Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Lapangan No. 1.
"Bunuh!"
Pekik perang menggema ke langit, utusan komando militer sedang melakukan pelatihan kilat tahap akhir.
Siluet Fang Ping tiba-tiba muncul di panggung gedung perkuliahan dekat lapangan.
Beberapa saat kemudian, sosok Tang Feng muncul.
Fang Ping memandangi para petarung di lapangan sejenak, bertanya lembut: "Guru, apakah Anda yakin akan membawa Tang Wen?"
Tang Feng menjawab datar: "Apakah dia petarung level 1?"
Kali ini, petarung level dua ke atas wajib turun ke liang bumi.
Di kampus, hanya 120 mentor dan kurang dari 1000 petarung level 1 yang akan bertahan. Ini adalah persiapan terburuk Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Tang Wen sudah mencapai level tiga, tentu tidak termasuk.
Fang Ping menggeser pandangannya ke bawah, perlahan berkata: "Anda bertempur, putri Anda punya hak istimewa ini!"
"Tidak perlu."
Tang Feng juga memandangi putrinya yang masih berlatih di lapangan, tersenyum: "Terlepas dari apakah Wenwen putriku atau bukan, sebagai petarung level tiga, dia wajib turun ke liang bumi berperang!
Inilah ulahmu yang dibuatnya, kalo nggak, sejak tahun lalu sekolah sudah memutuskan untuk mengirim petarung level dua turun ke liang bumi untuk berlatih.
Wenwen sudah mencapai kasta tiga, tapi belum pernah bertarung dengan petarung liang bumi. Menurutku ini bukan hal baik.
Kali ini sebenarnya juga kesempatan bagi semua orang..."
Tang Feng menatap Fang Ping sambil berkata: "Petarung memang bangkit melalui pertempuran, terobosan terjadi dalam pekik perang. Hanya latihan keras, mana mungkin melahirkan Pejuang! Setahun terakhir, perkembangan sekolah sangat cepat... Tapi kau sadar?"
"Ya?"
"Karena frekuensi turun ke liang bumi berkurang, sumber daya melimpah, petarung kelas bawah berkembang pesat. Tapi para mentor senior justru perkembangannya kurang memuaskan."
"Jika mengikuti situasi sebelumnya, dengan sumber daya dan keuntungan sebanyak ini, pasti sudah muncul petarung yang mengalami terobosan besar."
"Dekan Luo, Dekan Zhang, jika di masa lalu mereka punya kondisi seperti sekarang, mungkin sudah mencapai level tujuh."
"Tapi sekarang belum, masih di tahap penyatuan energi vital dan darah."
Tang Feng melanjutkan perlahan: "Dekan Luo dkk tidak kekurangan darah pejuang atau pengalaman bertempur, tapi harus diakui, setahun terakhir mereka tidak sekeras dulu."
"Dulu saat turun ke liang bumi, tujuannya jelas: tidak akan keluar sebelum merampas sumber daya besar-besaran untuk dibawa ke kampus!"
"Tapi tahun ini, frekuensi turun berkurang, durasi lebih singkat, hasil sumber daya... juga menipis."
"Sekolah tidak bisa mengandalkanmu seorang diri. Meski sumber daya melimpah, tidak bisa dihabiskan sekaligus. Harus tetap bertarung mati-matian!"
"Selain itu, operasi pembersihan terhadap petarung liang bumi ini juga perlu dilakukan."
"Dalam pertempuran melawan Kota Pintu Langit kali ini, meski akan ada korban, pasti ada sekelompok orang yang mendapat hasil besar, membaptis diri mereka sendiri."
Fang Ping mengangguk perlahan.
Tang Feng melanjutkan: "Jadi kamu tidak perlu terlalu banyak pertimbangkan, Fang Ping. Aku perhatikan kali ini kamu terlalu banyak memikirkan hal-hal kecil. Tidak perlu selalu mengejar keamanan sepenuhnya. Bahkan Level Puncak sekalipun tak bisa menjamin keamanan mutlak saat masuk ke liang bumi."
Fang Ping tersenyum: "Tekanannya cukup besar, Guru harus memaklumi."
Tekanan itu memang ada, dan bukan sekadar 'cukup besar' - sangat besar!
Hampir seribu mentor, lebih dari 4000 murid!
Lebih dari 5000 orang!
Ada teman, rekan siswa, guru dan mentor...
