Yang hadir berbisik-bisik penuh gejolak, terlihat semua ingin mencoba.
Bagi petarung, tidak ada yang lebih penting dari peningkatan kekuatan!
Petarung tingkat rendah justru tidak segesit yang tingkat tinggi.
Semakin tinggi levelnya, semakin mereka pahami betapa besar krisis umat manusia.
Saat ini, mempertahankan situasi seperti ini sudah mencapai batas maksimal. Seiring waktu, dengan bertambahnya petarung liang bumi, dan kesepakatan yang mulai tercapai antara pihak tanaman siluman...
Jika terus begini, manusia akan binasa!
Bagi banyak orang, jika kekuatan setara bisa lebih kuat - sementara terobosan tingkat pemahaman sangat sulit - maka menjadi lebih kuat di level yang sama menjadi sangat krusial.
Melihat semangat mereka, Fang Ping berdehem canggung: "Sebenarnya... tingkat kesulitannya cukup tinggi..."
"Tidak masalah, mari coba!"
"Cobalah, paling-paling cuma terluka!"
"Bagaimana tahu tidak bisa kalau tidak dicoba!"
“……”
Beberapa orang segera menyahut, bahkan dua petarung Kasta Sembilan pun ikut.
Fang Ping tersipu malu. Sekarang perkataannya sudah tidak didengar lagi. Seberat apapun tantangannya, mungkin mereka tetap ingin mencoba.
Sementara mereka berdiskusi, Fang Ping memilih tidak ikut campur. Tidak ada salahnya mencoba.
Seringkali keajaiban tercipta secara tak terduga.
Saat ini, Fang Ping masih memikirkan soal kekuatan alam.
"Nilai kekayaan bisa dikonversi menjadi kekuatan alam. Tambahan fungsi ini bagus, daya hancur kekuatan alam tetap sangat besar."
"Lagipula sekarang kondensasi kekuatan alam masih sedikit. Dengan mengeluarkan lebih banyak nilai kekayaan, seharusnya bisa terkumpul lebih banyak. Jika benar-benar dilempar sebagai bom, kalau terkumpul banyak, mungkin tidak kalah lemah dengan serangan petarung level tujuh."
"Ini sebenarnya setara dengan trisula penusuk pamungkas yang bisa melukai petarung tingkat tinggi."
"Kalo nggak, bagi petarung tingkat menengah seperti Fang Ping, sangat sulit melukai petarung tinggi."
"Pak Li di puncak level enam, Golden Body setengah jadi, merawat pedang selama sepuluh tahun..."
"Dengan semua syarat ini, jika menghadapi petarung level tujuh sendirian, belum tentu ia bisa membabat lawan. Jurang perbedaan tingkat pemahaman terlalu besar."
"Bisa membabat level delapan bukan semata-mata jasa Pak Li. Zhang Dingnan hampir tewas dalam upaya mempertahankan diri - hasil perjuangan mati-matian seorang petarung level tujuh."
"Tapi kekuatan alam terlalu intens, aku belum bisa menahannya..."
"Dalam mengkondensasi kekuatan alam, Fang Ping juga harus mengalami pembalasan dari kekuatan ini."
"Kondisi fisiknya tidak lemah, setara dengan pejuang puncak tingkat lima."
"Tapi pembalasan kekuatan alam sulit ditahan. Sedikit masih bisa, kalau banyak, mungkin ia akan mengalami luka parah."
"Selain sebagai senjata pamungkas, apa ada fungsi lain?"
Saat Fang Ping baru mulai memikirkan ini, Pak Li berhenti menggambar lingkaran dan mendekat bertanya: "Rasio konversi kemampuan spiritual dan energi vitalmu menjadi kekuatan alam berapa?"
"Apa?"
Fang Ping tampak bingung.
“Kira-kira berapa banyak energi spiritual dan energi vital yang dikeluarkan untuk mengkondensasikan kekuatan alam sekuat apa?”
Fang Ping buru-buru bertanya: "Apakah kekuatan alam juga punya satuan pengukuran?"
"Tentu saja."
Pak Li tahu dia tidak paham, menjelaskan: "Untuk menilai kekuatan pejuang level tinggi secara lebih akurat, memberikan satuan kuantitatif adalah cara termudah menganalisis tingkat kekuatan. Jika ada persamaan, bisa diberikan formula teoretis: '10 hertz energi spiritual + 100 kal energi vital = 1 lūn kekuatan alam'."
