25 April.
Tiannan.
Bandara Internasional Tiannan.
Saat Fang Ping mengenakan golok panjang di pinggang, dengan seragam ketat keluar dari bandara, keriuhan langsung menyebar di sekitarnya!
"Itu Fang Ping!"
"Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, juara pertama universitas bela diri, pejuang level enam!"
"Masih sangat muda!"
"Ganteng sekali!"
“……”
Staf bandara, termasuk beberapa penumpang, melihat Fang Ping segera berteriak terkejut.
Fang Ping tersenyum tipis, sedikit mengangguk ke kerumunan di sekelilingnya.
Di belakang... Qin Fengqing merasa tak enak.
"Dasar, pamer lagi!"
"Brengsek ini datang ke Tiannan untuk masuk liang bumi atau cuma pamer level?"
Dari Kota Iblis ke Tiannan, jaraknya cukup jauh. Petarung yang terbang pun akan sangat lelah, mengemudi butuh sehari semalam.
Naik pesawat tentu pilihan paling praktis.
Begitu Fang Ping menimbulkan keributan, tak lama kemudian seseorang berteriak lagi, "Itu Wang Jinyang!"
"Keren banget!"
"Kenapa mereka datang ke Tiannan?"
"Katanya baru-baru ini ada gempa di sekitar Gunung Qingmang... Jangan-jangan ada anggota sekte sesat yang datang?"
"Cepat lihat, itu sepertinya Li Hantong dari Universitas Ibu Kota!"
"Benar dia, dia juga datang!"
“……”
“Seruan takjub bergema berulang kali, kedatangan beberapa bintang membuat seluruh bandara ramai dan mendidih.”
“Qin Fengqing diam-diam bersedih, tak seorang pun mengenaliku Qin Fengqing, sungguh memilukan.”
“Bahkan dengan kepala botak besar yang menyilaukan ini, tak ada yang memperhatikanku, semakin menyayat hati.”
“Fang Ping tak sempat mengurusnya, menoleh melihat Wang Jinyang dan Li Hantong yang mendekat dari kejauhan. Kami semua sepakat tiba hari ini dengan jadwal penerbangan yang berdekatan, jadi kemunculan bersama di bandara bukan hal mengejutkan.”
“Setelah menunggu sejenak, Wang Jinyang mendekat. Tanpa buru-buru bicara, ia baru berkata setelah Li Hantong tiba: "Kenapa kamu datang?"”
“Li Hantong tersenyum lebar: "Kita saudara seperjuangan, gurumu adalah guru kami juga. Tentu harus membantumu mencari bersama!"”
“Wang Jinyang terkekeh: "Ini sangat berbahaya."”
“"Tak masalah! Satu kehidupan dua saudara! Lagipula, aku Li Hantong bukan orang lemah!"”
“Li Hantong penuh keyakinan. Fang Ping menyapukan pandangannya, tiba-tiba tersenyum: "Tengkorak Besi, hampir mencapai tingkat enam ya?"”
“Li Hantong tertawa terkikik: "Kelihatan? Tinggal sedikit lagi! Tiga pintu Jiao sudah kutentukan posisinya, tinggal menunggu manifestasi. Dibanding sebelumnya, aku sekarang jauh lebih kuat!"”
“"Kelihatan. Tulangmu... sepertinya mengalami kebangkitan."”
“"Pandanganmu tajam!"”
“Li Hantong tertawa terbahak-bahak. Lama kemudian, seolah baru menyadari kehadiran Qin Fengqing, ia heran: "Dia kenapa datang?"”
“Ekspresi Qin Fengqing gelap tak tertahankan!”
“Jadi, baru sekarang kamu melihatku?”
Aku orang hidup yang segede ini berdiri di sini, baru sekarang kamu liat?
Kepala botakku bersinar kayak salju, baru nyadar?
Malah nanya "kenapa aku datang"?
Seharusnya "kok dia bisa dateng sih!"
Beberapa orang ini pas ngobrol jelas-jelah ngebuang dia. Mereka baru ketemu berapa kali, udah kayak saudara seperjuangan. Kapan mereka bisa kompak begini?
Qin Fengqing aja sampai bingung!
Qin Fengqing diam saja. Fang Ping tersenyum: "Gausah peduliin. Ayo, kita harus naik mobil dulu ke Gunung Qingmang. Sekitar sana udah dievakuasi semua kan?"
