Ji Yao sangat tidak rela!
Sebagai korban, pertama tangannya dipotong tanpa alasan, lalu dikejar-kejar sampai lari pontang-panting. Setelah keluar dengan perlindungan Raja Sejati... malah harus diperiksa lagi!
Atas dasar apa?!
Dia adalah cucu Raja Sejati, putri penguasa Wangting.
Bahkan di Zona Terlarang, status yang lebih mulia darinya, selain para Raja Sejati dan penguasa dua Wangting besar, bahkan Kasta Sembilan pun tak ada yang melebihi derajatnya!
Bahkan anak-anak Raja Sejati sekalipun tak boleh!
Kini, dia justru diminta untuk diperiksa di depan umum. Saat itu, Ji Yao meledak. Meski Raja Macan yang menyuruh, Ji Yao tetap mengamuk dan menolak: "Kakek Raja Macan, aku tidak mau!"
Fang Ping diam saja, sementara Jiang Chao di sampingnya langsung mengumpat: "Berdasar apa?"
Ji Yao mendengus: "Karena bukan aku pelakunya! Aku bersumpah demi nama Wang Zu dan Raja Ayahku!"
Begitu ucapannya keluar, yang hadir terlihat tersentuh.
Bersumpah atas nama Pejuang Level Raja Sejati dan penguasa Wangting besar...
Sebelum kesan itu mengendap, Jiang Chao menggerutu: "Aku juga bersumpah atas nama leluhurku, pasti kamu yang berbuat, masih mau mengelak!"
Di sebelah, Fang Ping sedang akan bicara serius ketika Zhang Tao menyapu pandangan ke arahnya!
Berani-beraninya bersumpah atas namaku, aku pasti Menghajar kau!
Kau pikir aku tak tahu malu?
Fang Ping seketika menutup mulut.
Tak jadi bersumpah!
Lao Zhang sepertinya tahu segalanya, si penjebak licik ini memang benar-benar memahami dirinya.
Penolakan Ji Yao membuat Raja Macan bingung, ini bukan cucunya sendiri melainkan cucu Raja Takdir.
Penguasa Wangting Takdir!
Dari sini terlihat betapa hebatnya Raja Takdir.
Bahkan dia pun tidak bisa memaksa. Setelah berpikir sejenak, Raja Macan menatap Ji Yao dan berkata: "Biarkan Raja Siluman Bambu Hijau dan Pemimpin Sekte Wanhua memeriksamu. Ji Yao, jangan bersikap keras kepala."
Raja Siluman Bambu Hijau adalah tanaman siluman Level Puncak. Tanaman siluman tidak memiliki jenis kelamin.
Pemimpin Sekte Wanhua adalah perempuan Level Puncak.
Secara logika, seharusnya Ji Yao menyetujui. Tapi Ji Yao malah berkata sambil menggigit gigi: "Aku tidak setuju!"
Tidak ada alasan lain - tidak boleh disetujui!
Di tubuhnya terdapat kekuatan inti yang diberikan kakeknya sebagai perlindungan, yang belum digunakan sama sekali.
Begitu diperiksa oleh Level Puncak dan jalan sumber Raja Sejati terungkap jelas, itu akan menjadi masalah besar!
Ini juga alasan utama mengapa Level Puncak tidak mudah membocorkan kekuatan inti mereka. Bagi diri mereka sendiri masih aman, kecuali ada yang membunuhnya, sulit untuk bocor.
Tapi jika diberikan ke keturunan, itu akan jadi masalah.
Seperti sekarang, begitu diperiksa Level Puncak, bukan hanya Ji Yao yang akan terungkap jelas, bahkan jalan sumber Raja Kematian pun akan terekspos sepenuhnya!
Fakta bahwa ada kekuatan inti Raja Kematian di tubuh Ji Yao, sebelumnya tidak diketahui oleh Raja Macan.
