Penghubung.
Lao Zhang pergi, baru sekarang Fang Ping sempat mengamati sekeliling, saat masuk tadi benar-benar tidak melihat.
Saat melihat di daerah mana mereka berada...
Fang Ping tiba-tiba berseru: "Ternyata di sini?"
Tiongkok saat ini secara resmi memiliki 23 Penghubung, tapi sebenarnya 24. Kota Zhenxing memiliki satu yang tidak dihitung sebagai Penghubung, hanya gerbang neraka menuju Gunung Penjagal.
Penghubung ke-24, tempat Fang Ping dan rombongan berada sekarang.
Bukan di tempat lain, tapi di... Kota Terlarang!
Fang Ping tak menyangka Penghubung ternyata di sini!
Di samping, Jiang Chao mengamati. Ini pertama kalinya dia tahu letak Penghubung, tapi tidak terlalu terkejut: "Ternyata di sini, berarti Kaisar dinasti sebelumnya yang menangkal daerah ini..."
"Hah?"
Ekspresi Fang Ping penuh tanya. Jiang Chao santai menjawab: "Sebelum zaman modern, semua kerajaan feodal. Kaisar pendiri kerajaan... maksudku yang jenis mendirikan negara, biasanya pejuang top, tingkat Sembilan tidak jarang.
Orang-orang ini mendirikan dinasti, seringkali bertujuan untuk menempuh kekuatan inti mereka sendiri.
Dulu aku pernah dengar dari kakekku, para Wali Kota di liang bumi membangun kota-kota mereka - termasuk pembentukan Wangting di Zona Terlarang - sebenarnya sedang menapaki jalan yang serupa.
Jalan ini juga merupakan kekuatan inti yang paling jelas saat ini: Jalan Rakyat.
Kalo nggak, menurutmu kenapa para pejuang membangun negara? Mendirikan dinasti?
Benarkah hanya untuk hak otonomi?
Bukan itu!
Kuncinya ada di harapan untuk menempuh jalan ini, bahkan mencapai level puncak. Ini adalah jalan paling jelas saat ini, di mana setiap orang bisa menempuh jalannya sendiri - mirip tapi tak sama...
Sekarang Fang Ping mengerti!
Dengan heran ia bertanya: "Jalan rakyat bisa ditempuh semua orang?"
"Tidak juga. Ada batasannya, detailnya aku juga nggak jelas. Yang belum pernah menempuh jalan ini memang tak akan paham."
"Lalu sekarang?"
Fang Ping mengernyit: "Kalau Jalan Rakyat bisa mencapai level puncak, secara logika harusnya terus berlanjut..."
Jiang Chao menggeleng: "Bukan berarti membangun dinasti otomatis masuk level puncak. Cuma ada harapan tipis. Soal struktur masyarakat modern..."
Jiang Chao berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Kakekku bilang, sebenarnya ini juga sebuah percobaan. Jalan Rakyat sulit ditempuh, malah menghambat pengembangan kecerdasan masyarakat hingga jalan pedang semakin merosot."
Makanya saat dinasti feodal terakhir berakhir, sistem kerajaan nggak dilanjutin lagi.
Sistem baru ini mungkin bisa menghasilkan lebih banyak pejuang, membuka wawasan rakyat, seluruh warga berlatih bela diri, setiap orang menjadi tuan bagi dirinya sendiri...
Dulu seluruh rakyat mendorong kesempurnaan jalan pedang Kaisar, kini dengan meninggalkan Kaisar, kita menyempurnakan jalan pedang kita sendiri.
Percobaan seperti ini belum diketahui baik buruknya, tapi fakta menunjukkan jumlah pejuang Tiongkok dan pejuang level tinggi semakin bertambah.
Bahkan level puncak seperti Komandan Li dan Menteri Zhang juga muncul di bawah sistem seperti ini.
Karena itu, semua pihak sangat puas dengan sistem Tiongkok saat ini..."
Fang Ping tampak berpikir, lalu bertanya: "Apakah kaisar dinasti sebelumnya semuanya pejuang kuat?"
"Tergantung situasi. Sejak Era Sekte, jalan pedang merosot, dinasti feodal pun ikut merosot. Setelah Dinasti Song, meski ada pejuang, jumlahnya sudah sedikit, kaisar pun tak bisa lagi menampilkan keajaiban di hadapan rakyat."
