Di luar ruang tamu.
Fang Ping mengantar para tamu keluar sambil menghela nafas: "Tak kusangka urusan akan berakhir seperti ini. Awalnya kupikir para senior datang dari jauh, ingin menjalankan kewajiban tuan rumah yang baik, bahkan sudah menyiapkan pesta malam..."
Mendengar ini, Jiang Chao penasaran: "Masih ada pesta?"
Li Fei di sampingnya berkata dengan muka masam: "Tutup mulut!"
Setelah berkata, ia menatap Fang Ping dengan senyum tipis: "Junior Fang tak perlu bersikap sopan. Kami semua petarung, buang saja formalitas duniawi ini."
Fang Ping lega. Bagus kalau dibatalkan, lagipula aku memang tak benar-benar mempersiapkannya.
Meski begitu, setelah ragu sejenak, Fang Ping akhirnya berbisik: "Perjanjian lima Senjata Dewa ini terlalu besar. Jika... para senior jangan salah paham. Maksudku, jika benar-benar kalah lima Senjata Dewa..."
Melihat ekspresi mereka yang mulai berubah, Fang Ping tiba-tiba berkata: "Jika Qin Fengqing benar-benar memenangkannya, akan kusuruh dia mengembalikannya pada kalian!"
"Apa maksudmu, Junior Fang?"
Zheng Nanqi berkata dingin: "Apapun hasilnya, apakah petarung tidak punya sedikit pun tanggung jawab?"
Li Fei juga menunjukkan ekspresi tidak senang, mengerutkan kening: "Niat baik Junior Fang kami pahami, tapi Anda terlalu meremehkan kami! Menang atau kalah kami bisa terima, mengembalikan hadiah? Apakah Junior Fang ingin kami menghancurkan harga diri keluarga kami?"
Su Zisu membujuk: "Fang Ping, tidak masalah, jangan terlalu dipikirkan. Kalaupun benar kalah, kita hanya kehilangan setengah Senjata Dewa... Bagaimanapun aku tidak keberatan."
Jiang Chao kini sudah tidak terlalu khawatir, berkata sambil tertawa: "Sebenarnya Senjata Dewa pun tidak terlalu berguna. Lagipula, Fang Ping, kau terlalu meremehkan kami? Kami mungkin kalah? Suruh si botak besar siapkan Buah Energi, lebih baik variasinya banyak, yang biasa-biasa tidak kumau."
“……”
Beberapa orang merasa Fang Ping jelas-jalu menghina mereka.
Kalah, malah menyuruh si botak besar mengembalikannya!
Mereka dianggap seperti apa!
Apalagi, para petarung tingkat enam menengah-tinggi seperti mereka mungkin kalah dari mahasiswa universitas bela diri ini?
Kalau sekarang menyetujui, nanti kalau menang, tidak enak juga mengambil barang si botak besar?
Mereka semua menolak tegas. Fang Ping tersenyum pahit: "Baiklah, ini aku yang berhati kecil mengukur perut pria baik."
Sambil berkata, Fang Ping sudah mengantar mereka ke dekat bus. Terakhir, Fang Ping berkata serius: "Kalau begitu, saya tunggu bimbingan senior-senior besok. Dalam pertarungan jalan pedang, memberikan seluruh tenaga adalah bentuk penghormatan tertinggi bagi petarung!"
"Karena itu, besok baik mahasiswa universitas bela diri kami maupun senior-senior sekalian, harapanku semua bisa memberikan seluruh tenaga!"
Sekalipun kita kalah dalam satu jurus, itu karena kemampuan tidak memadai! Fang Ping sama sekali tidak ingin kalian sengaja mengulur-ulur hanya karena tingkat bela diri kita rendah!"
Begitu kata-kata itu meluncur, Li Fei juga bersikap serius: "Pasti akan memberikan yang terbaik!"
Zheng Nanqi memandangnya dalam-dalam, suaranya berat: "Ayah pernah mengajariku, latih hati sebelum ilmu bela diri. Junior Fang tenang saja, jika benar bertarung, kami tidak akan meremehkan!"
Fang Ping diam saja. Tangan kanannya mengepal, melakukan hormat bela diri.
Begitu hormat bela diri dilakukan, kesepuluh anggota delegasi pertukaran serentak menegakkan sikap, termasuk Jiang Chao yang biasanya acuh tak acuh, ikut membalas hormat dengan khidmat.
Usai berhormat, wajah bulat Su Zisu tiba-tiba memerah, berseru girang: "Seru banget! Hormat bela diri! Dulu hanya saat Kakak Jiang dan lainnya pergi berperang, semua baru melakukan ini..."
Su Zisu semakin bersemangat. Bagi petarung, hormat bela diri adalah bentuk penghormatan, menganggapmu sebagai lawan sejati atau pahlawan.
Perlakuan seperti ini... benar-benar belum pernah mereka alami.
Yang lain diam saja, tapi dalam hati senang.
Bahkan Zheng Nanqi yang dingin, kini mengangguk halus ke Fang Ping, memancarkan senyum dipaksakan sebelum melangkah naik mobil.
Yang lain pun naik. Saat hendak pergi, Su Zisu menyembul dari jendela mobil sambil melambai: "Fang Ping, sampai jumpa besok!"
"Fang Ping, bilang ke si Botak Gede, besok pasti kubikin dia kapok! Lihat dia masih sombong atau tidak!" teriak Jiang Chao sambil menyembulkan kepala.
Fang Ping tersenyum lebar: "Pasti kusampaikan!"
Bus besar perlahan menjauh.
Beberapa saat kemudian, Menteri Wang yang tadi tidak ikut datang, menepuk-nepuk bahu Fang Ping sambil berdesah: "Hati kejam sekali ya!"
Fang Ping bingung, menoleh memandang Menteri Wang dengan wajah polos.
Melihat ekspresinya, Menteri Wang sampai meragukan arti hidup.
Kau... yakin tidak berpura-pura?
"Sudahlah, terserah kalian."
Menteri Wang menghela napas, setelah berpikir akhirnya berkata: "Beberapa anak ini dasarnya tidak jahat, hanya kurang pengalaman. Banyak hal yang sama sekali tidak mereka pahami. Kulihat mereka... sepertinya menganggapmu sebagai teman, Fang Ping. Jangan kau perlakukan mereka terlalu kejam."
