Seorang petarung harus tahan akan kesepian.
Baik Fang Ping dan Wang Jinyang, maupun Raja Mawar, sebenarnya sama-sama memiliki ketahanan ini.
Sepanjang siang hari!
Mereka tidak menemukan Raja Mawar. Si itu entah bersembunyi di mana.
Sepanjang siang itu, Fang Ping dan Wang Jinyang juga tidak berkomunikasi lagi, membeku seperti batu di dalam dinding.
Cambukan terus berlanjut.
Para petarung liang bumi ini sama sekali tidak menganggap petarung manusia sebagai manusia. Setelah menguras habis kekuatan energi vital mereka, mereka hanya melemparkan beberapa batu energi. Jika tidak segera diserap untuk pemulihan, cambukan akan tetap menghujam.
Fang Ping bahkan dari kejauhan bisa melihat percikan darah.
Petarung manusia yang ditangkap, kini hanya tersisa 6 orang.
Berapa yang mati, Fang Ping tidak tahu, tapi 6 orang ini semuanya compang-camping, tubuh penuh goresan berdarah.
Semua diam membisu, baik petarung manusia maupun liang bumi, tak ada suara kecuali cambukan. Di wilayah segel yang luas ini, sunyi senyap.
Dua petarung level sembilan juga tak terus diam, kadang berpindah-pindah.
Bahkan sesekali menuju belakang, mungkin memantau situasi seberang Laut Terlarang, memeriksa apakah rombongan Kota Zhenxing sudah tiba.
Kegelapan kembali menyergap.
Malam ketiga di liang bumi.
Saat malam tiba, beberapa petarung di depan batas dimensi mulai bergerak.
Seorang petarung level delapan tiba-tiba muncul dari suatu tempat, berbisik sesuatu. Meski pendengaran Fang Ping tajam, kali ini tak tertangkap.
Tapi kemudian, Fang Ping menduga rombongan Kota Zhenxing telah datang.
Karena para petarung liang bumi ini tiba-tiba menangkap Zhang Qingnan dan kawan-kawan, lalu cepat menghilang dari depan batas dimensi.
Wang Jinyang sedikit bergerak, tapi berhasil menahan impulsifnya dan kembali tenang.
Dari kejauhan terdengar suara benturan - fluktuasi energi pertarungan... tidak, ada juga fluktuasi energi vital.
Fang Ping merasakannya: pasti petarung manusia!
Rombongan Kota Zhenxing sudah sampai!
Tak lama setelah rombongan Besi menghilang, suara bergema: "Besi! Keluarlah, kau pikir bisa sembunyi dariku?"
"Yang Daohong!"
"Ucapan ini bukan dalam bahasa liang bumi, melainkan bahasa Mandarin!" Pupil Fang Ping menyempit.
Ternyata!
Orang-orang Zona Terlarang mengerti bahasa manusia!
Bukan sekadar mengerti, mereka bahkan akrab dengan manusia. Pejuang Zona Terlarang ini ternyata mengenal Yang Daohong, dan Yang Daohong juga mengenalnya.
Tie Mu segera muncul di depan dinding dimensi, berkata muram: "Yang Daohong, apa maksudmu? Hanya kamu sendiri yang datang dari Kota Zhenxing?"
Beberapa petarung level tujuh-delapan lainnya sama sekali diacuhkannya.
Memang, kuantitas petarung level tujuh-delapan bisa mengeroyok Kasta Sembilan - tapi tetap tergantung kelas Kasta Sembilan macam apa.
Kasta Sembilan dari Zona Terlarang secara intrinsik lebih kuat daripada sebagian wali kota. Ditambah senjata Dewa Kasta Sembilan, mustahil petarung level tujuh-delapan ini bisa mengepung dan membunuh Kasta Sembilan kelas ini. Itu sama dengan cari mati!
"Untuk menghabisi kamu, aku sendiri sudah cukup!"
Suara Yang Daohong menggema dari kejauhan, disusul tawa keras: "60 tahun kita sudah ratusan kali bentrok, Tie Mu. Suruh anak buahmu keluar semua! Kamu sendiri takkan mampu! Yu Ming dan Tie Yu - kalian berdua pasti ada di sini, bukan?"
