Jiao sama sekali tak peduli amarahnya. Langsung bertindak sesuai ucapan!
Pilar cahaya kekuatan alam raksasa itu seketika tiba di depan gerbang kota.
Wali Kota Pintu Langit yang sudah di puncak kemarahan segera mengeluarkan kekuatan alam untuk menahan serangan Jiao.
Saat ini dia masih ragu-ragu. Melihat dua monster di belakangnya, dia tak berani menyerang Jiao.
Keraguan sesaat ini memberi celah bagi Jiao.
Persis ketika Wali Kota menangkis serangan pertama, beberapa pilar kekuatan alam lagi melesat dari tanduk emas Jiao!
“Boom!”
Ledakan dahsyat. Kali ini Jiao tidak menyerang gerbang, tetapi menyebarkan serangan hingga meruntuhkan sebagian tembok kota!
Belum cukup! Kemampuan spiritual Jiao tiba-tiba meledak dengan maksimal, membuat prajurit zirah di gerbang langsung hancur lebur.
“Kau cari mati!”
"Wali Kota Pintu Langit yang sebelumnya masih ragu-ragu kini marah total!"
"Raja tak boleh dihinakan!"
"Raja Monster Tanduk Emas sudah mengejek sampai ke pintu rumah! Jika masalah ini dibiarkan, Kota Kayu Ajaib tak akan bisa bertahan di wilayah selatan ketujuh!"
Tiba-tiba, ruang hampa di depan Wali Kota bergetar. Sebuah reaksi kemampuan spiritual tak kasatmata langsung menyambar Jiao.
Jiao sama sekali tak berniat bertarung. Dengan raungan menggelegar, tubuhnya tiba-tiba membengkak.
Dalam sekejap, tubuh Jiao yang awalnya seukuran anjing duri level tujuh membesar berkali lipat. Panjang kepala hingga ekornya mencapai belasan meter.
Saat tubuhnya membesar, Jiao mengaum Roarrr! dan langsung menubruk Wali Kota.
"Boom!"
Ledakan keras kembali menggema. Di belakang, dua monster raksasa mendesis rendah.
Jiao tak peduli. Ia mendengus keras penuh keputusasaan.
Rumahnya sudah diserang, masih peduli apa lagi?
Boom! Boom! Boom!...
Serangkaian ledakan terjadi. Dalam kondisi tak terkendali, Jiao beberapa kali bentrok dengan Wali Kota hingga tembok kota di gerbang langsung runtuh.
Warga Kota Pintu Langit di sekitarnya yang levelnya di bawah tinggi, hampir semua terkena gelombang kejut dan tewas seketika.
"Anda cari mati!"
Wali Kota mengamuk! Ia tak bisa menahan diri lagi!
Kali ini, bukan lagi sekadar reaksi spiritual. Sebatang pohon raksasa menjulang ke langit tiba-tiba termanifestasi di hadapannya.
Begitu muncul, ratusan cabang pohon langsung mencambuk Jiao. Beberapa dahan mulai mengikat tubuhnya.
Di dalam kota, di tengah kota dalam, sebuah pohon raksasa yang sebelumnya tampak mati kini bergoyang lemah. Reaksi kemampuan spiritual dengan cepat merambat dari kejauhan, membawa kemarahan yang seolah menuntut penjelasan!
Di belakang Jiao, dua monster level sembilan bertubuh besar juga memancarkan reaksi spiritual, memberikan jawaban.
Melihat kedua pihak mulai berkoordinasi, Jiao panik!
"Roarrr!"
Auman dahsyat memutus semua aliran spiritual. Seketika, tanduk raksasa Jiao meledakkan cahaya keemasan yang membutakan!
"Roarrr!"
Di belakangnya, dua raksasa ikut meraung ganas. Raja Monster Tanduk Emas mulai bertarung mati-matian!
Pertarungan normal antar pejuang level delapan hanyalah benturan kekuatan alam.
Begitu materi abadi meledak, pertempuran berubah menjadi saling bunuh tanpa henti.
Wali Kota Pintu Langit sempat menunggu hasil dialog, tak ingin perang dengan Hutan Ratusan Binatang terjadi secara membabi buta.
