Ruang rapat kecil Area Selatan.
Setelah mendengar penuturan Fang Ping, Pak Li bergumam: "Benar-benar ada hubungannya denganmu, nak!"
Fang Ping tersenyum pahit: "Aku juga tak menginginkannya."
Di samping, Luo Yichuan yang baru saja tiba menghela napas: "Pengalaman seumur hidup kita, mungkin tidak sepadat satu harimu."
Apa lagi yang dilakukan si brengsek ini kali ini?
Membunuh monster level tujuh, membunuh monster level delapan, memicu konfrontasi antara tanah terlarang dan kota benteng, menciptakan kekacauan sebesar ini.
Luo Yichuan melanjutkan: "Yang dikhawatirkan adalah jika benar-benar menjalar ke Kota Harapan, itu akan merepotkan. Rektor dan yang lain masih di bawah sana."
Pak Li menggelengkan kepala: "Ini tidak bisa dihindari, kita hanya bisa bertaruh bahwa masalah tidak akan terseret ke wilayah kita."
Tiba-tiba ekspresi Pak Li berubah: "Jika Lao Wu dan yang lain tidak bicara, begitu pertempuran besar benar-benar pecah, haruskah kita mempersiapkan sesuatu? Sebagian murid Universitas Bela Diri Kota Iblis perlu dievakuasi dari Shanghai."
"Dekan Li, ini..."
Luo Yichuan tampak ragu-ragu, sementara Fang Ping mengerutkan alis: "Guru, benarkah tidak ada Kasta Sembilan puncak yang mengawasi Shanghai?"
"Kemungkinan besar tidak ada."
Pak Li menghela napas: "Jika ada, Lao Wu dan yang lain seharusnya sudah ditarik kembali, hanya menyisakan beberapa Kasta Sembilan saja."
"Nanti kita bisa bertarung sambil mundur, mempersiapkan evakuasi."
"Jika mereka benar-benar menerobos keluar, dengan adanya Kasta Sembilan puncak, menghalangi mereka tidak akan menjadi masalah - bunuh saja para penyerbu yang lolos itu."
"Tapi kenyataannya, bahkan Lao Huang dan yang lain masih ditahan di sana. Ini menunjukkan kita tidak boleh membiarkan pihak lawan menerobos keluar. Mungkin Shanghai benar-benar tidak memiliki Kasta Sembilan puncak, atau ada misi lain yang membuat mereka tidak bisa mengirim personel saat ini."
"Di Tiongkok saat ini, hanya ada empat Kasta Sembilan puncak yang terlihat jelas."
"Masing-masing memiliki tugas penting sendiri-sendiri, belum tentu bisa dialihkan."
Fang Ping bersungut-sungut: "Sebaiknya jangan sampai kita terseret masalah. Menurutku, para master itu sengaja tinggal dengan tekad mati-matian. Kalau benar-benar terjadi masalah, aku yang akan kerepotan."
"Bahkan jika mereka celaka, itu tidak ada hubungannya denganmu. Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, ini di luar perkiraan siapa pun."
Fang Ping tersenyum pahit: "Bukan itu maksudku. Aku sudah berjanji pada mereka, satu orang mati, aku akan bunuh satu Kasta Sembilan puncak sebagai balas dendam. Kalau semuanya binasa, aku harus membunuh 18 orang. Guru, menurut Anda bisakah kulakukan?"
"Ehem-ehem!"
Pak Li terkejut. Benar-benar jago si nak ini berkoar.
Saat mereka berbincang, tiba-tiba pandangan mereka tertuju ke arah luar - ke ruang energi.
"Berhasil?"
Pak Li bergumam, lalu cepat-cepat berkata: "Ayo! Lü Fengrou sepertinya berhasil!"
Tanpa basa-basi, mereka segera bergegas keluar.
……
Ruang Energi.
Saat ini, di atas ruang energi terpampang fenomena spektakuler!
Banyak orang sudah berkumpul di luar.
