20 Desember.
Lantai dasar Klub Bela Diri Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Para murid yang bersiap berangkat mulai berdatangan satu per satu.
Qin Fengqing memanggul golok panjang barunya dengan wajah lesu. Kehidupan kampusnya yang belakangan kacau balau membuatnya merasa mendapat pukulan terberat dalam hidup.
Saat melihat Fang Ping, Qin Fengqing juga terlihat lesu - ini bukan Fang Ping.
Dia mengabaikan Fang Ping, tapi Fang Ping menghampirinya dan menepuk bahunya sambil tertawa: "Senior Qin, baik-baik saja? Masih menyimpan dendam soal kemarin?"
Qin Fengqing merasakan aura jahat yang sangat kuat!
"Tidak, mana mungkin! Seharusnya begitu, hanya 1000 kredit, bukan masalah besar!"
Qin Fengqing menjawab cepat: "Aku tidak dendam. Sekarang kau sudah jadi suci, kalau aku dendam berarti aku benar-benar brengsek!"
Fang Ping tertawa pendek, mengangguk halus lalu berbisik: "Selama perjalanan ingat untuk kompak denganku. Kalo nggak, sisa enam bulan ini aku terus patahkan semangatmu!"
"Apa?"
Qin Fengqing tak paham maksudnya. Kompak dalam hal apa?
"Jangan pura-pura bodoh! Yang lain nggak cocok, tapi kau bisa. Saat tiba di Nanjiang, beritahu Gubernur Nanjiang dan petarung di sana bahwa untuk Nanjiang ini aku rela memberikan subsidi pribadi ratusan juta!"
"Jangan terlalu kentara, buat seperti alami saja."
"Selain itu, kalau ketemu orang dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, sebarkan juga kabar ini."
Qin Fengqing terdiam membeku. Rupanya rencana licikmu di sini!
"Sudah menyuap Universitas Bela Diri Kota Iblis belum cukup? Sekarang mau merebut hati petarung Nanjiang juga? Bahkan Universitas Ibu Kota kau incar?"
Brengsek Fang Ping ini sebenarnya mau apa?
Menyatukan dunia persilatan?
Yang paling krusial - kenapa harus aku yang disuruh kompak, dengan alasan 'yang lain nggak cocok'?
Kelebihan apa yang Qin Fengqing punya?!
"Aku nggak mau!"
Qin Fengqing langsung menolak, "Laozi sebentar lagi lulus, setelah lulus, gue ga takut sama lo!"
"Nggak mau? Kalau nggak mau, kembalikan Pil Penyembuh dan Pil Energi yang lo ambil kemarin!"
Qin Fengqing memerah muka, "Itu kan lo yang ngasih sendiri, apa hubungannya sama gue? Yang lain pada ambil, masa gue nggak boleh?"
"Kecilin suara!"
Fang Ping melihat orang sekitar mulai memperhatikan, berseru pendek lalu meninggi sedikit suaranya, "Senior Qin, ga perlu gini. Semua orang dapet kok, ini juga bukan milik pribadi gue. Nanjiang juga kasih subsidi. Kalau lo maksa ngembaliin, malah bikin gue malu..."
“……”
Qin Fengqing tergetar, "Lo main drama sendirian, pantas ga sih?!"
Zhang Yu yang mengantar mereka keluar terkejut sebentar, lalu buru-buru menengahi, "Fengqing, terima aja. Ini kan niat baik Fang Ping. Soal 1000 kredit yang dipotong kemarin, itu demi menjaga keadilan Klub Bela Diri. Jangan disimpan di hati..."
Bukan karakter Qin Fengqing untuk menolak keuntungan. Tapi sekarang sampai subsidi pun ditolak, benar-benar membenci Fang Ping.
Beberapa orang mulai maju membujuk.
Melihat ekspresi polos Fang Ping, Qin Fengqing akhirnya menggeretakkan gigi dan mengangguk, "Baik!"
"Baik" ini bukan persetujuan, tapi pengakuan kekalahan: "Gue ngaku lo jago, setuju lah!"
Fang Ping langsung tersenyum, "Kita semua murid Silat Iblis, demi kebaikan kampus. Senang Senior Qin bisa paham."
Tiba-tiba Chen Yunxi berlari dari luar, "Ketua, sesuatu baru sudah ditukar!"
