Wang Jinyang kepala sangat pusing, tidak menghiraukan Fang Ping.
Dia tak ingin bertanya, merasa tidak seharusnya bertanya.
Jika terlalu banyak ditanya, mungkin benar-benar akan dianggap nyata.
Bagaimanapun masa lalu, dia Wang Jinyang tetaplah Wang Jinyang!
Fang Ping juga tidak banyak bicara.
"Asal ngomong, percaya atau enggak urusan dia. Kalau benar-benar dianggap serius, masa depan mau mengakui diri sendiri sebagai bos, rasanya juga enggak buruk."
"Udah, lain kali jangan ngomong sembarangan."
Fang Ping tiba-tiba menggelengkan kepala, bercanda dengan Lao Wang sih gapapa. Tapi kalau orang seperti Wu Chuan juga nganggep serius, entah mau ngapain ke dia.
……
Tak lama kemudian, Fang Ping dan beberapa orang lainnya tiba di Kompleks Guanhu.
Mobilnya bukan Fang Ping yang nyetir, melainkan Fang Mingrong.
Meskipun Fang Mingrong tidak punya mobil dan SIM, tapi karena sudah jadi pejabat, dia sempat belajar nyetir beberapa hari. Nyetir sih gapapa.
Gerbang utama kompleks... mungkin bahkan sudah tidak bisa disebut gerbang lagi. Gerbang aslinya sekarang sudah rubuh.
Li Yuying sudah menunggu lama. Begitu melihat Fang Ping turun mobil, air matanya deras mengalir. Langsung memeluk Fang Ping tak mau melepas.
Di dalam hati Fang Ping juga ada rasa tak enak. Kali ini, dirinya memang agak ceroboh.
Sebenarnya dia tidak menyangka anggota sekte sesat akan datang ke Kota Yang untuk menyerangnya.
Dulu pernah terpikir, mungkin ada yang ingin membunuhnya—misalnya dua perusahaan besar... Tapi itu setelah masuk ke liang bumi.
Dari pihak sekte sesat, belum lama ini beberapa petarung high-level mereka tewas.
Lagipula yang paling krusial, Rui'an ada di dekat Kota Yang!
Sekarang, Rui'an ada master yang menjaga. Bukan hanya Komandan Putih seorang. Sebelumnya, Zhao Xingwu juga pernah mengeksekusi seorang high-level dari sekte sesat. Master lainnya juga sering patroli di wilayah Nanjiang.
Dalam situasi seperti ini, tingkat keamanan Kota Yang bahkan tidak kalah dari Shanghai.
Anggota sekte sesat sampai berani-arogan menyerang Kota Yang di malam Tahun Baru Imlek untuk membunuhnya. Fang Ping tidak menyangka, banyak orang juga tidak menduga.
"Sudah terjadi, sekarang membahas ini tidak berguna." Fang Ping tidak memikirkan lebih lanjut, dengan tersenyum menghibur ibunya beberapa patah kata.
Terlihat masih banyak petarung yang berpatroli di kompleks perumahan. Sebagian warga sudah pulang, sebagian masih berkeliaran menunggu di luar.
Tiba-tiba Fang Ping berseru lantang: "Anggota sekte sesat sudah dieksekusi! Segala kerugian hari ini akan kutunggung sendiri. Fasilitas kompleks akan segera direkonstruksi. Mulai hari ini, keluarga Fang akan pindah dari sini!"
"Ping Ping..."
Sebelum Li Yuying sempat bicara, Fang Ping berbisik lembut: "Kita harus pindah, Bu. Setelah hari ini, apa Bu pikir orang-orang masih bisa hidup damai bersama kita?"
"Entah mereka akan menjilat atau ketakutan, semua itu akan mengganggu ketenangan hidup Bapak dan Ibu."
"Untuk rencana selanjutnya, aku masih perlu memikirkannya."
Fang Mingrong di samping menghela napas pelan: "Kalau tidak bisa, pindah saja ke Shanghai."
