Pertempuran masih berlanjut.
Kedua Kasta Sembilan itu benar-benar mempertaruhkan nyawa, bahkan mulai memaksakan penggunaan materi abadi untuk memulihkan luka.
Sementara Fang Ping... Melihat Kasta Delapan ini sepertinya ragu-ragu, ia mengerahkan seluruh tenaga menyerang habis-habisan.
Meski tak menggunakan kekuatan energi vital, dalam hal rangka tulang, Fang Ping meski tak sebanding Kasta Delapan asli, selisihnya tak terlalu jauh.
Pihak lain bertarung cukup lama dengan ragu-ragu, di bawah serangan gila Fang Ping, pertarungannya justru terlihat cukup seru.
Keduanya... rasanya punya sikap malas-malasan dalam bertarung.
Pertempuran seperti ini berlangsung sangat lama.
Begitu lamanya sampai Yang Daohong dan Tie Mu hampir berubah menjadi kerangka.
Sampai tahap ini, keduanya masih imbang. Fang Ping sampai tidak bisa berkata-kata, bukannya Yang Daohong datang dengan kesombongan, bahkan persiapan satu lawan tiga sudah dibuat? Tapi hasilnya melawan Tie Mu saja seperti ini?
Fang Ping tidak tahu, keyakinan Yang Daohong bisa satu lawan tiga terkait dengan aksara "Zhen" itu.
Berbeda dengan seberkas Jiwa Abadi Raja Song, begitu Jiwa Abadi Raja Song muncul pasti langsung diserang.
Sedangkan aksara "Zhen"-nya sebenarnya kalau tidak dikelabui Raja Song, meski muncul di Segel Terlarang, asal hati-hati tidak akan diserang.
Inilah trisula penusuk Yang Daohong!
Itu dibuat oleh leluhur Level Puncak Kota Zhenxing, jauh lebih kuat dari buatannya. Cukup melepaskan sedikit kekuatan sudah bisa menangkal Kasta Sembilan.
Tentu ini seharusnya digunakan setelah masuk ke Domain Kuno, terutama untuk mayat Level Puncak.
Siapa sangka akhirnya dikelabui lebih awal.
Tanpa barang ini, Yang Daohong hampir setara dengan Tie Mu. Selama 60 tahun mereka bertarung ratusan kali, tak ada yang tewas, sudah membuktikan banyak hal.
Di akhir pertarungan, kecepatan mereka melambat, luka semakin parah.
Bertarung di sini tak bisa mengisi ulang tenaga, semakin lama semakin lemah.
Dan saat ini... kedua orang itu memiliki pemikiran yang sama.
Sesaat kemudian, keduanya serentak menyerang Raja Mawar yang terbaring di tanah.
Dalam tubuh Raja Mawar masih tersimpan banyak esensi kehidupan. Pasokan batu energi tak mampu mengimbangi kecepatan konsumsi mereka, hanya esensi kehidupan yang bisa memenuhi.
Sebelumnya, mereka sebenarnya berencana menunggu hasil pertarungan, menentukan hidup-mati, baru merampok dan memulihkan luka.
Tapi kini, setelah bertarung lama tanpa hasil, siapa yang berhasil merebut esensi kehidupan dan memulihkan energi akan menjadi pemenang.
Keduanya kembali bertarung mati-matian mengitari Raja Mawar.
Raja Mawar di tanah ikut terseret, darah dan dagingnya berceceran, tetap tak sadar. Tampaknya serangan kejut spiritual sebelumnya memberi efek mematikan.
Semakin lama bertarung, Fang Ping menyadari kerangka level delapan dihadapannya mulai kehilangan tenaga.
Hanya konsumsi tanpa pemulihan. Kondisi kerangka ini bukan pilihan - luka parahnya membuat materi abadi pun tak cukup memulihkan daging. Semakin lama tertunda, semakin lemah.
Kerangka level delapan itu melemah, kondisi Yang Daohong dan rekannya juga memburuk.
Melihat ini, Fang Ping akhirnya lega. Dalam kondisi seperti ini, jika menggunakan kekuatan alam dan meledakkan kemampuan spiritual, mungkin dia bisa mengalahkan mereka.