Jiang Chao melanjutkan: "Justru karena inilah jalan rakyat ditinggalkan, karena sudah bertahun-tahun tak muncul pejuang kuat."
"Apakah kaisar sebelum Song punya pejuang kuat?"
"Tidak terlalu jelas."
"Jangan-jangan Leluhur keluarga Li adalah kaisar Dinasti Tang?"
Jiang Chao mengangkat bahu: "Tak tahu, tapi kemungkinannya kecil. Ini sudah seribu tahun lalu. Menurutku leluhur kami sebenarnya tidak sampai berusia ribuan tahun. Meski beliau tidak pernah bicara tentang masa lalu, tapi dari banyak interaksi dengannya, kira-kira usianya paling hanya sekitar 300-500 tahun..."
Fang Ping terdiam tak bisa membantah.
“Anda merasa leluhur keluarga Anda tidak terlalu tua, hanya ‘300-500 tahun’, mengapa kalimat ini terdengar begitu canggung?”
Kota Zhenxing kemungkinan muncul 300 tahun lalu. 300 tahun lalu, apakah leluhur keluarga Jiang dan lainnya sudah mencapai Level Puncak atau tingkat pemahaman lain, sebenarnya sekarang juga tidak jelas.
Mungkin saat mereka mendirikan Kota Zhenxing belum mencapai Level Puncak, mungkin juga sudah.
Semua ini, kini seiring para leluhur tidak membahas masa lalu, yang hadir pun tidak bisa menebak-nebak.
Tapi sekarang, Fang Ping agak memahami mengapa distrik luar liang bumi memiliki begitu banyak Wali Kota dan kerajaan.
Rupanya semua sedang menempuh jalan harapan yang serupa, ingin menginjakkan kaki ke Level Puncak.
Tapi Fang Ping merasa, seharusnya masih ada batasan besar, kemunculan Level Puncak peluangnya sangat kecil.
Jumlah manusia kurang?
Dukungan rakyat tidak cukup?
Atau sebab lain?
Para Wali Kota ini, daerah kekuasaannya terlalu kecil, penduduk terlalu sedikit, apakah ini berpengaruh?
Sedangkan Tuhan Wangting di Zona Terlarang, Fang Ping mendengar kabar sepertinya pernah melahirkan Level Puncak. Apakah ini berarti semakin banyak rakyat yang dikelola, semakin besar harapan memasuki Level Puncak?
“Jalan harapan rakyat...”
Ini juga jalan harapan Level Puncak pertama yang diketahui Fang Ping.
Ada yang mengatakan Li Zhen menempuh jalan pedang, tapi jenis pedang ada puluhan juta, apakah kekuatan inti Li Zhen benar-benar jalan pedang, sulit dipastikan.
《Pedang Menerobos Udara》-nya memang jurus andalan asal, tapi kekuatan inti hanyalah sejenis pemahaman, bukan pembawa.
《Pedang Menerobos Udara》 Li Zhen juga bisa diubah menjadi 《Golok Menerobos Udara》, ini pun tidak masalah.
Sambil berjalan keluar, si gendut melanjutkan: "Di sini ada Penghubung, yang sekaligus tak terduga tapi logis. Kalau Anda perhatikan, semua ibukota kuno punya Penghubung. Para Kaisar dari berbagai dinasti terus menangkal Penghubung. Meski Penghubung belum terbuka, sebenarnya keberadaannya bisa dirasakan oleh para Pejuang level tinggi."
Awalnya kupikir Liang Bumi Ibu Kota adalah Penghubung yang ditangkal dulu, jadi tak banyak kupikirkan.
Sekarang baru kuketahui, Ibu Kota punya dua.
Pantas saja, pantas Ibu Kota ditetapkan di sini, semua departemen berkumpul di sini untuk menangkal.
Dua Penghubung memang membutuhkan kekuatan lebih besar untuk ditangkal."
Fang Ping menyapukan pandangannya ke arahnya. Si gendut ini tahu banyak hal.
Sayangnya kurang andal. Jika tidak ditanya, dia sendiri lupa semua ini. Baru setelah diingatkan, dia bisa mengingat beberapa hal.
Para hadir berjalan keluar dari Kota Terlarang tanpa ada yang menghalangi.
