“Bruk!!”
Dentuman keras mengguncang, sebagian terowongan bawah tanah ambruk.
Fang Ping membeku dalam lubang sempit, tak bergerak bagai batu tak bernyawa.
“Bruuum!!”
Batu-batu di bawah tanah tiba-tiba remuk menjadi debu.
Ini adalah petarung high-level yang sedang menggunakan kemampuan spiritualnya menyisir setiap inci tanah, menghancurkan semua target mencurigakan.
Fang Ping ternyata masih meremehkan kemampuan petarung high-level. Tingkat pengendalian mereka atas kemampuan spiritual sudah sempurna. Setelah memiliki arah, mereka dengan sengaja memfokuskan serangan ke bawah tanah - belum sampai tahap menghancurkan seluruh kota demi Fang Ping.
Sebelumnya bisa lolos dari aura tekanan spiritual petarung level delapan itu, karena saat itu Fang Ping tiba-tiba menghilang sehingga lawan kehilangan arah. Pihak lain khawatir melukai orang lain secara tidak sengaja, sehingga memberi Fang Ping kesempatan.
Kini, beberapa petarung level tujuh juga tidak takut melukai siapa pun. Saat ini yang berkeliaran di bawah tanah hanyalah Fang Ping.
Orang lain, termasuk para penjaga level rendah-menengah, semuanya sudah dievakuasi.
Dalam kondisi tidak bisa menemukan jejak pasti Fang Ping, para petarung ini melakukan pencarian menyeluruh, meskipun sangat menguras energi, tapi tidak akan ragu.
Di kerajaan, ada yang berhasil masuk dan mencuri Mata Air Kehidupan. Jika gagal membunuh si pencuri, baik Raja maupun Dewa Liu tidak akan mengampuni mereka.
Fang Ping sama sekali tak bergerak. Jangkauan petarung level tujuh terbatas, sementara kerajaan sangat luas. Gelombang sisa energi spiritual ini belum bisa mengganggunya, kecuali tepat berada di pusat jangkauan.
Saat ini yang dikhawatirkan Fang Ping bukanlah para petarung level tujuh ini.
Melainkan... ribuan akar-akar jernih seperti kristal di sampingnya!
Akar-akar ini terlihat seperti kehilangan kehidupan, murni hanya sebagai dekorasi.
Namun Fang Ping sudah merasakan bahwa akar-akar ini mulai bangkit kembali.
Di area lobi utama, mungkin benteng spiritual yang mengeras itu hampir selesai diperbaiki.
Fang Ping tidak tahu seberapa kuat level sembilan sebenarnya, atau kemampuan apa yang dimiliki akar-akar ini. Tapi dia yakin level sembilan pasti lebih kuat dari yang dibayangkannya.
Terutama makhluk pohon yang sama sekali tidak dipahaminya ini.
Siapa yang tahu, setelah pohon willow iblis bangkit, apakah akar-akar ini bisa melacak keberadaannya?
"Sekalipun tidak bisa, Dia juga jangan harap bisa kabur lagi. Siluman pohon willow yang akarnya menjalar di bawah tanah, meski tidak bisa mendeteksi auranya, aktivitas penggalian lubang pasti akan menimbulkan getaran."
"Akar-akar ini ibarat bulu siluman pohon willow. Bergerak di dekat bulunya, getaran pasti akan terindra."
"Nanti meski tidak ada aura, Fang Ping bisa cepat terdeteksi."
"Waktu semakin mepet, harus segera kabur dari bawah tanah sebelum siluman pohon willow benar-benar bangkit!"
Fang Ping menyadari hal ini dengan jelas. Jika tidak, begitu siluman itu bangkit, tidak akan ada jalan lolos baginya.
"Lanjutkan lari ke medan dalam bawah tanah!"
"Masih terlalu dekat dengan permukaan sekarang!"
Masalah krusialnya, semakin dalam lubang yang digali, tekanan semakin besar. Bahkan Fang Ping pun, jika benar-benar masuk ke dalam tanah, bisa mati terhimpit.
Selain itu, bergerak di kedalaman juga sangat sulit. Jika dihadang, akan sulit melarikan diri.
