Meskipun dalam ekspedisi ke liang bumi Nanjiang ini, para pejuang level tinggi telah berhasil mempertahankan posisi karena ini kontak pertama kedua belah pihak, sehingga relatif aman.
Tapi begitu masuk liang bumi, tak ada strategi yang benar-benar aman sepenuhnya.
Kali ini akhirnya terjadi penyusutan jumlah personel.
Seorang mentor dan murid tewas disergap monster liang bumi level empat puncak saat menggali tambang. Tim lain yang berada di lokasi jauh tak sempat menyelamatkan, keduanya langsung dieksekusi di terowongan tambang.
Sulit menyalahkan pihak manapun dalam insiden tak terduga seperti ini.
Luo Yichuan yang memimpin tim sedang berjaga di area luar. Monster itu awalnya bersembunyi sangat dalam, dan kemampuan spiritual Luo Yichuan belum mencapai level pelepasan sehingga tak mendeteksinya.
Saat tiba di lokasi, korban sudah tak bernyawa.
Kejadian seperti ini harus diterima dengan pasrah.
Terbiasa dengan kematian, meski ada kesedihan atas dua nyawa yang hilang, tapi tak sampai membuat mereka berduka mendalam.
Memandang setiap turun ke liang bumi sebagai perpisahan terakhir - inilah prinsip para petarung.
Kematian dan cedera yang terlalu parah akan sulit diterima. Jika jumlah korban masih dalam batas wajar, selain keluarga dan teman yang berduka, yang lain hanya akan bersedih sebentar lalu melupakannya.
Karena banyak yang terluka, Fang Ping dan anggota kampus lainnya tidak mengadakan banyak formalitas.
Yang perlu diobati berobat, yang harus berlatih berlatih. Kali ini, semua yang turun ke liang bumi memperoleh hasil yang lumayan.
Dalam beberapa waktu ke depan, setelah mencerna hasil ekspedisi ini, para mentor dan murid pasti akan mengalami peningkatan kemampuan.
Selain itu, melalui berbagai pekik perang kali ini, banyak murid terlihat lebih matang dan stabil dibanding sebelumnya.
……
Sisanya, ada yang menjalani pengobatan, ada yang beristirahat.
Setelah semua pergi, Fang Ping melirik Chen Yunxi yang masih tinggal. Ia menggosok pelipisnya sambil tersenyum, "Selamat ya."
Chen Yunxi yang baru mencapai tahap tinggi kasta tiga di pertengahan Desember, kini malah mencapai puncak kasta tiga.
Kecepatan ini sungguh luar biasa.
Chen Yunxi tersipu gembira, "Ini berkat esensi kehidupan yang kau berikan waktu itu..."
Fang Ping segera batuk kecil memotongnya. Ia berpikir, lain kali harus menggunakan istilah 'esensi Energi' untuk menyebut benda itu. Siapa lagi yang berani sebut 'esensi kehidupan', pasti dia marah.
Namun, terobosan Chen Yunxi memang terkait erat dengan esensi Energi.
Meski jumlah yang diberikan Fang Ping dulu tidak banyak, Chen Yunxi masih di kasta tiga. Dari tahap tinggi ke puncak, yang ditempa bukan tulang, cukup dengan menyatukan tenaga tinju.
Dengan bantuan esensi Energi, Chen Yunxi yang telah berkali-kali bertarung dengan musuh di liang bumi akhirnya berhasil melewati ambang batas ini dan memasuki puncak Kasta Tiga.
"Kalau begitu, mungkin kamu akan lebih cepat mencapai tingkat empat dibanding Han Xu..."
Sebelum Fang Ping selesai bicara, Chen Yunxi bertanya lembut: "Jangan bahas orang lain, Fang Ping. Tahun baru sebentar lagi, apa rencanamu untuk merayakannya?"
Fang Ping menjawab datar: "Seperti biasa, merayakannya normal saja."
