Bab 534 Tak Terkalahkan di Level Enam!

　　Bersamaan dengan saat Fang Ping dibawa pergi, kabar ini menyebar cepat. 　　"Pintu energi vital Fang Ping tertutup, kemampuan spiritualnya termaterialisasi!" 　　Ini ucapan aslinya. 　　Tak lama, berubah menjadi: "Kemampuan spiritual Fang Ping termaterialisasi!" 　　Tak berapa lama, berubah lagi: "Fang Ping menjadi master! Master Fang!" 　　"Master pejuang termuda dalam sejarah manusia!" 　　"Tak ada yang menyaingi di masa lalu maupun masa depan!" 　　"Nama tercatat di daftar ranking Master, sungguh di luar nalar!" 　　…… 　　Kabar menyebar secepat kilat. 　　Hari itu bertepatan dengan pembukaan ujian praktik ilmu bela diri yang seharusnya menjadi sorotan nasional dengan puluhan juta peserta. 　　Tapi begitu tersiar kabar Fang Ping menjadi master, semua berita langsung tertutupi. 　　Seorang master pejuang berusia 20 tahun! 　　Bagaimana mungkin tidak menggemparkan! 　　Di era dimana ilmu bela diri telah dipopulerkan secara massal, para pejuang bisa terbang ke langit dan menyelam ke bumi, para master bagaikan dewa. 　　Sebesar Tiongkok, berapa banyak master yang ada? 　　Pejuang level tinggi tak sampai 500 orang! 　　Dari populasi 1 miliar lebih, jumlah itu terasa sangat sedikit. 　　Kini seorang petarung muda tiba-tiba menjadi master dalam sekejap, sungguh mengejutkan. 　　Sekolah Menengah Bela Diri Kota Iblis. 　　Fang Yuan baru saja selesai ujian dan hendak pulang, tiba-tiba mendengar teriakan: "Jendral Golok Gila berhasil mencapai level master!" 　　"Apa?!" 　　"Benar atau bohong?!" 　　"Bukannya baru level enam tahap awal?!" 　　“Benar!” Orang yang datang menggelegar, “Jendral Golok Gila benar-benar mencapai master! Baru saja! Semua master di Kota Iblis pergi memberi selamat!” 　　“Benar jadi master?” 　　“……” 　　Kerumunan digemparkan. 　　Fang Yuan membuka mulutnya lebar-lebar, wajah bulatnya memanjang, Fang Ping... jadi master? 　　Dulu, dia tak paham apa arti gelar master, meski tak mengerti, dia tahu master adalah objek penghormatan seluruh manusia. Dulu saat Fang Ping sekadar menyebut nama master, langsung ditegur “Nama master tak boleh disebut sembarangan”. 　　Terlihat di mata semua orang, master adalah kelompok terkuat dan tak terkalahkan. 　　Tapi sekarang, orang lain malah bilang kakaknya jadi master! 　　Seketika, Fang Yuan berlari kencang ke arah Universitas Bela Diri Kota Iblis. Di tengah jalan dia merenggut telepon, buru-buru menghubungi, tertawa terbahak-bahak tak terbendung: “Kakakku jadi master!” 　　Raungan kegirangan ini menarik perhatian banyak orang asing. 　　Tapi ada yang masih berbisik, “Anak ini, jangan-jangan latihan bela diri sampai gila?” 　　Kalau kakekmu yang jadi master, mungkin kami akan lihat siapa kau. Tapi kakakmu? Boneka yang lari tadi masih berapa umurnya? 　　Fang Yuan memang kabur, tapi di kerumunan masih ada kenalan lama. 　　Song Yinggi yang baru menjemput putrinya, ekspresinya terlihat sangat aneh. 　　Bercanda apa! 　　Master? 　　Kau yakin tidak sedang bercanda? 　　Saat aku baru saja pergi, dia masih menutup Gerbang Energi Vital. Aku baru pergi sekitar setengah jam, lalu kau bilang Fang Ping sudah jadi Master? 　　Song Yingji sangat ingin menghajar orang yang mengabarkan berita itu dengan satu pukulan. Tapi setelah mendengar petarung tingkat menengah di sekitarnya juga membicarakan hal ini, Lao Song tertegun. 　　