"Fang Ping segera berjalan mendekat, mengambil sebilah golok panjang standar dan menyerahkannya pada Liang Fenghua: "Golok Senior Liang sebelumnya hancur karena ulahku. Golokku yang berbentuk golok Guan Gong tidak cocok untuk Senior. Aku menyuruh Yun Xi menukarnya di Departemen Logistik. Meskipun di sekolah sudah ada Rektor dan para Guru, Klub Bela Diri tetap harus berperan sesuai porsinya saat Senior menjaga Universitas Bela Diri Kota Iblis kali ini. Terimalah golok ini, semoga saat kita kembali dengan kemenangan, Universitas Bela Diri Kota Iblis menjadi lebih baik."
"Fang Ping, ini..."
Liang Fenghua tampak agak malu. Qin Fengqing di sampingnya mencibir, tiba-tiba merasakan sakit menusuk di kepalanya - sensasi yang... terlalu familiar!
Kemampuan spiritual!
Pipi Qin Fengqing menghijau karena marah. Setelah lama bergumam, akhirnya ia berkata: "Terimalah! Golok Level C jadi Level B. Aku saja tidak punya. Ambil saja, toh Fang Ping pakai yang Level A."
Fang Ping menoleh sambil melotot padanya, tak berkata lagi. Ia menyodorkan golok itu ke Liang Fenghua dan menggelegar: "Naik mobil, berangkat!"
"Fang Ping..."
Liang Fenghua masih ingin berbicara, tapi Fang Ping sudah melangkah naik ke mobil.
Yang lain memandang Liang Fenghua dengan iri, lalu tak kuasa mencuri pandang pada Fang Ping - benar-benar dermawan!
Di antara kerumunan, hanya Qin Fengqing yang mengeluh dalam hati.
Tamat!
Universitas Bela Diri Kota Iblis tamat!
Kini, Universitas Bela Diri Kota Iblis benar-benar hampir jatuh ke tangan si licik Fang Ping.
Seorang petarung level empat... Sialan ingin mengendalikan Universitas Bela Diri Kota Iblis, tapi sekarang hampir berhasil.
Fang Ping si brengsek ini, jika benar jadi master, Universitas Bela Diri akan benar-benar menjadi milik Fang!
Tidak hanya itu, dia juga berusaha menyuap hati orang Nanjiang!
Jangan-jangan dia ingin merangkap jabatan Gubernur sekaligus Rektor?
Fang Ping membawa puluhan petarung kasta tiga tahap tinggi+ untuk menyelamatkan Nanjiang, bahkan mensubsidi pribadi ratusan juta dana - ini seperti orang suci hidup kembali!
Setidaknya, para petinggi Nanjiang pasti sangat berterima kasih padanya.
"Aduh!"
Desah panjang bergema lembut.
Dunia mabuk hanya aku yang sadar. Orang cerdas yang hidup di antara sekumpulan orang bodoh membuatku, Qin Fengqing, terasa tak selaras.
"Universitas Bela Diri, tak bisa kutinggalkan!"
Dalam hati berbisik lagi: Kampus ini hampir jadi wilayah pribadi Fang Ping. Untuk apa bertahan? Lulus saja langsung pergi, cari jalan sendiri!
……
Nanjiang.
Rui'an.
Para master lain sedang beristirahat, siap masuk liang bumi kapan saja.
Tapi Gubernur Nanjiang tak bisa santai.
Di perbatasan Rui'an, Zhang Dingnan sendiri memimpin tim penyambutan - menunjukkan betapa pentingnya kedatangan ini!
Bintang Nanjiang, Fang Ping, benar-benar datang dengan pasukan penyelamat.
Dia dan Liu Polu sudah berdiskusi berkali-kali, tapi Liu Polu selalu menolak dengan alasan tak bisa ikut campur keputusan kampus.
Awalnya Zhang Dingnan sudah putus harapan, tapi hasilnya justru di luar dugaan dan menyenangkan.
Bantuan dari Universitas Bela Diri akhirnya tiba!
Tidak hanya Universitas Bela Duri Kota Iblis, Fang Ping juga berhasil membujuk Universitas Bela Duri Ibu Kota. Kedua pihak kali ini mengerahkan total 7 petarung tingkat enam, 20 petarung tingkat lima, 35 petarung tingkat empat, dan 40 petarung puncak tahap tinggi kasta tiga.