Matanya melirik Tiemu: "Orang ini harus dibunuh nanti."
Yang Daohong... agak rumit.
"Membunuh, itu terlalu tidak manusiawi. Kasta Sembilan manusia tidak banyak, kalau sampai terbunuh oleh diri sendiri, itu akan menjadi dosa."
"Tapi kalau tidak membunuh..." Fang Ping merinding. Jika Yang Daohong kembali ke dunia manusia, pasti dia akan tahu bahwa Fang Ping telah menipunya.
"Pada saat itu, bukankah dia akan membantai Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk menuntut balas?"
"Adakah yang bisa menjadi lawannya di Universitas Bela Diri Kota Iblis?"
"Lao Wu punya Senjata Dewa, tapi dia memiliki Senjata Dewa Kasta Sembilan asli. 90% pasti tidak bisa dikalahkan. Lalu harus bagaimana?"
Saat Fang Ping masih memikirkan ini, lawan Kasta Delapan tiba-tiba meledakkan kekuatannya. Serangan itu membuat Fang Ping terlempar ke belakang.
Fang Ping baru ingin terbang bangkit untuk melanjutkan pertarungan... Tiba-tiba dia berhenti bergerak, tubuhnya lunglai seperti rangka yang hancur, terbaring tak bergerak di tanah.
Raja Mawar yang sebelumnya seperti mayat, tiba-tiba melesat dengan energi menggelegar. Dengan dua tinjunya yang menyatu, dia menjebak Yang Daohong dan rekannya!
"MATILAH!"
Wajah Raja Mawar menjadi garang saat menumbukkan tinjunya dengan dahsyat!
BOOM!
Suara ledakan menggema. Dua setengah kerangka nyaris hancur total. Raja Mawar melesat ke udara, meninju Kasta Delapan yang sebelumnya bertarung dengan Fang Ping.
Tinju itu menghancurkan rangka lawannya berkeping-keping, tulang-belulang bertebaran di tanah.
Raja Mawar melirik Fang Ping yang tak bergeming, mengerutkan alis tipis, tak lagi memandangnya. Pihak lain kekuatan biasa, bahkan level delapan yang sudah sangat lemah tak bisa dikalahkan, sangat lemah. Sekalipun kamuflase, dia tidak mempermasalahkan.
Saat ini, wajah Raja Mawar pucat pasi, di tubuhnya juga penuh noda darah keemasan.
Sebelumnya dua petarung level sembilan bertarung di dekatnya, dia tak bergeming, bahkan pertahanan tak dilakukan. Luka pun sangat parah, lebih berat lagi kemampuan spiritualnya, benar-benar hampir hancur total.
Tapi dia tetap menunggu kesempatan!
Menunggu hingga kedua orang ini melemah ke titik nadir!
Manfaatkan kesempatan ini, akhirnya dia menjadi pemenang utama!
Keduanya yang terlempar akibat ledakan, membenturkan tak terhitung batu energi, ambruk tak berdaya di tanah.
Timu gemetar tak percaya, juga tak rela, berucap terputus: "Bag... bagaimana bisa..."
Petarung level sembilan bukan orang bodoh!
Kalau mereka tak yakin kondisi Raja Mawar, takkan bertarung hidup-mati memberinya keuntungan gratis!
Kemampuan spiritual Raja Mawar sudah hancur, ini keyakinan dua petarung level sembilan.
Cuma mayat hidup belaka!
Sekalipun fisiknya bertahan ribuan tahun, lalu apa gunanya?
Tapi mereka sama sekali tak menyangka, kemampuan spiritual Raja Mawar tak hancur, mengapa ini?
Raja Mawar yang sejak liang bumi Tiannan dibuka, sudah menahan amarah hingga kini, sambil berjalan mendekati mereka sambil batuk darah tertawa: "Memang Jiwa Abadiku sudah dihancurkan, tapi lalu apa!
"Dalam 200 tahun terakhir, raja ini sama sekali tidak mendapatkan sumber daya berharga!"
Qingyu berbuah 30 tahun yang lalu, ehem-ehem... Tie Mu, tidak menyangka kan?"
"Bagaimana mungkin!"
