"Rui'an."
"Bersamaan dengan gelombang energi yang menyembur, langit Rui'an berubah warna disertai gemuruh petir."
……
"Di kamp sementara."
"Fang Ping memegang telepon berkata sambil tertawa: 'Aku pergi mengerjakan misi kecil, cari uang banyak. Beberapa hari ini jangan nangis kalau tidak bisa menghubungiku!'"
"Siapa yang nangis!"
"Fang Yuan di seberang telepon bersikeras tidak mengaku, kamu baru yang suka nangis!"
"'Waktu itu, aku ingat ada yang nangis? Mau ke Shanghai mencariku. Kalau tidak aku telepon, hampir saja naik mobil.'"
"'Nggak ada!'"
"Suara Fang Yuan yang kesal terdengar, beberapa saat kemudian bertanya: 'Berapa lama kali ini?'"
"'Tidak tahu, cukup jauh. Pokoknya kalau sudah kembali akan telepon.'"
"Fang Ping melanjutkan: 'Latihan yang rajin, rebut kesempatan untuk mencapai Tempering Tulang Kedua.'"
"'Sudah tahu, cerewet.' Fang Yuan menambahkan: 'Kamu harus hati-hati, lari kalau ketemu yang lebih kuat...'"
"'Perlu kau ajari?' Fang Ping tersenyum kecut: 'Kamu juga, latihan gerak kakimu.'"
“……”
"Kakak-beradik ini mengobrol sebentar sebelum Fang Ping memutuskan telepon."
"'Kalian semua mau masuk gelombang pertama?'"
"Usai menutup telepon, Fang Ping menoleh bertanya. Beberapa orang berdiri di sampingnya."
Qin Fengqing memandanginya dengan sorot mata aneh, kakak-beradik keluarga Fang ini benar-benar ingin merampok bisnisku!
Melihat Fang Ping menatapnya dengan ekspresi setengah tertawa, Qin Fengqing membersihkan tenggorokannya, lalu melirik Wang Jinyang dengan kesal sambil menggerutu: "Aku tidak mengundang orang ini, entah bagaimana dia bisa datang."
Wang Jinyang pura-pura tuli, tersenyum: "Masuk duluan atau belakangan sama saja. Awalnya aku ingin masuk gelombang kedua, tapi dengar-dengar kalian memilih gelombang pertama, lebih baik kita bersama saja."
Li Hantong juga tersenyum: "Aku tidak keberatan. Omongan Qin Fengqing juga ada benarnya. Kalau masuk gelombang kedua kita harus fokus mempertahankan markas. Setelah kupikir-pikir, kehadiran kita beberapa orang memang tak banyak berpengaruh."
Qin Fengqing buru-buru menyahut: "Tepat! Logikanya begini - bertahan di markas, ada kita atau tidak jumlahnya tetap sama.
Tapi kalau kita bisa mengacaukan belakang garis liang bumi, situasinya akan berbeda!
Sekalipun cuma berhasil mengalihkan satu petarung tingkat tinggi, itu tetap lebih baik dari sekadar bertahan!
Kali ini kita harus melakukan aksi besar - hancurkan sarang mereka, alihkan puluhan petarung tingkat tinggi... Waduh, kita pasti jadi pahlawan umat manusia!"
Wajahnya berseri-seri antusias: "Dengan kerja sama kita yang seimbang, orang-orang juga tak terlalu memperhatikan. Berbaur di antara sekelompok master, justru keamanan kita lebih terjamin. Langit runtuh pun, yang tinggi akan menahan duluan..."
Fang Ping melirik Qin Fengqing, kemampuan membujuknya memang patut diacungi jempol.
Setelah merenung sejenak, Fang Ping mengangguk dan berkata: "Benar juga, masuk gelombang pertama memberi kita lebih banyak kebebasan. Para pejuang lawan yang mengawasi pejuang kita, mungkin tidak terlalu memperhatikan bajingan kecil seperti kita."
"Kalau begitu kita masuk gelombang pertama?" tanya Wang Jinyang.
"Boleh, aku sih tidak masalah."
Fang Ping yang sedang sangat kooperatif itu tersenyum dan melanjutkan: "Kita bertiga saja. Qin Fengqing tidak usah, kekuatannya terlalu lemah dan cuma bisa kabur. Membawanya hanya akan jadi beban."
"Setuju."
"Oke."
Qin Fengqing terlihat bingung, situasi apa ini? Mereka mau meninggalkanku begitu saja?
"Aku tidak setuju!"
Qin Fengqing memprotes dengan kepahitan: "Apakah mudah bagiku mencari perisai daging untuk diri sendiri?"
Sekarang perisai daging itu malah mau kabur sendiri!
Fang Ping menyeringai: "Kalau begitu sebutkan, apa keuntungan membawamu? Kami bertiga masih bisa bertarung melawan tingkat lima bahkan enam, kamu?"
"Aku juga bisa!"
Qin Fengqing segera membela diri: "Golok Fengqing-ku sudah mencapai level satu golok bisa membabat tingkat enam!"
Yang hadir menyeringai penuh ejekan: Bohong saja ke neraka!
Setelah bercanda sebentar, Fang Ping melanjutkan: "Penghubung hampir stabil. Saya rasa persiapan semua orang sudah lengkap. Jika tidak ada hal lain, mari menuju ke penghubung."
Dengan sigap, mereka semua segera berjalan menuju penghubung.
……
"Kalian juga mau masuk?"
Wu Chuan mengerutkan kening, para nak muda ini sedang merencanakan apa!
Fang Ping tertawa: "Komandan Wu, kita adalah petarung, petarung kelas 4-5. Bukan anak-anak. Dengan kerja sama kita, tak kalah dari petarung kelas enam biasa. Kita juga punya kehendak dan aspirasi jalan pedang. Masuk liang bumi, cepat atau lambat sama saja."
"Ini bukan permainan anak-anak!"
Wu Chuan mengerutkan kening: "Kekuatan musuh di seberang sama sekali tak kita ketahui! Begitu lawan terlalu kuat, kita tak bisa melindungi kalian..."
"Jangan!"
Fang Ping tersenyum: "Sekali-kali jangan lindungi kami! Hidup mati petarung ada takdirnya. Kami tak akan jadi beban!
Jangan juga berpikir, sebagai bintang petarung, kami harus dilindungi.
Tak ada intelijen seperti itu. Petarung yang mati tak berharga. Jenius ada banyak. Kematian menunjukkan nasib kami kurang besar.
Masak tiap kali turun liang bumi harus dilindungi master?
Kalau tak masuk liang bumi, buat apa ada petarung seperti kami?
Tentu, kemampuan kita terbatas. Setelah masuk liang bumi, mungkin kita langsung minggat dari medan perang. Harap Senior Wu jangan marah kami jadi desertir..."
Wu Chuan ragu-ragu.
Saat itu, Rektor Nanwu dan beberapa orang datang bersama.
Melihat Wang Jinyang, Rektor Nanwu mendesah: "Baiklah, ikut saja."
Liu Polu juga mengangguk halus, mengizinkan dua orang dari Universitas Iblis ikut.
Dari pihak Universitas Ibu Kota, Fu Guosheng merenung sejenak lalu mengangguk.
Para bintang petarung ini nekat masuk. Kecuali diikat, takkan bisa dihalangi.
"Kalau begitu, perkataan Fang Ping juga tidak sepenuhnya salah. Memanfaatkan kesempatan saat mereka membelenggu para Pejuang, mungkin kelompok ini bisa mendapatkan hasil dan kesempatan lebih besar dengan meninggalkan medan perang."
Karena mereka semua sudah setuju, Wu Chuan pun tak bisa berkata banyak. Dengan desahan ringan ia berujar, "Baiklah, kalian harus lebih berhati-hati!"
"Percayalah."
Fang Ping tertawa pendek, lalu tak pergi lagi. Bersama Wang Jinyang dan yang lain, ia berkumpul di sudut sambil menanti.
……
Gedebuk!
Gemuruh halilintar bergema berulang kali.
Dari dalam pusaran aneh itu, gelombang energi kembali meletus.
"Gelombang terakhir!"