"Bukan... maksudku bukan begitu..."
Meski biasanya pemalu, Chen Yunxi kali ini berani sekali. Ia berbisik: "Maksudku, setelah tahun baru... bisakah aku jalan-jalan ke Nanjiang?"
Fang Ping batuk kecil: "Aku harus segera kembali ke Shanghai setelah tahun baru. Kamu baru pulang, lebih baik istirahat dulu."
"Oh, kalau begitu apa hobi Paman dan Tante serta adik Fang Yuan? Bolehkah aku membeli hadiah untuk mereka?"
Fang Ping tiba-tiba tertawa: "Hobi... Fang Yuan suka uang. Mau kasih sedikit?"
Chen Yunxi tertegun. Ia pernah bertemu Fang Yuan yang sebelumnya mengunjungi Universitas Bela Diri Kota Iblis dua kali.
Tapi hobi yang disebut Fang Ping... sangat tidak biasa!
Tunggu, sebenarnya tidak juga. Dulu Fang Ping juga terobsesi dengan uang.
Meski Fang Ping bercanda, Chen Yunxi malah serius mengernyit. Matanya berkedip penuh arti: "Aku mengerti. Lalu apa kesukaan Paman dan Tante?"
Fang Ping menatapnya dalam-dalam sejenak, lalu bertanya lembut: "Jangan terlalu dipikirkan, fokuslah berlatih. Situasi sekarang semakin memburuk. Kamu baru saja keluar dari liang bumi, mungkin belum sepenuhnya memahami."
Jika tidak ada kejutan, Pertempuran besar akan meletus dalam beberapa tahun ini.
Saat itu tiba, petarung di bawah tingkat tinggi hanyalah tumbal.
Jika kita rakyat biasa, tak perlu memikirkan ini semua. Biarkan langit runtuh, yang tinggi yang menanggung.
Tapi kita bukan. Setidaknya, aku tak akan diam menunggu bencana datang."
Chen Yunxi menggigit bibirnya, setelah beberapa saat mengangguk lagi: "Ya, aku mengerti. Aku terlalu egois, Fang Ping. Aku tak akan mengganggu latihanmu."
Fang Ping lelah secara mental. Wanita memang seperti kata Qin Fengqing: merepotkan.
Sudahlah, dia malas melanjutkan omongan.
Biarlah semuanya mengalir apa adanya.
……
Fang Ping tak lagi mengurus Chen Yunxi, dan Chen Yunxi pun tetap seperti yang diucapkannya: tak menunjukkan sikap berlebihan.
Saat ini dia juga giat berlatih, mempersiapkan serangan ke Level Empat.
Mereka kembali pada tanggal 14 Bulan La.
Saat ini, universitas biasa sudah memasuki liburan musim dingin.
Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, sesuai jadwal kuliah juga masuk liburan, tapi tahun ini sedikit yang pulang lebih awal.
Ruang pelatihan energi dan Kolam Energi Vital nyaris penuh setiap hari. Beberapa murid bahkan tak berencana pulang untuk tahun baru.
Meski mereka tak pulang, Fang Ping tetap berencana kembali.
Liang bumi Shanghai akan dia masuki setelah tahun baru.
Sepanjang tahun, jarang pulang beberapa kali. Bahkan selama liburan musim panas, dia berada di perjalanan ke utara. Setiap kali pulang hanya sekilas lewat.
Saat Tahun Baru tiba, Fang Ping masih lebih memilih merayakan di rumah daripada terus-menerus keluar sehingga membuat keluarga khawatir.
Tanggal 1 Februari, Bulan La ke-18.
Fang Ping juga telah menyelesaikan urusan sekolah. Masalah penyatuan platform sudah ditetapkan anggaran dasarnya, akan diaktifkan kembali semester depan.
Setelah semua ini selesai, Fang Ping membereskan barang-barangnya dan bersiap pulang.
