Kota Harapan.
Fang Ping dan Qin Fengqing bagai Harimau Pembersih Jalan - ke mana pun mereka melangkah, orang-orang langsung bubar.
Fang Ping juga tidak memperhatikan, sambil berjalan dia tersenyum: "Tempat yang akan kita tuju masih sekitar 500-600 li ke timur, hampir mendekati Hutan Ratusan Binatang. Apakah kita berangkat hari ini atau menunggu dulu?"
Qin Fengqing baru saja ingin bicara, tiba-tiba menyadari sesuatu yang tidak beres, langsung waspada: "Bagaimana kamu tahu? Lao Huang benar-benar kurang ajar, langsung memberitahumu?"
Dia benar-benar tidak memberitahu Fang Ping lokasi pastinya, tapi memang memberitahu Huang Jing.
Huang Jing tidak ikut bersama mereka, tentu tidak bisa membiarkan Lao Huang berkeliaran sembarangan.
Tapi bagaimana Fang Ping bisa tahu?
Fang Ping mencemooh, malas menjawab: "Sudah lama aku tahu, tahu?"
Kalau bukan karena tidak bisa menemukan lokasi pastinya, ditambah orang ini nekat ikut, Fang Ping bahkan tidak ingin membawanya.
Ditambah Qin Fengqing pernah menyebutkan kondisi lingkungan sekitar, Fang Ping tersenyum sumringah: "Hutan Ratusan Binatang sekitar 800 lebih li ke timur, tapi di tengah jalan antara Hutan Ratusan Binatang dan Kota Harapan, ada daerah berbahaya yang relatif aman - Bukit Landak Anjing.
Asal nama Bukit Landak Anjing karena pernah ditemukan makhluk aneh mirip Qiongqi yang tercatat dalam .
Bentuknya seperti sapi, berbulu landak, suaranya seperti lolongan anjing.
Tapi Qiongqi dalam memiliki sayap.
Sedangkan monster yang ditemukan di Bukit Landak Anjing tidak bersayap, jadi disebut Landak Anjing."
Fang Ping berkata sambil mengusap dagunya, "Ngomong-ngomong, kitab 'Shan Hai Jing' ini belum tentu omong kosong. Dulu, Jiao di Hutan Raja Jiao juga punya kemiripan dengan binatang aneh Jiao yang tercatat dalam legenda. Pantas kita menyebutnya Jiao di sini."
Jiao, di liang bumi, petarung liang bumi menyebutnya Golden Horned Beasts.
Tapi soal penyebutan nama, itu urusan masing-masing pihak. Si Jiao itu mungkin tidak peduli bagaimana orang menyebutnya, yang penting bisa makan.
Fang Ping terus bergumam sambil berbicara, "Dulu aku belum memikirkan hal ini. Sekarang kalau dipikir-pikir, apakah makhluk mitos dan tunggangan dalam 'Shan Hai Jing' dan legenda kuno ini hasil khayalan manusia atau benar-benar pernah ada?"
"Aku pernah dengar, sebagian petarung level sembilan memang memiliki tunggangan monster."
Petarung zaman modern lebih low-profile. Jika punya tunggangan, biasanya dipelihara di liang bumi.
Tapi petarung zaman kuno mungkin tidak begitu. Jika berhasil menaklukkan tunggangan, bukan tidak mungkin mereka mengendarainya untuk pamer.
"Kalau begitu..."
Semakin Fang Ping merenung, semakin ia merasa legenda Tiongkok kuno menyimpan terlalu banyak rahasia yang tersembunyi.
Apakah petarung kuno pernah melakukan kontak dengan liang bumi?
Apakah makhluk suci dan binatang aneh dalam legenda itu berasal dari liang bumi atau memang asli Bumi?
Jika pernah ada, mengapa kemudian mereka menghilang sama sekali?
Apakah Bumi benar-benar pernah mengalami kejayaan jalan pedang seribu tahun yang lalu?
"Jika ada, mengapa dari catatan yang ada sekarang terlihat adanya periode diskontinuitas besar di tengah yang membuat jalan pedang memasuki masa kemunduran?"
