Di dalam gerbang neraka liang bumi.
Terowongan Energi yang jernih seperti kristal, saat ini bercorengan darah.
Terowongan sepanjang li, di mana-mana ternoda darah.
Li Hantong kedua matanya memerah, meninju dinding pelindung terowongan dengan keras.
Tiga orang lainnya tak bersuara, tetap memelihara kesunyian.
Fang Ping memandang sekeliling... Lama kemudian, suaranya terdengar serak: "Bantu mengumpulkan jenazah mereka..."
"Jenazah..."
Mata Li Hantong memerah, berkata dengan getir: "Jenazah apa lagi yang tersisa..."
Di penghubung, hanya ada potongan mayat yang tidak utuh, mana mungkin ada jenazah lengkap.
Berapa banyak pejuang manusia yang gugur?
Tidak tahu!
Hanya tahu bahwa genangan plasma merah di lantai ini banyak berasal dari pejuang manusia. Energi vital manusia dan petarung liang bumi berbeda.
Di penghubung, ada juga tulang keemasan yang tidak utuh.
Itu bukti kehancuran Pejuang Tubuh Emas!
Beberapa orang itu tak lagi berbicara, mulai mengumpulkan sisa-sisa para gugur.
……
Lebih dari setengah jam kemudian.
Wang Jinyang mendesah pelan: "Rektor Universitas Bela Diri Dongwu, Rektor Universitas Bela Diri Donghu... Keduanya dipastikan telah runtuh."
Di antara sisa-sisa itu, ia menemukan mayat setengah hancur dari kedua orang tersebut.
Fang Ping menghela napas. Baru di Pesta Master tanggal 2, ia masih bertemu kedua rektor itu.
Meski tak terlalu berkesan, kedua master itu pernah memujinya sebagai bintang unggul universitas bela diri. Tak disangka pertemuan ini menjadi perpisahan.
"Wakil Rektor Liu dari Universitas Bela Diri Tiongkok gugur dalam pertempuran..."
"Komandan Zheng dari Tiannan telah runtuh..."
“……”
Saap para hadir mulai mengenali status beberapa jenazah, hati mereka terasa bagai tertimpa beban berat.
Entah rasa tidak nyaman atau kesedihan, yang ada hanya... kekecewaan dan kemarahan tak terhingga!
Total 9 orang yang berhasil diidentifikasi.
"Ini berarti, dalam sekejap, setidaknya 9 master telah gugur!"
Beberapa lainnya mungkin telah runtuh total, tulang-belulang tak tersisa.
Dalam waktu singkat, Tiongkok mungkin kehilangan master pejuang dua digit!
Dari beberapa yang dikenali, 6 petarung level tujuh, 3 level delapan...
Sementara total petarung level delapan di Tiongkok kurang dari seratus.
"Kasta Sembilan... Apakah ada yang runtuh?"
Yang hadir terdiam, mereka tidak tahu.
Petarung level tujuh baru masuk terakhir, tapi tetap banyak yang gugur - menunjukkan betapa dahsyatnya pertempuran di Penghubung.
Universitas bela diri memobilisasi 30 master, hanya di Penghubung saja ditemukan 3 jasad jagoan kampus.
Qin Fengqing tiba-tiba membelah kerangka dengan goloknya, bergumam: "Tak apa! Master kita yang mati, mereka lebih banyak - setidaknya puluhan petarung tinggi liang bumi tewas..."
Di Penghubung, tak hanya ada kerangka manusia tapi juga tulang-belulang petarung liang bumi.
Sangat banyak!
Fang Ping tak bicara, tangan mencengkeram cakar monster raksasa: "Pihak roh siluman... ikut bertarung!"
Ini bukan cakar monster Kasta Sembilan, hanya level tujuh.
Tanaman siluman penjaga dari pihak roh siluman tak hanya monster Kasta Sembilan - beberapa kota juga menjinakkan tanaman/monster level tujuh-delapan.
