Di udara, beberapa Kasta Sembilan sudah mulai bertarung mematikan, pertempuran berlangsung dahsyat.
Gelombang energi kuat bahkan bisa dirasakan dengan jelas dari jarak ratusan li saat ini.
……
Kota Harapan.
Huang Jing telah kembali ke dalam kota, wajahnya dipenuhi kecemasan!
Mereka benar-benar bertarung!
Namun saat ini, ia tak tahu apakah harus senang atau khawatir.
Kali ini masuk ke liang bumi, perasaannya seperti naik roller coaster, naik turun tak menentu, sungguh menegangkan.
Fang Ping, mampukah membersihkan kecurigaan dari manusia?
Antara manusia dan kota-kota liang bumi tidak ada masalah. Bahkan jika Fang Ping langsung menyerbu kota liang bumi, itu adalah kemampuannya.
Huang Jing terutama khawatir akan menarik monster ke sini.
Monster kuat dan manusia jarang terlibat pertempuran.
Utamanya hanya para penjaga monster dan tanaman siluman. Monster dari tempat seperti Hutan Ratusan Binatang tidak melakukan kontak dengan manusia.
Jika hal ini salah penanganan, mungkin akan menambah musuh monster bagi liang bumi Shanghai.
Masalah ini pun tak bisa ia ungkapkan.
Jika sampai tersebar... mungkin akan membawa masalah bagi Universitas Bela Diri Kota Iblis.
"Kecuali, jika bisa diselesaikan dengan baik, pihak monster liang bumi tidak terkait dengan manusia."
Saat Huang Jing dilanda kekhawatiran, Tian Mu di sampingnya tiba-tiba bertanya: "Lao Huang, bagaimana dengan Fang Ping dan Qin Fengqing?"
Huang Jing menjawab tanpa ekspresi: "Masih berlatih di luar."
Tian Mu mengangguk, lalu melanjutkan: "Dua nak ini jangan sampai berkeliaran. Situasi liang bumi sekarang berubah tak terduga, siapa yang tahu apakah Pertempuran besar akan terjadi. Aduh, masa-masa sulit!"
Tian Mu menghela nafas, sementara Master Fan berambut putih salju berkata berat: "Kota Pintu Langit... ada yang aneh!"
"Ya?"
"Aku merasakan, Wali Kota Pintu Langit sedang bertarung dengan dua Raja Monster..."
Master Fan berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan suara tegas: "Satu lawan dua!"
"Bagaimana mungkin?"
Yang hadir terkejut!
Wali Kota Pintu Langit, di mata banyak orang, adalah Kasta Sembilan paling lemah, sampah belaka. Dulu gagal membunuh Wu Kuishan yang masih level tujuh meski sudah Kasta Sembilan.
Bertahun-tahun ini, Master Fan kerap bertarung dengannya, hampir selalu menekan pihak lawan.
Kalau bukan karena pertimbangan tertentu dan ketidakmampuan melancarkan jurus pamungkas, pasti sudah dipotong habis.
Tapi sekarang, Master Fan malah bilang Wali Kota Pintu Langit melawan dua Raja Monster sekaligus!
Kekuatan petarung monster liang bumi memang sangat dahsyat.
Dalam tingkatan yang sama, master manusia bertarung dengan mereka kemungkinan menang hanya 50-50.
Padahal sebenarnya master manusia umumnya sedikit lebih kuat dibanding petarung liang bumi.
Master Fan menegaskan: "Benar satu lawan dua, dan bahkan belum terdesak!"
Saat itu, Master Fan menoleh ke belakang. Seketika, sebuah siluet melesat mendekat. Seorang pria paruh baya berwajah dingin berdiri tegak di kehampaan, berkata dengan suara berat: "Aura Senjata Dewa! Wali Kota Pintu Langit menggunakan Senjata Dewa!"
Melihat pendatang baru, kecuali Master Fan, yang lain segera sedikit membungkuk: "Penjaga Wilayah!"
