"Barat."
"Ketika merasakan aura dua petarung level delapan buyar, Wali Kota Pintu Langit tidak lagi menyala-nyala amarahnya."
"Diam-diam meleburkan materialisasi dengan kapak besar, lalu membelahnya dengan sekali tebas."
"Bruk!"
"Tanduk emas Jiao nyaris terputus, membuatnya menjerit kesakitan Auuu."
"Tak sanggup menanggung!"
"Aku ingin kabur!"
"Roarrr..."
"Jiao mengaum dengan gagah berani palsu, 'Anda tidak boleh membunuh aku! Jika aku dibunuh, Hutan Ratusan Binatang takkan tinggal diam!'"
"Dia benar-benar mulai tak tahan."
"Tiga monster liang bumi memang kuat, termasuk yang terkuat di level delapan. Tiga petarung level delapan dari Kota Pintu Langit dan Kota Yaokui yang menghadapi mereka mungkin harus kehilangan satu dua orang."
"Awalnya dikira bisa membelenggu Raja Kayu."
"Begitu benar-benar berhadapan, Jiao sadar telah melebih-lebihkan kemampuannya sendiri."
"Orang ini seganas itu!"
"Bawahan si koki juga tak becus. Seorang pejuang bersenjata Dewa sampai sekarang belum bisa menaklukkan lawan, dan sepertinya... harapan untuk membunuh pohon bodoh itu kecil."
"Jiao ingin kabur!"
"Jiao panik, sebenarnya Wu Kuishan dan Lao Li juga gelisah."
Meskipun Wu Kuishan berhasil menekan Pohon Pintu Langit, sebagai tanaman siluman selevel Kasta Sembilan yang telah mencapai tingkat ini selama bertahun-tahun, kekuatan tempurnya tetap lebih unggul dalam pertarungan setara.
Dalam kondisi seperti ini, meski bersenjatakan Senjata Dewa Kasta Sembilan, Wu Kuishan tetap tak mampu mengeksekusinya.
Melihat beberapa monster liang bumi di kejauhan yang sedang bertempur sambil mundur, mata Wu Kuishan dipenuhi kekecewaan yang mendalam!
Hingga saat ini, dia gagal melukai parah Pohon Pintu Langit. Meski Li Changsheng terus mencari celah, harapan untuk membabat tanaman siluman ini tetap tipis.
Situasi di pihak Fang Ping dan kawan-kawan pun telah dia rasakan.
Namun kemenangan Fang Ping tak menjamin mereka bisa menahan dua Kasta Sembilan ini - bahkan satu pun mungkin luput!
Wu Kuishan tidak bisa menerima ini!
Pohon Pintu Langit yang menghadapinya pun dilanda ketidakrelaan yang sama!
Makhluk itu juga merasakan keruntuhan para petarung terkuat.
Kota Kayu Ajaib... mungkin telah hancur!
Usaha ratusan tahun musnah dalam sekejap!
Kedua Kasta Sembilan yang dilanda ketidakrelaan ini semakin mengeraskan pertarungan mereka.
Di sampingnya, Lao Li setengah hati bertempur, hanya pura-pura bekerja, dengan perasaan campur aduk.
"Lao Wu tidak efektif mengendalikan lawan. Harus bagaimana aku bertindak?"
Sekalipun dia mengerahkan seluruh tenaga sekarang dan menebaskan pedangnya... peluang target kabur tetap lebih besar.
"Kasta Sembilan bukanlah orang bodoh. Begitu energinya terpancar keluar, Pohon Pintu Langit akan langsung merasakannya."
"Kalau sampai kabur, kita benar-benar tak punya cara lagi."
Hanya bisa menunggu Wu Kuishan melukai parah Pohon Pintu Langit, atau mengendalikannya, seperti saat Fang Ping mengeksekusi level delapan sebelumnya, langsung menyuruh orang mengurung si level delapan itu, sampai tidak bisa kabur.
Saat ini, dia baru punya tempat untuk bertindak.
"Masih kalah dengan Kasta Sembilan sejati!"
Pak Li menghela napas dalam hati, kekuatan energi vitalnya belum mencapai level Kasta Sembilan, kalo nggak, jika punya kekuatan energi vital petarung level sembilan.