Area tempat mereka berada juga bukan wilayah yang terbuka untuk umum.
Setelah keluar dari Kota Terlarang, Fang Ping menatap matahari yang menyilaukan, menarik napas pelan lalu bertanya: "Hari ini tanggal berapa?"
"Tanggal 18."
Pada 3 Juli, Fang Ping dan kawanannya masuk ke liang bumi. Pada senja 3 Juli, mereka memasuki Tanah Pertempuran Raja.
Kini, sudah dua minggu berlalu.
"Sudah dua minggu..."
Fang Ping merasa terharu. Rasanya waktu berlalu begitu cepat, tapi juga terasa lambat.
Dua minggu tanpa tidur, berperang selama dua minggu. Inilah petarung, inilah liang bumi.
"Apakah Level Puncak tidur?"
Pertanyaan Fang Ping ini membuat semua orang terdiam!
Apakah Level Puncak tidur?
Berapa lama sekali mereka tidur?
Tak ada yang tahu!
Si gendut pun tak tahu!
"Dia pernah bertemu Raja Perang berkali-kali, tapi saat bertemu, Sang Raja tidak sedang tidur. Saat tidak bertemu, tak tahu Sang Raja sedang apa."
Si gendut juga tak sempat memikirkan jawaban, sambil tertawa berkata: "Fang Ping, kalau begitu kami duluan pulang ya."
"Kota Zhenxing?"
"Ya."
"Tidak ke Universitas Iblis?"
"Harus pulang dulu. Kakek mungkin sudah tahu tentang kejadian di Tanah Pertempuran Raja. Kalau tidak segera pulang... nanti dipukuli."
Wajah Jiang Chao memancarkan perasaan campur aduk, kali ini reputasi "Jiang Chao"-nya benar-benar menggemparkan.
Bahkan setelah Fang Ping membuka identitas aslinya, nama Jiang Chao tetap terkenal.
Pulang kali ini, dia tidak tahu bagaimana Sang Tua akan menghukumnya.
Lagipula selama bersembunyi dua minggu ini... hasilnya sedikit. Satu-satunya hadiah mungkin sepasang Sepatu Dewa yang diberikan Fang Ping.
Ini bahkan kalah dengan Su Zisu.
Su Zisu masih dapat hasil jerih payah, berhasil naik ke tahap tinggi tingkat enam. Sebelumnya saat Fang Ping dan delegasi dua Wangting meninggalkan peninggalan, Su Zisu dan kelompoknya sempat masuk ke sana.
Jiang Chao sebenarnya juga masuk, tapi tak dapat apa-apa. Sedangkan Su Zisu yang kekuatannya masih lemah malah mendapat keuntungan, naik ke tahap tinggi tingkat enam.
Masuk ke Tanah Pertempuran Raja tapi tak dapat hasil, malah meninggalkan reputasi besar. Entah apakah Sang Tua akan menghajarnya dengan petir saat pulang nanti.
Belum lagi gudang keluarga yang dijarahnya mengambil banyak sumber daya berharga.
Belum termasuk seuntai energi inti Level Puncak yang sangat berharga, bahkan kotoran Level Puncak pun termasuk barang langka.
Fang Ping melihatnya berkata demikian, tidak mengatakan apa-apa lagi, mengangguk dan berkata: "Baiklah, kalian pulang saja, lain kali masuk ke Tanah Pertempuran Raja lagi..."
Jiang Chao buru-buru berkata: "Lain kali belum tahu kapan, lihat lagi dulu."
Jangan bercanda, Laozi lebih baik mati daripada pergi bersamamu lagi!
Kali ini Fang Ping tidak dibatasi untuk masuk kembali, setelahnya juga membuang kesalahan dan mengacaukan situasi.
Tapi Jiang Chao menjamin!
Lain kali Fang Ping pergi lagi, begitu dia masuk, semua orang akan langsung mengawasinya.
Dan lain kali pergi, Fang Ping mungkin akan ke domain level tujuh, bisa saja petarung level delapan-sembilan melintasi dimensi untuk membunuhnya.
Mengenai pembatasan terhadap dua Wangting oleh para Level Puncak setelah mereka pergi, Jiang Chao tidak tahu.
Tahu pun tidak akan dihiraukan!