Ketika Fang Ping dan rombongan tiba, mereka menyaksikan proses penampakan energi tersebut.
Jembatan alam berbentuk cincin perlahan muncul di udara, lalu pecah menjadi jembatan panjang.
Jembatan itu semakin membesar, hingga hampir menutupi langit.
Tiba-tiba, tiga pintu gerbang dengan aura samar muncul di atas jembatan, mendarat dengan gemuruh.
Fang Ping mengernyit: "Pos tol, ya?"
“Pak Li wajahnya muram, bagaimana kamu bisa memikirkan itu?”
Ini belum berakhir, tepat di saat ini, suara burung phoenix tiba-tiba bergema.
Di atas jembatan, seekor phoenix merah api tiba-tiba muncul.
Pak Li sedikit mengerutkan kening, sementara Fang Ping terheran-heran: “Apa ini?”
“Materialisasi kemampuan spiritual.”
“Materialisasi kemampuan spiritual?”
“Petarung level tujuh, saat kemampuan spiritual baru termaterialisasi, akan memanifestasikan sesuatu yang diinginkan. Tentu tidak bisa asal pilih, ini semacam obsesi.”
Petarung manusia memiliki beragam manifestasi, tapi umumnya berbentuk senjata.
Kalau aku, mungkin akan memanifestasikan Pedang Abadi.
Sedangkan petarung liang bumi memanifestasikan tanaman siluman penjaga atau monster, tapi bisa juga sesuatu yang lain.
Semakin kompleks materialisasinya, semakin sulit diwujudkan, namun daya hancurnya juga lebih besar.
Misalnya ada yang memanifestasikan gunung besar, bisa dianggap sebagai gunung sungguhan. Bayangkan daya hancurnya jika gunung itu jatuh.
Tapi yang tampak kuat dari luar tidak berguna. Kalo nggak, gunung sebesar apapun bisa kuhancurkan dengan satu pedang.
“Lü Fengrou... Aneh, untuk apa dia membuat phoenix?”
Pak Li bingung, apa gunanya benda ini?
Phoenix belum tentu lebih kuat dari senjata.
Sambil berpikir, Pak Li menambahkan: “Kukira dia akan memanifestasikan tinju raksasa, kok malah jadi begini?”
Saat mereka berbicara, ekspresi Pak Li tiba-tiba berubah.
Phoenix itu bukan materialisasi yang sempurna.
Pada saat ini, di depan phoenix muncul sebuah pohon besar yang sangat hidup.
"Pohon Pintu Langit?"
Fang Ping mengenalinya!
"Bukan, itu materialisasi Wali Kota Pintu Langit! Tapi sama saja dengan Pohon Pintu Langit."
Pak Li menjelaskan, adegan berikutnya kembali mengejutkannya - burung besar seperti phoenix tiba-tiba memancarkan warna merah darah seperti api, dan dalam sekejap membakar pohon itu.
Sesaat kemudian, pohon itu menghilang.
Pak Li berkata dengan tergetar: "Aduh, pantas saja dia tidak bisa menyatukan energi vital dan darah! Perempuan ini... obsesinya terlalu kuat."
Fang Ping bingung: "Guru, maksudnya apa?"
"Bodoh, ini sudah jadi gambar bergerak masih belum mengerti? Materialisasi biasa seperti benda mati yang sederhana, mudah dimaterialisasi. Dia membuat gambar rumit seperti ini jelas-jalsr ingin membunuh Wali Kota Pintu Langit."
Semakin kompleks materialisasinya, semakin sulit diwujudkan.
Materialisasi kemampuan spiritual sebenarnya terkait dengan kekuatan energi vital dan kekuatan spiritual yang dimiliki.
Meski sebelumnya energi vitalnya sempurna dan kemampuan spiritualnya kuat, tapi obsesinya terlalu dalam. Di otaknya hanya ada ide ini yang mengakar, penyatuan energi vital dan darah sebenarnya adalah proses pemadatan bentuk awal."
