“Li Changsheng!”
Beberapa jam kemudian.
Pak Li tampak bingung, halusinasi lagi?
Melirik sekeliling dan tak melihat Wu Kuishan, ia menghela napas lega. Syukurlah, mungkin bukan untuk balas dendam.
Berpura-pura biasa saja, Pak Li berkata sambil tertawa: “Fengrou, kenapa kau ke sini?”
Lü Fengrou tak suka senyumnya, mendengus: “Kau berhasil mencapai level delapan?”
“Kira-kira… mungkin ya?”
Suaranya ragu-ragu. Sulit menipu orang yang sudah kenal dekat.
Apa dia benar level delapan?
Tentu tidak!
Tapi kalau disebut level enam juga tak mau. Yang penting ngotot bilang level delapan, setengah level pun cukup.
“Kira-kira?”
Lü Fengrou mengerutkan kening. Ini jawaban apa?
Kesal melihat sikapnya, tanpa basa-basi ia menyambar dengan tinju secepat kilat!
“Dang!”
Gemuruh benturan logam bergema.
Lü Fengrou mundur beberapa langkah, tangan gemetar: “Luar biasa!”
Tua-tua ini benar-benar berhasil menempa Golden Body!
Pak Li menyeka debu di bajunya dengan santai, wajahnya tenang bagai angin sepoi.
“Tersadar legah, untung pakai tinju, kalau pakai kemampuan spiritual, pasti ketahuan, meskipun kemampuan spiritual Lü Fengrou tidak terlalu melukainya.”
Dengan senyum anggun, Pak Li membersihkan tenggorokannya: “Biasa saja, muridmu yang baik, masih ingat budi. Fengrou, kau punya murid yang berbakat!”
Perkataan ini benar-benar menusuk hati!
Pelipis Lü Fengrou berkedut tak henti.
“Apa si nak itu benar muridku?”
“Kamu yakin bukan punyamu?”
Menarik napas dalam-dalam, menahan dorongan untuk memukuli lelaki ini, Lü Fengrou bertanya cepat: “Benarkah itu esensi kehidupan?”
“Ya.”
“Ratusan kilogram?”
“Tidak sampai...” Pak Li menyangkal, lalu melanjutkan: “Sebenarnya mungkin hanya menyerap puluhan kilogram, sisanya menguap.”
Lü Fengrou bernapas berat sejenak, saat ini sangat ingin menghajar si tua ini!
“Masih ada?”
“Habis.”
Pak Li segera menyangkal, lalu tersenyum: “Aku sudah habis, tapi... Fang Ping mungkin masih punya, bisa saja dia menyimpan sebagian.”
Tanpa beban psikologis sedikitpun, Pak Li langsung mengorbankan Fang Ping.
Si nak itu sudah menelan banyak esensi kehidupan, dalam waktu dekat tidak membutuhkannya.
Sedangkan untuk mencapai level master, yang dia butuhkan sekarang bukan energi, melainkan waktu.
Karena Lü Fengrou akan segera melakukan terobosan, Pak Li merasa jika Fang Ping benar-benar masih punya, lebih baik digunakan untuk membantu terobosan Lü Fengrou daripada disia-siakan sekarang.
Lü Fengrou terlihat galak dan dingin, tapi sebenarnya tidak demikian.
Jika Fang Ping sekarang membantunya, itu akan menjadi hutang budi besar. Lü Fengrou tidak akan membuatnya rugi.
Begitu Pak Li selesai bicara, Lü Fengrou langsung menghilang. Saat ini setiap melihat si tua ini dia ingin memukul sampai mati. Tapi mengingat si tua sudah, mungkin sulit membunuhnya, akhirnya memutuskan untuk orang tua ini.
Melihat Lü Fengrou pergi, Pak Li lega. "Dia datang sangat cepat, masih sama galaknya. Siang tadi aku mikir apa ya? Otakku memang rusak."
……
Di dalam tenda.
Saat ini Fang Ping sedang berbicara dengan beberapa pejabat tinggi Nanjiang.
Zhang Dingnan, Komandan Militer Nanjiang, Wang Jinyang, dan beberapa orang lainnya hadir.
Dari pihak Universitas Bela Diri Kota Iblis, selain Fang Ping, Luo Yichuan dan Tang Feng juga hadir.