Yang datang bukan Wu Chuan, melainkan Penjaga Wilayah Barat Zhang Weiyu.
Empat Penjaga Wilayah Tiongkok: Penjaga Wilayah Timur dan Utara menempati peringkat 3-4 dalam klasifikasi nasional, masuk 20 besar daftar Kasta Sembilan global—tokoh puncak sejati Kasta Sembilan!
Peringkat kelima adalah Menteri Departemen Penyidikan, peringkat 14 global.
Keenam, Penjaga Wilayah Barat Zhang Weiyu, peringkat 18 global.
Dibanding Zhao Xingwu (peringkat 48), Zhang Weiyu jauh lebih tinggi. Adapun Wu Chuan dari Empat Penjaga Wilayah, peringkat 98—tak perlu disebutkan.
Peringkat Zhang Weiyu yang masuk 20 besar global tentu menunjukkan kekuatan mumpuni, jauh melebihi Master Fan.
Memandang Kota Pintu Langit di kejauhan, ekspresi Zhang Weiyu tetap tenang: Kali ini, hanya dia satu-satunya cultivator Kasta Sembilan Tiongkok yang datang membantu.
Namun Zhang Weiyu tak gentar. Setelah mengamati sejenak, ia membuka mulut: "Ini Senjata Dewa kelas premium—Senjata Dewa Kasta Sembilan. Sangat menarik bagaimana dia menyembunyikannya... Yang kutunggu: Siapa yang mengajarinya proses pengentalan energi senjata suci?"
Seketika, yang hadir tersadar akan sesuatu, wajah mereka berubah pucat!
"Apakah teknik ini eksklusif untuknya saja, atau sudah dikuasai semua petarung liang bumi?"
Zhang Weiyu berkata dengan nada bermain-main: "Jangan tegang, belum tentu ada masalah dengan orang kita. Sebenarnya... selama ini kami bahkan sengaja membocorkan metode konsentrasi. Aku hanya ingin tahu, apakah ini hanya diketahui di wilayah selatan ketujuh, atau metode ini berasal dari Zona Terlarang?"
Kalau cuma dia sendiri yang punya, itu tidak menarik.
Begitu Zona Terlarang mulai aktif menyebarkan ke luar... baru itu yang menarik!"
Mendengar ini, Master Fan di sampingnya mengerutkan alis: "Maksudmu..."
"Benar. Jika benar ini ulah Zona Terlarang, maka ada banyak rahasia tersembunyi. Membantai monster liang bumi dan tanaman siluman? Tidak takut memicu pemberontakan ras siluman?"
Zhang Weiyu tiba-tiba mengubah topik, tersenyum dingin: "Ini kekacauan internal wilayah selatan ketujuh, tidak ada hubungannya dengan kita. Belum saatnya perang besar!"
Begitu dia selesai bicara, Huang Jing di sebelahnya tampak gelisah.
Zhang Weiyu meliriknya. Huang Jing segera berkata: "Aku takut Kota Harapan kita akan terkena imbas..."
Zhang Weiyu menjawab datar: "Mereka tidak perlu diperhatikan. Selama Raja Tertinggi tidak turun, mereka tidak bisa membuat gelombang! Kalau benar-benar mengganggu Kota Harapan, singkirkan beberapa Kasta Sembilan mereka, pasti langsung diam!"
Ucapan Zhang Weiyu sangat arogan, tapi yang hadir masih belum sepenuhnya yakin.
Penjaga Wilayah Barat memang kuat, tapi itu dalam pertarungan satu lawan satu. Saat ini, dengan begitu banyak Kasta Sembilan, berapa banyak yang bisa dibunuhnya sekalipun bisa mengalahkan mereka?
Seolah membaca pikiran mereka, Zhang Weiyu tersenyum: "Tenang saja. Menteri Selatan sedang dalam perjalanan ke sini. Dengan kerja sama kami, selama Raja Tertinggi tidak turun, tidak perlu khawatir!"
Nanyun Yue, Menteri Departemen Penyidikan, manusia terkuat di Tiongkok di bawah Raja Tertinggi!