"Roda gerobak?"
"Urusan apa dengan jenis lūn-nya? Yang penting maksudnya mengerti?"
Fang Ping mengangguk: "Artinya, menghabiskan 100 kal energi vital baru bisa menyatu jadi 1 lūn kekuatan alam, ya?"
"Benar."
"Lalu perbedaan daya hancurnya bagaimana?"
"Sekitar lima kali lipat." Pak Li melanjutkan: "Kalau kau menyatukan energi vital dan energi spiritual menjadi kekuatan alam, 1 lūn kekuatan alam setara dengan ledakan 500 kal energi vital!"
"Ini melanggar hukum kekekalan energi!" Fang Ping bergumam, "100 kal energi vital ditambah 10 hertz energi spiritual bisa menghasilkan ledakan setara 500 kal?"
Wajah Pak Li menghitam, kesal: "Omong kosong hukum pasti! Sekalipun benar ada, itu cuma berarti sebelumnya kau belum memaksimalkan potensi energi vitalmu, mengerti? Saat ini, implementasi energi vitalmu belum mencapai puncak.
Seperti granat, kalau kau langsung melemparnya tanpa meledakkan, berapa daya rusak yang dihasilkan?
Tapi kalau diledakkan, baru kekuatan maksimalnya terwujud."
"Kekuatan energi vital, juga begitu, melalui fusi dengan kemampuan spiritual, menghasilkan daya hancur yang lebih besar. Inilah yang disebut kekuatan alam."
Fang Ping mengangguk paham, penjelasan Pak Li cukup mudah dipahami dan tidak ada yang membingungkan.
Setelah berpikir sejenak, Fang Ping melanjutkan, "Artinya, jika aku baru saja menghabiskan 2000 kal energi vital, setelah dikonversi menjadi 20 lūn kekuatan alam, daya rusaknya seharusnya lima kali lipat, setara dengan ledakan 10.000 kal energi vital. Benar?"
"Benar."
Fang Ping seketika mengerutkan kening, "Tidak mungkin! Jika benar begitu, dengan ledakan 10.000 kal, aku bahkan bisa membunuh petarung tingkat enam!"
Baru saja, nilai kekayaannya berkurang hampir 2 juta, yang dikonversi menjadi 2000 kal energi vital.
Menurut teori Pak Li, pancaran energi yang baru saja dia lepaskan seharusnya memiliki kekuatan setara 10.000 kal energi vital.
Apa ini lelucon!
Jika benar sekuat itu, satu bom energinya sudah cukup meledakkan petarung tingkat enam.
Pak Li berdehem canggung, "Aku bilang, secara teori begitu. Dalam situasi nyata, pejuang level tinggi tidak mungkin mencapai fusi sempurna. Pengendalian kekuatan seperti itu membutuhkan kontrol ekstrim yang tidak wajar."
"Dalam kondisi normal, mustahil mencapai hal tersebut."
"Jadi konsumsi energi aktual seharusnya lebih banyak."
Ekspresi Fang Ping menunjukkan kefrustrasian, meski tetap mengerutkan kening. Kekuatan ini bukan hasil fusinya sendiri, melainkan sistem!
Sistem seharusnya cukup andal, mengapa juga tidak bisa melakukan fusi sempurna?
Atau mungkin kekuatan alam yang baru saja difusikannya sama sekali tidak mencapai 20 lūn?
Fang Ping segera menoleh ke Wu Chuan dan bertanya, "Senior Wu, seberapa kuat kekuatan alam yang baru saja kufusikan?"
"Sekitar dua hingga tiga lun."
Wu Chuan menjawab sambil lalu.
Mata Fang Ping berkedut halus. Dia paham, menghabiskan 2 juta nilai kekayaan yang seharusnya bisa mengisi 2000 kal energi vital, ternyata hanya menghasilkan sekitar 2 lun kekuatan alam. Rasio satu banding sepuluh!
Atau dengan kata lain, konsumsi sepuluh kali lipat.
Inilah mungkin harga yang harus dibayar sistem karena dirinya bukan petarung level tujuh.
Dia sudah tahu, sistem tidak akan segampang itu.