Kalau benar-benar melintasi dimensi, dengan membunuh yang tahu, siapa yang tahu mereka melintas?
Kali ini masih level tujuh yang memburu Fang Ping, lain kali mungkin level sembilan. Jiang Chao merasa masih ingin hidup lebih lama, tidak berani ikut keributan ini.
……
Jiang Chao dan Su Zisu pergi bersama.
Du Hong dan beberapa orang lainnya melapor ke komando militer.
Fang Ping melirik beberapa orang yang tersisa, Wang Jinyang membuka pembicaraan: "Aku pulang ke Nanwu dulu, beberapa hari lagi ke Universitas Bela Diri Kota Iblis, ada beberapa hal perlu dibicarakan."
"Baik."
"Aku mau melihat-lihat ke Universitas Bela Diri Ibu Kota..."
Saat Tengkorak Besi mengatakan ini, agak malu-malu, tersipu: "Itu... Senjata Dewa berikan dulu padaku..."
Dia ingin mengantarkan Senjata Dewa ke Universitas Bela Diri Ibu Kota, tapi sekarang dia adalah mentor Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Fang Ping meliriknya, lama kemudian berkata: "Kamu dan Lao Wang masing-masing dapat 14 bilah Senjata Dewa, Lao Yao 16 bilah. Untukmu 4 bilah, sisanya aku simpan dulu, nanti aku yang mengurusnya..."
Tengkorak Besi tersipu malu, tapi tidak menolak.
Fang Ping jelas-jelas khawatir dia akan merenggut begitu banyak Senjata Dewa lalu menghadiahkannya ke orang lain.
Mana mungkin?
Aku kan bukan orang bodoh!
Fang Ping mengabaikannya, memberinya 4 Senjata Dewa. Kini persediaan senjata melimpah - kecuali dua senjata level delapan, Fang Ping membiarkannya memilih sesuka hati dari sisanya.
Tengkorak Besi memilih 4 bilah. Awalnya ingin membahas senjata kuno Kasta Sembilan yang diperolehnya secara terpisah, namun Fang Ping sengaja menghindari topik ini. Dengan perasaan campur aduk, Tengkorak Besi pun tak memaksa.
Tengkorak Besi membawa 4 bilah. Lao Wang juga tidak mengambil semua hasil jerih payah, hanya membawa 4 bilah.
Dia berencana menghadiahkan 1 bilah ke Zhang Dingnan, masing-masing 1 bilah untuk dua petarung puncak Tingkat Enam dari Nanwu, 1 bilah untuk gurunya sendiri. Adapun dirinya, Lao Wang menolak dan mengembalikan golok itu. Fang Ping bertanya-tanya apakah dia menunggu pintu kehidupannya sendiri terbuka.
Yao Chengjun membawa 6 bilah. Akademi Militer Pertama memiliki lebih banyak pejuang dibanding Nanwu.
Masing-masing dari ketiganya menyimpan 10 bilah di Fang Ping. Sebenarnya 10 bilah milik Lao Yao sudah bukan haknya lagi, karena dia terlanjur menghadiahkan semuanya dalam impulsif.
"Dua Senjata Dewa level delapan, 90 bilah level tujuh, plus dua senjata kuno..."
Fang Ping sendiri mendapat 1 senjata kuno. Meski sedikit lebih rendah dari milik Tengkorak Besi, kemampuannya setara level delapan.
Adapun giok ukir, Lao Zhang tetap memberikannya padanya.
Tapi Fang Ping harus menyerahkan 12 Senjata Dewa nanti - itu baru hitungan untuknya, belum termasuk Lao Yao dan yang lain.
"Sudah waktunya pulang!"
Saat itu juga, tubuh Fang Ping memancarkan cahaya keemasan terang benderang, Golden Body yang sebelumnya rusak langsung pulih seperti semula!
Di momen ini, Fang Ping bagaikan dewa.
"Ha ha ha..."
Fang Ping tertawa terbahak-bahak sambil melesat ke langit, kali ini tidak naik mobil!
Terbang langsung kembali ke kampus!
……
18 Juli, Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis keluar dari liang bumi, melayang tiga ribu li!
Sepanjang perjalanan, pancaran emasnya bersinar terang, sengaja menarik perhatian.
Para pejuang di berbagai wilayah semuanya mendengar kabar ini.
Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis telah membentuk Golden Body, diduga mencapai level delapan!
Kabar ini menggemparkan seluruh dunia.
Fang Ping pun tidak menyembunyikannya, bahkan sengaja pamer. Setelah keluar dari Tanah Pertempuran Raja, dia tidak takit ketahuan.
Di sisi Bumi, jika benar ada orang yang berhubungan dengan liang bumi... Gunung Penjagal dijaga Level Puncak, setiap yang masuk ke Zona Terlarang atau tamu dari sana, semuanya diawasi ketat.
Jika ada pengkhianat, mungkin bisa menangkap beberapa mata-mata penting.
Yang bisa bolak-balik ke Zona Terlarang dan berkomunikasi dengan mereka, pasti tokoh penting.
Apalagi, kepergian dari Tanah Pertempuran Raja menandakan misi sudah selesai. Sekalipun pihak liang bumi tahu Fang Ping pelakunya, paling-paling next time mereka akan keroyok habis-habisan.
Para Level Puncak dari liang bumi pasti sudah mencurigai Fang Ping.
Tapi hari ini mereka tidak menyerang, pasti ada pertimbangan tersendiri.
Memaksa dua Wangting hanya bisa mengirim 50 orang setiap tiga tahun, itu sudah prestasi terbesar.
Soal Tanah Kebangkitan... Bukan urusan mereka!
Melesat tiga ribu li juga butuh waktu.
……
Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Saat Fang Ping memancarkan cahaya keemasan terang benderang, melintasi berbagai wilayah.
Huang Jing tiba-tiba menghela napas panjang!
"Level delapan?"
"Seharusnya tidak."
Di samping, Lü Fengrou berkata dengan ragu-ragu.
Di sisi lain, Tang Feng bersuara tegas: "Dia akan kembali minimal 3 jam lagi, seluruh kampus dievakuasi!"
"Apa?"
Lü Fengrou terdiam sejenak, Tang Feng bersikeras: "Seluruh kampus dievakuasi! Murid-murid diliburkan, kita... kita pergi ke liang bumi Shanghai untuk berlindung."
Semua yang hadir terpaku!
Si Singa besar ini hampir terjepit sampai gila?
Memanfaatkan Fang Ping yang belum kembali, membawa seluruh guru dan murid kabur?
Tang Feng meraba dagu: "Menurut kalian, jika seluruh kampus dievakuasi lalu dia kembali, menemui tak ada seorang pun, akhirnya menunggu berjam-jam tanpa bayangan hantu sekalipun, apakah dia akan muntah darah?"
Pak Li menyilangkan kaki sambil meneguk anggur yang dicampur esensi kehidupan, tersenyum sumringah: "Tidak perlu sampai segitunya kan?"
Setelah berkata, dia menambahkan: "Ini terlalu kejam! Begini saja, kita semua mengungsi tapi sisakan murid-murid perempuan di kampus. Biarkan mereka memujinya, mungkin bisa dapat keuntungan, bahkan urusan pernikahan bisa terselesaikan."
"Ehem-ehem..."
Huang Jing menunjukkan wajah tak berdaya, apa tidak ada orang normal di sekolah ini?
Karena Fang Ping akan kembali ke kampus, sekarang orang-orang ini malah mau mengungsi ke liang bumi!
Sejak kapan liang bumi menjadi tempat perlindungan?
"Tidakkah kalian penasaran apa yang dia alami kali ini?"
Huang Jing masih penasaran, apa yang dilakukan Fang Ping di liang bumi kali ini sampai bisa menimbulkan kehebohan?
Meski si nak itu tak bisa diandalkan, tapi setelah kembali, ceritakanlah biar kita semua bisa membuka wawasan.
Pak Li berkata sambil lalu: "Apa lagi kalau bukan merampok? Jika ada sumber daya berharga langsung dirampas, setelah rampasan habis baru pulang. Kalau belum habis, 90% dia tidak akan kembali.
Sekarang bahkan Golden Body-nya sudah terbentuk, walau belum tahu apakah sempurna, tapi kekuatannya pasti meningkat.
Hal-hal seperti ini tidak perlu ditanya juga sudah tahu. Kalau tanya berapa banyak peninggalan yang dijelajahi, berapa teman yang ditemui... lupakan saja! Entah dia benar-benar menjelajahi atau tidak masih tanda tanya."
