Setelah berbincang sebentar dengan Du Hong, datanglah beberapa master.
Di antaranya ada Menteri Wang.
Kini Fang Ping yakin, Lao Wang hanyalah pekerja serabutan yang ada di mana-mana.
Bukan hanya Menteri Wang, pemerintah juga memberi perhatian besar pada kompetisi ini.
Di antara para master, ada yang berlevel sembilan seperti Komandan Li Deyong dari komando militer.
Melihat Fang Ping dan kawan-kawan tiba, Li Deyong mengangguk singkat lalu berkata: "Semua sudah berkumpul. Lima faksi lain juga hampir semuanya datang."
“Surga Para Dewa 14 orang, Dunia Menara dan Situs Suci Buddha Kuno masing-masing 12 orang, Kota Totem dan Pegunungan Andes masing-masing 6 orang, total 50 orang.”
Li Deyong menjelaskan secara singkat, lalu melanjutkan: "Tim kita telah melakukan penyelidikan. Kekuatan semua peserta dari pihak lawan tidak lemah. Ada beberapa di tingkat enam pertengahan, tapi sangat sedikit, sekitar lima atau enam. Di pihak kita..."
Li Deyong melirik Fang Ping dan yang lain, berkata: "Ada 4 orang!"
Tanpa ketiga mahasiswa dari universitas bela diri ini, Tiongkok masih bisa mengumpulkan 3 petarung tahap tinggi tingkat enam.
Dengan demikian, dari 20 perwakilan Tiongkok, hanya Su Zisu yang berada di tingkat enam pertengahan.
Sekarang, ketiga mahasiswa ini telah menurunkan standar Tiongkok. Jika bukan karena desakan keras Zhang Tao dan fakta bahwa kemampuan Fang Ping cs memang cukup kuat, mereka bertiga tidak akan diikutsertakan.
Fang Ping tidak tertarik pada orang-orang lemah ini. Saat hendak berbicara, Li Yiming tiba-tiba tertawa: "Tak peduli berapa banyak, sekuat apapun mereka, tak akan sanggup melawan pedangku!"
Li Deyong menyapukan pandangannya, mengerutkan kening: "Li Yiming, jangan terlalu percaya diri! Kuperingatkan, jika kau kalah dan gagal lolos, tanggung sendiri akibatnya!"
"Mustahil!"
Li Yiming penuh keyakinan: "Pejuang penyatuan energi vital-darah pun bukan lawanku!"
Li Deyong tidak melanjutkan, lalu berkata: "Di antara lima delegasi, jumlah pasti pejuang penyatuan energi vital-darah belum terdeteksi. Saat ini yang bisa dikonfirmasi sekitar 5 orang.
Tentu, tidak menutup kemungkinan ada petarung level tujuh yang bersembunyi. Pihak lawan memblokir deteksi kita, jadi kita tidak bisa memaksa mengintip.
Sebelum usia 30 tahun, mencapai level tujuh memang sulit, tapi bukan berarti mustahil.
Jika benar-benar muncul petarung level tujuh, pihak yang ditantang diperbolehkan menyerah!”
Pengorbanan tanpa ketakutan, itu tidak perlu.
Petarung selevel masih bisa bertarung.
Tapi level enam melawan level tujuh, itu sama saja bunuh diri.
Mendengar ini, Fang Ping merasa aturannya cukup masuk akal.
Awalnya dia mengira tidak boleh menyerah sama sekali, jika petarung level tujuh benar-benar menantang, bahkan dirinya pun tidak yakin bisa lolos tanpa risiko.
Sebenarnya jika benar-benar menghadapi level tujuh, saat pertempuran jika lawan ingin membunuhnya, Fang Ping tidak akan peduli aturan, kabur dulu baru bicara.
Kalau sampai tidak bisa kabur... Itu mustahil.
Fang Ping sudah menelepon Pak Li, di sini sangat berbahaya, mungkin ada yang ingin menyerangku, lebih baik ajak Lao Wu juga, saat krusial muncul dan babat mereka.
Sekarang Pak Li seharusnya sudah berangkat, apakah Lao Wu sudah berhasil, masih belum jelas.