"Juga satu-satunya Pejuang perempuan Kasta Sembilan yang masuk 10 besar Tiongkok, kekuatannya sedikit lebih unggul dari Zhang Weiyu."
Dengan kerja sama dua Pejuang terkuat ini, meski situasi saat ini intens, belum sampai pada tingkat yang tidak bisa dilawan.
Pejuang Kasta Sembilan, mereka memang belum setara, tapi jarak keduanya dengan level itu tidak jauh. Dengan kerja sama, bahkan bisa memusnahkan beberapa kota dengan mudah.
Mendengar kabar Menteri Selatan juga akan datang, yang hadir akhirnya legah.
Meski total baru tiga Kasta Sembilan termasuk Menteri Selatan, tapi dua Pejuang Kasta Sembilan terkuat di bawah Kasta Sembilan Tiongkok sudah datang, jadi tidak perlu terlalu takut.
Sambil tersadar, Huang Jing teringat sesuatu dan buru-buru bertanya: "Penjaga Zhang, apakah Wali Kota Pintu Langit punya Senjata Dewa?"
Ini masalah besar!
"Ya."
Ekspresi Huang Jing berubah total!
Wali Kota Pintu Langit punya Senjata Dewa!
Itu pun Senjata Dewa Kasta Sembilan!
Lao Wu masih ingin menyembunyikan kekuatan sebenarnya dan menembus Kasta Sembilan untuk menyingkirkan pihak lawan...
Untung lawan membuka kedok lebih awal. Kalo nggak, Wu Kuishan benar-benar akan pergi dengan niat membunuh. Tanpa persiapan khusus, mungkin akan kehilangan nyawa.
Sekalipun Wali Kota Pintu Langit lemah, dia sudah di Kasta Sembilan bertahun-tahun.
Apalagi, benarkah dia lemah?
Mungkinkah pihak lawan terus menyembunyikan kekuatan sebenarnya?
Atau sengaja hanya pura-pura bertempur?
Kini dengan munculnya Senjata Dewa Kasta Sembilan, Huang Jing menyadari beberapa hal benar-benar di luar bayangannya.
Kali ini, tanpa kesalahan Fang Ping yang tak sengaja memicu perselisihan internal kedua belah pihak, Universitas Bela Diri Kota Iblis mungkin akan menelan kerugian besar!
Saat ini, Huang Jing tidak lagi memikirkan apakah Fang Ping akan memicu perang antara manusia dan monster liang bumi.
Masalah ini akan ada kegaduhan besar.
Bahkan jika pihak monster menyadari campur tangan manusia, tapi Wali Kota Pintu Langit menciptakan Senjata Dewa, hal ini akan menjadi bahan perdebatan panjang, kedua belah pihak akan berlarut-larut.
Saat ini, monster mungkin tidak akan peduli dengan matinya satu monster level delapan.
Dibandingkan ini, yang lebih penting adalah petarung liang bumi sedang memusatkan energi untuk menciptakan Senjata Dewa.
Perlu diketahui, wilayah selatan ketujuh memiliki 13 wali kota kuat. Jika masing-masing menciptakan satu Senjata Dewa Kasta Sembilan, itu berarti minimal harus mengeksekusi 13 tanaman siluman dan monster kasta sembilan.
Dibandingkan dengan manusia yang menyabotase dan membunuh satu monster level delapan, apa artinya itu?
Raja Tanah Terlarang lebih memperhatikan nasibnya sendiri!
Mereka sendiri adalah Kasta Sembilan!
Jika satu bisa dibunuh diam-diam hari ini, siapa yang tahu mungkin giliran mereka berikutnya?
"Si nak ini... benar-benar membuat kehebohan besar kali ini..."
Huang Jing bergumam dalam hati, sejauh ini situasi tampak berkembang ke arah yang baik.
Memaksa Wali Kota Pintu Langit membuka kedok Senjata Dewa tidak hanya mencegah Wu Kuishan gagal, tapi juga memicu kekacauan internal liang bumi - ini hal positif.
