Hari berikutnya, 19 Juli.
Baru saja Fang Ping selesai menelepon keluarganya, kabar besar langsung menggemparkan pasar luar!
“Yao Chengjun berhasil!”
“Master usia 22 tahun!”
“Memecahkan rekor sejarah!”
“Sayangnya, Master Yao tahun ini wisuda. Kalo nggak, dia akan jadi mahasiswa aktif pertama sepanjang sejarah universitas bela diri yang mencapai level master!”
“……”
Kabar ini menyebar hiruk-pikuk. Meski daftar ranking Master belum diperbarui, informasi ini berasal langsung dari Akademi Militer Pertama.
Saat Yao Chengjun kembali ke kampusnya, para master di Akademi Militer Pertama langsung terkejut bukan main.
Sebelumnya, semua orang masih terpana melihat Fang Ping kembali ke Universitas Bela Diri Kota Iblis dengan Golden Body-nya.
Tapi secepat kilat, Akademi Militer Pertama baru menyadari bahwa Yao Chengjun dari kampus mereka ternyata sudah jadi master!
Kabar ini benar-benar mengguncang hati orang.
Level Yao Chengjun sebelumnya baru tingkat lima. Setidaknya saat mengikuti kompetisi pemuda, dia masih di level itu.
Kini hanya berselang sebulan lebih, langsung naik dari level lima ke tujuh? Ini seperti dongeng di siang bolong!
22 tahun!
Memecahkan rekor Master yang dipegang Li Zhen. Li Zhen menjadi master di usia 25 tahun dan selama ini memegang gelar petarung level master termuda.
Kini, terobosan Yao Chengjun memangkas rekor usia itu hingga 3 tahun.
……
Di luar sana ramai diperbincangkan, di Universitas Bela Diri Kota Iblis pun mulai tersebar kabar ini.
Seketika, banyak yang mulai membandingkan Yao Chengjun dengan Fang Ping.
Saat Lao Li bertemu Fang Ping lagi, dia menggoda: “Apa perasaanmu sekarang?”
Fang Ping tidak peduli, tersenyum: "Apa pendapatku? Beberapa hari lagi, rekor ini pasti akan dipecahkan lagi. Aku yang berusia 20 tahun menjadi master, memperpendek dua tahun lagi, tetap menjadi master pertama yang masih berstatus mahasiswa aktif. Biarkan Lao Yao senang dulu beberapa hari."
Pak Li tersenyum kecut, ini memang benar.
Fang Ping sekarang, jika tidak mengaku diri sebagai petarung level enam, orang hampir tidak bisa mengenalinya sebagai petarung level enam.
Ini berarti jarak Fang Ping dengan level tujuh benar-benar tinggal selangkah lagi.
Memikirkan ini, Pak Li bertanya: "Pintu kehidupan-mu tertutup, akan mengalami metamorfosis, langsung melompat ke level tujuh. Apakah ada harapan masuk ke level tujuh pertengahan?"
"Tidak jelas, lihat nanti saja."
Fang Ping juga tidak tahu akan mencapai tingkat apa setelah masuk level tujuh.
Level tujuh, sebelum puncak tergantung kemampuan spiritual.
Kemampuan spiritualnya sekarang di atas 1500 Hertz, masih bisa dipaksakan meningkat, mungkin bisa lebih kuat.
Breakthrough ke level tujuh dengan pintu kehidupan tertutup, akan ada umpan balik.
Saat itu, kemampuan spiritualnya diharapkan mencapai di atas 2000 Hertz.
Ini berarti kemampuan spiritualnya akan mencapai level tujuh pertengahan, fisiknya nyaris menyentuh level delapan.
Kekuatan seperti ini sulit diklasifikasikan dengan tingkat biasa.
Saat mereka berbincang, beberapa master lain datang. Kali ini Wu Kuishan juga hadir.
Begitu orang datang, irama interogasi ketat segera dimulai.
Semalam semua tidak menanyakan peristiwa di Tanah Pertempuran Raja. Sekarang mendengar Yao Chengjun breakthrough ke level tujuh, yang hadir terkejut dan ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi di sana.
……
Setengah jam kemudian, Fang Ping menceritakan kejadian tersebut.
Setelah mendengar penjelasan Fang Ping, Wu Kuishan terlihat agak terkejut, "Penyatuan sepuluh ribu jalan... bukan jalan buntu?"