Setelah menghela napas perlahan, Fang Ping kembali berkata: "Aku ingat, manusia Kasta Sembilan pernah menjinakkan mount tinggi. Kenapa tak ada yang bawa mount kali ini?"
Li Hantong bergumam lesu: "Pertarungan master skala besar seperti ini umumnya tidak membawa mount. Manusia kurang kontrol terhadap binatang tunggangan, mudah memberontak!"
Setelah berkata demikian, Li Hantong memandang sisa-sisa jenazah yang tidak utuh di depannya, menghela napas: "Bagaimana dengan senior-senior ini?"
"Komando militer akan mengurus pemakamannya... Senjata dan barang peninggalan yang rusak dilarang diambil..."
Fang Ping melirik Qin Fengqing yang langsung meledak: "Laozi tidak sebodoh itu!"
Fang Ping tidak menanggapi lagi, matanya menyapu sekeliling, lama kemudian berkata: "Apa kabar Guru kita... Bagaimana keadaan mereka?"
Lü Fengrou dan Tang Feng baru mencapai level tujuh.
Meski memegang Senjata Dewa, di medan perang high-level yang kacau ini, tak ada yang tahu apakah mereka bertemu petarung level delapan-sembilan.
Walaupun tidak ada sisa jenazah mereka... Tapi petarung high-level yang meledakkan diri bisa saja tidak meninggalkan apa-apa.
Wang Jinyang bersuara berat: "Kita masih menguasai keunggulan, kalau tidak, musuh tidak akan terpental! Sekarang berpikir macam-macam tidak ada gunanya. Para senior sudah nyaris kehilangan nyawa... Kalian sadar tidak? Senior yang gugur... semuanya yang lebih tua."
Perkataan ini membuat suasana semakin mencekam.
Benar, para petarung yang ditemukan gugur ini memang yang berusia lebih lanjut.
Jelas, kejatuhan mereka bukan sekadar nasib buruk. Mungkin mereka sudah berniat mati, saat pertempuran genting maju ke depan, memilih gugur bersama musuh.
Wang Jinyang tidak melanjutkan topik itu, dengan nada serius berkata: "Tiga senior! Kali ini, bahaya mengintai! Kedatangan kita ke liang bumi Tiannan ini murni keinginan pribadiku. Kita bukan master, begitu masuk ke wilayah lawan, hampir mati sembilan kali! Saat ini masih di penghubung..."
Belum selesai bicara, Fang Ping menatap Li Hantong dan Qin Fengqing: "Kalian berdua sebaiknya tetap di penghubung, tunggu pasukan militer masuk baru ikut pergi."
Li Hantong bergumam: "Meski kekuatanku biasa, tubuh emas dan tulang emasku sudah setengah jadi. Bahkan jika menghadapi puncak Tingkat Enam, aku bisa menghambat mereka beberapa saat!"
Qin Fengqing mendengus: "Aku tak akan jadi beban, tak perlu kalian selamatkan. Hadapi krisis, tinggalkan saja nasibku pada takdir hidup mati!"
Wang Jinyang menarik napas dalam-dalam, mengangguk: "Tak perlu kata-kata klise! Kalau begitu... mari bersama! Empat kita bekerja sama, bahkan pejuang penyatuan energi vital dan darah pun bisa kita hadapi!"
Sorot mata Fang Ping dingin: "Bukan sekadar hadapi, tapi bunuh berapa pun yang datang! Hadapi pejuang level itu, kalian tahan sebentar, datang satu bunuh satu!"
Saat ini, Fang Ping telah bulat tekadnya.
Jika benar-benar bertemu pejuang penyatuan energi vital-darah yang hampir naik ke tingkat tinggi, datang satu boom satu!
Memasuki level enam, kekuatan dasarnya sudah setara puncak Tingkat Enam biasa.