Sekarang musuh sudah mengejar sampai ke pintu rumah. Tinggal di Yangcheng hanya akan mengganggu konsentrasi putra kita.
Sebelumnya, mereka tidak tega meninggalkan tanah kelahiran karena belum mengalami hal seperti ini.
Tapi sekarang, tetap di Yangcheng hanya akan membuat putra kita khawatir.
Fang Ping tersenyum: "Kita lihat saja. Untuk sementara tidak perlu buru-buru. Setidaknya dalam waktu dekat tidak akan ada masalah lagi. Kalau sekte sesat berani kembali, berapa pun yang datang akan mati!"
Untuk publik, Fang Ping tetap harus menyebut ini sebagai ulah anggota sekte sesat.
Meski ingin menghabisi dua perusahaan besar, itu tidak boleh mengganggu kepentingan yang lebih besar.
Setidaknya dengan pernyataan hari ini, pemerintah tidak bisa lagi menuduhnya tidak punya visi strategis, atau menunjukkan sikap memihak.
"Aku sudah menjaga kepentingan nasional, sekarang giliran mereka memberiku keadilan, bukan?"
“Bu, Yah, kalian pulang dulu untuk makan siang. Cuma jendela yang rusak, kita makan hidangan malam puncak dulu. Aku akan suruh orang jaga di sini...”
Sambil berkata demikian, Fang Ping melambaikan tangan ke seorang petarung gemuk di sebelahnya.
Pria paruh baya itu segera mendekat dengan wajah penuh takut dan hormat: "Gubernur Fang."
Saat ini, Fang Ping masih menyandang jabatan sebagai Wakil Gubernur Kota Yang.
Fang Ping tersenyum dan berkata: "Tenangkan warga. Semua kerugian akan aku ganti rugi. Oh ya, ada korban jiwa?"
Pria gemuk itu segera menjawab: "Gubernur Fang sudah menghindari kerumunan. Selain kerusakan bangunan dan infrastruktur, tidak ada korban jiwa kecuali beberapa warga yang terluka akibat terjatuh."
"Baguslah."
Fang Ping mengangguk. Tentu saja ada yang terluka.
Bukan hanya luka terjatuh. Saat itu gelombang energi sangat kuat, mungkin beberapa orang organ dalamnya juga terkena getaran.
Fang Ping berpikir sejenak: "Lakukan pemeriksaan menyeluruh. Warga yang rumahnya dekat area pertempuran harus diperiksa oleh petarung. Jika ada kerusakan organ dalam yang tidak terdeteksi sekarang, nanti bisa terlambat. Semua biaya pengobatan akan aku tanggung."
Kali ini Fang Ping sangat dermawan. Lagipula tidak butuh banyak uang.
Minimal, golok milik petarung tingkat enam pertengahan yang berhasil dia singkirkan tadi bisa dijual untuk menutupi ganti rugi.
Hasil penjualan golok itu sudah lebih dari cukup untuk mengganti kerugian.
Fang Ping bahkan tidak menganggap ini sebagai uang. Dia sedang menyiapkan rencana yang jauh lebih besar.
Pria paruh baya gemuk yang merupakan Kepala Biro Penyelidikan, saat ini bersikap sangat hormat dan buru-buru berkata: "Gubernur Fang, ini kelalaian kami. Biarkan pemerintah Kota Yang yang..."
"Tidak perlu."
Fang Ping melambaikan tangan, siapa yang peduli dengan uang segitu.
Soal pengakuan kelalaian dari si gemuk, Fang Ping juga malas berkomentar lebih lanjut.
Di seluruh Kota Yang, petarung level tiga adalah yang terkuat.
Masak harus menyuruh Bai Jinshan berjaga di depan rumah?
Sekalipun dijaga, tetap tidak berguna. Pejuang level enam bisa menghancurkannya berkeping-keping dengan satu pukulan jarak jauh.