Fang Ping tersenyum pahit: "Apa yang Menteri katakan, aku agak tidak mengerti. Aku juga menganggap mereka sebagai teman."
"Huh!"
Menteri Wang merasa perlu memperbarui pengetahuannya tentang Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis. "Kau membujuk orang sampai kamu sendiri percaya, tidakkah hatimu tersayat?"
Yang krusial... sekarang dia mulai meragukan, apakah ini ada hubungannya dengan Fang Ping?
Mungkinkah ini benar-benar direncanakan Qin Fengqing sendiri?
Tidak melanjutkan percakapan, Menteri Wang melayang ke udara, seketika menghilang di tempat.
Baru saja pergi, Pak Li dan Qin Fengqing beserta rombongan datang.
Qin Fengqing mengusap kepalanya yang botak, terkekeh: "Fang Ping, beberapa orang bodoh ini benar-benar mudah dibujuk! Dengan beberapa kalimatmu tadi, mereka sampai ingin menjadikanmu sahabat karib..."
Fang Ping wajah berkerut, membentak: "Siapa yang bodoh? Bodoh bagaimana? Cara bicaramu bagaimana? Tujuan kita adalah membujuk mereka, mengganggu mereka? Mereka juga tidak berbuat jahat, barang itu milik mereka sendiri, apa kau berniat merampasnya?
Kalau kita punya kemampuan, cari sendiri! Hasil leluhur mereka, apa hubungannya denganmu?
Qin Fengqing, sikapmu ini bermasalah! Melihat sumber daya berharga langsung ingin merebut, boleh ke manusia liang bumi, tapi tidak ke manusia biasa!
Kalau semua seperti kamu, pasti jadi kacau!"
Qin Fengqing terlihat bingung, situasi apa ini?
Tidak hanya Qin Fengqing yang bingung, Zhang Yu sama sekali tidak mengerti - apakah Fang Ping ini... hati nuraninya terbangun?
Fang Ping membentak beberapa saat, lalu mendesah: "Tapi dalam keadaan darurat perlu fleksibilitas. Saat ini Senjata Dewa tidak mereka gunakan, kita pinjam sementara. Semakin banyak musuh kita bunuh, itu juga kontribusi mereka. Medali jasa militer juga separuh milik mereka. Setelah mendapatkan Senjata Dewa, kita harus ingat kontribusi mereka."
Zhang Yu limbung diterpa angin, Jadi selama ini kukira nuranimu terbangun!
Qin Fengqing justru lega, tetap aroma khasnya. Tadinya kukira salah kenal orang.
Lao Li sudah terbiasa, tersenyum sumringah: "Nak, apa rencanamu? Juga, seberapa besar penguasaanmu?"
Fang Ping merenung: "Saat ini di Universitas Bela Diri Kota Iblis, guruku, Liu Lao, Guru Tang, semuanya butuh Senjata Dewa..."
Sorot mata berbahaya Lao Li mengawasinya, sambil tangannya mencubit kepala botak Qin Fengqing.
Qin Fengqing seolah pasrah, tidak bersuara, seolah yang dicubit bukan dirinya.
Fang Ping batuk kecil menahan tawa, "Tentu, Yang Mulia juga butuh Senjata Dewa. Tapi Senjata Dewa mereka tidak ada yang level delapan, level tujuh pun harus diterima.
Untuk Wakil Rektor Huang, lebih baik menggunakan bangkai monster liang bumi untuk membuat senjata yang cocok, jadi tidak perlu disiapkan khusus.
Jadi totalnya kita butuh empat Senjata Dewa."
Fang Ping merenung sejenak, "Senjata Dewa tidak berguna sebelum mencapai gelar master, hanya setara Golok Penenang Kekacauan-ku, bahkan lebih buruk. Jadi satu Senjata Dewa lain ingin kuhadiahkan ke Universitas Bela Diri Ibu Kota."
Lao Li mengangkat alis, "Kau ingin memanggil Li Hantong ke sini?"
Fang Ping mengangguk, "Jika Universitas Kota Iblis menguasai semua keuntungan, ini akan jadi urusan internal kita. Kementerian Pendidikan mungkin tidak sepenuhnya mendukung. Meski leluhur mereka belum tentu menuntut, untuk antisipasi, lebih baik libatkan Universitas Ibu Kota. Dua universitas terbaik ini mewakili kehendak Kementerian Pendidikan."
Lao Li tersenyum pahit, "Bisa saja... tapi sayang sekali..."
Saat mereka berdiskusi, Luo Yichuan kebingungan, "Kalian sudah mulai bagi-bagi Senjata Dewa?"
Pertarungan belum mulai!
Dua petarung tahap tinggi tingkat enam, tiga di tahap menengah!
Mereka bukan idiot, tapi petarung energi vital murni.
Orang-orang ini juga memiliki pengalaman tempur, senjata dan teknik tempur mereka termasuk kelas atas. Hanya saja pengalaman tempur mereka masih kurang dan darah pejuang mereka sedikit berkurang.
Berhadapan dengan petarung tingkat enam biasa, mereka belum tentu kalah.
Bahkan dengan mengandalkan keunggulan senjata dan teknik tempur, banyak petarung level enam mungkin bukan tandingan mereka.
Apalagi petarung tingkat enam dari kalangan rakyat jelata di liang bumi, sembilan dari sepuluh kasus pasti kalah dari mereka.
Tapi sekarang? Para bocah ini malah berdiskusi tentang cara membagi Senjata Dewa!
Sudah sombong sampai segitunya?
Luo Yichuan melanjutkan, "Selain itu, jika benar-benar kalah, sumber daya 500 miliar..."
Fang Ping tertawa, melirik Qin Fengqing yang wajahnya pucat sambil menggigit gigi, "Fang Ping, aku kehabisan uang!"
Dia menambahkan dengan geram, "Jika Senjata Dewa sudah dibagi, lalu aku dapat apa?"
Fang Ping tersenyum kecut, lama baru berkata, "Kompetisi ini formatnya lima lawan lima. Sebenarnya aku ingin membuatnya lebih spektakuler dan intens, di satu sisi untuk membuat pihak lain mengerti bahwa mahasiswa universitas bela diri kita sangat kuat dan mereka memang lemah."