"Dia membuatnya begitu rumit, tentu sulit dipadatkan."
Pak Li terus menggelengkan kepala: "Wanita ya memang wanita, buat apa serumit ini? Lebih baik bikin tinju besar langsung menghancurkan, malah bikin burung untuk dibakar. Cari kerjaan."
Fang Ping juga merasa kesal, bukan pada Lü Fengrou, melainkan pada Lao Li.
"Guru... kegaduhan saat ini benar-benar ! Guruku baru level tujuh... Anda... level delapan palsu ini, tidak bisa disebut ."
"..."
, Fang Ping: "Kau tahu apa! Dia baru saja , belum bisa , baru sehingga tak bisa diri. Aku berbeda, sudah sepenuhnya milikku."
"Benarkah?"
Fang Ping menunjukkan , tak sepenuhnya percaya.
: "Lagipula saat di , kita sedang , mana mungkin aku membuat kegaduhan sebesar ini? Bukan tak bisa, tapi tak mau!"
Dalam hati, : Tunggu saat -ku, kau lihat nanti, pasti buat kegaduhan lebih besar dari Lü Fengrou!
Melihat hampir , Fang Ping memilih tak nya lagi.
Tapi yang bisa seheboh ini, Fang Ping tetap merasa .
Saat ini, proses belum berakhir.
Phoenix yang membakar mulai menari di atas , tiba-tiba salah satu dari , lalu phoenix itu terbang masuk.
Fang Ping penasaran, berkasa cuek: "Masuk ke untuk , bukan hal istimewa."
"Anda juga bisa?"
"!"
"Pak Li mengumpat, Laozi belum mencapai 1000Hz, mau cari manifestasi untuk diasah di mana."
Meski mengumpat, Pak Li bertanya lagi: "Tahu di mana Senjata Dewa disembunyikan?"
"Tiga pintu Jiao?"
"Benar."
Pak Li mengangguk: "Tiga pintu Jiao, saat mencapai level tujuh sebenarnya bisa dibuka. Tidak seperti level enam yang harus ditutup kembali setelah dibuka. Di atas level tujuh, bisa dibuka bebas."
"Di balik tiga pintu Jiao tersimpan kekuatan dan energi yang dahsyat."
"Bisa untuk mengasah kemampuan spiritual maupun Senjata Dewa."
"Kita tidak punya metode khusus untuk spiritual. Mungkin spiritual memang tak bisa dikhususkan. Level enam mengandalkan penyatuan energi vital dan darah, sedangkan di atas level tujuh bisa menggunakan tiga pintu Jiao untuk pengasahan."
"Tentu, jembatan alam sebenarnya juga penting. Barusan kau sadar?"
"Apa?"
"Idiot! Tiga pintu Jiao berada di atas jembatan alam. Jadi yang kekuatannya besar, jembatan alamnya sendiri harus kuat. Kalo nggak, jembatan alam takkan bisa menahan berat tiga pintu Jiao, maka takkan bisa menyatu..."
"Seribet itu?"
Fang Ping masih bingung, lalu bertanya: "Kalau manifestasinya rumit, katanya daya hancurnya besar. Seberapa besar?"
"Lihat situasinya, sebenarnya juga terkait kuat-lemahnya spiritual itu sendiri. Tentu semakin rumit artinya spiritual semakin kuat. Lü Fengrou mungkin sedikit di atas 1000Hz, kalo nggak takkan bisa termanifestasi."
"Oh."
Fang Ping berkata sambil merenung: "Semakin rumit semakin kuat? Kalau gitu, bagaimana kalau kubuat gunung besar? Tunggu, gunung tidak cukup kuat. Atau kubuat model Alam Semesta?"
Lao Li menyeringai: "Sudahlah! Intinya begini: Bukan soal kau membuat sesuatu yang baru lalu jadi lebih kuat. Tapi tingkat kerumitan dan kepadatannya. Kalau aku gambar lingkaran asal-asalan dan bilang itu Alam Semesta yang bisa meledakkan liang bumi, kau percaya?"
