"Tanah Pertempuran Raja, sebuah dataran gersang."
"Di udara."
"Feng Miesheng menggelegar: 'Jiang Chao! Aku tak peduli kau Jiang Chao atau Fang Ping, bukankah kau ingin membunuhku? Bukankah kau tak ingin aku pergi dari Tanah Pertempuran Raja?'"
"'Keluar!'"
"'Bunuh aku!'"
"'Takut? Dasar sampah, keluarlah! Jika tidak, aku akan meninggalkan Tanah Pertempuran Raja ini! Ha ha ha, kau takkan bisa membunuhku lagi...'"
“……”
……
"'Tolol!'"
"Sejauh 10 li, Fang Ping duduk di dahan pohon sambil mencibir dan mengumpat."
"Kau benar-benar menganggap diri penting?"
"Mau kubunuh... Siapa yang mau membunuhmu? Aku hanya mengincar uang dan perlengkapanmu yang pasti bisa dijarah. Kau terlalu menganggap diri!"
"Di sampingnya, Jiang Hao berkata dengan tenang: 'Bagaimana kalau kita bunuh dia?'"
"Ini strategi terbuka, bukan konspirasi."
"Kelompok Feng Qing saat ini berada kurang dari 10 li dari Feng Miesheng, menunggu di tempat."
"Jika Fang Ping ingin membunuh Feng Miesheng, begitu muncul mungkin akan dikepung, atau mungkin lolos setelah membunuhnya."
Fang Ping tertawa: "Tidak usah buru-buru. Orang ini tidak akan pergi. Kalau dia tidak membunuhku, bagaimana dia bisa memberikan penjelasan setelah keluar? Begitu banyak orang yang mati. Sebagai komandan, beranikah dia pergi jika aku masih hidup?"
Setidaknya dia harus menyaksikan kematianku, atau setelah aku membunuh semua petarung level tujuh itu, barulah dia akan merasa tidak ada harapan lagi untuk mengepungku dan pergi.
Selama masih ada harapan untuk membunuhku, dia tidak akan pergi."
Feng Miesheng mengatakan akan meninggalkan Tanah Pertempuran Raja, namun Fang Ping sama sekali tidak percaya.
Di samping, Yao Chengjun melihat sekeliling dan berkata: "Beberapa petarung level enam dari Kerajaan Yaoming sudah pergi!"
Fang Ping mengangguk dengan perasaan campur aduk: "Terlalu banyak orang. Mereka dievakuasi secara terpisah, sulit untuk dihadang. Ada yang sudah pergi."
Yao Chengjun menatapnya sejenak, lalu berkata: "Dengan perginya orang-orang Kerajaan Yaoming, cara terbaik untukmu lolos dengan aman adalah dengan membantai semua anggota Kerajaan Tanaman Siluman!"
Jiang Hao meliriknya sambil tersenyum tipis: "Apa maksudmu?"
"Sekarang hampir tidak ada anggota Kerajaan Tanaman Siluman yang keluar. Yang pergi pun sudah kembali, dan semuanya sudah mati. Hanya tersisa grup chat Feng Miesheng ini."
Yao Chengjun berkata datar: "Sekarang mungkin sudah tersebar kabar bahwa Jiang Chao melakukan pembantaian besar-besaran!"
Mendengar ini, ekspresi Jiang Hao tidak terlalu baik. Dia mendengus kesal tanpa berkata-kata.
Yao Chengjun melanjutkan: "Tapi orang-orang yang membicarakan ini di luar, siapakah mereka? Hampir semuanya dari dinasti atau sekte. Apakah mereka benar-benar melihat Fang Ping membunuh anggota Kerajaan Tanaman Siluman?"
Fang Ping mengangkat alisnya dan tersenyum: "Maksudmu..."
“Benar! Semua kabar sebenarnya berasal dari Kerajaan Tanaman Siluman! Adapun pasukan pihak ketiga seperti dinasti dan sekte, meski kita sudah membunuh banyak, jangan lupa... yang membunuh mereka sebenarnya bukan kita berdua!”
