27 Desember, hari Minggu.
Universitas Bela Diri Kota Iblis belum memasuki masa liburan.
Saat ini, belum lama sejak Pertandingan Pertukaran Universitas Bela Diri Nasional kedua berakhir. Para murid masih larut dalam sukacita meraih juara pertama universitas ternama.
Hanya sedikit yang tahu, dalam beberapa hari singkat ini telah terjadi banyak perubahan.
Meski banyak yang tidak tahu apa yang terjadi, namun dengan dikeluarkannya beberapa pemberitahuan dan penunjukan jabatan pada tanggal 27, para murid mulai merasakan perbedaan.
Pagi hari tanggal 27 Desember, Universitas Bela Diri Kota Iblis mengumumkan beberapa penunjukan jabatan:
Pertama, Wakil Dekan Akademi Senjata Li Changsheng secara resmi ditunjuk sebagai Dekan Akademi Senjata. Wakil Rektor Huang Jing mengundurkan diri dari jabatan rangkap sebagai Dekan Akademi Senjata.
Kedua, Ketua Klub Bela Diri Fang Ping merangkap jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Komite Kampus.
Ketiga, menambah penunjukan Mentor Lü Fengrou sebagai Wakil Dekan Akademi Senjata.
Tiga perubahan struktural ini membuat orang tercengang, bahkan beberapa terdiam membeku!
Li Changsheng, banyak yang sebenarnya tidak mengenalnya. Tapi sekarang dia menjadi Dekan Akademi Senjata - fakultas terbesar dan terkuat di Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Lü Fengrou, murid senior mungkin masih ingat, tapi mahasiswa baru hampir tidak ada yang mengenal.
"Yang paling krusial adalah Fang Ping, dia seorang murid, ternyata menjadi Sekretaris Jenderal Komite Sekolah!"
Apa itu Komite Sekolah?
Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, beberapa master ditambah empat dekan membentuk Komite Sekolah. Sebelumnya, posisi sekretaris jenderal tidak pernah ada, sehingga komite ini lebih bersifat formalitas.
Sistem kepemimpinan gabungan antara pimpinan sekolah dan Klub Bela Diri merujuk pada anggota Komite Sekolah sebagai pimpinan resmi.
Kini, Fang Ping dengan status sebagai murid masuk ke Komite Sekolah. Meski masih berstatus murid, dia sudah pantas disebut pimpinan sekolah.
……
"Sekretaris Jenderal Komite Sekolah?"
Klub Bela Diri.
Qin Fengqing terdiam membeku!
Ada cara seperti ini?
Apakah... perebutan kekuasaan ini benar-benar berhasil?
"Ini namanya apa?"
Qin Fengqing merasa perlu merapikan strateginya. Bagaimana tiba-tiba berubah seperti ini?
Di Klub Bela Diri saat ini, hanya Zhang Yu dan Liang Fenghua yang merupakan petarung level empat yang masih bertahan.
Melihat Qin Fengqing yang kosong matanya, Zhang Yu tak tahan menahan senyum _schadenfreude_-nya: "Qin Fengqing, Universitas Bela Diri Kota Iblis sekarang sudah berbeda."
Dulu, Qin Fengqing begitu sombong!
Saat menjabat sebagai ketua, nak ini terus mencari masalah dan menantangnya duel satu lawan satu.
Sekarang?
Lesu tak berdaya!
Coba tantang Fang Ping duel!
Lanjutkan jadi pembuat masalah!
Kami bisa menghancurkanmu!
Dulu saat bertarung dengan Qin Fengqing, Zhang Yu masih punya belas kasihan. Tapi jika Qin Fengqing mengganggu Fang Ping, Fang Ping akan memukulinya sampai menjerit-jerit.
Qin Fengqing terus mengubah ekspresi, tiba-tiba mendengus: "Apa urusanku? Lagi pula aku segera lulus, tidak masalah!"
Zhang Yu meliriknya, tersenyum dingin: "Qin Fengqing, meski sudah lulus, kau yakin mau pergi?"
"Ngomong aja! Pasti pergi!" Qin Fengqing langsung membalas.
Zhang Yu tertawa ringan: "Kudengar tunjangan mentor sekolah naik 30%, itu baru tunjangan dasar. Fasilitas seperti ruang energi, kolam energi vital, ruang tekanan mental, ruang kekuatan alam—di luar sana jarang ada."