Fang Ping mengangguk, lalu muncul di hadapannya jasad bersinar keemasan secara tiba-tiba.
"Senior ini adalah jasad petarung manusia yang kuditemukan di Tanah Pertempuran Raja. Rektor, lihatlah! Meski telah runtuh ribuan tahun, energi vitalnya masih menyembur. Bukankah mirip dengan Guru Li?"
Pak Li membalikkan mata putihnya, "Dasar kau yang mirip! Aku belum mati!"
Mengingat ini adalah senior manusia, mereka semua memberi penghormatan singkat sebagai bentuk rasa hormat.
Wu Kuishan mendekat untuk memeriksa, lalu berkata sambil merenung, "Benar, fisiknya sangat kuat, energi vitalnya melimpah! Memang ada kemiripan dengan Panjang Umur, tapi... ini bukan penyatuan sepuluh ribu jalan."
"Senior ini juga pernah melatih kemampuan spiritual. Menurut penjelasanmu, dia tidak fokus pada energi vital saja, tapi menggabungkan energi vital dan darah."
"Tapi kemampuan spiritualnya tampaknya tidak terlalu kuat. Bisa dikatakan fokus utama pada energi vital, dengan kemampuan spiritual sebagai pendukung."
Ini adalah jasad manusia kedua yang ditemukan Fang Ping. Pihak lain fokus pada energi vital, sehingga meski telah mati lama, energi vitalnya belum buyar.
Tanpa banyak bicara, Fang Ping memunculkan jasad lain di hadapan mereka. Ini adalah petarung manusia pertama yang ditemukannya, mungkin bernama "Liu Yang".
Dua jasad bersinar keemasan ini membuat alis Wu Kuishan berkerut.
Petarung kuno memang luar biasa kuat!
Keduanya adalah pejuang level Kasta Sembilan. Saat masih hidup, mungkin saja aku pun tak mampu menandingi mereka.
Setelah memeriksa kembali, Wu Kuishan berkata: "Bukan Penyatuan Sepuluh Ribu Jalan, kekuatan fisik biasa... rasanya bahkan lebih lemah dariku. Secara ketat, setara dengan kekuatan Golden Body-ku saat di puncak level delapan. Tapi senior ini seharusnya sudah memasuki Kasta Sembilan sebelum runtuh..."
Mendengar ini, mereka saling pandang. Pak Li berkata: "Ini menunjukkan latihan fisik pihak lain tidak sekuat kita, tapi masih bisa mencapai level Kasta Sembilan. Pasti karena kemampuan spiritual. Petarung kuno punya teknik latihan spiritual yang benar-benar ada."
Petarung modern, karena peningkatan kemampuan spiritual yang lambat, terkendala dalam meningkatkan tingkat pemahaman. Karena itu mereka fokus pada Golden Body di level delapan.
Pejuang level delapan modern memiliki kekuatan Golden Body yang luar biasa.
Berdasarkan kekuatan Golden Body "Liu Yang", kekuatan fisiknya setara dengan pejuang top level delapan saat ini.
Melalui ini, mereka mengonfirmasi bahwa petarung kuno pasti memiliki metode latihan spiritual.
Jika ini ada, kemungkinan besar ada metode latihan Penyatuan Sepuluh Ribu Jalan.
Meski sudah tahu, mereka tidak terlalu bersemangat. Bahkan Pak Li pun tak menunjukkan antusiasme.
Ilmu bela diri kuno ada di mana?
Domain Kuno?
Li Zhen dan kawan-kawan tidak bisa mendapatkannya. Jika benar dapat, pasti sudah diberitahukan ke semua orang.
Tanpa kabar terbaru, para Level Puncak pasti sudah tahu petarung kuno punya teknik latihan spiritual. Jika Fang Ping bisa bawa dua jasad petarung kuno, mereka juga bisa.
Li Zhen bahkan pernah mengunjungi Domain Kuno!
“Kalau begitu, itu artinya dia tidak berhasil mendapatkan teknik bela diri.”
Pak Li juga tidak terkejut, tertawa: “Seharusnya tidak semudah itu, petarung kuno berbeda dengan kita. Di masa itu, warisan seperti teknik bela diri pasti sangat rahasia dan penting.
Teknik bela diri modern tersebar di mana-mana karena kondisi lingkungan yang berbeda.
Dulu, setiap keluarga menyimpan rahasia mereka sendiri, bahkan anggota keluarga sendiri belum tentu diajarkan.