Mendengar ini, Fang Ping langsung paham!
Saat membunuh mereka, kami merusak wajah korban.
Tidak hanya merusak wajah, kami juga memalsukan aura karakteristik orang dari Kerajaan Tanaman Siluman.
Alasan semua orang bersikeras mengatakan ini perbuatan Fang Ping dkk, sebenarnya juga berasal dari desas-desus yang disebarkan Kerajaan Tanaman Siluman, sebagian malah sekadar kabar burung.
Jika semua bilang ini perbuatan "Jiang Chao", maka "Jiang Chao"-lah pelakunya.
Nyatanya, mereka tak pernah melihat Fang Ping, bahkan tak tahu aura energinya.
Fang Ping berkata sambil tertawa: "Maksudmu, setelah membasmi semua orang Kerajaan Tanaman Siluman, yang tersisa di luar hanya pihak ketiga dan Kerajaan Yaoming.
Pihak ketiga sama sekali tidak mengenal kita, sedangkan wanita siluman dari Kerajaan Yaoming... mungkin kita bisa balik menuduhnya!
Katakanlah dialah yang memimpin pembunuhan grup Feng Miesheng, pasti kecurigaan lebih mengarah ke mereka daripada kita!
Dengan kekuatan kita yang terbatas, satu orang membunuh banyak musuh... hehe, mungkin tak banyak yang percaya.
Tapi Kerajaan Yaoming punya banyak personel. Setelah membunuh Feng Miesheng dkk, mereka bisa memframing kita..."
Sambil mengusap dagu, Fang Ping melanjutkan: "Kerajaan Yaoming dan Kerajaan Tanaman Siluman sudah bermusuhan bertahun-tahun. Ji Yao sepertinya selalu ingin membunuh Feng Miesheng, motifnya lebih kuat daripada kita!
"Akhirnya orang-orang Kerajaan Tanaman Siluman mati semua. Jika Ji Yao keluar dan menuding kita..."
"Jika kita diberi kesempatan untuk berargumen, lalu kita balik menjeratnya, sepertinya memang strategi yang bagus."
"Orang-orang dinasti itu tidak tahu detail situasi sebenarnya."
"Tapi sebelumnya ada sekelompok monster liang bumi yang beraksi bersama mereka..."
"Mereka juga anggota kelompok yang sama. Sekelompok orang yang bersama-sama menuding, tidak berguna. Sedangkan korban adalah anggota Kerajaan Tanaman Siluman, akhirnya semua mati. Siapa yang akan percara pada intelijen sepihak mereka?"
Yao Chengjun menatap Fang Ping: "Walau Kakak Jiang bilang bunuh saja tidak masalah, dan aku yakin Menteri juga akan membelamu,"
"Tapi Fang Ping, orang lain tetaplah orang lain."
"Masalah kali ini cukup besar. Kali ini Menteri membantumu bertahan, lain kali apakah akan terus membersihkan 'pantat'mu?"
"Sekarang, metode terbaik adalah mengaduk-aduk air. Dalam kekisruhan mencari kesempatan, Anda berdebat, saya berdebat, akhirnya Pejuang Kasta Sembilan tak berniat berperang, maka urusan selesai."
"Lebih baik mengandalkan diri sendiri daripada orang lain. Bahkan jika akhirnya tetap butuh campur tangan Pejuang Kasta Sembilan, setidaknya kita telah mencapai situasi termudah."
"Dengan begitu Pejuang Level Puncak tidak akan menganggapmu sebagai masalah besar..."
Fang Ping mengusap dagunya: "Agak rumit. Anggota Kerajaan Tanaman Siluman belum tentu bisa dimusnahkan semua."
"Bersikaplah untuk membunuh mereka! Jika tidak bisa habis... ubah strategi! Adu domba mereka. Jika ada yang lari, buat mereka menyangka kita sebangsa dengan Ji Yao."