Tapi saat hendak pulang, telepon dari Li Chengze memaksa Fang Ping menunda sebentar untuk mengurus masalah di perusahaan.
Meski saat ini bantuan dari Perusahaan Jauh bagi Fang Ping sepertinya tidak sebesar dugaan.
Tapi Fang Ping tidak berniat meninggalkannya. Kini Perusahaan Jauh sedang berekspansi ke seluruh negeri.
Pengiriman paket, pesan antar, dan platform - dalam pandangan Fang Ping, semuanya saling melengkapi. Ketika platform e-commerce selesai berekspansi, belum tentu tidak berguna nantinya.
Selain itu, saat ini Fang Ping juga sudah punya pemahaman jelas.
Seiring memburuknya situasi dan kemajuan teknologi, begitu seluruh rakyat benar-benar berlatih bela diri, waktu semua orang akan lebih intens. Justru ini kesempatan untuk layanan pengiriman makanan.
Beberapa orang demi latihan, mungkin tidak punya waktu keluar untuk makan.
Tapi makan tetaplah kebutuhan.
Sebelum mencapai realm menengah, makan masih sangat diperlukan.
Bahkan Fang Ping saat ini pun tidak akan sepenuhnya meninggalkan kebiasaan makannya, meski bisa sebulan tidak makan tanpa merasa lapar.
Bulan Januari, sekolah memberikan 600 juta kepada Fang Ping sebagai biaya penyediaan kekuatan alam.
Kali ini, Fang Ping tidak lagi menyia-nyiakan, semua diberikan ke Jauh.
Platform pemesanan makanan sebelumnya pernah menjual saham, tapi layanan pengiriman makanan dan jaringan paket, itu semua belum ada kepemilikan pihak lain.
Fang Ping sekarang punya uang, kebutuhan akan uang juga tidak besar, memilih berinvestasi di perusahaan untuk dicoba.
Jika benar-benar bisa berkembang besar, di masa depan, mungkin juga bisa memberinya ratusan juta nilai kekayaan, itu bukan jumlah kecil.
Sistem kemungkinan akan naik level berikutnya pada nilai kekayaan 10 miliar.
Fang Ping merasa, dirinya ingin mendapatkan nilai kekayaan 10 miliar, tantangannya masih sangat tinggi.
Bahkan menambang... bukan berarti benar-benar ada tambang di mana-mana untuk digali, pergi menambang di kerajaan, lewat mulut terlihat mudah, tapi cadangan tambang kerajaan dijaga sangat ketat, itu adalah berjalan di atas tali dengan risiko terdeteksi Kasta Sembilan.
Sedikit kelalaian, bisa kehilangan nyawa.
Kecuali sudah tidak ada metode lain, atau sudah punya strategi sempurna, Fang Ping tidak akan sembarangan pergi menambang.
……
Setelah mengurus urusan perusahaan, sudah sampai tanggal 3 Februari.
Hari ini, Fang Ping memutuskan untuk pulang.
Sebelum pulang, Fang Ping awalnya juga ingin bertemu Qin Fengqing, memberikan teguran agar setelah tahun baru segera kembali ke kampus.
Tapi, tidak menemukan orangnya.
Setelah mencari tahu, Fang Ping baru tahu kalau Qin Fengqing tidak tahu bersembunyi di mana untuk menghindar.
Tang Feng sudah kembali!
Bukan hanya Tang Feng, Luo Yichuan sekarang juga sudah kembali ke kampus.
Ujian akhir tahun pertama, Qin Fengqing menggunakan bulu ayam sebagai panji komando, bisa dibilang sudah merasakan candu sebagai penguji.
Orang ini begitu berkuasa, hampir lupa nama aslinya sendiri.
Qin Fengqing berkali-kali menyulitkan beberapa murid tahun pertama selama masa evaluasi.
Di antaranya, Tang Wen menjadi target utama balas dendamnya.