Tak disangka, meski dia sengaja mengulur-ulur, Jiao sama sekali tak punya niat berkompromi.
Saat materi emas abadi meledak, ribuan cabang ilusif langsung remuk. Gelombang energi buyar membubung ke angkasa.
Ini belum cukup. Belum saatnya memaksa lawan bertarung habis-habisan.
Ledakan materi abadi Jiao langsung menerobos garis pertahanan kota, seketika muncul di atas tembok kota!
Kemampuan spiritualnya meledak maksimal. Pilar-pilar energi keemasan menghujam seperti petir ke dalam kota.
"Raja!"
"Selamatkan aku!"
"Raja Kayu!"
“……”
Orang-orang Kota Pintu Langit yang kekuatanmu masih lemah, mati seketika. Beberapa petarung yang kekuatannya cukup kuat, tujuh lubang wajah berdarah, mulai menjerit histeris.
"Bangsat!"
Wali Kota Pintu Langit mata hampir terbeliak, mengaum: "Shenmu, bunuh dia!"
Sebelum kata-katanya habis, Wali Kota Pintu Langit menembus kehampaan, muncul seketika di depan Jiao, menjatuhkan pukulan telapak tangan dari udara!
Armor emas Jiao memancarkan cahaya cemerlang, juga mendesis keras, bukan ke Wali Kota Kota Pintu Langit, tapi ke dua monster liang bumi Kasta Sembilan yang masih menunggu di belakang.
Jika ada yang mengerti bahasa monster, akan tahu Jiao sedang menuntut histeris: Apakah Hutan Ratusan Binatang sudah jatuh ke tingkat di mana siapa pun bisa membunuh sesuka hati?
Utusan dibunuh, penjaga dibunuh, diri sendiri diserang, markas digrebek, saat ini masih menunggu?
Apakah Hutan Ratusan Binatang masih wilayah bangsa monster?
Pengkhianat-pengkhianat ini sudah datang ke pintu rumah kita, apa yang kita tunggu? Menunggu sampai semua bangsa monster terbunuh?
Jeritan histeris Jiao yang terus-menerus membuat dua monster itu gemetar tak henti.
Tiba-tiba, melihat Wali Kota Pintu Langit memukul tanduk emas raksasa hingga retak, dua monster itu tergerak!
Salah satu monster berbentuk buaya raksasa, mengibaskan ekor besar ke arah Wali Kota Pintu Langit.
Sebelum ekor menyentuh, bangunan di bawah langsung runtuh. Ratusan penduduk mati seketika tanpa sempat menjerit.
Amarah Wali Kota Pintu Langit menyala-nyala!
Tanpa sedikit pun belas kasihan, menyerang dengan telapak tangan dari kejauhan! Kehampaan bergetar, tanah retak-retak, bangunan-bangunan runtuh berantakan. Tanah di bawahnya ambles, bahkan tambang energi pun terlihat jelas!
Di pusat kota, Pohon Raksasa itu kemampuan spiritualnya mulai bergejolak hebat!
Monster mirip singa di sisi lain juga mengaum keras, sedang mempertanyakan sesuatu!
Kemampuan spiritual Pohon Raksasa terus berfluktuasi, seolah sedang menjelaskan sesuatu.
Berperang dengan tanah terlarang bukanlah keinginan Kota Kayu Ajaib.
Terutama karena medan perang berada di Kota Kayu Ajaib, jika terus dilanjutkan, kota ini akan hancur!
Saat ini, Wali Kota Pintu Langit telah bertarung dengan buaya raksasa. Dalam pertarungan dua petarung Kasta Sembilan ini, buaya itu sama sekali tak peduli. Gelombang kejut pertarungan mereka melanda radius seribu meter. Ribuan petarung penjaga kota nyaris tak bisa melawan - daging tercabik, tewas mengenaskan!
Sementara Jiao juga mulai bertarung dengan beberapa petarung high-level dari Kota Pintu Langit.
Jiao yang berada di level delapan Realm Tubuh Emas ini, meski terluka parah, tetap menunjukkan kekuatan tempur luar biasa. Kini menghadapi satu petarung level delapan dan beberapa level tujuh, dengan ledakan seluruh tenaga, ia terus mendesak mereka masuk ke area terdalam!