Fang Ping masih ingat, dalam kelas sebelumnya disebutkan bahwa sebelum munculnya universitas bela diri, atau bahkan lebih awal lagi, petarung level tiga sudah cukup untuk mendirikan sekte dan disebut sebagai leluhur aliran.
Ada periode tertentu dimana petarung tingkat menengah menjadi pemimpin tertinggi di dunia sektarian.
"Mungkin sekte-sekte yang mewarisi pengetahuan ribuan tahun ini benar-benar menyimpan rahasia tertentu."
Fang Ping terus bergumam, sudah lupa melanjutkan percakapan dengan Qin Fengqing.
Ekspresi Qin Fengqing berubah berkali-kali!
Pasti Lao Huang yang memberitahu!
Benar, tambang kecil yang ditemukannya memang terletak di dekat Bukit Weigou.
Tentu saja, area Bukit Weigou juga sangat luas, setara dengan ukuran Shanghai.
Di daerah sebesar ini, mencari tambang kecil sekalipun dengan kemampuan spiritual pejuang tingkat tujuh-delapan, tetap membutuhkan waktu berhari-hari.
Apalagi di liang bumi, pejuang pada umumnya tidak berani menggunakan kemampuan spiritual secara besar-besaran.
"Lao Huang benar-benar brengsek!"
Qin Fengqing mengutuk dalam hati, ini adalah rahasianya, setidaknya rahasia dari Fang Ping.
Watak picik Fang Ping yang ingin meninggalkannya, dia sangat mengetahuinya.
Jika Fang Ping sudah tahu lokasinya, Huang Jing juga tahu, lalu apa lagi peran Qin Fengqing?
Kalau sudah tidak berguna, ngapain diajak?
Dia sudah berjanji dengan Lao Huang untuk tidak memberitahu Fang Ping. Dengan membawa Fang Ping, setidaknya dia bisa menjadi pemandu jalan untuk menunjukkan eksistensi dan membuktikan nilainya.
Sekarang, Lao Huang mengkhianatinya!
“Rugi orang tua ini masih berani bilang diri sendiri adalah paman seperguruanku, tidak menjaga kredibilitas!”
Qin Fengqing marah setengah mati, terus mengawasi Fang Ping, jangan-jangan brengsek ini akan meninggalkanku dan kabur sendiri ke sana?
Fang Ping meliriknya sekilas sambil mencemooh: "Lihat apa? Aku cuma nebak, kau pikir untuk urusan kecil begini aku perlu tanya Wakil Rektor Huang?"
Qin Fengqing menunjukkan ekspresi tidak percaya.
"Kamu sendiri yang memberitahuku, lupa?"
"Kapan aku memberitahumu?"
"Kamu benar-benar lupa? Waktu itu kita janjian mau menambang bersama, bukannya kamu yang bilang?"
Qin Fengqing mencoba mengingat-ingat, lama sekali baru berkata ragu: "Aku tidak bilang kan?"
Apakah waktu itu dia memberi tahu Fang Ping?
Tidak mungkin!
Dia bukan orang bodoh, untuk apa memberi tahu Fang Ping? Hal seperti ini justru ingin dia sembunyikan sendiri.
Fang Ping malas mematahkan semangatnya. Setelah berjalan sebentar, menoleh ke Chen Yunxi dan yang lain: "Kalian pergi melapor ke komando militer dulu, ikuti arahan mereka. Kita bertindak sendiri."
Murid universitas bela diri yang masuk liang bumi tidak bisa pergi sembarangan, komando militer biasanya akan mengatur.
Tapi tidak ikut juga tidak apa-apa, asal berani mati silahkan jelajahi sendiri.
Melapor ke komando militer untuk pembagian tugas hanya demi keamanan lebih.
Liang Fenghua mengangguk mendengar perkataannya, lalu mengingatkan: "Jaga keselamatan!"
"Tentu."
Chen Yunxi yang melihat mereka akan berpisah, tiba-tiba melepas kalung dari lehernya dan menyodorkannya ke tangan Fang Ping, lalu berbalik tubuh dan kabur.
Fang Ping tertegun sejenak, lalu berteriak: "Yun Xi, untuk apa kau memberiku ini!"
"Khawatir Anda kehabisan uang."