Ujian akhir tahun pertama awalnya hanya memeriksa energi vital, progres latihan tiang, dan teknik tempur dasar.
Bagi Tang Wen yang sudah mencapai Tingkat Dua, ini sangat mudah.
Tapi Qin Fengqing memaksa menambahkan ujian pertempuran nyata, berdalih ingin menguji tingkat kekuatan sebenarnya semua orang.
Si tak tahu malu ini malah turun langsung sebagai penguji.
Sebagai pejuang puncak level empat, bahkan jika berdiam diri ditinju Tang Wen, belum tentu dia bisa melukainya.
Nyatanya, Qin Fengqing bukanlah tipe "Tuan Baik" yang mau dipukuli begitu saja.
Dengan memanfaatkan kesempatan, dia memukulinya Tang Wen habis-habisan, merasa sangat puas telah membalas dendam.
Sekalian juga menghajar beberapa jenius petarung tahun pertama lainnya.
Dia selalu merasa para jenius tahun pertama ini terlalu sombong dan perlu di"riset" lebih lanjut.
Akibat ubah sembarangan format ujian dan pukuli petarung level rendah, sebelum Chen Zhenhua menagih utang, Tang Feng dan Luo Yichuan sudah kembali lebih dulu.
Mengetahui kelakuan tak tahu malu Qin Fengqing yang menindas junior, kedua mentor ini marah dan mengejarnya kemana-mana.
Kali ini Qin Fengqing tidak bodoh, tahu pasti ada masalah. Dia kabur lebih dulu. Tak ada yang tahu kemana - mungkin sudah kembali ke kampung halaman merayakan tahun baru, bahkan nomor teleponnya tidak bisa dihubungi.
Hal ini sudah diantisipasi Fang Ping, tapi dia tidak menyangka Qin Fengqing turun langsung ke medan perang memukulinya.
Dia mengira Qin Fengqing hanya akan menambah tingkat kesulitan ujian Tang Wen untuk menyulitkan pihak lain, tak disangka Qin Fengqing malah langsung hajar sampai babak belur. Fang Ping hanya bisa tersenyum pahit, orang ini... benar-benar berwatak sempit.
Karena tidak menemukannya, Fang Ping memutuskan tidak mencari lagi. Nanti akan coba menelepon lagi, toh dia tidak bisa lama bersembunyi.
Tanpa sumber daya untuk latihan, dia bahkan lebih gugup daripada Fang Ping sendiri. Cepat atau lambat pasti muncul.
……
Sebelum berangkat, Fang Ping bertemu Chen Yunxi di bawah asrama.
Chen Yunxi yang belum pulang sengaja menunggunya di sini, dan benar-benar memberikan hadiah padanya.
Hadiahnya ada tiga bagian.
Dua di antaranya untuk orang tuanya, bukan barang mewah melainkan barang sehari-hari biasa.
Hadiah ketiga untuk Fang Yuan, kali ini benar-benar dibuat sepenuh hati.
Boneka kristal bergaya kawaii dengan wajah bulat imut. Yang spesial bukan itu, tapi boneka itu memeluk kantung emas besar di tangannya!
Fang Ping mengangkatnya dan menimbang-nimbang, baru setelah lama berkata sambil tersenyum pahit: "Ini emas asli?"
Kantung emas itu memang terbuat dari emas murni.
Chen Yunxi tersenyum mengangguk, "Menurutmu tidak imut? Aku yakin adikmu Fang Yuan pasti suka..."
Fang Ping menghela napas, "Sepertinya... dia memang akan menyukainya."
Bukan berarti menyukai boneka imut ini, yang krusial adalah, Yuanbao terbuat dari emas, sedangkan material bonekanya sendiri merupakan kristal alami yang telah melalui proses riset intensif.
Boneka kartun ini, biaya pembuatannya tidak murah.