Saat mereka sedang berbicara, di dalam tenda Tang Feng sedikit mengangkat alis. Sesaat kemudian, Lü Fengrou mendorong pintu masuk.
Fang Ping yang melihat Lü Fengrou tampak agak terkejut, lalu berdiri sambil tersenyum: "Guru, kenapa Anda datang? Jangan khawatir, saya baik-baik saja..."
Lü Fengrou meliriknya. "Aku khawatir padamu?"
Dirinya sendiri baru saja keluar dari liang bumi Shanghai. Masuknya Fang Ping ke liang bumi ini baru saja dia ketahui. Fang Ping benar-benar suka berasumsi.
Tanpa menghiraukan Fang Ping, Lü Fengrou menyapu pandangannya. Ketika melihat Zhang Dingnan yang masih terlihat pucat, dia mengerutkan kening: "Tidak mati?"
Zhang Dingnan tersenyum tipis: "Nyawa besar."
"Memang nyawanya besar."
Lü Fengrou mendengus pelan, lalu berkata: "Lukanya tidak parah kan?"
"Masih bisa ditahan, mungkin setelah istirahat beberapa waktu akan membaik."
"Aku tahu kamu tidak akan mati."
“……”
Keduanya mengobrol seolah tak ada orang lain di sekitar. Fang Ping tergetar hebat, situasi apa ini!
Benarkah mereka berdua punya hubungan gelap?
Sejak kapan Lü Fengrou mulai peduli pada orang?
Bahkan menanyakan kondisi luka?
Wu Kuishan sampai terluka parah pun mungkin tidak akan ditanyakan Lü Fengrou!
Sejak lama, dia pernah mendengar Lü Fengrou bercerita bahwa dulu Zhang Dingnan juga tergila-gila padanya. Jangan-jangan itu benar?
Berita besar!
Ekspresi Fang Ping masih terpana, sementara yang lain tetap poker face seolah tak mendengar.
Luo Yichuan dan Tang Feng pura-pura tidak melihat. Hubungan Lü Fengrou dengan Zhang Dingnan memang sudah akrab sejak bertahun-tahun silam.
Kalau bukan karena ini, wajar saja teknik tempur Gubernur Nanjiang Zhang Dingnan ada di Nanwu. Tapi kenapa bisa muncul di Universitas Bela Diri Kota Iblis?
Teknik tempur memang ada di semua kampus, biasanya para master juga tidak menyembunyikannya.
Tapi teknik master tidak boleh disebar sembarangan. Kalau sampai dipelajari sekte sesat, bukankah itu kerugian besar?
Mereka tidak berbicara panjang lebar. Setelah basa-basi, Lü Fengrou membuka topik: "Bahas urusan?"
"Ya, kebetulan kamu datang. Duduklah dan dengarkan."
Zhang Dingnan tersenyum ramah menyambutnya duduk.
Lü Fengrou tanpa sungkan langsung menarik kursi Fang Ping dan duduk sendiri.
Fang Ping menghela napas. Masih ada kursi kosong, ngapain merebut milikku.
Tak ada pilihan, terpaksa mencari tempat duduk kosong lagi.
Zhang Dingnan melanjutkan topik sebelumnya: "Kondisi finansial Nanjiang tidak terlalu kuat, lingkungan latihan jalan pedang juga biasa saja. Kini liang bumi Nanjiang terbuka, jika tetap begini, Nanjiang dalam bahaya. Sebelumnya, Fang Ping dan Nanwu sempat membahas kerja sama. Maksudku, kerja sama boleh saja, tapi tidak hanya terbatas pada Nanwu..."
Zhang Dingnan mungkin melihat Lü Fengrou baru datang, menambahkan beberapa kalimat lagi.
Fang Ping menyela setelahnya: "Kami paham maksud Gubernur, tapi bukankah membuka kelas khusus di Universitas Bela Diri Kota Iblis kurang perlu? Nanwu sebenarnya bisa melatih petarung lokal Nanjiang..."
Zhang Dingnan berkata getir: "Nanwu kini dipenuhi masalah. Rektor Chen gugur, belum pasti bisa menemukan petarung high-level untuk mengawasi Nanwu. Bahkan Kementerian Pendidikan belum tentu bisa menunjuk petarung high-level sebagai pengganti."