Dia sama sekali tidak takut pihak lain bisa lolos dari pedangnya!
Melihat Jiao di kejauhan sepertinya ingin mundur, Pak Li tiba-tiba menggelegar: "Jiao, Fang Ping dan kawan-kawan sudah dekat!"
Meski Fang Ping hanya level tujuh, Pak Li merasa, dengan beberapa kata, mungkin bisa membuat Jiao tetap tinggal.
Jika Jiao pergi, maka benar-benar tidak ada kesempatan lagi.
Dengan berkurangnya tiga monster liang bumi level delapan, meski Fang Ping datang, tetap tidak berguna.
Sama sekali tidak bisa membunuh dua petarung Kasta Sembilan!
Jiao refleks melirik ke Pak Li, apakah sang koki akan datang?
Tapi sang koki baru level komandan!
Entah terpikir apa, Jiao ragu-ragu sejenak, lalu mengaum rendah: Bertahan sebentar lagi!
Sang koki sangat licik, mungkin ada metode jika dia datang.
Jika sang koki tidak punya cara... maka dia benar-benar akan pergi.
Tak bisa mengalahkannya!
Tiga monster tidak mundur lagi, Pak Li dan Wu Kuishan sama-sama lega.
Sambil lega, semakin terasa menyedihkan.
Dua orang seperti mereka, satu Kasta Sembilan, satu setara Kasta Sembilan, ternyata masih kalah dari seorang level tujuh.
Lihatlah, bahkan monster pun percaya pada Fang Ping!
Sensasi ini... tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
"Para monster liang bumi melihat mereka tidak bisa mengatasi Pohon Pintu Langit, sudah bersiap-siap kabur."
"Begitu tahu Fang Ping akan datang, malah berhenti kabur. Sungguh menusuk hati sampai meledak!"
Wu Kuishan benar-benar bingung harus berkata apa. Rasanya... pedih tapi juga bahagia.
"Fang Ping si nak ini berhasil membujuk monster itu hingga pincang."
"Jiao, ternyata kau memang bersekongkol dengan petarung kebangkitan!"
Wali Kota Pintu Langit membentak dingin, mengayunkan kapak besar dan membelah kulit Jiao hingga terkoyak.
Dari tiga monster ini, kebenciannya paling mengarah ke Jiao. Serangannya difokuskan padanya.
Jiao terus meraung kesakitan. Lapisan emasnya mulai memudar, kulitnya terkoyak, tapi tetap bertahan.
"Tunggu sebentar... kalau koki datang belum juga ada solusi, baru kabur!"
Lokasi ini cukup jauh dari Kota Pintu Langit. Fang Ping dan rombongan butuh beberapa waktu untuk tiba.
Setelah merasakan materi abadinya terkuras separuh, Jiao mulai panik sungguhan.
"Jika terus begini, aku bisa mati di sini!"
Dua saudaranya juga mulai ragu untuk melanjutkan.
Jiao terpaksa terus mengaum, menjanjikan segudang keuntungan.
"Jika berhasil merebut tambang raksasa, bagi rata! Aku setengah, kalian berdua dapat seperempat masing-masing."
"Ingin mencapai realm raja? Harus berani mengambil risiko!"
"Nanti saat aku benar-benar jadi Raja Monster, kalian juga akan naik tingkat. Tiga Raja Monster akan mendirikan tanah terlarang, kuasai wilayah selatan ketujuh..."
Intinya, di detik-detik ini Jiao terus melemparkan janji-janji manis seperti orang gila.
Bersikeras sebentar lagi!
Tak jauh dari situ, Wu Kuishan juga sedang mengamuk.
Jika terus begini, benar-benar tidak ada harapan lagi.
Kedatangan Fang Ping dan yang lain mungkin tidak banyak membantu, malah harus membuat mereka sebisa mungkin menghindari pertempuran Kasta Sembilan. Meski petarung level tujuh bisa bertarung singkat dengan Kasta Sembilan...
Tapi sekali kena serangan Kasta Sembilan, kalau tidak mati pasti cacat.
Banyak yang bilang kekuatan massa bisa mengikat Kasta Sembilan, tapi itu hanya bisa dilakukan dengan mengorbankan banyak nyawa petarung level tujuh.