"Yang Daohong, kau pikir seorang diri bisa mengalahkan kami bertiga?" Suara Tie Mu menusuk dingin, disertai sengitan: "Leluhur True King-mu sudah mati. Masih berharap keadaan seperti dulu? Jika bukan karena leluhurmu, pantaskah kau disejajarkan denganku?"
"Mengejek!"
Yang Daohong mendengus rendah, berucap dingin: "Tie Mu, minggirlah dari Domain Kuno. Jika tidak, kali ini kau pasti menemui ajal!"
"Ayo kita buktikan!"
"Ucapan berakhir, di udara, sebuah siluet muncul, wanita siluman yang menggoda tertawa manis: 'Kepala Keluarga Yang, sudah lama tidak bertemu.'"
"Yu Ming, hanya kamu?" Yang Daohong berkata datar: "Apakah Tie Yu sudah mati?"
Tanpa menunggu jawaban mereka, Yang Daohong tiba-tiba tertawa: "Mungkin sudah mati, kalau tidak, menyembunyikan tidak ada artinya. Kalian datang, aku juga datang, ini memang sudah saling dimaklumi. Menarik... memicu segel dunia?"
"Hmph!"
Tie Mu mendengus keras, kembali berbicara: "Yang Daohong, buka segel dunia, biarkan kamu mundur dengan aman. Kalau tidak, kali ini kamu pasti mati!"
“……”
Di dalam dinding.
Fang Ping tidak tahan mengumpat: "Dasar, adu fisik saja, basa-basi bulu!"
Wang Jinyang kedutan di pelipis, berbisik: "Jangan bersuara..."
"Mereka mana ada waktu untuk memindai kita perlahan..." Fang Ping tidak peduli, mendengus: "Orang-orang Kota Zhenxing ini kan sudah akrab dengan mereka.
Dasar, sekarang aku malah curiga mereka semua satu tim!
Kalaupun bukan satu tim, pasti pertarungannya tidak seganas itu. Lihat, ketemu malah ngobrol."
"Tidak sampai segitu. Kalau benar satu tim, umat manusia pasti sudah kalah. 12 Level Puncak semuanya berasal dari Kota Zhenxing, bahkan termasuk Komandan Li, hanya tidak sejelas kita saja."
Wang Jinyang menyangkal pernyataan Fang Ping.
Kalau kedua pihak benar-benar satu tim, memang umat manusia tidak bisa melawan.
Hanya bisa dikatakan, tokoh-tokoh tingkat tinggi ini punya sedikit selisih dengan petarung lapisan bawah, bukan tipe yang langsung membunuh saat bertemu.
Fang Ping tentu tahu hal ini, namun tetap mengerutkan kening berkata: "Hindari kontak dengan orang Kota Zhenxing. Kali ini kita hanya mengandalkan diri sendiri. Kota Zhenxing mungkin hanya peduli pada umat manusia, bukan kita."
Jangan sampai tidak mati di tangan musuh, malah dibunuh oleh mereka. Itu tidak menguntungkan.
Di Zona Terlarang, dua Kasta Sembilan, dua level delapan, 4 level tujuh... Tapi satu belum datang, mungkin sedang menjaga Guru Zhang dan yang lain.
Dari pihak Kota Zhenxing, hanya satu Kasta Sembilan, dua level delapan, 3 level tujuh... Apakah ada yang runtuh di perjalanan?
Saat berangkat, jumlah personel Kota Zhenxing lebih banyak dari sekarang.
Fang Ping ingat, sebelum turun ke liang bumi, ada 5 level tujuh.
Tampaknya dua orang telah gugur.
Fang Ping tidak tahu, satu di antaranya tewas di Kota Tiannan, sisanya mati di tengah jalan.
Berangkat dari tepi Laut Terlarang, mereka berangkat lebih dulu tapi tiba bersama Yang Daohong. Entah karena terpaksa menunggu atau sengaja menunggu Yang Daohong.
Semua ini tidak terlalu dipedulikan Fang Ping.
Sejujurnya, dia tidak punya ikatan emosional dengan orang Kota Zhenxing.
Meski leluhur Kota Zhenxing menjaga Gunung Penjagal, melindungi manusia selama ratusan tahun, Fang Ping mengagumi dan berterima kasih.
Tapi orang Kota Zhenxing yang terisolasi jarang muncul di medan perang liang bumi, membuat Fang Ping tidak terlalu respek.