Total personil melebihi 100 orang, dengan lebih dari separuhnya merupakan petarung kasta tengah!
Meski terlihat tidak banyak, kekuatan seperti ini sebenarnya sudah sangat mumpuni. Nanjiang sendiri kali ini hanya bisa mengumpulkan sekitar 300 petarung tingkat menengah.
Bagaimanapun tidak semua orang bisa bebas tugas. Nanjiang masih harus mempertahankan tatanan normal. 300 petarung tingkat menengah sudah mencapai batas maksimal.
Dari pihak militer, sekitar 300-400 petarung kasta tengah juga dikerahkan.
Kantor Penjaga Kota mengirimkan lebih dari 100 orang.
Ditambah bala bantuan dari daerah lain, total kekuatan kasta tengah di Nanjiang kini mendekati 1.000 orang. Dengan tambahan pasukan dari Universitas Bela Duri Kota Iblis dan Ibu Kota, jumlahnya resmi melampaui 1.000.
60+ petarung kasta tengah dari dua universitas bela diri sebenarnya cukup signifikan, setara dengan kekuatan bantuan dari beberapa provinsi sekaligus.
Zhang Dingnan yang sedang menunggu kedatangan kontingen dari kedua universitas itu berkomentar dengan desahan ringan: "Tak kusangka dia benar-benar membawa pasukan."
Wang Jinyang yang juga menunggu mengangguk pelan: "Ini juga di luar perkiraanku."
Memang, dua universitas top ini memiliki kekuatan yang luar biasa.
Di Nanwu, petarung kasta tiga saja sudah bisa menjadi mentor. Total sekitar 400 mentor di Nanwu, dengan hanya 100 orang yang mencapai kasta tengah.
Nanwu tidak mungkin menggerakkan seluruh pasukan. Kali ini hanya sekitar 50 mentor kasta tengah yang dikirim, mengingat aktivitas perkuliahan masih berjalan.
Ironisnya, Nanwu sebagai institusi terbesar dan terkuat di Nanjiang justru kalah kuat dibanding kekuatan bantuan dari universitas luar. Sungguh menyedihkan.
"Cuma 7 pejuang level enam, di antaranya dua orang berada di puncak Tingkat Enam. Jika ditambah Li Changsheng, total jadi 8 orang dengan 3 di puncak level enam."
"Kekuatan seperti ini tidak mungkin dimiliki Nanwu."
"Di Universitas Bela Diri Nanjiang yang besar, jumlah mentor level enam tak sampai 8 orang. Faktanya hanya 5 orang: 1 wakil rektor baru mencapai puncak level enam, empat lainnya menjabat sebagai dekan fakultas."
"Universitas ternama..."
Wang Jinyang bergumam pelan. Nanwu masih panjang perjalanannya, masih jauh dari pantas menyandang gelar universitas ternama.
"Meski pembukaan liang bumi Nanjiang adalah krisis, ini juga berkah bagi wilayah ini."
"Asal bisa berdiri kokoh di liang bumi, Nanjiang akan memiliki gerbang neraka sendiri di masa depan. Hanya dengan gerbang neraka kita bisa melatih lebih banyak pejuang - ini fakta yang tak bisa disangkal."
……
Lebih dari sepuluh menit kemudian.
Mobil dari Universitas Bela Diri Kota Iblis tiba - dua bus besar.
Begitu berhenti, Fang Ping memimpin timnya turun. Di sisi lain, Luo Yichuan juga turun bersama rombongannya.
Fang Ping tidak langsung menyapa. Ia menoleh ke Luo Yichuan - saat dekan hadir, dialah yang harus memimpin.
Namun Luo Yichuan tak berminat, hanya menggelengkan kepala pelan.
Melihat ini, Fang Ping tak segan lagi. Langkahnya dipercepat sambil berteriak dari kejauhan: "Gubernur terlalu sopan! Sungguh kehormatan. Pembukaan liang bumi adalah kewajiban semua orang untuk bertempur di garis depan..."
Fang Ping segera terlibat basa-basi dengan Zhang Dingnan. Di sampingnya, Wang Jinyang tetap diam. Dibandingkan urusan protokoler, memang ia tak memiliki kesabaran sebesar Fang Ping.
Zhang Dingnan tidak menganggap Fang Ping palsu, hanya merasa pemuda ini memang punya kemampuan. Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, Fang Ping sebenarnya hanya seorang murid. Tak disangka wewenang pengambilan keputusan malah sepenuhnya di tangannya.