Tiba di dunia yang asing namun familiar ini tepat sebelum Ujian Masuk Perguruan Tinggi. Selama lebih dari dua tahun ini, selain tinggal beberapa bulan di Kota Yang, sisa waktu Fang Ping habiskan di Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Universitas Bela Diri Kota Iblis telah menjadi rumah keduanya.
Nyawa ribuan orang menggantung di pundaknya. Bagaimana Fang Ping tak merasa tekanan? Meski secara resmi Wu Kuishan Level Sembilan yang memimpin, perang ini sebenarnya diusulkan oleh Fang Ping sendiri.
Andai dia tidak mengusulkan, Wu Kuishan yang sedang dilanda dendam pun belum tentu akan mengajukan konsep ini.
Saat mereka berbicara, siluet Wu Kuishan dan beberapa orang lain mulai muncul.
Wu Kuishan membuka pembicaraan: "Wajar merasa tekanan, tapi jangan sampai mempengaruhi dirimu sendiri! Sudah dipastikan lokasi pos terdepan?"
"Sudah, Hutan Raja Jiao!"
Semua yang hadir segera menatap Fang Ping. Setelah penjelasan singkat, Fang Ping menambahkan: "Ini kabar baik. Bertempur di Hutan Raja Jiao lebih menguntungkan daripada di dataran gersang."
"Tapi apakah monster liang bumi tak akan menyerang kita?"
"Jiao sangat cerdas, dia tidak akan melakukan hal seperti ini. Setidaknya sebelum berhasil merebut tambang raksasa, Jiao tidak akan berbalik melawan kita. Dia sudah bermusuhan dengan Kota Pintu Langit, jika kembali bermusuhan dengan kita, konsekuensinya terlalu berat baginya."
Fang Ping melanjutkan: "Jika Jiao benar-benar membawa dua monster liang bumi level delapan, mereka bisa mengendalikan Wali Kota Pintu Langit. Rektor, inilah kesempatan kita!"
Sorot mata Fang Ping berkilau saat dia berkata perlahan: "Sebelumnya, saya masih mempertimbangkan bahwa Anda dan Guru Li masing-masing menghadapi satu Kasta Sembilan. Mengendalikan musuh mungkin masih bisa dilakukan, tapi untuk membunuh mereka... Sulit, sangat sulit!"
"Tapi begitu Wali Kota Pintu Langit yang membawa Senjata Dewa ini berhasil dikendalikan,"
"Anda dan Guru Li - Anda dengan Senjata Dewa di tangan bisa menekan Pohon Pintu Langit."
"Sedangkan Guru Li, pilih kesempatan untuk menebaskan pedang!"
"Bahkan jika tidak bisa membunuh instan Pohon Pintu Langit, setidaknya bisa melukainya parah!"
"Saat itu tiba, Rektor bisa memberikan tusukan terakhir. Pohon Pintu Langit pasti menemui ajal."
"Sebaiknya kita bisa membunuhnya seketika, mengambil esensi kehidupan, dan mendapatkan jasad lengkap tanaman siluman Kasta Sembilan..."
"Guru Li tidak memiliki aura Kasta Sembilan. Musuh mungkin tidak akan menganggap Anda serius. Jika Guru memulai dengan menyamar, tidak menggunakan pedang sampai saat krusial - setiap tebasan pasti mematikan!"
"Dengan cara ini, setelah membunuh musuh, kita bisa bekerja sama menghadapi Wali Kota Pintu Langit. Semuanya akan jauh lebih mudah."
Lao Li mengerutkan alis: "Jadi sejak awal kamu tidak berencana mengikutsertakanku dalam pertempuran?"
"Benar."
"Lalu siapa yang akan menghadapi Kasta Delapan dari Kota Pintu Langit?"
"Saya saja."
Kalimat terakhir ini bukan berasal dari Fang Ping.
“Selanjutnya, Chen Yaoting melayang mendekat dan berkata datar, 'Level delapan dari Kota Pintu Langit, serahkan padaku.'”
Fang Ping melihat Chen Yaoting, alisnya sedikit berkerut.
Wu Kuishan sudah lama menyadarinya, tak terkejut, namun tetap tenang, "Anda satu-satunya petarung tingkat tinggi di Universitas Bela Diri Jingnan, juga kepala keluarga Chen. Dengan tanggungan keluarga, yakin mau ikut?"