Sedangkan Pedang Abadi level sembilan Pak Li, apakah sudah berhasil ditempa atau belum, Fang Ping pun tidak tahu.
Kalau berhasil ditempa, Fang Ping tidak takut siapa pun.
Kemungkinan Pejuang Kasta Sembilan turun tangan sangat tipis, level sembilan... Fang Ping yakin Pak Li bisa menang, tidak perlu terlalu takut.
Li Deyong melanjutkan, "Selain itu, kali ini... Kalian 11 orang minimal harus merebut 6 kuota!"
Yang dia maksud adalah kelompok Fang Ping.
Li Deyong berkata serius, "Bagaimanapun juga, betapapun berbahayanya, minimal rebut 6! Masuk Zona Terlarang 6 orang, jika beruntung, semua bisa menjadi petarung level tujuh asal tetap hidup.
Meski terdengar kejam, tapi saya ingin memberitahu kalian semua, satu petarung level tujuh setara dengan 10 bahkan ratusan level enam!
Di antara kalian, beberapa mungkin bisa menjadi petarung tingkat tinggi, tapi tidak tahu berapa lama, dan belum tentu pasti mencapai level tujuh.
Bahkan Fang Ping dan Du Hong pun belum tentu 100% bisa menjadi petarung tingkat tinggi.
Sebelum mencapai tingkat pemahaman itu, semua bakat alam dan pertanda sia-sia belaka.
Yang disebut calon master, seberapa dekat pun, tetap bukan master sejati.
Lebih realistis lagi, sebelum mencapai level tujuh, nyawa kalian... tidak lebih berharga dari kuota!
Perkataan ini sungguh mencerminkan realita paling ekstrem.
Begitu kejam dan tak berperasaan.
Kuota Zona Terlarang mewakili kesempatan menjadi master sejati.
Orang seperti Fang Ping yang belum jadi master, meski potensinya tak terbatas, tetap tak sebanding nilai kuota ini.
Tentu, itu hanya pemikiran mereka.
Di mata Fang Ping, kuota jelas tak lebih penting dari nyawanya sendiri.
Setelah membahas Fang Ping dan kawan-kawan, Li Deyong menatap grup Li Fei sambil merenung sejenak: "Untuk kalian 9 orang, cukup rebut 4-5 kuota. Petarung tingkat enam pertengahan adalah lawan kalian..."
"Komandan Li!"
Zheng Nanqi tak tahan lagi, wajahnya memerah: "Kami bukan pengecut sampai segitunya! Aku petarung puncak Tingkat Enam! Jika cuma berani tantang petarung level menengah, lebih baik kami tolak kuota ini!"
Kalau sudah takut mati sekarang, bagaimana saat masuk Zona Terlarang nanti?
Komandan Li, Kota Zhenxing punya jantan sejati! Kami tak mau diperlakukan secara diskriminatif!"
Ini penghinaan!
Pipi Zheng Nanqi memerah padam!
Li Deyong berkata "tingkat enam pertengahan untuk kalian", itu adalah penghinaan telanjang bulat!
Bukan hanya Zheng Nanqi, di antara yang hadir selain Jiang Chao yang terlihat senang, yang lain semua menunjukkan wajah marah!
Mereka datang ikut kompetisi, berarti mereka ingin menjadi kuat!
Ingin menjadi kuat, maka tak perlu diperlakukan diskriminasi. Kalo nggak, mending bertahan saja di Kota Zhenxing.
Bahkan jika mereka tidak ke liang bumi atau tidak ikut kompetisi, tak ada yang akan komentar.
Li Deyung berkata datar: "Terserah kalian, tantang siapa pun, kita tak buat batasan."
Setelah kata-kata ini, yang hadir jadi tak bisa membantah.
Fang Ping tertawa berkata: "Komandan, kalau sudah naik panggung, manusia bisa salah tangan kuda bisa terpeleset. Kalo sampai kubunuh keturunan Level Puncak, jangan suruh aku bayar nyawa ya? Kalau gitu, aku nggak berani ikut."
Li Deyong menjawab tenang: "Asal bukan sengaja membunuh, tak masalah! Jika pihak lain sudah tak bisa melawan sama sekali tapi kau tetap membunuhnya, itu berarti sengaja. Tak perlu dilakukan."