Tie Mu dipenuhi kekecewaan, bergumam: "Berbuah... Meski bisa berbuah, mengapa memberikannya padamu..."
"Mengapa tidak? Setelah 200 tahun bersama, raja ini sudah berjanji akan membantunya mencapai wujud sempurna setelah menjadi Raja Sejati, menjadi pasangan dewa abadi..."
Mendengar ini, bahkan dalam krisis kehidupan, ekspresi Yang Daohong dan rekannya menjadi sangat aneh!
Tie Mu diam, namun Yang Daohong menyindir: "Pasangan dewa? Tanaman siluman... Ada jenis kelaminnya? Wali Kota Mawar... Sungguh menggelikan! Hahaha... Kau mau menikahi tanaman siluman... Hahaha... Lelucon terbesar!"
Yang Daohong tertawa terpingkal-pingkal, hampir kehabisan napas.
Ini sama tidak masuk akalnya dengan manusia menikahi anjing sebagai istri!
Tidak, anjing masih ada jantan-betina. Tanaman siluman bahkan tidak punya gender!
Yang krusial, di bawah Level Puncak, tanaman siluman tetaplah tanaman.
Bahkan di Level Puncak, materialisasi wujud bukan berubah menjadi manusia. Seperti Jiwa Abadi Song Wang sebelumnya, hanya wajah manusia muncul di batang pohon - ilusi semata, meski bisa berbicara.
Tidak seperti sekarang yang hanya bisa berkomunikasi lewat kemampuan spiritual.
Tentu saja, Song Wang bukan tanaman siluman. Wujud itu hanyalah materialisasi kemampuan spiritualnya, bukan berarti dia tanaman siluman.
Raja Mawar dengan sorot mata dingin berkata datar, "Tidak masalah, Yang Mulia tidak keberatan menjadi bahan lelucon orang yang akan mati!"
Di belakang.
Fang Ping tidak tertawa, hanya melirik Raja Mawar. Penjahat mati karena terlalu banyak bicara, dasar bangsat ngomong terus, takut nggak dua Kasta Sembilan ini meledak dan memotongmu?
Tapi... Fang Ping juga agak pusing.
Orang ini sekarang hidup lagi!
Gelombang masalah ini terus datang, apa aku harus berpura-pura jadi cucu lagi?
Tapi meski pura-pura, nanti aku juga bakal dapat masalah.
Dalam kondisi seperti ini, mungkin Fang Ping juga bakal mati dengan satu pukulan tinju.
Apa serangan spiritual bakal efektif?
Saat Fang Ping berpikir, Raja Mawar tidak lagi bicara kosong. Sebuah tinju menghantam, membuat kedua orang itu terlempar puluhan meter ke belakang, tulang-tulang mulai meledak.
Keduanya benar-benar sudah kehabisan kekuatan untuk serangan balik.
Raja Mawar lebih memahami Fang Ping!
Apa setiap orang punya harta karun penyelamat nyawa seperti dia?
Ini bukan sayuran pasar!
Tanaman siluman Kasta Sembilan, ada yang berbuah, ada yang tidak.
Bunga mawar aslinya hanya berbunga tanpa berbuah. Tapi 30 tahun lalu, bunga mawar menghabiskan sebagian besar kekuatan dan esensi kehidupan untuk mengkondensasikan sebuah buah, khusus untuk menyelamatkan nyawanya.
30 tahun lalu, Kota Mawar sudah menerima kabar dari Zona Terlarang tentang rencana membuka Penghubung Kebangkitan di wilayah selatan ke-11.
Begitu Penghubung Kebangkitan dibuka, berdasarkan penilaian posisi saluran di wilayah lain, Kota Mawar mungkin akan berada di garis depan.
Menghadapi bahaya seperti ini, Bunga Mawar tidak mempedulikan konsekuensi, baru menghasilkan satu buah ini.
Zhu Ming memiliki peluang seperti ini, apakah kedua orang ini juga memilikinya?
Raja Mawar tidak menghiraukan ini, melanjutkan penghujaman, sekali lagi, sekali lagi...