Chen Yaoting melirik Fang Ping, membuka mulut, "Bantu bertempurku tak murah. 10 jin esensi kehidupan!"
Setelah berkata, Chen Yaoting menegaskan, "Berikan!"
“……”
Fang Ping yang ditatapnya hanya terlihat bingung.
"Surat utang, berikan!"
Chen Yaoting mendengus, "Chen Yaoting tak pernah punya utang seumur hidup. Menjelang tua, apalagi tak boleh. Pertempuran ini bukan hutang budi atau alasan lain, murni transaksi! Bertempur sekali, hidup atau mati, hutang akan dihapuskan!"
Fang Ping tak berkata-kata. Tangannya mengeluarkan... segenggam surat utang. Mencari sebentar, akhirnya menemukan satu lembar lalu meremukkannya.
Yang lain sampai kelopak matanya berkedut. Si nak ini, berapa banyak surat utang yang sudah dikumpulkannya?!
Saat itu, Fang Ping menarik kembali surat utang, suaranya tegas, "Pak Chen, saat memberikan esensi kehidupan dulu, aku tak pernah berharap kembali. Pertempuran ini sangat berbahaya. Bukan cuma level delapan Kota Pintu Langit, Kota Yaokui mungkin mengirim bantuan level delapan!"
"Aku tahu."
Chen Yaoting juga tidak asing dengan hal ini, bersuara: "Dalam pertempuran ini, jika mengikuti skala Universitas Bela Diri Kota Iblis saat ini, ditambah bantuanku. Kota Pintu Langit sendiri memiliki dua Kasta Sembilan, satu level delapan, tiga level tujuh. Di sisi Universitas Bela Diri, dari perspektif Kota Pintu Langit, ada satu Kasta Sembilan, dua level delapan, lima level tujuh..."
"Yao Chengjun akan membantu bertempur."
"Itu berarti enam petarung level tujuh."
Chen Yaoting tidak terkejut, melanjutkan: "Untuk berjaga-jaga, Kota Pintu Langit mungkin akan mengundang dua level delapan dan 6-7 level tujuh sebagai bala bantuan. Ini juga batas maksimal, Kota Yaokui tidak akan menggerakkan seluruh pasukan."
Fang Ping mengangguk: "Saya tahu situasi Kota Yaokui, ada 3 level delapan, 14 level tujuh. Kemungkinan mengerahkan separuh pasukan untuk membantu sebenarnya kecil. Kemungkinan lebih besar hanya satu level delapan... Tapi kita harus bersiap skenario terburuk. Jika sesuai perkiraan Anda, total ada 3 level delapan..."
Sebelum Fang Ping selesai, Chen Yaoting tiba-tiba menatapnya: "Anda sebelumnya mengusulkan perang, tidak punya persiapan sama sekali?"
Jiao adalah faktor tak terduga. Sebelumnya Fang Ping berani mengusulkan perang, pasti ada persiapan.
Di bawah tatapan Wu Kuishan dan lainnya, Fang Ping tersenyum: "Ada sedikit persiapan. Awalnya saya berencana tidak mengundang bantuan eksternal. Dengan kekuatan saat ini, Kota Pintu Langit mungkin akan mengundang beberapa petarung level tujuh, level delapan belum tentu."
"Tentu saja jika diundang, maksimal satu orang. Ditambah pasukan Kota Pintu Langit sendiri, total dua orang."
"Saya akan membelenggu salah satunya. Liu Lao, Wakil Rektor Huang, dan Guru Tang akan mengikat yang lain."
"Rektor sedikit dirugikan, harus membelenggu dua Kasta Sembilan terlebih dahulu... Guru Li bergerak bebas, cari kesempatan untuk mengeksekusi lawan."
"Bagaimana dengan yang level tujuh?"
"Yao Chengjun, Wang Jinyang dan Li Hantong!"
Fang Ping langsung merespons: "Tengkorak Besi dan yang lain menyumbangkan Senjata Dewa, mendapat beberapa Rumput Bulan Kelam. Sekarang mereka telah mencapai penyatuan energi vital dan darah, menelan Rumput Bulan Kelam, peluang besar untuk naik ke level tujuh.
Begitu mencapai level tujuh, ketiganya meski tak bisa membunuh petarung level tujuh, setidaknya bisa membelenggu banyak orang.
Nanti tinggal lihat siapa yang bertahan lebih lama.