"Kalau dalam tarung latihan tak bisa menahan diri, itu hal normal. Level Puncak juga petarung, masa tak paham logika ini?"
"Apalagi, Tiongkok kita bukan negara lemah. Mana ada Level Puncak yang berani omong kosong - pasti ada yang menahan."
"Tapi..."
Li Deyong menatapnya, berkata dengan tegas: "Fang Ping, tak perlu cari musuh tanpa alasan! Tak bisa menahan diri sampai membunuh masih bisa dimaklumi. Tapi kalau kau sengaja menyiksa sampai mati, itu provokasi!"
"Bayangkan sebaliknya: keluargamu disiksa sampai mati dengan sengaja, kau mau terima?"
"Tapi kalau terbunuh karena kecelakaan saat tarung latihan, seberapa pun kemarahan dan kesedihanmu, itu sudah tak bisa diubah. Mengerti maksudku?"
Fang Ping tersenyum: "Tentu paham. Aku tidak bodoh, Komandan tenang saja. Aku takkan sengaja mencari musuh besar. Tapi kalau ada yang memprovokasi, aku tak akan segan. Orang luar sih tak apa, tapi kalau orang sendiri berani menusukku, aku jamin akan kubunuh!"
Saat mengucapkan ini, Fang Ping menyipitkan mata ke arah beberapa orang dari Kota Zhenxing.
Dua anggota Keluarga Yang wajahnya masam. Li Deyong melirik ke sana dan berkata datar: "Tak perlu khawatir. Karena kau sudah bilang 'orang sendiri', kejadian seperti itu takkan terjadi. Kalau sampai benar-benar terjadi..."
"Bisa dibunuh!"
Li Deyong tak bertele-tele, melemparkan dua kata penuh aura Bunuh.
Wakil Komandan militer ini memang terkenal tegas dalam mengambil keputusan.
Maksud Keluarga Yang, dia paham.
Tapi kalau benar-benar memprovokasi Fang Ping sampai terbunuh, sebaiknya Keluarga Yang tak usah meratapi.
Soal balas dendam... Kalau Kota Zhenxing tak bersikap, Keluarga Yang harusnya lebih khawatir jadi sasaran balasan.
Fang Ping tetap tersenyum. Li Deyong tak melanjutkan diskusi, menambahkan: "Satu lagi yang harus diperhatikan semua. Meski latihan jalan pedang di berbagai negara pada dasarnya sama, ada beberapa perbedaan.
Contohnya petarung dari Tanah Suci Buddha Kuno, fisik mereka umumnya sangat kuat. Banyak yang mencapai tingkat enam dengan setengah Golden Body.
Petarung Kota Totem, kekuatan energi vital... Mereka menyebutnya kekuatan totem. Meski sama dengan kekuatan energi vital kita, Tapi memiliki efek serangan khusus.
Di Dunia Menara Seribu, para petarung terkesan mistis. Yang cukup terkenal adalah teknik pengurungan.
Kekuatan energi vital mereka, beberapa orang bisa mengembangkan efek khusus yang menggerogoti energi vitalmu, membuat energimu menjadi hening.
Tentu saja ini semua taktis. Keunggulan petarung Tiongkok terletak pada tidak adanya kelemahan besar.
Sementara mereka: Petarung Kuil Buddha Kuno lambat, petarung Dunia Menara lemah fisiknya, petarung Kota Totem energinya kacau dengan daya tahan rendah.
Untuk Pegunungan Andes, petarung mereka baru mempelajari teknik serangan spiritual setelah mencapai level tujuh. Di bawah level tujuh, mereka yang terlemah.
Surga Para Dewa lebih mirip dengan kita. Namun sebagian besar petarungnya menguasai teknik pembakaran energi vital.
Saat bertempur, bakar energi vital untuk meningkatkan daya serang.
Hadapi petarung Surga Para Dewa dengan menghindari serangan puncak mereka. Tunggu sampai melemah baru hancurkan!"
Fang Ping langsung tertarik, "Teknik bakar energi vital? Komandan, kita punya kan? Harusnya ada, kenapa tidak diajarkan?"
Ini teknik tempur bagus!