Mungkin mereka punya misi dan tujuan sendiri.
Tapi Fang Ping hanya percaya apa yang dilihatnya sendiri.
Dia melihat banyak master bertarung berlumuran darah di liang bumi, melihat banyak master gugur bersama musuh, juga melihat banyak anak-anak master terus bertarung di garis depan, dengan jumlah korban yang tak terhitung.
Seluruh keluarga Tian Mu, tua dan muda, gugur di liang bumi.
Keluarga Chen dari Donglin, seluruh anggota keluarga Chen Jiasheng kecuali tunas tunggal Chen Jiasheng, semuanya gugur.
Orang-orang ini, Fang Ping kagumi dan hormati.
Sedangkan orang-orang Kota Zhenxing... mungkin karena jarak terlalu jauh, tidak ada rasa keterikatan yang mendalam.
Mungkin suatu hari nanti, ketika Fang Ping mengetahui dan menyaksikan orang-orang ini bertarung dan berdarah-darah melawan petarung liang bumi di Zona Terlarang, barulah penolakannya akan hilang.
Melihat orang-orang Kota Zhenxing asyik mengobrol dengan pihak lawan saat ini, Fang Ping merasa tidak nyaman.
Merasa tidak nyaman, Wang Jinyang berbisik: "Jangan menyalahkan orang lain, sifatmu juga sama. Jika kau di posisi mereka, mungkin kau akan mengobrol lebih lama, baru main tangan kotor setelahnya..."
"Bagaimana..."
Sebelum Fang Ping selesai bicara, fakta membuktikan Lao Wang benar-benar jago, firasatnya terlalu kuat!
Kedua belah pihak saling main tangan kotor!
Dalam waktu singkat saat mereka mengobrol, kedua kelompok saling mendekat!
Lalu, masing-masing mengerahkan seorang petarung level tujuh untuk menerobos ke kubu lawan.
Kemudian... meledakkan diri!
Boom! Boom!
Dua ledakan dahsyat menggema!
Seketika, serangan spiritual maha dahsyat yang seolah bisa membunuh semua orang dalam sekejap menyapu seluruh kota.
Wajah Fang Ping menghijau sampai ke puncak!
Aku benar-benar meremehkan kalian!
Memandang rendah kalian!
"Ini mau gugur bersama ya aduh!"
"Para 'tuan' Kota Zhenxing, sebelumnya Fang Ping kurang tertarik, tapi sekarang harus bilang 'benar-benar jagoan!'"
Meski bicara begitu, kedua kubu hanya berjarak tiga-empat li dari mereka.
Kali ini, dua master level tujuh meledakkan diri, menyerang Batas Segel secara ofensif. Seberapa kuat ledakan level tujuh itu?
Sedangkan kekuatan balasan Batas Segel bahkan jauh lebih dahsyat!
Fang Ping hampir gila, saat ini mereka tak bisa bergerak. Gerakan sekecil apapun akan berujung kematian.
Tapi serangan spiritual ganas itu menyapu ke segala arah. Dengan jarak sedekat ini, tentu mereka masuk area sasaran.
"Pu pu pu..."
Rangkaian suara 'sreeek' samar terdengar, menandakan benteng spiritual Fang Ping tertembus berkali-kali.
Dinding... mulai bergoyang.
Meski serangan spiritual bukan ditujukan pada mereka atau dinding, struktur itu mulai bergetar hebat.
Wajah Fang Ping pucat pasi: Jangan runtuh!
Jangan sampai ambruk!
Kalau runtuh, dia dan Lao Wang akan terlempar keluar dan hancur berantakan.
Saat ini Fang Ping harus membangun pertahanan untuk diri sendiri dan Lao Wang, sekaligus menjaga dinding dengan hati-hati.
Untungnya balasan Batas Segel hanya terkonsentrasi di area kecil, bukan serangan skala besar-besaran.
Tapi dinding tetap bergoyang cukup lama. Benteng spiritual Fang Ping beberapa kali jebol sebelum situasi akhirnya mereda.
“Batas Segel di sini… Saat ini Fang Ping agak meragukan, mungkin dulu dipasang untuk melarang petarung bertindak di dalam kota!”