Qin Fengqing dengan wajah merendahkan, berkata dengan tertawa sinis, "Takuti kamu lapar, dikasih rantai emas, mungkin bisa ditukar dengan makanan di liang bumi."
Fang Ping melotot padanya, melihat Chen Yunxi sudah lari tak terlihat, sedikit mengerutkan alis, lalu berbalik menyerahkan kalung kepada Liang Fenghua sambil berkata: "Senior, kembalikan ini untuknya."
"Junior Fang, ini..."
Liang Fenghua tampak bimbang, berbisik: "Ini ungkapan perasaan adik kelas Chen, lebih baik kau terima dulu untuk menenangkan hatinya..."
Fang Ping menggelengkan kepala, bersuara berat: "Ini bukan kalung."
"Ya?"
Liang Fenghua tertegun sejenak, belum paham. Fang Ping menunjuk liontin kalung sambil mengerutkan alis: "Aura kehidupan yang sangat pekat. Mungkin obat penyelamat nyawa atau buah energi semacam itu. Aku tidak butuh, sepertinya pemberian kakeknya. Tolong kembalikan."
Liang Fenghua langsung paham, sementara Qin Fengqing di sampingnya menyipitkan mata, menelan ludah, tampak sedikit tergoda.
Barang penyelamat nyawa?
Aku kekurangan ini!
Tapi melihat Fang Ping memegang Golok Penenang Kekacauan dengan sikap siap membunuhnya jika berani bergerak, Qin Fengqing terpaksa hanya bisa menyaksikan Liang Fenghua menyimpan kalung itu.
"Sia-sia!"
"Aduh, siswi jenis ini sebenarnya cukup kusukai."
"Lembut, yang terpenting juga punya uang..."
Qin Fengqing bergumam sebentar, memelintir kepala melihat Zhou Qiyue di belakang, tiba-tiba berteriak: "Harimau betina, apakah rumahmu punya uang?"
Dia ingin bertanya, seandainya punya uang, dirinya sendiri mungkin juga bisa menjual pesona fisik.
Untuk meningkatkan kekuatan, menjual sedikit pesona fisik juga tidak masalah, anggap saja menanggung kerugian.
Zhou Qiyue yang sedang menceritakan perbuatan buruk Qin Fengqing ke junior-junior perempuan, ekspresinya terlihat sangat menyeramkan.
Panggilan apa yang dia berikan padaku ini?
Sebelumnya sempat menjawab, Qin Fengqing tiba-tiba menghela nafas: "Dari tampangmu sudah kelihatan bukan orang berduit, sudahlah, tidak usah ditanya."
"Anda!"
"Aku pergi, ingat ya jangan lari ke timur! Kali ini Sang Master Qin mau ke Hutan Ratusan Binatang di timur untuk mengelabui monster tingkat tinggi. Bisa jadi muncul puluhan ekor, kalian jangan cari mati!"
Setelah melempar ucapan itu, Qin Fengqing segera kabur.
Zhou Qiyue yang awalnya ingin mengumpat, langsung tertegun di tempat setelah mendengarnya.
Si botak ini bercanda atau serius?
Saat Zhou Qiyue masih bengong, Fang Ping juga menyusul pergi.
Tak lama kemudian, siluet kedua orang itu menghilang di Gerbang Utara.
Sesaat kemudian, kabar menyebar di Kota Harapan.
Dua pengacau Qin Fengqing dan Fang Ping pergi ke Hutan Ratusan Binatang!
……
Ruang Komando Kota Harapan.
Xu Mofu yang menerima kabar ini sempat membeku sejenak, tak kuasa berkata: "Ini asli atau palsu?"
Prajurit yang melapor segera menjawab: "Qin Fengqing sendiri yang bilang, sulit dibedakan kebenarannya. Tapi kalau benar dia ke Hutan Ratusan Binatang..."
"Cari mati kah?"
Xu Mofu tak tahan mengumpat!
Sebenarnya Hutan Ratusan Binatang sebelumnya tidak disebut demikian, sebutan ini baru populer belakangan ini.
"Sebelumnya, Hutan Ratusan Binatang disebut Hutan Juta Siluman!"