Bakar energi vital, siapa yang bisa lebih hebat dariku?
Paling suka teknik tempur seperti ini!
“Li Deyong berpikir sejenak lalu berkata: "Bukan tidak mengajarkan, untuk petarung di bawah level tujuh, kami umumnya tidak menganjurkan metode pertempuran seperti ini. Mengerti?"”
“Kebijakan Tiongkok adalah pejuang terkuat maju dulu, mati duluan.”
“Orang lemah mengerjakan urusan orang lemah. Jika energi vital terbakar berlebihan, itu juga akan berujung kematian.”
“Teknik tempur mati-matian memang ada, contohnya 《Golok Darah》, khusus disiapkan untuk level tinggi.”
“Berguguran bersama musuh, tidak akan berhenti sebelum membunuh lawan!”
“Golok darah yang dikondensasikan Fang Ping sebelumnya bukanlah 《Golok Darah》sejati, hanya sekadar kemiripan bentuk.”
“Petarung di bawah level tujuh jarang memiliki teknik tempur yang sangat melukai diri sendiri. Kalaupun ada, tidak akan diumbar ke publik.”
“Fang Ping mengangguk, tapi tetap bersikeras: "Aku bisa mempelajarinya."”
“Li Deyong tersenyum kecut: "Sebenarnya peningkatan terhadap kemampuan tempur terbatas, tidak terlalu berpengaruh. Jika ingin belajar, nanti akan kuberikan. Baik, ada pertanyaan lain?"”
“"Komandan, kalau menang, ada hadiahnya?"”
“"Kuota masuk adalah hadiah terbesar!"”
“"Setelah mengalahkan lawan, bolehkah aku menyita barang-barangnya?"”
“Dua pertanyaan terakhir itu dilontarkan Fang Ping.”
“Li Deyong mengusap pelipisnya, sialan, siapa brengsek yang bilang Fang Ping punya karisma pemimpin?”
“Brengsek ini, setiap pertanyaannya bikin pusing.”
“Mau membunuh keturunan Level Puncak, minta hadiah, mau menyita trofi perang...”
“Ini disebut karisma pemimpin?”
“Pergi sana!”
“Li Deyong tersadar dalam hati, tapi lewat mulut berkata: "Boleh, tentu... Jaga citra, kamu bisa mengambil beberapa barangnya selama proses mengalahkannya.
Misalnya selama pertarungan, mencuri senjata lawan, lalu cepat-cepat mengalahkan pihak lain.
Saat itu, senjata ada di tanganmu. Kalau tidak peduli, boleh tidak dikembalikan.
Tapi jangan aktif menyita, Tiongkok adalah negara besar, kelas sebagai negara besar tetap harus dijaga."
Perkataan Li Deyong membuat yang lain terlihat kosong.
Dia benar-benar berdiskusi dengan Fang Ping!
Lagipula... malah mengajarkan cara melakukannya, bukan orang baik juga!
Li Yiming melihat Fang Ping, lalu Li Deyong, kemudian menggaruk kepala, ternyata ada intelijen seperti ini?
Kalau gitu apa aku juga harus melakukan ini?
Li Deyong mengabaikan mereka, sekaligus tidak mau lanjut ngomong aja dengan Fang Ping, cepat berkata: "Tak ada tanya? Kalau gitu begitu saja. Hari ini dan besok, semua orang beristirahatlah."
"Komandan, bolehkah membeli perintah dengan uang?"
"Ya?"
Li Deyong baru mau pergi, melirik Fang Ping, mengerutkan kening: "Apa maksudmu?"
Fang Ping tertawa: "Bukan aku, kecuali level tujuh yang mencariku, kalo nggak aku tidak akan kalah. Maksudku, kalau aku mengalahkan beberapa lawan, bolehkah memaksa mereka membayar tebusan?"
"Kamu..."
Li Deyong marah: "Jangan banyak cakap! Kalau berani melakukan ini di panggung, Laozi hancurkan kau!"
Mempermalukan diri, bukan dengan cara begitu.
Lagian, mereka juga tidak akan mau.
Benar-benar menganggap diri sendiri sebagai perampok jalanan?”