“Ini bukan senjata pembunuh yang sengaja dibuat, mungkin hanya batasan yang dulu dibuat oleh sang Tuan agar orang tidak bertindak di dalam kota.”
“Karena ini pengaturan antisipasi, efeknya tidak akan menjalar terlalu luas. Kalo nggak, bukankah sebuah kota akan hancur oleh tangan sendiri?”
Fang Ping, karena jaraknya jauh, masih sempat berpikir santai tentang hal ini.
Sementara orang-orang Kota Zhenxing dan Zona Terlarang saat ini tidak sempat memikirkan ini.
Kedua pihak mungkin tidak menyangka pihak lawan begitu berani, langsung menyuruh orang meledakkan diri melakukan aksi gugur bersama.
Dua petarung level tujuh, sasaran mereka adalah petarung Kasta Sembilan masing-masing pihak.
Petarung level tujuh yang berniat keras meledakkan diri, bahkan Kasta Sembilan pun tidak bisa menghentikan, hanya bisa kabur.
Dari kejauhan, Yang Daohong dan Tie Mu beserta beberapa Kasta Sembilan lain langsung kabur secara gila-gilaan saat ledakan level tujuh terjadi.
Setelah mundur beberapa kilometer, kedua pihak akhirnya kembali tenang.
Seolah-olah ledakan dua petarung level tujuh tadi sama sekali tidak pernah terjadi.
Saat ini, serangan spiritual di udara juga menghilang. Ledakan seperti ini hanya terjadi sesaat.
Namun, ledakan dua petarung level tujuh ini juga tidak tanpa hasil.
Di sisi Kota Zhenxing, kecuali Yang Daohong, semua yang lain wajahnya pucat pasi.
Kelompok Tie Mu lebih parah, dua Kasta Sembilan mereka terluka, kondisi mereka memang tidak prima sejak awal.
Adapun petarung level tujuh-delapan lainnya, lebih mengenaskan lagi.
“Benar-benar jantan!”
Di dalam dinding, Fang Ping berbisik: "Aku memang meremehkan orang-orang ini... Tidak, meremehkan para master."
Saat ini, Fang Ping mengubah ucapannya, gelar master masih pantas disandang.
Meledakkan diri untuk membunuh musuh!
Kalau Fang Ping yang disuruh melakukan ini, dia benar-benar tidak berani dan tidak mau melakukannya.
Apakah mereka datang ke Domain Kuno dengan tekad pasti mati?
Saat Fang Ping sedang merenung, Yang Daohong berbicara: "Tiemu, jangan paksa kami! Lebih baik kita semua mati bersama! Leluhur kami sudah runtuh, keluarga Yang memang tidak ingin hidup sembunyi-sembunyi di dunia ini. Jika kami tidak bisa membawa pulang jasad leluhur, mari kita mati di sini bersama!"
Yang Daohong berbicara dengan penuh keteguhan!
Orang yang baru saja meledakkan diri itu adalah seorang veteran dari keluarga Yang. Sayangnya, karena kedua belah pihak sama-sama keluar, terjadi kebekuan sesaat yang memberi waktu kabur pada Kasta Sembilan.
Kalo tidak, karena kecerobohan, Kasta Sembilan itu sebenarnya bisa dibalas bunuh.
Yang Daohong sangat teguh, Tiemu juga berkata dingin: "Kau pikir ini bisa menakut-nakuti kami? Jika kamu benar-benar berhasil membawa pulang jasad Raja Sejati, Raja Song tetap tidak akan mengampuni kami. Lebih baik kita mati bersama di sini!"
Yu Ming berkata dengan manis: "Yang Daohong, sampai sekarang kita bahkan belum melihat jasad Raja Sejati. Kita tidak tahu seberapa banyak krisis di Domain Kuno ini. Bagaimana kalau kita masuk bersama?
Nanti, masing-masing tunjukkan kemampuan?
Apakah kamu rela mati tanpa melihat bangkai leluhur Raja Sejatimu?
Tidakkah kamu penasaran mengapa Raja Sejati Yang masuk ke Domain Kuno dan runtuh di sini?
“Bahkan Raja Sejati pun sudah runtuh, belum tahu berapa krisis yang menyamar di balik layar. Meski kita bermusuhan, sebelum melihat jenazah Raja Sejati, bertarung sampai mati tak ada artinya.”