Sekarang, satu-satunya kekhawatiran adalah: Bisakah Fang Ping pulang hidup-hidup?
Pertempuran di Kota Pintu Langit begitu sengit, sedikit kesalahan bisa membuatnya kehilangan nyawa.
……
Kota Pintu Langit.
Saat ini kedua belah pihak benar-benar mempertaruhkan sifat panas!
Dua Raja Monster sedang bertarung hidup mati, sementara Wali Kota Pintu Langit dengan sorot mata dingin melawan dengan seluruh tenaga!
Kayu Ajaib tidak ikut bertarung, juga tidak terus mencari Fang Ping, melainkan sedang menjaga kota.
Tiga Kasta Sembilan tak peduli apapun, sedang dalam pertempuran kacau. Jika terus begini, kota akan hancur!
Di sini masih ada jutaan penduduk kota. Dibandingkan Raja Kayu, tempat ini lebih merupakan sarang Kayu Ajaib. Para penduduk ini juga merupakan rakyatnya.
Cabang dan akar Kayu Ajaib merambat ke segala arah. Di jalur menuju kota dalam, dibangun benteng alam berenergi kosmik. Tubuh Kayu Ajaib sendiri bergoyang di kehampaan, menahan gelombang kejut yang mencoba masuk ke kota dalam.
Kota luar hancur masih bisa ditolerir, tapi jika kota dalam hancur, intisari Kota Kayu Ajaib akan habis terkuras.
Sudah sampai tahap ini, Jiao tak lagi khawatir kedua pihak akan berdamai.
Sejak Senjata Dewa Raja Kayu muncul, Jiao merasa takut sekaligus lega.
Saat ini, apapun yang dilakukan Raja Kayu, Hutan Ratusan Binatang tak akan tinggal diam! Termasuk beberapa tanah terlarang lainnya juga pasti akan bertindak!
Memanfaatkan waktu pertarungan beberapa petarung kuat, Jiao perlahan mundur.
Selanjutnya, siluet Jiao menghilang dari tempat semula.
Beberapa saat kemudian, di sisi lain Kota Kayu Ajaib, Jiao muncul tanpa suara di permukaan tanah.
Beberapa petarung yang melihatnya langsung panik. Sebelum sempat berbicara, mereka sudah mati digetarkan kemampuan spiritual Jiao, menjadi lumpur!
Raja Kayu sedang bertempur besar, si kayu bodoh menjaga kota, sementara petarung level tujuh-delapan lainnya berjaga di area luar.
Sebagai Jenderal Level Delapan ini, apa lagi yang perlu ditakutkan?
Mata Air Kehidupan ada di dalam tubuh kayu bodoh, ini sulit direbut, tapi bijih kehidupan... Kayu bodoh tidak bisa membawanya pergi kan?
Lebih baik telan dulu semua bijih ini!
Sudah sampai titik ini, bahkan jika nanti kedua pihak berdamai, setelah ditelan ya sudah, masa tanah terlarang akan memaksaku memuntahkannya?
……
Jiao, masuk ke kota dari arah lain.
Sementara Fang Ping, tidak berani bergerak, bersembunyi dengan hati-hati di terowongan tambang.
Sebenarnya dia juga ingin menggali sedikit bijih, tapi saat ini masih banyak petarung yang berjaga-jaga di sekitar tambang. Meski pertempuran di luar mengguncang langit dan bumi, para pejuang ini belum pergi.
Terutama setelah Kayu Ajaib pergi, masih ada satu petarung level tujuh yang menjaga tempat ini.
Ini adalah akar Kota Kayu Ajaib, tidak akan ditinggalkan kecuali dalam keadaan darurat.
Fang Ping takut muncul terutama karena khawatir jika bertarung akan menimbulkan kegaduhan dan menarik perhatian.
Para petarung level sembilan di luar, jika menyadari ledakan pertempuran di sini, mungkin akan menghentikan perang.