"Begitu ya?"
Lao Li tersenyum menambahkan: "Dan kadang ini tidak terkendali. Apa yang paling kau pikirkan dalam hati, semakin dalam, mungkin itu yang muncul."
"Rektor Nanwu pernah kau temui?"
Fang Ping mengangguk.
Suara Lao Li melunak: "Manifestasinya adalah lambang universitas Nanwu. Beliau terus mencoba melengkapinya jadi kampus Nanwu utuh, tapi gagal karena terlalu rumit. Padahal kekuatannya tidak lemah, sayang sekali."
Sayangnya, sebelum selesai beliau sudah gugur di liang bumi.
"Kalau Rektor Wu kita?"
"Seekor ular."
"Hah?"
"Raja Ular memanifestasikan ular, wajar saja."
Wajah Fang Ping bingung, melanjutkan: "Wakil Rektor Huang?"
"Barang sampah itu terlalu sederhana, cuma golok."
"Bukannya Bapak juga ingin memanifestasikan Pedang Abadi?"
Lao Li mengejek: "Kau tahu apa! Pedang Abadiku punya daya hancur dahsyat, bentuknya indah sempurna, sangat kompleks. Goloknya cuma seperti pisau buah, mana bisa dibandingkan?"
"Lao Liu?" Fang Ping tidak menghancurkan semangatnya, menurutnya Pedang Abadi itu tidak secantik yang dibayangkan.
“Sebilah pedang, itu juga pedang sampah……ehem, Liu Lao masih kecil, jangan bahas ini.”
Fang Ping mengangguk, di sampingnya Luo Yichuan wajah menghitam, bisakah kalian berdua menutup mulut?
Fang Ping bertanya lagi: “Lalu apa yang harus aku manifestasikan?”
“Anda? Mungkin yang Anda manifestasikan adalah keberanian anjing, keberanian anjing yang melampaui langit. Mau tambah satu kantong empedu lagi?”
Ekspresi Fang Ping gelap, dalam benaknya justru tidak memikirkan diri sendiri melainkan Fang Yuan.
Kalau Yuanbao kita yang bundar masuk level tujuh, apakah akan termanifestasi...Yuanbao emas raksasa?
Lalu memakai Yuanbao raksasa untuk menabrak orang?
Lukisan itu terlalu indah, Fang Ping tidak berani membayangkannya lagi.
Saat ini, breakthrough Lü Fengrou juga memasuki epilog.
Di atas Universitas Bela Diri Kota Iblis, terasa pula aura beberapa pejuang.
Lao Li tidak lagi menghiraukan Fang Ping, melainkan melesat ke langit untuk menemui mereka.
Mereka semua adalah master pejuang dari Shanghai.
Kegaduhan breakthrough Lü Fengrou cukup besar, mereka yang menyadarinya pun datang melihat situasi.
Fang Ping tidak ikut campur, ini urusan tingkat tinggi, dia tak mau ikut meriah.
Setelah menunggu sebentar, di pintu ruang energi Lü Fengrou muncul dengan wajah tenang.
Menengadah sebentar, beberapa siluet segera mendarat sambil berseru: “Selamat Dekan Lü.”
Lü Fengrou mengangguk halus tanpa ekspresi girang, berkata: “Tertunda bertahun-tahun, akhirnya breakthrough. Hari ini baru, tak akan menahan kalian semua. Nanti kita bicara lagi.”
“Beberapa master yang datang pun tidak sungkan, segera tersenyum lalu segera melayang pergi.
Begitu mereka pergi, Lü Fengrou melihat banyak orang berkumpul di luar, lalu berkata: "Bubar semua!"