Song Ya melihat ayahnya terdiam, khawatir berkata: "Yah, Kakak Fang sudah jadi Master. Ke depannya jangan lagi lawan dia..." 　　Song Yingji nyaris muntah darah karena marah! 　　Aku yang melawannya? 　　Nak itu wataknya sempit tak terkira. Alasan Fang Ping berseteru dengannya apa? 　　Karena dulu dia memungut biaya administrasi si nak ini, berapa kredit itu? 　　1 kredit? 　　Sepertinya 1 kredit! 　　Demi 1 kredit, brengsek Fang Ping itu masih menyimpan dendam sampai sekarang, bahkan menyuruhku menyapu toilet. Song Yingji hampir muntah darah. 　　"Dia jadi Master... Aku tak percaya!" 　　Song Yingji sama sekali tak percaya. Awalnya tak ingin kembali ke kampus, tapi sekarang geram berkata: "Aku pulang dulu. Kau pulang sendiri. Jika brengsek ini benar jadi Master, ayahmu ini memang harus siap-siap menyapu toilet." 　　Menyapu toilet tentu takkan sampai. 　　Tapi jika Fang Ping benar jadi Master, Kota Iblis benar-benar jadi wilayahnya. Nanti bisa muncul kejutan seperti pukulan diam-diam? 　　Memakai karung goni lalu menghajarnya habis-habisan? 　　Dasar, sangat mungkin! Seorang Master memang layak bersikap sombong. Dia harus memastikan ini. 　　Memikirkan ini... Song Yingji teringat Fang Yuan! 　　“Saat itu juga, Song Yingji memerah muka karena malu!” 　　“Aku sampai berpikir untuk memukulinya Fang Yuan setelah dia masuk kampus, sungguh aku jatuh dalam kehancuran!” 　　Itu kan perbuatan brengsek yang dilakukan Fang Ping dan Qin Fengqing, dirinya sendiri malah berpikir seperti itu, sungguh mempermalukan diri! Untung ini jujur dari hati, kalo nggak, kalau didengar putriku, muka mana lagi yang tersisa untuk seorang Ayah? 　　“Sungguh memalukan!” 　　“Sialan, Universitas Bela Diri Kota Iblis jadi seperti penampakan arwah gara-gara grup chat brengsek kecil ini!” 　　Song Yingji pantang mengakui bahwa ini adalah pemikiran sebenarnya dirinya, pasti pengaruh dari Fang Ping dan kawan-kawan. 　　Seorang petarung level enam seperti dirinya, ingin memukuli rekan sekolah putrinya yang masih gadis kecil 16 tahun? Aduh, lebih baik aku mengebor tanah dan menghilang! 　　Dalam kebingungan Song Ya, Song Yingji kabur secepat kilat sampai pipinya merah padam. 　　…… 　　Kabar ini tersebar hiruk-pikuk, bahkan sampai ke internet. 　　Beberapa master dari daerah lain yang tidak paham situasi, segera menghubungi master di Shanghai untuk konfirmasi, semuanya terkejut bukan main. 　　Fang Ping mencapai level tujuh? 　　Dua Ketua Asosiasi Jalan Pedang mulai mempertimbangkan apakah perlu mengubah gelar Fang Ping. 　　Fang Ping yang sangat tidak puas dengan gelar ini, mengancam cepat atau lambat akan menghitung utang dengan mereka. Tapi sebelumnya kedua Ketua master itu berpikir: "Lha wong si nak ini baru level enam, masa kita takut?" 　　Tapi sekarang... kalau benar sudah level tujuh, kedua Ketua harus memikirkan ulang. 　　…… 　　Pasar luar menyebarkan dirinya sebagai master, Fang Ping sama sekali tidak menyadari hal ini. 　　Saat ini, Fang Ping dengan wajah campur aduk menatap beberapa orang di hadapannya. 　　Lagi ngapain? 　　Pada semua, tidak cuma nggak ngucapin selamat ke aku, malah ekspresi kayak pengen kubabat kau. Ini sikap sebagai guru? 　　Apa cuma materialisasi kemampuan spiritual? 　　Apa cuma kemungkinan sebentar lagi bakal ngalahin kalian? 　　Sebagai guru, masa nggak punya toleransi segini? Gimana mau jadi teladan? 　　