Susah payah membuat kedua pihak bertempur, saat ini Fang Ping tidak boleh kehilangan yang besar karena hal kecil. Bijih energi memang hal kecil sekarang, yang penting beberapa level sembilan harus gugur!
Saat Fang Ping bersembunyi dengan hati-hati, tiba-tiba terdengar suara getaran lembut dari kejauhan.
Beberapa saat kemudian, wajah Fang Ping terlihat kosong!
Makhluk ini... Kenapa ada di sini?
Bukannya dia sedang bertarung dengan orang Kota Pintu Langit di luar kota?
Mengapa bisa begini!
Monster sialan ini, sampai kapan tetap disebut monster?
Ia memicu pertempuran besar antar dua wilayah, namun dengan santai masuk ke area tambang. Di luar, beberapa Kasta Sembilan masih berpekik perang!
Fang Ping membeku total. Di terowongan tambang yang jauh, Jiao tidak mempertahankan Golden Body-nya, juga tak ada pancaran emas. Baju luar kusam membuatnya kehilangan aura strategi superior, malah terlihat lebih mesum.
Makhluk ini menggerakkan kepalanya yang besar ke sana kemari. Entah melihat manusia atau batu energi, tanpa basa-basi langsung membuka mulut dan menelan.
Setelah menelan, ia tampak agak meremehkan. Awalnya langsung menelan manusia, kemudian memilih untuk tidak menelan manusia lagi melainkan menghancurkan energi mereka.
Orang-orang yang ditelannya pun dimuntahkan kembali, jelas-jelas menganggap mereka terlalu kotor atau rasanya tidak enak.
Setelah beberapa kali menelan, Jiao melanjutkan perjalanannya menyusuri terowongan tambang. Ia belum menemukan inti area tambang.
Tapi merasakan energi memang kemampuan utama monster liang bumi. Ia sudah mendeteksi posisi inti area tambang dan sedang menuju ke sana.
Saat berjalan, Jiao tiba-tiba menoleh ke belakang.
Di dalam terowongan, Fang Ping menyembunyikan diri sendiri dengan sangat rapat!
Meski sudah beberapa kali bekerja sama dengan Jiao dan si raksasa ini belum memakannya, Fang Ping tidak merasa ada keselarasan antara manusia dan monster. Arwah mana yang tahu apakah dirinya akan ditelan hidup-hidup di detik berikutnya.
Kalau bisa tidak bertemu, lebih baik jangan bertemu.
Jiao melirik penuh kecurigaan ke belakang, tak berlama-lama di tempat. Dengan cepat, ia melangkah gesit menuju terowongan tambang lainnya.
Fang Ping menunggu sebentar setelahnya, lalu keluar juga. Di pipinya terlihat pergolakan batin, kemudian dengan menggigit gigi, dia memutuskan untuk pergi sendiri!
Makhluk besar ini mungkin bisa dijadikan tukang pukul, membantu menyudutkan kesalahan padanya!
Di area inti tambang, pasti terdapat banyak batu energi, itupun yang level tinggi!
Yang kemurnian 100% pun belum tentu tidak ada.
Jika benar-benar bisa menggali beberapa, barulah itu keuntungan besar sebenarnya.
Fang Ping dengan hati-hati mengikuti Jiao dari belakang. Di depan, sesekali terdengar getaran lemah - Jiao sedang menghabisi targetnya.
Makhluk ini adalah monster liang bumi level delapan. Meski beberapa kali terluka, baru saja menelan monster level delapan lain sehingga materi abadinya cukup. Jangan terkecoh penampilannya yang mengenaskan, sebenarnya lukanya hampir pulih total.
Saat ini, para pejuang kuat sedang berada di luar. Pohon iblis pun telah meninggalkan tempat berakarnya, tak sempat mengurusnya.
Di area tambang, makhluk ini hampir seperti keberadaan tak terkalahkan.
Getaran terus berdatangan sesekali.
Sepanjang jalan, Fang Ping melihat banyak bangkai dan senjata-senjata.
Jiao tidak menghancurkan senjata-senjata ini - dia meremehkannya, juga tak punya kebiasaan memakan logam.