Jika sampai ke titik itu, Wu Kuishan lebih memilih tidak balas dendam.
……
Sekitar 5 menit kemudian.
Fang Ping dan Chen Yaoting tiba lebih dulu.
Yang lain terlalu lambat, membawa mereka hanya jadi beban. Fang Ping dan Chen Yaoting mengabaikan mereka.
Begitu Fang Ping tiba, Jiao mengaum keras.
Nggak bisa menang!
Fang Ping langsung ke inti. Melihat pancaran emasnya memudar, ia berteriak: "Materi abadi pemberian leluhurku untukmu, Raja Jiao! Harus bunuh mereka!"
Usai bicara, Fang Ping melempar bola emas raksasa.
Jiao terlempar ke belakang, langsung menelannya.
Mata besarnya langsung berbinar kegirangan!
Materi abadi!
Keturunan Raja Sejati memang kaya raya!
Sekejap mata, lukanya pulih hampir sembuh total.
Wali Kota Pintu Langit memancarkan tatapan dingin. Fang Ping malah tertawa terbahak: "Anjing tua! Kotamu sudah hancur! Laozi sudah bantai semua pasukanmu! Lupa kasih tahu, bukannya ada keturunanmu di bawah Raja Huai?
“Di Tanah Pertempuran Raja terakhir kali, dibunuh oleh Laozi!”
“Waduh, rasanya sangat memuaskan membunuhnya!”
“Kau pikir Raja Huai benar-benar peduli padamu?”
“Kau hanya pion yang dikorbankan!”
“Kau tahu apa tujuan pertempuran ini?”
“Raja Huai telah berjanji pada leluhur kami: Biar Universitas Bela Diri Kota Iblis membunuhmu, maka kami akan mengampuni satu domain lain yang bergabung dengan Raja Huai!”
“Wilayah kekuasaan Raja Huai adalah wilayah selatan ke-18. Sebelumnya dia bertaruh dengan leluhur kami, kalah dalam wilayah selatan ke-18. Untuk mempertahankan wilayahnya, dia memilih mengorbankanmu!”
“Kalau tidak percaya ini bohong, tanyalah langsung!”
“Seluruh Zona Terlarang tahu!”
“Ha ha ha, dasar anjing tua! Kau kira pergi ke Zona Terlarang bisa menikmati kemewahan? Konyol!”
Sambil berbicara, Fang Ping mundur tergopoh-gopoh, berteriak: “Pak Chen, bantu Rektor!”
Chen Yaoting tidak banyak bicara, segera menyerang Pohon Pintu Langit.
Begitu Fang Ping selesai bicara, ruang hampa di tempatnya tiba-tiba meledak.
Fang Ping mencemooh, mundur sejauh dua kilometer.
Pada jarak ini, Wali Kota Pintu Langit sekalipun menyerangnya, takkan bisa membunuhnya.
Menyelamatkan nyawa lebih penting!
“Marah karena tersinggung? Kali ini kau pasti mati! Berani ke Gunung Penjagal? Leluhur kami akan membunuhmu! Berani ke Laut Terlarang? Wilayah selatan ketujuh takkan lagi menjadi rumahmu!”
Fang Ping berteriak lagi: “Raja Jiao, jangan takut! Hadapi dia! Leluhur kami telah membunuh belasan Kasta Sembilan di Zona Terlarang dan mengambil materi abadi mereka. Aku punya banyak materi abadi! Habisi dia!”
Setelah berkata, Fang Ping kembali mengumpulkan gumpalan materi keemasan di tangannya, Jiao mengaum keras dengan penuh semangat!
Banyak sekali materi abadi!
Bahkan jika tidak bisa merampok tambang raksasa... bisa mendapatkan lebih banyak materi abadi dari koki, itu sudah keuntungan besar.
Sesaat kemudian, Jiao terlempar ke belakang dan langsung menyambar ke arah Fang Ping.
Fang Ping melemparkan pancaran materi abadi, Jiao langsung menelannya dan kembali menyerang.
Sambil menyerang, Jiao kembali mengeluarkan raungan rendah.