Saat ini, Raja Macan tampaknya juga menyadari sesuatu, wajahnya berubah pucat!
Jangan-jangan... karena barang ini?
Jika benar begitu, berarti tidak boleh diperiksa orang lain!
Fang Ping sebenarnya juga terkejut. Awalnya dia tidak memikirkan ini, tapi melihat Ji Yao tetap menolak, Fang Ping teringat hal ini!
Sekarang, Fang Ping hampir tidak bisa menahan tawa terbahak-bahak di dalam hati!
“Aduh, nyaris lupa, sebelumnya aku benar-benar tak menyangka hal ini.”
“Tapi Ji Yao bahkan tak mau diselidiki oleh pejuang Level Puncak perempuan, mana mungkin dia tidak paham.”
“Pencuri pasti merasa bersalah!”
“Bangsat!”
“Kalau mau periksa silakan! Aku ingat kamu, semua orang ingat kamu! Kamu petarung level enam, masih berkhayal menggulingkan segalanya! Pihak roh siluman ingin menyatukan liang bumi dan Bumi, bermimpi!”
Ji Yao benar-benar ingin muntah darah.
“Bukan aku tidak mau diperiksa, tapi memang tidak boleh.”
“Kecuali kakekku datang sekarang dan menarik kembali kekuatan inti, baru aku bisa lakukan ini.”
“Tapi kakek sedang bertapa. Raja Macan yang datang. Wangting takkan mengirim Raja Sejati kedua. Pikir Raja Sejati tidak ada kerjaan?”
Ji Yao bersikeras menolak, urusan ini mandek.
“Masak harus membunuhnya?”
“Apalagi Kerajaan Yaoming masih punya banyak pejuang Raja Sejati.”
“Saat ini ada satu di lokasi!”
“Bunuh Raja Macan pun lalu bagaimana?”
“Masak mau berperang dengan Kerajaan Yaoming hanya karena kematian beberapa keturunan?”
Beberapa orang mulai menunjukkan ekspresi aneh, diam seribu bahasa.
Mungkin... belum tentu palsu!
Penolakan Ji Yao membuat beberapa orang curiga ada kekuatan inti Raja Perintah. Justru itu harus lebih diperiksa!
“Jalan sumber dari Raja Sejati kelas atas mungkin ada di depan mata. Siapa tahu bisa membuka jalan kedua?”
Para Level Puncak ini diam-diam, tak ada yang tahu apa yang mereka pikirkan.
Saat ini, Zhang Tao berbicara dengan tenang, "Kalau tidak mau, kami tidak akan memaksa! Tapi... semua yang terjadi di Tanah Pertempuran Raja, sekarang hanya berdasarkan cerita orang dari dua Wangting. Bagaimana sebenarnya, yang lain tidak jelas."
Karena sudah begitu, sebelumnya sudah dibuat perjanjian, urusan di dalam biar mereka sendiri yang selesaikan.
Apakah Ji Yao yang membunuh mereka atau bukan, semua masih dalam aturan. Tak perlu terus-menerus menyelidiki."
Meski perkataan ini membebaskan Ji Yao dari masalah penyelidikan, saat ini Ji Yao benar-benar murka. Apa maksudnya 'apakah aku yang membunuh'?
Bukan aku!
Ji Yao hendak memandang Zhang Tao, tiba-tiba wajah Zhang Tao berubah dingin, menghardik, "Keberanianmu luar biasa! Bahkan Raja Perintah datang sendiri, harus memberikan penjelasan padaku! Aku tidak menuntut lebih, hanya tidak ingin bermusuhan dengan pihakmu. Jangan kira manusia bisa direndahkan!"
Raja Perang juga berkata dengan nada mengejek, "Level enam kecil berani menyimpan dendam, memang didikan Raja Perintah yang hebat."
Raja Macan dalam hati merasa kesal. Ji Yao, jangan membuat masalah lagi untukku!