Para murid belum sempat pergi, Fang Ping sudah berlari kecil sambil tersenyum lebar: "Selamat Guru memasuki gelar master! Universitas Bela Diri Kota Iblis kami bertambah satu master lagi, sungguh patut dirayakan! Hari ini seluruh kampus merayakan, semua murid bisa dapat 1 gram batu energi latihan gratis! Hitung di kreditku, aku yang traktir!"
Mendengar ini, Lü Fengrou langsung terdiam kaku.
Muridku ini... tidak gila, kan?
Hampir 7000 murid, 1 gram = 30 kredit, totalnya 210.000 kredit!
Apa dia tidak becanda?
Bukan cuma Lü Fengrou yang terpana, para murid pun ikut membeku.
Batu energi tingkat tinggi gratis 1 gram?
Meski bagi petarung level tiga & empat, 1 gram tidak banyak, tapi bagi petarung level satu atau dua, 30 kredit bukan jumlah kecil.
Itu pun untuk seluruh kampus!
Ini... benar-benar kaya raya!
Seketika, Area Selatan bergema sorak kegirangan, yang hadir berseru: "Selamat Dekan Lü mencapai gelar master!"
"Terima kasih Ketua!"
“……”
Kerumunan bersorak gembira, sementara beberapa mentor memandangi Fang Ping penuh harap: Tambahin dong!
Murid sudah dapat, kami bagaimana?
Fang Ping pura-pura tidak lihat. Mentor kan kuat-kuat, kalau dikasih sedikit tidak pantas, banyak-banyak... masa dikira uangnya nggak habis?
Meski punya 2 juta kredit, tetap harus hemat. Sumber daya jangan disia-siakan.
“Di sisi ini Lü Fengrou belum siuman, di sisi lain seorang botak besar tiba-tiba berlari mendekat, dengan ekspresi antusias berkata: "Dekan Lü, Anda luar biasa! Semoga hari ini mencapai level tujuh, besok level delapan, lusa Kasta Sembilan, setiap hari naik tingkat!""
Qin Fengqing berbicara cepat, antusiasme nya meluap-luap, pujian terus mengalir tak henti.
Lü Fengrou mengerutkan alis memandangnya. Qin Fengqing terkekeh canggung, menoleh memandang Fang Ping - "Aku sudah memuji begitu banyak, giliranmu bagi-bagi hadiah dong."
Fang Ping malas menghiraukannya. Lü Fengrou juga mengabaikannya, lalu bertanya ke Fang Ping: "Sejak kapan kamu punya kredit sebanyak ini?"
Sebelum Fang Ping sempat menjawab, dia lanjut: "Yang lain mana?"
Saat dia breaktrough, Wu Kuishan dan Huang Jing tidak datang - ini tidak normal.
"Rektor dan yang lain sudah turun ke liang bumi."
"Semuanya pergi?"
"Ya."
Lü Fengrou kembali mengerutkan kening. Setelah berjalan beberapa langkah, tiba-tiba berhenti lalu memutar kepala mengawasi Fang Ping: "Kamu sudah tingkat berapa?"
"Puncak tingkat lima."
Ekspresi Lü Fengrou berubah-ubah. Saat aku bertapa, kamu baru tahap awal tingkat lima kan?
Baru berapa hari ini!
"Hari ini tanggal berapa?"
Lü Fengrou tiba-tiba bertanya. Dia curiga ingatannya salah.
"8 Maret."
"8 Maret?" Lü Fengrou mengerutkan alis halus. "8 Maret tahun 10?"
Kali ini Fang Ping yang tertegun. Dengan hati-hati meliriknya - jangan-jangan Lü Fengrou jadi bodoh karena bertapa?
Tentu tahun 10, masa sudah tahun 11?
"Siap."
“Aku baru benar-benar bertapa di awal Januari, baru dua bulan……”
Dua bulan, dia keluar dari retret, Fang Ping dari tingkat lima fase awal sampai ke puncak!