Tapi saat ini, Fang Ping sudah tidak peduli lagi.
Jika tetap di lapisan permukaan, begitu siluman pohon willow bangkit, dia pasti mati.
Menunggu sampai penyelidikan spiritual di sekitarnya menghilang, tanpa ragu Fang Ping merenggut Golok Penenang Kekacauan dan mulai menggali ke kedalaman.
Baru beberapa saat menggali, batu-batu di atasnya seketika hancur berantakan! Aura mengintimidasi spiritual bertubi-tubi langsung menyergap!
Fang Ping mengabaikannya, mengerahkan seluruh tenaga untuk terus menggali lebih dalam!
Menembus tambang, menerobos batuan, sampai menemukan sumber air...
Setelah menggali puluhan meter, Fang Ping tiba-tiba terkejut. Di bawah tanah ternyata ada Penghubung yang sudah jadi!
"Ini... pipa drainase?"
Fang Ping sangat terkejut!
Di kedalaman bawah tanah kerajaan, ternyata ada sistem drainase kota yang sangat maju!
Tidak berada di lapisan permukaan, melainkan di kedalaman bawah tanah.
Mungkin khawatir lapisan permukaan terlalu dangkal sehingga mudah disusupi pencuri batu energi, atau mungkin akar pohon willow iblis berada di permukaan, sehingga kerajaan membangun sistem drainase di kedalaman bawah tanah.
Bagaimanapun, bagi petarung liang bumi, membangun terowongan di kedalaman tanah bukanlah hal yang sulit.
Sebelumnya Fang Ping selalu beraktivasi di lapisan permukaan, dia mengira kota-kota liang bumi sama sekali tidak memiliki sistem drainase.
Tapi sekarang, Fang Ping benar-benar terkejut.
"Tentu saja, kota dengan jutaan penduduk dan lingkungan yang baik pasti memilikinya!"
Meski terkejut, Fang Ping langsung berseru gembira - Langit selalu membuka jalan!
Kedalaman tanah ternyata dipenuhi terowongan drainase berkelok-kelok, sekarang bagaimana mungkin mereka menemukannya!
"Ini pertanda Langit tidak ingin aku binasa!"
Fang Ping bersukacita tak terkendali, tak peduli bau menyengat di terowongan, langsung menyusuri cabang pipa dan kabur.
Tak lama setelahnya, beberapa petarung high-level turun dari lubang yang baru mereka gali.
Begitu masuk terowongan, mereka semua mengerutkan kening.
Penciuman tajam petarung high-level justru membuat mereka tak nyaman dengan bau busuk ini.
Tapi mereka tak bisa memilih, salah seorang bergumam: "Dia masuk terowongan bawah tanah!"
Sekarang, benar-benar masalah besar.
Jalur-jalur penghubung ini membentang ke berbagai area kerajaan, bahkan hingga luar tembok kota. Saat pembangunan kota dahulu, karena akar Dewa Liu menjangkau lapisan permukaan bawah kota, hampir tidak ada yang mempertimbangkan kemungkinan serangan dari bawah tanah.
Kalaupun ada, itu hanya akan terjadi jika Dewa Liu sudah mati.
Bila Dewa Liu saja tewas, kota ini mungkin sudah tak bisa dipertahankan.
Tapi sekarang, Dewa Liu masih hidup.
Musuh tidak menyerbu melalui pipa bawah tanah, melainkan menembus dasar kota dari dalam, lalu kabur melalui jalur-jalur ini.
Sekarang, situasinya semakin rumit!
Beberapa orang saling bertatapan dengan rasa tak berdaya. Dalam pertarungan langsung, si pencuri licik itu bisa mereka hancurkan dengan sekali tepuk!
Tapi sekarang, pihak lawan sama sekali tidak menampakkan diri, lebih licik dari tikus tambang.
Sehebat apapun kemampuan bertarung, tak ada gunanya jika targetnya tidak ditemukan.
Salah satu komandan yang berwatak panas, menghantam salah satu jalur hingga runtuh berdebu, menggeram: "Hancurkan semua jalur! Mulai dari area luar! Kubur si bajingan itu dalam tanah!"