Dengan seluruh tenaga dipadu kekuatan alam, tak perlu sampai jadi rangka tulang seperti dulu, cukup untuk menyingkirkan pejuang penyatuan energi vital-darah.
"Lalu ngomong aja, pergi!"
Qin Fengqing juga tidak ragu, sudah sampai di titik ini, hidup mati ada takdirnya, mati itu berarti nasib sial.
Beberapa orang itu tidak berbicara lagi, serentak memberikan hormat bela diri ke sisa-sisa jasad di tanah, lalu berjalan ke depan tanpa menoleh.
Yang tiada sudah pergi, gugur di liang bumi...Kemuliaan tertinggi seorang petarung!
Ini adalah perkataan Tang Feng saat bergabung dengan kelas pelatihan khusus dulu.
Saat itu, banyak yang tidak menganggap serius ucapan Tang Feng, bahkan Fang Ping dalam hati tertawa geli, "Kalau kau Tang Feng yang gugur di liang bumi, apa masih merasa itu kemuliaan?"
Tapi hari ini, Fang Ping percaya.
Bukan hanya Tang Feng, para pejuang generasi tua itu, meski punya banyak perselisihan dan dendam selama ini, begitu masuk liang bumi, mereka semua menjadi saudara seperjuangan, kawan seperjuangan, bersama berjuang untuk Tiongkok dan umat manusia.
Orang-orang ini tidak ingin mati tapi juga tidak takut mati.
……
Beberapa puluh detik kemudian, keempat orang melangkah keluar dari penghubung dan memasuki liang bumi Tiannan.
Yang terlihat adalah kota compang-camping yang hanya menyisakan reruntuhan.
Ini adalah kota Tiannan di masa lalu.
Begitu mereka muncul, beberapa master di sekitarnya langsung waspada. Karena datang dari jalur belakang, mereka tidak langsung menyerang, tapi ada yang bergumam kesal: "Kalian anak-anak ini, ngapain ikut-ikutan ribut!"
Yang berbicara bukan lain adalah Menteri Wang dari Kementerian Pendidikan.
Saat ini, di sekitar penghubung ada belasan master pejuang yang berjaga.
Termasuk Li Deyong, master Kasta Sembilan dari komando militer.
Melihat Fang Ping dan yang lain, Menteri Wang mengumpat pelan. Sebelum sempat mereka bicara, ia cepat-cepat berkata: "Di depan masih ada pertempuran! Kalian dilarang berkeliaran. Tetaplah di sini... Tidak, mundur ke belakang dan tunggu di sana!"
Fang Ping diam seribu bahasa, melirik ke kejauhan.
Dari jauh, suara ledakan terus bergemuruh.
Berkas-berkas pancaran emas berkilauan di angkasa.
Monster-monster liang bumi raksasa melayang di udara, mengangkut petarung-petarung liang bumi yang sedang bertarung sengit dengan pasukan manusia.
Pohon-pohon raksasa dan bunga-bunga raksasa mengayunkan dahan-dahannya, menghujam kehampaan, memenuhi angkasa dengan kekuatan alam semesta.
Li Deyong dan para petarung lainnya tidak mempedulikan Fang Ping. Pandangan serius mereka tertuju ke kejauhan.
Tugas mereka adalah menjaga penghubung, mencegah pasukan liang bumi menerobos masuk ke Bumi.
Pasukan lain sibuk bertempur di garis depan, membasmi musuh.
Saat Fang Ping hendak bertanya, teriakan nyaring menggema dari kejauhan. Sebuah pilar cahaya menghancurkan kehampaan.
"Roarrr!"
Jeritan pilu mengguncang langit. Adegan yang sebelumnya tertutup kabut energi alam, kini terlihat jelas.
Nanyun Yue berlumuran darah emas. Golok di tangannya menyambar cepat, memenggal kepala monster tikus raksasa.
Di udara, monster yang kehilangan kepala itu belum mati.