Tak lama kemudian, monster gajah raksasa terlempar ke belakang. Wajah Fang Ping dipenuhi garis hitam, kembali melemparkan pancaran materi abadi.
Kurang dari 3 detik, monster kambing gunung terlempar...
Fang Ping hampir meledak marah!
Mana mungkin secepat itu!
Tiga monster level delapan bertarung dengan Wali Kota Pintu Langit sampai sekarang masih kuat, baru datang sebentar saja sudah terpental 7-8 kali!
Dasar, monster licik!
Ini pasti perintah Jiao, dua monster lainnya tidak selicik dia.
Tiga monster ini terus bersemangat, saat ini bertarung sengit dengan Wali Kota Pintu Langit disertai raungan yang mengguncang langit!
Tidak takut!
Raja Kayu ini, satu jurus tidak bisa membunuh mereka. Selama belum mati, mereka akan terbang ke koki untuk minta keuntungan - sembuhkan luka, kuatkan fisik, naikkan level pemahaman.
Keuntungan seperti ini mana mungkin dilewatkan.
Mereka paham logika ini, Wali Kota Pintu Langit juga tahu. Saat ini matanya mengawasi Fang Ping dengan tatapan dingin, perlahan bergerak mendekat.
Fang Ping bergumam kasar, berseru lantang: "Raja Jiao, jika dia membunuhku, kalian pasti binasa! Kunci mati dia! Kunci dia erat-erat! Nanti akan kusuruh leluhur kami mengeksekusi seorang Raja Sejati dan menghadiahkan kekuatan inti Raja Sejati padamu!"
Jiao tiba-tiba memelintir lehernya menatapnya, bola matanya memancarkan kemarahan bukannya semangat: "Kau menipuku?"
Kekuatan inti Raja Sejati...
Fang Ping meneriakkan jawaban: "Kekuatan inti Raja Sejati tidak berarti apa-apa! Leluhur kami sangat perkasa, pernah membunuh Raja Sejati! Meski kali ini agak sulit, bukan mustahil! Syaratnya aku harus selamat, kalian harus menahan anjing tua ini sampai mati! Orang ini sudah tak punya sandaran - Raja Huai meninggalkannya, Kota Pintu Langit dimusnahkan, meski membawa Senjata Dewa tapi mengkhianati Raja Bambu... Pokoknya cepat atau lambat jalan kematian..."
Sebelum kalimatnya tuntas, Fang Ping sudah melesat seperti orang gila sambil meraung: "Belenggu dia sekarang!"
Tiga monster liang bumi ini hanya mengambil keuntungan tanpa bekerja. Dasar! Hampir saja membiarkan Wali Kota Pintu Langit lolos.
Saat berhadapan dengan cultivator Kasta Sembilan sekarang, satu babatan kapaknya bisa langsung membabat nyawanya.
Sambil berlari, Fang Ping memutar badan dan menghujamkan serangan dari kejauhan ke arah Wali Kota Pintu Langit.
Meski jarak begitu jauh membuat serangannya hanya seperti menggaruk gatal, cukup untuk memancing Wali Kota itu terus mengaum rendah dan memburu Fang Ping.
Fang Ping terus menjauh, memperlebar jarak dari area Pohon Pintu Langit.
Meski sebelumnya Wu Kuishan sudah memaksa Pohon Pintu Langit meninggalkan Wali Kota, jaraknya masih belum cukup aman.
Fang Ping sambil memberikan stimulasi, berteriak dengan lantang: "Raja Jiao, berjuang mati-matian sampai meledak, sekalipun terluka parah tak masalah! Tambang raksasa sedang menantimu, saat kau mencapai Kasta Sembilan, Raja Sejati sudah di depan mata! Kalo nggak, butuh ratusan tahun baru bisa ke Kasta Sembilan!"
Sesaat kemudian, seberkas kemampuan spiritual megah menyambar.
Kemampuan spiritual itu menyapu Fang Ping, mendengus dingin, lalu menyapu Jiao sambil menggelegar: "Golden Horned Beasts, minggir cepat! Kalo nggak, akan kubantai seluruh kelompok Tanduk Emasmu!"
Jiao tampak ragu-ragu, Fang Ping langsung berteriak: "Leluhur, ada yang menggangguku!"