Gerbang neraka Tiannan ada di sekitar Gunung Qingmang.
Evakuasi seluruh provinsi itu nggak realistis.
Tapi kali ini Tiannan bikin gebrakan besar. Dua kota dan satu kabupaten di sekitar Gunung Qingmang dievakuasi total. Proyek yang massive banget.
Sekarang zona sekitar Gunung Qingmang cuma boleh keluar, nggak boleh masuk.
Tapi petarung kayak Fang Ping yang kesana gapapa. Meski petarung tingkat menengah nggak dipanggil, kalau mau ikut dan nurut peraturan, bisa tetap tinggal.
Wang Jinyang dan Li Hantong benar-benar nggak peduliin Qin Fengqing. Wang Jinyang sambil jalan bilang: "Warga biasa udah dievakuasi. Beberapa petarung masih jaga tatanan. Pembukaan mungkin dalam 2-3 hari ini."
Fang Ping manggut pelan, tiba-tiba nanya: "Ngomong-ngomong, calon istrimu itu tahu kamu ke sini nggak?"
Ekspresi Wang Jinyang langsung kaku. Dia menoleh ke Fang Ping, lama akhirnya bilang: "Mulut kamu kadang bikin pengen disobek!"
tersenyum sumringah: "Coba sobek! Hanya omong doang, itu namanya punya kemampuan apa!"
Wang Jinyang mengabaikannya, terus berjalan sambil berkata: "Dia ikut kita? Kemampuannya masih lemah, bisa jadi beban."
Qin Fengqing mulai kesal, menggigit gigi: "Aku tidak punya nama? Berdiri di sampingmu saja, disebut 'dia-dia' melulu, maksudmu apa ini!"
Setelah berkata, Qin Fengqing dengan bangga menyombong: "Aku juga tingkat lima fase menengah, selevel denganmu. Sok jagoan apa sih!"
Fang Ping meliriknya dan menghela napas: "Kelewatan buta mata sampai segini, masih berani bilang tingkat lima fase menengah? Kak Wang sudah level lima fase tinggi, puncak juga hampir tercapai. Aku lihat darah dan dagingnya mulai berkilau keemasan."
"Level lima... fase tinggi?"
Wajah Qin Fengqing langsung pucat pasi!
Tertinggal lagi!
Selisihnya makin lebar!
Setiap kali dia kira jarak sudah menyempit, selalu terbukti kekhawatirannya sia-sia.
Kali ini, demi mencapai tingkat lima fase menengah, dia bahkan menandatangani kontrak pengabdian 100 tahun.
Hasilnya? Wang Jinyang malah sudah mencapai level lima fase tinggi!
Dengan hati remuk redam, Qin Fengqing menahan pedih bertanya: "Yao Chengjun bagaimana?"
Sebelum Fang Ping sempat jawab, Li Hantong menyela: "Lao Yao sepertinya kemampuan spiritualnya hampir termanifestasi. Sedang bertapa jadi tidak bisa datang. Tapi... begitu energi spiritualnya terwujud, Fang Ping pun belum tentu bisa menandingi."
"Berbicara, Li Hantong dengan nada iri berkata: 'Kukira aku sudah cukup kuat, tulang emas bagus sekali, tapi sekarang baru sadar, kemampuan spiritual yang hebat itu lebih keren. Dia baru level lima, sudah mau manifestasi!'"
"Sudah mau manifestasi?"
Fang Ping juga tampak agak terkejut, memang sangat cepat.
Sebenarnya kemajuan beberapa orang ini agak cepat, setelah Pesta Master sebelumnya, mereka belum mencapai level ini.
Sambil berbincang, mereka telah sampai di luar bandara.
Tiba di luar bandara, kembali menimbulkan keributan.
Beberapa bintang petarung muncul bersama-sama, bagi rakyat biasa ini pemandangan yang langka.
Fang Ping dkk tidak berinteraksi dengan kerumunan. Setelah melihat sekeliling, Fang Ping mengangguk ke arah jauh sambil melangkah: "Teman SMA-ku, Kak Wang kenal?"
"Yang Jian dan Liu Ruoqi?"
Wang Jinyang yang ingatannya bagus langsung teringat: "Mereka belum dievakuasi?"