Jika 2 lun, lebih mudah dipahami. Secara teori, 1 lun kekuatan alam setara dengan ledakan 500 kal energi vital.
Bom energi yang baru saja dilempar itu hanya setara 1000 kal energi vital.
Intensitas seperti itu bahkan bisa dengan mudah dihasilkan Fang Ping sendiri.
"Sepertinya ini hanya bisa jadi senjata pamungkas. Hanya efektif melawan petarung yang lebih kuat dariku. Lawan yang lebih lemah lebih baik kubunuh langsung, masalah efisiensi."
Tapi kalau benar-benar bertemu petarung kuat, kemungkinan besar aku malah kabur. Siapa yang bodoh nekat ingin membunuh?
"Tidak selalu. Kadang menghadapi pejuang level enam mungkin masih bisa dipakai."
"Tetap saja terasa seperti ayam tulangan."
Fang Ping mengumpat dalam hati, tetap merasa kemampuan ini kurang berguna.
Saatnya sedang berpikir, Pak Li kembali bertanya, "Kau belum memberitahu rasio konversi sebenarnya berapa?"
Fang Ping menjawab kesal: "Menghabiskan 1-2 ribu kal energi vital, cuma menghasilkan efek kerusakan segitu, masa tidak bisa lihat sendiri."
Pak Li tidak peduli dengan sikapnya, si nak ini belakangan memang semakin sombong, nanti saja dihajar.
Menyapu pandang ke lubang di samping, Pak Li mengusap dagu sambil merenung: "Bagi petarung tingkat 5 sepertimu, bisa memfusikan kekuatan alam saja sudah luar biasa. Dari rasio konversi masih terbilang tinggi. Murni dari konsumsi, rasio 2:1. Setiap 10 kal energi vital yang dikeluarkan, bisa menghasilkan daya rusak setara 5 kal."
Fang Ping malah curiga dia gila, tersenyum pahit: "Kalau gitu mending pakai kekuatan energi vital saja, buang-buang waktu."
"Idiot!"
Pak Li melototinnya, lalu tersenyum sumringah: "Nak, kekuatan energi vitalmu belum cukup kuat.
Analoginya, 4 senjata Level B nilainya mungkin dua kali lipat senjata Level A.
Tapi, apa 4 senjata Level B bisa membabat senjata Level A?"
"Bisa saja, kalau dilapisi energi vital..."
"Diam! Maksudku murni dari segi kelenturan material."
Fang Ping menggeleng: "Tidak bisa. Senjata Level A yang bisa memotong Level B."
"Nah kan!" Pak Li tertawa: "Jadi lebih baik kasih 1 senjata Level A daripada 4 Level B..."
Fang Ping membantah lagi: "Aku tetap pilih 4 Level B, dijual tukar Level A."
"Pergi!"
Pak Li memaki, "Ini cuma analogi sialan! Ngapain mikir ke situ."
Fang Ping hanya bercanda, maksudnya masih bisa dimengerti, sambil merenung berkata: "Artinya, setelah dikonversi, meski terlihat rugi, sebenarnya lebih terarah. Contoh sebelumnya, kekuatan energi vitalku mungkin tidak bisa menjebol pertahanan fisik Pejuang puncak Tingkat Enam, tapi sekarang setelah konversi, aku bisa. Begitu maksudnya kan?"
"Benar, dan kekuatan alam jauh lebih bermanfaat dari itu."
Pak Li kembali tertawa: "Kegunaan kekuatan alam banyak sekali, nak. Pernah pertimbangkan untuk jadi mesin penggerak energi buat kami?"
"Apa?"
Pak Li tersenyum sumringah: "Mesin penggerak! Mesin penggerak tenaga manusia! Tahu kenapa di Universitas Bela Diri Kota Iblis jarang ada petarung level enam yang ke ruang energi atau Kolam Energi Vital?
Karena konsentrasi energinya terlalu rendah!
Kekuatan alam juga termasuk energi, bahkan saat ini yang terkuat!
Tapi meminta master jadi mesin penggerak untuk kita, tak ada yang berani mengajukan, setuju?
Kamu kan baru level lima, dan pemulihanmu cepat. Nak, pertimbangkan ini - kamu bisa ke ruang energi, jadi penyuplai energi sementara, sekaligus menyediakan lingkungan latihan bagus..."