Saat menghadapi kehancuran, sangat mungkin mereka langsung memusnahkan teknik bela diri. Tidak perlu terlalu dipikirkan.”
Sambil berkata, Pak Li menatap jasad yang memancarkan energi vital dahsyat, lalu berkomentar: “Energi vital ini tidak mengandung sedikitpun aura kehidupan. Inikah yang kau sebut energi vital tanpa sumber?
Energi vital sekuat ini memang sangat membantu efek latihan.
Tidak hanya untuk menutup tiga pintu Jiao, petarung level 4-5 juga bisa menggunakan energi vital ini untuk menempah organ dalam dengan hasil yang baik.”
“Untuk membantu tempering tulang petarung kelas bawah juga efektif.”
“Petarung kelas bawah menggunakan energi vital Kasta Sembilan untuk tempering tulang, itu pemborosan.”
“……”
Setelah berdiskusi, Wu Kuishan menatap Fang Ping dan berkata: “Ini adalah jasad senior umat manusia. Pejuang Tiongkok saat ini butuh peningkatan kekuatan. Energi vitalnya bisa dipinjam, tapi untuk jasad kedua senior... mari tempatkan di Museum Sejarah Kampus.”
Fang Ping mengangguk: “Aku tidak keberatan. Untuk energi vital senior... sebaiknya jangan diberikan ke petarung level 5-6.
Peningkatan yang didapat petarung itu juga tidak signifikan.
Menurutku, lebih baik kumpulkan semua petarung puncak kasta tiga di sekolah, lalu manfaatkan kekuatan ini untuk melompat ke tingkat empat.
Energi vital petarung level sembilan sangat dahsyat. Meski sekarang tersisa sedikit, tapi cukup untuk membantu ratusan pejuang puncak kasta tiga membangun jembatan alam dengan cepat."
Ini juga rencana awal Fang Ping. Dia tidak membutuhkan ini.
Sedangkan untuk petarung level enam lainnya, kekuatan energi vital ini mungkin hanya cukup untuk menutup satu pintu Sanjiao mereka.
Daripada membuat satu petarung level enam naik satu sub-level, lebih baik bantu semua petarung kasta tiga di sekolah untuk mencapai terobosan.
Terutama di antara para mentor, masih banyak yang berada di level tiga.
Fang Ping merasa mentor di Universitas Bela Diri Kota Iblis, baik dari jurusan sastra maupun bela diri, seharusnya tidak ada yang masih di tingkat tiga.
Mendengar perkataan Fang Ping, pipi Wu Kuishan memancarkan kepuasan. Dia melanjutkan sambil merenung: "Energi vital tanpa sumber... Menurut kalian, bisakah kita lakukan konversi sendiri?"
Jika bisa, dengan kekuatan mereka yang luar biasa dan intensitas energi vital yang dahsyat, pasti bisa membantu semua orang berlatih dengan cepat.
Fang Ping menggelengkan kepala. Mungkin tidak mungkin.
Kalau benar bisa, para Level Puncak pasti sudah melakukannya.
Begitu energi vital masuk ke dalam tubuh sendiri, itu sudah membawa kekuatan inti kehidupan.
Bahkan dirinya sendiri pun sama, termasuk energi vital yang dihasilkan sistem.
Cara dia membantu orang lain berlatih bukan dengan energi vital tanpa sumber, tapi melalui konversi untuk menyamakan asal-usul energi antara dirinya dan orang lain. Keduanya konsep yang berbeda.
Mengetahui mungkin tidak ada harapan, Wu Kuishan tidak melanjutkan topik ini. Di sampingnya, Lü Fengrou melirik Fang Ping dan berkata tegas: "Kali ini terlalu berisiko! Meskipun hasilnya cukup bagus, tapi jika waktu itu menteri dan yang lain tidak datang, mungkin Anda tidak akan mudah lolos seperti ini!
Selain itu, Domain Kuno dilarang untuk dikunjungi lagi!
Pejuang Kasta Sembilan saja pergi ke sana masih sangat berbahaya, tidak bisa mendapatkan teknik bela diri. Anda pikir pergi ke sana bisa mendapatkannya?
Li Changsheng belum mati. Tunggu sampai dia hampir meninggal, baru bicara ini pun tidak terlambat."
Setelah Fang Ping membahas masalah teknik bela diri termasuk token, semua orang sudah menduga dia mungkin punya rencana tertentu.