Sedangkan Si Kayu Bodoh sedang berusaha menjelaskan... Jiao juga merasa campur aduk, tidak bisa menghalangi.
Hanya bisa bertindak dulu - menerobos ke area tengah, bertarung dengan Si Kayu Bodoh. Mungkin pertarungan akan terjadi, dan penjelasan saat itu sudah tidak berguna.
……
"Tepat ketika kedua belah pihak bertarung hingga kehampaan kosmik berguncang, bangunan runtuh, dan tanah retak-retak, Fang Ping sudah memanfaatkan kesempatan untuk menggali terowongan masuk ke dalam kota."
"Saat ini, Fang Ping juga merasakan tekanan yang luar biasa besar!"
"Di atas, dua Kasta Sembilan sedang bertarung, sementara beberapa petarung level tujuh-delapan lainnya juga sedang menghadapi Jiao."
"Gelombang kejut pertarungan mengguncang, ribuan orang tewas. Jika bukan karena kemampuan spiritual Fang Ping yang cukup kuat, mungkin dia sendiri sudah mati terguncang gelombang kejut ini."
"Sungguh kuat sekali!"
"Fang Ping dalam hati bergetar, pantas saja manusia selalu takut membiarkan petarung liang bumi keluar, meski harus membayar pengorbanan sebesar apapun!"
"Dua Kasta Sembilan ini mungkin tidak sedang bertarung hidup-mati. Wali Kota Pintu Langit sebenarnya masih berusaha melindungi kotanya. Dalam situasi seperti ini, dalam radius seribu meter, kecuali beberapa pejuang top level menengah, hampir semua orang lainnya tewas!"
"Ini bahkan belum pertempuran sampai mati... Bagaimana jika sampai ke permukaan tanah? Jika Kasta Sembilan bertarung mati-matian sambil bergerak, berapa ribu nyawa yang akan melayang?"
"Fang Ping gemetar ketakutan. Bahkan petarung seperti dirinya pun merasa tekanan sangat besar menghadapi gelombang kejut pertarungan ini, harus sangat berhati-hati agar tidak mati terguncang."
"Rakyat biasa mungkin langsung berubah menjadi bubur daging dalam sekejap."
"Di metropolis besar dengan radius beberapa kilometer dimana kerumunan padat, bisa terdapat puluhan ribu orang."
"Gelombang kejut dari pertarungan kedua belah pihak bisa membunuh semua orang ini dalam seketika."
"Menemukan tempat yang agak dekat dengan kota dalam, Fang Ping bersembunyi dengan hati-hati di samping bangunan runtuh, merasa pusing."
"Apa yang harus dia lakukan sekarang?"
“Pohon besar di tengah kota, sepertinya sedang bernegosiasi dengan singa itu.”
“Bagaimana proses negosiasi antara kedua pihak, dia tidak mengerti, tidak ada suara, pohon besar dan singa monster sepertinya berkomunikasi menggunakan kemampuan spiritual.”
“Fang Ping tidak tahu, kapan tepatnya mereka akan mencapai kesepakatan.”
“Harus bagaimana?”
“Bagaimana cara memicu pertarungan lanjutan antara kedua pihak?”
“Fang Ping melirik Jiao yang tidak jauh darinya. Saat ini Jiao juga sedang bertarung mati-matian, pekik perangnya membuat beberapa pejuang level tujuh-delapan terus mundur.”
“Fang Ping melihatnya sepertinya ingin menuju tengah kota. Apakah dengan mencapai tengah kota semuanya akan beres?”
“Fang Ping tidak bisa mendengar negosiasi antara pohon besar dan singa, tapi Jiao bisa.”
“Seiring gelombang kemampuan spiritual dari pohon besar yang terus berfluktuasi, singa monster tiba-tiba menatap Jiao, mata besarnya memancarkan kilatan hawa kekerasan.”
“Jiao segera mengaum keras, 'Ini semua ulang pohon iblis!'”
“Sesaat kemudian, Jiao tiba-tiba meretakkan tubuhnya sendiri, memperlihatkan luka-luka dalam yang jelas terlihat dengan aura pohon iblis yang pekat.”