Seseorang berbisik lirih. Hampir stabil. Begitu stabil, berarti sudah bisa dimasuki.
Saat ini, di sekitar Penghubung, banyak Pejuang berkumpul.
Di antara mereka, beberapa pemuda terlihat sangat mencolok.
Langit dipenuhi kilat menyambar, partikel energi di sekeliling bergelora dalam pasang-surut, sementara mereka... asyik main kartu!
"Boom!"
Fang Ping meledakkan kartunya, lalu melemparkan sisa kartu sambil tertawa, "Maaf-maaf, aku menang lagi. Qin Fengqing sekarang hutang 80 juta padaku, Li Hantong 20 juta, Kak Wang hutangmu sudah 10 juta."
Wang Jinyang dengan wajah datar berkata, "Qin Fengqing punya hutang 10 juta padaku yang akan kuserahkan padamu."
Li Hantong juga buru-buru menambahkan, "Qin Fengqing juga hutang 20 juta padaku, aku serahkan juga padamu."
Ekspresi Fang Ping berubah drastis beberapa kali!
Jangan main-main!
Lihat saja si miskin Qin Fengqing ini, mungkinkah uang itu kembali darinya?
Baru saja ingin menolak, Wang Jinyang sudah tersenyum, "Kemarin kau juga pernah melakukan transfer hutang serupa."
Fang Ping langsung diam, melirik Qin Fengqing yang masih bengong, lalu menggertakkan gigi: "110 juta!"
Qin Fengqing memancarkan kepahitan, kalah sampai hampir tak mampu beli celana!
"Kau curang!"
Qin Fengqing dengan wajah penuh kekecewaan, menuding Fang Ping marah: "Pasti kau pakai kemampuan spiritual intip kartuku!"
"Pergi sana! Apa perlu aku begitu?"
"Lalu kenapa aku terus kalah?!"
"Dasar nasib sial, salahku?"
“……”
Keributan mereka menarik perhatian banyak orang.
……
Beberapa orang tua di samping tertawa getir, generasi muda sekarang memang lebih tangguh 30% dibanding zaman mereka dulu.
Hanya keberanian dan kewibawaan mereka saja sudah mengalahkan jutaan petarung.
Lao Li melirik Fang Ping dengan perasaan campur aduk, si nak ini nekat masuk gelombang pertama yang jelas bukan perkara mudah.
Sayangnya keputusan Fang Ping dan Wu Chuan sudah bulat, protes lagi pun percuma.
……
"Fang Ping!"
Fang Ping yang masih berdebat dengan Qin Fengqing soal kecurangan, mendengar teriakan dari samping.
Fang Ping menoleh, mengerutkan kening sebentar, lalu berjalan menghampiri.
"Fang Ping, kau benar-benar mau turun?"
Chen Yunxi tampak gelisah, baru tahu Fang Ping akan masuk gelombang pertama liang bumi.
Awalnya dijadwalkan gelombang kedua, tiba-tiba diubah jadi pertama.
Padahal gelombang pertama selalu punya tingkat kematian tertinggi tiap pembukaan liang bumi.
Fang Ping mengangguk: "Masuk cepat atau lambat sama saja, apa bedanya? Sudah, kalau tidak ada urusan kamu bisa pulang dulu..."
"Fang Ping..."
Chen Yunxi menahannya, mengeluarkan satu botol obat dari saku dan menyodokkannya ke tangan Fang Ping, berbisik: "Ini... ambillah."
Chen Yunxi tidak membujuk lagi. Petarung, apalagi yang sudah mencapai tingkat pemahaman seperti Fang Ping dan kawan-kawannya, pasti sudah mempertimbangkan untung ruginya.
Kalau dia sudah memutuskan untuk pergi, bujukan pun tak ada gunanya.
Satu-satunya yang bisa dilakukannya sekarang adalah mempersiapkan lebih banyak obat penyelamat nyawa untuk Fang Ping.
"Tidak perlu."
Fang Ping mengembalikan obat itu sambil mengerutkan kening: "Aku sudah punya. Urusanku tak perlu kamu khawatirkan, urusi dirimu sendiri saja."
"Tapi..."
"Tidak ada 'tapi'! Aku ada pekerjaan lagi."
Fang Ping kembali ke tempat semula dan melanjutkan permainan kartu dengan beberapa orang.
Chen Yunxi tampak ragu-ragu, mondar-mandir beberapa langkah tapi tak berani mengganggu.
Yang lain pura-pura tak melihatnya, bahkan Qin Fengqing yang biasa cerewet pun diam seribu bahasa.
Kalau sekarang mereka meledek, nanti jika Fang Ping benar-benar tewas di liang bumi, itu akan merugikan semua pihak.
Melihat situasi ini, Chen Yunxi akhirnya mengundurkan diri dengan berat hati.
Baru saja dia pergi, Qin Fengqing langsung meledek: "Waduh, Fang Ping, kapan mulai menolak keuntungan yang diantar sampai ke pintu? Kalau tidak mau, berikan saja padaku! Aku sedang butuh obat."
"Bayar dulu hutang 1 miliar 100 juta padaku!"
Fang Ping mendengus: "Kuperingatkan, kalau belum melunasi setelah keluar dari liang bumi, kubelah kau!"
"Akan kubayar, pasti kubayar!"
"Qin Fengqing menyetujui dengan mudah, lagipula belum ada tanggal pasti, kapan uang dikembalikan tergantung suasana hati."
"Hutang judi begitu keluar dari meja, siapa yang masih ingat."
"Melihat sikapnya yang sama sekali tidak ikhlas ini, Fang Ping menggeretakkan gigi. Kali ini ini uang sungguhan, Qin Fengqing berani tidak membayar, dia pasti mati!"
"Hutang judi tetap hutang. Hanya dalam sekejap, dia menang 80 juta, tapi semuanya kalah dari si bangsat Qin Fengqing sendirian!"
"Sementara mereka bercanda, tiba-tiba suara berat terdengar: 'Stabil!'"
"Sejenak kemudian, Fang Ping dan yang lain jelas merasakan pusaran aneh berhenti menyemburkan energi, perlahan mulai mereda."
"'Kumpulkan tim pertama!'"
"Bersamaan, Wu Chuan berteriak keras. Tim pertama segera berkumpul."
"Fang Ping dan kawan-kawan mecampakkan kartu, cepat-cepat mendekat."
……
"Pejuang yang masuk pertama kali: 7 master, 18 tingkat enam, ditambah Fang Ping dan 3 lainnya."
"Total ada 5 master lokal Nanjiang. Kali ini 3 orang datang!"
"Gubernur Zhang Dingnan, Rektor Chen Jinzhong dari Nanwu, Direktur Dojo Zhengyang Zhou Zhengyang."
"Ditambah Wu Chuan Kasta Sembilan, Zhou Dingguo level delapan dari militer, Liu Polu level tujuh dari Universitas Iblis, dan seorang wakil menteri level tujuh dari Departemen Penyidikan."
"Fang Ping melirik sekilas, tak lama memandang."
"Kehadiran Liu Polu di tim pertama tidak mengejutkannya."
"Liu Polu dan Zhang Dingnan dekat secara personal. Bahkan sebelum Universitas Iblis menyatakan sikap, Liu Polu secara pribadi sudah menawarkan bantuan ke Nanjiang, terlepas dari posisi institusinya."
“Wu Chuan memandang satu per satu, lalu berkata dengan suara berat: "Kalian semua, masih ada yang ingin disampaikan?"”
“Zhang Dingnan tertawa ringan: "Yang perlu dikatakan, sudah lama selesai."”
“"Ngomong aja, bukannya cuma masuk liang bumi? Kayaknya belum pernah ya, ayo pergi."”
“"Tak boleh ditunda lagi, penghubung sudah stabil, saatnya berangkat!"”
“……”
“Para veteran tetap tenang dengan kewibawaan, satu per satu mulai berbicara, bercanda dan mengumpat, seolah hanya akan piknik di pinggiran kota.”
“Fang Ping bahkan melihat seorang tua di samping Lao Li menarik-narik rambut panjang yang baru ditumbuhkan Lao Li, seolah ingin mencabut beberapa helai, membuat Lao Li menunjukkan wajah kesal.”