"Di sisi lain, juga untuk membuat bintang-bintang universitas bela diri menyadari bahwa meski kita tidak lemah, kita bukan yang terkuat."
"Selisih usia kita tidak jauh. Memang benar bahwa meski orang lain mendapat bimbingan dari ayah mereka, tingkat pemahaman mereka lebih tinggi dari kita..."
Lao Li mengerutkan kening, "Maksudmu..."
"Dari pihak Universitas Iblis, aku dan Qin Fengqing yang akan bertarung. Dia yang membuat perjanjian taruhan, dia harus turun. Selain itu, ajak Li Hantong, Wang Jinyang, dan Yao Chengjun untuk bertempur."
"Tentu saja, ada syaratnya."
"Li Hantong menang, Senjata Dewa diberikan satu untuknya, terserah dia berikan ke master mana pun dari Universitas Bela Diri Ibu Kota. Kalau kalah, tidak dapat."
"Untuk Wang Jinyang dan Yao Chengjun, lupakan Senjata Dewa. Aku sedang mencari kesempatan latihan untuk mereka."
"Kalau menang, masing-masing dapat batu energi senilai puluhan juta yuan, lebih banyak juga tidak masalah. Tapi Senjata Dewa tidak ada. Kalau kalah juga tidak perlu membayar pengorbanan apa pun."
Qin Fengqing segera bertanya, "Bagaimana denganku?"
"Menang dulu baru bicara."
Setelah Fang Ping selesai bicara, Lao Li menatapnya lama sebelum berkata, "Kau mengajak semua orang ini hanya untuk latihan?"
Fang Ping terdiam sejenak, lalu perlahan menjawab, "Ada ide yang belum matang. Jika benar seperti yang kita duga, mungkin akan ada peluang kerjasama lain di masa depan. Mereka tidak akan menjadi usang, juga tidak selamanya hanya jadi pejuang kuat di kalangan pemuda. Dibandingkan mereka, potensi si Qin Fengqing ini jauh lebih rendah..."
Pipi Qin Fengqing membiru karena marah, membentak, "Apa maksudmu?!"
Fang Ping malas-malasan menjawab, "Arti harfiahnya."
Setelah itu, Fang Ping mengabaikannya dan melanjutkan, "Kali ini kita menarik mereka ke garis pertahanan yang sama. Jujur saja... waktu kebangkitan mereka agak kebetulan. Selalu ada hubungan yang terasa."
Lao Li mengawasinya tajam, "Kau sendiri bukan begitu?"
Senyum misterius mengembang di wajah Fang Ping, tapi dalam hati dia mengumpat: Aku ini cuma kentut, mana tahu alasan sebenarnya kebangkitan mereka?
Di samping, Qin Fengqing yang sudah tidak marah lagi malah bingung bertanya, "Kebangkitan apa?"
Fang Ping meliriknya dingin, "Urusan pimpinan kampus, tidak ada hubungannya denganmu."
Qin Fengqing：“……”
Kedengarannya sangat logis!
Lao Li juga tak melanjutkan topik itu, beralih tertawa: "Lupakan semua ini, terserah Anda. Ngomong-ngomong, nak, kau harus yakin! Jika Universitas Bela Diri Kota Iblis benar-benar mendapatkan 4 Senjata Dewa, kekuatan kita akan melonjak drastis!
Senjata Dewa di tangan anak-anak ini efeknya tidak terlalu besar, tapi jika sampai di tangan kami, setelah diasah beberapa waktu, kekuatan tempur setidaknya meningkat 30%!
Jangan lihat mereka semua punya Senjata Dewa. Jika tidak ada insiden, kemungkinan mereka adalah inti kelompok para tokoh itu, bukan figuran.
Mereka ini kemungkinan besar adalah keturunan langsung dengan bakat terkuat. Kalo nggak, bahkan Kasta Sembilan puncak pun takkan melakukan pembantaian besar-besaran monster level tujuh-delapan untuk membuat Senjata Dewa.
Pembantaian besar-besaran pasti akan memicu serangan balik. Mengerti maksudku?"
"Ya, aku tahu." Fang Ping tersenyum: "Makanya kubuat mereka yang terpancing, biar Qin Fengqing si orang bodoh ini yang bersinar. Dengan statusnya sebagai orang biasa yang memprovokasi mereka untuk bertaruh, bukan aku yang tampil ke depan. Qin Fengqing tidak bisa mewakili Universitas Bela Diri Kota Iblis. Jika benar-benar menimbulkan masalah, buang Qin Fengqing untuk menyelesaikannya."
Ekspresi Qin Fengqing gelap tak tertahankan!
Jadi, kau benar-benar berencana memakai aku sebagai tameng?
Maksud Fang Ping jelas: statusnya sendiri yang tinggi, cukup mewakili Universitas Bela Diri Kota Iblis, sedangkan Qin Fengqing... Setelah dipikir, memang begitulah adanya. Dia tak bisa mewakili universitas.
Qin Fengqing menunjukkan ekspresi pilu, namun segera mengubah kepahitan menjadi kekuatan. Ia menggigit gigi dan berkata, "Kamu bicara dulu, sebenarnya berapa keuntungan yang akan kau berikan padaku?"
Fang Ping tertawa sambil berkata, "Aku langsung menghapus utangmu 2 miliar, cukup murah hati kan?"
"Pergi!"
Qin Fengqing meledak marah. Apa urusan 2 miliar itu? Aku sudah lupa!
Aku mau keuntungan yang nyata terlihat!
Keuntungan di atas kertas seperti itu tidak ia inginkan, sama sekali tak berguna.
Fang Ping tersenyum, setelah merenung sejenak ia berkata, "Begini saja. Jika kau bertarung dengan baik dan menang, akan kuberikan senjata level A ditambah 500 gram batu energi latihan. Jika kalah, batu energinya hilang, tapi senjata tetap kau dapat."
Selama ini Qin Fengqing selalu menggunakan golok panjang Level B, sejak level tiga sampai sekarang.
Tapi pria ini juga memiliki zirah dalam yang terbuat dari kulit monster liang bumi tingkat enam, perlengkapannya tidak bisa dibilang buruk.
Senjata Level B sebenarnya sudah cukup untuknya, tapi jika diganti ke level A, bisa dipakai sampai puncak Tingkat Enam.
Dalam hati Qin Fengqing menghitung diam-diam: Golok panjang Level A kira-kira bernilai 3000-5000 kredit.