Saat seperti ini, memancing amarah pejuang dari Tanah Kebangkitan, tidak ada untungnya.
Dua Puncak Tertinggi kelas atas, bahkan satu saja, dia bukan lawannya.
Kalau benar-benar diserang... meski kemungkinannya kecil.
Tanah Kebangkitan pun tidak berani benar-benar bermusuhan dengan pihak roh siluman.
Tapi kalau dipaksa, bisa membuat Wangting dapat musuh besar. Untuk apa?
Raja Macan menyapu pandangan ke Ji Yao. Ji Yao mengatupkan gigi, memberi penghormatan singkat pada Zhang Tao sebagai permintaan maaf, dan tidak berbicara lagi.
Tidak buka mulut……Bibirnya sampai tergigit hingga darah dan daging hancur!
Keterlaluan!
Fang Ping……Jiang Chao……Semuanya dia ingat!
Saat situasi mencapai titik ini, Zhang Tao kembali berbicara dengan tersenyum: "Awalnya kukira anak-anak ini benar-benar main-main, membunuh seenaknya, ternyata semua ada alasan tersendiri. Kalau begitu, apakah kalian benar-benar ingin membatalkan perjanjian sebelumnya?"
Begitu kata-kata ini keluar, tak ada yang berani bersuara.
Saat ini, belum dipastikan apakah mereka petarung kebangkitan yang berkeliaran melakukan pembunuhan.
Maka semangat persatuan melawan musuh bersama sebelumnya kini berkurang sepertiga.
Ini urusan dua Wangting besar, urusan Tanah Kebangkitan, konflik tiga pihak mereka... Tapi... Kerugian kita begitu parah, masak dibiarkan begitu saja?
Saat semua yang hadir masih ragu-ragu, penghubung kembali bergetar.
Seketika, Feng Miesheng muncul!
Begitu keluar, Feng Miesheng langsung berteriak: "Paman Raja, Jiang Chao membunuh Mu Daoyu dan yang lain..."
Di tengah kalimat, Feng Miesheng tiba-tiba merasakan tekanan besar!
Semua mata tertuju padanya!
Seseorang berkomentar dingin: "Tak ada goresan..."
Bahkan Feng Qing saja tewas, tapi Feng Miesheng sama sekali tak terluka!
Lebih tepatnya, seluruh anggota pihak tanaman siluman habis, petarung level tujuh pun banyak yang mati. Feng Miesheng yang cuma level enam malah selamat tanpa luka!
Tak hanya itu, Feng Miesheng muncul dari domain level tujuh.
Untuk apa ke domain level tujuh?
Merebut kekuasaan Feng Qing?
Sampai segitunya buru-buru?
Seolah membuktikan semua ini, beberapa petarung level tujuh muncul dari penghubung berikutnya.
Bukan kebetulan, ini orang-orang yang dicari Feng Miesheng.
"Tidak ada alasan lain, takut mati."
Domain level tujuh sangat berbahaya, dia masuk ke domain level tujuh, tentu harus mencari sekutu untuk mengawalnya keluar.
Mengenai kooptasi... dia belum memikirkan sejauh itu.
Saat kabur, dia hanya melihat Mu Daoyu tewas, belum sempat melihat Feng Qing juga mati.
Feng Jiucheng juga melirik keponakannya, ekspresinya tetap datar bertanya: "Feng Qing mati?"
"Aku tidak tahu..."
Feng Miesheng benar-benar tidak tahu, tapi saat melihat Fang Ping dan yang lain ada disana, dia sadar Kakak Kedua mungkin sudah tewas.
"Tidak tahu..."
Feng Jiucheng mengulang, tidak tahu? Bukankah kau yang memimpin segalanya di domain level enam?
Kau benar-benar tidak tahu?
"Kenapa baru sekarang keluar?"
"Jiang Chao dan yang lain memburuku..."