“Tidak ada kesan khidmat yang berlebihan, canda dan makian semua keluar dari kata hati.”
“Wu Chuan tersenyum, mengalihkan pandang ke Fang Ping dan kawan-kawan: "Kalian sekarang masih bisa mundur, tapi begitu masuk penghubung, tak boleh lagi mundur!"”
“Fang Ping tertawa: "Komandan Wu, petarung jangan bertele-tele, mari berangkat."”
“Melihat hal itu Wu Chuan tak berbasa-basi lagi: "Berangkat!"”
“Seketika, 25 orang mulai melayang ke udara, mengarah ke pusaran aneh di bawah.”
“Saat tiba di tepi pusaran, tiba-tiba Zhang Dingnan membungkuk mengambil segenggam tanah biasa dan menyimpannya di dada.”
“Lao Li di sampingnya bergumam kesal: "Sial, idiot!"”
“Ngapain nyari tanah, kalau ambil, kemungkinan mati makin besar.”
“Zhang Dingnan tak marah, hanya terkekeh: "Aku takut mati nanti tak bisa mencium bau familiar."”
“Semua yang hadir pun tertawa.”
“Fang Ping dan yang lain saling memandang. Qin Fengqing bergumam, \"Suasana kok tidak semangat? Bukannya kita harus penuh semangat dan percaya diri untuk merebut wilayah? Kenapa malah sedih!\"”
“Mendengar itu, Wu Chuan tiba-tiba tertawa, \"Kata-katamu bagus! Kita memang akan merebut wilayah! Generasi muda harus punya pemahaman ini: kita datang untuk merampas, bukan diserang di rumah!\"”
“\"Benar, kita rampas wilayahnya, rampas sumber dayanya, rampas wanitanya...\"”
“\"Wanitanya enggak usah deh, wanita liang bumi terlalu seganas!\"”
“\"Benar, kalau begitu wanitanya langsung dibunuh!\"”
“\"Ha ha ha...\"”
“Sekelompok nenek-nenek dan kakek-kakek berbicara seperti bercanda. Sedikit kesedihan saat Zhang Dingnan menggenggam tanah tadi pun seketika menghilang.”
“Setelah mengalami hidup dan mati, apa lagi yang belum mereka pahami?”
“\"Kalau begitu, mari berangkat!\"”
“Begitu kata-katanya selesai, Wu Chuan melangkah masuk ke pusaran aneh itu dan langsung menghilang.”
“Yang lain pun menyusul satu per satu.”
“Di atas pusaran, banyak orang masih berdiam diri, mengantar kepergian mereka dalam hening.”
“Chen Yunxi yang sudah pergi sebelumnya, tanpa diketahui kapan kembali. Melihat Fang Ping akan pergi, tiba-tiba berteriak, \"Fang Ping, pulang hidup-hidup!\"”
“Fang Ping tidak menoleh, hanya melambaikan tangan sebelum melangkah masuk ke pusaran dan lenyap dari tempat itu.”
“Semua orang telah menghilang. Kerumunan di sekitar kawah raksasa masih membeku bagai patung.”
“Berapa orang yang akan kembali kali ini?”
“Bab 362: Menyusup”
“Di dalam Terowongan Energi.”
“Begitu masuk, Fang Ping langsung merasakan perbedaan dengan Shanghai.”
"Terowongan Energi di Shanghai, kemampuan spiritual yang belum mencapai tingkat pelepasan, sulit menyadari bahwa itu terbentuk dari partikel energi yang dipadatkan."
Sedangkan di Nanjiang, begitu masuk, langsung bisa merasakan Penghubung dipenuhi energi yang luar biasa besar!
Saat ini, Wu Chuan dan kawan-kawan sedang melepaskan kemampuan spiritual, bukan untuk mengunci penghubung, melainkan menstabilkannya dengan energi spiritual.
Pak Li tak tahu sejak kapan sudah berada di sisi Fang Ping, waspada sekali berkata: "Hati-hati semua, pihak lain mungkin masuk! Penghubung baru stabil, ini saat paling berbahaya!"
Tak lama berselang, Penghubung tiba-tiba bergetar!
Partikel energi dalam jumlah besar mulai meledak, kemampuan spiritual Fang Ping dan Jembatan Alam mulai bergetar, menyerap secara gila-gilaan, tapi partikel yang terserap hanya setetes dalam samudera!
Terowongan Energi yang menembus dua dimensi ini memang mengandung energi yang terlalu dahsyat!
Fang Ping terhuyung oleh energi raksasa yang mengguncang organ dalamnya, sementara Qin Fengqing yang paling lemah sampai mengeluarkan darah dari mulut.
Untungnya, beberapa master segera turun tangan, melepaskan energi spiritual untuk menangkal pemberontakan partikel.
"Pihak lain sudah masuk!"
Beberapa saat kemudian, Wu Chuan lega seraya menambahkan: "Sepertinya Kasta Sembilan, tapi sudah mundur!"
Fang Ping dan yang lain belum paham, Pak Li berbisik: "Kita punya batasan masuk, mereka juga. Sekarang kita sudah masuk, kalau mereka ikut masuk lagi, Penghubung akan labil. Jika sampai hancur, kedua pihak akan binasa. Tampaknya mereka tak berani ambil risiko..."
Fang Ping pupilnya menyempit, segera berkata: "Bukankah itu berarti pihak lain bisa langsung memusnahkan kita jika mereka nekat?"
"Setidaknya harus level sembilan."
Pak Li sambil berjalan tertawa: "Untuk level tujuh-delapan, meski menyebabkan ketidakstabilan sementara, tapi jarak kedua sisi tidak jauh. Komandan Wu dan mereka masih bisa bertahan sebentar. Saat sampai di ujung, saat itulah waktu mengeksekusi pihak lain."
"Kalau benar-benar ingin menyeret kita ke kematian, harus ada petarung level sembilan yang masuk untuk gugur bersama kita. Tapi umumnya hal seperti ini mustahil terjadi."
"Petarung level sembilan, bahkan di liang bumi pun adalah pemimpin kota. Menurutmu apakah mereka akan menukar nyawa kita dengan nyawa mereka sendiri hanya untuk mencegah kita masuk?"
"Tetap terasa terlalu berisiko."
Fang Ping bergumam. Pak Li dengan santai berkata: "Masuk ke liang bumi memang sudah merupakan risiko. Bahaya di penghubung iniapa?"
Sambil berbicara, beberapa orang mereka hampir mencapai tamat penghubung.
Panjang penghubung ini hanya sekitar satu li. Partikel energi dalam jumlah besar masih belum mengeras.
Fang Ping diam saja, tapi Qin Fengqing dengan liur menetes berkata: "Yang jelas, kalau bisa latihan beberapa hari di penghubung ini, pasti setara dengan latihan berbulan-bulan di luar!"
"Terlalu berbahaya!"
Wu Chuan menggelengkan kepala: "Selain itu di tahap awal tidak bisa masuk. Saat sudah stabil, partikel energi yang tercerai-berai ini akan cepat terserap oleh penghubung. Besok atau lusa akan kembali normal. Jadi latihan di dalam penghubung tidak realistis."
Fang Ping menyambung: "Kemampuan spiritual bisa memisahkan partikel dari penghubung kan? Bukankah ini sama dengan bijih energi raksasa?"
“Tantangan sangat tinggi, setelah dikokohkan, Energi tidak lagi aktif, bahkan aku sulit melepaskannya, hasil tidak sebanding dengan usaha, tidak worth it.”
Bukan tidak bisa, tapi tidak mau.
Petarung level sembilan, menyerap partikel Energi yang terlepas, mencapai kecepatan ekstrem. Tapi saat menyerap di dalam Penghubung, kecepatannya melambat hingga titik ekstrem.
Meski Energi di dalam Penghubung hampir tak terbatas, Tapi penyerapan yang lambat lebih baik ditinggalkan.
Saat mencapai tamat Penghubung, Wu Chuan menarik napas dalam-dalam: "Barusan pihak lain memasuki orang, jelas, skenario terbaik yang kita harapkan tidak terjadi!"