500 gram batu energi latihan setara 15000 kredit.
Totalnya hampir mencapai 20.000 kredit!
Ini bukan jumlah kecil, tapi hanya dapat jika menang. Jika kalah, hanya dapat golok.
Mengingat dirinya baru di tahap awal Tingkat Lima... Qin Fengqing berkata dengan suara kering, "Fang Ping, bagaimana kalau hadiahnya sama baik menang atau kalah? Lagipula kita pasti menang..."
Fang Ping tersenyum tipis, "Boleh saja. Tapi dengan skema seperti ini, kau harus menanggung risiko. Jika tim kalah, kau harus bertanggung jawab atas seperlima sumber daya, yaitu 10 miliar. Apa kau yakin mau pilih ini?"
Qin Fengqing dengan wajah kesal, "Dari mana aku punya uang?"
Apakah benar-benar bisa menang? Sulit dipastikan.
Sesuai karakternya, dia pasti akan bertaruh... Tapi saat ini Fang Ping berkata dengan serius: "Jika benar-benar kalah sumber daya 50 miliar, aku tidak bercanda! Semakin banyak yang kau ambil, semakin besar pengorbananmu! Nanti, kau harus bertanggung jawab."
Syarat ini tidak berlaku untuk yang lain, karena mereka punya peran masing-masing.
Si Kepala Besi Li mewakili Universitas Bela Diri Ibu Kota. Meski dua lainnya tidak kuminta mewakili siapapun, bagian mereka juga tidak besar.
"Kau Qin Fengqing yang paling lemah, tapi ingin dapat banyak. Jika kalah dan tak bisa mengembalikan sumber daya miliaran, aku tak bisa berbuat apa. Tapi namamu akan kuhapus dari daftar Universitas Bela Diri Kota Iblis."
Qin Fengqing tersipu malu, "Segitunya?"
"Sangat segitu!"
Fang Ping tegas, "Apa kau punya leluhur level puncak? Kalau tidak, jalani saja dengan kemampuan sendiri, termasuk aku Fang Ping! Kita tak punya ayah untuk diandalkan, bahkan guru sekalipun. Guru bukan orang tua kita, mengerti?"
Qin Fengqing menggaruk kepala, lama akhirnya berkata, "Baiklah, ikuti rencana pertama. Jika kalah beri senjata, menang dapat batu energi plus senjata."
Fang Ping mengangguk, lalu menoleh ke Zhang Yu: "Senior Zhang, untukmu satu Buah Bai Cui. Jangan bilang sedikit."
Zhang Yu tersenyum pahit, "Aku cuma bicara beberapa kata, tak perlu segini..."
“Bukan karena itu juga, aku tetap berharap kamu bisa secepatnya mencapai tingkat lima. Lagipula kamu sudah berjanji untuk tetap di Universitas Bela Diri Kota Iblis, mentor tingkat empat... agak lemah.”
Zhang Yu kembali tersenyum pahit, baiklah, mentor tingkat empat sekarang sudah dianggap lemah.
Benar juga, bagi Universitas Bela Diri Kota Iblis saat ini, tingkat empat mungkin memang terlalu lemah.
Di universitas bela diri biasa, mentor kasta tiga adalah arus utama.
Tapi dalam waktu dekat, kemampuan para mentor di sini meningkat sangat cepat. Jika begini terus, tingkat empat benar-benar akan jadi yang terburuk.
Qin Fengqing yang berdiri di samping sepertinya teringat sesuatu, bertanya heran: "Lalu bagaimana denganmu?"
Kalau dihitung begitu, Fang Ping sepertinya tidak dapat keuntungan apa pun!
Fang Ping tersenyum tipis: "Aku hanya ingin kepemilikan empat Senjata Dewa. Aku tidak akan memberikannya secara cuma-cuma kepada para mentor. Petarung hanya melakukan pertukaran setara. Ketika aku membutuhkannya nanti, senjata-senjata ini tetap milikku."
Pak Li berkata serius: "Ini sudah seharusnya. Sebenarnya kamilah yang mengambil untung darimu. Kapanpun kamu butuh, boleh langsung mengambilnya."
Fang Ping juga tidak mempermasalahkan, melanjutkan dengan senyuman: "Aku masih punya 1,8 juta kredit. Jika benar-benar kalah, kredit ini cukup sebagai taruhan. Jika kurang, aku akan cari cara lain. Aku Fang Ping tidak punya target yang terlalu agung, tapi aku berharap Universitas Bela Diri Kota Iblis bisa lebih baik, dan berharap para dekan tidak menyalahkanku karena bertindak sendiri..."
Luo Yichuan berkata dengan getir, "Tidak mungkin. Sejak kamu menjadi Ketua Klub Seni Bela Diri, semua usahamu kami perhatikan. Justru kami yang menyia-nyiakan sumber daya, mandek di Level Puncak Enam, bahkan penyatuan energi vital dan darah saja tak mampu. Andai kami bisa jadi master seni bela diri, takkan kami biarkan pemuda 20 tahun sepertimu memikul beban seberat ini..."
Chen Zhenhua dan yang lain juga menunjukkan wajah campur aduk - perasaan tak berdaya yang getir.
Andai semua sudah mencapai level pejuang, untuk apa Fang Ping harus merencanakan jebakan ke orang lain?
Keuntungan dinikmati bersama, tapi nama buruk ditanggung Fang Ping sendirian.
Kira mudah menjebak keturunan para Kasta Sembilan puncak ini?
Para senior itu tak bodoh. Sekarang mungkin belum tahu, tapi akhirnya akan sadar telah dijebak.
Mungkin mereka tak peduli dengan hal sepele, tapi barang yang diberikan barulah hakmu. Barang curian dari keturunan mereka - takkan ada protes?
Sedikit keliru, bagi Fang Ping ini adalah malapetaka.
Tapi Fang Ping maju tanpa ragu.
Membayangkan ini, rasa getir di hati mereka semakin menjadi-jadi.
Fang Ping menghibur, "Jangan begitu, Guru. Aku Fang Ping bisa hidup nyaman sampai sekarang berkat langit pelindung yang Guru tebarkan. Malam Tahun Baru Imlek itu, satu surat membuat Guru datang ribuan li untuk menyelamatkanku. Budi dan kepercayaan ini selalu kukenang..."