Ekspresi Fang Ping gelap menyeramkan!
Bercanda apa ini!
Lao Li ini gila!
Sebelum sempat membuka mulut, Wu Chuan di samping mengusap dagu berkata: "Petarung level lima bisa mengkondensasi kekuatan alam, memang sangat berguna.
Fang Ping, instansi pemerintah sering butuh kekuatan alam untuk penelitian.
Tapi petarung tingkat tinggi umumnya punya misi dan sibuk, tidak bisa meluangkan waktu. Banyak proyek penelitian terbengkalai.
Kalau begitu, Anda harus lebih bersusah payah, pergi ke lebih banyak institusi, memberikan kekuatan alam ke berbagai pihak untuk penelitian……”
“Aku juga sibuk!”
Fang Ping melihat mereka mulai mengincarnya, langsung menolak dengan sangat waspada: “Lagipula aku cuma bisa mengkondensasi sedikit. Kalau kebanyakan, tubuhku bisa meledak.”
“Lembaga penelitian tidak butuh banyak. Anda cukup menyediakan sedikit setiap kali……”
Wu Chuan memang agak tertarik. Seorang master, benar-benar sibuk.
Lagipula semua orang punya misi masing-masing, menjalankan tugasnya. Mana ada waktu untuk pergi ke lembaga penelitian menyediakan sampel? Kekuatan alam, begitu lepas dari tubuh petarung, sulit disimpan dan akan cepat buyar.
Mesin pasokan berbentuk manusia seperti Fang Ping ini manfaatnya cukup besar.
Lagi pula baru tingkat lima. Liang bumi lebih atau kurang satu petarung tingkat lima, tidak beda jauh.
Tentu saja, Fang Ping yang tingkat lima ini agak berbeda.
Tapi pemuda seperti dia, yang mampu harus kerja lebih. Wu Chuan merasa setelah Fang Ping kembali ke tanah, kalau tidak ada urusan, bisa disuruh-suruh.
Pak Li di samping membatalkan: “Jangan! Fang Ping, lebih baik kamu tinggal di Universitas Bela Diri Kota Iblis. Percayalah, kami tidak akan merugikanmu. Minum lebih banyak obat, isi ulang energi vitalmu, lalu konversi jadi kekuatan alam untuk latihan kita. Lingkungan latihan seperti ini bisa meningkatkan kekuatan Universitas Bela Diri Kota Iblis……”
Qin Fengqing di sebelah langsung bertanya: “Latihan dengan kekuatan alam, keuntungannya besar?”
Pak Li tertawa: "Kamu tidak mampu. Petarung level enam bisa mencoba, yang mendapat manfaat terbesar adalah puncak Tingkat Enam. Berada di lingkungan seperti ini memungkinkan kontak dini dengan pemanfaatan kekuatan alam, membantu penyatuan energi vital dan darah..."
"Lalu kenapa sekolah kita sebelumnya tidak memakainya?"
Pak Li kesal: "Ngomong aja! Beberapa master sendiri perlu latihan. Apalagi mereka adalah master, pantaskah meminta mereka menjadi mesin suplai untukmu?"
"Oh, memang juga. Fang Ping kan baru tingkat lima, jadi tidak masalah."
Qin Fengqing dan Pak Li beraksi kompak, ekspresi Fang Ping menghitam tak tertahankan.
Sekelompok brengsek!
Laozi takkan jadi mesin penggerak!
Master saja bisa, kenapa kalian tidak minta master jadi mesin suplai!
Tapi... mungkin aku bisa buka ruang latihan kekuatan alam? Dengan bayaran?
Fang Ping berpikir lalu menggelengkan kepala. Sudahlah, konsumsinya terlalu besar.
Tarif tinggi orang ogah, tarif rendah mungkin tidak bisa menutupi nilai kekayaan yang terkuras.
Meski bisa dapat cash, sekarang dia tidak kekurangan uang tunai.
"Pejuang puncak Tingkat Enam yang sering terpapar kekuatan alam, apakah membantu terobosan?"
Fang Ping teringat hal ini, tak kuasa bertanya: "Lalu pemerintah tidak pernah mempertimbangkan mengorganisir master pejuang untuk membantu petarung puncak Tingkat Enam?"