Dengan mengubur Fang Ping, lakukan pencarian menyeluruh. Kalau memang mampu, teruslah menggali ke bawah. Tekanan tanah akan meledakkan tubuhnya.
Petarung high-level sekalipun akan kesulitan menggali terus ke bawah. Tekanan akan semakin kuat, akhirnya bisa menghancurkan tubuh mereka.
Mendengar ini, yang lain diam seribu bahasa.
Mudah diucapkan, tapi jika jalur-jalur ini dihancurkan dan runtuh, sebagian besar kerajaan mungkin akan ikut hancur.
“Kerajaan bukan milik mereka, itu milik Raja Liu dan Dewa Liu!”
Untuk menangkap seorang pencuri, menghancurkan kerajaan, kerugian melebihi keuntungan.
“Lanjutkan pencarian!”
Tak ada yang menyambut, di antara beberapa orang lainnya, seorang berkata "lanjutkan pencarian" yang juga mewakili penolakan terhadap pandangan orang pertama.
Si pemarah itu hanya omong kosong, kalau benar-benar menghancurkan kerajaan, saat Raja kembali, meski tidak membunuhnya, pasti akan membuatnya menderita.
Beberapa komandan diam seribu bahasa, masing-masing menyusuri arah penghubung berbeda, melanjutkan pencarian.
Hati mereka dipenuhi kejengkelan, bahkan lebih memuakkan daripada pertempuran langsung dengan pejuang Tanah Kebangkitan kemarin.
Meski kemarin berbahaya dan hasilnya kejam, bagi pejuang sejati, bertarung langsung - membunuh atau dibunuh - adalah hal yang bisa diterima.
Kini, seorang petarung lemah seperti tikus tambang malah membuat mereka kalang kabut, ini adalah aib bagi mereka.
Beraninya keluar bertarung!
Para pejuang ini hampir ingin mengaum, lebih baik keluar dan membunuh mereka daripada terus merasakan kehinaan seperti ini!
……
Di dalam penghubung.
Fang Ping menggelengkan kepala, saat ini kondisinya cukup parah, bahkan bisa dibilang kritis.
Cedera terberat berasal dari serangan di lobi utama bawah tanah, meski petarung level delapan itu gagal memukulnya dengan maksimal, tapi serangan spiritual dan pukulan ke tanah itu membuat energinya kacau-balau, organ dalamnya hancur, hampir terjadi ledakan tubuh.
Pengejaran oleh beberapa petarung level tujuh kemudian memperparah lukanya.
“Hampir membuat dirinya sendiri mati.”
Setelah Fang Ping menelan sebutir obat penyelamat nyawa dan menyelamatkan Pak Li, dari belasan butir obat penyelamat nyawanya hanya tersisa 3 butir. Itupun sengaja disisakannya khusus untuk menyelamatkan nyawa.
Sebutir ditelan, lukanya tak menunjukkan tanda pemulihan sama sekali.
Fang Ping merasa campur aduk, lukanya terlalu parah - lebih buruk dari pertarungan sebelumnya melawan Wang Jinyang. Dengan perasaan tak berdaya, ia menelan dua butir sisanya sekaligus, barulah organ dalamnya berhenti terasa seperti hendak meledak.
“Seandainya tahu begini, obat yang diberikan Chen Yunxi pasti kuambil.”
Kini Fang Ping menyesal. Beberapa butir obat saja, mestinya langsung diterimanya.
Sekarang begini, luka sebegini parah sampai obat penyembuh habis tak tersisa. Jika terluka lagi, benar-benar akan menjadi ikan di talenan.
“Tapi... Aku masih punya esensi Energi!”
Hati Fang Ping berdebar gembira. Meski sebelumnya gagal memenuhi ruang penyimpanan, kini setidaknya sudah terisi lebih dari setengah.
Ini kan esensi Energi, efeknya jauh melebihi batu energi berkemurnian tinggi. Menyembuhkan luka tentu semudah membalik telapak tangan.
“Tapi sekarang belum bisa dipakai. Energinya terlalu kuat, mudah terdeteksi.”
Fang Ping tak berani menggunakan esensi Energi untuk pengobatan saat ini. Setelah pulih sebentar, ia kembali pusing memikirkan: Bagaimana dengan Pak Li?