Energi spiritual yang nyaris padat mulai membentuk wujud baru. Kematian fisik tak berarti apa-apa saat kekuatan spiritual mulai mengkristal menjadi tubuh baru.
Namun, di saat berikutnya, di sebelah, seberkas cahaya redup melesat dan menghilang!
Dari kejauhan, Zhang Weiyu mengayunkan tombaknya, sinar tombak dan kemampuan spiritual monster liang bumi terjalin, suara ledakan terus bergemuruh.
Memanfaatkan kesempatan ini, Nanyun Yue sekali lagi berseru lantang, golok terlepas dari genggamannya, kehampaan bergetar, satu tebasan menyelusup ke dalam pancaran kemampuan spiritual.
Boom!
Pada momen ini, ledakan dahsyat yang tak terkira menggema!
Fang Ping dan yang lain berada sangat jauh, tubuh mereka tetap bergoyang tak henti, gelombang kejut menerjang, belum sampai mendekat, tubuh Qin Fengqing sudah terpotong oleh goresan berdarah tak terhitung.
Di samping, Li Deyong dengan santai mengayunkan tangan, menahan gelombang kejut, berseru semangat: "Menteri Selatan telah menyingkirkan Tikus Iblis!"
Menteri Wang dan yang lain juga bersemangat, mengaum rendah: "Luar biasa! Dua monster liang bumi Kasta Sembilan telah dibunuh, apakah pihak roh siluman masih berani melanjutkan?!"
Dalam pertempuran ini, 11 kota liang bumi menyerang bersama.
8 wali kota, 3 monster liang bumi Kasta Sembilan, dan 4 tanaman siluman Kasta Sembilan datang.
15 Kasta Sembilan berhadapan dengan 12 Kasta Sembilan manusia.
Namun manusia tidak menyerang tanaman siluman dan wali kota, melainkan fokus pada beberapa monster liang bumi Kasta Sembilan. Hingga saat ini, dua monster telah dieksekusi.
Di depan, hanya tersisa satu monster liang bumi Kasta Sembilan terakhir.
Fang Ping mendengar perkataan Menteri Wang, segera bertanya: "Menteri... Mengapa tidak membunuh tanaman siluman dulu?"
“Pihak tanaman siluman telah berperang dengan kita selama bertahun-tahun dengan korban berjatuhan, sudah lama terbiasa. Sementara pihak roh siluman yang sudah lama berdamai dengan kita dan jarang bertempur, jika kita bunuh mereka sampai kerugian besar, dengan kehendak tidak cukup teguh, pasti akan lebih dulu mundur...”
Menteri Wang menjelaskan sekilas.
Fokus membunuh monster liang bumi, ini adalah keputusan strategis Tiongkok sebelum memasuki liang bumi.
Di liang bumi Tiannan, saat pihak roh siluman pertama kali berperang dengan manusia, setelah korban berjatuhan, kemungkinan terus bertempur mati-matian masih ada, tapi kemungkinan lebih besar mereka akan ketakutan dan mundur.
Saat mencapai level Kasta Sembilan, batas usia menjadi tak terhingga. Mereka semua adalah penguasa kota atau raja wilayah.
Pihak roh siluman tidak sekuat pihak tanaman siluman. Dengan korban besar, bahkan Zona Terlarang pun belum tentu bisa memaksa mereka melanjutkan.
Ternyata, setelah Nanyun Yue membunuh tikus raksasa, di kejauhan seekor merak monster raksasa mengembangkan sayapnya dan terbang, siluet berwarna-warninya menghilang seketika!
“Raja Fuyu!”
Teriakan kemarahan menggema di langit.
Petarung liang bumi yang melihat merak monster kabur langsung menyala-nyala amarahnya!
Raja Fuyu ternyata kabur!
Di pihak liang bumi yang sebenarnya tidak terdesak, setelah Nanyun Yue membunuh tikus monster, dia langsung dikepung dua Kasta Sembilan dalam bahaya. Jika merak tidak kabur, tiga Kasta Sembilan akan mengepung Nanyun Yue sampai mati!