Pejuang level enam yang menyembunyikan aura, hanya orang seperti Fang Ping yang bisa cepat mendeteksi. Yang lain, bahkan jika berdiri di depan Bai Jinshan, dia tidak bisa membedakannya.
Beberapa hal memang sulit dicegah.
Jika sekte sesat benar-benar berniat membunuh rakyat biasa dan tidak takut diburu habis-habisan oleh pemerintah, maka di mana pun tidak akan aman.
Bahkan di Shanghai sekalipun, tidak mungkin sepenuhnya terproteksi.
Para pejuang punya urusan masing-masing. Tidak ada yang punya waktu untuk menjaga keluarga orang lain.
Jangankan Fang Ping, banyak master bela diri yang keluarganya tetap hidup sebagai rakyat biasa. Sekte sesat umumnya tidak berani menyentuh keluarga mereka.
Banyak orang mungkin tidak ambil pusing dengan petarung sekte sesat ini.
Kita saja kewalahan menjaga liang bumi, pekerjaan menumpuk. Kecuali benar-benar mengancam keamanan wilayah, urusan sekte sesat ini menjadi tanggung jawab komando militer dan biro penyelidikan.
Jika sekte sesat berani membantai rakyat biasa, bersiaplah diburu sampai ke ujung dunia.
Adapun klaim beberapa kali penghancuran kota... Fang Ping sama sekali tidak mau repot menanggapinya.
Kecuali pihak lain menghadapi situasi hidup-mati, siapa yang berani melakukan ini!
Pria paruh baya puncak Tingkat Enam tadi yang mengancam Fang Ping akan membantai Kota Yang, sama sekali tidak digubris oleh Fang Ping.
Kalau benar-benar melakukan ini, bukan hanya pihak lain, bahkan pimpinan sekte sesat pasti langsung membunuhnya dan menjadikan kambing hitam untuk meredakan kemarahan pemerintah, mencegah operasi pencarian tanpa henti dari pemerintah. Saat itu, ini bukan lagi urutan Tingkat Enam semata.
Beberapa konflik masih terbatas di kalangan petarung.
Setelah berbincang sebentar dengan pria gemuk itu, Fang Ping menyuruh orang tua dan Fang Yuan pulang lebih dulu. Hidangan malam puncak tahun ini mustahil dinikmatinya.
Karena Fang Ping sudah merasakan aura familiar yang membubung dari kejauhan.
Fang Ping juga melepaskan energi vitalnya. Tak lama, beberapa aura familiar segera menyambut dari arah sini.
……
Kali ini, kontingen dari Universitas Bela Diri Kota Iblis cukup banyak.
Aura Pak Li semakin membesar, bukan lagi energi vital biasa melainkan kekuatan alam yang berkilauan di angkasa.
Meski belum mencapai tingkat materialisasi kemampuan spiritual, tapi kemampuan spiritualnya belakangan meningkat pesat hampir menyamai Fang Ping. Ledakannya kali ini pun bisa menyatu menjadi kekuatan alam.
Wu Kuishan juga datang dengan aura Golden Body yang tak terbantahkan, mengguncang sekeliling.
Di atas kepala Tang Feng, kabut darah menembus langit-bumi, bahkan hampir menyamai Huang Jing di sampingnya!
Kecuali Lü Fengrou dan Liu Polu, seluruh pimpinan Universitas Bela Diri Kota Iblis telah hadir.
Lü Fengrou masih dalam masa bertapa dan belum menerima kabar. Wu Kuishan dan beberapa orang lainnya datang secara langsung, jadi tidak perlu memanggilnya keluar di tengah jalan.
"Di mana orangnya?"
Semangat Pak Li meledak, membuat para petarung Kota Yang di sekitarnya merasa sesak napas akibat tekanan yang ditimbulkan.
Fang Ping melihat mereka terburu-buru dalam perjalanan sampai uap panas mengepul dari ubun-ubun, lalu buru-buru berkata: "Guru-guru sudah bekerja keras! Musuh sudah kubunuh!"