Dulu aku naik ke tingkat empat dalam setahun, bilang mau dua tahun ke level delapan. Kan aku belum sampai level delapan juga? 　　Saat Fang Ping dalam hati menggerutu sambil menghibur diri, Huang Jing batuk kecil memecah suasana aneh itu, lalu berkata: "Materialisasi kemampuan spiritual sebesar ini kok nggak ngasih tahu duluan? Kamu baru level enam tahap awal..." 　　"Udah pertengahan." Fang Ping berbisik menambahkan. 　　"Diam!" 　　Lü Fengrou membentak: "Siapa suruh nyela? Dengerin baik-baik!" 　　Dulu, kalau Fang Ping ngomong nggak jelas, dia seneng nonton aja. 　　Sekarang, setiap lihat Fang Ping langsung pengen mukulin. Kalau nyela lagi, aku beneran gebukin kau! 　　Fang Ping pasrah kayak anak kecil, memandang yang hadir dengan wajah memelas. Silakan lanjutin. 　　Huang Jing pusing dibuatnya, tarik napas dalam lalu ganti topik: "Materialisasi kemampuan spiritual prematur, apa sekarang bisa merawat kemampuan spiritual dengan energi vital?" 　　Fang Ping diam seribu bahasa. 　　Wajah Huang Jing menghitam. Aku lagi nanya! 　　Lihat Huang Jing mau mengamuk, Fang Ping melirik Lü Fengrou yang nyaris mental breakdown. "Bicara kalau perlu bicara!" bentaknya. 　　Fang Ping melihat beberapa master pejuang yang mentalnya tidak normal karena stimulasinya, tidak bermain-main lagi. Diam-diam mencoba, lalu menggelengkan kepala: "Tidak bisa, tidak bisa menggunakan perawatan energi vital." 　　Tapi materialisasi masuk ke pintu energi vital, meski tidak bisa dirawat langsung, aku bisa merasakan peningkatan perlahan. 　　Tentu saja, kecepatannya sangat lambat!" 　　"Syukurlah..." 　　"Rektor, perkataan Anda... apakah itu terdengar sedikit schadenfreude?" 　　Fang Ping menggerutu: "Meski Anda takut aku melampaui Anda, tidak perlu seperti ini. Seorang rektor, tapi kerendahan hati..." 　　Huang Jing meliriknya, kesal: "Pergi! Kau pikir aku cemburu pada murid? Maksudku, tanpa perawatan energi vital justru bagus untukmu. Kemajuanmu terlalu cepat!" 　　Setelah berkata, Huang Jing serius: "Pintu pertama Sanjiao adalah pintu energi vital. Energi vitalmu sudah kuat, harusnya tahu kesulitan menutup pintu..." 　　Tiba-tiba Huang Jing terhenti bicara! 　　Kesulitan? 　　Kesulitannya menutup pintu dalam 50 hari? 　　Meski terhenti, Huang Jing memaksakan diri melanjutkan: "Pintu kedua adalah pintu spiritual. Semakin kuat kemampuan spiritual, semakin sulit menutupnya!" 　　Lü Fengrou juga memikirkan ini, mengerutkan kening: "Kemampuan spiritualmu sudah termanifestasi! Fang Ping, ini berarti pintu spiritualmu jauh lebih sulit ditutup daripada energi vital! Coba rasakan sendiri, seberapa sulit mendorong pintu sekarang?" 　　Fang Ping segera mencoba setelah mendengar penjelasan. Setelah mencoba, ia mengerutkan kening dengan ekspresi berubah: "Sungguh sulit. Hampir tak bergeming. Jika aku harus mengerahkan seluruh tenaga, mungkin butuh satu dua tahun..." 　　Huang Jing dan yang lain terkejut: "Sulit seperti itu, kau hanya butuh satu dua tahun?" 　　Fang Ping tetap mengernyit. Gerbang kedua adalah Gerbang Spiritual. Jika dia sendiri butuh satu dua tahun, Li Hantong dan Wang Jinyang yang lebih lemah pasti membutuhkan waktu lebih lama. 　　Sekalipun bertiga bekerja sama, efeknya jauh tidak sebaik sebelumnya. 　　Tak disangka mematerialisasi kemampuan spiritual lebih awal justru menimbulkan masalah ini. 　　