Ekspresi Huang Jing menjadi kaku, "Sepertinya ucapanmu masuk akal!"
Sesaat kemudian, mereka saling pandang: Apakah mundur sekarang?
Si nak itu sekarang bahkan berani pamer dan sok jago di depan orang luar. Kalau dia pulang, pasti setiap ucapannya menusuk hati sampai bikin kita stres.
Lü Fengrou merenung sejenak lalu mengangguk, "Jangan ke liang bumi dulu. Ayo, hari ini saya traktir, kita makan-makan di luar!"
Mereka saling memandang lalu serentak mengangguk!
Masuk akal!
Sudah lama tidak makan besar-besaran, makan di luar juga menyenangkan. Biarkan si sok jago itu beraksi sendiri, besok baru kembali.
……
Malam 18 Juli.
Pancaran emas menerobos cakrawala, melesat menuju Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Semangat dan aksi spektakulernya membuat para pejuang top di Shanghai bisa merasakan energi kesombongan yang memancar itu.
"Ha ha ha! Aku kembali!"
Tawa besar Fang Ping bergema di Universitas Bela Diri Kota Iblis!
"Pahlawan telah kembali, bersoraklah!"
Di dalam kampus, sunyi senyap.
Universitas Bela Diri Kota Iblis yang biasanya terang benderang, hari ini lampunya jauh berkurang.
Fang Ping sambil beterbangan kembali berteriak: "Aku kembali!"
Masih sepi!
Tidak hanya sepi, Fang Ping merasakan dengan indranya... sepertinya benar-benar kosong!
"Mana orangnya?"
Di udara, Fang Ping tertegun.
Universitas sebesar ini, kemana penghuninya?
Bukan benar-benar kosong, masih ada yang bertahan di kampus, tapi para pejuang level tinggi sepertinya menghilang.
Yang bertahan... sepertinya semuanya lemah!
Orang-orang itu berlari dengan lambat, setelah Fang Ping termangu cukup lama, barulah sekelompok gadis muda di bawah berteriak gembira: "Ketua kembali, Ketua Tak Terkalahkan!"
"Ketua benar-benar hebat, sampai memancarkan sinar emas!"
“……”
Para gadis kecil level satu bintang ini mungkin belum tentu paham apa itu Golden Body, mana mengerti makna pancaran keemasan di seluruh tubuh Fang Ping.
Berpura-pura hebat di depan yang mengerti baru memuaskan, berpura-pura di depan orang yang sejak awal sudah menganggapmu hebat... tidak ada kepuasan pencapaian!
"Aduh!"
Fang Ping menjerit pilu!
Ini keterlaluan!
Sekarang ini hanya kesenangan terakhirku, kalian bahkan merampas hobiku yang terakhir ini, sungguh memperlakukan tidak adil!
"Teriakan Ketua saja sudah begitu tampan..."
"Keren banget!"
"Inikah Golden Body?"
"Tidak tahu, bukannya Golden Body itu master level delapan? Apa Ketua sudah level delapan?"
"Tidak tahu, sepertinya Ketua sudah bisa memancarkan sinar emas sejak lama sebelumnya..."
“……”
“Di bawah, puluhan siswi itu benar-benar tidak mengerti hal ini.”
“Saat Fang Ping di level satu bintang, bahkan cara latihan realm menengah pun tidak tahu, apalagi realm tinggi.”
“Cewek-cewek kecil ini, menjilat pun tidak tepat sasaran. Semakin Fang Ping dengar, semakin menyedihkan.”
“Orang Universitas Iblis benar-benar berhati hitam!”
“Setidaknya kalian sisakan beberapa pejuang untuk memperkenalkan, mempopulerkan, dan menjelaskan ke semua orang!”
“Dengan aset sebesar ini, ada begitu banyak sesuatu di Universitas Iblis, kalian tega mempercayakan penjagaan ke para tingkat satu?”
“Ini harusnya punya jantung sebesar apa?!”
“Kalian merusak suasana hati baikku!”
“Sesaat kemudian, Fang Ping meledak kemarahannya!”
“Dalam kemarahan, puluhan bola cahaya menyilaukan tiba-tiba muncul di langit!”
“Saat bola-bola cahaya itu muncul, seluruh Shanghai berguncang. Beberapa Kasta Sembilan yang berjaga bahkan tidak bisa menahan momentum mereka, mulai menunjukkan reaksi.”