Tentu saja, bagi praktisi bela diri terutama Chen Yunxi yang berasal dari keluarga dengan master yang hampir mencapai level delapan, hal ini bukan masalah.
Tidak perlu melihat status keluarganya, prestasi Chen Yunxi sendiri di liang bumi Nanjiang kali ini juga cukup signifikan.
Fang Ping memasukkan boneka ke dalam packaging box, sambil menggelengkan kepala dengan tersenyum, pasti Fang Yuan akan sangat gembira saat menerimanya?
Dia juga tidak menolak, asal memasukkan barang ke mobil sambil berkata: "Aku tidak akan memberimu apa-apa, untuk Rektor Chen dan orang tuamu, sampaikan salamku..."
"Ya, hati-hati di perjalanan."
Chen Yunxi tidak mempermasalahkan, melambaikan tangan mengantar Fang Ping naik mobil.
Fang Ping masuk ke mobil, segera mengemudi pergi.
……
Tak lama setelah Fang Ping meninggalkan kampus Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Suatu daerah di Nanjiang.
Di sebuah rumah biasa di kompleks perumahan, beberapa panitia berkumpul dalam ruangan sempit.
Seorang pria paruh baya memutuskan telepon lalu berkata datar: "Fang Ping telah meninggalkan kampus."
"Tuan, benarkah kita akan turun tangan terhadap Fang Ping?"
Suara pria paruh baya berhenti, seorang tua di sampingnya mengerutkan alis. Melihat si paruh baya menatapnya, ia memberi penghormatan singkat: "Fang Ping hanyalah petarung tingkat lima, sama sekali tidak berpengaruh pada kepentingan besar. Menurut hamba, tindakan gegabah kita menyerangnya bisa berakibat memanggil beberapa master pejuang dari Universitas Bela Diri Kota Iblis - hasil tidak sebanding dengan risikonya."
Pria paruh baya itu berkata dingin: "Fang Ping bukan entitas yang bisa diabaikan! Karena dialah, beberapa Tuan Pelindung Gereja kita terbunuh!"
Dendam ini, Gereja Dewa tidak akan melupakan!
Sedangkan Fang Ping sendiri, kali ini di liang bumi Nanjiang, juga telah berperan sangat besar dan berpengaruh.
Li Changsheng dan Liu Polu, keduanya adalah orang Universitas Iblis. Tanpa Fang Ping yang menjadi penghubung, mungkin mereka tidak akan membantu Nanjiang.
Akibatnya Li Changsheng berhasil menyingkirkan seorang petarung level delapan, membuat situasi liang bumi Nanjiang berbalik..."
Orang tua itu tampak ragu-ragu, namun setelah beberapa saat, akhirnya membuka mulut: "Bawahan khawatir, membunuh Fang Ping akan membuat Universitas Iblis bermusuhan total dengan kita. Saat ini mereka hanya fokus pada Kota Iblis, para master pejuang di kampus juga selalu mengabaikan urusan lain. Selain itu...Tuan...kita...tujuan sejati kita bukan untuk membuat korban berjatuhan di antara master manusia, melainkan..."
Orang tua belum selesai bicara, ekspresi pria paruh baya langsung membeku. Dengan nada dingin ia berkata: "Apa yang Anda ragukan? Gereja Dewa bukan bagian dari liang bumi! Tujuan Gereja Dewa juga untuk melawan invasi liang bumi!"
Tapi sekarang, beberapa kaum kolot yang bandel tak tahu diri terus menghalangi upaya kita untuk memusnahkan total ancaman liang bumi!
Karena orang-orang inilah jumlah penghubung semakin banyak, domain yang terbuka semakin bertambah!
Jika sejak awal menerapkan strategi Gereja Dewa, menargetkan salah satu domain untuk membuka total penghalang dunia antara Bumi dan domain tersebut, maka tekanan dari aturan tak akan ada lagi!