Tapi jika bertiga benar-benar bekerja sama, mungkin lebih cepat 1-2 kali lipat. Masalahnya, peningkatan itu tidak sebanding dengan konsumsi energi yang terlalu besar. 　　"Gerbang Spiritual... Mungkin... Harus mencari Yao Chengjun!" 　　Fang Ping teringat pada Lao Yao! 　　Kemampuan spiritual Yao Chengjun juga sangat kuat. Menutup Gerbang Spiritual membutuhkan kemampuan spiritual tinggi yang sangat membantu proses penutupan. 　　Saat Fang Ping masih merenungkan hal ini, Lü Fengrou setelah berpikir sejenak berkata: "Coba lepaskan materialisasimu..." 　　Sebelum kalimatnya selesai, "Kota Yang" Fang Ping telah muncul. 　　Menjangkau seluruh lobi utama, dalam dan luar! 　　Lü Fengrou kesal bukan main: "Kecilkan! Bukan untuk pamer!" 　　Fang Ping menghela napas: "Seperti habis makan mesiu, ada apa sih?" 　　"Aku baru saja bisa mematerialisasi, belum mahir bukan?" 　　"Merindukan atau tidak, Fang Ping tetap dengan patuh mengecilkan 'Kota Yang' hingga seukuran baskom, tak bisa dikecilkan lagi." 　　Saat itu, Lü Fengrou tak banyak bicara. Seekor phoenix hidup langsung muncul di depan mata, meski ukurannya kecil seperti ayam atau bebek. 　　"Serang aku!" 　　"Guru, Anda yakin?" 　　Fang Ping mengerutkan kening: "Manifestasi Anda belum lama, kemampuan spiritual belum tentu melebihi saya. Setelah manifestasi, kemampuan spiritual saya meningkat lagi. Efek sisa Bunga Emas Surgawi yang saya konsumsi juga masih ada. Sekarang mendekati 1100 hertz. Yang Anda..." 　　Mendengar klaim 1100 hertz itu, alis Lü Fengrou berkedut. "Jangan banyak cakap! Kita bisa menggunakan perawatan energi vital. Pertumbuhan kemampuan spiritual juga cepat. Di level tujuh pertumbuhan lebih cepat dari level enam. Saya sekarang sekitar 1100 hertz juga. Ingin melukai saya? Masih hijau!" 　　Sejak terobosannya dua bulan lalu, kemampuan spiritualnya telah tumbuh hampir 100 hertz - kecepatan yang luar biasa. 　　Level tujuh dibagi tiga tahap: di bawah 2000 hertz tahap awal, di bawah 3000 hertz pertengahan, di atas 3000 hertz tahap tinggi. 　　Puncaknya adalah mememper tulang tengkorak. 　　Dengan kecepatan ini, jika dirata-rata, Lü Fengrou bisa tumbuh 40-50 hertz per bulan. Dalam 2-3 tahun bisa masuk level tujuh pertengahan - sangat cepat. 　　Bagi orang lain cepat, bagi Fang Ping ini masih terlalu lambat. 　　Tidak perlu bicara soal batas pengukuran energi yang bertepatan angka sembilan, bahkan jika berjalan sesuai prosedur dan semuanya lancar, Lü Fengrou baru bisa mencapai level tujuh tahap tinggi minimal dalam lima-enam tahun. 　　Proses menempa tulang tengkorak juga merupakan tantangan besar, perkiraan konservatif tiga-empat tahun, artinya setidaknya harus bertahan di level tujuh selama 10 tahun. 　　Dengan semua berjalan mulus tanpa hambatan batas pengukuran energi, baru bisa masuk level delapan dalam 10 tahun, benar-benar lambat. 　　Fang Ping meski meremehkan, tak banyak bicara. Ia mengingatkan: "Guru, Anda sudah mengonfirmasi ingin mencoba. Jika kemampuan spiritual Anda terluka, jangan salahkan aku menantang mentor..." 　　"Cepat, ngomong aja banyak!" 　　Baiklah, Fang Ping pun tak bertele-tele. Dengan gerakan langsung seperti melempar batu, ia segera melemparkan kota yang menyusut itu. 　　Lü Fengrou meski berkata lewat mulut tak apa-apa, tetap memberi perhatian. Phoenix miliknya berkicau pelan lalu membentur kota yang mengecil itu. 　　