Sebenarnya, jika benar-benar ingin kabur, dengan terus menerobos penghubung ke depan, pasti bisa keluar dari wilayah kerajaan.
Tapi jika ia pergi, Pak Li hampir pasti akan mati.
Kerajaan kini dalam status lockdown, masih berusaha menangkapnya. Mungkin belum sempat mengurus orang lain, tapi begitu gagal menemukannya, cepat atau lambat pasti akan menemukan Pak Li.
“Lebih baik dari awal ditaruh di luar kota, dimakan monster liang bumi, masih lebih baik daripada dibiarkan di dalam kota.”
“Harus kembali sekali lagi!”
Fang Ping melihat ke atas ubun-ubun, di mana letak penginapan itu?
Seandainya bisa langsung menggali lubang lurus ke penginapan, mungkin masih bisa diatasi, kabur tepat waktu ke terowongan bawah tanah, mungkin bisa lolos.
Tapi sekarang sudah linglung berlarian, siapa yang masih ingat letak penginapan?
"Penginapan ada di selatan, konsentrasi energi di selatan lebih rendah... Lupakan, sekarang di bawah tanah sulit dinilai, lagipula perbedaannya tidak signifikan."
"Penginapan termasuk wilayah kota luar... rakyat biasa di kota luar lebih banyak, air limbah yang dihasilkan juga lebih banyak, mungkin bisa dinilai dari titik ini."
Fang Ping berjalan menyusuri pipa pembuangan, mulai mengamati dengan hati-hati.
Kota dalam dan luar kerajaan, untungnya bukan seperti kota pusat, kota dalam tidak berada di tengah kota, kalau tidak, pasti sulit ditemukan.
Kota dalam kerajaan bisa dibilang kota utara, arah lainnya adalah wilayah kota luar.
Saluran pembuangan bawah tanah, tidak masuk akal mengalirkan ke dalam kota, pasti ke luar, mengikuti arah aliran air, seharusnya bisa membedakan kota dalam dan luar.
……
Beberapa belas menit kemudian.
Fang Ping dengan hati-hati menjulurkan kepala dari permukaan tanah, karena ada pipa pembuangan bawah tanah, otomatis ada lubang pembuangan, jadi tidak perlu menggali sendiri.
Saat ini, warga sudah tidak dilarang keluar rumah lagi.
Kota dengan jutaan penduduk, jika terus melarang orang keluar, akan mengganggu operasional seluruh kerajaan.
Setelah Fang Ping masuk ke terowongan bawah tanah, beberapa komandan merasa peluang penangkapan sudah kecil, meski masih ada patroli tingkat tinggi di langit, tapi tidak seketat tadi.
“Di dalam kota, sejumlah besar petarung sedang melakukan pencarian, kemungkinan besar hanya berpura-pura.”
“Saat ini, orang-orang di kerajaan belum mempertimbangkan kemungkinan Fang Ping membawa orang masuk bersama untuk melakukan hal besar seperti ini. Biasanya, jika ada teman segerombolan, seharusnya mereka sudah membuat kekacauan saat penangkapan Fang Ping tadi.”
“Saat penangkapan tadi tidak terjadi kekacauan besar, kemungkinan adanya teman segerombolan kecil.”
“Fang Ping memutar kepalanya perlahan. Saat ini kota ramai dengan suara langkah kaki yang berisik, gerakan kecil seperti ini tak akan diperhatikan.”
“Setelah melihat sekeliling, sepertinya area ini pernah dilewati saat masuk kota, tapi tidak terlalu familiar.”
“Tapi Fang Ping segera menjadi familiar!”
“Sebuah toko penukaran batu energi!”
“Sebelum masuk kota, toko-toko ini meninggalkan kesan paling mendalam bagi Fang Ping!”
“‘Di sini... Penginapan berada sekitar 1500 meter di timur laut...’”
“Konsep segera terbentuk di benak Fang Ping. Dengan adanya bangunan ikonik, mencari lokasi jadi lebih mudah.”
“Dengan pemahaman tersebut, Fang Ping terus menyelam dan segera kembali ke terowongan bawah tanah, berjalan menyusuri pipa timur laut.”