“Sekalipun kita sama-sama binasa sekarang, selama jenazah Raja Sejati masih ada di sini, cepat atau lambat pasti ada yang datang lagi.”
Yang Daohong berkata dingin: "Biarkan leluhur terkubur di Domain Kuno, aku takkan bersekongkol dengan kalian! Ingin masuk ke Domain Kuno? Bermimpi!"
"Bandel tak tahu diri!"
Tiemu berseru pendek, Senjata Dewa langsung muncul, tiba-tiba menerjang Yang Daohong.
Yang Daohong juga memunculkan Senjata Dewa-nya, seketika bertabrakan dengan lawan. Kali ini kedua pihak bertarung di ketinggian rendah, mengontrol kekuatan sampai batas maksimal.
Mulutnya bicara gugur bersama, tapi siapa yang mau benar-benar mati di sini kecuali dalam keadaan darurat?
……
Pertempuran tingkat tinggi ini gelombang kejutnya tidak terlalu kuat.
Kali ini semua pihak mengendalikan kekuatan, mencegah energi berlebihan yang bisa memicu serangan balik dari Segel Dunia.
Harus diakui, Yang Daohong cukup tangguh.
Mungkin Senjata Dewa-nya juga sangat hebat.
Fang Ping bahkan meragukan, master ini tak kalah jauh dari Nanyun Yue dkk. Saat ini 1 lawan 2, pertarungannya masih seimbang bahkan sedikit unggul, mungkin karena kondisi kedua lawannya kurang prima.
"Jangan sampai menjalar ke area kita... Jangan bertarung di sini, pergi lebih jauh!"
Fang Ping berbisik beberapa kata, tidak lagi melihat mereka, lalu berbalik tubuh melewati lubang di belakang, berbisik, "Cari Wali Kota Mawar, si itu mungkin sedang bersiap memungut keuntungan, seharusnya tidak terlalu jauh dari sini."
Wang Jinyang tidak perlu diingatkan, sudah mulai mencari, tapi ekspresinya masih pucat pasi, berbisik, "Fang Ping... Ada lubang besar di sampingku!"
Fang Ping menoleh sebentar, menelan ludah.
Ledakan di depan tadi meski tidak meruntuhkan dinding, tapi serangan kejutnya membuat lubang tembus muncul di samping Lao Wang.
Lao Wang tidak bilang, dia belum melihat. Saat Lao Wang berbicara, Fang Ping baru gugup berkata, "Ti... Tidak apa... Cuma lubang, takut apa? Siapa yang mau mengintip lewat lubang kecil ini..."
Tiba-tiba sebongkah batu terbang menabrak, menembus dinding. Di samping Fang Ping juga muncul lubang tembus.
Fang Ping menelan ludah, kali ini benar-benar panik, "Ngapain bikin lubang di dinding... Ini terlalu berbahaya..."
Wang Jinyang tidak bisa berkata-kata, Bukannya ini ide kamu?
Tak ada waktu berdebat, Wang Jinyang tiba-tiba berkata, "Lihat, itu Wali Kota Mawar bukan?"
Fang Ping mengikuti arah yang ditunjuknya. Di kejauhan, bangunan rusak itu samar-samar memperlihatkan ujung jubah. Mata Lao Wang memang luar biasa tajam.
Fang Ping tidak berani memindai, mengawasi dengan seksama sejenak lalu bertanya lembut: "Kemungkinan besar! Orang ini sangat nekat, jaraknya kurang dari 10 li dari mereka, tidak takut ketahuan? Apa maksudnya ini? Jangan-jangan ingin membabat habis sekaligus?"
Hingga detik ini Wali Kota Mawar belum juga muncul, Fang Ping pun tidak tahu apa yang ada di benak orang ini.
Orang-orang Zona Terlarang masih tertinggal di sini sampai sekarang, belum membuka dinding dimensi untuk masuk ke area dalam.
Kalau Wali Kota Mawar memang datang untuk bangkai Level Puncak, lalu bagaimana caranya menyusup masuk?
Menurut penilaian Fang Ping, sekalipun dinding dimensi terbuka, itu hanya terjadi sekejap. Apa mungkin orang ini nekat masuk di bawah pengawasan ketat master Kasta Sembilan? Untuk sementara, Fang Ping sulit memastikan strategi apa yang direncanakannya.