"Ditambah pembukaan liang bumi, sebagian mentor Nanwu harus menjaga liang bumi. Saat ini proses pengajaran sudah sangat terganggu."
"Membuka kelas pelatihan untuk petarung independen akan lebih sulit lagi."
"Sebenarnya pelatihan semacam ini tidak butuh banyak energi, tujuannya terutama meningkatkan pemahaman petarung independen tentang liang bumi."
"Termasuk mempelajari bahasa liang bumi, latihan teknik tempur, tentu juga pengenalan praktis tentang liang bumi."
"Liang bumi Nanjiang baru dibuka, persiapan pembangunan kota masih berlangsung. Jadi aku ingin beberapa petarung berlatih di liang bumi Shanghai. Di Nanjiang ini, bahkan belum ada tempat berlindung."
Selain itu, lingkungan pendidikan di Universitas Bela Diri Kota Iblis lebih baik, termasuk fasilitas pelatihan seperti ruang energi dan Kolam Energi Vital……”
Luo Yichuan mengerutkan kening berkata: "Gubernur Zhang, fasilitas-fasilitas ini bahkan sudah tidak cukup untuk guru dan murid Universitas Bela Diri kami..."
Kerja sama yang dibicarakan Zhang Dingnan termasuk membuka fasilitas ini untuk petarung Nanjiang.
Nanjiang tidak membangun fasilitas semacam ini.
Ini bukan jumlah uang kecil!
Universitas Bela Diri mengalokasikan dana ratusan juta setiap tahun, sebagian besar sebenarnya digunakan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas ini.
Belum lagi ruang energi yang terlihat sederhana, hanya membakar sedikit batu energi untuk meningkatkan konsentrasi energi demi membantu latihan semua orang.
Fang Ping selama ini hanya memperhatikan batu energi, tidak menyadari bahwa biaya pembangunan ruang energi itu sendiri yang sangat mahal!
Setiap ruang pelatihan mampu mencegah kebocoran energi - biaya pembuatan ruang seperti ini saja sudah sangat fantastis.
Dinding-dinding di sekitarnya menggunakan bahan baku khusus yang bisa menahan pancaran energi, dari segi biaya saja setara dengan nilai paduan Level B.
Itu terbuat dari kristal energi sisa pelepasan energi masif yang difusikan dengan logam langka.
Fang Ping mengabaikan hal ini karena kurangnya kejelian mata - nyatanya biaya pembangunan ruang energi Universitas Bela Diri minimal mencapai 1 miliar yuan!
Belum termasuk biaya perawatan tahunan dan pembelian peralatan high-end seperti sistem pelepasan energi yang harganya selangit.
Nanjiang sebelumnya tidak memiliki liang bumi, pemerintah juga tidak mempertimbangkan pembangunan ini karena terlalu mahal.
Biaya ratusan juta yuan plus kebutuhan batu energi dalam jumlah besar - bahkan jika dibangun, mereka tidak punya cukup batu energi untuk mengoperasikannya.
Saat ini, hanya tiga institusi yaitu Universitas Bela Diri Ibu Kota (), Universitas Bela Diri Kota Iblis (), dan Akademi Militer Pertama yang memiliki fasilitas semacam ini di antara universitas bela diri dan akademi militer.
Universitas bela diri lainnya, termasuk sekolah tingkat kedua, belum membangunnya.
Sama halnya dengan Kolam Energi Vital, apalagi harus menangkap petarung liang bumi sebagai bahan baku pasokan.
Bahkan jika Nanjiang ingin membangun sekarang, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Selain itu, masalah dana juga menjadi kendala karena keuangan pemerintah tidak mencukupi.
Menanggapi perkataan Luo Yichuan, Zhang Dingnan tidak terkejut dan tersenyum: "Dekan Luo, batu energi di Universitas Bela Diri Kota Iblis juga terbatas. Peralatan tersebut tidak diaktifkan terus-menerus dan selalu penuh sesak.
Konsumsi batu energi atau bahan lainnya akan disediakan sendiri oleh pihak Nanjiang, bukan dibiayai oleh Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Selain itu, jika kerja sama ini bisa tercapai, hasil produksi tahunan dari liang bumi Nanjiang di masa depan - tidak termasuk bagian komando militer - sebagian hasil petarung Nanjiang bisa dijadikan sebagai uang sekolah dan biaya penggunaan lokasi.