Fang Ping berdehem canggung: "Aku cuma bertanya, kalau Anda sudah bilang begitu, tentu aku tidak akan melakukannya."
"Jangan terlalu percaya diri! Jangan kira kemampuan spiritualmu yang termaterialisasi membuatmu benar-benar tak terkalahkan di tingkat enam! Aku ingatkan, pihak lawan mungkin punya teknik tempur atau senjata khusus yang bisa menekan kemampuan spiritualmu!
Kota Zhenxing memang memiliki teknik seperti itu, kamu sendiri sudah melihatnya sebelumnya.
Beberapa bahan khusus memang bisa mengisolasi kemampuan spiritual.
Begitu itu terjadi, serangan spiritualmu akan menjadi sia-sia.
Tapi bahan khusus seperti ini sangat langka, bukan berarti tidak ada. Meski tidak bisa menahan serangan spiritual yang terlalu kuat, tapi materialisasimu masih baru... Kota Zhenxing mungkin punya cara seperti ini!"
Begitu kata-kata ini terucap, di tengah kerumunan, Jiang Chao melirik ke kiri-kanan, Su Zisu tampak malu-malu, sementara alis Li Fei berkedut...
Melihat pemandangan ini, Fang Ping hanya bisa terdiam kaku!
Dasar, ada trik seperti itu juga?!
Dari 9 orang Kota Zhenxing, ketiga orang yang bereaksi ini kemungkinan besar memilikinya!
Li Deyong sama sekali tidak terkejut. Keturunan Level Puncak memiliki cara penyelamatan diri adalah hal yang wajar.
Kalo tidak, bagaimana mungkin mereka yang belum mencapai tingkat tujuh bisa selamat dari serangan mematikan tingkat tujuh?
Benda atau teknik penangkal serangan spiritual ini khusus dibuat untuk menyelamatkan nyawa mereka, agar tidak langsung terbunuh sebelum sempat bicara saat bertemu master tingkat tujuh.
Tapi tentu tidak semua orang memilikinya.
Di Kota Zhenxing yang megah dengan 13 keluarga besar, hanya segelintir orang dari rombongan ini yang memiliki alat penyelamat seperti itu.
……
Li Deyong dan kawan-kawannya datang cepat, perginya juga tak kalah cepat.
Begitu mereka pergi, Fang Ping tiba-tiba menangkap Jiang Chao.
Jiang Chao dengan ekspresi campur aduk berbisik, "Jangan merampokku! Fang Ping, ini harta karun tersembunyi milikku. Kakekku bilang, kalau barang ini hilang, dia akan membunuhku hidup-hidup. Lebih baik aku mati daripada kehilangan ini.
Kalau kau berani merampasnya, pasti kakekku akan mencarimu!
Tidak hanya kakekku, leluhur keluargaku juga akan mencarimu.
Barang seperti ini sangat langka, relik suci penyelamat nyawa untuk petarung di bawah level tujuh..."
Wajah Fang Ping menghitam, "Siapa yang merampokmu? Apa aku orang seperti itu?"
"Bukan, bukan..."
Jiang Chao menghela nafas, "Bukan merampok, tapi kau bisa bicara begitu meyakinkan sampai akhirnya aku jadi bodoh dan memberikannya padamu. Nanti aku tak bisa protes."
Fang Ping tak bisa berkata-kata, bertanya, "Benarkah ini bisa menahan serangan spiritual petarung level tujuh?"
"Seharusnya iya, tapi tidak tahan lama. Barang ini bisa dipertahankan dengan kekuatan energi vital sebentar. Tapi kalau petarung level tujuh benar-benar ingin membunuhmu, mereka punya banyak cara selain serangan spiritual. Ini hanya antisipasi agar tidak terbunuh salah.
Misalnya saat petarung level tujuh bertarung, aura mengintimidasi mereka menjangkau luas. Setidaknya kita bisa kabur jika terjebak di situasi itu.
Orang lain mungkin langsung mati tertekan.
Lagipula, petarung yang sudah menyatukan energi vital dan darah memiliki spiritual yang terlalu lemah. Mustahil serangan spiritual mereka bisa mengancam kita."