"Kalau pun ada, apakah giliranmu?"
"Selain itu, obat, senjata, teknik tempur dari Universitas Bela Diri Kota Iblis semuanya termurah. Setelah keluar sekolah, kau tak lagi layak menukar sumber daya ini dengan kredit."
Ekspresi Qin Fengqing berubah berkali-kali!
Barang-barang ini memang ada di luar, tapi harganya tidak murah.
Bahkan di pemerintah, komando militer, biro penyelidikan—di daerah-daerah itu sumber daya sebenarnya juga murah (harga pokok), tapi yang penting ada batas kuota!
Pemerintah tak akan membiarkan semua orang mendapatkan barang-barang ini dengan harga pokok tanpa batas. Sesuai tingkatan dan pangkat, kuota penukaran per bulan terbatas.
Tapi di Universitas Bela Diri Kota Iblis, selama punya kredit, tak ada istilah 'batas kuota'.
Seperti ruang energi—Qin Fengqing yang punya banyak kredit bisa menginap di sana seperti di hotel.
Tapi di luar sana berbeda. Sekaya apapun dia, dengan kekuatan tingkat empat-nya, latihan 10 jam per bulan sudah paling maksimal.
Sungguh, terlalu banyak orang—kita harus bergantian.
Meski memikirkan ini, Qin Fengqing tetap mencibir: "Apa istimewanya? Begitu aku mencapai gelar master, aku bisa pergi ke mana saja! Lagi pula benda-benda ini nanti sudah tak berguna bagiku!"
Zhang Yu tersenyum lebar melihatnya masih ngotot, mengangguk: "Bagus juga. Kalau kau tetap di kampus, aku malah pusing. Lebih baik kau pergi, budaya di Universitas Iblis pasti akan lebih baik."
"Pergi!"
Qin Fengqing mengumpat, wajahnya memerah: "Jangan ganggu aku! Aku sebentar lagi mencapai puncak level empat. Berani kau kutinju!"
Setelah turun ke liang bumi terakhir kali, dia menyerap banyak batu energi. Proses penempaan lima organ dalamnya hampir selesai.
Ditambah 1000 kredit dari pertandingan pertukaran, 300 kredit dari pembuatan peta, dan hampir 3000 kredit dari barang-barang yang ditukar dari liang bumi.
Saat ini kekayaannya bisa dibilang cukup, total mendekati 5000 kredit.
Tinggal masuk ke ruang energi beberapa hari, level puncak empat seharusnya bisa tercapai.
Zhang Yu tetap tenang, tersenyum tipis: "Aku juga hampir sampai."
Dari pertengahan ke tahap tinggi level empat butuh waktu lama, tapi dari tahap tinggi ke puncak justru lebih cepat.
Zhang Yu juga jenius bela diri. Sejak mengundurkan diri sebagai Ketua Klub Bela Diri, progres latihannya cepat. Sekitar Oktober lalu dia sudah mencapai tahap tinggi level empat. Kini setelah 2-3 bulan, dia hampir mencapai puncak.
"Walau setingkat tetap akan kuhajar kau!"
Qin Fengqing menyeringai sinis. Zhang Yu hanya tersenyum diam. Dasar arogan, kau kira dengan lari cepatmu aku tak punya cara menjinakkanmu?
Tapi dia juga malas menghiraukan Qin Fengqing, biarkan terus bersikap sombong, cepat atau lambat pasti akan dihajar!
……
Hari itu, yang berbisik-bisik bukan cuma Qin Fengqing dan beberapa orang saja.
Bukan cuma murid Universitas Bela Diri Kota Iblis!
Termasuk di luar kampus, banyak juga yang berdiskusi.
Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, murid tahun kedua, tidak hanya menjabat sebagai Ketua Klub Bela Diri, tapi sekarang juga masuk ke komite kampus. Sinyal ini... sebenarnya cukup mengundang tanya.
Peluang Fang Ping untuk tinggal di kampus sangat besar!
Bukan sekadar tinggal, sekarang dia sudah jadi sekretaris jenderal komite kampus, bagaimana di masa depan?
Selain itu, Li Changsheng dari Universitas Bela Diri Kota Iblis yang mencapai level delapan juga membuat banyak orang tergetar.
Tapi... Li Changsheng tidak mengadakan Pesta Master, terkesan low-profile.