Kita bisa memasuki Dunia Liang Bumi melalui satu domain, membantai para petarung liang bumi itu, dan memusnahkan mereka hingga tuntas!
Bukan seperti sekarang, terus-menerus digerogoti oleh orang lain..."
Yang hadir terdiam. Orang tua yang sebelumnya mempertanyakan, setelah hening sejenak, melanjutkan: "Tuan, Sang Paus pernah berkata, energi kehidupan manusia dan kekuatan energi vital yang terserap oleh Penghubung-lah yang bisa memperluas saluran domain ini, melakukan fusi secara total..."
Meski tak mengucapkan kata-kata keraguan, sikap sang tua jelas menyiratkan pertanyaan.
Pria paruh baya itu menyorotkan pandangan dingin, bersabda: "Tentu benar. Mengorbankan sebagian orang untuk membuka total penghalang dunia adalah langkah yang masuk akal."
"Apakah Anda meragukan intelijen Sang Paus?"
"Tahukah Anda mengapa daerah padat penduduk lebih berpotensi munculnya Penghubung?"
"Karena selama manusia masih bernapas, energi vital akan terus terpancar - inilah pemicu terbukanya Penghubung."
"Saluran dunia bukanlah sesuatu yang alami. Kepadatan manusia menghasilkan energi vital berlimpah yang tumpah di kehampaan, barulah Penghubung teraktivasi."
"Karena itu, pengorbanan sebagian jiwa diperlukan. Bukan sekadar untuk membuka penghalang dunia, tapi juga meminimalkan kemungkinan terbukanya saluran lain."
"Mungkin terasa kejam, namun dibandingkan dengan kelangsungan hidup umat manusia, kematian sebagian kecil akan membuat yang lain bisa bertahan lebih baik."
“Membuka total sebuah domain, membiarkan petarung dan rakyat biasa bertempur di domain ini, mati, itu hanya akan mempengaruhi domain ini saja, bukan seluruh dunia!”
“Semua ini, kaum kolot itu sebenarnya tahu, tapi mereka tetap memilih metode paling bodoh, membiarkan Bumi terus digerogoti!”
“Jika terus begini, cepat atau lambat manusia akan binasa di tangan mereka!”
“Orang seperti Li Changsheng yang dijuluki pahlawan manusia, tidak menyadari justru keberadaan tolol seperti merekalah yang membuat situasi manusia semakin sulit!”
“Tolol-tolol ini, kalau rela berkorban untuk manusia, lebih baik mati saja di liang bumi!”
“Sedangkan Fang Ping, membantu kejahatan, tidak hanya bersekongkol dengan Zhang Dingnan untuk memancing dan membunuh penjaga gereja kami, dia sendiri juga kolot tulen!”
“Tidak, guru dan murid universitas bela diri semuanya kaum kolot!”
“Justru karena mereka yang terlihat berkorban secara agung tapi sekedar cari nama, membuat manusia semakin terancam dan menderita.”
“Sekarang, sebelum pertempuran besar meletus, kita harus membuka total satu atau beberapa penghubung, menyatukan domain-domain.”
“Migrasikan manusia dari wilayah lain ke domain-domain ini.”
“Tanpa keberadaan manusia... mungkin penghubung akan tertutup sendiri!”
“Mungkin?”
Orang tua itu bergumam, perkataan ini jelas mengandung ketidakpastian.
Ini mempertaruhkan masa depan manusia!
Gumaman orang tua itu membuat sorot mata pria paruh baya semakin dingin.
Bahkan kalian mulai meragukan, mulai tidak teguh sekarang?
Cepat atau lambat, kalian akan mengerti, Sekte Dewa lah juru selamat umat manusia!
Demi seluruh umat manusia, mengorbankan sebagian orang, mengapa tidak boleh?
Para konservatif saat ini, bukankah mereka juga sedang mempersiapkan pengorbanan sebagian orang untuk merebut waktu bagi manusia?