Begitu ucapannya selesai, dua berkas kemampuan spiritual yang lebih dahsyat turun.
Tiga aliran kemampuan spiritual bertautan di kehampaan, sejenak kemudian, energi spiritual Raja Huai punah.
Fang Ping sama sekali tak ambil pusing, tertawa lebar: "Lihat kan, Raja Jiao? Leluhur kami adalah Raja Sejati, yang satu lagi juga senior dekatku."
"Raja Huai itu cuma sampah, ngerti nggak sampah?"
"Dia berani mengancam siapa?"
"Sengaja kubikin dengar si anjing tua itu, takut dia kabur. Kalo dia kabur, wilayah selatan ke-18 nggak bisa ditebus lagi."
Saat itu, Wali Kota Pintu Langit bersuara dingin: "Kau Fang Ping? Dasar Golden Horned Beasts tolol! Kau kira Raja Huai nggak berani membunuhmu? Omong kosong semua! Kalo Raja Huai mau membunuhku, perlu suruh orang-orang ini?"
"Perlu libatkan kamu?"
"Golden Horned Beasts, masih ada waktu untuk mundur!"
"Kalo nggak, kau tamat!"
"Bukan cuma kamu, tapi seluruh kelompokmu!"
Dari ucapan Fang Ping, dia hanya percaya tiga bagian, tujuh bagian tidak percaya.
Alasan percaya 30% adalah karena Raja Huai kali ini menyuruhnya bertarung dengan Universitas Bela Diri Kota Iblis tanpa memberikan alasan.
Sekarang beberapa perkataan Fang Ping mungkin benar.
Tapi kalau dikatakan Raja Huai sengaja ingin mengorbankannya, Wali Kota Pintu Langit sama sekali tidak percaya.
Fang Ping tidak peduli, berteriak: "Raja Jiao jangan dihiraukan! Raja Huai tidak bisa datang ke domain luar, bagaimana membunuhmu? Bahkan jika benar-benar marah, jangan takut! Dunia manusia kami membebaskan kalian masuk-keluar!"
Perkataanku Fang Ping adalah kebenaran mutlak!
Leluhur kami adalah pejuang top di antara Raja-Raja Sejati! Kau lihat sendiri, kemampuan spiritual Raja Huai musnah seketika!
Kau bisa bolak-balik antar dimensi, pergi ke mana saja! Bosan tinggal di wilayah selatan ketujuh? Pergilah ke wilayah selatan kedelapan, kesembilan, terserah!
Saat kau mencapai Kasta Sembilan, aku bisa langsung mengantarmu ke Kerajaan Segala Monster!
Kerajaan Segala Monster berdekatan dengan Domain Utara 16. Aku akan mengantarmu ke Gunung Penjagal, lewat Domain Utara 16. Berani-beraninya Raja Huai membuat onar di Kerajaan Segala Monster?
Raja Jiao, kalau aku tidak membantumu... seumur hidupmu mungkin hanya bisa terjebak di wilayah selatan ketujuh!
Gunung Penjagal telah dikunci oleh master manusia. Kau tidak bisa pergi! Jika nekat, kau akan dibunuh dan dijadikan Senjata Dewa!
Selain itu, melewati wilayah selatan ketujuh adalah lokasi Kerajaan Yaoming.
Kalau kau pergi ke Kerajaan Yaoming, para Raja Sejati di Zona Terlarang itu sangat ganas, langsung membunuhmu.
Jadi, hanya dengan membunuh si anjing tua inilah kau akan mendapat keuntungan maksimal dan kebebasan! Di masa depan, langit tinggi bumi luas, bisa pergi ke mana saja!"
Jiao menggelengkan kepalanya.
“Semakin dengar semakin bingung!”
“Lalu akhirnya aku akan dibunuh atau tidak?”
“Bukannya sebelumnya dikatakan takkan ada Raja Sejati yang membunuhku?”
“Gunung Penjagal, Zona Terlarang, Kerajaan Segala Monster...”
Perkataan sang koki ini membuat Jiao agak kalut.
“Bisakah pergi ke Kerajaan Segala Monster?”
“Lewat dunia kebangkitan masa lalu?”