“Singa monster kembali menatap pohon raksasa di tengah kota, kilatan hawa membunuh kembali muncul di mata besarnya!”
“Aura ini tidak mungkin dipalsukan!”
“Pohon iblis, apakah benar telah menyerang Raja Monster Tanduk Emas?”
“Wali Kota Pintu Langit yang sedang bertarung dengan buaya raksasa, melihat kejadian ini tiba-tiba mengaum keras.”
“Hentikan semua! Raja Buaya, Singa Raja, ini semua kesalahpahaman!”
“Wali Kota Pintu Langit tidak menggunakan komunikasi spiritual, melainkan bahasa liang bumi.”
“Saat ini, Wali Kota Pintu Langit murka luar biasa, pandangan sampingnya menangkap reruntuhan bangunan di kota, bumi retak-retak, kilasan keganasan muncul sekejap di matanya lalu menghilang, menggelegar: "Kayu Suci tidak keluar kota, tetap di dalam kota tanpa pergi! Luka Raja Monster Tanduk Emas... ada sisa aura kayu suci, tapi bukan ulah Kayu Suci!"
“Roarrr!”
Dua Raja Monster belum sempat bicara, Jiao mengamuk, tiba-tiba menyerang... bukan, menganga!
Mulut besarnya menganga, seketika muncul lubang hitam raksasa, menyambar seorang petarung level tujuh yang sedang bertarung dengannya lalu menelannya bulat-bulat!
“Bangsat, Monster Tanduk Emas, kau cari mati!”
Wali Kota Pintu Langit nyaris muntah darah, menampar dari udara, telapak tangan membesar berkali-kali lipat sekejap mata menutupi langit-bumi, menghantam Jiao!
Jiao mengaum Roarrr, seluruh tubuhnya memancar keemasan, tapi tak menghadapi langsung, malah menyergap barisan beberapa petarung tingkat tinggi Kota Pintu Langit, tubuhnya tiba-tiba menciut kembali ke wujud asal.
Tamparan raksasa terus memburu, beberapa petarung tinggi buru-buru minggir, Monster Buaya Raksasa mengibaskan ekornya saat itu juga, menyapu tamparan itu hingga buyar.
Wali Kota Pintu Langit berteriak: “Lepaskan dia!”
Kini, jumlah petarung tinggi di kota sudah sedikit, apalagi seorang komandan level tujuh tertelan, ini tak bisa ditolerirnya.
Prajurit level rendah-menengah lainnya mati, pengaruhnya belum terlalu besar.
Matinya satu petarung tinggi, meski dia Kasta Sembilan, tetap tak sanggup menanggung.
Jiao mengabaikannya, perut besarnya terus merayap perlahan, beberapa saat kemudian Jiao memuntahkan rangka tulang yang hampir tak berbentuk manusia.
“Boom!”
Wali Kota Pintu Langit murka, kekuatan alam menjalin di udara bagai guntur, tak lagi peduli akan memicu perang besar. Tubuhnya menembus kehampaan, tiba-tiba muncul di depan Jiao, kedua telapak tangan menghantam ke bawah!
Boom!
Dentuman kembali menggema. Jiao terlempar ratusan meter, menghancurkan bangunan-bangunan emas. Darah dan daging keemasan terus pecah berantakan, darah menyembur ke segala penjuru.
Dua Raja Monster melihat ini dan mengamuk. Wali Kota tidak mengejar Jiao, melainkan menggebrak: "Apakah kalian ingin memicu Perang Para Raja? Luka Golden Horned Beasts bukan ulah Dewa Kayu!"
Singa mengaum Roarrr, tangan tiba-tiba memegang tulang emas. Sorot mata Wali Kota gelap: "Penjaga Tanah Terlarang pun bukan dibunuh Dewa Kayu... Dewa Kayu masih dalam pengobatan!"
Tiga tahun lalu, Pejuang Tanah Kebangkitan menyerbu Kota Kayu Ajaib. Dewa Kayu tak waspada hingga terluka!
Cap energi ini... Buatan Senjata Dewa dari Pejuang Tanah Kebangkitan!"