Saat mereka masih bertukar basa-basi, Qin Fengqing tampak tak sabar dan bergumam, "Repot-repot amat. Kalau bukan karena Fang Ping mengeluarkan 600 juta, aku bahkan tidak mau datang ke sini..."
Zhang Dingnan yang memiliki pendengaran tajam segera menangkap ucapan itu dan sedikit mengangkat alis.
Fang Ping pura-pura tidak mendengar dan langsung menukik ke inti persoalan, "Gubernur, apakah gerbang neraka liang bumi sudah stabil?"
"Hampir. Sekarang sudah bisa dimasuki orang dengan susah payah. Tapi tunggu dulu sampai benar-benar kokoh."
“……”
Setelah berdiskusi sebentar, tak lama kemudian mobil dari Universitas Bela Diri Ibu Kota juga tiba.
Delegasi dari Beijing lebih sedikit jumlahnya dibanding dari Kota Iblis, tapi kekuatan mereka tidak kalah.
Fang Ping melihat banyak wajah familiar: Li Hantong, Han Xu, Ling Yiyi... dan beberapa anggota utama tim lainnya. Tapi Qin Ze tidak terlihat.
Tak lama kemudian kabar sampai bahwa Qin Ze, seperti Chen Wenlong, sedang mempersiapkan diri untuk.
Sementara itu, pejuang puncak Tingkat Enam yang memimpin delegasi Beijing bukan lain adalah kakek Fu Changding, Fu Guosheng.
Setelah saling menyapa, mereka pun berjalan bersama menuju gerbang neraka liang bumi.
Di tengah perjalanan, Qin Fengqing sempat pamer ke delegasi Beijing tentang berapa banyak obat yang dibawanya, semuanya didapat gratis. Ucapan itu terdengar jelas oleh semua, tapi respons masing-masing tetap menjadi misteri.
"Fang Ping dari Universitas Kota Iblis benar-benar royal, langsung mengeluarkan ratusan juta untuk subsidi universitasnya."
Fang Ping tidak menyebut masalah ini sama sekali dari awal sampai akhir, di tengah jalan melotot ke Qin Fengqing sebagai tanda menutup kasus ini.
3 miliar ini, pengeluarannya sangat bernilai.
Segala yang berlebihan tidak baik, sampai tahap ini sudah cukup.
Zhang Dingnan harus ingat jasa baikku, sedangkan untuk Universitas Ibu Kota, meski tidak ada hutang budi, setidaknya ada banyak keuntungan - minimal membuat semua orang tahu bahwa mengikuti Fang Ping tidak akan merugi.
Membangun platform e-commerce di Universitas Ibu Kota ini urusan sepele.
Bisa jadi tahun depan, anak-anak, saudara, teman, atau kerabat mereka akan memilih kuliah di Universitas Kota Iblis karena tergiur.
Yang datang ke sini, yang terlemah pun adalah pejuang tahap tinggi kasta tiga.
Keluarga seperti ini jika memiliki pemuda, kemampuan bela dirinya pasti tidak lemah. Menarik orang tidak perlu dilakukan secara terang-terangan.
Tahun depan, Universitas Ibu Kota mungkin akan sadar bahwa mentor dan keluarga mereka pindah ke Universitas Kota Iblis.
……
Sampai di dekat gerbang neraka, para mentor pergi memeriksa kondisi pintu masuk.
Fang Ping menyerahkan anggota Klub Bela Diri kepada Zhang Yuqiang, lalu berkeliling sendiri.
Setelah mengamati sekitar gerbang dan melihat Liu Polu sedang berbisik dengan beberapa master, Fang Ping tidak mengganggu. Dicarinya Lao Li tapi tidak ketemu.
Baru mau bertanya pada seseorang, tiba-tiba sinar kilat melesat di langit!
"Lao Li!"
Fang Ping berteriak. Sinar itu berhenti mendadak.
Sesaat kemudian, Li Changsheng berambut panjang mendarat dengan elegan, terlihat agak terkejut: "Apa yang nak ini lakukan di sini?"
"Gerbang neraka Nanjiang terbuka, mana mungkin aku tidak datang?"
Fang Ping memandanginya dari atas ke bawah, dengan ekspresi kesal di wajah: "Gaya penampilan Anda... benar-benar non-mainstream!"