Universitas Bela Diri Tiannan letaknya tak jauh dari Gunung Qingmang.
Masuk dalam daftar evakuasi kali ini.
Meski mahasiswa bela diri, tapi kekuatannya terlalu lemah, tidak banyak manfaatnya tetap tinggal.
Keduanya petarung level satu bintang puncak, belum selesai tahun kedua, pencapaian bagus untuk universitas bela diri biasa.
Tapi di saat seperti ini, memang masih terbilang lemah.
Fang Ping menjelaskan: "Kemarin sempat tanya, mahasiswa Tiannan sekarang sedang mempertahankan tatanan di sekitar Gunung Qingmang. Mungkin baru dievakuasi terakhir, sekalian minta mereka menjemput. Aku malas terbang ke sana."
Wang Jinyang tidak berkata lagi, sementara Qin Fengqing mencibir: "Rekanmu baru tingkat satu... Kamu sudah tingkat enam, ini benar-benar tidak adil!"
Ini baru manusia normal!
Mahasiswa tahun kedua dengan level satu bintang puncak, ini baru standar umum.
Fang Ping seharusnya cukup sampai level dua atau tiga, tapi malah mencapai tingkat enam, sungguh tidak adil.
……
Beberapa orang segera naik ke mobil.
Yang Jian terlihat sangat antusias melihat Wang Jinyang dan Li Hantong.
Bahkan saat melihat Qin Fengqing, dia menyapa dengan gugup: "Halo Senior Qin!"
Qin Fengqing langsung merasa lebih baik, "Lihat, aku juga bukan orang tak dikenal. Masih ada yang mengenalku!"
Karena tidak mendapat perhatian dari Fang Ping dan yang lain, Qin Fengqing memilih duduk di kursi depan dan mengobrol dengan Yang Jian.
Fang Ping mengabaikan mereka, menatap Liu Ruoqi sambil tertawa: "Ruoqi semakin cantik. Si bodoh Yang Jian ini masih belum bisa merebut hatimu?"
Liu Ruoqi hanya tersenyum. Yang Jian yang sedang menyetir terkekeh: "Aku tidak mampu. Ruoqi punya standar tinggi. Banyak senior di Universitas Bela Diri Tiannan yang mengejarnya tapi gagal."
Qin Fengqing menyeringai: "Kalian terlalu memanjakan. Perempuan? Hajarlah sekali pasti nurut. Petarung wanita memang pantas dipukuli. Lihat aku dan Fang Ping - setelah kami kalahkan mereka, mereka otomatis datang ke pintu rumah. Si Besar, tubuhmu gede tapi nyalimu kecil. Kalau mau ngejar dia, hajar saja!"
Udara dalam mobil tiba-tiba menjadi hening.
"Wang Jinyang langsung menutup mata tak mau mendengar, Li Hantong juga menunjukkan wajah tak berdaya, apakah si tolol ini benar-benar bisa mendapatkan pacar?"
Yang Jian tersenyum canggung, tak tahu harus merespons bagaimana.
Liu Ruoqi malah tak terlalu canggung, dengan lancar mengalihkan topik: "Fang Ping, kedatangan kalian ke sini... ada hubungannya dengan penguncian Gunung Qingmang?"
"Ya."
"Liang bumi?"
Liu Ruoqi tiba-tiba bertanya. Fang Ping menoleh memandangnya sambil tersenyum: "Kamu sudah tahu?"
Liu Ruoqi mengangguk halus: "Tahu sedikit tapi tidak banyak. Sekolah belum memberi tahu secara resmi, tapi beberapa petarung level dua sudah tahu. Yang tahu semakin banyak, akhirnya tak bisa disembunyikan. Kita semua satu sekolah."
"Ditambah belakangan sekolah akan dievakuasi, banyak master juga datang ke Gunung Qingmang. Saat kami mempertahankan tatanan, ada pertukaran dengan beberapa orang dari komando militer."
"Secara garis besar tahu sedikit... Bisa dijelaskan lebih detail?"
Di barisan depan, Yang Jian menyela: "Apakah liang bumi benar-benar berbahaya?"
"Ya, setidaknya bagi kalian, sangat berbahaya!"
Fang Ping menjelaskan secara singkat. Di akhir penjelasan, Yang Jian dan Liu Ruoqi sama-sama terdiam.