Dengan bangga Fang Ping melanjutkan: "Satu puncak Tingkat Enam, satu pertengahan Tingkat Enam, satu pemula Tingkat Enam - semuanya kutebas dengan satu golok!"
Ekspresi yang hadir berubah!
Pak Li menggelegar: "Jujur!"
"Ini memang jujur!"
Fang Ping membusungkan dada: "Aku sudah berhasil mengkondensasi tulang emas!"
Baru saat ini mereka sempat memperhatikan hal tersebut. Wu Kuishan memindai lalu wajahnya berkerut:
"Dasar, rasanya sangat familiar..."
Sebagai pejuang level delapan, mustahil tidak mengenali fenomena ini.
Benar-benar tulang emas yang terkondensasi!
Sebelumnya, meski Fang Ping berpendar keemasan, saat itu belum mencapai bentuk tulang emas sempurna.
Sekarang... masih terasa kurang sedikit 'rasa'-nya.
Tapi... Wu Kuishan melirik ke arah Pak Li dan berkata berat: "Sepertinya lebih kuat dari Li Changsheng!"
Wajah Pak Li menghitam!
"Jangan bercanda!"
Fang Ping dengan wajar menjawab: "Tentu saja. Guru Li hanya mencapai penubuhan Golden Body pada tulangnya, sumsum tulang belum ditempa. Aku berbeda - kecuali sumsum tulang tengkorak, semua bagian tubuhku sudah total mencapai penubuhan Golden Body!"
"Aku..."
Pak Li geram ingin membabat orang, marah: "Anda tahu Laozi lari ke sini, hampir jadi mayat? Dasar kepiting, sekarang masih berani ngomong kata-kata sinis ke Laozi?"
Pak Li mengamuk, "Lagi-lagi menghina Laozi!"
"Tulang emasmu apalah, Laozi sudah menutup tiga pintu Jiao. Kamu?"
"Kamu yang baru level lima fase menengah, punya tulang emas pun mau apa? Kalau nggak terima ayo duel satu lawan satu!"
Fang Ping segera menjilat: "Ah bukan, aku sama sekali tidak menyindir Guru. Bukannya Guru yang minta aku jujur? Memang benar aku yang membunuh... Tapi Kak Wang sempat menahanku, aku mengumpulkan tenaga lalu membunuhnya."
Wang Jinyang di samping baru sekarang sedikit membungkuk memberi salam.
Di dalam hatinya, muncul rasa iri.
Universitas Bela Diri Kota Iblis ternyata jauh lebih kuat dari Nanwu.
Benar-benar iri tapi tak bisa ditiru!
Saat Fang Ping diserang, hanya dengan satu panggilan, datang dua Pejuang Tubuh Emas dari kampus iblis, satu level tujuh, bahkan Tang Feng sang semi-master juga hadir.
Dengan kekuatan seperti ini, pantas Fang Ping berani bersikap sombong.
Sebaliknya di Nanwu, meski dia ikut bertarung, kampusnya bukan tidak mau mengirim bantuan... Dua petarung level enam masih di perjalanan!
Wang Jinyang sudah menyuruh mereka tak perlu datang.
Dua petarung puncak level enam yang belum mencapai penyatuan energi vital dan darah, datang pun tak banyak membantu. Wang Jinyang tak ingin Nanwu terlibat lebih jauh. Kampus iblis punya keyakinan, mereka tidak. Biarlah Fang Ping yang berkutat di bawah tekanan.
"Pak Li menggerutu beberapa patah kata, lalu ekspresi wajahnya berubah seraya bergumam, \"Bagaimana kondisi lukanya?\""
Fang Ping menatap Wu Kuishan dengan wajah memelas, "Rektor, tolong berikan sedikit materi abadi untukku. Aku hampir jadi kerangka!"
Lao Li terlalu lemah, bahkan belum bisa menghasilkan materi abadi.