Marah memang marah, tapi pihak lawan sudah kabur. Sekarang marah pun tak berguna.
Tiga monster liang bumi Kasta Sembilan, dua telah terbunuh. Merasa terancam, monster merak segera memilih kabur dari lokasi ini - reaksi yang sangat wajar.
Pertempuran besar masih berlanjut.
Li Deyong memegang pedang panjang sambil menoleh: "Kalian tetap berjaga di sini! Aku akan bantu Menteri Selatan. Pihak roh siluman sudah ketakutan, pertempuran ini PASTI MENANG!"
Sebelum suaranya menghilang, tubuhnya telah melesat bagai petir menyambar dua penyerang Nanyun Yue.
Di sisi lain, Zhang Weiyu juga bertarung satu lawan dua. Serangan tombak tiba-tibanya ke monster tikus raksasa berhasil membunuhnya, namun membuatnya terjerat krisis - meskipun kondisinya masih sedikit lebih baik daripada Nanyun Yue.
Nanyun Yue yang baru saja menghabisi monster tikus dengan dominasi penuh, kini tubuhnya penuh luka parah dan mulai terdesak.
Medan tempur dipenuhi pertempuran di segala penjuru.
Dalam sekejap mata, para petarung liang bumi mulai menyasar Penghubung.
Menteri Wang segera menyambut serangan itu, tak sempat lagi mengurus Fang Ping dan kawan-kawan.
Di mulut Penghubung, seorang petarung level tujuh tak dikenal menggelegar: "PERGI! Kalian ingin bunuh diri di sini?!"
Saat ini, area sekitar Penghubung dipenuhi pertempuran tingkat tinggi. Sedikit saja terseret gelombang kejut, para petarung level lima-enam akan langsung hancur lebur.
Meski ingin menggali informasi lebih dalam, Fang Ping segera komando: "Pergi!" setelah menyaksikan pemandangan ini.
Seketika mereka berlari ke area belakang yang masuk jangkauan Laut Terlarang.
Para petarung level tinggi umumnya menghindari pertempuran di dekat Laut Terlarang.
Tak diketahui berapa lama pertempuran di luar Penghubung ini akan berlangsung.
Di sisi liang bumi, selain burung merak siluman yang melarikan diri, para petarung lainnya tidak pergi. Jelas, para petarung liang bumi ini belum berniat menyerah.
Tak lama setelah Fang Ping dan yang lain pergi, pertempuran besar kembali pecah di sekitar penghubung.
Kekuatan alam bergetar hingga puluhan li jauhnya, tekanan mental menyapu area puluhan li.
Kota Tiannan yang sebelumnya hanya menyisakan reruntuhan, lenyap total tanpa jejak dalam sekejap di bawah gempuran pertempuran.
……
Puluhan li jaraknya.
Wajah Fang Ping pucat pasi, sementara yang lain terlihat sedikit lebih baik.
Gelombang kejut getaran spiritual seluruhnya ditanggung sendiri oleh Fang Ping, kemampuan spiritualnya hancur lebur berkali-kali.
Saat ini, di depan mereka membentang lautan tak berujung yang tenang tanpa riak.
Gaung pertempuran dari kejauhan juga berangsur melemah.
Mereka semua terengah-engah berat. Li Hantong kemudian bersemangat berkata: "Dua monster Kasta Sembilan terbunuh, Menteri Selatan dan yang lain benar-benar luar biasa!"
Fang Ping dengan wajah muram menimpali: "Tiongkok mengerahkan 12 petarung Kasta Sembilan... Membunuh dua monster, satu lolos, Penjaga Zhang masih bertarung satu lawan dua... Saat ini hanya tersisa 11 titik reaksi energi paling intens..."