"Dasar sok sentimental."
Qin Fengqing bergumam. Seketika, sorot mata tajam menyapu ke arahnya.
"Qin Fengqing memandang dengan putus asa, habislah riwayatnya!"
"Universitas Bela Diri Kota Iblis benar-benar tamat!"
Empat Senjata Dewa, ditambah monster liang bumi milik Huang Jing, kini di Universitas Bela Diri Kota Iblis, calon master dan master, hanya Wu Kuishan yang belum sepenuhnya tersuap.
Bahkan beberapa dekan puncak Tingkat Enam, meski Fang Ping tak memberikan Senjata Dewa, tapi dengan ruang pelatihan kekuatan alam plus uang yang terus dihamburkan Fang Ping ke universitas, membuat mereka linglung.
Universitas Bela Diri Kota Iblis, begitu Fang Ping dapatkan Senjata Dewa, benar-benar akan jadi milik Keluarga Fang. Lao Wu pun tak bisa memutar balik situasi ini.
"Rektor Wu oh Rektor Wu, level delapan pun tak ada artinya... Kau sudah benar-benar dijadikan boneka, lebih baik jadilah tukang pukul yang patuh."
Dalam hati Qin Fengqing menghela napas, mulai merasa simpati pada Lao Wu.
Soal dirinya... Ah sudahlah, Lao Wu yang level delapan saja jadi boneka, dirinya yang cuma tingkat lima, biarlah diganggu Fang Ping.
Lagipula, setelah memukul, Fang Ping biasanya memberi kompensasi.
"Lebih baik tetap di Universitas Bela Diri Kota Iblis... Aku tak bisa kabur. Fang Ping sudah menghamburkan banyak uang untukku, dia pasti akan kubabat kau."
Qin Fengqing saat ini sangat sadar. Setidaknya dengan nota pinjaman 2 miliar itu, selama dia tetap bekerja keras di universitas, itu tak jadi masalah.
Kalau tidak tetap mengabdi di sini, Fang Ping akan mengejar utang sampai dia meragukan arti hidup.
"Dasar bangsat! Pasti dia yang mengacaukan rencanaku ke Nanjiang dan Kantor Penjaga Kota!"
Akhirnya, muncul ide ini di benak Qin Fengqing: si licik itu!
“Bab 459 Kota Zhenxing”
Bersamaan dengan Fang Ping dan rombongan Universitas Bela Diri berbicara.
Di dalam bus.
Yang hadir juga berbisik-bisik.
Su Zisu tiba-tiba membuka mulut: "Zheng Nanqi, Li Fei, besok jangan menang terlalu mudah, beri mereka sedikit harga diri. Fang Ping orangnya baik, bahkan memberi kita hormat bela diri!"
Li Fei merenung sejenak: "Pertarungan bela diri, memalsukan justru tidak menghormati mereka! Tapi karena kemampuan mereka lebih rendah, begini saja: besok Jiang Chao maju pertama, Jiang Xiyan kedua... Aku dan Zheng Nanqi menyusul."
Zheng Nanqi menambahkan: "Murid universitas bela diri berani menantang kita, pasti punya kemampuan. Khususnya Fang Ping yang sudah mencapai puncak tingkat lima, kita tidak boleh lengah. Jiang Chao maju pertama agar mereka tidak kalah semua pertandingan."
Jiang Chao merah padam: "Apa maksud kalian?!"
Su Zisu tersenyum kecut: "Artinya kau tidak bisa mengalahkan lima orang sendirian."
"Aku tingkat enam pertengahan!"
"Yang paling lemah di tingkat enam." Zheng Nanqi menjawab datar.
Jiang Chao mengumpat: "Kau yang paling lemah! Seluruh keluargamu paling lemah!"
Tapi... sudahlah, tidak perlu ditanggapi.
Jiang Chao malas berdebat: "Kalau menang, apa kita masih akan bertarung dengan mentor Universitas Bela Diri?"
"Tentu."
Li Fei tegas: "Pertarungan besok adalah kesempatan membuktikan kemampuan. Kalau tidak, mentor di sini mungkin mengira kita cuma main-main."
Beberapa orang berdiskusi dengan meriah, Jiang Chao akhirnya mengusap dagunya dan berkata: "Lupakan yang lain, aku yang pertama bertempur! Nanti aku akan memilih beberapa buah energi, jangan ada yang mengambil jatahku!"
"Terserahmu. Aku hanya perlu sedikit esensi kehidupan dan batu energi Kasta Sembilan."
"Aku mau monster liang bumi itu. Tentu saja, selisih harganya akan kubayar kembali kepada kalian."
“……”
Setelah berdiskusi, mereka mengonfirmasi rencana pembagian.
Beberapa petarung tingkat enam tahap awal yang tidak dijadwalkan bertempur masih kesal: Untuk melawan petarung tingkat lima, perlu kalian turun tangan? Jelas-jelas mau cari sorotan sekaligus dapat keuntungan lebih!
Di udara, Menteri Wang menatap langit sambil berpikir: Apa yang harus kukatakan?
Di Universitas Bela Diri Kota Iblis... mungkin juga sedang merundingkan rencana pembagian?
……
Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Senja mulai tiba.
Saat Li Hantong turun dari mobil, Fang Ping yang menunggu di gerbang sekolah tiba-tiba memeluknya dengan suara bergetar: "Titou, akhirnya kau datang."
Tubuh Li Hantong menjadi kaku, wajahnya menunjukkan kebingungan.
Fang Ping menepuk-nepuk punggungnya dengan lemput lalu melepaskan pelukan, berkata sambil tersenyum: "Tak kuasa menahan diri. Kali ini kita bisa bertempur bersama lagi! Setelah sekian lama, kita saudara bisa berdiri bahu membahu menghadapi musuh! Seperti dulu, kita tak akan terkalahkan!"
Ekspresi Li Hantong berubah beberapa kali sebelum akhirnya bergumam: "Aku tak mengerti omonganmu."
Fang Ping tertawa: "Tak apa. Di kehidupan ini kita tetap saudara. Apa kau tidak mengakuiku sebagai saudara?"
"Fang Ping..."
Li Hantong tampak ragu-ragu. Di sampingnya, Wang Jinyang datang dengan tenang dan berkata dengan tenang: "Benar atau palsu, tak perlu dipusingkan. Fang Ping, tak perlu terus mengulang ini, bicaralah urusan resmi."