"Kita sedang bekerja sama untuk menghadapi mereka, semua yang sebelumnya... hanyalah taktik mengorbankan diri!"
"Membunuh beberapa orang yang tidak terlalu penting dari Kerajaan Yaoming, apa hubungannya?"
Saat mengatakan ini, Yao Chengjun menatap Fang Ping sambil tersenyum: "Jika benar-benar ada yang melarikan diri, Fang Ping, maka itu tergantung padamu!"
"Aku?"
"Benar, langsung lumpuhkan Ji Yao, tampilkan sikap mesra kalian berdua. Jangan terlalu jelas atau dipaksakan..."
"Pergi!"
Fang Ping mengumpat sambil bergumam: "Lao Yao, kau sekarang jadi lebih licik ya? Bagaimana ini? Kecerdasanmu meningkat, apakah ingatanmu sudah pulih?"
Yao Chengjun tersenyum kecut: "Apakah dulu aku tidak punya kecerdasan?"
Kau mengira aku si Tengkorak Besi?
Aku ini komandan jenderal militer, pernah memimpin petarung militer dan berperang dalam pertempuran legiun.
Di samping, Jiang Hao mendengarkan percakapan mereka sambil mengeluh: "Terserah kalian, aku tidak mau ikut campur. Dua petarung level tujuh tahap tinggi tidak mudah dibunuh."
Fang Ping mengangguk, melihat Lao Yao: "Bagaimana kekuatan bertarungmu sekarang?"
"Jika bertarung melawan tahap awal level tujuh, aku pasti membunuhnya!"
"Hanya segitu?"
“……”
Yao Chengjun terdiam tak bisa membantah!
Maksudnya apa?
Aku baru masuk level tujuh. Bertarung melawan yang selevel, aku bilang pasti bunuh... bunuh, bukan sekedar menang!
Kau berani meremehkanku, bangsat?
Fang Ping tidak melanjutkan, perlahan berkata: "Selain kelompok Ji Yao, ada dua level tujuh tahap tinggi, dua pertengahan, 6 tahap awal, plus Feng Miesheng. Kakak Jiang, bisakah kau tahan dua level tujuh tahap tinggi?"
Jiang Hao terdiam... Bagaimana harus menjawab agar tidak kehilangan harga diri?
Setelah berpikir sejenak, Jiang Hao membuka mulut: "Satu aku bisa tahan, dua... itu..."
"Mengerti!"
Fang Ping tersenyum dan berkata: "Lupakan ini, kalian mundur dulu. Biar aku yang main dengan mereka. Pergi lebih jauh, aku ingin lihat apakah bisa memicu kekuatan inti kekacauan untuk membunuh mereka!"
Keduanya tidak banyak bicara. Saat ini Fang Ping tidak bisa menyamarkan aura mereka. Jarak yang terlalu dekat memudahkan deteksi musuh.
……
Tak lama kemudian, Feng Miesheng yang masih mengumpat merasakan akibatnya!
Batu-batu raksasa melesat dari segala penjuru, decakan udara menerobos kehampaan.
Bukan ini masalah utamanya. Sebenarnya batu-batu ini tidak bisa melukainya.
Masalah sesungguhnya... saat Feng Miesheng menghantam batu dengan tinjunya, tiba-tiba dia berteriak: "Brengsek sialan! Tak tahu malu, aku pasti akan membunuhmu!"
Setelah menghancurkan batu itu, barulah ia sadar - batu tersebut ternyata dilumuri... kotoran!
Di sini ada monster liang bumi, bahkan yang tingkat rendah sekalipun.
Monster tingkat tiga ke bawah memang masih mengeluarkan kotoran.
Monster tingkat tinggi sebenarnya juga bisa, termasuk level puncak. Tapi tidak perlu, karena makanan langsung terurai.