"Bruum..." 　　Benturan kemampuan spiritual itu seketika menciptakan getaran di kehampaan, bagai riak air. 　　Kota kecil Fang Ping langsung terlihat ilusif. 　　Phoenix milik Lü Fengrou tetap hidup seperti nyata. 　　Melihat ini, Pak Li mengusap dagu: "Cukup bagus untuk manifestasi pertama. Tapi kota ini memang masih sangat ilusif..." 　　Belum selesai bicara, kota kecil itu seketika kembali seperti semula. 　　Pak Li membeku sejenak! 　　Lü Fengrou awalnya masih merasa bangga. Lihat, dengan kemampuan spiritual yang setara, satu benturan saja sudah membuat kemampuan spiritualmu menghilang. 　　Tapi saat itu juga, mereka baru teringat! 　　Ini memang makhluk tidak wajar! 　　Dia bisa pulih kapan saja! 　　Lü Fengrou tiba-tiba tidak ingin bicara lagi, diam-diam menarik kembali phoenix-nya. 　　Huang Jing memandang Lü Fengrou, lalu melihat Tang Feng yang terus menatap langit-langit, tersenyum kecut dan berkata: "Materialisasimu, pada intinya tidak lemah, bahkan bisa dibilang sangat kuat." 　　Tapi petarung level tujuh tidak hanya bergantung pada kemampuan spiritual yang kuat. 　　Kekuatan seorang petarung harus menyeluruh! 　　Termasuk kondisi fisik..." 　　Fang Ping bergumam: "Aku punya tulang emas." 　　"Energi vital..." 　　"Energiku juga sudah sekitar 9000 kal." 　　"Penyatuan energi vital dan darah!" Huang Jing menekankan nada, "Coba ulangi lagi kalau kau sudah menyatukannya!" 　　Fang Ping tersenyum sumringah: "Aku juga bisa mengkondensasi kekuatan alam." 　　"Pergi, tutup mulut!" 　　Huang Jing mengumpat kesal: "Kalau masih ngoceh, percaya nggak aku hancurkan kau? Dengarkan baik-baik! Dengan kemampuan spiritual termaterialisasi dan kondisi fisikmu yang kuat, jika hanya membandingkan parameter dasar..." 　　"Murni dari aspek kekuatan, seharusnya kau lebih kuat dari petarung yang sudah menyatukan energi vital dan darah." 　　"Tapi dibandingkan petarung level tujuh, karena dua pintu sanjiao-mu belum tertutup, belum terjadi lompatan kualitatif." 　　"Ini harusnya kau pahami sendiri." 　　"Selisih antara petarung tahap tinggi kasta tiga dan tahap tengah meski kecil, 1 kal energi vital petarung tahap tinggi setara dengan 3 kal petarung tahap tengah, bahkan bisa mencapai 5 kal." 　　"Apa kau mengerti maksudku?" 　　Fang Ping berkata dengan serius: "Mengerti, aku tahu maksud Anda. Anda khawatir aku menjadi sombong, mengira diri benar-benar mencapai level tujuh dan bisa menyaingi petarung level tujuh dalam pertarungan. 　　Meskipun kekuatan spiritualku setara dengan Guru, tapi spiritual Guru terkonsentrasi tak tercerai, ketahanannya sangat tinggi. 　　Dari parameter kekuatan, spiritualku memang setara, tapi mudah sekali dihancurkan. 　　Jika spiritualku diibaratkan seperti gundukan pasir yang tercerai-berai, milik Guru bagaikan batu utuh. Rektor, pemahamanku benar bukan?" 　　Huang Jing mengangguk: "Tepat. Sebenarnya spiritualmu bukan pasir, melainkan batu yang retak belum melalui proses pengukuhan. Pada inti fundamentalnya sama, namun dalam benturan nyata, batu yang direkat pasti lebih mudah hancur lebur ketimbang batu utuh. Fang Ping, risiko spiritualmu dihancurkan terlalu berbahaya." 　　"Aku tahu." 　　Fang Ping mengangguk lalu bertanya: "Rektor, jika aku terus memulihkan dan menambah pasokan spiritual, bisakah menyaingi petarung level tujuh?" 　　