Sudut mulut Wu Kuishan berkedut. Ucapan si nak ini membuatnya ingin menampar!
Seperti meminjam uang, apakah materi sakti bisa diberikan sembarangan?
Kalau Fang Ping hampir mati, tentu lain cerita.
Tapi si nak ini masih lincah, tak ada tanda-tanda kematian. Menggunakan materi abadi untuk mengobatinya sekarang? Tidak mungkin!
Melihat Wu Kuishan mengabaikannya, Fang Ping menghela napas lalu bersemangat kembali, "Para Guru, ayo ke Kediaman Gubernur! Kali ini kita takkan berhenti sebelum mendapat beberapa miliar!"
Wu Kuishan segera mengerutkan kening, "Apa maksudmu?"
"Mencari masalah!"
Fang Ping berjalan sambil berkata, "Tenang, ini bukan gangguan tanpa alasan. Kita punya dasar hukum!"
Tiba-tiba ia melepas baju, memperlihatkan fisik compang-camping yang membuat para hadirin tercekat - ini jelas bukan luka ringan.
"Aku akan menunjukkan kondisi ini ke mereka. Jika bahkan begini mereka tak bisa membunuhku Fang Ping, malah kubiarkan tiga Level Enam terbunuh... Tunggu sampai kekuatanku naik lagi, lihat apakah ada Kasta Sembilan yang berani datang!"
Lebih mungkin drama pengemis daripada aksi demonstrasi.
Semua paham maksudnya. Pak Li masih mengerutkan dahi, "Mau cari masalah dengan siapa?"
"Dua perusahaan besar!"
"Apakah kali ini mereka yang melakukannya?"
"Tidak tahu." Fang Ping menggelengkan kepala, lalu menambahkan: "Ada bukti, petarung puncak Tingkat Enam itu sebelum mati mengaku melibatkan dua orang. Sudahlah, sekarang tidak usah dibicarakan. Nanti di Kediaman Gubernur, di hadapan semua orang akan kusebutkan nama mereka dan langsung menangkap mereka!"
Kedua orang tersebut saat ini berada di Kota Jiang. Di sana saat ini masih ada master dari perserikatan dagang yang berjaga, ditambah Zhang Dingnan yang terluka.
Fang Ping berencana meminta Wu Kuishan untuk kembali ke sana. Apakah benar atau tidak, tangkap dulu baru bicara.
Bagaimanapun, kedua orang ini bukan bagian dari instansi pemerintah, juga tidak memiliki jabatan tinggi. Kalau ini terjadi di komando militer atau daerah lain, hanya dengan kecurigaan saja mungkin sulit menaklukkan pihak lawan.
Nanti, di bawah pengawasan para master, kalau ternyata salah tuduh, Fang Ping tinggal minta maaf. Masalahnya tidak akan terlalu besar.
Kalau tidak salah tuduh... itu yang terbaik.
Sambil bicara, Fang Ping menoleh ke Huang Jing: "Saham kita bisa dijual sekarang."
Alis Huang Jing berkedut. Ia menatap Fang Ping dan berbisik: "Jangan sembarangan menuduh orang!"
Ini bukan main-main.
Fang Ping tertawa: "Ini bukan tuduhan sembarangan. Kak Wang bisa menjadi saksi, apakah saat itu pihak lawan memang menyebut dua nama itu? Sekalipun orang ini anggota sekte sesat, seorang pejuang puncak Tingkat Enam dari sekte sesat yang mengaku punya kaki tangan, meski palsu tetap harus diselidiki bukan?"
Wang Jinyang di samping mengangguk: "Benar, saya juga mendengarnya saat itu."
Mendengar ini, Huang Jing tidak berkata-kata lagi.
Selama bukan karangan Fang Ping, tapi ada alasan dan bukti, maka mencari masalah adalah suatu keharusan.