Petarung level sembilan sulit disingkirkan, terutama sekarang. Ia tak bisa menghancurkan kemampuan spiritual maupun materi abadi lawan, hanya bisa mengandalkan menghancurkan seluruh tulang mereka untuk menyingkirkan mereka.
Kedua petarung level sembilan, tulang-tulang mereka mulai retak.
Yang Daohong masih bisa berbicara saat ini. Memandang arah Fang Ping dari kejauhan, matanya memancarkan kesedihan. Ia mendongak ke langit sambil melolong, lalu membenturkan kepalanya ke tanah... Seketika, terlempar setelah ditendang oleh Raja Mawar.
Ingin memicu Segel Dimensi? Itu tergantung apakah ada kesempatan!
Setelah menendang lawan, Raja Mawar teringat sesuatu. Tiba-tiba menyeringai, mengangkat kedua orang itu hendak melemparkan ke angkasa!
Di angkasa ada retakan ruang dimensi. Hampir lupa, ini metode pembunuhan terbaik.
Saat hendak melemparkan mereka, Fang Ping mulai mempertimbangkan apakah akan turun tangan.
Yang Daohong setidaknya petarung level sembilan. Sungguh tidak pantas mati di sini.
Fang Ping tak berniat menghadapi langsung, hanya berpikir: apakah akan menggunakan kemampuan spiritual untuk menyerang Segel Dimensi agar terjadi serangan balik.
Tapi jika begitu, kemungkinan Yang Daohong ikut hancur juga cukup besar.
Tentu saja, di saat seperti ini, hidup-mati tergantung nasib.
Tepat saat Fang Ping hendak bergerak, Segel Dunia melakukan serangan balik!
Seketika, serangan spiritual dahsyat meledak dari bawah kaki Raja Mawar.
"Aduh!"
Raja Mawar menjerit kesakitan, kali ini, dia bahkan tidak sempat membangun pertahanan.
Fang Ping membeku!
Ada masalah apa lagi ini!
Raja Mawar masih terus menjerit, dua kerangka hancur lebur di tangannya seolah telah mati total, dibuangnya ke samping.
Dari kejauhan, bayangan manusia perlahan muncul dari reruntuhan, menatap Raja Mawar sambil berbisik lembut: "Paduka, ini aku."
"Qing... Qing Hong..."
Sorot mata Raja Mawar suram, saat ini, kekecewaannya memuncak, bahkan melebihi Tiemu dan yang lain!
Mereka telah bertempur sampai sekarang, mengerahkan semua kartu truf, tapi akhirnya... Dia justru dikhianati oleh orang sendiri!
Qing Hong, petarung manusia level tujuh dari rombongan kedua Kota Mawar yang mengawal ke Domain Kuno.
Petarung level tujuh yang ditinggalkan Tiemu sebelumnya adalah dia.
Karena dia orang Kota Mawar, Tiemu tidak terlalu mempercayainya. Dalam pertempuran, seorang level tujuh yang tidak dikenal membuat mereka tidak tenang.
Justru karena itu, dia selamat dari beberapa pertempuran besar sebelumnya.
"Paduka, bawahan juga tidak menyangka akan seperti ini."
Komandan Qing Hong menghela napas pilu, berbisik lembut: "Empat realm raja, empat realm Venerable... Tak disangka yang bertahan justru bawahan."
Qing Hong pipinya memerah, rakus tak tertahan tergambar jelas, bergumam seperti orang mengigau: "Banyak sekali Senjata Dewa... Senjata Dewa realm raja Anda, Senjata Dewa realm raja Yang Daohong, juga Senjata Dewa level delapan, Senjata Dewa level tujuh... Dan juga, inti jantung Anda, otak inti mereka..."
Termasuk darah dan daging kalian, tulang-tulang...
Serta Mata Air Kehidupan dalam tubuh Anda!
Raja, bawahan juga ingin memasuki realm raja, membangun kota sendiri, menjadi penguasa dan leluhur...
Mungkin, bawahan juga bisa memasuki Domain Kuno, menemukan jasad sejati raja legenda. Raja, sebenarnya bawahan tidak bermaksud begitu."
Qing Hong berbicara tanpa maju, khawatir Raja Mawar masih menyimpan tenaga serangan terakhir.