Tapi yang tingkat rendah belum punya kemampuan itu, jadi kotoran mereka cukup umum.
Fang Ping brengsek itu ternyata melemparinya dengan batu yang dilumuri kotoran!
Feng Qing dan yang lain sudah bergerak menyergap, tapi segera kembali sambil mengerutkan alis - Fang Ping sudah kabur cepat.
Meskipun Fang Ping kabur, Feng Qing tidak kecewa, menyeringai dingin: "Dia ternyata mengawasi Miesheng, Miesheng, lanjutkan! Dia sangat percaya diri dan sombong, cepat atau lambat akan turun tangan! Asal mendapat kesempatan, dia tidak bisa kabur!"
Sembari berbicara, segerombolan batu raksasa kembali menyerang!
Kali ini, sasaran penyerangan adalah kelompok Feng Qing.
Feng Miesheng buru-buru berteriak: "Ada kotoran siluman di atasnya!"
Yang hadir menunjukkan ekspresi jijik, petarung level enam-tujuh masih bermain trik kotor seperti ini... Sungguh membosankan dan memualkan!
Selain membuat mual, tidak ada efek lain.
Beberapa orang menghancurkan batu-batu itu dari kejauhan, lalu kembali menyerang daerah asal lemparan batu.
Tapi Fang Ping menggunakan kemampuan spiritual untuk mengendalikan, dirinya sendiri sudah lama tidak ada di sana.
Fang Ping yang telah menarik auranya, meski mereka terus menembak ke segala arah, tetap tak terlihat.
Begitu terus, batu raksasa sesekali menabrak mereka. Fang Ping tidak berani menampakkan diri atau bertarung langsung.
Setelah beberapa kali kejadian, Feng Miesheng mengamuk dan mulai mengumpat.
Tapi orang ini, umpatannya itu-itu saja, bagi Fang Ping sama sekali tidak penting, biarkan dia mengumpat sesukanya.
……
Satu kali demi satu kali, berulang tanpa henti.
Di tengah jalan, Fang Ping beberapa kali membuka kedok, nyaris terkepung dan terbunuh, tapi berhasil lolos karena keberuntungan.
Hal ini justru semakin menguatkan keyakinan mereka!
Teruskan saja mengumpat seperti ini!
Si itu punya keberanian besar, juga membawa tekad bunuh Feng Miesheng, tetap bertahan berarti Fang Ping harus membunuh Feng Miesheng. Kalo nggak, saat ini Fang Ping sebenarnya bisa menyembunyikan diri dan mengabaikan semuanya.
Bahkan langsung pergi dari Tanah Pertempuran Raja!
Tapi dia tidak pergi, masih sesekali menunjukkan jejak. Ini semakin menguatkan tekad Feng Miesheng untuk terus menghina sampai si itu mati!
Semoga kemarahannya meledak sampai nekat muncul tiba-tiba!
Feng Miesheng tidak akan rela kalau tidak membunuh Fang Ping.
……
Meski tidak melukai siapapun, ulah menjijikkan berulang kali ini membuat Feng Miesheng dan rombongannya semakin panas.
Orang ini makin keterlaluan!
Awalnya kotoran monster, sekarang... kotoran yang dicampur air!
Dari jarak jauh, cipratan air itu memaksa mereka menghancurkan batu dengan tinju agar tidak terkena percikan.
Meski mereka bisa menggunakan benteng spiritual untuk mengisolasi, tetap saja merasa tidak nyaman kalau benda itu mendekat.
Para pria seperti Feng Miesheng saja tidak tahan, apalagi petarung wanita seperti Ji Yao yang hampir gila kemarahan!
Pertama kalinya melihat petarung tak tahu malu seperti ini!
Ini seperti orang dewasa berkelahi tapi ada yang kencingin kamu. Siapa sih yang melakukan hal seperti ini saat bertarung?
Mereka marah, mengatupkan gigi bertekad harus membunuh Fang Ping.