Fang Ping mengangguk sambil tersenyum: "Benar juga, aku terlalu banyak cingcong."
Wang Jinyang meliriknya dan menambahkan: "Jangan tersenyum ke kami."
Ekspresi Fang Ping menjadi kaku. Wang Jinyang melanjutkan: "Saat kau tersenyum, terasa sangat licik, seperti menyimpan niat jahat."
Wajah Fang Ping memancarkan kegerutan. Omongan macam apa ini!
Mengapa Lao Wang memiliki pemikiran seperti itu?
Saat mereka berbincang, Yao Chengjun yang mengenakan seragam militer datang membawa tombak dari jauh: "Fang Ping, seberapa kuat sebenarnya lawannya? Di antara petarung generasi sekarang, masih adakah yang bisa menandingimu?"
Tiba-tiba Yao Chengjun menatap Li Hantong, sorot matanya tajam: "Li Hantong, kau berhasil?"
Li Hantong akhirnya sadar. Ia menghela napas lega: "Kebetulan saja."
Ia melanjutkan: "Kau juga hampir mencapainya, Chengjun. Cobalah berlatih sampai terluka."
"Hah?"
"Lupakan. Nanti saat waktunya tiba, kau akan mengerti."
"Maksudmu apa?"
Li Hantong menggeleng: "Mengetahui sekarang belum tentu baik bagimu."
Fang Ping meliriknya: "Kebiasaan menggantungi selera ini, jangan-jangan meniruku?"
Yao Chengjun juga menunjukkan wajah tak berdaya. Ia tak melanjutkan topik ini dan mendekat: "Jelaskan detail situasinya. Lawan macam apa yang layak mendapat perhatianmu sampai segini, Fang Ping?"
"Meskipun semua tidak ingin mengakui, tapi fakta bahwa Fang Ping berhasil menyingkirkan petarung puncak tingkat enam adalah nyata. Pejuang terkuat generasi ini, benar-benar pantas gelarnya."
Fang Ping tersenyum: "Mari mengobrol sambil berjalan, sekalian mengunjungi Universitas Bela Diri Kota Iblis."
Beberapa orang itu tidak banyak bicara, mengikuti ke dalam kampus.
Sesekali mereka melirik ke sekeliling. Saat melihat murid-murid di Universitas Iblis, mereka menghela napas dalam hati - kemampuan murid-murid di sini semakin meningkat.
Petarung level tiga & empat ternyata sering terlihat.
Perlu diketahui, di universitas bela diri dan akademi militer lain, tingkat satu masih arus utama dengan banyak non-petarung.
Tapi di Universitas Iblis, sejauh mata memandang tak terlihat satu pun non-petarung.
Fang Ping yang melihat mereka melihat ke sekitar berkata: "Saat ini hanya 23 orang di sini yang belum mencapai level petarung. Sebelum akhir bulan mungkin akan tercapai. Sudah, kita bicarakan ini nanti."
Setelah berkata, Fang Ping melanjutkan: "Mari bahas lawan kali ini - dua di tahap tinggi tingkat enam, tiga di pertengahan tingkat enam."
Ekspresi ketiganya langsung berubah.
Sebelumnya penjelasan Fang Ping tidak jelas, mereka tidak tahu kekuatan lawan ternyata sehebat ini!
"Kau bilang usianya sebaya dengan kita?"
"Ya, yang tertua 27-28 tahun, yang termuda seumuran kalian."
Fang Ping tersenyum: "Selain itu, leluhur mereka adalah pejuang top sejati! Aku memanggil kalian untuk memperlihatkan kemampuan keturunan elit ini. Mereka hanya kelompok terlemah dengan pengalaman tempur terbatas."
Ia menambahkan: "Sebagai catatan, pertimbangkan baik-baik partisipasi dalam tantangan ini. Kita memiliki perjanjian taruhan dengan pihak lain..."
Fang Ping menjelaskan secara singkat kronologi kejadian, lalu menambahkan: "Li Hantong menang, Universitas Ibu Kota dapat satu Senjata Dewa. Kalian berdua menang, masing-masing 1 jin batu energi latihan. Jangan bilang aku pelit..."
"Pelit?"
Wang Jinyang tersenyum dingin: "Sekarang kamu memang kaya raya. Batu energi latihan, harga pasar gelap 1 juta per gram! 500 gram, 500 juta..."
Tentu, harga pasar gelap berbeda dengan harga resmi. Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, cuma 30 kredit per gram.
Dulu, kredit sulit didapat, kalau pakai uang juga harus 900 ribu.
Sekarang kredit lebih mudah diperoleh, jadi harganya tak semahal itu.
Tapi itu khusus Universitas Bela Diri Kota Iblis. Untuk akademi seperti Nanwu, termasuk Universitas Ibu Kota, sebenarnya tak seberani Fang Ping.
Wang Jinyang menggelengkan kepala pelan: "Mengingat dua tahun lalu, semuanya sudah berubah. Aku terima tawaran ini. Aku juga ingin melihat sehebat apa keturunan pejuang top itu!"
Pertarungan ini, bahkan jika Fang Ping tak memberi imbalan apapun, tetap ingin kusaksikan!
Li Hantong menggaruk-garuk kepalanya: "Soal ini... mungkin aku harus konsultasi dulu dengan pihak kampus..."
Fang Ping yang menawarkan Senjata Dewa pasti akan jadi kambing hitam.
Fang Ping mengangguk: "Silakan. Lao Yao, bagaimana denganmu?"
Sorot mata tajam Yao Chengjun berkata: "Tak masalah! Meski baru tingkat lima fase menengah, aku ingin mencoba menghadapi petarung level enam!"
Setelah berkata, Yao Chengjun menambahkan: "Pertarungan lima orang, siapa orang terakhir?"
"Qin Fengqing."
"Dia?"
Yao Chengjun terkejut: "Qin Fengqing sanggup?"
Bukan meremehkan, tapi anak itu baru level empat kan?
"Dia berhasil mencapai tingkat lima, jembatan alam juga mengalami mutasi. Tentu saja kami tidak mengandalkannya untuk menang. Kehadirannya hanya sekadar ikut-ikutan, kekalahan pun bisa membuat muka pihak lain tetap terjaga. Tujuan kita semua memang untuk mengalahkan mereka."