“Tak lama setelah Fang Ping pergi, banyak akar jernih seperti kristal mulai menjelajah melalui saluran yang baru saja dia lewati.”
“Di dalam kota, kanopi-daun pohon willow raksasa bergerak halus.”
“Saat ini, Mata Air Kehidupan telah tertutup.”
“Saat kanopi-daun bergerak, dalam sekejap mata beberapa komandan termasuk pejuang level delapan itu langsung muncul di tempat Fang Ping baru saja muncul.”
“‘Dia muncul di sini!’”
Pemulia Maple memeriksa saluran pembuangan bawah tanah, menemukan jejak buatan yang dilewati seseorang. Ekspresi Pemulia Maple menjadi dingin dan tajam, segera bertanya: "Mengapa dia tidak kabur?"
Di kedalaman tanah, beberapa komandan sudah menyerah mengejar. Mengapa pihak lawan tidak melarikan diri?
Mengikuti pipa saluran air, terus berlari keluar kota. Di hamparan bumi yang luas, sosok tanpa aura sama sekali hampir mustahil terlacak.
Saat berbicara, Pemulia Maple tak peduli kotoran di penghubung, cepat melewati terowongan. Yang lain segera mengikuti.
Masuk ke bawah tanah, Pemulia Maple memandang sekeliling sambil mengerutkan alis: "Dia tidak pergi, artinya masih ada yang dia rindu di dalam kota... Segera kerahkan Pasukan Dewa Willow Raksasa, lakukan pemeriksaan ketat! Tuan Penjaga sudah bangkit, tapi di kota luar, kekuatan-Nya tak bisa menjangkau sini. Kemungkinan sulit untuk menyingkirkannya. Waspadai kegaduhan! Begitu terdengar gerakan, hukum tembak tanpa ampun!"
Meski pohon willow iblis itu kuat, jarak batang utamanya ke sini setidaknya 10 li.
Meski akarnya sudah menjalar sampai sini, tapi terlalu jauh dari batang utama. Akar mungkin masih punya kekuatan untuk membunuh yang lemah, tapi belum tentu bisa mengalahkan pejuang level tinggi.
Pencuri ini meski tidak selevel komandan, tapi melihat kecepatan menggali lubangnya, juga tidak terlalu lemah. Pemulia Maple menilai kemungkinan terbunuhnya kecil.
Beberapa komandan segera patuh, berpencar sambil hati-hati menyimak suara mencurigakan.
……
"Di sini, seharusnya sudah cukup."
Fang Ping menengadah melihat ke atas, kira-kira posisi penginapan berada di sana.
Mengenai apakah posisi halaman kecil tempat tinggalnya, terlalu presisi, dia juga tidak bisa menghitungnya.
“Lanjut naik dulu baru bicara.”
Di sini juga ada saluran pembuangan, kemungkinan masuk langsung ke penginapan kecil, mungkin di luar penginapan.
Tapi Fang Ping tidak peduli, lebih baik daripada menggali lubang sendiri. Lagi pula Fang Ping tidak bodoh, mungkin siluman pohon willow sudah siap turun tangan setelah sekian lama.
Kegaduhan menggali lubang, bagaimana jika terdeteksi indra?
Menyusuri pipa drainase, Fang Ping cepat-cepat merangkak naik. Belum lama merangkak, Fang Ping seolah merasakan sesuatu, ekspresinya berubah seketika.
Di sekitar pipa drainase, seperti ada sesuatu merayap perlahan.
Fang Ping langsung berhenti memanjat, malah menghabiskan energi vital untuk melayang terbang.
“Akar pohon? Indra sepeka ini?”
Suara panjatannya tidak keras. Alasan tidak melayang karena saluran drainase terlalu sempit, tingkat kesulitan melayang lebih tinggi daripada sekadar memanjat.
Keringat mengeluar dari dahi Fang Ping, tetap dilanjutkan - naik dulu baru bicara!
Memikirkan ini, Fang Ping susah payah melayang naik. Baru tingkat empat, melayang tanpa pinjam kekuatan memang cukup sulit.
Tak lama, Fang Ping melayang sampai ke lubang pembuangan di atas.
