dia sengaja menahan kemampuan, pasti kekuatannya tidak biasa. Liga kali ini benar-benar mempertemukan bintang-bintang terbaik!
Kemajuan bela diri Fang Ping juga luar biasa cepat! Bulan Juli lalu masih menantang petarung level tiga, sekarang sudah mencapai puncak level empat. Sungguh tak terpercaya!
Anggota utama, Chen Wenlong, mahasiswa tahun keempat, puncak level empat, peringkat 68 di daftar level empat.
Anggota utama, Zhang Yu, mahasiswa tahun keempat, tahap tinggi level empat..."
"Sama seperti Beijing, baik tim inti maupun cadangan Universitas Bela Diri Kota Iblis semuanya petarung level empat. Formasi yang sangat megah! Dua universitas top ini memang sesuai reputasinya!"
Setelah komentator pria selesai, komentator wanita berkomentar dengan nada tergetar: "Benar-benar spektakuler. Memiliki formasi seperti ini di kalangan mahasiswa aktif sebenarnya sulit dipercaya.
Jalan seni bela diri semakin sulit seiring naiknya level.
Banyak petarung menghabiskan hidupnya sia-sia, namun mencapai tingkat menengah bagaikan mendaki langit.
Dua universitas top malah mengirim tim tempur tingkat menengah beranggota 10 orang, yang tertua berusia 23 tahun, termuda seperti Fang Ping baru 19 tahun!
Aku berani jamin, di masa depan, tak sedikit dari mereka yang akan menjadi master pejuang!"
Dua komentator level enam memberikan penilaian sangat tinggi!
Peluang mereka menjadi master penyihir sangat besar, dan bukan hanya satu dua orang saja!
……
Saat ini, Fang Ping sudah memimpin timnya naik ke panggung.
Begitu menginjak panggung, sorak sorai bergemuruh dari bawah.
"Universitas Bela Diri Kota Iblis Tak Terkalahkan!"
"Universitas Bela Diri Kota Iblis Juara Pertama!"
“……”
Dibandingkan tim tuan rumah yang naik sebelumnya, suasananya jauh lebih meriah.
Beberapa mentor Universitas Bela Diri Ibu Kota di lantai dua memilih diam, melihat situasi ini, mustahil Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak main curang diam-diam!
Huang Jing duduk santai, bagaimanapun cara Fang Ping melakukannya, semangat tempur sudah terbangun.
Lihatlah, bertanding di kandang lawan tapi lebih gemilang daripada tuan rumah, bikin darah tinggi delegasi brengsek dari Universitas Bela Diri Ibu Kota ini.
……
Tim-tim berikutnya juga memiliki formasi yang mengagumkan.
Akademi Militer Pertama, 8 pejuang tingkat empat.
Akademi Militer Jiuzhou, 6 pejuang tingkat empat.
Tim inti Akademi Militer Yunmeng semuanya tingkat empat, Aliansi 8 Universitas juga tim intinya tingkat empat, meski sebagian besar masih di tahap awal level empat.
Universitas bela diri biasa terlihat jauh lebih memprihatinkan.
Universitas Bela Diri Nanjiang punya 2 petarung tingkat empat, Universitas Bela Diri Xinjiang Utara 3 orang, Universitas Bela Diri Xishan 3 orang, Universitas Bela Diri Donglin 3 orang, Akademi Perempuan Kota Iblis 3 orang, Tiannan dan Zhongzhou masing-masing 2 orang.
Dari 200 orang pasukan, terdapat 97 petarung tingkat empat!
Hampir setengah dari petarung tingkat menengah, membuat para petarung independen terpana!
Inikah yang disebut universitas bela diri?
Di pasar luar, petarung tingkat menengah adalah penguasa daerah, gubernur kota, komandan militer, atau taipan bisnis...
Tapi di sini, sekelompok mahasiswa justru mengumpulkan begitu banyak petarung tingkat menengah!
Banyak petarung level rendah merasa malu. Dibandingkan dengan orang-orang di panggung ini, puluhan tahun hidup mereka terasa sia-sia.
Para hadirin pun emosinya naik turun. Mereka yang gagal masuk universitas bela diri bertekad: anak-anak mereka harus masuk! Universitas bela diri sama sekali berbeda dengan dojo luar. Di dojo biasa, petarung level empat saja sudah jadi kepala dojo.