Fang Ping memandanginya dari ujung kepala sampai kaki. Jiang Chao mengangkat bahu, "Tidak kubawa di tubuhku."
"Huh!"
Fang Ping sama sekali tidak percaya!
Si gendut penakut ini mungkin tidak membawa barang berharganya ke mana-mana?
“Benar-benar!”
“Sudahlah, aku tidak mau mengambil milikmu. Aku cuma ingin melihat bahan pembuatannya. Kalau nanti ketemu, aku juga mau cari sedikit.”
Fang Ping benar-benar tertarik. Dirinya sendiri tidak membutuhkan ini, karena hanya bisa menahan serangan spiritual level tujuh dengan susah payah.
Tapi keluarga kita membutuhkannya!
Setiap orang pakai satu. Nanti kalau terjadi pertempuran kacau tingkat tinggi, tidak perlu khawatir langsung tertekan sampai mati tanpa sadar.
Situasi seperti ini sangat umum terjadi.
Di Kota Pintu Langit, di Kota Mawar, di Kota Raksasa Liu...
Ketika pejuang tingkat tinggi bertindak, tekanan mental mereka yang dilepaskan langsung membuat banyak orang meledak, bahkan tidak sempat kabur.
Padahal para pejuang tinggi itu bukan sengaja membunuh mereka.
Jiang Chao menggelengkan kepala: “Benar tidak kubawa!”
Saat dia berbicara, Su Zisu di sampingnya menyodorkan gelang sambil tertawa: “Aku yang kasih lihat. Si gendut sepertinya menelannya ke perut. Jangan diambil, jijik sekali!”
Wajah Jiang Chao kaku. Ia bergumam kasar: “Pengkhianat! Ngomong-ngomong, darimana kamu tahu?”
Dia pikir penyembunyiannya rapi, bagaimana perempuan ini bisa tahu?
Su Zisu memandangnya dengan hina: “Aku melihatmu waktu itu. Kamu menelannya, lalu memuntahkan lagi. Benar-benar menjijikkan!”
“Kamu tidak mengerti apa-apa!”
Jiang Chao kesal: “Bodoh! Kalau disimpan di badan, nanti kalau jatuh bagaimana? Ditelan ke perut, itu baru disebut metode penyelamatan nyawa...”
Sementara mereka berdebat, Fang Ping memainkan gelang itu dengan sorot mata berbinar, melepaskan sedikit kemampuan spiritualnya.
Begitu dilepaskan, Fang Ping merasakan hambatan.
“Material ini... material ini... sepertinya pernah ditemui sebelumnya!”
Fang Ping merenung dalam-dalam. Setelah beberapa saat, matanya tiba-tiba berbinar. Ia buru-buru memberikan gelang itu ke Lao Wang.
Wang Jinyang menerimanya dengan bingung. Setelah memeriksa beberapa saat, ia tiba-tiba berkata: "Ini..."
"Ya!"
"Tidak mungkin!"
"Memang!"
Dialog antara mereka berdua membuat yang lain kebingungan.
Fang Ping justru terlihat bersemangat. Ia menatap Su Zisu: "Apakah ini mahal?"
Su Zisu tersenyum kecut: "Tentu mahal, bahkan... ini tidak bisa dibeli. Tak ada yang mau menjualnya. Ini adalah barang peninggalan pejuang level tinggi untuk keturunan mereka, lebih langka dari Senjata Dewa."
"Sepertinya tidak terlalu berat kan?"
"Tidak berat, tapi ini sangat langka, jumlah segini sudah cukup..."
"Ini baru berapa? Sekitar 1 jin saja..." Fang Ping menelan ludah, bergumam: "Punyamu cuma 1 jin, aku... pernah lihat yang beratnya beberapa ton!"
Percakapan Fang Ping dan Lao Wang ini tentang batu prasasti patah yang pernah mereka lihat di Domain Kuno!
Baru saja menyentuhnya, Fang Ping langsung merasa familiar dengan teksturnya.
Sekarang dipikir-pikir, bukankah materialnya sama dengan batu prasasti patah itu?
Waktu itu Fang Ping juga tidak terpikir untuk menggunakan serangan spiritual ke batu prasasti.
Sekarang teringat, Segel Dunia sering terpicu dan melakukan serangan balik.