Kekuatan akan mencapai keseimbangan sementara. Siapa yang bisa menarik personel lebih dulu akan menentukan kemenangan.
Tentu saja, ini lebih mengandalkan faktor keberuntungan.
Tapi bukan benar-benar mengandalkan nasib. Petarung liang bumi sebenarnya tidak sepemikiran kita, terutama Kota Yaokui yang bukan sekelompok dengan Kota Pintu Langit.
Idemu, jika benar mencapai momen krusial, Guru Li bukan melawan Kasta Sembilan, tapi membunuh petarung level delapan dari Kota Yaokui yang membantu!
Dengan ini, petarung level tujuh Kota Yaokui mungkin akan kabur - peluangnya besar!
Saat itu semua orang bisa bebas bertindak, eksekusi dulu petarung level tujuh Kota Pintu Langit, kepung dan bunuh si level delapan...
Dengan begini, dua Kasta Sembilan mungkin kabur di akhir. Tapi jika benar lolos, biarkan saja.
Setidaknya kita bisa musnahkan personel lain Kota Pintu Langit. Sebenarnya sejak awal, aku tidak benar-benar berharap bisa menahan dua Kasta Sembilan itu..."
Chen Yaoting："Begitu, sekarang Anda berniat menahan kedua orang ini?"
Menurut rencana awal Fang Ping, meski rencana tak secepat perubahan, belum tentu sesuai dugaan.
Tapi jika Wang Jinyang dan Li Hantong benar-benar bisa break through, plus kemampuan membelenggu beberapa level tujuh, peluang Fang Ping mengeksekusi level tujuh-delapan Kota Pintu Langit tetap lumayan.
Tapi untuk Kasta Sembilan, itu sulit.
Begitu Pak Li mengeluarkan pedang pertama, entah bisa keluarkan kedua atau tidak, bahkan jika bisa, Kasta Sembilan bukan idiot, takkan memberi kesempatan kedua.
Saat itu, meski dua Kasta Sembilan dikeroyok dan kalah, mereka masih bisa kabur dengan wibawa.
Tapi sekarang, maksud Fang Ping, benarkah ingin menahan keduanya?
"Benar! Munculnya Jiao adalah kecelakaan, tapi jika dimanfaatkan baik, harapan mengubah seluruh pertempuran ada!"
Fang Ping tersenyum: "Kota Pintu Langit kini punya dua Kasta Sembilan, bahkan mengundang level tujuh-delapan. Di mata mereka, kekuatan jauh unggul dari kita. Bahkan tanpa bantuan Kota Yaokui, mereka anggap kekuatan setara."
Satu Kasta Sembilan setara dengan semua high-level kecuali rektor!
Jika pihak lain angkuh, kemungkinan pasukan asli Kota Pintu Langit yang bertempur. Tapi Raja Huai mungkin takkan beri kesempatan.
Tapi liang bumi Shanghai bukan wilayah Raja Huai, berapa banyak bantuan dari Kota Yaokui masih belum jelas.
Detailnya baru akan jelas setelah kita masuk liang bumi."
Chen Yaoting mengangguk, lalu tersenyum: "Kalau menurutmu begitu, berarti tidak ada masalah. Aku yang bertempur, sekalian melunasi utang, juga lebih ringan. Tapi... kau pikir dirimu benar-benar bisa menahan level delapan?"
"Mungkin tidak, tapi pihak lain juga belum tentu bisa membunuhku dengan mudah."
Fang Ping menjawab sambil tertawa: "Pejuang level delapan di Kota Pintu Langit itu tidak terlalu kuat, bukan tipe kelas atas. Yang benar-benar kuat sudah gugur sebelumnya, jadi baru ada rencana seperti ini."
Pejuang level delapan dijuluki Pejuang Tubuh Emas, tapi mereka juga ada yang kuat dan lemah.
Ada yang sudah mengasah Tubuh Emas bertahun-tahun, ada yang baru masuk level delapan, ada juga yang kekuatan Tubuh Emasnya tidak terlalu mengerikan...
Fang Ping mengakui dirinya belum bisa mengalahkan level delapan, tapi dengan memanfaatkan teknik tempur untuk menjerat lawan dan mengulur waktu, itu masih mungkin.
Beberapa hari terakhir, Fang Ping terus mengkristalisasikan materialisasi intinya.
Dulu, dia selalu meledakkan diri sehingga inti tercerai-berai, tidak sempat memperkuat kristalisasi.