“Wah hebat sekali!”
“Bangsa monster... bisa memasuki dunia kebangkitan, lalu bebas pergi ke domain mana saja?”
Meski berpikir begitu, Jiao tetap terlempar ke belakang sambil terus menelan materi abadi, lalu menerjang lagi.
Fang Ping merasa jantungnya meneteskan darah!
“Aku benar-benar mengeluarkan biaya besar untuk ini!”
Saat ini nilai kekayaannya... hanya tersisa 50 juta!
Kali ini dia benar-benar mengorbankan harta sampai muntah darah.
Ditambah si brengsek Jiao ini terus-terusan terlempar, “Bangsat, tadi bertarung lama tapi sekarang jadi lemah begini, kira aku idiot ya?!”
“Kalau bukan karena masih ingin kau terus bertarung, langsung kubunuh kau!”
Fang Ping tak bicara lagi, menoleh ke arah jauh tempat Wu Kuishan masih bertarung.
Meski ditambah Lao Chen level delapan, tiga orang bekerja sama tetap tak bisa mengalahkan Pohon Pintu Langit dalam waktu dekat.
“Payah semua!”
“Kenapa tidak bisa lebih kuat sedikit?!”
“Aku saja bisa membabat level delapan, kalian Kasta Sembilan melawan satu Kasta Sembilan, ditambah dua petarung level sembilan... Hasilnya penampakan arwah begini, mempermalukan!”
“Lao Wu dibilang bisa menang melawan Kasta Sembilan lemah saat masih level delapan, Pak Li diklaim bisa membabat Kasta Sembilan... Omong kosong semua!”
“Tidak bisakah lebih gesit? Bukankah dulu Lao Wu saat level delapan bisa memutuskan batang utamanya? Sekarang sudah Kasta Sembilan, bawa Senjata Dewa pula! Lao Wu semakin latihan malah makin mundur!”
Dalam hati, Fang Ping sudah mengumpat ratusan kali. Namun tak menghalanginya terus kabur.
Tiga monster liang bumi level delapan terus mendekatinya. Sangat berbahaya! Beberapa kali Wali Kota Pintu Langit nyaris nekat masuk, sampai wajah Fang Ping memucat ketakutan.
Bekerja sama dengan bangsa monster benar-benar tidak andal.
“Raja Jiao, jangan mendekat ke sini! Jika berhasil membunuhnya, aku akan memberimu 1000 pancaran materi abadi seperti tadi! Jika aku mati, benar-benar tak ada jalan mundur lagi!”
Fang Ping berteriak lewat mulut, sementara dalam hati mengumpat habis-habisan.
1000 pancaran... Satu pun jangan harap!
Tidak hanya itu, jika kau berani ke dunia manusia, akan kusuruh Lao Zhang jaga di Penghubung. Kami akan bunuh kalian bertiga, dapat tiga Senjata Dewa level delapan! Apa yang kau makan, harus dimuntahkan semua!
Tapi di wilayah selatan ketujuh, agak sulit untuk turun tangan membunuh trio monster ini.
“Zirah kulit Golden Body level delapan, daging monster level delapan, tiga Senjata Dewa level delapan... Cukup untuk mengganti kerugianku!”
“Ngomong-ngomong, perlu juga menipu beberapa monster masuk ke dunia manusia, biar Lao Zhang jaga di luar. Satu tebasan, pasti kena!”
Fang Ping yakin, Lao Zhang pasti antusias melakukan ini.
Paling-paling bagi hasil jarahan saja!
Selama ini para pejuang liang bumi yang nekat keluar selalu bisa dikendalikan, bahkan Level Puncak pun bisa ditahan.
"Tapi monster yang muncul secara aktif... Pasti ada yang menganggur di Level Puncak, bunuh beberapa monster yang aktif keluar memberikan senjata dewa, untung besar ini!"
……
Tepat ketika Fang Ping masih menjadi tim pendukung dan penyembuh untuk tiga monster.
Sorot mata Wu Kuishan terus berpindah-pihak.
Tanaman siluman, benar-benar sulit dibunuh!