Huang Jing ragu sejenak, melirik ke Lü Fengrou. Setelah berpikir, perempuan itu menjawab: "Petarung level tujuh tak hanya unggul di spiritual, tapi juga teknik tempur. 　　Teknik spiritual adalah implementasi maksimal kemampuan spiritual. 　　Karena manifestasimu prematur, aku tak yakin bisa latih teknik itu. 　　Jika memungkini, serangkaian teknik golok Zhang Dingnan - terutama《Golok Penghancur Dewa》- termasuk teknik spiritual." 　　Sambil berbicara, Lü Fengrou menambahkan: "Tapi teknik goloknya ini belum sempurna. Teknik ini diciptakannya sendiri pada tahap penyatuan energi vital dan darah, merupakan kelanjutan dari dua teknik golok sebelumnya. Namun karena dia baru mencapai level tujuh, pemahamannya tentang teknik perang spiritual sebenarnya masih dangkal. 　　Fang Ping, jika kamu ingin mempelajari teknik perang spiritual ini, daya penghancurnya mungkin tidak terlalu kuat. 　　Tentu saja, karena konsisten dengan teknik golok yang sebelumnya kamu latih, kamu akan lebih mudah mempelajarinya. 　　Tapi beberapa lubang logika di dalamnya harus kamu lengkapi sendiri. Meskipun ada celah dalam teknik perang ciptaan Zhang Dingnan, dia tahu letak masalahnya sehingga bisa menampilkan daya penghancur lebih besar saat menggunakannya. 　　Di tanganmu, kekuatannya akan jauh lebih lemah. 　　Atau pelajari beberapa teknik spiritual lain. Saat ini Universitas Bela Diri Kota Iblis memiliki total 9 teknik spiritual, tapi daya penghancurnya juga biasa-biasa saja. 　　Teknik perang spiritual yang benar-benar kuat biasanya diciptakan sendiri oleh praktisinya, mungkin hanya cocok untuk diri mereka sendiri karena situasi setiap orang berbeda." 　　Fang Ping mengangguk, lalu berkata setelah berpikir: "Lebih baik belajar dulu 《Golok Penghancur Dewa》 milik Gubernur Zhang. Omong-omong, Guru, bisakah Anda membantu saya mendapatkan teknik spiritual tipe 'luka seribu lawan, rugi delapan ratus diri'? 　　Saya lebih cocok dengan jenis seperti ini! 　　Siapa yang berani adu kemampuan spiritual denganku? Jika dia mengira bisa menghancurkanku dengan mengorbankan lukanya sendiri, maka aku akan tunjukkan padanya mengapa bunga bisa semerah itu!" 　　Saat mengucapkan ini, wajah Fang Ping dipenuhi keyakinan! 　　Adu daya tahan? Siapa takut! 　　Lü Fengrou dan yang lain kembali terdiam tak bisa membantah. Setelah lama, Huang Jing bertanya lembut: "Pemerintah... sebenarnya memiliki teknik tempur spiritual..." 　　"Lao Huang!" 　　"Huang Jing!" 　　Beberapa orang berseru pendek dengan nada tidak puas. 　　Huang Jing mengabaikan mereka dan melanjutkan, "《Kitab Golok Darah》, sebelumnya khusus diajarkan kepada master tua. Banyak master tua pernah mempelajarinya. 　　Tidak rumit, satu-satunya fungsi adalah menyatukan energi spiritual dan vital tanpa pemborosan, mengkonsentrasikannya menjadi golok darah! 　　Bahkan bisa mengumpulkan seluruh esensimu, termasuk Golden Body... Metode akumulasi momentum Panjang Umur sebelumnya, termasuk teknik Pedang Menebas Level Delapan, sebenarnya merujuk 《Kitab Golok Darah》. 　　Keduanya memiliki prinsip serupa. 　　Guru kami semasa hidup juga pernah mempelajari 《Kitab Golok Darah》. Dalam pertempuran terakhirnya, beliau menyingkirkan master level delapan menggunakan teknik ini." 　　