Skenario terbaik yang dimaksud tentu situasi dimana pihak lain kosong, gerbang neraka tidak ditemukan.
Ini bukan hal yang belum pernah terjadi, setidaknya menurut catatan tentang Penghubung di Xishan, saat ditemukan dulu pihak seberang kosong.
Beberapa Penghubung di era awal juga pernah ditemukan dalam keadaan sepi sunyi di seberang.
Tapi beberapa tahun terakhir, situasi seperti ini tidak terulang, begitu Penghubung terbuka, pihak seberang selalu dijaga ketat oleh pasukan berat.
Wu Chuan menghela napas pendek, mengawasi area gerbang keluar beberapa saat, lalu berkata tegas: "Nanti setelah keluar, kita akan langsung diserang, jadi aku yang keluar dulu untuk menahan pihak lain. Komandan Zhou dan rombongan tunggu 10 detik baru keluar.
Petarung level enam, tunggu 20 detik setelah Komandan Zhou keluar baru boleh meninggalkan Penghubung.
Untuk Fang Ping dan kalian... putuskan sendiri! Begitu keluar langsung kabur dari medan perang, hidup mati ada takdirnya!
Selain itu, ingat!"
Wu Chuan saat ini terlihat lebih serius, menasihati: "Jika orang yang masuk sebelumnya tidak pernah kembali memberi kabar, lalu kelompok kedua yang masuk juga tidak kembali, sementara petarung liang bumi mulai mencoba keluar, maka komando militer pada momen kritis mungkin akan menutup Penghubung. Begitu tertutup, jika masih ada yang hidup, carilah tempat persembunyian dan jangan muncul lagi sampai Penghubung dibuka kedua kali!"
"Mengerti!"
Yang hadir serentak mengangguk, namun apakah bisa bertahan sampai pembukaan kedua, tergantung nasib.
Peluang besar... tidak akan bisa.
Di liang bumi, sendirian, dikelilingi musuh, begitu terdeteksi, hampir mustahil lolos dari buruan petarung liang bumi.
"Maka laksanakan sesuai rencana! Zhang Dingnan, Anda dan Liu Polu setelah keluar bertugas utama menjaga akses Penghubung! Petarung level enam lainnya, bantu mereka berdua bertahan dua hari, bala bantuan kita akan tiba!"
Dua hari, Penghubung akan stabil kembali dan bisa dimasuki kelompok kedua!
Saat ini, seiring langkah Wu Chuan dan rombongan, partikel energi di dalam Penghubung mulai berreaksi lagi, membuat para petarung level tinggi tidak layak masuk.
Semua mengangguk lagi, namun apakah bisa bertahan dua hari, sulit dipastikan.
Pertarungan antar petarung biasanya berakhir cepat.
Tapi apapun yang terjadi, bahkan harus gugur, kita harus melemahkan kekuatan inti liang bumi untuk mencegah konsentrasi petarung kuat mereka di penetrasi berikutnya yang bisa sebabkan kerugian besar lagi.
Saat mereka berdiskusi, Fang Ping sudah mengeluarkan baju dari bungkusannya dan cepat-cepat berganti pakaian.
Sebelumnya di permukaan, dia malu jika orang lain melihatnya melakukan ini.
Saat ini, Fang Ping telah berganti pakaian dan mengenakan penutup kepala rambut panjang.
Melihat semua orang menatapnya, Fang Ping segera berkata: "Nanti saat aku keluar, manfaatkan situasi kacau untuk memburu Qin Fengqing dan yang lain. Kita akan keluar dari medan perang bersama. Para senior jangan ikut campur! Jika kalian ikut campur, justru akan lebih berbahaya bagi kami. Anggap saja kami seperti sampah!"
Bercanda saja, jika para master tidak memperhatikan mereka mungkin masih aman. Tapi jika diperhatikan, bukankah petarung liang bumi akan segera datang membunuh mereka?
Wu Chuan tersenyum kecut, sementara Zhang Dingnan berkata dengan frustrasi: "Tipuan ini tidak akan berhasil."
"Belum tentu!"
Fang Ping mengerti maksud semua orang. Saat bertarung, ledakan energi vital adalah perbedaan terbesar antara petarung liang bumi dan master manusia.
Seorang petarung sangat peka terhadap fluktuasi energi.
Fluktuasi energi vital dan gelombang energi tetap berbeda. Begitu Fang Ping turun tangan, kekuatan energi vitalnya tidak bisa disembunyikan.
Tapi mereka adalah mereka, Fang Ping bukan tanpa metode.
Jika nanti situasi benar-benar kacau, menyusup di antara kerumunan mungkin tidak akan ketahuan.
Tentu saja... jika yang menghadang semuanya pasukan militer liang bumi... seragam pasukan kota liang bumi berbeda, maka akan langsung menarik perhatian dan ketahuan.
Tapi dari situasi sebelumnya, tahap awal penguncian pintu keluar liang bumi selalu melibatkan kerjasama antara petarung sipil dan pasukan militer.
Petarung sipil yang berpakaian beragam dengan perbedaan kecil pakaian antar liang bumi, masih ada harapan untuk lolos.
Terhadap pikiran Fang Ping, yang hadir tidak berkomentar apa-apa.
“Apa pun yang dipakai sama saja, bisa menyelinap masuk lebih baik, kalau tidak bisa juga tidak masalah, lagipula pasti akan diburu.”
Wu Chuan juga tidak mengurusnya lagi, saat ini tidak ada waktu untuk itu.
Menarik napas dalam-dalam, sebilah golok melengkung muncul secara tiba-tiba di depan Wu Chuan.
Golok itu tidak memancarkan aura energi, terlihat biasa saja, namun Fang Ping dan yang lain tak bisa menahan diri menelan ludah - inilah senjata yang digunakan master sejati!
Berada di antara ilusi dan realitas, seperti kemampuan spiritual, bisa menyamar dalam kehampaan atau termanifestasi di dunia nyata.
Bukan berarti master tidak menggunakan senjata, tapi senjata yang layak sulit didapat.
Membuat senjata seperti ini tidak bisa dilakukan hanya dengan bahan paduan logam biasa, butuh banyak persyaratan.
Master pejuang biasa sama sekali tidak mampu membuatnya.
Dari 7 master yang hadir, saat ini hanya Wu Chuan dan Zhou Zhengyang dari Nanjiang yang memilikinya. Dojo Zhengyang Zhou Zhengyang tersebar di Nanjiang bahkan seluruh negeri, dia juga seorang yang kaya raya yang mengorbankan banyak sumber daya untuk membuat sebilah senjata master, bisa disebut sebagai Senjata Dewa.
Mampu menghilang dan muncul, berada di antara ilusi dan realitas - menyebut senjata seperti ini sebagai Senjata Dewa sangatlah tepat.
“Aku yang pertama keluar!”
Wu Chuan tidak membuang waktu, menarik napas dalam-dalam lalu melangkahkan kaki masuk ke pusaran aneh di ujung penghubung, seketika menghilang dari tempatnya!
Begitu Wu Chuan pergi, semua yang hadir menjadi tegang termasuk Fang Ping dan kawan-kawan yang kini mengatupkan bibir dengan wajah serius.
Situasi di seberang sama sekali belum diketahui.
Meski Wu Chuan adalah pejuang Kasta Sembilan tingkat tertinggi, tapi lebih baik waspada terhadap kemungkinan terburuk!
Saat ini, detak jantung yang hadir terdengar jelas di dalam Penghubung.
Sejenak kemudian, Zhou Dingguo dari Komando Militer melangkah maju: "Aku duluan!"
Usai berkata, ia melompat dan menghilang dari pusaran.
Begitu Zhou Dingguo pergi, 5 master yang tersisa saling pandang, lalu melompat keluar dari Penghubung.
Pak Li menarik napas dalam-dalam, menendang Fang Ping sambil berseru pendek: "Tunggu dulu! Biar kami mengalihkan perhatian musuh. Ingat, jangan berlama-lama di gerbang neraka. Ini wilayah rebutan!"
Gerbang ini harus diperebutkan manusia dan liang bumi.