"Masalah ini tidak bisa diabaikan. Karena pihak lain telah mengungkapkan keterlibatan konspirasi, terlepas dari kebenarannya, investigasi harus dilanjutkan. Bahkan jika terbukti tuduhan palsu, kami hanya bisa meminta maaf."
……
Kota Yang, Kediaman Gubernur.
Merasakan beberapa aura yang mendekat, Wu Chuan mengusap dahinya. Banyak sekali yang datang. Penanganan yang ceroboh akan memicu masalah besar.
"Apakah perwakilan dua perusahaan besar sudah tiba?"
Bai Jinshan yang paling lemah di ruangan itu tak berani bicara. Gubernur Ruiyang menjawab dengan hormat: "Penjaga Wilayah, delegasi kedua perusahaan sedang dalam perjalanan dari Ibu Kota. Butuh waktu sedikit lagi."
"Selain itu, Komandan Zhou dari Militer, Menteri Wang dari Pendidikan, Menteri Hu dari Penyidikan... semua sedang menuju kesini."
"Para menteri berpesan agar menunggu kedatangan mereka sebelum memproses lebih lanjut."
Wu Chuan mengangguk. Di tengah perayaan tahun baru, skandal ini mungkin akan merusak suasana liburan semua pihak.
Terpisah dari itu, status Fang Ping dan Wang Jinyang sendiri merupakan hal yang patut diperhatikan.
Satu dengan tulang emas tingkat lima, satunya lagi mampu menghasilkan materi abadi di tingkat lima.
Fenomena ini juga memerlukan perhatian serius.
Berapa banyak lagi orang dengan kemampuan seperti mereka?
Yao Chengjun, Li Hantong... berapa banyak yang belum terdeteksi?
Atau sudah ditemukan tapi disembunyikan?
Jika semua memiliki ciri khas seperti ini... apakah ini pertanda akan terjadi perubahan besar pada sesuatu yang akan muncul?
Apakah benar mereka semua adalah pejuang level delapan ke atas?
Mungkinkah terjadi situasi pemulihan kekuatan secara instan?
Terlalu banyak pejuang misterius yang muncul, belum tentu membawa kebaikan.
Siapa yang tahu niat sebenarnya mereka - jahat atau baik, atau mungkin ada agenda tersembunyi.
"Bagaimana sikap yang seharusnya kita ambil terhadap orang-orang ini?"
Sejauh ini, mereka semua adalah petarung muda dengan kemampuan yang tidak terlalu kuat. Tiongkok hampir bisa mengabaikan keberadaan mereka, mengingat Pejuang Kasta Sembilan dapat menangkal segalanya.
Tapi orang-orang ini adalah bintang-bintang unggulan zaman sekarang. Begitu penanganannya salah, bisa memicu Reaksi Berantai.
Fang Ping dari Universitas Kota Iblis, Li Hantong dari Universitas Ibu Kota, Yao Chengjun dari Akademi Militer Pertama - siapa di antara mereka yang tidak didukung oleh beberapa master di belakang layar?
Semakin Wu Chuan memikirkannya, semakin pusing kepalanya.
Andai saja dia tidak datang. Lebih baik masalah ini diserahkan pada orang lain.
Saat ini, dia satu-satunya Pejuang Kasta Sembilan yang hadir. Karena kejadian ini terjadi di selatan, secara formal Penjaga Wilayah Selatan seperti dirinya tetap menjadi pemimpin tertinggi beberapa provinsi di sana.
Saat Wu Chuan masih merenung, beberapa aura mulai terasa mendekat dari luar ruangan.
Beberapa saat kemudian, Fang Ping yang setengah kerangka masuk dengan sikap menindas semena-mena.
Melihat penampilan Fang Ping, Wu Chuan langsung tahu si nak ini punya niat jahat. Ia mengerutkan kening: "Kenakan bajumu!"
Fang Ping menggeleng: "Lukaku terlalu parah. Memakai baju bisa menghambat proses penyembuhan."