Mendengar ini, Li Hantong membeku: "Mungkin... mungkin yang lolos sudah sangat jauh... Indramu belum menangkapnya."
Kasta Sembilan adalah pilar penopang Tiongkok.
Saat ini, Tiongkok secara resmi hanya memiliki 33 petarung Kasta Sembilan.
Setiap liang bumi membutuhkan minimal satu petarung Kasta Sembilan untuk penjagaan.
Dari 23 liang bumi yang ada, selain liang bumi Tiannan, masih ada 22 lainnya.
Kali ini, hampir semua Kasta Sembilan di Tiannan datang. Selain 22 Kasta Sembilan yang masih bertugas di berbagai wilayah, 12 di sini... ditambah dengan yang tidak tercatat di Kota Zhenxing.
Tiongkok mengerahkan seluruh pasukan dalam pertempuran kali ini.
Jika terlalu banyak Kasta Sembilan yang runtuh... itu baru masalah besar sesungguhnya.
Qin Fengqing menghela napas: "Jangan berpikir lagi. Saat para petarung ini bertarung, pikiran kita tak berguna. Kerja sama kita pun sulit membunuh level tujuh, bertahan hidup saja sudah sulit..."
Fang Ping mendengus: "Kalau kau punya kemampuan Yao Chengjun, mungkin bisa menyaingi level tujuh. Lebih baik bawa Lao Yao daripada bawa kau!"
Pipi Qin Fengqing memerah. Meski perkataan ini menusuk hati, tapi memang benar adanya.
Kemampuan spiritual Yao Chengjun sangat kuat, bisa sedikit menahan aura intimidasi spiritual tingkat tinggi, setidaknya mencegah kita langsung hancur seketika.
Kemampuan spiritual Fang Ping juga tak lemah. Dengan kerja sama mereka, bisa sebentar menahan ledakan spiritual pihak lawan.
Jika diberi waktu, masih ada harapan bagi Fang Ping untuk melawan level tujuh.
Meski geram, Qin Fengqing tetap diam. Terserah Anda mau bicara apa.
Fang Ping tak melanjutkan pematahan semangatnya. Menoleh sambil menarik napas dalam-dalam: "Tapi katamu benar. Sebanyak apapun kita lihat, tetap tak berguna. Ayo, manfaatkan kesempatan para petarung liang bumi keluar semua, kita cari orang dulu..."
Sambil berbicara, Fang Ping menatap Wang Jinyang: "Dulu gurumu pernah bilang mau ke mana?"
“Saat itu Ketua Shen terjebak di liang bumi dan tidak bisa kembali, Guru pergi mencari dia... Sebelum Ketua Shen jatuh, dia sedang bertempur dengan petarung Kota Mawar di sekitar Danau Bulan Sabit, ayo kita pergi ke Danau Bulan Sabit dulu!”
Fang Ping mengangguk, tidak banyak bicara.
Sebelum datang ke sini, semua orang sudah mempelajari peta.
Danau Bulan Sabit terletak antara Kota Tiannan dan Kota Mawar, namun tidak dalam garis lurus melainkan di sebelah timur sebagai sebuah danau besar.
Beberapa orang menyusuri Laut Terlarang, mulai berjalan ke arah timur. Pertarungan antar petarung level tinggi terkonsentrasi di sekitar reruntuhan Kota Tiannan, area Danau Bulan Sabit bukan zona pertempuran.
Setelah berjalan beberapa saat, Fang Ping tiba-tiba melirik lautan tenang di sampingnya... Bergumam dengan suara gugup: “Jauhi sedikit, laut ini... terasa janggal, jantungku berdebar-debar.”
Laut ini ternyata tidak bisa ditembus oleh kemampuan spiritualnya, bahkan tidak bisa dipindai.
Kemampuan spiritual yang diarahkan ke permukaan laut ternyata tidak bisa menembus, hal seperti ini sangat langka.
Semua orang tahu reputasi mengerikan Laut Terlarang. Segera, mereka menjauh beberapa langkah.