Tapi pergi ke Domain Kuno terlalu berisiko.
Terakhir kali Fang Ping dan yang lain pergi, bahkan area dalam pun belum masuk, sudah hampir terjadi masalah besar.
Kali ini ingin masuk area dalam untuk mengambil teknik bela diri - warisan teknik bela diri manusia purba tidak sembarangan diberikan, mungkin lebih berbahaya daripada Tanah Pertempuran Raja.
Pak Li tertawa ringan: "Nak, jangan ambil risiko. Jika benar tiba hari itu, aku sendiri yang akan menjelajah, mungkin bisa dapat peluang.
Orang tua setidaknya setara dengan Kasta Sembilan, masih perlu kau mengkhawatirkan ini untukku?
Niatmu sudah cukup. Ngomong-ngomong, giok penyimpanan mana, tunjukkan padaku..."
Fang Ping mengeluarkan giok itu. Beberapa orang segera memindainya. Wu Kuishan mengangguk: "Ini sumber daya berharga, tapi rasanya agak kasar, mungkin bukan tingkat premium. Tapi bisa menyimpan barang... sudah melebihi perkiraan."
Sedangkan Fang Ping, mungkin masih punya satu lagi - semua orang sengaja tidak menanyakan ini.
Orang bodoh pun tahu, area sekecil ini tidak muat untuk dua jasad.
Sebelumnya Fang Ping sengaja tidak membicarakan hal ini, mereka pun tidak bertanya.
Sebenarnya, Fang Ping memiliki perlengkapan penyimpanan, ini sudah menjadi dugaan banyak orang.
Tidak melanjutkan topik ini, Wu Kuishan memandang Fang Ping beberapa detik lalu berkata berat: "Tidak perlu terus mengambil risiko. Kali ini, jika Menteri dan Raja Perang tidak menjemputmu, bagaimana?"
"Menurut intelijenmu, Tanah Pertempuran Raja tidak bisa ditinggali lama. Kamu juga belum menemukan kelemahan dinding domain di area lain, bagaimana cara keluar?"
"Bahkan jika berhasil keluar, apa kamu akan berpetualang sendirian di Zona Terlarang?"
"Pejuang Kasta Sembilan di Zona Terlarang saja sudah sangat banyak, belum lagi petarung level tinggi tak terhitung. Yakin bisa bertahan terus?"
"Lakukan tugas dengan pertimbangan matang. Hidup lebih baik daripada mati."
Fang Ping mengangguk, membuka mulut: "Lain kali tidak akan..."
Yang hadir menghela napas. Setiap kali jawabannya sama, tapi tetap nekat. Pernahkah si nak ini mendengarkan bujukan siapa pun?
"Hindari Tanah Pertempuran Raja jika memungkinkan. Bahkan di domain luar harus hati-hati. Pihak roh siluman sebelumnya tidak aktif, tapi menurutmu Ji Yao adalah putri raja mereka."
"Jika begitu, surat buruanmu muncul di kota pihak roh siluman domain luar bukan hal mustahil."
"Beberapa kabar tentangmu juga mungkin bocor."
"Ke depannya jangan mudah menyusup ke kerajaan. Kalo nggak... pihak lawan bisa mengatur jebakan."
Wu Kuishan masih menambahkan: "Jangan kira sudah aman setelah keluar dari Zona Terlarang."
"Di domain luar, banyak juga kota milik pihak roh siluman."
"Sedikit kecerobohan, nasibmu akan terkepung dan terbunuh."
"Bahkan dengan tubuh emas dan level tujuh, Fang Ping belum tak terkalahkan di domain luar. Belum lagi level delapan, membunuhnya bukan hal sulit bagi petarung level delapan."
Mengenai Fang Ping yang mengatakan masih memiliki banyak Senjata Dewa di tangannya, Wu Kuishan juga tidak berkomentar.
Saat ini, setiap Master Bela Diri Iblis telah memiliki Senjata Dewa.
Bagi petarung level enam, penggunaan Senjata Dewa sebenarnya biasa saja, hanya materialnya lebih bagus, peningkatan terhadap kemampuan bertarung terbatas.
Pada saat ini, dia juga tidak menyarankan Fang Ping memberikan Senjata Dewa kepada yang hadir, karena jika terjadi insiden dan direbut orang lain, itu bukan hal baik.
Tidak menanyakan hal lain lagi, Wu Kuishan membuka mulut: "Karena kamu hampir, segera bertapa untuk, jangan sampai terbuang."