Yang hadir tersenyum kecut. Wang Jinyang terkejut, "Dia benar-benar berhasil memutasi jembatan alam?"
"Menghabiskan 6 jin batu energi."
“……”
Beberapa orang segera menutup mulut, ini gila!
Universitas Bela Diri Kota Iblis sekarang kaya sampai segitu?
Mereka saling pandang dengan senyum pahit. Yao Chengjun sebenarnya tahu sedikit karena sebelumnya pernah ke liang bumi, tapi tak menyangka Qin Fengqing benar-benar menghabiskan begitu banyak batu energi.
Fang Ping tidak membahas panjang lebar tentang Qin Fengqing, melanjutkan, "Tengkorak Besi sudah mencapai puncak tingkat lima, peluang menang cukup besar. Kak Wang, Anda dan Lao Yao harus perlahan-lahan."
Wang Jinyang dan Yao Chengjun saat ini masih berada di tingkat lima fase menengah.
Yao Chengjun baru saja mencapai fase menengah, tingkat pemahamannya bahkan belum stabil.
Tapi kemampuan spiritualnya tidak lemah, jadi tidak bisa disamakan dengan praktisi tingkat lima menengah biasa.
Mendengar penjelasan Fang Ping, keduanya mengangguk. Selisih kemampuan mereka sangat besar - bukan selisih satu dua tingkat kecil, melainkan selisih satu tingkat besar utuh.
Seberapa pun arogannya, mereka takkan meremehkan orang-orang ini.
Li Hantong masih menunggu jawaban dari Universitas Bela Diri Ibu Kota, diam seribu bahasa saat ini.
Namun setelah berpikir, Li Hantong tetap bersikeras, "Jika pihak universitas tidak setuju, aku rela tidak mengambil Senjata Dewa dan bertarung atas nama pribadi!"
Tanpa senjata legenda, pertarungan ini murni hanya tarung latihan.
Dengan begini, beberapa hal tidak perlu dipikirkan terlalu banyak.
Fang Ping tertawa ringan: "Boleh juga, sebenarnya cuma ingin membantu Universitas Bela Diri Ibu Kota. Dulu juara pertama, sekarang sudah banyak kehilangan gairah. Menjelang Pertempuran besar, Universitas Bela Diri Ibu Kota terlalu banyak pertimbangan, tidak bisa lepas tangan."
Li Hantong terdiam, Fang Ping melanjutkan: "Universitas Bela Diri Kota Iblis akan segera punya master keenam!"
Ekspresi Li Hantong semakin getir, bergumam: "Dekan Tang..."
"Sebentar lagi. Di tempat Guru Tang bertapa, tekanan kemampuan spiritual semakin kuat. Kemungkinan besar akan dalam waktu dekat."
Ketiga orang lainnya saling bertukar sorot mata kompleks. Pertambahan kekuatan Universitas Bela Diri Kota Iblis benar-benar luar biasa cepat.
Enam master besar, jumlahnya bahkan sudah mulai mengungguli Universitas Bela Diri Ibu Kota.
Juara pertama, saat ini benar-benar pantas disandang!
Semua ini berkat semangat tempur Universitas Bela Diri Kota Iblis selama dua tahun terakhir. Meski banyak yang ditekan, mereka tidak pernah ragu.
Bahkan Li Hantong sampai kehilangan kendali diri, apalagi Wang Jinyang. Dalam hati terasa sangat getir.
Nanwu bahkan belum punya master sekalipun!
Kalo nggak, mungkin kali ini Nanwu juga bisa dapat Senjata Dewa.
……
Yang hadir tidak berbicara lagi, melanjutkan jalan-jalan di kampus.
Li Hantong juga menelepon ke Universitas Bela Diri Ibu Kota.
Fang Ping tidak sengaja menguping, tapi tetap mendengar suara Li Hantong yang penuh kekecewaan dan kemarahan.
Telepon Li Hantong berlangsung lama. Akhirnya dia mendekat dan berkata tegas: "Aku mewakili Universitas Bela Diri Ibu Kota bertarung!"
"Universitas Bela Diri Ibu Kota setuju?"
Li Hantong mengangguk: "Sudah kukatakan, Dekan Tang sebentar lagi akan melakukan terobosan. Universitas Bela Diri Kota Iblis kali ini mungkin akan mendapat empat Senjata Dewa. Jika Universitas Bela Diri Ibu Kota tidak setuju, maka akan jadi lima!"
Li Hantong melanjutkan: "Beberapa master juga mulai merasakan tekanan."
Sebelumnya, yang kalah hanya di kompetisi antar murid.
Sekarang, yang kalah bukan hanya murid lagi!
Saat Li Hantong menyampaikan kabar ini, master pejuang di ujung telepon terdiam lama, akhirnya memberi jawaban: mewakili Universitas Bela Diri Ibu Kota untuk bertempur!
Fang Ping tersenyum: "Justru baik ada tekanan. Tanpa tekanan, Universitas Bela Diri Ibu Kota sudah hampir hancur. Sudah sampai kapan mereka masih berpikir seperti zaman dulu?"
Mereka terus mengobrol beberapa saat.
Fang Ping mengatur akomodasi di dalam kampus untuk mereka. Ketiganya pergi mempersiapkan diri masing-masing.
Tingkat lima melawan tingkat enam - tidak boleh lengah sedikitpun.
……
Di hari itu, kabar tentang pertarungan latihan antara anggota tim pertukaran dengan mahasiswa universitas bela diri mulai menyebar di kalangan tertentu.
Ibu Kota.
Beberapa aura pejuang kuat melesat secepat kilat, bergerak menuju selatan.
……
Semua ini tidak ada hubungannya dengan Fang Ping.
Setelah menempatkan Wang Jinyang dan yang lain, Fang Ping tidak lagi berkeliaran, kembali ke asramanya.
Fang Ping kembali memeriksa data dirinya:
Kekayaan: 51,8 miliar (Konversi)
Energi Vital: 5999 kal (5999 kal)
Spiritual: 899 hertz (899 hertz)
Tempering Tulang: 177 tulang (100%), 29 tulang (90%)
Ruang Penyimpanan: 32 meter kubik (+)
Benteng Energi: 10.000 nilai kekayaan/menit
“Masih kurang sekitar 50 miliar nilai kekayaan untuk mencapai 100 miliar. Empat Senjata Dewa ini, berapa nilai kekayaan yang bisa kudapatkan?”