Sejujurnya, ini adalah urusan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, bukan hanya menguntungkan Nanjiang saja.
Sebenarnya, kita juga bisa bekerja sama dengan Universitas Bela Diri Ibu Kota atau institusi lain... termasuk membangun fasilitas sendiri..."
Fang Ping menyambung dengan tersenyum: "Gubernur, selain masalah kesulitan keuangan Nanjiang saat ini yang mungkin tidak bisa menyediakan dana sebanyak itu untuk membangun sendiri, bahkan jika bisa, rasio biaya-manfaatnya tidak tinggi.
Lalu, bagaimana peluang kerja sama dengan institusi seperti Universitas Bela Diri Ibu Kota menurut Gubernur?
Tentu saja, pemerintah pusat juga memiliki banyak fasilitas semacam ini, tetapi mereka juga sedang melatih petarung. Petarung independen Nanjiang yang ingin masuk kemungkinan besar akan menghadapi tantangan yang sulit..."
Zhang Dingnan tertawa: "Mari kita bicara terbuka. Universitas Bela Diri Kota Iblis bisa mengajukan syarat apa saja."
"Kalau begitu saya akan langsung mengatakan."
Fang Ping juga tak segan, membuka mulut: "Pertama, Universitas Bela Diri Kota Iblis membuka kelas khusus, tidak masalah. Tapi ada batasan jumlah peserta, maksimal 300 orang per tahun. Yang di bawah kelas dua tak perlu datang, hanya menyia-nyiakan sumber daya terbatas Nanjiang."
"Kedua, fasilitas Universitas Bela Diri Kota Iblis bisa dibuka untuk petarung Nanjiang. Tapi semua biaya ditanggung sendiri, termasuk biaya lokasi."
"Ketiga, semua biaya termasuk uang sekolah, biaya lokasi, biaya pelatihan, biaya bahan baku... Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak menerima cash atau barang lain. Semua harus dibayar dengan obat-obatan, batu energi, dan logam langka sesuai harga beli perusahaan-perusahaan besar."
"Keempat, murid kelas khusus Universitas Bela Diri Kota Iblis, termasuk murid Universitas Bela Diri Nanjiang, bisa memesan obat dan senjata kami melalui situs resmi. Transaksi tidak menggunakan uang tunai, tapi dengan berbagai bahan baku. Ini tunjangan dari Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk Nanjiang. Tentu harga tidak akan sama dengan untuk murid kami."
Fang Ping tersenyum: "Hanya beberapa poin ini. Sebenarnya tidak sulit. Ini semua karena Nanjiang adalah kampung halamanku. Aku tak tega melihat petarung daerahku..."
"Fang Ping!"
Wang Jinyang memotongnya dengan perasaan campur aduk: "Kita sama-sama orang Nanjiang. Saat ini Nanjiang sedang dalam krisis, tapi kau... ini seperti menambahkan batu ke sumur yang sudah kering..."
"Ketua Wang!"
Fang Ping mengganti panggilan formalnya, menggelengkan kepala: "Salah! Ini justru bantuan di tengah kesulitan! Dalam bisnis ya bicara bisnis... Meski ini bukan kerja sama komersial, tapi kita harus jelas memisahkan kepentingan publik dan pribadi."
"Universitas Bela Diri Kota Iblis bukanlah unit institusi di bawah Nanjiang."
Universitas Bela Diri Kota Iblis memiliki tanggung jawabnya sendiri, dan ini bukan kerajaan pribadi Fang Ping. Saya hanya seorang murid. Semua yang saya lakukan selama ini sebenarnya untuk merebut keuntungan besar bagi Nanjiang, ini sudah tidak objektif.
Beberapa rektor, termasuk maksud beberapa dekan, awalnya tidak setuju.
Pada poin ini, sebenarnya sikap semua universitas bela diri konsisten. Coba berpikir dari sudut pandang mereka - jika Nanwu memiliki syarat seperti ini, akankah mereka membuka diri untuk umum?
Bukan kami berpikiran sempit, tapi benar-benar karena syarat terbatas. Memenuhi kebutuhan sendiri saja sudah pas-pasan, apalagi membuka bagian tambahan untuk umum. Ini akan menimbulkan serangkaian dampak buruk.