Beberapa saat kemudian, Yang Jian tiba-tiba tersenyum lebar: "Universitas Bela Diri Tiannan sedang liburan kali ini. Zhi Hao dan teman-teman mengajak kami ke Universitas Bela Diri Nanjiang. Katanya Nanjiang juga ada liang bumi yang baru dibuka... Menurut Zhi Hao masih baru. Fang Ping, bisakah kami masuk? Konon kamu akrab dengan Gubernur Nanjiang..."
Fang Ping tertawa getir: "Kalian berdua, Wakil Gubernur Nanjiang ada di sini. Kenapa bertanya padaku?"
Begitu kata-kata ini keluar, Yang Jian langsung canggung. Dia lupa.
Wang Jinyang, sepertinya memang Wakil Gubernur Nanjiang!
Wang Jinyang kini juga membuka mata, tersenyum tipis: "Level satu bintang masih terlalu berbahaya, tapi di Nanjiang belakangan sedang membangun kota baru, pertempuran tidak banyak. Kalian bisa membantu di kota baru sambil memahami liang bumi, tak perlu keluar kota."
Saat dia mengatakan ini, Fang Ping teringat sesuatu dan bertanya: "Untuk liang bumi Nanjiang, apakah nama kota barunya sudah dipilih? Apakah usulan nama kota yang kuberikan kemarin digunakan?"
Wang Jinyang memilih diam dan enggan merespons.
Mana mungkin!
Memakai namamu untuk menamai kota, Fang Ping benar-benar berani mengusulkan.
Para hadirin mengobrol santai sepanjang perjalanan tanpa ketegangan berlebihan.
Yang Jian dan rekannya yang semula tegang, melihat mereka bercanda santai jadi ikut lebih rileks.
Beberapa hari terakhir suasana di Gunung Qingmang sangat mencekam, pihak militer dan universitas bela diri semua tegang, membuat mereka ikut waspada.
Namun setelah bertemu beberapa orang ini, Yang Jian tiba-tiba sadar: reputasi mereka di Universitas Bela diri bukanlah tanpa alasan.
Sama sekali tidak terlihat gugup.
……
Tepat saat Fang Ping dan kawanan tiba di sebuah kota kecil di kaki Gunung Qingmang.
Di dalam Gunung Qingmang, sebuah lembah besar telah berubah menjadi basis militer raksasa.
Di ruang rapat salah satu bangunan basis militer.
Nanyun Yue tiba-tiba berseru: "Rektor Wu, kenapa dua bocah itu datang lagi? Kemana-mana ada mereka!"
Saat mengucapkan ini, Nanyun Yue terlihat sangat kesal.
"Dia baru saja keluar dari liang bumi Shanghai. Sebagai juara pertama di bawah Level Puncak, kehadirannya untuk mengawasi pembukaan liang bumi Tiannan memang suatu keharusan."
"Tapi tak disangka, baru saja dia tiba, kedua nak dari Universitas Bela Diri Kota Iblis itu menyusul datang."
Begitu Nanyun Yue bicara, seseorang dalam kerumunan tertawa, "Menteri Selatan, siapa yang datang?"
"Kekuatan Nanyun Yue sangat luar biasa. Tokoh yang menjadi perhatiannya tentu menarik minat semua orang."
Nanyun Yue berkata datar, "Fang Ping, Qin Fengqing."
Mendengar itu, beberapa terkejut. Ada yang tersenyum kecut, "Dua nak ini? Rektor Wu, untuk apa mereka datang? Jangan-jangan mau menyutradarai drama perselisihan internal di liang bumi Tiannan?"
"Sebaiknya suruh mereka segera pergi! Ini bukan medan perang untuk mereka. Kecuali beberapa petugas militer yang bertugas menjaga, larang orang lain masuk ke zona isolasi. Yang lain segera dievakuasi."
"Benar, kehadiran mereka saat ini tidak berguna."
"Lebih baik menjaga nyawa mereka untuk tahun-tahun mendatang."
“……”
Semua yang hadir saat ini adalah master pejuang level tinggi.
Namun saat membicarakan para pemuda ini, tak ada nada kesal. Mereka adalah bintang-bintang zaman ini, harapan masa depan. Tak ada yang ingin melihat mereka gugur sebelum waktunya.