Baru selesai bicara, Jiao yang terlempar tiba-tiba mendesis meraung. Kepala emasnya hampir terpotong, kilau emas menyambar lalu menghilang!
Bersamaan, pohon besar di tengah kota bergetar hebat. Tiba-tiba pohon melesat ke udara, tak peduli kerusakan, menyergap dengan cepat!
Jiao meraung pilu, cakar menghantam tanah. Bumi kembali retak dan runtuh total!
Jiao mengaum keras beberapa kali, dengan cepat terbang mundur ke arah dua Raja Monster sambil terus mendesis.
Wali Kota Pintu Langit wajahnya muram tak tertahankan, berteriak marah dan melepaskan telapak tangan—bukan ke Jiao, tapi ke wilayah tempat Jiao tadi bersembunyi!
Boom!
Sebuah lubang raksasa muncul, memuntahkan banyak batu energi tingkat rendah yang meledak, tapi tak ada yang peduli.
Mata kedua Raja Monster itu memancarkan kilau merah darah!
Di depan mata mereka, seseorang berani menyerang Raja Monster Tanduk Emas! Bahkan... mereka sudah menebak: kilau emas tadi adalah senjata yang membunuh penjaga dan Raja Monster Tanduk Emas!
Singa masih ingin bertanya lagi, tapi Buaya Raksasa sudah meledak amarahnya!
Mungkinkah pejuang Tanah Kebangkitan muncul di Kota Kayu Ajaib?
Kalau sampai Kota Kayu Ajaib diserbu, pasti sudah hancur lebur sejak lama. Mana mungkin bisa terus berperang dengan Tanah Kebangkitan selama ini?
Serangan tiba-tiba tadi bahkan tak terdeteksi gelombang energinya!
Karena tidak ada fluktuasi energi besar, mereka tak tahu level penyerangnya. Tapi Raja Monster Tanduk Emas level delapan itu Golden Body-nya ditembus, hampir kepalanya terpenggal—pasti bukan sembarang level delapan!
Ada penguasa realm raja yang bersembunyi!
Jika penguasa realm raja bisa muncul di Kota Kayu Ajaib tanpa ketahuan, pasti ada bantuan Kayu Ajaib menyembunyikannya!
Mungkinkah Kayu Ajaib membantu pejuang Tanah Kebangkitan bersembunyi?
"Ataukah ada rahasia memalukan yang tidak mereka ketahui?"
Saat ini, tak ada manusia atau monster yang menyadari mata Jiao yang besar memancarkan ekspresi terkejut - Koki ternyata ada di sini?
Tapi... benar-benar lemah!
Andai saja aku tidak melepas semua pertahanan seketika... bahkan tusukan pun tak bisa masuk.
……
Jiao terkejut, sementara Fang Ping yang telah menyusup ke dalam tambang justru merasakan getir di hati!
Sungguh berbahaya!
Selain itu, Jiao benar-benar licik! Begitu pedang pendek muncul, si itu langsung melepas pertahanannya sendiri, bahkan kepalanya yang babatan berdarah-darah... Fang Ping merasa dirinya tak punya kemampuan sehebat itu, pasti ulah si itu sendiri!
"Kalau benar-benar memenggal kepalamu, baru kau puas ya!"
Dalam hati menggerutu, Fang Ping dengan hati-hati bergerak maju sambil menyimpan pedang pendek ke ruang penyimpanan.
Di luar, situasi sudah kacau balau.
Pohon Monster merasakan aura batang utamanya, langsung melesat ke udara dan menerjang ke sini.
Dua Raja Monster marah total karena Jiao hampir dieksekusi, tak peduli lagi penjelasan pihak lawan. Saat ini mereka sudah bertarung dengan Wali Kota Pintu Langit.
Ini juga terkait Jiao. Makhluk ini mundur dengan ekspresi tersakiti hingga puncak, menunjukkan sikap balas dendam mati-matian. Langsung menerobos ke Wali Kota Pintu Langit, tubuhnya meledak-ledak ditimpuk tapi tetap tak mau mundur.
Pada titik ini, dua Raja Monster pun tak bisa lagi membiarkan.