Huang Jing hanya menjelaskan sebatas itu. Lü Fengrou protes: "《Kitab Golok Darah》itu untuk gugur bersama musuh! Meski Fang Ping bisa pulih, teknik ini menguras habis energi terakhir! 　　Begitu Fang Ping tak sanggup mengimbangi konsumsinya, akar spiritualnya dihancurkan, pemulihan apapun tak berguna! 　　Fang Ping, dilarang mempelajari ini!" 　　Teknik tempur spiritual seperti ini dirancang khusus untuk tindakan bunuh diri. 　　Fokus pada kerusakan maksimal, tanpa peduli konsekuensi. 　　Saat pertempuran Liang Bumi Shanghai, para master tua menggunakan 《Kitab Golok Darah》. Satu tebasan menguras seluruh kesiapan tempur mereka, tak berhenti sebelum musuh tumbang! 　　Meski Fang Ping bisa pulih, tapi begitu gagal menyingkirkan musuh, 《Kitab Golok Darah》 akan terus melakukan pengambilan kekuatannya. Jika Fang Ping tidak bisa mengalahkan lawan maupun lolos dari teknik tempur yang sedang aktif, pasti menemui ajal! 　　Mati di tangan sendiri! 　　Lü Fengrou tahu betul betapa berani dan nekadnya Fang Ping, setidaknya di liang bumi Tiannan kali ini, dia sudah menyaksikan kemampuannya. 　　Begitu mempelajari 《Kitab Golok Darah》, si nak ini kalau bertemu level tujuh mungkin bukan lagi Hati-hati, tapi langsung nekat bertarung. 　　Gagal membunuh mereka, maka dirinya sendiri yang harus menerima kematian. 　　Kini dia masih punya kekhawatiran, tak berani main-main. Saat berpapasan dengan level tujuh lebih memilih menghindar. Lü Fengrou lebih rela melihatnya mengakui kekalahan daripada berharap dia mencari perkelahian dengan level tujuh sekarang. 　　Fang Ping juga diam, namun tersadar untuk mengkredit teknik ini. 　　《Kitab Golok Darah》! 　　Selain itu, secara umum dia sudah memahami kekuatan dirinya sendiri: mungkin sedikit lebih kuat dari Pejuang Penyatuan Energi Vital dan Darah biasa, tapi yang berada di puncak performa seperti kemampuan spiritual 999 hertz, telah latihan teknik tempur bertahun-tahun... 　　Enam tingkat kelas atas seperti ini, belum tentu bisa dia menangkan dengan mudah. 　　Tapi... mana mungkin ada begitu banyak tingkat enam kelas atas! 　　Biasanya, sampai level ini, seseorang akan bertapa untuk atau sudah berhasil, hampir mustahil ditemui. 　　Seperti Lü Fengrou dan Tang Feng, di periode terakhir sebelum bertapa, mereka berada dalam kondisi puncak seperti ini. 　　Sebelum materialisasi kemampuan spiritual, mereka adalah petarung tingkat enam terkuat! 　　"Bertemu dengan ahli level enam seperti ini, lebih langka daripada bertemu Kasta Sembilan." 　　"Kalau begitu... Aku tak terkalahkan di level enam?" 　　Fang Ping bergumam, lalu dengan yakin berkata: "Aku tak terkalahkan di level enam!" 　　Para master tidak berkomentar atas pernyataan ini. 　　Jika Fang Ping tidak memulihkan energi vital dan kemampuan spiritualnya, gelar 'tak terkalahkan' diragukan. Tapi dengan semua itu, mungkin dia benar-benar tak terkalahkan di level enam. 　　Bahkan menghadapi ahli level enam yang hampir naik tingkat, hasil pertarungan dengan Fang Ping masih belum pasti. 　　Meski tak menyangkal, Lü Fengrou tetap memberi peringatan terakhir: "Jangan berpikir bertarung dengan level tujuh! Tidak semua level tujuh tahap awal. Sekali mencapai tahap menengah, kemampuan spiritualmu akan seketika hancur!" 　　"Mengerti!" 　　Fang Ping mengangguk, lalu mengulangi: "Aku tak terkalahkan di level enam. Siapapun lawan level enam yang datang, aku tak takut!"