Fang Ping hanya menghela nafas: "Petarung liang bumi ini benar-benar tidak sabaran!"
"Ini kalau Qin Fengqing yang memilih... Fang Ping meragukan Lao Qin bahkan tidak akan turun tangan."
Bukan tanpa alasan, menghabiskan energi vital bukanlah kebiasaan baik.
Energi vital digunakan untuk apa?
Untuk membunuh!
Jika Lao Qin menggunakan energi vital, dia akan mempertimbangkan apakah lebih menguntungkan kabur atau membunuh. Sedangkan untuk serangan batu seperti ini, kemungkinan besar dia akan menghindari daripada menghancurkannya.
Menghancurkan akan menghabiskan lebih banyak energi vital.
Tentu saja, para petarung level enam tujuh ini tidak mempedulikan konsumsi energi kecil seperti ini. Mereka hampir bisa mengisi ulang pengeluaran remeh tersebut seketika.
Saat ini, Fang Ping kembali memegang sepotong batu di tangannya.
Batu itu dikontrol kekuatannya untuk menggali lubang kecil, di mana sebuah bola kristal bundar dimasukkan Fang Ping ke dalamnya.
Benda asing seperti ini bisa terdeteksi jika diselidiki dengan cermat.
Tapi Fang Ping mengolesi permukaan batu dengan lapisan kotoran. Dengan sikap sok tinggi para petarung liang bumi, apakah mereka akan berminat menyelidiki batu seperti ini dengan kemampuan spiritual?
Orang-orang ini lebih memilih menjauhi barang semacam ini.
"Berjuanglah sendiri! Selama kalian tidak menghancurkan barang ini, kalian tidak akan tertipu. Tapi jika kalian sendiri yang menghancurkannya, itu sudah di luar tanggung jawabku."
Fang Ping mengucapkan "berkah" tanpa keikhlasan, lalu mulai mencari kesempatan untuk melemparkan batu tersebut.
……
Di udara.
Feng Qing melihat ke sekeliling, sementara beberapa petarung level tujuh telah berpencar melakukan penyelidikan mendetail.
Feng Qing menyapu pandangannya ke sekeliling, menatap Ji Yao sambil mengerutkan alis. "Teknik menahan napasnya, metode apa sebenarnya ini?"
Ji Yao menjawab datar, "Bagaimana aku tahu!"
Bukan hanya menahan napas, bahkan bisa mengubah aura, mengaburkan persepsi.
Alasan mereka memaksakan diri memburu Fang Ping, sebagian juga terkait hal ini.
Karakter seperti ini benar-benar membahayakan.
Yang krusial... apakah orang ini melatih teknik khusus atau semacamnya?
Jika itu teknik, di Tanah Kebangkitan, selain Fang Ping, adakah yang lain menguasainya?
Jika bukan, berarti Fang Ping sangat spesial. Mayatnya mungkin berguna jika dibunuh.
Kemungkinan teknik bela diri tidak terlalu besar. Jika ada, tentu tak hanya Fang Ping yang menggunakannya di Tanah Kebangkitan.
Jika tidak, maka petarung spesial Fang Ping ini wajib dieliminasi.
Kalo nggak, kita harus terus waspada terhadap serangan mendadak dari belakang, betapa stresnya!
Saat ini, kekuatannya belum terlalu tinggi. Tapi begitu mencapai level tujuh, delapan... bahkan tingkat lebih tinggi, harus bagaimana?
Dia menyerang, tapi kita tak sadar kehadirannya!
Tiba-tiba, beberapa batu raksasa meluncur lagi.
Melihat benda-banda berlendir di batu itu, Ji Yao hampir muntah karena jijik, wajahnya memucat marah!
Beberapa petarung level tujuh segera berpencar, bergerak cepat ke arah datangnya batu-batu terbang.
Kali ini, tetap tak menemukan apa-apa.
Sementara Feng Qing sudah melepaskan ledakan energi, meremukkan batu-batu itu!