Sebelum kalimatnya selesai, seorang petarung level sembilan dalam kerumunan mengayunkan tangan mengambil gelang dari tubuhnya, mengamati sejenak lalu menyimpannya tanpa komentar.
Melihat tindakan ini, beberapa petarung level sembilan lain juga diam-diam mengambil beberapa benda dari tubuh Feng Miesheng.
Raja Huai kali ini berkata dingin: "Barang peninggalan Mu Qing?"
"Direbut Jiang Chao..."
Raja Huai tak melanjutkan, Omong kosong!
Jiang Chao dan Fang Ping sudah diperiksa sampai ke akar-akarnya, mana mungkin ada barang yang direbut?
Tindakan Feng Miesheng mengambil aksesori pemutus kemampuan spiritual milik yang lain bisa dimaklumi - orangnya sudah mati, wajar dia bawa kembali.
Tapi kalau semua mati hanya kau yang selamat, itu sudah melawan logika!
Perkataan petarung kebangkitan mungkin tidak sepenuhnya bisa dipercaya, tapi tidak boleh sama sekali diabaikan!
Jika Wangting Takdir benar-benar memiliki rencana, benar-benar ingin mendukung penguasa Wangting baru setelah kematian penguasa sebelumnya, kemungkinan ini tidak mustahil.
Sebelumnya, kedua pihak sebenarnya saling menyusupkan personel.
Dua Wangting top yang bermusuhan selama bertahun-tahun, mana mungkin menganggap pihak lain tidak ada.
Sekarang, Penguasa Wangting Tanaman Siluman tidak akan bertahan lama lagi.
Kecepatan disintegrasi kekuatan inti semakin cepat, awalnya masih berharap bisa mencoba untuk menyelamatkan diri.
Tapi sekarang, harapannya sangat kecil.
Jika bertahan beberapa waktu lagi, mungkin akan runtuh.
Saat itu, jika Feng Miesheng bisa mencapai level Kasta Sembilan, maka ada harapan menjadi Penguasa Wangting.
Atau, jika semua pewaris lainnya sekarang mati, meski kekuatannya sedikit lebih lemah, dengan dukungan Raja Feng, naik ke posisi Penguasa Wangting bukan tidak mungkin.
Ji Yao tidak mau diperiksa, hanya Feng Miesheng yang selamat sendirian.
Hasil ini membuat semua orang terkejut.
Juga membuat yang hadir memiliki lebih banyak ide.
Kali ini, mungkin merupakan kerugian paling parah sepanjang sejarah.
Yang selamat dari Wangting Takdir sekitar 60 orang, ditambah 40 orang lainnya yang keluar secara sporadis, total 100 orang bertahan!
Padahal sebelum masuk, ada hampir 400 rekrutan baru, belum termasuk angkatan lama, total sekitar 500 orang!
Kerugian mencapai 80%!
Sekarang, bagaimana persisnya mereka mati, murid dinasti dan sekte tidak bisa menjelaskan dengan jelas.
Wangting Takdir justru sepakat menuduh Fang Ping sebagai pelakunya.
Feng Miesheng terus menerus menyebut "Jiang Chao" sebagai pembunuh, tapi mengenai Jiang Chao... para Level Puncak tidak ingin berkomentar.
“Jika benar dibunuh oleh Jiang Chao, itu hanya membuktikan kalian benar-benar sampah, mati ya sudah mati.”
Feng Miesheng masih terlihat bingung sekaligus ketakutan!
Mengapa semua memandangnya seperti itu?
Mengapa bahkan sorot mata Paman Raja menjadi lebih dingin?
Benar, kali ini aku melakukan kesalahan besar yang menyebabkan banyak orang runtuh, tapi bukankah saat ini harusnya kita bersatu melawan Fang Ping?
Tanah Kebangkitan adalah musuh besar Wangting, meski kali ini tidak bisa membunuh mereka, kita harus beri tekanan dengan menyatukan dinasti dan sekte lain untuk memberi tekanan, bahkan bekerja sama memanfaatkan kesempatan ini.