Meski Li Changsheng sedang menjalani kekisruhan, saat ini dia memamerkan kekuatan kelas atas level delapan. Ditambah ketiganya memegang senjata dewa, tetap saja tidak bisa melukai parah Pohon Pintu Langit.
Tidak diketahui berapa lama Fang Ping bisa mengendalikan situasi.
Langkah yang diambil Fang Ping sudah benar-benar di luar perkiraannya.
Menyerahkan sepenuhnya satu tanaman siluman kasta sembilan kepada mereka, semua faktor eksternal telah ditaklukkannya.
Jika masih gagal mengeksekusi Pohon Pintu Langit, percuma dia menyandang gelar kasta sembilan!
Dalam pertempuran besar ini... Sepertinya dia belum memberikan kontribusi apa pun!
Bahkan kalah dari petarung kelas bawah!
Memandang senjata dewa kasta sembilan di tangannya, Wu Kuishan tiba-tiba membulatkan tekad!
Untuk apa menyimpan barang ini!
Jika benar-benar bisa membunuh Pohon Pintu Langit dan mendapatkan inti jantung serta otak inti yang utuh, kita bisa menempa ulang senjata dewa kasta sembilan yang lebih baik dari ini!
Senjata dewa kasta sembilan yang sekarang ini sebenarnya hanyalah peningkatan paksa dari senjata level delapan.
Lagipula proses pengembangannya belum terlalu lama!
Seketika itu, Wu Kuishan mulai melakukan transmisi suara.
"Changsheng! Nanti aku akan meledakkan senjata dewa untuk melukainya seketika, kau harus tangkap momen itu!"
Wajah Pak Li tetap datar, mengangguk halus yang hampir tak terlihat.
Meski saat ini mereka bisa mendominasi pertarungan melawan Pohon Pintu Langit.
Tapi kalau tidak menggunakan cara keras, sulit untuk membunuhnya.
Wu Kuishan meledakkan Senjata Dewa-nya, pada saat ini kemampuan spiritualnya sendiri juga akan terluka parah, tidak mampu melanjutkan pengejaran.
Jika tidak ada yang memberikan tusukan terakhir, maka mustahil untuk menghabisi Pohon Pintu Langit.
Tapi selama dia ada di sini, maka ada kesempatan!
Menukar satu Senjata Dewa Kasta Sembilan dengan nyawa Tanaman Siluman Kasta Sembilan, ini sepadan!
Perang adalah pembakaran uang.
Bukan hanya Lao Wu yang harus menghancurkan Senjata Dewa Kasta Sembilan, intervensinya juga akan menguras habis sisa esensi kehidupan.
Pak Li merasa campur aduk, inilah perang.
Tanpa uang, tidak mungkin bertarung!
Hanya si nak Fang Ping yang punya kemampuan, dalam dua tahun ini dia memberikan banyak sumber daya berharga ke Universitas Bela Diri Kota Iblis, sehingga mereka punya dana untuk membakar uang dalam pertempuran besar ini.
Kalo nggak, meski bertarung, mungkin akan ada korban jiwa tak terhitung.
Hasil pertempuran pun belum tentu signifikan!
Saat pikiran Pak Li sedang melintasi ide ini, tiba-tiba trio itu mundur selangkah.
Pohon Pintu Langit samar-samar merasakan keanehan, baru hendak mengejar tiba-tiba dahannya bergetar, melesat ke langit hendak kabur ke arah Wali Kota Pintu Langit.
Begitu mengudara, Wu Kuishan mengaum keras dengan wajah yang langsung pucat pasi.
Dari Senjata Dewa itu memancar material keabadian keemasan tak terhitung!
Sekarang dia jadi royal, toh masih punya segumpal besar. Saat ini juga, kemampuan spiritual dan materi abadinya membanjiri senjata, Senjata Dewa Kasta Sembilan seketika berubah jadi binatang buas!
Binatang buas ini berpenampilan aneh, di kepalanya tumbuh sebuah pohon kecil, yang terbentuk dari batang Pohon Pintu Langit yang pernah dipotong dan menyatu dengannya.
Karena menyatukan batang utama Pohon Pintu Langit, kini juga membawa aura Pohon Pintu Langit, Senjata Dewa secara inisiatif terbang menuju Pohon Pintu Langit.