Kota Kuno itu sudah compang-camping, banyak bangunan yang hancur tak berbentuk, sebagian besar akibat Segel Dunia.
Tapi batu prasasti patah itu, selain bagian atas yang sengaja dipotong, bagian bawahnya masih utuh sempurna.
"Terakhir kali Fang Ping menyentuh Segel Dunia, dia langsung kabur dari tempat itu."
"Dan seperti yang diduga... batu prasasti patah itu pasti masih utuh, masih di sana!"
"Benar-benar harta tak ternilai!"
"Sayangnya, mustahil diangkat kecuali kita menghancurkan Segel Dunia."
Wajah Fang Ping dipenuhi penyesalan. Terakhir kali dia bersiap menggalinya, sayangnya benda itu menyatu dengan Segel Dunia.
Gelang Su Zisu ini seberapa besar? Batu prasasti patah itu ribuan kali lebih besar dari ini!
Kali ini, Fang Ping benar-benar merasa dadanya terasa perih sampai ingin muntah darah.
Benda itu mungkin benar-benar bernilai beberapa miliar, bahkan triliunan!
Mungkin... benda penyelamat nyawa milik Su Zisu dan yang lain juga terkait ini, bisa jadi dibuat dari bagian atas batu prasasti patah.
Tentu saja, Fang Ping menduga domain lain juga memiliki benda semacam ini.
Entah apakah sudah diambil orang, atau... sama sekali tidak bisa dibawa pergi?
Tanpa berkata lebih banyak, Fang Ping dengan semangat surut merebut gelang dari tangan Lao Wang dan melemparkannya kembali ke Su Zisu.
Bukan apa-apa, aku bukan orang yang belum pernah melihat dunia.
Sikap masa bodoh Fang Ping justru membuat Jiang Chao bingung. Katanya orang ini sangat doyan uang?
Kenapa dia bahkan tidak mau melirik lagi relik suci seperti ini?
Wang Jinyang yang melihat ekspresi pilu Fang Ping langsung tahu isi hatinya, terkekeh: "Lupakan saja."
Benda itu sama sekali tidak bisa diangkat.
"Nanti saja."
Fang Ping malas bicara. Cepat atau lambat dia akan mengangkut semuanya - bukan hanya batu prasasti, tapi juga istana langit.
Karena perubahan situasi ini, Fang Ping bahkan tidak punya pikiran untuk membujuk Li Yiming, langsung mengabaikan mereka, dan meminta si gendut mengantarnya ke kamar untuk beristirahat.
Di dalam hatinya, dia merenungkan: membuat zirah Level Puncak yang menutupi seluruh tubuh.
Lalu di bagian dalam zirah, menambahkan lapisan baju dalam dari material batu prasasti patah. Apakah ini berarti jika berdiri diam dan dipukul praktisi level tujuh, mereka takkan bisa membunuhnya?
Tentu saja, praktisi level tujuh bukanlah orang bodoh. Mereka bisa melepas zirahmu lalu memukulmu.
Tapi jika dirinya memiliki barang ini, lain kali menggali lubang untuk mengubur diri sendiri, menarik aura, bahkan jika petarung level delapan-sembilan bertarung di atasnya, gelombang kejut mereka belum tentu bisa mengguncangnya sampai mati.
"Sangat cocok untukku!"
Fang Ping bergumam pelan. Zirah ajaib seperti ini baru pantas untuknya, agar tidak seperti terakhir kali yang nyaris terbunuh oleh gelombang kejut orang lain.
Menggelengkan kepala, Fang Ping berhenti memikirkannya.
Di sampingnya, Wang Jinyang sama sekali tidak memikirkan hal ini, melainkan berkata dengan penyesalan: "Yao Chengjun gagal menyelesaikan retretnya. Sepertinya dia akan melewatkan kesempatan ini."
Bagi mereka, Kebangkitan bukan berarti tidak kekurangan sumber daya.
Kuota Zona Terlarang yang mereka sebut seolah-olah bisa membuat seseorang langsung menjadi master, pasti memiliki keuntungan besar.
Jika melewatkan yang ini, mungkin takkan ada kesempatan lagi di masa depan.