"Makhluk terkutuk!"
"Ekspresi Feng Qing juga muram, dia sudah muak dengan serangan kotoran yang tak henti-hentinya dari orang ini."
"Tepat saat dia mengamuk, dari kejauhan, sekumpulan batu raksasa kembali meluncur!"
"Pantas mati! Harus bunuh brengsek ini!"
"Feng Qing geram bukan main, kemampuan spiritualnya segera memindai sekeliling, di titik mana si itu bersembunyi?"
"Sambil menghancurkan batu-batu itu, Feng Qing berkata dengan muram: 'Dia suka main kotoran kan? Cari titik berkumpul monster liang bumi di sekitar... kirim beberapa orang untuk menjebaknya!'"
"Kotoran monster liang bumi juga tidak muncul tiba-tiba, pasti ada sumbernya."
"Feng Qing merasa mungkin bisa menyergap si itu."
"Saat dia bicara, tiba-tiba ekspresi Ji Yao berubah, matanya menatap salah satu batu raksasa. Saat ini, cahaya samar mulai memancar dari tubuhnya."
"Ini... ini..."
"Tanpa basa-basi, Ji Yao langsung berbalik tubuh dan kabur!"
"Karena dia sudah melihat batu raksasa itu dihancurkan!"
"Dan pada detik itu juga, dia tahu apa itu sebenarnya!"
"Sepotong energi inti Raja Sejati!"
"Begitu merasakan energi inti itu, energi inti dalam dirinya langsung bereaksi. Sensasi energi inti petarung level tinggi seperti ini sangat jelas terasa."
"Ji Yao lari pontang-panting, Feng Qing yang mulai curiga menggelegar: 'Berpencar!'"
"Teriakan itu membuat yang lain meski bingung segera menerobos udara dan kabur!"
"Dan tepat saat batu itu meledak, bola kecil di dalamnya juga ikut meledak."
"Ledakan ini membuat aliran energi kacau di langit langsung bergerak dengan kecepatan luar biasa."
"Langit seolah-olah terkoyak lubang raksasa, aliran energi berputar liar disertai dentuman ledakan yang tak henti."
"Seketika, tekanan psikis tak kasatmata yang mencekik memenuhi seluruh Tanah Pertempuran Raja!"
……
"Fang Ping yang sudah kabur setelah melempar batu, tiba-tiba mengubah ekspresi dan menoleh ke belakang!"
"Itu... aura itu!"
"Terasa familiar... tidak, dia pernah merasakan tekanan serupa sebelumnya."
"Domain Kuno!"
"Sekarang Fang Ping teringat!"
"Dulu di Domain Kuno, dia pernah menyaksikan ledakan aura serupa. Saat itu Qin Fengqing dan Tengkorak Besi memasuki wilayah tersebut, lalu tekanan mengerikan ini muncul dan mengusir semua bangsa monster di area luar."
"Kalau tekanan waktu itu masih terkendali, maka yang sekarang ini liar bagai orang gila!"
"Kekuatan inti!"
"Yang ada di Domain Kuno adalah kekuatan inti!"
"Milik siapa?"
"Yang masih hidup atau sudah mati?"
"Jangan-jangan... leluhur Keluarga Yang pergi ke sana demi kekuatan inti ini?"
"Sekejap, berbagai ide berkelebat di benak Fang Ping!"
"Kekuatan inti di Tanah Pertempuran Raja sifatnya kacau dan beringas."
"Gabungan dari energi inti ribuan orang!"
"Tapi Domain Kuno, belum tentu seperti itu. Mungkin hanya kekuatan inti seorang pejuang top, dan pejuang ini... mungkin telah runtuh, tapi kekuatan intinya masih ada."
Apakah Level Puncak yang ingin membuka jalan kedua membutuhkan ini?
Seharusnya iya!
Setelah leluhur Keluarga Yang runtuh, Level Puncak juga mencuri bangkainya, karena bisa mempelajari kekuatan inti Level Puncak saat masih hidup!