Qing Hong kembali meledakkan kemampuan spiritualnya, mulai menyerang Batas Segel.
Drama ini berlanjut layar demi layar, Fang Ping sampai terdiam membeku menyaksikannya.
Raja Mawar yang menjebak Yang Daohong cs, ternyata malah dijebak bawahannya sendiri!
Pada akhirnya, begitu banyak petarung high-level, akhirnya diambil untung oleh level tujuh ini.
Qing Hong menyerang Batas Segel sementara tujuh lubang wajahnya berdarah, kemampuan spiritualnya hancur lebur - dia tak bisa menghindar dari serangan spiritual yang meledak-ledak.
Tapi dia tidak mempermasalahkannya!
Setelah membunuh semua orang ini, dia akan membawa keuntungan itu - bisa mencari cara masuk ke wilayah dalam Domain Kuno, atau mencari cara meninggalkan tempat ini, pergi jauh!
Level tujuh tidak terlalu menarik perhatian.
"Serangan demi serangan menghujam, kemampuan spiritual Raja Mawar sudah lama habis, hanya bergantung pada buah suci Kasta Sembilan itu yang menjaga spiritualnya takkan hancur."
"Tapi saat ini, setelah terus-menerus dihantam serangan spiritual, Raja Mawar benar-benar akan menuju kehancuran total."
"Raja Mawar dipenuhi kekecewaan, kemarahan, dan ketidakpercayaan..."
"Terlalu banyak emosi yang membuatnya ingin meledak."
"Dia sudah mengalahkan semua orang, kemenangan tinggal selangkah lagi, tapi karakter kecil yang diabaikannya justru berhasil menjebaknya."
"Setelah semua perhitungan rumit, akhirnya hasilnya dirampok orang lain!"
"Qing... Merah!"
"Jeritan penuh kekecewaan menggema... Di detik berikutnya, Raja Mawar yang nyaris mati itu melototkan matanya, menatap mati-matian Qing Merah!"
"Atau lebih tepatnya, ke arah belakangnya!"
"Di belakang Qing Merah, kerangka emas mengambang di udara, mencuri-curi... atau mungkin sangat mesum, sedang mengangkat golok besar mengincar kepala Qing Merah, bersiap membelah!"
"Sementara Qing Merah sama sekali tak menyadari!"
"Kerangka itu!"
"Pejuang level delapan tak dikenal... pejuang Domain Kuno level delapan?"
"Pikiran Raja Mawar sudah kacau, tapi tetap saja dia terus menganalisa."
"Qing Merah... akan mati?"
"Binatang ini yang sudah menjebakku, akhirnya juga jadi korban rampokan orang lain?"
"Pada momen ini, Raja Mawar hanya merasa ini sangat lucu, ironis dan menyedihkan."
Begitu banyak orang mati di sini, kehilangan nyawa, merencanakan jebakan untuk semua makhluk, akhirnya semua tumbang di tangan kerangka tak dikenal?
Ekspresi Raja Mawar sangat kompleks, sampai Hong Merah tertawa ringan: "Raja, Anda pergi dengan tenang, ketika bawahan ini masuk Realm Raja, Dewa Penjaga akan kujaga..."
"Heh... heh..."
Suara tawa terputus-putus ini keluar dari mulut Raja Mawar!
Dia melihat!
Dia melihat golok panjang membabat!
Melihat golok itu dipenuhi kekuatan alam tak terbatas, turun begitu saja tanpa suara!
Hong Merah si pengkhianat ini sibuk menghujamku dengan Jiwa Abadi, betapa bodoh, menggelikan, menyedihkan!
Boom!
Ledakan dahsyat menggema!
Hong Merah hanya level tujuh tahap tinggi.
Tahap tinggi berarti tulang tengkorak belum terasah.
Di daerah penuh petarung bertulang emas, petarung dengan tengkorak tak terasah yang kepalanya dibabat golok bermuatan 100 lun kekuatan alam - bisa dibayangkan konsekuensinya.
Kepala langsung meledak!
Sampai mati pun Hong Merah tak tahu apa yang terjadi!
"Hahaha..."
Raja Mawar tertawa terbahak-bahak histeris.