"Sudahlah, apapun rencananya, kita harus membuatnya ikut bertarung..."
Wang Jinyang mengerutkan kening: "Dia kan berasal dari liang bumi. Begitu ikut perang, bagaimana jika malah menyerbu Master Yang bersama orang Zona Terlarang?"
"Itu juga benar..."
Fang Ping mulai pusing. Orang Kota Zhenxing datang terlalu cepat. Seandainya agak terlambat, dia bisa memancing orang Zona Terlarang bertarung dengan Wali Kota Mawar dulu.
Sayang, rencana tak bisa mengimbangi perubahan.
Dia juga tidak menyangka orang Kota Zhenxing langsung berkonfrontasi dengan pihak lawan begitu tiba.
"Kehadiran orang Kota Zhenxing agak mengganggu."
Fang Ping bergumam pelan. Kalau memancing Wali Kota Mawar keluar, takut dia bergabung mengepung Yang Daohong. Tapi kalau tidak diundang, kalau kedua pihak bertarung sampai kehabisan tenaga, bukankah itu keuntungan untuk orang ini?
“Sudahlah! Hanya bisa bertaruh! Master Yang juga tidak bodoh, kalau pihak lain benar-benar muncul, dia pasti akan mundur... Tapi belum tentu, dia sebelumnya seperti ingin melawan tiga orang sendirian, mungkin masih punya trisula penusuk! Kalau benar-benar bertarung sampai setengah mati... mungkin saatnya aku muncul!”
Fang Ping menggeretakkan giginya. Sekarang masih ada kesempatan untuk memancing Wali Kota Mawar keluar. Jika menunggu sampai Yang Daohong dan Tiemu kehabisan tenaga, Wali Kota Mawar kasta sembilan ini benar-benar tak terkendali.
Orang ini bersembunyi sampai sekarang tidak keluar, orang-orang Zona Terlarang mungkin tidak begitu bodoh untuk benar-benar mempercayainya.
Kasta Sembilan sudah hidup seperti siluman, mungkin malah akan bekerja sama membunuh Wali Kota Mawar dulu.
Setelah memikirkan ini, Fang Ping menarik napas dalam-dalam, kemampuan spiritualnya mulai tercerai-berai.
Ketika pecahan batu kembali beterbangan dari kejauhan, Fang Ping tiba-tiba mengerahkan kemampuan spiritualnya, mulai mengendalikan pecahan batu itu dan langsung melesatkan ke tempat persembunyian Wali Kota Mawar.
……
"Bruk!"
Pecahan batu beterbangan, menghancurkan beberapa dinding.
Di sudut dinding, wajah Wali Kota Mawar menghitam!
Dasar, sudah sejauh ini dari sana, kok masih ada daya hancur sebesar ini?
Saat bertarung, mereka seharusnya mengontrol kekuatan sampai batas maksimal. Secara logika, dari jarak sejauh ini, pecahan batu seharusnya sudah tidak punya sisa tenaga.
Tidak... seharusnya bahkan tidak mungkin bisa beterbangan sampai ke sini.
Melirik ke arah beberapa petarung level tujuh-delapan yang melayang di kejauhan, Raja Mawar mendengus dalam hati. Jelas, pasti ada di antara mereka yang kontrol kekuatannya kurang baik, menyebabkan sisa tenaga sulit ditarik dan tak bisa mengendalikan intensitas serangan.
Memikirkan ini, perasaan campur aduk muncul di hati Raja Mawar. Meski Domain Kuno sangat luas, bahkan membentang sepanjang wilayah selatan ke-11...
Tapi area ini adalah zona terlemah dari batas domain. Seandainya bukan karena itu, dia benar-benar ingin pergi begitu saja.
Soal membuka batas domain, dia belum tentu harus bergantung pada orang-orang dari Zona Terlarang atau Kota Zhenxing.
Berani datang ke Domain Kuno, tentu saja dia sudah memiliki keyakinan.
"Tapi... meski bisa masuk, lebih baik mereka kubunuh semua!"
Sambil memikirkan semua ini, sorot mata Raja Mawar dipenuhi kegelapan.
Selama orang-orang ini masih hidup, mustahil baginya membuka batas domain. Kalaupun terbuka, jika mereka semua ikut masuk, seorang diri dia takkan sanggup melawan.