Petarung Kasta Sembilan juga bisa mempelajari, bahkan mengikuti jalan ini.
"Mungkinkah benar untuk ini?"
"Leluhur keluarga Li diklaim telah membuka jalan kedua. Apakah... juga sama? Pernah mengunjungi Domain Kuno dan mempelajari kekuatan inti sebelum membuka jalan kedua?"
Berbagai ide bermunculan di kepala Fang Ping, lalu segera hancur berantakan!
Saat ini bukan waktu untuk memikirkan ini.
Di kejauhan, dentuman energi menggema di seluruh jagad.
Aura mengintimidasi yang dahsyat itu seperti orang gila yang kehilangan logika, sedang memusnahkan segala sesuatu di lokasi ledakan energi inti tadi!
Begitu aura itu muncul, bumi langsung menghilang seolah tak pernah ada.
Aliran energi meledak di sekelilingnya. Fang Ping merasa seperti kembali ke hari ketika meledakkan Kota Mawar, di belakangnya suara ledakan yang memekakkan telinga!
Topografi di depan Fang Ping terus berubah!
Dulu, perubahan terjadi sekali jalan, setelah selesai butuh waktu lama untuk perubahan berikutnya.
Tapi sekarang, di depannya berganti-ganti antara gunung, dataran, sungai... Bahkan Fang Ping melihat sebuah peninggalan bersejarah!
"Sayangnya, peninggalan bersejarah menghilang dalam kilatan, seketika lenyap dari pandangan, topografi di depan mata kembali berubah."
Fang Ping bahkan tidak tahu sudah berlari sejauh apa, baru berbalik melihat setelah merasakan ancaman di belakang mulai berkurang.
Saat ini, aura mengintimidasi yang gila tadi seolah telah menghilang tanpa jejak.
Di langit, cakrawala yang sebelumnya ditembus telah pulih kembali.
Segalanya seolah tak pernah terjadi!
"Ini baru ledakan seberkas energi inti... Tapi bisa memicu perubahan seperti ini, kalau pejuang Level Puncak masuk..."
Fang Ping gemetar ketakutan!
Pejuang Level Puncak bisa menyegel sebagian energi inti, tapi kekuatan mereka yang mengguncang langit-bumi mustahil disembunyikan sepenuhnya.
Begitu memicu kekacauan kekuatan inti di sini, Fang Ping bahkan tak berani membayangkan dampaknya!
Runtuhnya pejuang Level Puncak pun belum tentu mustahil.
Pantas saja petarung yang telah memahami kekuatan inti tak ada yang masuk, memang terlalu berbahaya di sini.
"Berapa yang tewas?"
Batu yang dibuang Fang Ping tadi sengaja ditargetkan ke para petarung level tujuh.
Saat itu ada lima enam petarung level tujuh berkumpul di sana.
Beberapa lainnya juga ada di sekitarnya, Fang Ping tak tahu apakah ada yang lolos.
Saat ledakan terjadi, ada waktu persiapan sejenak - yang bereaksi cepat dan lincah mungkin bisa kabur.
Melihat lubang hitam raksasa di depan dan wilayah yang rusak tak bisa pulih ini, Fang Ping merinding: yang belum sempat lari dari zona ini pasti sudah hancur!
Pada saat itu, Fang Ping mendengar raungan kemarahan yang meluap-luap!
"Brengsek!"
"Fang Ping, aku pasti akan membunuhmu!"
Itu adalah raungan Feng Qing!
Orang ini tidak mati. Dia kabur bersama Ji Yao dengan kecepatan reaksi tinggi. Saat ledakan energi inti terjadi, dia tidak terjangkau.
Meski begitu, wajah Feng Qing saat ini dipenuhi amarah yang membara!
Si brengsek itu telah menjebak mereka lagi!
……
Di dekat lubang hitam.