Hutan Ratusan Binatang adalah tanah terlarang dengan populasi monster liang bumi dan tanaman siluman terbanyak di liang bumi Shanghai. Banyak monster tingkat tinggi berkeliaran di sana, bahkan pernah terdeteksi aura mengintimidasi monster level sembilan. Praktis tak ada petarung manusia yang berani mendekati Kota Harapan ke area itu.
Jangankan petarung level rendah sampai menengah, bahkan petarung level sembilan sekalipun tak akan mendekat.
Begitu memicu pemberontakan monster di Hutan Ratusan Binatang, bahkan cultivator level sembilan belum tentu bisa selamat.
Jumlah pasti monster tingkat tinggi di Hutan Ratusan Binatang masih belum bisa dipastikan hingga kini.
Mengetahui Qin Fengqing pergi ke sana, Xu Mofu langsung kepala pusing tujuh keliling. Dengan geram ia bergumam, "Dua brengsek dari Universitas Bela Diri Kota Iblis ini! Ngapain turun ke liang bumi kalau cuma cari masalah!"
Kalau petarung lain menolak turun ke liang bumi, Xu Mofu pasti akan mencap mereka pengecut - sikap seperti itu bertentangan dengan karakter petarung sejati.
Tapi khusus Qin Fengqing dan Fang Ping, Xu Mofu benar-benar berharap dua nak ini tidak pernah muncul lagi.
"Sejak masih di tingkat tiga, Qin Fengqing sudah hobi muter-muter di liang bumi sampai bikin ribut monster. Ini bukan kali pertamanya!"
Xu Mofu menggerutu, mengingat track record Qin yang buruk.
Andai tak ada preseden, mungkin ia tak khawatir. Tapi meski skill bertarung Qin biasa-biasa saja, reputasi buruknya sungguh melegenda. Sejak level tiga, dia sudah sering memancing amuk monster sampai nyaris menewaskan petarung lain.
Tapi biasanya si brengsek ini beroperasi di daerah terpencil, jarang berkeliaran di sekitar Kota Harapan.
Petarung lain yang kebetulan bertemu dengannya di hutan belantara hanya bisa mengutuk nasib sial sendiri.
Sekarang, Qin Fengqing sudah mencapai Level Empat.
Ditambah Fang Ping yang bahkan berhasil menarik tanaman siluman penjaga di liang bumi Nanjiang...
Keduanya sekarang akan pergi ke Hutan Ratusan Binatang... Cuma membayangkannya saja, Xu Mofu merasa perlu menanggapi ini secara serius.
Jika akhirnya benar-benar memancing munculnya ratusan monster tingkat tinggi... Xu Mofu bahkan tidak berani membayangkan masalah apa yang akan timbul.
"Pergi beri tahu Jendral Tian dan Lao Kou... Lupakan, aku yang akan pergi sendiri. Harus beri tahu Master Fan juga, jangan sampai kota diserbu monster dalam keadaan KEBINGUNGAN!"
Xu Mofu kembali mengumpat, "Jika dua nak ini benar-benar memancing serangan monster, Universitas Bela Diri Kota Iblis yang harus menyelesaikan! Kalau tidak bisa, biar dua brengsek ini yang mengolah masalahnya sendiri!"
Xu Mofu sudah bulat tekad: Jika benar terjadi, dan universitas tidak sanggup menahan, maka Fang Ping dan Qin Fengqing dilarang masuk kota!
Biar mereka cari metode sendiri. Jika tidak bisa ditaklukkan, mati pun sia-sia.
Bukan dia kejam, Xu Mofu tak mungkin mempertaruhkan seluruh Kota Harapan hanya untuk dua orang ini.
Sambil terus menggerutu, beberapa komandan di sampingnya tertawa, "Jendral, Qin Fengqing cuma bicara sembarangan. Lagipula jika benar-benar memancing kemarahan monster tingkat tinggi di Hutan Ratusan Binatang, apa mereka masih punya kesempatan pulang?"
Hutan Ratusan Binatang berjarak lebih dari 800 li dari sini. Dengan banyaknya monster tingkat tinggi di sana, dua petarung tingkat menengah mana mungkin bisa pulang hidup-hidup jika benar-benar memprovokasi pihak lain.