Di liang bumi, Laut Terlarang adalah tanah terlarang nomor satu, Gunung Penjagal menempati peringkat kedua.
Dua wilayah terlarang ini membentang melalui semua liang bumi.
Tempat-tempat berbahaya seperti Hutan Ratusan Binatang di liang bumi Shanghai atau Gurun Pasir Semut Raksasa, tidak ada artinya dibanding dua wilayah ini.
Setelah menjauh cukup jauh, Qin Fengqing memelintir lehernya melihat ke Laut Terlarang, tiba-tiba bergumam: “Di laut... sepertinya ada pulau... kalian lihat itu?”
Fang Ping dan yang lain memelintir kepala melihat ke kejauhan, samar-samar melihat sesuatu yang seperti pulau di kejauhan.
Fang Ping menghela napas: "Normal, di zona pesisir juga ada habitat monster laut. Lautan pun memiliki tanah terlarang. Saat liang bumi Shanghai berguncang sebelumnya, ada respons monster dari Laut Terlarang."
"Baik manusia maupun petarung liang bumi tidak akan sembarangan memasuki Laut Terlarang. Jika bicara sumber daya berharga, laut tetap yang paling kaya."
Saat Qin Fengqing mengucapkan ini, tidak ada yang menghiraukannya.
Jika orang ini ingin mati, katakan langsung - tak ada yang menghalangi.
Bahaya Laut Terlarang, meski tidak tercatat dalam buku liang bumi, telah diketahui manusia: sangat mematikan!
Selama bertahun-tahun manusia masuk liang bumi, bukan tak pernah mencoba menjelajah laut. Hasilnya? Tak ada yang selamat.
Tempat seperti Domain Kuno, Gunung Penjagal, termasuk Zona Terlarang - manusia punya sedikit pemahaman.
Hanya Laut Terlarang yang hampir sepenuhnya misterius.
Mereka melanjutkan perjalanan dalam diam. Sepanjang jalan waspada maksimal. Liang bumi Tiannan kini penuh bahaya, sedikit keliru bisa bertemu petarung high-level. Di bawah bayang-bayang krisis, mereka bahkan tak sempat mengkhawatirkan para master.
Tanpa kekuatan yang cukup, kekhawatiran sia-sia belaka. Bertahan hidup dulu yang utama.
Karena memutar melalui tepi Laut Terlarang, jarak ke Danau Bulan Sabit sekitar 200 li lebih.
Mereka juga tak berani memaksakan kecepatan penuh. Baru saat langit gelap gulita, akhirnya tiba di sekitar Danau Bulan Sabit.
Di perjalanan, mereka juga bertemu beberapa monster liang bumi, tapi semuanya monster level rendah-menengah, dan segera disingkirkan oleh kelompok ini.
Saat tiba di Danau Bulan Sabit, Fang Ping tak tahan bertanya: "Dulu kenapa kalian memilih datang ke sini?"
Danau Bulan Sabit... terlalu luas!
Dari kejauhan, Fang Ping sudah mendengar desisan mengancam banyak monster, bahkan melihat beberapa monster air melompat dan berguling di permukaan danau.
Tempat ini meski bukan tanah terlarang, tapi bukan tidak mungkin ada monster tingkat tinggi yang mengklaim danau sebagai wilayah kekuasaannya.
"Dikejar pembunuh, lari ke sini."
Wang Jinyang menjawab sambil berbisik: "Ikuti aku, aku ingat dulu ada rawa-rawa tempat Ketua Shen menghilang."
Mereka semua diam mengikuti Wang Jinyang menuju ke kejauhan.
Tujuan utama masuk liang bumi kali ini adalah mencari orang.
Setelah menemukan orangnya... atau sisa jasad, baru bisa lanjut ke misi lain. Jika benar-benar tidak ketemu, baru pertimbangkan untuk menyerah.