Tapi sejak Nanyun Yue dan lain-lain menunjuk kelemahannya, Fang Ping berhenti memikirkan ledakan diri, fokus memperkuat materialisasi agar lebih padat dan kokoh.
Kalau kemampuan spiritual orang lain terkuras, butuh waktu lama pulih. Kecepatan kristalisasi Fang Ping sehari setara dengan tujuh tingkat biasa dalam setahun!
Benar-benar setahun!
Orang seperti Huang Jing yang level tujuh pertengahan, dalam setahun paling hanya menguras kemampuan spiritual 100 kali, sekitar 200 ribu hertz.
Bagi Fang Ping, 200 ribu hertz kemampuan spiritual cuma 200 ribu poin nilai kekayaan.
Menghabiskan 1 juta poin nilai kekayaan, itu setara dengan Lao Huang bekerja tanpa tidur selama lima tahun.
Fang Ping membutuhkan waktu untuk mengkristalisasi materialisasi, dia juga tidak bisa menghabiskan 1 juta poin nilai kekayaan dalam sehari, tapi 200 ribu poin per hari masih bisa dilakukannya.
Setelah Pesta Master tanggal 8 Agustus berakhir, Fang Ping terus melakukan hal ini meski tidak full-time.
Tapi tingkat kristalisasi inti materialisasinya saat ini, jika dilihat oleh Nanyun Yue dan yang lain, mungkin akan membuat dagu mereka jatuh!
Chen Yaoting melihatnya penuh keyakinan, tak banyak bertanya. Dia menatap Wu Kuishan dan yang lain: "Aku akan membantu pertempuran tanpa menjadi beban bagi Universitas Iblis. Jika Kota Yaokui mengerahkan satu petarung level delapan, dua petarung level delapan itu akan kuhadapi sendiri! Jika mereka mengerahkan dua, tiga petarung level delapan, Fang Ping, kau harus bertanggung jawab atas satu."
Fang Ping melihat Lao Chen dengan heran, membual?
Baru saja naik ke level delapan, sudah sepercaya diri ini?
Chen Yaoting merasa tak nyaman dengan tatapannya, mendengus: "Apa? Tidak percaya? Saat masih level tujuh, aku pernah bertarung dengan level delapan tanpa terdesak! Pikir gelar juara pertama level tujuhku dapat cuma-cuma?"
Bukan setiap orang yang mencapai puncak level tujuh bisa meraih gelar juara pertama level tujuh.
Itu juara pertama level tujuh se-dunia!
Banyak petarung level tujuh di dunia yang sudah mencapai puncak, beberapa hanya selangkah menuju level delapan, bahkan ada yang memegang Senjata Dewa.
Tapi tetap tak bisa menandinginya!
Tingkat cultivation bukan satu-satunya faktor penilai kemampuan bertarung.
Universitas Jingnan yang dipimpinnya hanya memiliki satu master sampai sekarang, tapi bisa membawa universitas itu masuk jajaran Sepuluh Besar. Reputasi Chen Yaoting jelas tak perlu diragukan.
Fang Ping terkekeh canggung, setelah berpikir sejenak bertanya: "Pak Chen, Senjata Dewa Anda level berapa?"
"Puncak level tujuh..."
Melihat Fang Ping hendak bicara, Chen Yaoting melambaikan tangan: "Jangan beri saya Senjata Dewa level delapan, level delapan versimu belum tentu lebih baik. Senjata ini saya asah sejak tahap awal level tujuh hingga puncak, menghabiskan puluhan tahun. Sekarang selisih dengan level delapan tidak terlalu besar, di tangan saya bisa mengeluarkan kekuatan maksimal..."
Senjata Dewa tidak selalu lebih kuat karena level tinggi, tapi juga tergantung pengguna dan tingkat penguasaan serta kompatibilitasnya.
Senjata Dewa level tujuh konsumsi energinya lebih sedikit daripada level delapan. Chen Yaoting yang bisa memaksimalkan fungsinya, lebih kuat dan efisien dibanding menggunakan Senjata Dewa level delapan yang belum dikuasai.
Fang Ping tersenyum: "Saya memang sudah tidak punya Senjata Dewa level delapan, tapi..."
Fang Ping melanjutkan: "Saya masih punya senjata kuno bela diri dengan material setara puncak level delapan! Pak Chen, menurut Bapak jika dilebur apakah bisa meningkatkan Senjata Dewa Bapak ke level delapan?"