“Xu Mofu menoleh melihat beberapa orang, setelah lama baru berkata: 'Persiapan yang matang tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.'”
……
Kegaduhan di Kota Harapan sama sekali tidak menarik perhatian Fang Ping dan Qin Fengqing.
Qin Fengqing hanya berbicara sembarangan - tujuan mereka kali ini bukan Hutan Ratusan Binatang, melainkan Bukit Landak Anjing.
Di Bukit Landak Anjing hampir tidak ada jejak petarung level tinggi. Bahkan landak anjing yang pernah terlihat sebelumnya, sudah bertahun-tahun tidak muncul dan belum tentu masih ada di sana.
Alasan dia berbohong... Namanya juga pria, butuh harga diri.
Zhou Qiyue dan adik kelasnya membicarakan keburukannya, dan dia mendengarnya.
Di depan wanita, Qin Fengqing meski tidak memberi kesempatan mereka jatuh cinta padanya, tetap harus menjaga gengsi. Lihatlah, begitu menyebut "Hutan Ratusan Binatang", para siswi Akademi Wanita Shanghai langsung terpana.
Nanti setelah kembali, ceritakan lagi kisah kepahlawanannya, pasti para cewek kecil itu akan mengagungkannya habis-habisan.
……
Keduanya meninggalkan kota, berjalan menuju timur.
Di perjalanan, mereka berpapasan dengan pasukan militer dan petarung yang ditarik kembali dari garis depan.
Sejak pertempuran terakhir di Kota Yaokui timur laut, belakangan ini kota tersebut telah menjadi musuh utama Kota Harapan. Kedua pihak telah terlibat pertempuran sporadis di antara dua kota, bahkan dua kali terjadi pertempuran petarung level 1.000 orang dengan korban yang tidak sedikit.
Melihat banyak petarung pulang dengan luka-luka, beberapa bahkan kehilangan lengan atau kaki, alis Fang Ping terus berkerut.
"Setiap tahun banyak petarung menjadi korban. Jika terus begini, jumlah petarung yang bertambah tidak akan bisa menutupi kerugian yang ada.”
Qin Fengqing menggerutu: "Memikirkan ini buat apa? Emang menganggap diri sebagai pemimpin umat manusia? Urus saja dirimu sendiri dulu. Kalau memang ada waktu, perhatiin aku, kasih 30-50 miliar biar aku bisa hidup enak…"
Fang Ping mendengus. Qin Fengqing melanjutkan: "Beneran kau bunuh petarung puncak Tingkat Enam? Katanya juga kau sewa puluhan ahli Tingkat Delapan untuk pengobatan, habis berapa?"
"Ratusan juta."
Qin Fengqing tiba-tiba memegang jantungnya, wajahnya mengernyit kesakitan, napasnya tersengal: "Berapa?!"
"Cuma ratusan juta."
Fang Ping berkata datar: "Ada masalah? Ini bukan uangmu, jangan ikut campur."
Qin Fengqing menggeretakkan gigi: "Akan kurebut suatu hari nanti!"
Sialan, si nak ini benar-benar tajir!
Tambang kecil aja disimpan seperti harta karun. Bukan miliknya lagi, bahkan kalau punya, mana bisa bernilai ratusan juta?
Pasti nggak sepadan!
Untuk itu saja harus merebut wilayah monster tingkat tinggi.
Daripada melawan monster, lebih baik merampok Fang Ping.
Fang Ping mencemooh, pura-pura tak dengar. Matanya menyapu para pejuang yang baru dievakuasi: "Kota Yaokui punya banyak monster tinggi. Tekanan di Shanghai belakangan makin berat. Dengan aliansi dua kota, jumlah mereka mungkin lebih dari 20."
"Kalau bukan karena eksekusi beberapa monster tinggi sebelumnya, mungkin sudah lebih dari 30."
Qin Fengqing menyipitkan matanya: "Bagaimana kalau Anda menyusup masuk dan bunuh tanaman siluman bunga matahari itu?"
Fang Ping mengabaikannya, bergumam pelan: "Kota Yaokui masih jauh dari Kota Harapan, sebenarnya bukan masalah besar. Masalah utamanya adalah Kota Pintu Langit... Kita harus cari kesempatan untuk menghancurkan mereka!"