Saat ini, aura banyak petarung terasa di atas, suara langkah kaki yang teratur semakin banyak.
“Terdeteksi?”
“Pengamanan ketat mulai lagi!”
Fang Ping merasa campur aduk, harus bagaimana sekarang? Begitu masuk penginapan, pasti akan ketahuan.
"Meski Pak Li mengalami luka parah, namun masih memiliki kekuatan energi vital yang lemah. Di dalam kota belum terlihat mencolok, tapi begitu masuk ke bawah tanah, akan sangat mencolok!"
"Membawa Pak Li kabur bersama akan meningkatkan bahaya secara signifikan."
"Benteng energi tidak bisa menjangkau Pak Li."
"'Tidak tahu bisakah dimasukkan ke ruang penyimpanan? Seharusnya tidak bisa...'"
"Fang Ping sebelumnya pernah mencoba memasukkan makhluk hidup, hasilnya sama sekali tidak bisa. Kalau sudah mati baru tidak masalah."
"Kalau ingin memasukkan Pak Li, harus dibunuh dulu."
"Tapi jika tidak segera membawanya pergi, dalam situasi seperti ini mungkin akan segera ditemukan."
"'Menghadapi langsung beberapa ahli tujuh-delapan, mungkin ditambah Kasta Sembilan... Kali ini benar-benar keterlaluan.'"
"Kilatan keganasan muncul di mata Fang Ping, tak peduli lagi!"
"Sesaat kemudian, Fang Ping membuka saluran pembuangan, muncul seketika di jalanan. Di seberang ada penginapan, kemunculannya yang tiba-tiba ini cukup mencolok."
"Tapi Fang Ping tidak berani membuka penghubung lagi, terlalu mudah terdeteksi."
"Patung tanah liat yang tiba-tiba muncul di jalan raya sangat menarik perhatian."
"Begitu Fang Ping muncul, seseorang langsung berteriak keras. Pejuang zirah di sekitarnya segera berlarian, di langit terasa aura kuat yang mendekat dengan cepat."
"Fang Ping tak membuang waktu, melompat dan langsung melayang masuk ke penginapan. Matanya langsung menatap pekarangan kecil tempatnya menginap."
"Dia menyambar masuk ke pekarangan, gumpalan daging masih ada di sudut tembok."
"Fang Ping mencengkeram gumpalan daging itu. Di luar, aura level tujuh sudah mendekat."
Fang Ping tidak sempat kembali ke jalur semula, langsung menangkap gumpalan daging dan menyelinap ke Penghubung yang sebelumnya dibuat di bawah tempat tidur.
Akar pohon yang sebelumnya diam, kali ini langsung melesat ke arahnya begitu dia menyelam ke bawah.
Fang Ping sudah mengantisipasi, dia menghantam dengan satu pukulan tinju tanpa melihat, terus menyelam lebih dalam.
Akar itu terpental kembali, namun seketika ratusan serabut akar menembus ke arahnya. Fang Ping berhasil menahan beberapa, tapi sisanya seperti Senjata Dewa yang langsung menusuk punggungnya hingga berlubang darah, tulangnya bahkan tertembus!
Tulang yang ditempa itu kini seperti tofu yang rapuh.
Daya serang akar tidak terlalu kuat, namun ketajamannya luar biasa!
Darah mengucur deras dari tubuhnya.
Wajah Fang Ping langsung pucat pasi, "Lao Li, kali ini kita hancur! Aku harus bertaruh, kau benar-benar bisa atau tidak?!"
Begitu ucapnya, esensi Energi dalam jumlah besar muncul tiba-tiba langsung membungkus gumpalan daging itu.
"Kau yang kekenyangan masih lebih baik daripada kita ditusuk jadi sate! Pulihkan sedikit kekuatanmu, minimal bunuh beberapa!"
Fang Ping mengaum rendah, mengabaikan luka tusukan di tubuhnya - yang penting belum mati sekarang, masuk ke saluran pembuangan bawah tanah dulu.
Sambil menggunakan esensi Energi untuk mengobati Lao Li, Fang Ping juga minum esensi itu dengan gila-gilaan - lebih baik kekenyangan daripada terbunuh.