“Membawa Raja Monster Tanduk Emas untuk menuntut keadilan, namun nyaris Raja Monster Tanduk Emas dieksekusi di depan mata mereka. Ini merupakan penghinaan terbesar!”
Mengenai orang yang menyerang Raja Monster Tanduk Emas tiba-tiba menghilang, dua Raja Monster yakin Kayu Ajaib membantu menyembunyikan aura pihak lawan. Bisa jadi ingin menahan mereka.
Dengan kewaspadaan tambahan, dua monster ini juga tak berniat mencari.
Ditambah orang misterius dalam bayangan, Kota Kayu Ajaib memiliki tiga penguasa Realm Raja. Mungkin perlu meminta bantuan!
Wali Kota Pintu Langit ingin mencari. Saat ini, frustasinya memuncak. Ingin segera menangkap si pembunuh untuk membersihkan namanya.
Tapi terlibat perkelahian dengan Jiao. Pihak lawan bertarung sampai mati dan tak mau mundur. Dua Raja Monster juga tak mau dengar penjelasan, mulai mengerahkan seluruh tenaga untuk serangan brutal.
Kekuatannya memang sedikit di bawah dua Raja Monster ini. Kini tak sanggup lagi membela diri.
“Siapa sebenarnya?!”
Wali Kota Pintu Langit murka tapi juga bingung.
Mengapa tiba-tiba muncul pejuang kuat lain di dalam kota?
Hampir membunuh Raja Monster Tanduk Emas level delapan dengan satu jurus. Pasti petarung kelas atas. Dari mana asalnya?
Juga, senjata yang tiba-tiba muncul tadi jelas mengandung aura Kayu Suci. Mungkin terkait dengan batang utama Kayu Suci yang terpotong tiga tahun lalu.
Tiga tahun lalu saat penyusup masuk kota, saat itu dia tidak berada di lokasi. Baru tahu kemudian itu serangan pejuang Tanah Kebangkitan.
Tapi kini, bahkan dia mulai meragukan: Benarkah batang utama Kayu Suci dipotong pejuang Tanah Kebangkitan?
Hubungannya dengan Kayu Suci hanya kerja sama, bukan penyatuan total.
“Dewa Kayu... apakah menyembunyikan sesuatu?”
Saat ini, Wali Kota Pintu Langit merasa dirinya terjebak dalam perangkap dan kegelapan yang sangat besar!
Bagaimana ini bisa terjadi?
“Kota Yaokui?”
“Ataukah Dewa Kayu memiliki agenda sendiri?”
“Kerugian beruntun yang dialami Kota Kayu Ajaib, benarkah hanya kecelakaan?”
Sambil bertahan dari serangan dua Raja Monster, berbagai skema licik bermunculan dalam pikiran Wali Kota Pintu Langit.
Bahkan sempat terpikir tentang Zona Terlarang.
Hari ini jelas ada yang sedang menjebaknya, menghancurkan Kota Kayu Ajaib!
Tapi waktu terlalu singkat, ditambah belitan dua Raja Monster, mustahil baginya untuk konsentrasi.
Matanya berkilat sinar kemarahan. Melihat Dewa Kayu justru sibuk mencari pencuri tadi daripada membantunya, bangunan-bangunan kota runtuh berdebum, rakyat bergelimpangan.
Saat ini juga, Wali Kota Pintu Langit tak bisa menahan diri lagi!
Dipermalukan sampai segini, jika diam saja, besok akan ada yang merebut tahtanya!
Selama bertahun-tahun Kota Kayu Ajaib menyuplai Bibit Jenius ke Zona Terlarang, di sana pun dia punya jebakan.
Apakah ini mengganggu kepentingan pihak tertentu?
“Kalian yang memaksaku!”
Dalam hati mengaum rendah, Wali Kota meninggalkan warganya. Jika begini terus, nyawanya bisa terancam.
Rakyat mati? Tak masalah. Tinggalkan Kota Kayu Ajaib, pindah lokasi, dia tetap bisa menjadi Raja.
Pada saat ide-ide ini muncul, bayangan samar pohon besar di depan Wali Kota Pintu Langit tiba-tiba runtuh. Sekejap mata, senjata Dewa berbentuk kapak besar langsung direbut oleh Wali Kota Pintu Langit.