Feng Miesheng merasa ini baru sesuai dengan keuntungan besar Wangting.
Tapi mengapa orang-orang memandangnya seperti ini?
Tiba-tiba, Raja Huai tersenyum dingin: "Miesheng, apakah masih ada yang selamat di dalam?"
“Tidak ada, semuanya mati...”
Wajah Feng Miesheng dipenuhi kepahitan, baru hendak melototi Fang Ping, Raja Huai mendesah: “Semuanya mati?”
“Semuanya mati, Tuan Raja Huai...”
“Aku sudah tahu.”
Raja Huai diam. Semua mati... Musnah total!
Begitu banyak orang!
Mengingat kembali kepercayaan dirinya saat bertaruh dengan Raja Militer di Gunung Penjagal, tiba-tiba Raja Huai merasa ini sangat menggelikan – Apa aku dikhianati oleh orang sendiri?
Seberapa langka kesempatan seperti ini, apakah Feng Miesheng benar-benar mengerti?!
Merebut kekuasaan, konspirasi licik – Mengapa tidak dilakukan di waktu lain?
Penguasa Wangting itu apa?!
Begitu aku membuka jalan kedua, seratus penguasa Wangting pun takkan berarti!
“Makhluk terkutuk!”
Bahkan Raja Huai yang telah mencapai tingkat pemahaman ini, saat ini tak mampu menahan gejolak kemarahan yang berkobar dalam hatinya!
Domain luar tidak berarti apa-apa, kehilangan satu pun tidak masalah.
Semuanya tidak penting!
Bagi pejuang selevelnya, apa yang paling berharga?
Peningkatan tingkat pemahaman!
Kini, semuanya hancur.
Raja Huai diam seribu bahasa, tak lagi memandang Feng Miesheng. Matanya menyapu Feng Jiucheng sejenak sebelum siluetnya menghilang dalam kilatan, lenyap tanpa jejak.
Pertunjukan konyol!
Drama absurd yang merusak rencana besarnya.
Ekspresi Feng Jiucheng berubah berkali-kali. Dari kejauhan, Zhang Tao bersuara tenang: "Sandiwara ini sudah saatnya bubar! Jika Tanah Pertempuran Raja tak menyambut petarung manusia, kuota berikutnya akan kami batalkan! Permainan konyol!"
Usai berkata, Zhang Tao mengayunkan tangan. Fang Ping dan rombongan langsung melayang ke angkasa.
Di bawah, Ji Yao menatap Fang Ping sambil menggigit gigi. Pipinya memerah karena malu dan amarah: "Fang Ping! Istana ini akan mengingatmu!"
Fang Ping menunduk, berdesah: "Meningkatkan kekuatan adalah dasar. Petarung yang hanya mengandalkan konspirasi licik takkan mencapai kejayaan. Kau takkan pernah menyentuh Level Puncak, karena pikiranmu terlalu ruwet, tak murni.
Saat ini, tipu muslihatmu telah terbongkar. Tak mungkin lagi mengulanginya.
Manusia tak ingin bermusuhan dengan pihak roh siluman, tapi bukan berarti kami segan pada kalian.
Ji Yao, hati-hatilah. Sungguh, aku tak berharap... kelak harus berhadapan di medan perang!"
Fang Ping menggelegar: "Tapi kami manusia tak takut perang! Jika benar bertemu, bertempurlah!"
Raja Perang tertawa lebar: "Bagus! Manusia tak gentar perang, hidup untuk bertarung, baru pantas disebut petarung! Bocah ini masih berani menjebak kita, hahaha..."
Usai tertawa, dua siluet Level Puncak bergerak, menghilang seketika bersama rombongan.
Di udara, beberapa pejuang melirik Ji Yao, lalu menyapu pandang ke paman-keponakan Feng Jiucheng.
Seorang dengan cemooh pergi dari tempat itu.