Perkataan ini membuat yang hadir terkejut lagi.
Anda masih punya Senjata Dewa kuno puncak level delapan?
Si nak ini benar-benar punya banyak sumber daya tak terduga!
Fang Ping tidak mengatakan bahwa dia masih menyimpan Senjata Dewa kuno setara level sembilan... Itu kan simpanan Tengkorak Besi, tidak bisa sembarangan dihadiahkan.
Senjata kuno milik Tengkorak Besi ini, Fang Ping masih belum menentukan cara memaksimalkan penggunaannya.
Tengkorak Besi sendiri sekarang juga tidak bisa menggunakannya. Si itu saat ini sedang menunggu pintu kehidupannya terbuka, ingin meraih Senjata Dewa Kuno yang "dia sendiri" simpan, setidaknya yang lebih kuat dari Lao Yao.
Si itu beberapa hari ini terus bersemangat, sepanjang hari bergumam tentang "Senjata Dewa Kuno", "cincin penyimpanan" dan sejenisnya.
Adapun Senjata Dewa Kuno yang disimpan di Fang Ping, dia hampir melupakannya.
"Senjata Dewa Kuno..."
Chen Yaoting bergumam, saat Fang Ping mengeluarkan pedang kuno yang redup dari tangannya, para hadirin mengamati sejenak. Wu Kuishan membuka mulut: "Ini Senjata Dewa Kuno, tapi sepertinya perawatannya kurang baik. Material aslinya mungkin setara Kasta Sembilan. Sayang, karena waktu yang lama tanpa perawatan energi vital petarung, sepertinya levelnya turun."
Senjata juga butuh perawatan!
Bagi petarung yang menggunakan senjata, selain senjata paduan, Senjata Dewa ditempatkan dalam Tiga Pintu Jiao, dirawat dengan kemampuan spiritual dan kekuatan energi vital.
Dengan cara ini, senjata akan semakin kuat!
Sebaliknya, jika tidak dirawat dalam waktu lama, senjata akan rusak.
Senjata Dewa Kuno di tangan Fang Ping ini mungkin dulunya setara level Kasta Sembilan.
Setelah mengamati beberapa saat, Chen Yaoting menatap Fang Ping sambil tersenyum: "Anda yakin mau memberikan ini untuk merawat Senjata Dewa saya? Jika senjata ini diserahkan ke petarung Kasta Sembilan untuk dirawat beberapa waktu, mungkin bisa pulih ke kondisi aslinya."
Senjata Dewa Kuno dibandingkan senjata Dewa modern sebenarnya selisihnya kecil, tapi senjata modern punya kelebihan: intinya menggunakan inti bangsa monster sehingga bisa menyerupai aktivasi.
Senjata Dewa kuno sebenarnya juga memiliki fungsi khusus, bisa dibilang setara.
Senjata Dewa yang mungkin level sembilan ini, Anda akan memberikannya padaku?
Sambil menegaskan: "Tidak meminjamkan!"
Maknanya jelas: Aku baru saja bilang tidak berutang, sekarang Anda bisa memberikannya gratis atau tidak sama sekali, pokoknya tidak meminjamkan.
Pak Chen juga cukup sok jagoan, dulu bahkan tidak mau menandatangani surat utang.
Fang Ping tersenyum pahit, Senjata Dewa ini bahkan tidak dihitung dalam nilai kekayaannya, Pak Chen tidak membuat surat utang, nanti akan sulit menagihnya.
Meski begitu, Fang Ping tetap serius: "Apa yang Bapak bicarakan, dengan perjalanan ribuan li ini, rela datang membantu bertempur, sebuah Senjata Dewa bukanlah apa-apa!"
Ikut bertempur berarti menghadapi bahaya.
Universitas Bela Diri Kota Iblis awalnya tidak berencana mengundang bantuan, tapi Pak Chen datang sendiri dan berjanji menahan dua petarung level delapan. Untuk ini, memberikan Senjata Dewa pun layak.
Chen Yaoting memandang Fang Ping sejenak, lalu menerima Senjata Dewa kuno itu perlahan: "Mas kawin di masa depan bisa dibebaskan..."
Fang Ping menyeringai, ucapan macam apa itu!
Lao Chen ini tidak sopan, pemberianku ini murni, tidak ada maksud lain, kenapa dipikir macam-macam.