Entah Wu Chuan yang memukul mundur petarung liang bumi, atau sebaliknya, tempat ini akan menjadi pusat pertempuran berikutnya.
"Kau hati-hati, jangan nekat!"
Fang Ping juga buru-buru menambahkan.
"Tahu!"
Melemparkan ucapan itu, Pak Li menatap nenek-nenek dan kakek-kakek lain: "Pergi!"
Seketika, para veteran itu melangkah keluar pusaran tanpa sepatah kata.
Kini, hanya tersisa Fang Ping dan tiga rekannya di Penghubung.
Fang Ping menghela napas, menekan kecemasan di hatinya: "Nanti setelah keluar, kalian lari ke luar! Aku cari kesempatan menyusup barisan liang bumi. Jika berhasil, aku akan memburu kalian untuk memancing musuh. Banyakkan membunuh petarung menengah mereka, tentara kita akan lebih selamat."
Wang Jinyang berwajah muram: "Jangan main-main! Menyusup ke barisan petarung liang bumi itu sangat berbahaya. Begitu ketahuan, kau akan jadi target utama..."
“Percaya, aku punya hitungan.”
Fang Ping berkata, tiba-tiba melepas jaketnya dan memakainya secara terbalik.
Terbalik... ternyata bergaya khas Bumi.
Fang Ping menggelengkan kepalanya: "Benar, tadi agak linglung. Awalnya jangan menarik perhatian. Saat mereka bertarung, pasti ada yang Mati di sekitar pintu keluar liang bumi. Akan kucari kesempatan untuk menyusup."
Qin Fengqing tampak mulai gelisah. Fang Ping segera membentak: "Jangan bikin ribut!"
Hanya dia yang punya benteng energi, makanya bisa punya pikiran ini.
Qin Fengqing tidak memilikinya. Menyamar sebagai petarung liang bumi justru bisa menggagalkan rencana Fang Ping.
Yang hadir tak ada lagi yang bicara, mulai menunggu dalam diam.
Setelah sekitar satu menit, Fang Ping bersuara berat: "Pergi!"
Seketika, Fang Ping melangkah masuk ke pusaran aneh. Yang lain segera menyusul.
……
Boom!
Begitu Fang Ping keluar dari Penghubung, ledakan keras mengguncang tubuhnya hingga bergoyang!
Seketika, pandangannya menjadi jelas.
Sekitar pusaran, kini sudah dipenuhi bangkai bertebaran!
Mayat berserakan di mana-mana!
Hampir semua dari pihak petarung liang bumi... Namun pupil mata Fang Ping tiba-tiba menyempit - beberapa mayat dengan seragam familiar tergeletak!
Ada yang gugur!
Boom!
Suara ledakan terus bergema. Di atas pusaran, beberapa siluet terus berpindah tempat, bertarung hingga Hari runtuh!
Sekitar pusaran, kini membanjir petarung-petarung liang bumi.
"Swish!"
“Baru saja Fang Ping dan yang lainnya keluar, waktu mengamati situasi hanya sekejap mata, dalam sepersekian detik itu, ribuan panah dengan decakan udara menerobos udara datang!
Depan, belakang, kiri, kanan, semuanya diisi oleh pasukan militer berzirah!
Bukan hanya militer, ada juga banyak pejuang sipil berbaju biasa dari liang bumi, saat ini bersamaan dengan panah yang dilepaskan, mereka terbang menyerang!
Tepat ketika Fang Ping dan kawan-kawan hendak membalas, kilatan pedang menyambar sekejap, semua panah terputus berantakan, lebih dari sepuluh petarung menengah yang terbang mendekat langsung terbelah dua!
Tak jauh dari sana, Li Changsheng belum menghunus pedang, pedang panjang dalam sarungnya diayunkan dengan liar.
Setelah membabat musuh dengan satu tebasan, Li Changsheng bergemuruh pendek: "Menerobos ke Timur!"
Fang Ping tidak bersuara, melompat ke samping, satu pukulan tinju menghancurkan berkeping-keping prajurit zirah di sebelah kanan, berteriak cepat: "Bagaimana situasinya!"
"Satu Kasta Sembilan, tiga level delapan, sembilan level tujuh!"
Ekspresi Lao Li sangat suram, cepat-cepat menjawab: "Mereka mengerahkan semua pasukan! Komandan Zhou hampir tak bertahan! Sekarang terjebak, kita sulit mundur, setidaknya para master sulit kabur, kalian cepat pergi!"
Saat ini, para petarung sedang mengepung dan membunuh beberapa master.
Selisih kekuatan kedua pihak hampir dua kali lipat!
Lima level tujuh melawan sembilan level tujuh, satu level delapan melawan tiga, jika terus begini, cepat atau lambat beberapa orang akan terkepung dan terbunuh."
"Menurut rencana semula, saat ini para master harus bertempur sambil mundur, lalu mencari cara untuk berkumpul kembali, menyerbu gerbang neraka, dan menunggu bala bantuan."
"Zhang Dingnan yang awalnya bertugas menjaga pintu liang bumi, kini terpaksa ikut dalam pertempuran. Tanpa mereka, beberapa anggota lain akan segera terkepung dan terbunuh."
"Percakapan mereka berlangsung dalam kecepatan tinggi. Dalam sekejap mata, Li Changsheng telah membasmi banyak musuh."
"Di area luar, para petarung liang bumi terus berdatangan bagai gelombang tak berujung menuju pusaran aneh ini."
"Di segala penjuru, semua pejuang level enam bertempur sampai berlumuran darah!"
"Di langit, para master berusaha mati-matian menahan semua petarung tingkat tinggi, memberi waktu bagi Li Changsheng dan kawan-kawan. Meski tak bisa membasmi musuh, mereka harus mencari celah untuk menerobos!"
"Tak jauh dari sana, Wang Jinyang dan dua rekannya juga terjun ke medan perang, terseret dalam lautan manusia."
"Pasukan petarung liang bumi terus mengalir ke sini. Beberapa pejuang puncak level enam sedang mencari kesempatan untuk melancarkan serangan mematikan!"
"Fang Ping tak punya waktu untuk berpikir panjang. Saat ini, prioritasnya adalah menerobos kepungan!"
"Lao Li, kacaukan formasi mereka! Biar aku menyusup masuk!"
"Fang Ping berbisik. Lao Li diam-diam memancarkan kilau menyilaukan dari tubuhnya, membuat para petarung liang bumi di sekitarnya reflex menutup mata."
"Dalam sekejap itu, Fang Ping menyembunyikan aura-nya, cepat-cepat mengganti baju, lalu terjatuh ke tanah. Tubuhnya secara spontan mengeluarkan luka-luka berat, wajahnya hancur tak berbentuk."
"Lao Li yang sedang sibuk membasmi musuh, mengangkat alisnya halus - Fang Ping menghilang!"
"Dia tentu tidak percaya Fang Ping mati, si nak ini ternyata memang punya kemampuan!"
Tanpa berlama-lama di tempat, seperti dugaan, Fang Ping pasti berada di tumpukan mayat sekitar. Pak Li melompat ke udara dan langsung menyerang ke arah samping!
……
Di udara.
Beberapa Pejuang sedikit mengangkat alis, "Lagi ada yang mati?"
Mereka tak terlalu memperhatikan. Orang-orang baru yang muncul aura lemah, wajar jika terbunuh dalam kekacauan.
Pandangan mereka kembali tertuju ke mulut pusaran, "Sepertinya sudah tidak ada lagi?"
Kalaupun ada, kekuatan Penghubung sudah tidak cukup untuk menopang Pejuang tingkat komandan datang lagi.
Seketika, mereka saling pandang lalu serentak menyerang. Meski Pejuang kelas menengah-rendah yang terbunuh tak berarti, kerugian besar akan sulit dijelaskan ke komandan.
Saat Pak Li mengalihkan perhatian orang, Fang Ping yang merunduk diam-diam menyusup ke kerumunan.
Beberapa Pejuang melayang melihatnya ikut melayang, menyapu pandangan lalu mengabaikannya.
Fang Ping menarik napas pelan. Kemampuan spiritualnya terus mengumpulkan partikel energi, tapi tidak diserap melainkan dikumpulkan di luar tubuh.