Seseorang berucap datar: "Kami tak mau ikut perang kalian, tapi jika menganggap kami bisa dihinakan... lihat saja nanti!"
"Ke depan, dua Wangting dilarang melintasi dimensi!"
"Dua Wangting kuota maksimal 50 orang. Jika menolak, Tanah Pertempuran Raja akan dikunci permanen!"
“……”
Beberapa pejuang saling sahut, langsung menetapkan dasar peraturan.
Kali ini, korban parah terjadi karena dominasi dua pihak.
Di mana-mana ada orang mereka!
Belum lagi, level tujuh masih bertempur lintas dimensi.
Andai semua level enam dengan personel seimbang, korban takkan separah ini.
Tak Terkalahkan di level enam tetaplah level enam.
Dinasti dan sekte yang tak bergabung dengan dua pihak juga ada belasan.
Ini mewakili belasan Level Puncak!
Dengan kesepakatan banyak pejuang, jika tak setuju, Tanah Pertempuran Raja jangan harap dibuka.
Ekspresi Feng Jiucheng membeku!
Masalah besar kali ini!
Melirik Feng Miesheng, tiba-tiba api amarah hampir membakar segalanya berkobar di jantung Feng Jiucheng!
Miesheng, benarkah bersekutu dengan Ji Yao?
Feng Qing mati!
Di generasi Keluarga Feng ini, satu-satunya pewaris tahta telah tewas!
Kakak tertua Feng Miesheng memang tidak berbakat alam, meskipun dipaksakan, kini hanya setara level calon komandan dengannya.
Harapan keluarga Feng generasi ini terletak pada Feng Qing dan Feng Miesheng.
Sedangkan generasi sebelumnya, meskipun sangat berbakat, namun sudah menemukan jalannya sendiri. Posisi penguasa Wangting tidak cocok untuk mereka perebutkan!
Kini Feng Qing telah tiada, satu-satunya yang bisa didukung keluarga Feng hanyalah Feng Miesheng.
Tapi... jika pernikahan Miesheng dengan Ji Yao benar-benar terwujud...
Memikirkan ini, Feng Jiucheng tiba-tiba tidak begitu marah!
Mungkin ini bisa berubah menjadi hal baik!
Menikahi keluarga terkuat dari Wangting Takdir, atau langsung bersekutu dengan Wangting Takdir, mungkin memang menguntungkan bagi Keluarga Feng.
Wangting selalu ingin bekerja sama dengan mereka, sementara Wangting Takdir masih ragu-ragu. Ini mungkin momentum tepat.
Feng Jiucheng kembali tenang, menatap Feng Miesheng: "Urusan Tanah Pertempuran Raja selesai di sini! Kau dan Ji Yao... Pemuda, di masa depan bisa lebih sering berinteraksi."
Di samping, pipi Ji Yao membiru!
Apa maksudnya ini?
Sebelum sempat marah, Raja Macan sudah mengayunkan tangan membawanya terbang dengan teknik !
Harus segera pergi! Mungkin ada energi inti Raja Perintah dalam tubuh Ji Yao.
Jika tidak segera pergi, saat para pejuang setara Raja Perintah datang, masalah besar bisa terjadi.
……
Pada saat yang sama.
Fang Ping dan sekelompok orang juga hampir tiba di Gunung Penjagal.
Raja Perang tidak memasuki Gunung Penjagal. Lebih mudah baginya memutar jalan ke area pertahanannya dari sini. Masuk ke gunung itu berarti harus melewati interior Gunung Penjagal yang lebih merepotkan.
Saat berpisah, Raja Perang melirik Si Gendut dari keluarganya, tak banyak mengomentari.
Matanya tertuju pada Fang Ping. Setelah jeda cukup lama, ia berkata datar: "Nak, predikat Lao Fu masih berguna, kan? Saat membunuh, disebut sebagai keturunan Raja Perang, menyenangkan bukan?"