Tapi para tolol itu sampai sekarang belum，rakyat biasa-lah yang paling pantas dikorbankan, jika manusia mati 90%, menyisakan 10% elit, itu akan jauh lebih baik dari sekarang!
Bukan seperti sekarang yang menyuruh elit petarung berkorban, ini kebijakan paling bodoh dalam seabad terakhir!
Segudang harapan manusia telah disia-siakan oleh para tolol ini di liang bumi.
Lalu siapa yang kita pelihara selama ini?
Orang-orang biasa yang hanya tahu makan-minum-tidur, menikmati perdamaian sambil mengeluh ketidakadilan sosial, merekalah yang seharusnya mati duluan, bukan mereka!
Berbagai ide melintas di benak pria paruh baya itu, akhirnya sikap dinginnya menghilang, berkata lembut: "Bagaimanapun, Fang Ping harus dibunuh! Di Shanghai, kita tidak leluasa bertindak.
Tapi di Nanjiang yang sekarang minim petarung kuat...
Meski begitu, Para Tuan Pelindung tidak bisa turun tangan kali ini agar tidak diawasi.
Misi menyingkirkan Fang Ping serahkan pada kami.
Kekuatan Fang Ping sangat mumpuni, terlihat jelas di pertandingan pertukaran. Setelah，mungkin setara petarung puncak tingkat lima.
Jadi untuk kali ini, saya sendiri yang turun tangan, disertai Pelindung Zheng dan Mei."
Perkataan ini membuat semua yang hadir terkejut.
Pria paruh baya itu adalah Pejuang puncak Tingkat Enam.
Dua penjaga yang disebutkan namanya, termasuk orang tua itu, semuanya adalah petarung level enam.
Membunuh seorang pemuda pemula tingkat lima, mengerahkan satu puncak Tingkat Enam dan dua Tingkat Enam, dalam situasi ahli tinggi tidak turun tangan, sudah menunjukkan perhatian maksimal.
Terakhir kali, menyerang Fang Ping dengan mengerahkan ahli tinggi, berakhir dengan banyak ahli tingkat tinggi gugur.
Saat ini, petinggi manusia mengawasi ketat, mengerahkan ahli tinggi juga mudah menarik perhatian.
Dengan syarat ini, tiga petarung Tingkat Enam membunuh seorang petarung pemula tingkat lima, sudah sangat menghormati Fang Ping.
Pria paruh baya itu sudah memutuskan, bahkan dirinya sendiri akan turun tangan langsung. Orang tua itu tidak banyak bicara lagi, hanya ragu-ragu bertanya: "Bertindak di Kota Yang?"
Pria paruh baya itu mengangguk.
Di Kota Yang, Fang Ping tidak akan kabur. Setidaknya sebelum putus asa, dia tidak akan lari.
Karena keluarganya ada di sana!
Di tempat lain, petarung tingkat lima yang fokus kabur, bahkan Tingkat Enam belum tentu bisa dengan mudah menyingkirkan.
Tentu saja, keluarga Fang Ping sebaiknya tidak mudah mati.
Jika mati, Fang Ping tidak punya ikatan lagi, akan sulit dibunuh. Jika dia kabur kembali ke Shanghai, membunuhnya di sana bukanlah tujuan mereka.
Sambil berpikir, pria paruh baya itu menambahkan: "Aksi di Malam Tahun Baru Imlek!"
Hari itu, banyak pejuang akan masuk ke liang bumi untuk menjaganya. Setelah membunuh Fang Ping, mereka bisa memaksimalkan keamanan dan cepat lolos.
Kali ini, Fang Ping harus mati.
“Telah membunuh beberapa Pelindung Agama, bahkan Paus sendiri membenci Fang Ping sampai ke tulang sumsum. Bunuh Fang Ping, kembalilah ke Gereja Suci, dan kami tak akan pelit memberi hadiah... Mungkin aku juga bisa naik ke level tujuh!”