Sekarang ini adalah kesempatan emas.
Mereka semua tak menyadari kehadirannya. Begitu energi kedua pihak terkuras habis dan Jiwa Abadi tak bisa pulih... saat itulah waktu tepat untuk mengeksekusi semua orang.
Para Kasta Sembilan ini, hanya mengandalkan kekuatan fisik, belum tentu jauh lebih kuat dari petarung level tujuh-delapan.
Tapi itu bagi level tujuh-delapan. Dirinya adalah Kasta Sembilan dalam kondisi puncak.
Saat itu tiba, mereka takkan punya pilihan lagi.
Dengan membunuh mereka... bukan saja peluang masuk Domain Kuno meningkat, tapi juga ada harapan menguasai sendiri warisan Raja Sejati, lalu melangkah tenang ke Realm Raja tanpa gangguan.
"Lanjutkan pertarungan! Sebentar lagi kalian semua mati!"
“Raja Mawar baru saja memikirkan hal ini, beberapa batu kerikil kembali meluncur kencang dan menembus beberapa dinding!”
“Brengsek!”
Di dalam hati Raja Mawar mengumpat habis-habisan. Daerah terpencil yang dipilihnya seharusnya tidak terjangkau dampak ledakan menurut logika!
Lagipula, kota compang-camping ini sangat luas. Mengapa dampaknya selalu mengarah ke sini?
Sejak Penghubung Kebangkitan ini dibuka, tak pernah sekalipun dia mengalami kelancaran!
Raja Mawar hampir tak kuasa menahan keinginan untuk membunuh!
Dan situasi yang lebih membuatnya ingin membunuh pun terjadi!
Pada saat ini, sebuah batu raksasa meluncur kencang ke arahnya.
Melihat pemandangan ini, ekspresi wajah Raja Mawar berubah. Dengan hati-hati ia mengulurkan sebagian kemampuan spiritualnya, tak berani menjangkau terlalu jauh agar tak menarik perhatian.
Dengan sehelai kemampuan spiritual ini, ia berusaha mengendalikan batu raksasa yang meluncur, mencegahnya menabrak bangunan.
Saat batu itu mendarat perlahan, Raja Mawar lega dalam hati. Untung jaraknya cukup jauh, dan pihak lawan juga tidak melepaskan Jiwa Abadi dalam skala besar. Lagipula, melepaskan kemampuan spiritual sembarangan di sini mudah memicu serangan balik Segel Larangan, apalagi masih ada retakan ruang dimensi di langit yang rentan terkena dampak.
Dalam kondisi seperti ini, jarak beberapa kilometer meminimalkan kemungkinan terdeteksi.
……
Di balik dinding.
Fang Ping bergumam kasar, kemudian matanya berkilat. Dengan gigitan keras ia berkata: "Kacaukan saja! Akan kulihat kau mati!"
Begitu kata-katanya meluncur, kemampuan spiritual Fang Ping tiba-tiba meledak sepenuhnya, mengendalikan sebutir batu kecil yang melesat keluar!
"Kali ini, bukan ke arah Raja Mawar, melainkan ke dua petarung level tujuh yang sedang bertarung tak jauh dari sana."
Batu kerikil kecil meluncur kencang menuju kedua orang itu.
Merasakan serbuan batu, kedua petarung yang sedang bertarung itu sejenak terhenti, lalu serentak menggelegar: "Siapa!"
"Masih ada orang lain di sini!"
Begitu kata-kata itu terdengar, Yang Daohong dan yang lain pun seketika membeku, lalu kemampuan spiritual mereka segera menyebar ke segala penjuru.
Di kejauhan, Raja Mawar yang sedang bersembunyi hampir saja mengumpat!
Bagaimana ini bisa terjadi?
Mungkinkah masih ada pihak lain di tempat ini?
Tapi saat ini, dia tak sempat memikirkan itu!
Para petarung Kasta Sembilan ini mulai menyapu area dengan kemampuan spiritual-nya, persembunyiannya pasti terbongkar.
Sebelum terdeteksi, Raja Mawar melambung ke langit dan berusaha kabur sejauh mungkin!
Dalam situasi ini, kehadirannya yang tiba-tiba akan sulit dijelaskan - kedua pihak mungkin akan bekerja sama untuk membunuhnya.