Saat benteng energinya aktif, energi vital dan gelombang energi berhenti bocor. Tanpa energi justru berisiko.
Meski getarannya lemah, setidaknya partikel energi yang mengelilingi tubuhnya tak terlalu mencolok.
"Liang bumi ternyata punya sistem komunikasi!"
Ide itu tiba-tiba melintas di benaknya.
“Kalo nggak, persiapan di liang bumi Nanjiang nggak bakal selengkap ini.”
“Saat ini, kekuatan liang bumi jauh lebih kuat dari kita, hampir seluruh pasukan satu kota dikerahkan!”
“Bab 363 Menipu dan Membunuh”
“Bunuh!”
“Saat ini, para veteran yang sebelumnya masih bercanda, seolah berubah total menjadi Dewa Pembunuh.”
“Di sekitar pusaran aneh, sungai darah mengalir!”
“Wang Jinyang bertiga berpunggungan, saling mendukung, terus menyingkirkan para prajurit baja.”
“Pasukan petarung campuran antara level kuat dan lemah.”
“Kasta tengah juga bukan sayuran pasar, belasan pejuang level enam menarik perhatian banyak petarung liang bumi, hampir semua petarung level enam ada di sana.”
“Menerobos!”
“Seorang veteran berambut putih menggebrak meja, satu babatan golok membuka jalan berceceran darah di depan!”
“Tapi seketika, kilatan golok dan pedang dari belakang menyambar, membuat tubuh veteran itu berceceran darah dan daging.”
“Veteran itu belum mati, seolah tak merasakan apapun, mengayunkan golok lagi. Kilatan dahsyat membuka zona kosong di depan!”
“Arah penerobosan mereka ke barat!”
“Sebelumnya Pak Li menyuruh Fang Ping cs menerobos ke timur!”
“Pasukan liang bumi mulai bergerak, petarung dari sektor lain berduyun ke barat. Kelompok Pak Li juga bergerak ke sana, rupanya ingin menyatukan kekuatan untuk membuka Penghubung barat!”
“Fang Ping menyapu pandangan, sorot matanya dingin. Tapi tak lama melihat, segera menerjang ke arah Wang Jinyang cs sambil membabat!”
Saat ini, ketiganya juga menghadapi masalah. Dua pejuang tingkat lima dan satu tingkat empat, kemampuan mereka cukup baik. Meskipun para petarung kuat telah diarahkan ke area Pak Li, di sini sudah ada seorang petarung level enam yang memimpin sejumlah pejuang kelas 4-5 untuk mengepung dan membunuh mereka.
Di area luar, terdapat banyak prajurit berbaju zirah dan beberapa pemanah level menengah yang terus-menerus melepaskan panah untuk menyerang mereka.
"Kagu!"
Fang Ping menggebrak meja dan menerobos masuk sambil mencengkeram golok!
Golok itu bukan miliknya. Sebelumnya, Fang Ping telah menyimpan Golok Penenang Kekacauan ke dalam ruang penyimpanan.
Meskipun ruang penyimpanan berbentuk kubus dengan panjang rusuk sekitar 1 meter, Golok Penenang yang panjangnya sekitar 1,2 meter tetap bisa masuk dengan posisi miring.
Golok yang dipakai sekarang adalah senjata acak yang diambil Fang Ping dari tanah. Di area ini, ratusan petarung telah tewas meninggalkan berbagai senjata berserakan.
Dengan amarah membara, Fang Ping menerjang sambil meneriakkan pekikan!
Wajahnya penuh luka sehingga Wang Jinyang dan Li Hantong tidak langsung mengenalinya. Namun Qin Fengqing yang pernah mendengar Fang Ping berbicara bahasa liang bumi segera berubah ekspresi, lalu mengangkat goloknya menyambut Fang Ping!
Bruk!
Dentuman keras menggema saat Qin Fengqing terlempar ke arah timur.
Wang Jinyang dan Li Hantong terhenti sejenak, lalu seketika tersadar dan segera mengejar Qin Fengqing!
Fang Ping sedikit lega. Melihat para petarung liang bumi hanya fokus memburu ketiganya dan tampak kurang memperhatikannya, ia pun kembali mengejar mereka!
Soal petarung tingkat enam di belakang... Fang Ping menahan diri untuk tidak melihat!
Pertempuran level enam, diisi banyak Pejuang puncak Tingkat Enam, dia tak bisa ikut campur.
Di depan, trio Wang Jinyang tak lemah. Sejak fase tingkat empat, sudah mengeksekusi pejuang tingkat lima.
Kini Wang Jinyang dan Li Hantong mencapai tingkat lima, lebih kuat. Tapi mereka tak ledakkan seluruh tenaga. Bertiga nyaris bunuh satu petarung tingkat lima, lalu terlempar ke belakang saat bentrok dengan petarung tingkat enam.
Fang Ping terus memburu. Pasukan Timur memang lebih sedikit.
Lao Li dan kawan mengalihkan pasukan ke Barat. Guncangan energi dan fluktuasi energi vital di belakang bahkan lebih mencekam dari pertempuran di langit.
Petarung liang bumi tak bodoh. Sepertinya paham maksud Wang Jinyang cs.
Pemimpin petarung tingkat enam menggelegar: "Hentikan mereka!"
Seketika pejuang kelas 4-5 mengepung, tak beri kesempatan kabur.
Fang Ping paham. Lega, rupanya bahasa liang bumi tak beda jauh. Hanya logat daerah berbeda, mirip bahasa Mandarin Tiongkok dengan aksen lokal...
"Tapi ini bukan kabar baik!"
Fang Ping menghela. Bahasa seragam? Ini pertanda buruk!
Berarti di liang bumi mungkin ada kekuatan besar yang menyatukan wilayah!
“Penyatuan Bahasa, ini bukan hal sepele, Bumi saja belum bisa melakukannya, mungkin terkait dengan distrik tengah liang bumi.”
Tak sempat berpikir panjang, Fang Ping mengikuti kerumunan menerobos masuk ke depan.
Wang Jinyang dan beberapa orang lainnya juga tidak berlama-lama bertarung, sambil bertarung mereka mundur, di bawah kerja sama tiga orang, petarung kelas 4-5 sama sekali tak bisa menahan.
Satu-satunya pejuang level enam, beberapa kali turun tangan, hasilnya hanya membuat beberapa orang terhempas, membuat mereka mundur lebih jauh.
Fang Ping memeriksa, pejuang level enam ini...tiga pintu Jiao seharusnya belum tertutup, saat ini demi mencegah tiga pintu Jiao terbuka lebar, setiap serangan pasti menyisakan tenaga.
Kalo nggak, Wang Jinyang dan kawan-kawan yang tidak berjuang mati-matian juga sulit menahan serangan level enam.
Melihat mereka semakin kabur jauh, ada tanda-tanda meninggalkan distrik tengah medan perang, pemimpin petarung level enam mulai marah, menggelegar: “Datangkan lagi beberapa jenderal perang!”
Begitu kata-kata berakhir, di barat tempat banyak pejuang mengepung Lao Li, tiga level enam lagi bersayap keluar!
Ekspresi Fang Ping berubah, petarung liang bumi cukup pragmatis, dia mengira orang level enam ini tak bisa membunuh beberapa kelas 4-5, tak akan memanggil bantuan.
Tepat saat tiga orang terbang keluar lingkaran pertempuran, dari barat, Lao Li menggebrak meja, Semburan Pedang membubung ke langit, jatuh bagai tersambar petir!
“Boom!”
Suara ledakan terdengar, tiga level enam yang terbang keluar seketika dieksekusi!
Seketika, seluruh medan perang seolah diam selama satu detik!
Fang Ping menoleh, Lao Li tidak menghunus pedang. Saat ini ekspresinya pucat pasi, sedang bertarung melawan dua Pejuang puncak level enam. Beberapa goresan berdarah muncul di tubuhnya.
Para petarung ini tidak menggunakan kemampuan spiritual dalam pertarungan.
Pejuang level enam, meski sebagian puncak sudah mencapai tahap pelepasan kemampuan spiritual, tapi selama belum mencapai penyatuan energi vital dan darah, efek guncangan spiritual mereka terbatas.