Fang Ping menggelengkan kepala, berkata dengan serius: "Tidak! Menurutku baru benar-benar memuaskan bila suatu hari reputasiku sendiri bisa membuat gentar Level Puncak!"
Raja Perang tertawa pendek, lalu wajahnya berubah dingin: "Hati-hatilah! Kau sudah berkali-kali membuat masalah untukku!"
Fang Ping tertegun sejenak. Ia tak terkejut Raja Perang menangkap petunjuk.
Jiang Chao adalah anggota rumahnya. Ia cukup memahami situasi ini.
Tapi "berkali-kali membuat masalah"...
Di sisi lain, Zhang Tao tersenyum tipis: "Masih belum berterima kasih pada Senior Raja Perang? Saat kau membuat kegaduhan di Kota Raksasa Liu dulu, belum ada aturan Level Puncak tak masuk domain luar. Utusan Zona Terlarang waktu itu ditahan oleh Senior Raja Perang untukmu."
Mendengar ini, Fang Ping segera membungkuk hormat: "Terima kasih atas pujian Senior!"
"Tak perlu berterima kasih. Tapi kau baru level enam sudah terus membuat masalah besar! Jika suka mencari masalah, saat mencapai level tujuh, jaga saja Lembah Penjagal! Di sana, terserah kau membuat masalah sebanyak apa pun!"
Setelah melempar kalimat ini, siluet Raja Perang menghilang.
Pipi Fang Ping berkedut. Menjaga lembah itu?
"Aku tidak mau!"
Di sana bahkan tidak ada bayangan hantu, seharian cuma menghadap penghubung, membosankan sekali.
Aku suka keramaian, tidak tahukah Anda?
Zhang Tao juga tidak menghiraukannya, sambil membawa semua orang masuk ke Lembah Besar, ia tertawa: "Asyik tidak?"
"Aduh?"
"Membunuh seenaknya asyik ya?"
"Aku..."
Zhang Tao mendengus: "Murid Dinasti dan Sekte, kau bunuh semuanya? Kau mau memaksa mereka bergabung dengan pihak tanaman siluman untuk bersama melawan manusia? Lakukan tugas dengan pertimbangan matang..."
Tiba-tiba Zhang Tao terhenti bicara!
Sebenarnya bukan tidak boleh dibunuh, sudah terbunuh ya sudah, apa masalahnya!
Yang krusial, tak disangka si nak ini bisa membunuh sampai nyaris habis, inilah sebabnya dua Level Puncak manusia datang mengawasi.
Ia juga tak menyangka Fang Ping nyaris membunuh semua orang.
Sebenarnya semua tidak menyangka, karena kejadian seperti ini belum pernah terjadi.
Zhang Tao tidak melanjutkan topik ini. Saat ia diam, Fang Ping berkata kaku: "Menteri, aku... itu, kalung gioknya tolong dikembalikan."
Sebelumnya Zhang Tao merenggut kalung giok itu dan tidak mengembalikannya.
Sudah waktunya dikembalikan!
Zhang Tao tenang menjawab: "Milikku."
"Menteri, itu milikku..." wajah Fang Ping berlinang air mata, kok bisa jadi milikmu?
Ini kan punyaku!
"Coba tanya semua orang, ini milik siapa?"
Fang Ping seketika terdiam kosong!
Benar juga!
Aku tak bisa membantah!
Masalah ini, bahkan Lao Wang pun belum sempat diberitahu. Sekarang semua tidak tahu. Tanya orang lain... pasti jawabnya milik Zhang Tao!
Mau tanya siapa lagi!
Zhang Tao kembali berkata: "Mengingat kau sendiri telah menyelesaikan sebagian besar masalah, barang-barang di dalamnya akan kukembalikan, giok itu kembali ke pemilik aslinya."
"Menteri!"
Fang Ping hampir menangis, Jangan main-main!
Apa maksudnya 'kembalikan ke pemilik aslinya'?