Biasanya, ketika seseorang mencapai tingkat master, meskipun dirinya sendiri tidak mengadakan, pemerintah daerah atau institusi terkait akan menyelenggarakannya. Ini bukan sekadar pamer prestasi, tapi juga merayakan pertumbuhan kekuatan umat manusia.
Setiap master pejuang adalah pilar utama umat manusia.
Kesenjangan kekuatan antara master dan di bawah master sangat besar. Bahkan petarung level enam yang belum mencapai penyatuan energi vital dan darah, akan kesulitan melarikan diri saat bertemu master.
……
Di luar sana ramai diperbincangkan, tapi di dalam kampus, Pak Li hanya bisa mengeluh panjang.
Bukan tidak mau mengadakan, tapi tidak berani.
Memalukan!
Sekarang omong kosong sudah keluar - Li Changsheng diklaim sebagai pejuang level delapan, padahal kenyataannya tidak!
Level delapan tapi kemampuan spiritualnya bahkan belum mencapai tingkat pelepasan?
“Ini kalau mengadakan Pesta Master, orang biasa tentu takkan menyadarinya. Tapi bagi yang sudah mencapai gelar master, sebenarnya kalau diamati lebih seksama, tetap bisa terlihat perbedaannya.”
“Kalau ada petarung level tujuh-delapan yang datang ke acara ini lalu melepas tekanan mental, lalu Li Changsheng meledakkan energi vital untuk melawan, itu benar-benar akan mempermalukan diri sampai ke rumah nenek!”
Di dalam ruang energi.
Pak Li melirik Fang Ping sambil menghela napas: “Nak, kau sudah berkoar-koar, tapi cepat atau lambat kebohongan ini akan terbongkar. Laozi dipermalukan, kau juga jangan harap bisa tenang!”
Fang Ping tersenyum ringan: “Untuk apa buru-buru? Ini cuma masalah waktu. Saat ini energi vitalmu sudah mencapai puncak, kecepatan mengasah kemampuan spiritual juga luar biasa. Pengerasan tengkorak sudah selesai, pelepasan energi tinggal selangkah lagi. Kalau sering latihan di ruang tekanan mental, materialisasi kemampuan spiritual bisa tercapai dalam hitungan tiga dua satu!”
“Kedengarannya mudah!”
Pak Li mendengus. Andai semudah itu, tentu takkan ada masalah.
Fang Ping mengabaikannya, menoleh ke Song Yingji di samping sambil tersenyum sumringah: “Guru Song, berapa pintu Jiao yang sudah ditutup?”
Song Yingji, beberapa waktu lalu berhasil menembus level enam.
Dulu, Lao Song sangat bangga diri. Saat Fang Ping mencapai tingkat empat, dia dengan sombong bilang: “Laozi sudah level enam!”
Sekarang...
Wajah Song Yingji menghitam, bergumam kesal: “Urusanmu apa!”
Laozi masih di tahap awal level enam, kenapa? Tidak terima?
Level enam itu tidak semudah itu ditembus.
“Penutupan tiga pintu Jiao bukanlah hal yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Pintu Jiao pertamanya, hingga kini baru tertutup kurang dari sepertiga.”
“Untuk mencapai tingkat enam pertengahan, tanpa satu dua tahun, jangan harap bisa tercapai.”
“Adapun penutupan total tiga pintu Jiao hingga mencapai puncak Tingkat Enam... Lao Song awalnya memperkirakan butuh sekitar sepuluh tahun.”
“Masuk ke puncak Tingkat Enam sebelum usia enam puluh tahun.”
“Lalu tergantung nasib dan peluang. Masuk atau tidak ke gelar master dalam hidup ini, benar-benar tidak bisa dipastikan.”
Fang Ping tersenyum sumringah: “Apa maksud Guru Song? Sebagai Sekretaris Jenderal Komite Kampus, sudah sewajarnya aku memperhatikan Guru Song. Selain itu, Guru Song sudah beberapa tahun di ruang energi. Apa pernah pertimbangkan untuk pindah lingkungan kerja?”
Song Yingji terdiam, namun sorot matanya tajam: Dasar bangsat, apa maumu?
“Di Departemen Manajemen Kebersihan Logistik, sepertinya masih kosong posisi kepala departemen...”
“Pergi! Aku nggak mau!”
Song Yingji mengamuk: Aku ingin membabatmu sampai mati!