Sebaliknya, mereka harus waspada jika kemampuan spiritualnya hancur dan langsung runtuh seketika.
Ini sebenarnya memberi kesempatan pada Lao Li. Meski dia termasuk petarung terkuat di puncak level enam, tapi jika berhadapan dengan petarung level enam yang bisa melepas kemampuan spiritual untuk menekannya, kekuatan tempurnya akan dipotong besar-besaran.
Mayoritas petarung Tiongkok sudah tahu hal ini, berbeda dengan petarung liang bumi.
Tanpa tekanan spiritual, Lao Li sanggup melawan dua puncak level enam sendirian, bahkan masih punya sisa tenaga untuk mengeksekusi tiga petarung level enam yang terbang! Sungguh luar biasa kekuatannya!
Tiga petarung level enam tewas seketika. Para petarung level enam yang sedang mengepung langsung membeku. Situasi di wilayah timur menjadi perhatian semua.
Tiga petarung kelas 4-5 tidak menjadi ancaman. Justru para pejuang puncak inilah yang harus diwaspadai.
Melihat ini, petarung level enam di sebelah timur menunjukkan ketakutan. Dia tidak lagi memanggil bala bantuan, langsung memburu Wang Jinyang dan kawan-kawan!
Mengejar mereka jauh lebih menguntungkan daripada bertarung di sana!
Pejuang dari Tanah Kebangkitan memang memiliki kekuatan yang luar biasa!
Saat ini, Wang Jinyang dan yang lain telah menyambar kesempatan. Ketiganya kabur keluar dengan gila-gilaan, sama sekali tidak bertarung dengan petarung liang bumi.
Li Hantong dijadikan perisai hidup, dihalangi oleh keduanya di bagian belakang. Serangan petarung dari belakang sepenuhnya ditahan oleh Li Hantong.
Fang Ping yang menyusup dalam barisan pemburu ini pun merasa simpati melihat Li Hantong. Dua orang itu jelas bukan orang baik.
Sambil terus mengejar ke luar, Fang Ping melirik ke belakang.
Di kejauhan, Lao Li dan yang lain sedang bertempur sengit.
Namun pedang Lao Li masih tersarung di pinggang!
Fang Ping kembali menatap langit. Dentuman ledakan terus bergemuruh!
Yang paling mencolok bukanlah pertempuran Kasta Sembilan, melainkan empat kilauan emas bagai empat matahari. Salah satu kilauan itu redup, terkepung di tengah oleh tiga "matahari" lainnya.
"Komandan Zhou..."
Kerisauan terpancar dari mata Fang Ping. Zhou Dingguo yang melawan tiga musuh sendirian mulai terdesak.
Lao Li sudah lama berniat membabat petarung level delapan. Jika ini berlanjut, mungkin dia harus turun tangan segera!
Menarik napas dalam-dalam, Fang Ping menggebrak, "Kagu!"
Usai berseru, dengan kecepatan luar biasa dia menyambar ke arah Li Hantong dan kedua kawannya!
Bersamanya mengejar, puluhan pejuang kelas 4-5 plus satu pejuang tingkat enam.
Di area luar, pasukan berzirah mengunci distrik meski kekuatan mereka tak seberapa.
Sekejap mata, formasi itu telah ditembus oleh trio Wang Jinyang!
“Tapi di area luar bukan berarti tak ada pejuang sama sekali!” Di detik berikutnya, gelombang energi kuat terpancar - ternyata ada petarung tingkat enam di sini!
Seketika, pasukan pemburu yang terdiri dari dua petarung tingkat enam, belasan tingkat lima, dan lebih dari dua puluh petarung level empat segera mengejar ketiga orang ini!
……
“Kita hancur!”
Qin Fengqing berlari sambil menggerutu: “Mereka terlalu menganggap tinggi kita!”
Dia baru level empat. Di sini, petarung level empat hampir semurah sayuran pasar.
Level lima bertebaran, bahkan ada dua level enam.
Wang Jinyang dengan tenang memegang bahunya berbisik: “Mayoritas adalah petarung sipil dengan kemampuan biasa. Hanya petarung militer level enam yang baru datang di belakang itu. Setelah lari puluhan li keluar dari distrik pertempuran, kita bisa balik membalas serangan!”
“Dua level enam...”
“Fang Ping masih di sana!”
Sorot mata Wang Jinyang berkilat licik. Si nak ini benar-benar berhasil menyusup masuk!
Dengan Fang Ping di dalam, mungkin kita bisa menjebak semua musuh ini.
Petarung kasta tengah bukan benar-benar sayuran murahan. Di medan perang ini, total petarung kasta tengah baru sekitar seribu orang. Para veteran yang tak takut mati itu sudah menyingkirkan ratusan musuh!
Jika kita bisa menjebak para petarung kuat yang mengejar ini, kerugian liang bumi akan sangat besar.
Petarung liang bumi di sini jauh lebih mudah dihadapi dibanding di Shanghai.
Petarung kuat di liang bumi Shanghai sudah berpengalaman bertempur dengan manusia selama bertahun-tahun - cukup kejam dan licik.
"Liang bumi Nanjiang baru dibuka, petarung di sini aura mematikannya tidak berat. Bahkan yang tingkat enam, tidak memberi tekanan besar pada Wang Jinyang dan kawan-kawan."
"Petarung liang bumi tidak sama seperti manusia yang berperang ke mana-mana."
"Fang Ping dan yang lain, meski yang paling minim pengalaman bertarung seperti Fang Ping, pernah ikut pertempuran besar pengepungan kota di liang bumi. Pengalaman berdarah yang mereka alami mungkin jauh lebih banyak daripada sebagian besar petarung liang bumi di sini."
"Mendengar Fang Ping ada di sana, mata Qin Fengqing berbinar!"
"Benar! Fang Ping masih di antara kerumunan. Nanti mungkin benar-benar bisa menipu dan membunuh mereka!"
……
"Beberapa menit kemudian, Qin Fengqing bertiga telah kabur sejauh lebih dari 10 li."
"Di belakang, petarung pengejar sama sekali tidak menunjukkan niat untuk menyerah."
"Dibandingkan petarung Tanah Kebangkitan yang asing dengan wilayah ini, merekalah tuan rumah. Ingin kabur dari wilayah mereka sendiri? Mustahil!"
"Saat ini, dua petarung level enam berkumpul."
"Petarung level enam yang sebelumnya mengejar tidak memakai zirah, jelas bukan petarung militer. Kini menghadapi petarung militer yang baru datang, dia banyak memberikan pujian."
"Sambil mengejar, dia tertawa: 'Jenderal Liu Mu, mereka ini levelnya tidak tinggi tapi kekuatannya tidak lemah. Tangkap hidup-hidup atau singkirkan?'"
"'Kalau bisa ditangkap hidup-hidup lebih baik. Jika tidak, langsung singkirkan!'"
"Jenderal Liu Mu bicara sangat dingin dengan nada tidak ramah. Petarung level enam lainnya tidak menunjukkan kemarahan, menatap langit lalu berkomentar pilu: 'Pejuang Tanah Kebangkitan memang banyak. Untung kita sudah bersiap!'"
Jenderal Liu Mu tidak menghiraukannya, menatap tajam ketiga orang di depan. Saat ini, kecepatan ketiganya mulai melambat.
Di belakang mereka, Fang Ping yang tak jauh menggerakkan telinganya. Ternyata liang bumi memang telah menerima kabar lebih awal.
Apakah kabar dari Distrik Pusat?
Ataukah pembukaan Penghubung memang sepenuhnya dikendalikan oleh mereka sendiri?
Kini, suara pertempuran di belakang semakin melemah. Fang Ping dan kawanannya telah meninggalkan Zona Pertempuran Pusat.
Di depan, Qin Fengqing bertiga juga menghentikan langkah. Para petarung pengejar mulai mengepung mereka rapat-rapat.
Dua pejuang level enam memandang dari ketinggian, tanpa basa-basi. Mereka tak mengizinkan petarung kelas 4-5 untuk menyerang duluan dan hanya menonton pertunjukan.