Begitu muncul, ekspresi Yang Daohong berubah sambil berseru pendek: "Wali Kota Mawar!"
"Zhu Ming, kau brengsek!"
Tie Mu juga memucat wajahnya, amarahnya menyala-nyala - Zhu Ming ternyata menyamar di sini!
Dia benar-benar bersembunyi di tempat ini!
Melanggar perintah Zona Terlarang, tujuannya sudah jelas - bahkan berencana membunuh mereka semua!
"Yang Daohong! Habisi dia dulu!"
Tie Mu tak ragu lagi, langsung mengajak kerjasama. Seorang petarung Kasta Sembilan pengkhianat Zona Terlarang tak boleh dibiarkan hidup!
Wajah Yang Daohong berubah, tapi hanya mendengus: "Urusan internal kalian, Kota Zhenxing tak akan ikut campur!"
"Tolol, Anda ingin melihat kita saling melukai? Jangan berkhayal! Meski pengkhianat ini benar-benar kami berikan, kami tak akan memberi kesempatan Tanah Kebangkitan mencetak Raja Sejati tambahan. Bunuh dia! Kita masih bisa terus berebut. Kalo nggak, aku akan kerja sama dengannya untuk membunuhmu dulu!"
Begitu katanya, tapi kehadiran Raja Mawar telah membuat niat pengkhianatannya terbuka jelas. Berkolaborasi dengannya justru lebih berbahaya.
Mendengar ini, sorot mata Yang Daohong berkedip. Tanpa ragu-ragu, ia seketika meluncur keluar!
Sesaat kemudian, tiga Kasta Sembilan serempak mengejar Raja Mawar.
Sementara petarung tujuh-delapan tingkat yang tersisa... masih terus bertempur!
Adegan aneh ini membuat Fang Ping tertegun.
Sungguh pemandangan yang unik!
Praktisi tujuh-delapan tingkat dari Kota Zhenxing dan Zona Terlarang saling berperang, sementara Kasta Sembilan dari kedua pihak justru berkolaborasi membunuh wali kota liang bumi lain... Jika diceritakan, mungkin tak ada yang percaya!
Lao Wang juga tampak bingung. Setelah sadar, ia memaki: "Kamu terlalu nekat!"
Andai Raja Mawar bisa menahan diri sebelumnya, sulit dipastikan apakah mereka akan mendeteksi sang raja terlebih dulu atau menemukan keduanya.
Menyembunyikan aura bukan berarti sama sekali tak meninggalkan jejak.
Setidaknya, dengan pemeriksaan mendetail, para pejuang kuat bisa menganalisis apakah cap energi spiritual pada batu kerikil itu milik Raja Mawar.
Tentu saja, dalam situasi seperti ini, jarang ada petarung yang mau mencermati detail.
Fang Ping benar-benar sedang bertaruh besar.
Fang Ping juga tidak bersuara, ini memang awalnya adalah taruhan. Sejak masuk ke liang bumi, dia terus berjudi. Tak ada yang perlu diucapkan.
Di kejauhan, gelombang energi dahsyat tiba-tiba meledak. Petarung Kasta Sembilan mungkin telah berhasil mengejar Raja Mawar.
Bagaimanapun jarak mereka tak terlalu jauh. Kasta Sembilan bisa bertarung dari jarak jauh seperti ini.
"Lanjutkan, teruslah bertarung. Lebih baik kalian semua hancur."
Fang Ping bergumam dalam hati, tetap tak bergerak, terus berpura-pura menjadi batu.
Semakin kacau, semakin besar kesempatan.
Soal orang-orang Kota Zhenxing yang ikut campur, Fang Ping tak bisa berbuat apa-apa. Dia tak bisa mengendalikan aksi petarung high-level ini.
Bahkan... Fang Ping berharap kedua belah pihak saling menghancurkan.
Orang Kota Zhenxing yang tahu keberadaannya di sini, entah punya rencana apa.
Jika semua sudah hancur, dia akan tampil menyelesaikan kekacauan, mengambil inisiatif. Nanti setelah membunuh semua penghuni liang bumi dan memukul pingsan orang-orang ini... Itu bukan tipu daya, kan?
Mempercayakan nyawa pada sekelompok orang asing? Bukan gaya Fang Ping.