Pak Li menggeleng: "Bukan tidak dipertimbangkan, tapi tidak sebanding hasilnya."
"Terlalu membuang waktu latihan petarung tingkat tinggi. Lagipula pemulihan kemampuan spiritual lambat, hasil tidak sepadan usaha."
Ini butuh pemeliharaan jangka panjang, bukan urusan satu dua hari.
Tentu saja, aku curiga ada yang melakukan ini. Tidak usah jauh-jauh, mungkin Komando Militer punya. Beberapa tahun terakhir banyak senior di militer yang bertapa lalu tiba-tiba muncul beberapa petarung level tujuh. Mungkin mereka sedang mencoba metode ini."
Zhou Dingguo di sampingnya melirik tanpa berkomentar. Sebagai petinggi militer, tentu dia tahu beberapa hal rahasia.
Tapi ini rahasia negara, tidak bisa diumbar sembarangan.
Kalau sampai bocor, bisa timbul masalah.
Aktivitas ini sangat menguras kemampuan spiritual. Beberapa master tua sering mengalami kekosongan energi vital dan spiritual. Kalau identitas mereka ketahuan, serangan mendadak bisa berujung kematian.
Tebakan tetap tebakan. Tanpa target jelas, baik sekte sesat maupun liang bumi tidak akan gegabah menyerang.
Hanya tempat dengan banyak master seperti markas militer yang bisa melakukan ini. Contohnya Universitas Bela Diri Kota Iblis yang cuma punya 2-3 master. Kalau semua kehabisan energi, satu petarung tingkat tinggi saja bisa membumihanguskan kampus.
Petarung level enam juga takkan membuka mulut. Latihan adalah urusan pribadi.
Alasan Pak Li mengincar Fang Ping terutama karena kenakalannya. Kecepatan pemulihan energi spiritual dan vital si nak ini luar biasa, sangat cocok untuk tugas ini.
Lagipula tidak melibatkan petarung tingkat tinggi. Kandidat yang sempurna!
Fang Ping malas menghiraukannya, tapi sekarang tahu kekuatan alam punya fungsi tambahan.
Karena Fang Ping tidak merespon, obrolan pun berakhir begitu saja.
Dia tidak mau melakukannya, dan tak ada yang berniat memaksanya. Jika si nak ini berniat jahat, dengan meledakkan kekuatan alam, bisa saja para petarung level enam yang sedang latihan itu tewas.
Apalagi, Fang Ping sendiri juga harus berlatih. Peluangnya menjadi master sekarang terlihat hampir pasti 100%, jadi tidak perlu membuang waktu latihannya.
Seorang petarung di tingkat lima: tulang sumsumnya ditempa, energi spiritualnya terlepas, menguasai kekuatan alam.
Kalau ada yang bilang Fang Ping tidak bisa naik ke level tujuh, tak satu pun yang hadir di sini percaya.
Saat ini, satu-satunya hambatan Fang Ping menuju level tujuh adalah penutupan tiga pintu Jiao-nya. Untuk penempaan lainnya, tidak terlalu sulit, hanya butuh waktu.
Asalkan Fang Ping bisa menutup tiga pintu Jiao-nya sendiri, maka level tujuh sudah pasti diraih!
Bahkan penyatuan energi vital dan darah sudah tercapai!
Memikirkan hal ini justru bikin para pemuda—bahkan Pak Li—merasa cemburu!
Sialan, proses penempaan tingkat lima si nak ini mungkin tak butuh waktu lama.
Jika tiga pintu Jiao berhasil ditutup dengan cepat, mungkin... dia benar-benar bisa mencapai level tujuh dalam waktu singkat!
Yang dipikirkannya, Zhao Xingwu dan Wu Chuan juga memikirkannya.
Keduanya melirik Fang Ping yang masih merencanakan sesuatu, bertukar pandang dengan ekspresi antara getir dan terhibur.
Bisakah si nak ini masih disebut petarung tingkat lima?
Ingin sekali membuka tengkoraknya untuk melihat bagaimana mutasi ini terjadi!
Di samping, Fang Ping menggigil tak sadar menjauh dari mereka. "Cukup! Lebih baik segera kembali ke permukaan. Masih di liang bumi, aku merasa tidak aman."
Beberapa orang ini, jangan-jangan diam-diam memotong diri sendiri?