Gubernur seharusnya tahu, beberapa poin yang saya sebutkan ini sebenarnya tidak bermaksud menyulitkan Nanjiang..."
Zhang Dingnan menunjukkan perasaan campur aduk, meski sebagai master pejuang, saat ini ada perasaan "harus menyerah di bawah tekanan keadaan".
Beberapa poin yang disebutkan Fang Ping sebenarnya memang bukan tuntutan yang berlebihan.
Tapi menggunakan bahan baku liang bumi sebagai standar penyelesaian, hanya poin ini saja sudah menjadi masalah besar.
Ini adalah perampokan terang-terangan terhadap bisnis beberapa perusahaan besar. Dan maksud Fang Ping juga jelas - masalah ini perlu diolah sendiri oleh pihak Nanjiang. Jika petarung Nanjiang bersikeras menggunakan ini sebagai potongan, bukan keinginan Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Masak setelah mereka memberikan, kita tidak mau menerima?
Titik krusialnya bukan di tempat lain, tapi bagaimana Zhang Dingnan membereskan masalah-masalah ini agar kerjasama tercapai.
Hasil petarung Nanjiang di kemudian hari mungkin akan masuk ke gudang Universitas Bela Diri Kota Iblis, ini bukan hal sepele.
Maksud awal Zhang Dingnan adalah, penggunaan bahan baku untuk membayar konsumsi ruang energi dan Kolam Energi Vital, bukanlah segalanya, apalagi termasuk membuka sistem pertukaran Universitas Bela Diri Kota Iblis ke publik. Pada dasarnya ini sudah merupakan bentuk penjualan hasil produksi secara tidak langsung oleh universitas tersebut.
Beberapa pejuang lainnya dari Universitas Bela Diri Kota Iblis diam seribu bahasa, jelas-jelas menyetujui pernyataan Fang Ping secara diam-diam.
Jika benar-benar bisa membeli hasil produksi liang bumi dari petarung Nanjiang, lalu memproses dan menjualnya kembali - perlu diketahui, industri obat dan senjata adalah bisnis dengan keuntungan fantastis!
Meskipun dijual sedikit lebih murah daripada perusahaan-perusahaan besar, ini tetap merupakan transaksi yang sangat menguntungkan.
Tidak perlu uang, hanya bahan baku. Ini adalah satu-satunya syarat dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, sekaligus masalah terbesar yang mereka hadapi.
Zhang Dingnan mengetuk-ngetuk meja perlahan, lama kemudian baru berkata: "Sebenarnya, perusahaan obat dan perusahaan senjata juga memiliki fasilitas pelatihan dan prasarana latihan yang memadai..."
Fang Ping tersenyum: "Aku tahu. Tapi jujur saja, perusahaan-perusahaan besar ini bukanlah lembaga pelatihan profesional. Petarung Nanjiang yang dilatih di sana bisa berkembang menjadi tidak karuan.
Lagipula, karena posisi monopoli mereka, syarat yang diajukan perusahaan-perusahaan besar pasti lebih berat daripada kita.
Selain itu, semua kondisi saat ini bersifat sementara. Aku yakin, tidak lama lagi karena keberadaan liang bumi, petarung Nanjiang akan memasuki fase pertumbuhan yang eksponensial.
Sebentar lagi, akan bermunculan banyak bakat baru dan pejuang-pejuang tangguh.
Saat itu tiba, Nanjiang bisa mempersiapkan semua ini sendiri tanpa bergantung pada pihak eksternal lagi."
Kerja sama jangka pendek saja, tapi begitu Nanjiang sekarang bergantung pada beberapa perusahaan besar, maka di masa depan harus terus bergantung. Petarung Nanjiang, di masa depan akan menjadi buruh bagi perusahaan-perusahaan besar itu.
Keberadaan perusahaan-perusahaan besar itu adalah hal baik, aku juga tidak menyangkal hal ini.
Dalam situasi sumber daya terbatas, memusatkan sumber daya, memproduksi secara terpadu, menyuplai seluruh negeri, sebenarnya perusahaan-perusahaan besar ini punya kontribusi!
Fang Ping berkata serius: "Tidak ada yang akan menyangkal hal ini. Di fase awal, perusahaan-perusahaan besar telah memberikan kontribusi besar bagi kebangkitan para petarung.