Departemen Manajemen Kebersihan... Menyapu toilet?
Kau suruh aku melakukan itu, berani kau kubabat sampai mati!
Fang Ping dengan wajah serius: “Guru, pekerjaan tidak ada hierarki. Kita semua bekerja untuk melayani Universitas Bela Diri Kota Iblis. Bagaimana bisa Guru bersikap begitu?”
Song Yingji mendengus: Jangan ngomong kosong! Pokoknya nggak mau!
“Guru, benar tidak mau? Kalau mau, bisa latihan lebih beberapa jam di ruang pelatihan kekuatan alam...”
Song Yingji tetap terdiam.
“Soal gaji, sebenarnya tidak kalah dari sekarang. Ada juga subsidi tambahan.”
“……”
“Katanya di sana masih ada banyak cewek cantik……”
“Kalau masih ngomong aja, saya duel Anda!”
Song Yingji memicingkan mata, Anda pikir saya bodoh? Di Dinas Kesehatan mana mungkin ada cewek cantik!
Pak Li di samping mulai menghasut: “Xiao Song, kalau memang jantan jangan cuma omdo. Apa kamu takut sama dia? Dia baru tingkat lima, tak apa, duel saja! Saya yang jadi wasit!”
Si tukang provokasi ini sekarang juga ingin memukuli Fang Ping, cuma agak sungkan untuk bertindak.
Bagaimanapun juga, anak ini pernah menyelamatkan nyawanya yang sudah uzur.
Song Yingji tetap bermuka masam. Universitas Bela Diri Kota Iblis sudah berubah, tidak lagi seperti dulu yang penuh perdamaian dan cinta kasih.
Li Changsheng saja bisa jadi dekan!
Lü Fengrou malah jadi wakil dekan!
Fang Ping si brengsek ini bahkan jadi Sekretaris Jenderal Komite Kampus. Dengan muram ia bertanya: Ke arah mana Universitas Bela Diri Kota Iblis akan bergerak?
Saat mereka sedang asyik menggosip, Lü Fengrou tiba-tiba muncul.
Wajah Lü Fengrou kali ini sangat serius. Di belakangnya, Wu Kuishan yang beruban juga datang dengan diam-diam.
“Rektor.”
Melihat Wu Kuishan, Song Yingji hampir menangis. “Akhirnya Anda datang juga.”
Sekarang ia baru sadar, meski dulu menganggap Wu Kuishan licik, tapi dibandingkan Fang Ping yang sekarang, Wu Kuishan masih lebih bisa diandalkan.
Wu Kuishan hanya mengangguk ringan tanpa banyak bicara.
Soal Song Yingji yang merengek seperti wanita, Wu Kuishan juga malas menanyakan detail kejadiannya. Ini sudah jadi kebiasaan baru di kampus.
Tanpa berbicara lebih banyak dengan Song Yingji, Wu Kuishan menatap Fang Ping dan berkata dengan suara berat, "Sial!"
Seorang petarung level delapan yang bersikap begitu sopan ke murid tingkat lima adalah pemandangan langka.
Meski Fang Ping sudah mencatat ini di buku catatan kecilnya—nantinya pasti akan memukulinya Lao Wu—dia buru-buru membungkuk dan tersenyum, "Rektor tidak perlu sungkan. Urusan Guru adalah urusanku. Esensi kehidupan sedikit saja..."
Sebelum dia selesai bicara, Lü Fengrou menoleh dan berkata, "Nanti saat aku mencoba penyatuan energi vital dan darah, pastikan energimu selalu dalam kondisi penuh."
Ekspresi Fang Ping kaku. Ia terkekeh canggung, "Itu... Guru, jumlahnya terbatas. Jika Guru butuh waktu lama..."
Lü Fengrou pura-pura tuli. Bukan urusanku. Kau harus menghasilkan lebih banyak.
Wajah Fang Ping memelas. Aku benar-benar tidak punya sebanyak itu.
Lü Fengrou mengabaikannya. Ia menarik napas dalam-dalam lalu melangkah masuk ke ruang pelatihan terdalam.
Song Yingji buru-buru membuat dinding menjadi transparan, lalu mengoperasikan tombol. Di sebelah panel di luar pintu, muncul meja kecil dengan corong transparan di atasnya.