Wu Kuishan tersenyum ringan, "Biarkan saja. Kita jalankan tugas kita, mereka lakukan bagian mereka. Di Tiannan kali ini, biarkan mereka berbuat semaunya. Bagaimanapun juga Tiannan memang ditakdirkan untuk meledak menjadi perang total. Kalau memang mampu, biarkan mereka mengguncang langit dan bumi di sini..."
"Tidakkah Rektor Wu khawatir mereka akan tewas di sini?"
“Setiap orang memiliki takdirnya masing-masing, sebagai petarung level lima atau enam, kita tidak bisa benar-benar menjadi pengasuh mereka. Apalagi...”
Wu Kuishan tersenyum sambil melanjutkan, “Lagipula, daripada membiarkan mereka berkeliaran di liang bumi lain, lebih baik kita tinggalkan mereka di sini. Sekalipun membuat masalah besar, tidak masalah. Justru jika mereka membuat kegaduhan di liang bumi lain saat kita ada di sini, itu baru benar-benar merepotkan.”
Mendengar ini, Nanyun Yue tiba-tiba menyela, “Benar juga, tidak perlu urusi mereka lagi!”
Perkataan Lao Wu sangat masuk akal!
Tiannan saat ini merupakan garis pertahanan utama. Sekalipun beberapa orang ini benar-benar membuat kegaduhan di sini, itu tidak jadi masalah.
Di daerah lain, strategi utamanya adalah mengulur waktu.
Begitu ada kegaduhan yang terjadi, itu akan menjadi bencana.
Seseorang bertanya sambil tertawa, “Dari pembicaraan kalian, sepertinya anak-anak ini benar-benar bisa membuat keonaran?”
“Sulit dipastikan.”
“……”
Para hadirin berbisik-bisik. Setelah beberapa saat, Nanyun Yue kembali ke topik utama dengan wajah serius, “Penghubung akan dibuka dalam dua hari ini! Jika tidak ada halangan, di sisi lain penghubung liang bumi Tiannan telah berkumpul banyak pejuang level tinggi.
Begitu penghubung terbuka, kita harus langsung masuk dan memukul mundur pihak lawan!
Tugas utama bukan membunuh musuh, tapi mengusir mereka dari penghubung dan mencegah mereka bertempur di permukaan tanah!
Kalian semua... Dalam pertempuran ini, tidak boleh mundur!”
“Siap!”
Semua yang hadir mengangguk kompak. Nanyun Yue mengangguk kecil sambil memandang sekeliling, menatap satu per satu.
Dalam hati, ia menghela napas pelan.
Begitu perintah “tidak mundur” dikeluarkan, tidak ada ruang negosiasi. Sekalipun situasi genting, mundur dilarang keras.
Rapat pun segera ditutup.
Beberapa hari terakhir, rapat semacam ini sudah berkali-kali diadakan.
"Yang dibicarakan sekarang ini hanyalah kembali mengulangi pertanyaan lamanya."
……
Rapat berakhir.
Tang Feng dan beberapa orang keluar dari ruang rapat. Sambil berjalan, Tang Feng mengeluh: "Beberapa bocah ini ikut campur sembarangan. Zhang Qingnan mungkin sudah lama mati. Kenapa pihak Nanwu tidak menghentikan mereka? Ini kan tindakan sembrono!"
Wu Kuishan menggelengkan kepala: "Tidak bisa dihentikan. Siapa di Nanwu yang berani melarang? Jangan terlalu khawatir. Beberapa bocah ini tidak mudah mati. Lagipula, kita yang masuk duluan akan menarik perhatian, justru membuat mereka lebih aman. Tak perlu cemas berlebihan."
Sambil berkata, Wu Kuishan melirik rombongan Li Mo di kejauhan dan berbisik: "Yang perlu diwaspadai justru orang-orang Kota Zhenxing ini... Mungkin ada tujuan lain."
Lü Fengrou yang melihat Wu Kuishan membuat benteng alam spiritual, menyela santai: "Mereka mencari bangkai dewa puncak yang runtuh itu."
"Ya?"
Wu Kuishan terkejut. Lü Fengrou menjawab datar: "Fang Ping yang bilang. Orang Kota Zhenxing sendiri yang bocorin. Di rombongan sebelumnya ada si gendut yang mulutnya tidak bisa diam. Rahasia kecil Zhenxing sudah terbongkar semua."