Pemilik aslinya masih ada di ruang penyimpananku, mana mungkin giliranmu.
Percakapan mereka sebenarnya tak terdengar oleh orang lain, bagi Pejuang level tinggi seperti Zhang Tao, mengunci percakapan itu hal mudah.
Tiba-tiba Zhang Tao bertanya: "Cincin penyimpanan disembunyikan di mana?"
"Aduh?"
"Cincin penyimpanannya mana?"
"Yang ini..."
"Ini bisa membawa bangkai monster level tujuh dari liang bumi Shanghai... Bagaimana cara kau membawanya kembali?"
Zhang Tao tersenyum sinis, Fang Ping terbungkam. Setelah lama, bergumam: "Disembunyikan di tiga pintu Jiao."
"Cincin penyimpanan masuk ke tiga pintu Jiao..."
Zhang Tao menatapnya penuh arti: "Cincin penyimpanan level tinggi? Peluang yang bagus. Aku tak akan tanya soal itu, barang-barang lain mana?"
"Apa?"
"Pura-pura bodoh?"
"Benar-benar tidak mengerti."
"Kalau kulempar ke sisi Ji Yao sekarang... Coba tebak bagaimana hasilnya?"
Fang Ping berteriak getir: "Anda ingin menjarahku?"
"Tidak, biaya perjalanan dua Level Puncak! Kau harus tahu, Level Puncak tak bisa digerakkan sembarangan. Masuk ke Zona Terlarang itu berisiko runtuh. Hitung sendiri berapa biaya transport, kompensasi kerusakan spiritual, dan keterlambatan kerja. Nak, kalau kusuruh kau melindungi petarung level satu ke domain luar selama beberapa hari, mau?"
"Mau."
Zhang Tao terdiam lama, baru berkata: "Baiklah, lain kali ada rombongan generasi baru yang akan masuk ke domain luar, kamu yang memimpin tim! Tidak menerima bayaran sepeser pun, harus menjamin keamanan mereka, karena kali ini aku sudah menjamin keselamatanmu."
Fang Ping menghela napas, pasrah berkata: "Sudahlah, aku yang bayar. Aku benar-benar tidak merampok banyak Senjata Dewa, total cuma 3 buah."
"Huh!"
"5 buah..."
Melihat Zhang Tao tidak percaya, Fang Ping stres berkata: "Baiklah baiklah, aku mengaku! Total merampok 30 buah, tapi dibagi-bagi semua orang, bukan untukku sendiri! Bagianku lebih banyak, total dapat 15 buah, Anda tidak mungkin mengambil semuanya kan?"
"10 buah!"
Zhang Tao membuka mulut selebar singa!
"Kalau begitu kembalikan giokku."
"Kalau begitu 12 buah, buat apa kamu simpan sebanyak itu."
"Anda ini benar-benar sedang merampok, baru sekali datang langsung minta 12 Senjata Dewa dariku..."
"Tidak, merampok tidak secepat ini."
Fang Ping mengakui kekalahan, menggeretakkan gigi berkata: "Baik! Aku setuju! Setidaknya masih tersisa 3 buah, tidak sia-sia perjalanan ini."
Zhang Tao puas mengangguk. Tiba-tiba dari belakang terdengar suara Tengkorak Besi berbisik-bisik dengan Lao Wang: "Lao Wang, kali ini kita masing-masing dapat belasan Senjata Dewa, pulang mau dipakai buat apa ya?"
"Lao Yao, bagianmu paling banyak, bagaimana kalau kita adakan lelang saja?"
"Fang Ping kayaknya punya 50-60 buah, buat apa dia kumpulin sebanyak itu?"
“……”
Zhang Tao diam seribu bahasa, melirik Fang Ping yang masih pura-pura kesakitan sambil mengelus kepala Fang Ping dengan santai.
Fang Ping merinding!
Lao Zhang sedang apa?