Walau diabaikan Jiao, Fang Ping tak peduli. Batu energi sudah habis ditelan si itu, bahkan yang level rendah pun tak luput. Di terowongan yang dilalui Fang Ping, energinya benar-benar bersih - si brengsek ini tak menyisakan sedikitpun.
Fang Ping mengumpulkan senjata, zirah, termasuk barang-barang lain seperti lencana.
Barang-barang ini tidak terlalu memakan tempat.
"Nanti kembali ke Universitas Bela Diri Kota Iblis, bikin museum pameran juga bagus. Banyak medali petarung tingkat menengah yang dia kumpulkan, Fang Ping belakangan ini sudah mengumpulkan setidaknya ratusan!"
"Sebagai petarung tingkat lima sendiri, sudah membunuh ratusan petarung tingkat menengah. Kalau kabar ini tersebar, ini akan jadi prestasi besar."
"Bahkan di komando militer, medali yang terkumpul ini jika diserahkan sebagai jasa perang, mungkin bisa mencapai pangkat jendral."
……
"Fang Ping mengikuti Jiao ke area tambang inti, di luar beberapa petarung Kasta Sembilan sedang bertempur besar."
"Lebih jauh lagi, di luar Kota Pintu Langit."
"Hutan Raja Jiao."
"Di area yang dirusak Huang Jing sebelumnya, Qin Fengqing sedang menggila menggali sambil bergumam: 'Tidak mungkin kosong, monster liang bumi level delapan masa tidak menyimpan harta? Sekalipun miskin, pasti ada sisa-sisa...'"
"Ya, dia sedang menyergap sarang Jiao!"
"Hanya puluhan li di depannya, tiga petarung Kasta Sembilan sedang bertarung. Gelombang kejut pertempuran hampir menjalar ke sini."
"Tapi Qin Fengqing tidak mempermasalahkan, dirinya yang lemah ini tidak menarik perhatian."
"Dia sekarang sangat fokus pada sarang monster. Susah payah menunggu Jiao pergi. Kota Pintu Langit tidak bisa dia datangi - itu benar-benar cari mati. Tapi Hutan Raja Jiao masih bisa dimasuki."
"Hasilnya setelah menggila setengah hari, tidak menemukan apapun."
"'Ini tidak masuk akal!'"
"'Apa Fang Ping dan Lao Huang yang mengambil?'"
"'Tidak mungkin, mereka tidak menggali tanah...'"
"Qin Fengqing mengerutkan kening. Ada monster level delapan semiskin ini?"
"Dia tidak percaya!"
"Mengingat ini, Qin Fengqing terus menggila menggali. Kalau tidak sekarang, masa depan tidak akan ada kesempatan lagi."
Tiba-tiba, ekspresi Qin Fengqing berubah gembira. Ia mencengkeram senjata logam di tangannya sambil bergumam: "Ternyata ada! Sudah kuduga!"
Meski senjata ini tidak terlalu bagus, cuma sekadar paduan logam Level C, tapi lebih baik ada daripada tidak ada.
Jiao biasanya tidak menelan barang-barang seperti ini saat membunuh. Cukup membuat lubang sembarangan, lalu mengubur mayat kering beserta barang-barang lainnya.
Qin Fengqing langsung bersemangat, masih bergumam dalam hati: "Satu hari menyerbu dua sarang level delapan, siapa lagi yang bisa melakukannya selain aku?"
Tapi memikirkan Fang Ping, ekspresi Qin Fengqing berkerut, si itu pergi menyergap sarang Kasta Sembilan!
"Tunggu saja, Laozi cepat atau lambat juga akan menyergap sarang Kasta Sembilan!"
Qin Fengqing menetapkan tujuan kecil untuk diri sendiri, ngomong-ngomong... setiap kali ikut Fang Ping masuk liang bumi, selalu ada keuntungan tak terduga, Universitas Bela Diri Kota Iblis ini sebaiknya tetap dipertahankan atau tidak ya?