“Kantor Gubernur Shanghai, kamp militer Shanghai—segerombolan master pejuang mulai gelisah.”
“Ingin merampok!”
“Universitas Iblis... sepertinya hanya Fang Ping yang ada di sana sekarang. Bisakah dirampok?”
“Puluhan bola cahaya itu bukan lain—itu adalah Senjata Dewa!”
“Sesaat kemudian, di pusat kota, beberapa aura pejuang melesat. Huang Jing yang panik berteriak: 'Jangan bergerak! Rektor masih di sekolah! Siapa yang berani pergi!'”
“Lao Li sudah melesat kembali. Dasar! Kalau tidak segera kembali, si nak ini akan asal membuang Senjata Dewa—rugi besar!”
“Lü Fengrou dan Tang Feng juga buru-buru kembali. Makan apalagi!”
Puluhan bilah Senjata Dewa... si nak ini sebenarnya ngapain?
Tang Feng menatap dengan wajah menyedihkan, "Baiklah, terima kekalahan saja."
Sesaat kemudian, suara Tang Feng yang terdengar sedih bergema: "Murid Universitas Bela Diri Kota Iblis, berkumpul di kampus dalam satu jam!"
Seketika, tak terhitung murid segera keluar dari berbagai tempat dan bergegas menuju kampus.
Di tengah kerumunan, Qin Fengqing menggerutu pelan, "Sudah tahu Si Singa besar tidak andal, masih mau mematahkan semangat orang ini... Dasar, sekarang siapa yang menguasai siapa? Uanglah yang jadi tuan! Si Singa miskin ini, lain kali ngasih ide gila lagi, Laozi pasti nggak percaya!"
Awalnya, seluruh guru dan murid langka bersatu padu ingin mematahkan kesombongan si tukang pamer.
Qin Fengqing sendiri setuju sepenuh hati, bahkan langsung menghajar sampai babak belur murid yang ogah-ogahan ikut.
Sekarang... lupakan, terima nasib.
Pulang saja, terus berpura-pura jadi cucu.
Benar-benar kaya!
Mata Qin Fengqing berkilau, "Ini manusia atau bukan sih?"
Puluhan Senjata Dewa, buat apaan ini?
Merampok kerajaan juga nggak dapat sebanyak ini!
Nyapu bersih sarang Level Puncak?
Ah, Level Puncak punya banyak Senjata Dewa gini?
"Jangan-jangan merampok Kota Zhenxing?"
Sambil bergumam dari kejauhan, Qin Fengqing menggelegar: "Selamat Ketua Fang pulang dari perang! Selamat untuk umat manusia!"
Sekalipun si nak ini pergi kemana, manfaatkan kesempatan sebelum yang lain bicara, puji dulu.
Fang Ping ini, bukannya memang suka dipuji?
Puji sedikit langsung terbang ke langit, nanti kalau senang, merenggut puluhan Senjata Dewa dan menabrakkannya pun santai saja.
Begitu Lao Qin buka mulut, teriakan pun bergema dari berbagai penjuru.
"Selamat atas kembalinya Ketua, kami memberi hormat!"
“……”
Seluruh Shanghai bergema dengan suara ini, para petarung setempat matanya terbelalak!
Kapan Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis bisa sepopuler ini?
Ngomong-ngomong... Rektor atau Ketua yang lebih berkuasa di kampus itu?
Sejenak, petarung yang tak pernah kuliah di universitas bela diri jadi bingung, tak paham struktur organisasinya. Apa jabatan ketua lebih tinggi dari rektor?
……
Di saat yang sama.
Lao Wu yang baru hendak keluar dari tempat retret, mendengar raungan itu. Setelah berpikir panjang, "Lupakan! Lebih baik aku lanjutkan retret saja!"
Hidup ini tak tertahankan. Hanya dengan bertapa luka hatiku bisa sedikit terobati.
Yang penting, kalau keluar, bagaimana jika si nak itu menagih utang?
"Kasta Sembilan... Terpuruk sampai segininya... Aku harus mencapai Level Puncak!"
Saat itu Wu Kuishan menemukan jalannya: "Aku harus mencapai Level Puncak, kalo nggak benar-benar gagal!"