"Nanti saat Dekan Lü memaksa penyatuan energi vital dan darah, dibutuhkan pasokan energi besar. Tuang langsung esensi kehidupan ke sini. Ruang pelatihan bisa mencegah energi dan kemampuan spiritual terpencar..."
Song Yingji menjelaskan beberapa hal. Di sampingnya, Wu Kuishan menarik napas panjang lalu menghelanya, "Kemampuan spiritual Fengrou kini melebihi 900 hertz. Energi vitalnya juga sudah mencapai batas 10.000 kal. Bisa dibilang, dia sudah mencapai puncak di Tingkat Enam."
Dalam kondisi normal, pada tahap ini seharusnya penyatuan energi vital dan darah sudah selesai.
Petarung puncak Tingkat Enam yang kemampuan spiritualnya mencapai level pelepasan, kekuatan energi vital mencapai batas maksimal, meski penyatuan energi vital dan darah agak menantang tapi tidak terlalu sulit.
Lü Fengrou malah aneh, kemampuan spiritualnya hampir mencapai tahap manifestasi tapi belum menyelesaikan penyatuan energi vital dan darah.
Fang Ping mengerutkan kening: "Memaksakan fusi, risikonya cukup besar ya?"
Wu Kuishan mengangguk: "Risiko pasti ada. Dia punya ganjalan batin, setiap mencoba penyatuan energi vital dan darah, kemampuan spiritualnya selalu menunjukkan ketidakstabilan. Sekarang kami berharap esensi kehidupan bisa membantu menstabilkan kemampuan spiritualnya."
Masalah sebenarnya Lü Fengrou bukan kekurangan energi, tapi defek berasal dari dirinya sendiri.
Fang Ping tak berkomentar lagi. Di dalam ruangan, Lü Fengrou dengan ekspresi serius mulai melepaskan kemampuan spiritualnya.
Kemudian aura Lü Fengrou berubah drastis, energi vitalnya tiba-tiba dilepaskan. Meski terhalang dinding energi ruang pelatihan, Fang Ping tetap bisa merasakan energi vitalnya padat hingga tingkat ekstrem.
Kemampuan spiritual tak kasatmata itu bisa dirasakan dengan jelas oleh Fang Ping dan Wu Kuishan.
Saat ini Lü Fengrou sedang berusaha menyatukan kemampuan spiritual ke dalam energi vital, mengonversi menjadi kekuatan alam.
Fang Ping mengawasi beberapa saat. Kemampuan spiritual dan energi vital Lü Fengrou mulai melakukan kontak, memulai proses fusi.
Tapi semakin dilihat, Fang Ping menemukan ketidakberesan, kedua hal ini... tidak menunjukkan tanda-tanda fusi, malah jelas berbeda. Begitu kemampuan spiritual masuk ke jangkauan energi vital, langsung menggeser energi vital itu.
Seketika, lingkaran cahaya muncul dari tubuh Lü Fengrou.
Itu adalah jembatan alam miliknya!
Lü Fengrou bersiap melakukan fusi paksa!
Sejumlah besar energi vital masuk terlebih dahulu ke jembatan alam, mengubah lingkaran kristal itu menjadi merah menyala, mempesona seperti gelang giok darah.
Fang Ping tanpa sadar merasa inferior, jembatan alamku... ternyata memang jelek.
Tak sempat merenung, sebagian transparan muncul di lingkaran merah itu - kemampuan spiritual yang menyusup, namun tetap terpisah jelas tanpa fusi.
Hal ini berbeda dengan Fang Ping.
Saat kemampuan spiritual dan energi vital Fang Ping masuk ke jembatan alam, fusi langsung terjadi. Lü Fengrou justru sebaliknya - fenomena yang sangat langka.
"Bersatu!"
Auman kemarahan bergema dari ruang pelatihan. Keringat bercucuran di wajah Lü Fengrou yang dipenuhi kekecewaan dan amarah!
Mengapa tidak bisa!
Mengapa masih belum bisa?
Orang lain bisa, mengapa dia tidak?
Dia hanya ingin mencapai gelar master, mengapa harus sesulit ini?
Kemampuan spiritual dan energi vitalnya di tingkat enam sudah mencapai puncak, mengapa justru tak bisa menyatu?
Tuhan sangat tidak adil padanya!
"Memberikan dia harapan, mengapa justru memutus harapannya?"
"Bruum!"