"Kamu..."
Wu Chuan ingin memukulinya, tapi takut malah membunuh si nak ini.
Selain itu, dia curiga jika sekarang memukul Fang Ping, si nak ini akan memaksanya menggunakan materi abadi untuk pengobatan.
Yang lain diam seribu bahasa. Baru setelah beberapa pimpinan Universitas Kota Iblis masuk, mereka mulai saling menyapa.
Ketika Wu Kuishan masuk, Wu Chuan tidak lagi duduk angkuh. Ia berdiri dan memberikan anggukan hormat singkat.
"Sebagai alumni Universitas Bela Diri Kota Iblis, penghormatan yang layak tetap harus diberikan pada Rektor universitas, meski dia Kasta Sembilan."
Wu Kuishan juga melakukan basa-basi sebentar sebelum masing-masing mencari posisi duduk.
Wu Chuan menunggu mereka duduk baru berkata: "Tunggu sebentar, yang lain juga segera datang."
"Baik."
Wu Kuishan tak banyak bicara, sementara Lao Li dan yang lain sama sekali tak buka mulut.
Melihat situasi ini, Wu Chuan tahu masalah ini akan sulit ditaklukkan.
Fang Ping yang baru hendak memecahkan keheningan dengan menjalin kedekatan dengan beberapa master, tiba-tiba mengubah ekspresi dan buru-buru berlari kecil ke pintu, berseru dari kejauhan: "Rektor Chen, apa yang membawa Anda kemari?"
Chen Yaoting yang baru mendarat dari langit tertegun melihat setengah kerangka berlari keluar, lalu berubah ekspresi: "Masih bisa pulih?"
"Seharusnya... bisa?"
Fang Ping menjawab ragu-ragu, menurut perasaannya bisa, tapi pasti butuh banyak energi.
"Syukurlah..."
Chen Yaoting menghela lega, "Kau kalau tak bisa pulih, maukah cucuku menikahi setengah kerangka?"
Memikirkan ini, tiba-tiba ekspresi Chen Yaoting menjadi muram.
Dasar, saat sedang menikmati hidangan malam puncak, tiba-tiba ada masalah begini. Dia hampir diusir keluar oleh cucunya.
Kalau bukan karena tidak praktis membawa orang, sang cucu sendiri yang akan kabur ke sini.
Sudah dikatakan sebelumnya, dia di Jingnan. Kalau pergi pun sudah terlambat. Ada pejuang di dekat sana yang sudah bergerak, tapi tetap saja harus berlari kencang di tengah malam.
Tanpa menghiraukan Fang Ping lagi, Chen Yaoting masuk ke dalam ruangan.
Kedatangan dia sebenarnya sudah dirasakan Wu Chuan. Melihat Chen Yaoting datang, Wu Chuan agak terkejut. "Ini tidak ada hubungannya dengan Universitas Bela Diri Jingnan, kan?"
Chen Yaoting adalah juara pertama Kasta Tujuh di Tiongkok. Golden Body-nya akan segera terbentuk, jadi jangan disamakan dengan Kasta Tujuh biasa.
Chen Yaoting yang melihat kebingungan Wu Chuan, bergumam masam: "Aku hanya datang untuk misi penyelamatan."
Wu Chuan mengangguk halus, melirik Fang Ping. "Si nak ini... jaringan pergaulannya cukup luas."
Fang Ping sengaja menghindari tatapannya. Masalah ini sensitif untuk dibahas.
Kedatangan Chen Yaoting di luar perkiraannya. Sebelumnya dia hanya mengirim informasi ke beberapa pejuang level tinggi dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, tidak ke Chen Yaoting. Jarak antara Jingnan dan Nanjiang juga cukup jauh.
Memandang semua orang sedang menunggu, Fang Ping tiba-tiba usul: "Bagaimana kalau kita manfaatkan waktu kosong ini untuk menangkap beberapa orang?"