Yang lain tertawa, tapi jika Chen Yaoting benar-benar bisa membantu menahan dua petarung level delapan, itu akan sangat membantu Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Bagaimanapun, meski dia tidak datang, Kota Yaokui mungkin tetap akan mengirim petarung level delapan untuk membantu.
Di samping, Wu Kuishan menatap Chen Yaoting: "Butuh bantuanku?"
"Tidak perlu, kamu juga tidak bisa. Dengar-dengar Menteri Zhang masih di Shanghai belum pergi, nanti aku akan cari dia untuk minta bantuan."
“……”
Wu Kuishan patah semangat, sementara Fang Ping menahan tawa. Lao Zhang harus bekerja lagi.
Sejak lelang sebelumnya, Lao Zhang setuju membantu memodifikasi Senjata Dewa, beberapa hari ini dia terus sibuk.
Sampai sekarang, Senjata Dewa di tangan Lao Zhang belum selesai dimodifikasi.
Jika Chen Yaoting benar-benar datang, Lao Zhang pasti harus membantu. Tidak ada cara lain, universitas bela diri adalah kekuasaan langsung di bawah Lao Zhang. Pejuang level delapan di universitas bela diri sangat sedikit.
Chen Yaoting juga merupakan tokoh citra universitas bela diri. Sebagai menteri, dia pasti harus memberikan kontribusi untuk hal kecil ini.
"Kalau begitu aku pergi dulu, tanggal 15 aku akan kembali!"
Setelah mengucapkan ini, Chen Yaoting segera pergi.
Begitu dia pergi, Wu Kuishan mendesah pelan: "Nak, jasa baik masih terhutang. Putuskan sendiri. Kami tidak bisa melunasinya. Untukmu, sebuah Senjata Dewa level delapan tidak bisa membeli nyawa pejuang level delapan!"
Membantu bertarung di Universitas Iblis berarti mempertaruhkan nyawa. Ini bukan perkara yang selesai hanya dengan beberapa kata 'yakin' dari Fang Ping.
Di samping, Lao Li bercanda: "Tidak apa. Jika Pak Chen benar-benar mati, cepatlah punya anak dengan Yun Xi gadis itu. Jangan bernama Fang Kecil, harus bermarga Chen. Latih sampai level delapan, lalu dilempar ke keluarga Chen. Begitu hutang akan lunas."
Fang Ping membalikkan mata putihnya, bergumam kesal: "Yang Mulia lebih baik cari sendiri pasangan sekarang juga, lahirkan Xiao Li. Belakangan ini selalu dengar Anda bicara soal ini, apa rindu ingin punya putra? Nanti kalau saya terima sebagai murid..."
"Pergi!"
Pak Li tertawa sambil mengumpat. Di sampingnya, Huang Jing juga tersenyum: "Panjang umur jangan dianggap remeh. Harus tetap menyisakan harapan. Banyak kandidatnya, dari Akademi Militer Pertama ada, dari Akademi Wanita Shanghai... cocok semua buatmu. Mau saya bantu jajaki?"
Wajah Pak Li menghitam, "Jajaki dasar keparat!"
Tapi kalau dipikir-pikir... Nan Yunping dari Akademi Militer Pertama sudah level delapan, Dekan Akademi Wanita Shanghai juga puncak level tujuh... Hmm, sepertinya tidak buruk.
Di sebelah, Wu Kuishan berkata datar: "Nan Yunping sudah agak berumur. Zhao Minzhen lebih baik, hampir level delapan, Golden Body ditempa, bisa ganti rupa. Mau model apa saja bisa diubah..."
Wajah Pak Li menjadi hitam pekat!
Maksudnya apa ini?
Di samping, Lü Fengrou melirik Wu Kuishan dengan senyum sinis: "Kalau saya naik ke level delapan, perlu ganti rupa juga tidak?"
Mulut Wu Kuishan berkedut, diam seribu bahasa. Anggap saja aku tidak bicara.
Fang Ping di samping hampir tidak tahan menahan tawa. Para playboy tua ini, baru sadar sekarang!
Tidak disangka, Wu Kuishan dan kawan-kawan ternyata bisa ngobrol santai tentang urusan wanita.
Dari situasi ini, jelas sudah lama mengamati.
Level delapan bisa ganti rupa, berubah jadi gadis 18 tahun?