Hampir bersamaan dengan terbentuknya jebakan, keduanya langsung menyambar Wang Jinyang dan Li Hantong.
Qin Fengqing yang tersisa di tingkat empat menjadi target utama yang lain!
Belasan petarung tingkat lima, puluhan tingkat empat - membunuh satu petarung tingkat empat sama sekali bukan tantangan!
Qin Fengqing kini tak lagi tersenyum licik. Melihat Wang Jinyang dan Li Hantong masing-masing menyambar seorang pejuang level enam yang telah meledakkan seluruh tenaga, ia menggigit gigi dan mengayunkan goloknya ke kerumunan!
Fang Ping tak terburu-buru membantu kedua rekannya. Saat Qin Fengqing menerobos kerumunan, kemampuan spiritual Fang Ping tiba-tiba meledak, mengguncang beberapa orang di sekitarnya!
Di sini tak ada Pejuang puncak Tingkat Enam, tak ada petarung high-level!
"Kemampuan spiritual Fang Ping tiba-tiba meledak di luar perkiraan semua orang. Beberapa orang itu bahkan belum sempat menyadari apa yang terjadi, tubuh mereka sudah terbelah dua oleh babatan Qin Fengqing ke arah pinggang!"
Qin Fengqing sendiri sempat tertegun sejenak, namun tangannya tak ragu-ragu. Ia segera menyadari Fang Ping sedang campur tangan diam-diam!
Sekarang semangat Qin Fengqing berkobar. Dengan teriakan menggelegar, goloknya menyemburkan kilatan energi vital yang menyala-nyala!
Fang Ping yang berkeliaran di area luar terus-menerus melepaskan kemampuan spiritualnya. Bahkan tak lagi sekadar ledakan - menghadapi puluhan pejuang kelas 4-5 ini, dia memilih untuk MELEDAKKAN seluruh cadangan kemampuan spiritualnya!
Ledakan kemampuan spiritual itu akhirnya berhasil mengguncang para petarung kelas 4-5!
Qin Fengqing menunjukkan kekuatan dewa. Golok panjangnya menyambar bagai petir, sekali tebas satu korban. Dalam sekejap mata, lebih dari sepuluh orang sudah tumbang!
Semua terjadi terlalu cepat. Tak lama kemudian, barisan pengepung dari liang bumi mulai kacau balau.
"Seorang petarung tingkat empat bisa sekuat ini?!"
"Bagaimana ini bisa terjadi?"
"Apakah dia menyembunyikan kekuatan sebenarnya?"
"Semua waspada!"
“……”
Para hadirin bersahut-sahutan sambil memandang Qin Fengqing dengan penuh kewaspadaan.
Ledakan spiritual Fang Ping hanya menyasar individu tertentu, sementara serangan kilat Qin Fengqing terlalu cepat untuk dideteksi. Bahkan jika ada yang mencurigai, mereka takkan percaya.
"Jika benar ada pejuang tingkat enam puncak yang bisa melepaskan kemampuan spiritual, pasukan kita takkan bertahan lebih dari satu gebrakan!"
"Cepat selesaikan ini!"
"Tepat saat semua waspada, Fang Ping berseru pendek menggunakan bahasa liang bumi, namun itu adalah teguran untuk Qin Fengqing: Jangan lama-lama!"
Tak jauh dari sana, Wang Jinyang dan Li Hantong hampir tak bisa bertahan.
Kerja sama dua lawan satu masih bisa, tapi bertarung sendiri melawan pejuang level enam—meski mereka bintang—masuk tingkat lima baru saja, mana mungkin mudah?
Di puncak tingkat lima, mungkin mereka bisa menyingkirkan level enam sendirian. Tapi sekarang? Masih terlalu dini.
Melihat situasi ini, Qin Fengqing mengeratkan gigi dan menggebrak: "Aku keluarkan jurus andalan, bersiaplah mati!"
Begitu kata-katanya meluncur, Fang Ping tahu waktunya bertindak. Kemampuan spiritualnya membanjir seketika sambil meraung: "Kagu!"
Teriakan perang itu membuat yang lain refleks menerobos maju!
Bersamaan, energi spiritualnya kembali meledak. Wajah Fang Ping pucat pasi. Dari tengah kerumunan, Qin Fengqing mengaum keras. Golok panjangnya memancarkan cahaya darah menyilaukan, menyapu lingkaran babatan!
"Pu pu pu..."
Dentuman logam menembus daging bergema. Bunyi gesekan tulang dan logam. Orang-orang di lapisan terdinding langsung terbelah di pinggang!
"Mundur!"
Seorang petarung liang bumi berteriak. Kerumunan pun bubar. Di tengah arena, Qin Fengqing yang kini pucat tersenyum sombong, tatapannya menantang.
"Ada yang tidak beres!"
Seseorang berseru. Meski serangan lawan kuat, mustahil satu tebasan bisa membabat banyak orang sekaligus.
Ketahuilah, di tengah kerumunan masih ada pejuang tingkat lima!
Banyak orang melirik ke sekeliling, reaksi ledakan kemampuan spiritual tadi cukup kuat. Beberapa yang merasakan kini menyisir area dengan kewaspadaan tinggi di mata mereka.
Apakah Pejuang puncak dari Tanah Kebangkitan datang menyerang?
Fang Ping mengabaikan hal ini. Matanya menyapu sekeliling - jumlah musuh cukup banyak, tidak mudah untuk membunuh.
Qin Fengqing ternyata benar-benar sampah. Jika diganti petarung tingkat lima yang bekerja sama dengan Fang Ping, mungkin seluruh musuh sudah ditipu habis.
Saat ini bukan waktu untuk meriset perlahan-lahan.
Wang Jinyang dan Li Hantong hampir meledakkan potensi mereka. Di area tengah, situasi lain tak terlihat jelas, tapi kilau emas Pejuang Tubuh Emas Zhou Dingguo semakin memudar.
Setelah melirik Qin Fengqing lagi, Fang Ping menghela napas: "Semoga beruntung, aku harus taklukkan dulu pejuang tingkat enam ini atau pertarungan tak bisa dilanjutkan."
Target Fang Ping adalah Jenderal Liu Mu itu.
Saat ini petarung militer itu sedang menekan Li Hantong. Kepala Li Hantong mulai memancarkan kilau emas - fenomena aneh ini membuat Jenderal Liu Mu di seberang sangat bersemangat, jelas dia menyadari telah mendapat ikan besar!
Fang Ping melesat ke langit menuju lokasi itu sambil bergemuruh: "Jenderal Liu Mu, orang di bawah ini mencurigakan!"
Jenderal Liu Mu yang sedang fokus menghadapi Li Hantong tertegun sebukan, bukan karena kabar dari Fang Ping, tapi cara Fang Ping memanggilnya...
Seorang petarung level empat berani memanggilnya seperti itu?
"Hierarki di liang bumi sangat ketat, teriakan 'Tuan Jenderal' pun harus sesuai protokol. Petarung sipil mana mungkin tak tahu takaran seperti ini."
Ide ini melintas sekejap di benak Jenderal Liu Mu.
Tapi saat ini tak ada waktu untuk berdebat. Atau mungkin, pihak lawan sama sekali tak mengira ada penyusup.
Di saat bersamaan, Li Hantong di seberang melihat Fang Ping menerjang ke depan. Sorot matanya langsung berbinar. Dengan auman menggelegar, tengkoraknya memancarkan kilau emas. Kedua telapak tangannya mencengkeram erat kedua lengan Liu Mu. Meski daging di lengannya seketika tercabik, Li sama sekali tak melepas!
Jenderal Liu Mu mendengus, "Berdarah-darah saja kau!"
Begitu ide ini muncul, tiba-tiba terdengar teriakan dari belakang, "Aku bantu!"
Alis Liu Mu berkerut. "Apakah aku butuh bantuanmu?"
Sebelum sempat bereaksi, dari belakangnya muncul bayangan golok panjang merah darah. Tanpa gelombang energi yang terdeteksi, senjata itu menyambar turun seperti petir ke ubun-ubunnya!
"Tak semua orang punya tengkorak besi seperti Li!"