Termasuk keuntungan-keuntungan itu, akhirnya masuk ke keuangan pemerintah, sehingga ada alokasi dana puluhan miliar untuk universitas bela diri setiap tahunnya, dan triliunan untuk komando militer!
Tapi itu dulu, saat gerbang neraka masih sedikit, hasil produksi sedikit, hanya bisa begitu.
Tapi sekarang, gerbang neraka sudah mencapai 23 buah, perusahaan-perusahaan besar masih memegang posisi monopoli, sebenarnya sudah bukan murni untuk memasyarakatkan jalan pedang lagi.
Saat ini, seharusnya tidak melanjutkan monopoli, tapi menurunkan biaya pelatihan petarung, sehingga lebih banyak petarung dan pejuang yang bermunculan.
Sebelumnya, melatih satu petarung level 1, minimal dimulai dari satu juta, bahkan lebih!
Berapa banyak keluarga rakyat jelata yang bisa menanggung ini?
Harga obat terus melambung tinggi, hanya naik tidak pernah turun!
Tapi kenyataannya?
Sebenarnya, hasil produksi kita meningkat setiap tahun, pembukaan gerbang neraka memang krisis, tapi juga peluang bagi umat manusia.
Selain itu, kita sendiri sebenarnya sedang melakukan budidaya buatan untuk bahan baku.
Sekarang, konsentrasi energi di Bumi meningkat, perusahaan obat sudah membuka banyak basis budidaya bahan obat.
Tapi sekarang, masih terus memeras keuntungan besar yang seharusnya menjadi hak petarung, ini jelas mengorbankan yang utama untuk hal sepele!
Poin ini, menurut saya pemerintah pusat juga sudah mempertimbangkannya. Makanya sebelumnya permohonan Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk memperluas jalur produksi di kampus disetujui.
Universitas Bela Diri Kota Iblis yang memulai tren ini. Menurutku, ke depannya situasi seperti ini akan terus muncul dan terus meningkat.
Nanjiang juga harus mempersiapkan diri. Jadi Nanjiang tidak bisa hanya mengandalkan beberapa perusahaan besar, tapi harus mempertimbangkan kepentingan sendiri Nanjiang..."
Fang Ping berbicara panjang lebar, sementara yang hadir terus menyimak dalam diam.
Wang Jinyang dan yang lain merasa argumennya masuk akal, tapi Zhang Dingnan terlihat getir.
Memang mudah diucapkan, logikanya juga benar. Tapi pelaksanaannya jauh lebih rumit.
Kekuatan bela diri Nanjiang memang tidak terlalu kuat. Ingin mencapai kemandirian? Bukan hal sederhana.
Menarik napas dalam-dalam, Zhang Dingnan merenung lama sebelum akhirnya bicara: "Aku bisa menyetujui permintaanmu, tapi kau juga harus pikir matang-matang! Dengan begini, Universitas Bela Diri Kota Iblis akan jadi sasaran empuk!"
Fang Ping tak peduli: "Kalau ingin kuat sendiri, pasti harus menyentuh tabu para pemilik kepentingan. Tapi aku yakin pemerintah pusat paham logika ini. Sebenarnya mereka punya niat reformasi, banyak yang sudah melihatnya."
Untuk mewujudkan seluruh rakyat berlatih bela diri, memperbanyak jumlah petarung dan pejuang level tinggi, fondasi utamanya adalah menurunkan biaya pelatihan. Itu suatu keniscayaan.
Bahkan jika kita tidak merampok bisnis, beberapa perusahaan besar di masa depan pasti akan menurunkan harga. Universitas Bela Diri Kota Iblis hanya membuka jalan. Jika perusahaan-perusahaan besar dan beberapa pihak yang diuntungkan benar-benar merasa Universitas Bela Diri Kota Iblis telah melanggar tabu dan merebut keuntungan mereka, mereka tidak akan bertindak terang-terangan. Paling-paling hanya membuat masalah secara diam-diam.
Tapi Universitas Bela Diri Kota Iblis juga tidak takut. Apakah mereka berani berperang melawan kita?
Jika tidak bisa, mereka hanya bisa mematahkan semangat kita melalui koneksi distribusi, seperti mengurangi pasokan ke kita... Tapi jika benar sampai saat itu, Universitas Bela Diri Kota Iblis tidak akan peduli dengan pasokan mereka.