Wajah Feng Qing pucat pasi. Saat para penyintas berkumpul, matanya menyapu sekeliling sambil mengepal tinju: "Dari mana dia dapat energi inti?!"
Bukan sekadar energi inti, tapi energi inti Raja Sejati!
Bagi Raja Sejati, energi inti bukanlah sesuatu yang bisa dihamburkan sembarangan.
Belum lagi risiko keturunan mereka dibunuh sebelum sempat melepaskan energi intinya!
Ji Yao menyeringai masam: "Sepertinya ini bukan energi petarung kebangkitan... Mungkin energi inti dari bangsa monster realm Raja Sejati!"
"Hah?"
Feng Qing menghela nafas dalam-dalam. Setelah menghitung korban jiwa, wajahnya semakin muram!
Ledakan tadi merenggut nyawa beberapa orang dalam sekejap!
Di pihak Ji Yao, 3 dari 4 penjaga level tujuh selamat karena mengikuti pelariannya. Hanya satu yang tertinggal dan tewas.
Sementara di pihak mereka, dari 10 petarung level tujuh - 5 tewas seketika!
Arah yang dibuang Fang Ping saat itu tepat ke arah di mana mereka paling banyak berkumpul.
"Pantas mati!"
"Brengsek!"
Di bawah amarahnya yang menyala-nyala, Feng Qing menatap dingin ke arah Feng Miesheng yang baru saja terbang mendekat. Feng Miesheng tetap diam, tidak terpengaruh sama sekali.
Tak ada alasan lain - dialah yang terus berada di depan untuk menarik perhatian Fang Ping, terpisah dari yang lain.
Lokasi ledakan kekuatan inti yang kacau masih cukup jauh darinya.
Melihat Feng Qing menatapnya, Feng Miesheng tetap membisu. Dia tahu Kakak Kedua sedang melampiaskan amarahnya, karena masalah kali ini memang dia yang picu.
Para komandan yang tewas ini adalah tulang punggung Kakak Kedua sekaligus modalnya untuk menjadi pewaris Raja Utama.
Kini dengan begitu banyak korban, Feng Miesheng hanya bisa pasrah. Bahkan Kakak Kedua pun kini memusuhinya.
Feng Qing tak lagi memandang adiknya. Sorot matanya yang dingin menyapu sekeliling sementara tangannya menghantam tanah berulang kali hingga remuk redam!
Syukurlah, dia dan Mu Daoyu selamat.
Dari 5 korban, 4 di tahap awal dan 1 di pertengahan.
Namun ketika mengingat 12 komandan yang awalnya dikirim lintas dimensi untuk membunuh Fang Ping, kini hanya tersisa dia, Mu Daoyu, plus satu komandan tingkat menengah dan dua pemula, hati Feng Qing seakan menetes darah!
Terlalu banyak yang mati!
Selama bertahun-tahun dibangun, kekuasaannya langsung tergerus 30%. Bagaimana bisa bersaing dengan calon raja lain sekarang?
Petarung high-level yang ditempa di Tanah Pertempuran Raja adalah modal utama para calon pewaris seperti mereka.
Di pasar luar, tidak ada fasilitas selengkap ini untuk melatih banyak pejuang komandan sekaligus.
"Fang Ping!"
Feng Qing merasa jantungnya seperti menetes darah, kemarahannya hampir meledak!
Brengsek itu, jika tidak dibunuh, seumur hidup takkan tenang.
……
Saat ini, Fang Ping kembali menyelinap ke area sekitar.
Setelah mengamati, Fang Ping menghela napas: Dua petarung tahap tinggi masih hidup?
Ditambah pasukan Kerajaan Yaoming, masih ada 8 master level tujuh, dua tahap tinggi, 3 pertengahan.
Adapun Feng Miesheng, Fang Ping menganggapnya tidak ada. Dari awal dia tak berniat membunuh anak buah rendahan ini - target level tujuh lebih prioritas.