“Setelah mengalahkan mereka, entah masih bisa berteman atau tidak.”
Fang Ping masih sangat ingin memiliki beberapa "teman" seperti ini. Bukan untuk menipu lagi, tapi untuk memahami lebih banyak hal.
Misalnya, sebelumnya Su Zisu pernah menyebutkan 108 domain kecil dan 26 domain yang terbuka di Selatan, yang sama sekali tidak diketahuinya.
Informasi seperti ini mungkin hanya bahan obrolan santai bagi mereka.
Tapi bagi Fang Ping, kabar-kabar ini terkadang lebih berharga dari harta benda.
Sayangnya, saat ini baik dirinya maupun Universitas Bela Diri Kota Iblis belum bisa mengakses hal-hal ini.
Universitas Bela Diri Kota Iblis memang hanya sebuah sekolah dengan pengalaman 61 tahun. Banyak rahasia tidak akan diungkap sebelum mencapai level tertentu.
“Sudahlah, yang penting jangan sampai gagal di saat genting.”
Fang Ping menarik napas dalam-dalam. Mereka semua petarung level enam, jangan sampai meremehkan lawan.
……
Malam berlalu tanpa kejadian.
Keesokan harinya, 19 Maret, hari Jumat.
Pagi-pagi, Fang Ping mengetuk pintu rumah Lü Fengrou.
Melihat Fang Ping, Lü Fengrou langsung mengamati aura kekuatannya, lalu... menghela napas lega.
“Syukurlah!”
Ucapan “Syukurlah” dari Lü Fengrou membuat Fang Ping menggerutu, “Ini bukan kabar masuk level enam.”
Dia sudah bisa menebak apa yang dipikirkan sang mentor!
Mungkin dikira datang untuk mengumumkan kabar gembira masuk level enam.
Lü Fengrou berkata datar: "Kau pikir aku peduli kau naik ke level enam?"
Aku ini siapa menurutmu!
Aku petarung level tujuh, masa takut kau naik level?
Lagipula, kau muridku. Aku malah ingin kau cepat naik level... Kurang lebih begitu.
Setelah merenung sejenak, Lü Fengrou akhirnya bertanya: "Ada keperluan apa?"
Beberapa hari terakhir dia konsolidasi tingkat pemahaman, sudah lama tidak keluar.
"Anda ikut ke Lapangan Nomor Satu. Nanti pilih senjata dewa yang cocok, sementara pakai dulu. Saat ini sumber daya terbatas, nanti baru bisa dibuat khusus."
Lü Fengrou diam, meraba dahinya.
Anak ini beneran sudah sadar?
Pagi-pagi sudah berani mengolok-olokku!
Pilih senjata dewa yang cocok?
Pikir senjata dewa itu sayuran pasar?
Atau jangan-jangan dia mau menyimpan monster milik orang tua Huang untukku?
Fang Ping langsung to the point: "Benar! Mulai hari ini, Universitas Bela Diri Kota Iblis memasuki era master bersenjata dewa!"
"Fang Ping..."
Sebelum Lü Fengrou menyela, Fang Ping sudah menjelaskan panjang lebar.
Ekspresi Lü Fengrou terus berubah.
Akhirnya dia bingung harus senang atau putus asa.
"Baiklah, kita lihat... Kau sendiri yang harus hati-hati."
Lü Fengrou menghela napas. Ternyata benar-benar mengandalkan murid menyiapkan senjata dewa. Rasanya agak aneh.
Selain itu, Wu Kuishan dan yang lain masih belum keluar dari liang bumi Shanghai.
Saat mereka keluar dari liang bumi, tiba-tiba menemukan beberapa Senjata Dewa di Universitas Bela Diri Kota Iblis, akankah ini menjadi sensasi yang tak terlupakan?
……
Pada saat yang sama.
Bus delegasi pertukaran kembali memasuki kampus Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Namun berbeda dengan kemarin, hari ini di dalam bus terdapat tambahan seorang pria paruh baya berusia sekitar 40 tahun.
Pria paruh baya itu mendengarkan obrolan para junior sambil berbisik lembut: "Saudara Qinghai, apakah terlalu gegabah mengatur beberapa murid Universitas Bela Diri untuk bertarung dengan Nan Qi dan kawan-kawan? Petarung dari Kota Zhenxing belum sampai level segitu rendahnya, bukan?"
Menteri Wang tersenyum ringan: "Saudara Li sebaiknya memberi pengarahan, jangan remehkan para murid ini. Petarung generasi tua Kota Zhenxing memang kelas atas, termasuk beberapa pemuda berbakat. Tapi Li Fei dan yang lain usianya masih terlalu muda..."
"Mahasiswa Universitas Bela Diri justru lebih muda dari mereka!"
Menteri Wang terdiam sejenak sebelum melanjutkan: "Ambil contoh Yao Chengjun. Dia menghabiskan lebih dari dua tahun di Liang Bumi Shanghai, baru mencapai tingkat lima belum lama ini. Sudah lebih dari 40 pertempuran dilaluinya, menyingkirkan lebih dari 50 petarung tingkat menengah!"
Pria paruh baya itu membisu. Menteri Wang menambahkan: "Prestasi Yao Chengjun bukan yang terhebat. Bahkan Qin Fengqing yang paling lemah pun telah memasuki liang bumi lebih dari 50 kali, setiap kali nyaris meregang nyawa. Pejuang yang benar-benar berjalan keluar dari tumpukan mayat."
Pria paruh baya wajahnya mulai serius, sekali lagi menoleh melihat beberapa keturunan yang masih belum menyadari apa-apa, berkata lembut: "Kita lihat saja nanti, bagaimanapun juga, level kita lebih tinggi satu tingkat dari mereka."
Menteri Wang mengangguk, tidak banyak bicara.
Kota Zhenxing telah menerima kabar dan mengirim senior, berarti tanggung jawabnya sudah selesai, agar mereka tidak merasa sulit menerima hasil akhir nanti.
Li Mo tidak menyangkal pertarungan latihan ini dan datang sendiri untuk menonton, berarti menang atau kalah adalah urusan internal Kota Zhenxing.