Suara getaran bergema, saat ini, Jembatan Alam Lü Fengrou berganti merah dan putih, kemampuan spiritual dan kekuatan energi vital saling berbenturan keras di dalamnya.
Jembatan Alam yang berkilauan mulai menunjukkan tanda-tanda garis-garis pecah.
"Cepat!"
Wu Kuishan dengan ekspresi intens berseru pendek.
Fang Ping tidak buang waktu, di tangannya sudah muncul botol kecil seperti kristal - pemberian Pak Li yang merupakan produk khusus kekuatan besar, dengan jenis material sama seperti dinding ruang energi, mampu mencegah energi tercerai-berai.
Fang Ping membuka tutup botol, menuangkan beberapa esensi kehidupan ke dalam corong dengan cepat.
Begitu dituang, energi dalam jumlah besar mulai menyusup dari atap ruang pelatihan, menyebar di dalam ruangan.
Jembatan Alam yang sedang retak mulai memperbaiki diri secara perlahan setelah kontak dengan energi ini, kecepatan kerusakannya pun melambat.
Energi lainnya juga diserap Lü Fengrou, ekspresi garangnya yang awalnya berkeringat deras kini mulai rileks.
Namun situasi ini tidak bertahan lama.
Konsentrasi energi dalam ruang pelatihan berangsur menipis, sementara dua kekuatan di Jembatan Alam masih saling bertabrakan, membuat garis-garis pecah muncul kembali!
"Lanjutkan!"
Wu Kuishan mengawasi ruangan dengan tegang, berseru pendek lagi saat melihat energi menurun.
"Fang Ping menghela napas pelan, mulai menuangkan kembali esensi kehidupan."
Di ruang pelatihan, esensi kehidupan bisa dimanfaatkan secara maksimal. Seandainya dulu Pak Li menelan esensi kehidupan di sini, tak perlu sebanyak itu. Bahkan sepersepuluh pun mungkin tak terpakai.
Sambil menahan dadanya yang perih menahan sayang, Fang Ping terus menuangkan sambil merenungkan hal ini. Sampai sekarang masih merasa kecewa, pemborosan waktu itu sungguh keterlaluan!
……
"Lanjutkan!"
Ekspresi Fang Ping berubah. Total esensi kehidupannya hanya sekitar 200 gram. Kini, hampir 100 gram sudah tertuang.
Tapi Lü Fengrou di dalam ruangan masih belum bisa menyelesaikan proses fusi.
Pada titik ini, semua yang hadir mulai tegang.
Jalan penyatuan energi vital dan darah Lü Fengrou benar-benar terjal. Kemampuan spiritualnya mulai goyah, bagian putih di Jembatan Alam mulai mengerut.
Tanpa buang waktu, Fang Ping segera menuangkan lagi, kali ini sekitar 20 gram.
Mungkin 1 gram esensi kehidupan setara dengan 5 gram batu energi latihan, tapi kemampuan regenerasinya tak dimiliki batu energi.
Nilai sesungguhnya pun tak bisa direpresentasikan hanya sebagai 5 kali lipat secara harfiah.
Kali ini konsumsinya lebih cepat, karena selain harus memperbaiki Jembatan Alam, juga harus membantu Lü Fengrou menstabilkan kemampuan spiritual.
Tak lama kemudian, teriakan "Lanjutkan!" kembali bergema.
Fang Ping mengeratkan gigi dan menuangkan lagi.
"Kalau gagal lagi, semua esensi kehidupan ini akan sia-sia..." Mata Fang Ping dipenuhi perasaan campur aduk.
Di dalam ruang pelatihan, Lü Fengrou mulai menunjukkan gejala kegilaan!
“Mengapa！”
“Aku tidak terima！”
“Krak……”
Suara retakan halus tak terduga terdengar dari dalam ruangan.
Ekspresi Wu Kuishan berubah drastis, sementara Lao Li menggebrak meja: “Jangan main-main!”
“Guru, jangan buru-buru! Masih banyak esensi kehidupan, perlahan saja!”
Fang Ping juga berteriak panik. Lü Fengrou nyaris menghancurkan jembatan alamnya sendiri, terlalu impulsif.
Di dalam ruang pelatihan, kesadaran Lü Fengrou sedikit pulih. Rahangnya terkunci erat saat melepaskan kemampuan spiritual dalam jumlah besar, membuat tujuh lubang di wajahnya mengeluarkan darah halus.