"Kagu!"
Wali Kota Pintu Langit menggebrak meja, kapak besar itu menyambar dengan dahsyat. Kehampaan bergetar, suara ledakan menggema ke seluruh jagad.
"Bruk!"
Dentuman keras menggema. Pada ekor buaya raksasa, tiba-tiba menyembur pilar darah emas raksasa!
Bayangan samar kapak besar menutupi langit dan bumi, semangat tempurnya mencapai puncak keperkasaan!
Kedua Raja Monster itu memancarkan sorot mata tak percaya, pohon raksasa di kejauhan pun bergetar halus. Mereka sama-sama lupa melanjutkan pencarian pencuri yang membawa bagian tubuhnya!
Raja Kayu... Ternyata berhasil mengkonsentrasikan Senjata Dewa yang digunakan pejuang Tanah Kebangkitan!
Petarung liang bumi sebenarnya juga menggunakan senjata, tapi bukan Senjata Dewa ala Tanah Kebangkitan ini!
Senjata Dewa membutuhkan inti jantung dan otak monster atau tanaman siluman. Ini tabu besar di liang bumi. Petarung liang bumi tidak mau mengambil risiko perang dengan monster dan tanaman siluman hanya untuk membuat senjata.
Ditambah keberadaan monster dan tanaman siluman penjaga - untuk level rendah sampai menengah tidak masalah, tapi monster dan tanaman siluman tingkat tinggi tidak boleh dibunuh sembarangan!
Ini melanggar keuntungan besar monster dan tanaman siluman!
Saat ini, sorot mata kedua Raja Monster berubah dari ketidakpercayaan menjadi kemarahan yang membara!
Raja Kayu pernah membunuh anggota suku monster tingkat tinggi!
"Apapun ras siluman dari daerah mana pun, mereka adalah saudara sebangsa, tapi sekarang telah berubah menjadi Senjata Dewa!"
"Tanah Kebangkitan dan liang bumi adalah musuh bebuyutan, pertempuran antar keduanya bisa dimaklumi. Zona Terlarang juga tak ingin terlibat. Sumber Senjata Dewa yang digunakan petarung Kebangkitan sebagian besar berasal dari zona pertempuran, termasuk beberapa monster dan tanaman siluman dari klan penjaga."
"Tapi Senjata Dewa Raja Kayu, tak peduli asalnya, itu adalah dosa!"
"Roarrr!"
"Roarrr!"
Dua aura mengintimidasi yang menembus langit dan bumi, seketika menyelimuti seluruh kota. Pada momen ini, ribuan manusia liang bumi tewas seketika.
Jiao yang tak diketahui kapan menghindar dari beberapa orang itu terlihat gentar, "Raja Kayu masih menyimpan ini?"
"Bukankah itu berarti... jika aku sembarangan melakukan invasi dan memicu kemarahannya, benar-benar akan segera dieksekusi?"
Jiao mulai ketakutan!
"Si bodah tak kenal takut." Sebelumnya melihat Raja Kayu dipukuli habis-habisan oleh Tanah Kebangkitan, ia tak takut padanya meski Raja Kayu juga Kasta Sembilan.
Tapi sekarang... Kepala besar Jiao gemetar ketakutan. Untung ada dua Raja Zona Terlarang yang masih berkutat di sini.
Jiao ketakutan, Raja Monster mengamuk, pohon siluman ragu-ragu, sementara Wali Kota Pintu Langit menyipitkan mata dingin.
"Kali ini, aku benar-benar dapat masalah!"
"Semoga Zona Terlarang segera mengirim bala bantuan!"
"Bagaimanapun, lewati hambatan ini dulu."
Melihat dua Raja Monster yang penuh amarah kembali menyerangnya, Wali Kota Pintu Langit juga tidak menunjukkan belas kasihan. Dengan teriakan keras, kapak besarnya membelah langit dan bumi, seluruh kota luar Pintu Langit runtuh sepenuhnya!
Tembok kota di sekelilingnya juga ambruk dengan gemuruh. Di bawah serangan gabungan dua Raja Monster, mereka justru terlempar oleh satu tebasan kapak!