Perhatian hadirin langsung tertuju. Fang Ping menjelaskan: "Sebelum petarung puncak Tingkat Enam itu kusingkirkan, berhasil kudapatkan informasi dua kaki tangannya yang juga memiliki status tinggi dan kekuatan mumpuni!"
Wu Chuan langsung menggelegar: "Kenapa tidak bilang dari tadi?!"
Fang Ping menjawab tenang: "Aku khawatir terjadi kesalahan. Mohon bantuan Komandan Wu dan Rektor untuk pergi ke Kota Jiang menangkap mereka..."
Wu Chuan mendengus. Paranoia si bocah ini sudah keterlaluan.
Untuk menangkap orang biasa, perlu mengerahkan satu Kasta Sembilan dan Kasta Delapan sekaligus?
Tapi karena Fang Ping bersikeras, dia tidak berdebat. "Siapa targetnya?"
"Liu He, Kepala Sementara Kantor Bela Diri Zhengyang. Zhao Yu dari Perusahaan Obat Nanjiang... Atau mungkin Zhao [X] atau sejenisnya. Pokoknya tangkap saja semua!"
"Kalian bersusah payah pergi ke Kota Jiang."
"Adapun yang lain... Bukan maksud murid menghina para master, mohon menunggu sejenak di sini."
Ekspresi Komandan Putih sudah sangat muram, bukan melawan Fang Ping, tapi karena dua nama itu.
"Fang Ping, apa yang kau katakan benar?"
"Sangat benar! Ketua Wang bisa menjadi saksi, aku tidak perlu melawan dua orang yang bahkan tidak kukenal."
"Liu He... Zhao Yu..." Wajah Komandan Putih sangat pucat, lama baru berkata: "Baik, kita semua tidak pergi, mohon Penjaga dan Rektor Wu pergi."
Soal wewenang menangkap orang, Wu Chuan adalah pemimpin tertinggi selatan. Saat dia turun tangan langsung, tidak ada istilah 'tidak berhak'.
Wu Chuan melirik Wu Kuishan, tanpa basa-basi langsung beranjak pergi.
Wu Kuishan juga ikut berdiri. Zheng Yang Martial Hall masih bisa diatasi, tapi Zhao Yu... dia kepala cabang perusahaan obat di Nanjiang!
Fang Ping tidak kenal, tapi mereka sangat familiar.
Puncak Tingkat Enam bukanlah orang lemah.
Di provinsi Jiangnan, praktisi Tingkat Enam sendiri sudah jarang, apalagi yang mencapai puncak. Ditambah beberapa universitas bela diri, komando militer, dinas pendidikan - total sekitar 10 orang.
Seketika dua orang diungkap, ini masalah besar.
Meski keduanya bukan pimpinan inti departemen, tapi tetap harus diperhitungkan.
Dua pejuang segera pergi. Dengan kecepatan mereka, Kota Jiang akan cepat tercapai.
Semua yang di lobi utama terdiam. Saat ini tak ada yang berani pergi - jika pergi, bisa terkena imbasnya.
Dan Fang Ping, tidak lagi mempedulikan ini, memberi isyarat pada Wang Jinyang sambil menunjuk dadanya.
Wang Jinyang mengerutkan kening, apakah si nak ini ingin dia membuatnya terlihat lebih parah?
Perlukah?
Baiklah... mungkin ada gunanya... Wang Jinyang dengan perasaan campur aduk, setelah berpikir, luka di dadanya sedikit pecah mengeluarkan banyak darah.
Sekarang, banyak master pejuang menunjukkan ekspresi yang sangat aneh.
Selain itu, begitu Zhao Yu dikonfirmasi bermasalah... perusahaan obat kali ini harus mengeluarkan darah banyak untuk menyelesaikan masalah ini.
Meskipun tidak terkait dengan pimpinan dua perusahaan besar, tapi karena sudah diawasi kedua nak ini... beberapa master merasa perlu khawatir untuk dua perusahaan besar.