Sorot mata Fang Ping berkilat: "Nanti setelah Guru-guru kita berhasil，saat itulah kesempatan datang. Meski tak bisa menghancurkan Kota Pintu Langit, minimal kita bisa bawa pulang esensi kehidupan!"
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, Fang Ping tahu tanaman siluman ini biasanya tak akan mengaktifkan kolam kehidupan.
Tapi petarung tingkat tinggi yang terluka parah pasti akan mengaktifkannya demi memulihkan kekuatan.
Saat itulah kewaspadaan tanaman siluman penjaga berada di titik terendah, atau tak bisa fokus sepenuhnya pada penjajah.
Jika kita bisa memancing Wali Kota Pintu Langit tingkat Sembilan keluar, dengan persiapan matang, peluang sukses besar.
Qin Fengqing mendengar dengan telinga yang sedikit berkedut, tapi diam saja.
Tak perlu ditebak, brengsek Fang Ping ini jelas tak berniat mengajaknya.
Kalau masuk liang bumi lagi next time, mungkin Qin Fengqing sudah tak diikutsertakan.
Tapi... Jika Fang Ping benar-benar mengajak master Universitas Bela Diri Kota Iblis, mungkin masih ada kesempatan.
Keduanya berjalan menyusuri jalur yang berbeda dengan pasukan yang mundur - yang lain menuju timur laut, sementara mereka menuju Bukit Landak di timur.
Tidak terburu-buru melanjutkan perjalanan, setelah keluar dari area aktivitas harian, keduanya memiliki kesepahaman yang baik. Mereka mencari tempat tersembunyi, masing-masing berganti pakaian dan mengenakan penutup kepala berambut panjang.
Setelah berganti pakaian, Fang Ping tak tahan menatap Qin Fengqing: "Jangan ikut aku, jaga jarak. Begitu energimu terdeteksi, langsung ketahuan palsu."
Qin Fengqing menggerutu dalam hati. Merasakan gelombang energi petarung level tiga dari tubuh Fang Ping, ia berhasrat: "Ini benar-benar berguna. Nanti ajari aku, mungkin bisa kupelajari? Kalau aku menyamar sebagai petarung level satu, bisa menjebak mati beberapa level enam..."
Teknik kamuflase Fang Ping ini jika dikuasai, menyamar sebagai petarung level satu/dua untuk menyergap level lima/enam, efeknya akan sangat mematikan.
"Sudah kubilang kau takkan bisa mempelajarinya!"
Fang Ping menggelengkan kepala, lalu melanjutkan: "Cepat! Di jalan mungkin kita temui petarung Kota Yaokui. Saling jaga jarak, jebak satu-satu. Lebih baik kau ganti bajumu sendiri. Aku akan berpura-padi pemburu, lebih meyakinkan."
"Bagaimana pembagian hasilnya?"
"Tujuh-tiga. Sudah cukup adil untukmu. Sejujurnya aku tak terlalu tertarik, kebanyakan penghuni liang bumi kelas menengah itu miskin."
Qin Fengqing merenung sejenak, lalu kembali bersembunyi untuk mengganti pakaiannya.
Beberapa saat kemudian, ia tak tahan berkomentar: "Hati-hati. Kalau ketemu orang kita sendiri lalu kau terbunuh, jangan salahkan aku."
Dalam situasi sekarang ini, bertemu master manusia asing pun berisiko tinggi dibunuh seketika.
"Tak perlu kau ingatkan! Aku sudah waspada."
"Kemampuan spiritual Fang Ping sudah lama tercerai-berai, yang diwaspadai bukan hanya petarung liang bumi. Dia selalu curiga dua perusahaan besar mungkin akan bertindak kejam terhadapnya di liang bumi."
"Keberangkatannya turun ke liang bumi bukanlah rahasia besar. Siapa tahu apa yang dipikirkan orang-orang itu."
"Keduanya tidak lagi berdebat. Qin Fengqing berjalan di depan sementara Fang Ping mengikuti dengan sikap mencurigakan di belakang, menyerupai posture pemburu."