Gaya apa itu!
Rambut putih panjang terurai di bahu, dipadukan dengan jubah Tao yang longgar... Benar, jubah Tao! Apakah Lao Li ini ingin menjadi dewa sampai gila?
Tapi semakin dilihat, semakin terlihat konyol!
Lao Li tertawa lebar: "Ada sedikit aura peri, kan? Beberapa hari ini, banyak orang menyembahku seperti dewa..."
"Apa yang Bapak lakukan tadi? Berkeliling ke mana-mana?"
"Menggentar-gentarkan anggota sekte sesat."
Lao Li tersenyum: "Para master tak punya waktu untuk muncul, juga khawatir para pengecut ini tidak berani keluar. Aku yang tingkat enam ini mencoba memancing mereka keluar..."
Fang Ping buru-buru bertanya: "Bagaimana hasilnya?"
Lao Li menggelengkan kepala: "Tak menemukan... Kukhawatir mereka akan muncul saat kita sudah masuk liang bumi. Jadi di sini perlu ditempatkan beberapa penjaga. Tapi tak masalah, hanya badut pertunjukan belaka. Jika berani macam-macam, para master akan segera datang membantai."
Fang Ping merenung sejenak, lalu bertanya: "Bapak akan masuk gelombang pertama?"
Wajah Lao Li berseri-seri. Tangannya menggerakkan isyarat, menarik pedang panjang yang melayang ke genggamannya. Sambil berjalan ia berkata: "Petarung masuk liang bumi, apa anehnya?"
Awalnya kupikir, setelah aku masuk, barulah kau akan menyusul nanti.
Tapi karena kita bertemu, orang tua ini akan memberi beberapa nasihat..."
"Tak mau dengar."
Fang Ping mengerutkan kening dengan wajah kesal: "Ngapain ikut-ikutan ribut? Yang masuk gelombang pertama cuma para master atau orang tua 70-80 tahun. Kamu baru 60 tahun!"
"Sudah 60 tahun ya..."
Pak Li tersenyum sumringah: "Nggak muda lagi, semangat muda hampir habis terkikis. Nak, tahukah kamu? Selama 10 tahun ini, apa penyesalan terbesarku?"
"Belum menikahi istri?" Fang Ping tersenyum licik: "Mau kubantu cariin?"
"Pergi!"
Pak Li mengumpat sambil tertawa, lalu menghela napas pilu: "Penyesalan terbesarku adalah gagal menghunus pedang dan menebaskan satu babatan itu!"
"Dulu, aku Li Changsheng adalah si pembuat masalah terbesar di Universitas Bela Diri Kota Iblis. Siapa pun bisa kutebas sesukaku."
"Dulu kukira, suatu hari nanti aku bisa menebas level tujuh, delapan, bahkan Kasta Sembilan!"
"Tapi saat itu... aku gagal menebaskan pedang itu!"
"Bahkan menghunus pedang saja tak bisa. Memalukan! Jika babatan ini tak kutebas sekarang, takut nanti aku tak bisa lagi menghunus pedang."
"Harus segitunya? Bukannya kamu masih punya pedang? Kubikimin beberapa nenek-nenek buat ditebas..."
"Bruk!"
Pak Li menendang Fang Ping hingga terpental.
……
Tak lama, Fang Ping kembali sambil menatapnya: "Menebas satu level tujuh, atau bahkan delapan, apa gunanya?"
"Dasar bego!" Pak Li mendengus: "Kalau semua berpikiran sepertimu, liang bumi sudah lama menghancurkan Bumi!"
"Itu urusan orang lain..."
"Ini urusan seluruh manusia!"
Pak Li menggerutu sambil mengerutkan kening: "Pergi! Jangan mondar-mandir di hadapanku, kau belum layak memberi pelajaran pada Laozi!"
Setelah mengucapkan itu, Lao Li melayang ke udara dan menghilang dari tempatnya.
"Bodoh!"
Fang Ping mengumpat dengan kasar: "Jika kau mati, aku takkan izinkan jenazahmu masuk Area Selatan! Siapa yang berani menguburkanmu, kuburannya akan kugali!"
"Gali saja, siapa yang peduli!"
Suara dari udara bergema sebentar sebelum menghilang tanpa bekas.
Fang Ping menatap ke langit beberapa saat sebelum berjalan membungkuk.
Mati ya sudah!