Wu Kuishan terdiam sejenak, lalu tersenyum pahit: "Kasihan mereka mengira itu rahasia, padahal sudah lama bocor?"
"Tertawa memang tertawa," Wu Kuishan berpikir sejenak lalu melanjutkan, "Secara logika, ketika Pejuang Kasta Sembilan runtuh, mencari mayatnya memang wajib. Tapi jika Kasta Sembilan saja sudah tumbang, pasti bahayanya luar biasa. Jujur saja, orangnya sudah mati, apakah pantas mempertaruhkan nyawa puluhan petarung level tujuh-delapan? Bahkan dengan petarung level sembilan yang memimpin tim, jika mereka ikut gugur, kerugiannya akan sangat besar."
Lü Fengrou melirik ke arah mereka sambil berkata sambil merenung, "Pasti ada alasan tertentu. Mungkin jasad Pejuang Kasta Sembilan terkait sesuatu yang penting. Bahkan... mungkin menyangkut rahasia para Pejuang Kasta Sembilan. Bisa saja dengan menemukan jasadnya, kita bisa menciptakan Pejuang Kasta Sembilan baru. Bagaimana menurutmu?"
Wu Kuishan mengangguk pelan, kemungkinan itu memang ada.
Selama bertahun-tahun, satu-satunya Pejuang Kasta Sembilan yang muncul dari luar adalah Menteri Zhang.
Sulitnya menciptakan Pejuang Kasta Sembilan, mungkin memang ada alasan tertentu.
Saat ini, jumlah petarung level sembilan sebenarnya cukup banyak. Di Tiongkok saja ada puluhan, secara global mencapai ratusan.
Tapi dalam seratus tahun terakhir, Pejuang Kasta Sembilan yang lahir bisa dihitung dengan jari satu tangan.
"Level Puncak..."
Wu Kuishan bergumam pelan. Tingkat pemahaman ini masih terlalu jauh bagi mereka, untuk sementara tak perlu dipikirkan.
Mengenai Kota Zhenxing, biarkan saja mereka melakukan apa yang mereka mau.
……
Fang Ping dan kawan-kawan yang baru tiba di kaki gunung belum menyadari bahwa mereka sudah diperhatikan.
Kota kecil itu kini berada di bawah pengawasan militer.
Rakyat biasa sudah dievakuasi, hanya tersisa personel militer dan mahasiswa universitas bela diri yang sedang berpatroli.
Fang Ping dan beberapa orang menunjukkan sertifikat bela diri mereka, tak ada yang menghalangi. Mereka adalah ikon hidup Universitas Bela Diri, sebagian besar orang mengenali mereka.
Setelah berjalan beberapa saat, Fang Ping menatap Yang Jian dan Liu Ruoqi: "Kalian sebaiknya dievakuasi lebih awal, tak perlu menemani kami. Kita akan naik ke gunung siang nanti."
"Baiklah, kalian berhati-hatilah!"
Keduanya tak banyak bicara. Di kawasan Universitas Bela Diri hari ini, proses evakuasi memang sudah mulai berlangsung. Sebagai petarung level 1, mereka termasuk dalam jangkauan evakuasi.
Memandang keduanya pergi, Fang Ping tersenyum: "Nanti aku akan mengunjungi guru-guru Universitas Bela Diri Kota Iblis. Kalian boleh bersantai dulu. Setelah penghubung dibersihkan, kita akan masuk."
Semua mengangguk. Wang Jinyang menyapu pandangannya ke Pegunungan Qingmang, sorot matanya terlihat kompleks.
Sejak meninggalkan Tiannan dua tahun lalu, ini pertama kalinya ia kembali.
Dulu, ia pernah berkata akan membuka penghubung setelah mencapai gelar master untuk menyelamatkan gurunya.
Kini, dua tahun telah berlalu, gelar master masih jauh dari jangkauan. Ia hanya bisa menunggu sampai segel penghubung terlepas sendiri.
Orang yang tak tahu adalah yang paling tak takut. Dua tahun lalu, ia nekat berpikir gelar master bisa diraih dengan cepat jika bertekad bulat. Sekarang... Wang Jinyang menghela napas. Selisihnya masih sangat besar.