Fang Ping berkata dengan tertawa: “Guru, tidak hanya itu, sebenarnya aku juga telah mengkondensasikan tulang emas, menempa setengah Golden Body, kemampuan spiritual mencapai 900 hertz……”
Ekspresi Lü Fengrou berubah-ubah, ia menepuk-nepuk bahu Fang Ping sambil mengangguk: “Bagus!”
Walau mulutnya bilang bagus, pukulannya tidak ringan.
Dia bahkan meragukan, jika dirinya bertapa beberapa hari lagi, apakah si nak ini akan mencapai tingkat enam, atau bahkan langsung level tujuh?
Hanya dua bulan, perasaan bahwa segalanya telah berubah terlalu pekat!
Lagi pula kenapa Fang Ping menjelaskan sedetail ini, takut aku tidak tahu kekuatanmu?
Melihat murid-muridnya yang lain mendekat, Lü Fengrou tiba-tiba merasakan kesedihan samar.
Untung aku berhasil!
Selain Zhao Xuemei yang paling lemah, yang lain sudah mencapai kasta empat.
Bahkan Zhao Xuemei... sudah sampai tahap tinggi kasta tiga.
Sekarang latihan semudah ini?
Sebelum sempat merenung, Lao Li juga menghampiri sambil tersenyum: “Fengrou, selamat!”
“Ya.”
Lü Fengrou melirik Lao Li, akhirnya lega dan berkata datar: “Kemampuan spiritual belum termanifestasi?”
Akhirnya menemukan satu yang perkembangannya biasa, walau si tua ini kemampuan spiritualnya sudah 700-800 hertz.
Lao Li tersendat, “Aku tidak mengganggumu kan? Kenapa kau menusuk hatiku?”
Karena Lü Fengrou aktif menusuk jantungnya, dia pun tak segan berseru sambil tersenyum sumringah: "Tak usah buru-buru. Ngomong-ngomong, si Fang Ping ini sudah memberikan Lao Huang sebilah Senjata Dewa. Sekarang Lao Huang jadi sombong. Selain itu, Fang Ping bilang next time akan mengambilkan saya Senjata Dewa level delapan. Fengrou, kamu mau juga?"
Ekspresi Lü Fengrou berubah-ubah, sementara Fang Ping di sampingnya hampir melotot membunuh Pak Li. Orang tua ini benar-benar penipu ulung!
Lagipula, kapan saya pernah bilang akan mengambilkanmu Senjata Dewa level delapan?
Melihat pertanda ledakan emosi dari Lü Fengrou, Fang Ping segera menyela: "Guru, saat saya turun ke liang bumi kali ini, saya sudah meledakkan Kota Pintu Langit untuk Anda, membunuh dua komandan level tujuh, mengeksekusi puluhan ribu petarung Lapisan Pintu Langit, bahkan memancing Wali Kota Pintu Langit terkepung oleh dua Raja Monster. Meski tidak terbunuh, setidaknya dia sudah mendapat pelajaran!"
Ekspresi Lü Fengrou sedikit berubah, penuh keraguan: "Benarkah?"
"Tentu! Sama sekali tidak berbohong!"
Fang Ping bersumpah dengan yakin. Lü Fengrou menoleh ke Pak Li yang hanya mencibir: "Dia cuma omong doang. Tapi kejadiannya memang benar, meski tidak ada hubungannya dengan dia..."
"Ah, omongan macam apa itu! Semua itu hasil usahaku. Tanpa aku, mana mungkin terjadi!" Fang Ping langsung mengklaim prestasi. Saat ini 100% harus diakui sebagai karyanya.
Ekspresi Lü Fengrou tiba-tiba melunak. Dengan lembut dia mengusap kepala Fang Ping, keibuan yang berlebihan: "Kamu pasti sangat menderita."
Fang Ping merinding sekujur tubuh. "Lao Lü, jangan seperti ini. Aku tidak tahan."
Yang lain juga gemetar ketakutan, Lü Fengrou yang lembut justru terlihat sangat mengerikan.