Sebenarnya mereka hanya Harimau kertas. Kecuali mereka berani melanggar segala norma dan langsung menyerang kita. Yang penting Universitas Bela Diri Kota Iblis adalah universitas nomor satu. Mereka juga harus mempertimbangkan konsekuensinya!"
Zhang Dingnan berkata dengan suara melankolis: "Bagaimana dengan dirimu sendiri?"
"Aku?"
Fang Ping tersenyum sinis: "Jika ingin menyerangku, mereka harus mempertimbangkan konsekuensinya. Jangan bicara soal aku yang tidak mudah ditaklukkan. Sekalipun bisa, apakah mereka sanggup menahan amarah beberapa master pejuang?"
Sambil menoleh, Fang Ping melanjutkan: "Dekan Li sudah, selanjutnya Dekan Tang juga akan segera menyusul. Guruku juga hampir mencapai level itu, termasuk Rektor Chen dari Jingnan, tiga master lainnya di Universitas Bela Diri Kota Iblis, bahkan para senior lulusan kampus, serta Gubernur Zhang seperti Anda yang bertekad melakukan perubahan. Apakah mereka akan diam saja?
Aku Fang Ping tidak berarti apa-apa. Tapi jika aku disingkirkan, akan muncul banyak orang baru.
Ini bukan urusanku sendiri. Ini urusan seluruh dunia persilatan..."
Tang Feng berkata dengan suara berat: "Ini urusan Universitas Bela Diri Kota Iblis, bukan urusan pribadi. Siapa yang berani bertindak, jangan salahkan kita jika mengabaikan kepentingan yang lebih besar! Petarung di garis depan hidup dalam ketidakpastian. Dulu memang berbeda, pengorbanan lebih besar dari pejuang garis depan itu wajar, harus berkorban demi kemajuan jalan pedang!
Tapi sekarang, saatnya berubah!
Jika harga pengorbanan latihan jalan pedang tidak diturunkan, bagaimana mungkin lebih banyak petarung bermunculan?
Betapa sulitnya bagi keluarga rakyat jelata untuk menghasilkan seorang petarung!
23 gerbang neraka telah dibuka, bukan satu dua seperti dulu. Karena pemerintah berencana menjadikan seluruh rakyat sebagai petarung dan membuka fakta tentang liang bumi, maka rakyat jelata harus diberi harapan menjadi petarung, bukan sekadar mengumbar kabar tanpa tindakan!
Berapa harga bahan baku untuk sebutir pil darah biasa? Bahkan dengan berbagai biaya tambahan, totalnya tidak akan melebihi 30 ribu!
Tapi sekarang dijual sampai 100.000!
Berapa banyak keluarga yang bisa menanggung ini?
Universitas Bela Diri Kota Iblis melatih petarung bukan hanya keturunan petarung. Kami justru lebih berharap munculnya banyak murid dan petarung dari rakyat jelata! Petarung seharusnya bukan produk kelas hak istimewa. Reformasi mutlak diperlukan!"
Fang Ping tak sengaja menoleh memandang. Si Singa besar ini pandai berpidato. Selama ini tak kusadari, jangan-jangan dia pura-pura bodoh?
Zhang Dingnan melirik anggota Universitas Bela Diri Kota Iblis, tak berkata lebih. Niat baik mereka patut diapresiasi untuk dunia persilatan.
Soal bagaimana perusahaan-perusahaan besar menilai ini, itu sudah di luar tanggung jawabnya.
"Universitas Bela Diri Kota Iblis juga bukan pihak yang bisa diremehkan, memiliki beberapa master aktif dan banyak lulusan master. Lebih kuat daripada Nanjiang."
Zhang Dingnan berpikir, kemungkinan besar perusahaan-perusahaan besar akhirnya akan menerima dengan enggan. Apa mereka benar-benar berani berperang melawan Universitas Bela Diri?
Tanpa perlu Universitas Bela Diri turun tangan, pemerintah pusat dan komando militer akan menghancurkan mereka.
……
Kedua belah pihak mencapai kesepakatan, menandai dimulainya kerjasama resmi antara Nanjiang dan Universitas Bela Diri.
Zhang Dingnan dan Universitas Bela Diri tidak menandatangani perjanjian tertulis. Tidak perlu, cukup diimplementasikan melalui tindakan nyata tanpa keributan.