"Bagaimana dengan Kota Pintu Langit..."
"Mengenai Kota Pintu Langit, saat ini masih dalam proses migrasi. Saya dan Lao Huang akan masuk ke liang bumi dalam dua hari ini untuk membelenggu mereka. Apakah akan dimusnahkan atau opsi lain..."
Wu Kuishan tampak ragu, setelah berpikir berkata: "Saya akan mengajukan laporan ke komando militer dan menunggu respon mereka. Selain itu, jika benar-benar memulai Pertempuran Penentu, kemungkinan korban tidak akan sedikit... Masalah ini perlu persetujuan guru dan murid Universitas Bela Diri Iblis, tidak bisa diputuskan sepihak."
Fang Ping mengangguk, lalu menambahkan: "Setidaknya kita harus melakukan persiapan. Rektor, mulailah merekrut seluruh guru dan murid kampus untuk kembali. Manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kekuatan, pastikan distribusi senjata dan obat-obatan memadai.
Fasilitas seperti ruang energi dan Kolam Energi Vital, belakangan ini dibuka lebar untuk digunakan semua orang.
Meskipun tidak melakukan Pertempuran Penentu, peningkatan kemampuan semua pihak tetaplah hal baik."
"Baik."
Wu Kuishan tidak berkomentar lebih lanjut. Saat ini banyak guru dan murid Universitas Bela Diri Iblis yang tersebar di berbagai liang bumi, sebagian lagi sedang bertapa.
Rekrutmen seluruh guru dan murid kali ini juga akan disertai pengumuman beberapa hal penting.
……
Setelah berbincang dengan Wu Kuishan dan yang lain, Fang Ping kembali mengunjungi Klub Bela Diri.
Saat ini Klub Bela Diri sepi pengunjung.
Chen Yunxi tidak berada di klub. Belakangan ini ia kerap keluar-masuk liang bumi. Setelah ditanya, ternyata selama Fang Ping pergi, Chen Yunxi sempat kembali dan berhasil mencapai puncak level empat.
Hanya dua hari setelah kembali, ia kembali meninggalkan kampus.
Tidak hanya Chen Yunxi, sebagian besar anggota lain juga demikian. Murid tingkat menengah kini jarang terlihat di kampus.
Fang Ping tidak banyak bicara lagi. Pada malam tanggal 19, ia mulai bertapa.
……
Tepat ketika Fang Ping mulai bertapa,
Tanggal 19, Universitas Bela Diri Kota Iblis mengeluarkan panggilan resmi untuk seluruh staf dan mahasiswa.
Semua staf dan mahasiswa diharapkan kembali ke kampus sebelum akhir Juli.
Begitu panggilan dikeluarkan, komunitas akademik Universitas Bela Diri Kota Iblis dari berbagai daerah segera berbondong-bondong pulang.
Pasar luar pun ramai berspekulasi: apakah universitas ini sedang merencanakan operasi besar?
……
Bersamaan dengan dikeluarkannya panggilan tersebut,
Di Kantor Kementerian Pendidikan,
Zhang Tao mengusap dahinya. Bahkan seorang Level Puncak pun bisa frustrasi!
Peningkatan kekuatan Universitas Bela Diri Kota Iblis dalam dua tahun terakhir memang membanggakan, tapi sekaligus merepotkan.
Mereka bahkan berencana mencegah migrasi Kota Pintu Langit dan memusnahkannya sama sekali.
Menurut laporan Wu Kuishan, meski pasukan inti berasal dari universitas mereka, tetap membutuhkan dukungan pemerintah untuk menangani konsekuensi lainnya.
"Konsekuensi lainnya" yang dimaksud tentu saja reaksi dari kota-kota lain dan ancaman para Level Puncak.
Ini jelas bukan persoalan sepele!
"Raja Huai pernah menjanjikan satu domain... Apakah mereka akan memilih liang bumi Shanghai?"
"Zhang Tao agak ragu, seketika, siluet Zhang Tao bergerak, sejenak kemudian, muncul di sebuah pekarangan kecil."
Di pekarangan, Li Zhen sedang minum teh, tak terkejut dengan kedatangan Zhang Tao, berkata datar: "Urusan Universitas Bela Diri Kota Iblis?"
"Benar."
"Kekuatan Universitas Bela Diri Kota Iblis meningkat pesat, saat ini masih dalam periode perkembangan super cepat, tunggu dua tahun lagi, bisa berperan lebih besar..."
"Aku tahu, tapi Kota Pintu Langit ingin bermigrasi, Wali Kota Pintu Langit mau pergi..."
Zhang Tao melanjutkan: "Universitas Bela Diri Kota Iblis dan Kota Pintu Langit sudah bertempur 60 tahun, sekarang Wali Kota Pintu Langit mau mundur, mana mungkin mereka mau setuju!"
Li Zhen terdiam sejenak, membuka mulut: "Kecuali sudah berunding sebelumnya, kalo nggak pertempuran penghancuran kota seperti ini terlalu banyak faktor tak terduga. Kita juga tak bisa mengerahkan kekuatan sebanyak itu untuk membantu Universitas Bela Diri Kota Iblis menyelesaikan operasi pembersihan ini. 13 kota di liang bumi Shanghai, begitu gagal berunding, meledak jadi pertempuran penghancuran kota, 13 kota menggerakkan seluruh pasukan..."
Setelah berkata, Li Zhen perlahan menambahkan: "Harus tahu menahan diri, saranku tetap menggunakan satu domain yang dijanjikan Raja Huai di area penghubung Kota Terlarang ini! Pasukan Wu'an sudah berkemah di sini bertahun-tahun, lebih cocok menyelesaikan operasi pembersihan di domain ini."
Zhang Tao berbicara perlahan: "Apakah tidak ada jalan tengah? Kalo nggak serahkan pada Raja Penahan untuk turun tangan..."
Li Zhen memandangnya, tenang berkata: "Kalau begitu, Kota Pintu Langit akan tahu segalanya sebelumnya, dan bersiap-siap. Benar-benar sampai di titik itu, berarti kedua belah pihak bertarung hidup mati, bahkan jika Universitas Bela Diri Kota Iblis menang, korban berjatuhan, apakah sepadan?
Evakuasi Kota Pintu Langit sebenarnya menunjukkan mereka sudah kehilangan keinginan untuk terus berperang."
"Saat ini, pendapat saya masih lebih baik mengurangi satu musuh jika bisa."
"Sekarang, sebenarnya tidak tepat untuk memulai perang seperti ini."
Li Zhen berasal dari faksi garis keras, tapi menurutnya meski Universitas Bela Diri Kota Iblis berhasil membersihkan Kota Pintu Langit, hal itu tidak akan berdampak pada kepentingan yang lebih besar, sementara mereka sendiri akan menderita korban berjatuhan.
"Nanti, hasilnya tidak sebanding dengan usaha, belum tentu baik."
"Ini semua aku tahu." Zhang Tao mengangguk, lalu melanjutkan, "Tapi Universitas Bela Diri Kota Iblis sangat ingin bertempur. Jika benar-benar membiarkan Kota Pintu Langit pergi, dendam bertahun-tahun yang terpendam dalam hati orang seperti Wu Kuishan mungkin tidak baik untuk mereka."
Li Zhen menghela napas, perlahan berkata, "Zhang Tao, sekarang bukan saatnya memulai perang di satu domain, Pertempuran Tiannan baru saja berakhir!"
"Ya, aku mengerti maksudmu." Zhang Tao terdiam sejenak, lalu membuka mulut, "Aku akan menukar jurus andalan asalku dengan seberkas energi inti Raja Penahan, lalu bertaruh lagi dengan Raja Huai menggunakan energi ini!"
"Ya?"
"Bertaruh pada hasil pertarungan antara Universitas Bela Diri Kota Iblis dan Kota Pintu Langit!"
Ekspresi Zhang Tao tetap tenang: "Kedua pihak tidak boleh ikut campur atau membantu, biarkan mereka menentukan pemenangnya, sekalian... bertaruh dengan tambang raksasa di Kota Pintu Langit!"
"Kamu..."
Ekspresi Li Zhen berubah, lama kemudian baru bergumam berat: "Mengapa harus begitu? Zhang Tao, leluhur..."
"Bukankah Raja Penahan masih ingin membuka jalan ketiga? Jalur kekuatan intiku tidak bisa dibilang lemah! Apakah Raja Penahan akan menyerangku? Jika benar menyerang, aku juga belum tentu kalah."
"Leluhur pasti tidak akan melakukan itu."
"Kalau begitu cukup, selama Raja Penahan setuju, aku akan menukar energi inti ini dengan jurus andalan asalku. Raja Huai selalu menginginkan ini, dia tidak bisa menolak daya tariknya."
Zhang Tao tersenyum sambil berkata: "Ini juga merupakan baptis bagi Universitas Bela Diri Kota Iblis. Mungkin setelah ini, universitas kita bisa mengharapkan kelahiran Level Puncak baru!"
"Maksudmu..."
"Wu Kuishan, Li Changsheng, dan Fang Ping punya harapan."
Zhang Tao menjelaskan: "Wu Kuishan menyimpan kebencian, dendam, dan kemarahan! Tanpa membunuh Wali Kota Pintu Langit, jalan masa depannya akan sulit. Walau Li Changsheng telah menyatukan sepuluh ribu jalan, belum tentu tidak bisa jebol tabu."
"Sedangkan Fang Ping... walau sekarang masih lemah, tetap ada harapan."
"Pertarungan ini harus terjadi."
"Ini adalah baptisan bagi seluruh Universitas Bela Diri Kota Iblis... Bahkan jika benar-benar kalah..."
Zhang Tao berhenti sejenak, lalu melanjutkan: "Dengan korban berjatuhan, mereka yang selamat akan mendapat stimulasi dan penyucian! Universitas kita belum kuat, masih lemah. Dengan banyaknya korban, apakah yang tersisa akan tetap sembrono seperti sekarang? Kesembronoan yang semakin menjadi ini bukanlah hal baik."
"Di seluruh Tiongkok, universitas bela diri sebelumnya tidak termasuk petarung terkuat."
"Tapi Universitas Bela Diri Kota Iblis telah mengubah situasi ini."
"Satu kampus dengan dua petarung level sembilan!"
"Sekolah dengan kekuatan seperti ini termasuk petarung elite di seluruh Tiongkok."
"Tapi kesombongan akan kekuatan saat ini justru mengkhawatirkan menurut Zhang Tao."
"Perang melawan musuh bebuyutan kali ini, menang atau kalah, akan menempa Universitas Bela Diri Kota Iblis yang baru."
"Tidakkah Anda takut mengulangi nasib Universitas Bela Diri Ibu Kota?"
Dulu, Universitas Bela Diri Ibu Kota juga mengalami perang serupa, namun sejak itu mereka tak pernah bangkit lagi. Kini status sebagai universitas peringkat pertama pun sudah hilang.
Perang belum tentu bisa membuat seseorang berkembang.
"Coba saja. Waktu terbatas - binasa atau meledak. Terus menahan diri mungkin bukan hal baik."
Li Zhen tak berkata lebih lanjut, hanya mengangguk.
Karena Zhang Tao bersedia menukar jurus andalan asalnya dengan energi inti leluhur, sang leluhur pasti takkan menolak.
Sulit dikatakan siapa yang lebih untung. Tapi energi inti dari leluhur mungkin tak menyertakan informasi tentang kekuatan inti. Jadi sebenarnya Zhang Tao yang lebih rugi.
Jika akhirnya Universitas Bela Diri Kota Iblis kalah dan energi intinya jatuh ke tangan Raja Huai, Zhang Tao bukan hanya kehilangan kekuatan tempur di bawah komandonya, tapi juga kehilangan jurus andalannya sendiri - kerugian yang sangat besar.
Tapi keputusan pejuang level puncak sudah bulat, orang lain tak bisa mengubahnya.
Li Zhen tak membujuk, Zhang Tao juga tak membahas hal itu. Tiba-tiba ia tersenyum: "Si nak Fang Ping bersiap naik ke level tujuh, mau mengadakan pesta. Dia mengundangmu, mau datang?"
Li Zhen tersenyum kecut sambil menggeleng: "Aku takkan datang. Zhang Tao, jangan terlalu memanjakan mereka. Bisa celaka."
"Belum tentu..."
Zhang Tao telah pergi, menghilang tanpa jejak.
Begitu dia pergi, Li Zhen bergumam: "Seberapa besar harapanmu? Beberapa anak ini... berbeda dengan yang dulu..."
Saat ini juga, beberapa ide mulai muncul di benak Li Zhen.
Apakah Zhang Tao menemukan sesuatu?
Tapi beberapa petarung kebangkitan ini semuanya dari universitas bela diri, bisa dibilang orangnya Zhang Tao. Sekarang Zhang Tao sedang mengawasi, dia pun tak bisa bertanya lebih lanjut.