Menerobos udara bagai teleportasi instan.
Sekejap, Senjata Dewa menyusul Pohon Pintu Langit di udara, sesaat kemudian ledakan dahsyat menggema.
Bumi menghilang seketika!
Para hadirin melayang di udara, tanah di bawah telah berubah menjadi lubang raksasa hitam pekat.
Tanpa suara sama sekali, bumi lenyap, bahkan tidak ada adegan debu beterbangan.
Dari udara, terdengar suara jeritan melengking.
Senjata Dewa meledakkan diri, seketika melukai parah Pohon Pintu Langit.
Pada momen ini, semburan pedang raksasa menyembur ke langit!
Pak Li turun tangan, aksinya jauh lebih spektakuler dibanding Fang Ping.
Wajah Pak Li seketika menjadi tua renta, rambut memutih, Golden Body-nya tercerai-berai.
Kali ini dia lebih kejam dari sebelumnya, hampir tidak menyisakan napas untuk dirinya sendiri.
Di kehampaan, retakan hitam muncul lagi, lebih banyak dan jelas dari sebelumnya.
Pemandangan ini membuat Wu Kuishan tergetar!
Si Li Changsheng ini benar-benar menguasai Jalan Pedang hingga level tertinggi.
Jika bukan karena setiap kali menghunus pedang menghabiskan Kehidupan, orang ini bisa memotong Nanyun Yue dengan sepuluh tebasan seperti ini!
Dalam hal kekuatan ledakan per jurus, dia mungkin... tidak, pasti kalah dari Li Changsheng.
Hati Wu Kuishan kembali dipenuhi kekecewaan!
"Dalam hal kekuatan ledakan, kalah dari Li Changsheng. Dalam hal cara menghasilkan uang, kalah dari Fang Ping."
"Dalam hal kepemimpinan... Ah, tidak usah dibahas."
"Aku benar-benar rektor yang gagal!"
Berbagai ide ini muncul saat ini, terlihat konyol, tapi Wu Kuishan benar-benar merasa campur aduk.
"Untuk apa aku memimpin Universitas Bela Diri Iblis ini?"
"Hari ini pedang ini akan mengeksekusi Kasta Sembilan!"
Pada detik ini, sambil menebaskan pedangnya, Pak Li juga tidak lupa mengaum keras!
Meski hanya tersisa setengah nyawa, tetap harus berteriak.
Bukan untuk pamer, tapi untuk mengguncang seluruh penjuru!
Benar, mengguncang seluruh penjuru!
"Hancur!"
Gedebuk!
Retakan kehampaan meletus, di udara, Pohon Pintu Langit terpotong seketika.
Dari kejauhan, Fang Ping berteriak: "Jangan dihancurkan sampai jadi abu!"
Saat ini, ia teringat terakhir kali Pak Li menghancurkan musuh sampai menjadi debu.
Kalau kali ini masih begitu, dia pasti akan muntah darah.
Setidaknya kembalikan modalku sedikit!
Pak Li tidak sempat menanggapi. Teriakan Fang Ping belum sampai, semuanya sudah berakhir.
Pohon Pintu Langit terpotong menjadi puluhan bagian, kemampuan spiritualnya pun musnah seketika.
Semuanya sunyi!
Pak Li buru-buru menelan esensi kehidupan dalam jumlah besar, mulai memulihkan diri.
Mengeksekusi Kasta Sembilan dengan pedang, sesederhana itu.
Cuma masalah sekali tebas saja!
Soal pemborosan uang, soal berapa lama yang dihabiskan sebelum membunuh musuh, soal Wu Kuishan yang meledakkan Senjata Dewa... itu bukan faktor penentu.
Faktor penentunya tetap adalah tebasan pedangnya!
"Pendekar Pedang Panjang Umur menebas keabadian! Hahaha!"
Rambut putih Pak Li berubah hitam, tertawa terbahak-bahak suaranya menggema ke segala penjuru.
Hari ini pedangku mengeksekusi Kasta Sembilan, gerbang neraka Shanghai, siapa berani menghadapiku!
Detik berikutnya, Wu Kuishan yang telah menelan PIl Kebangkitan dan Tim Emas Abadi pemberian Fang Ping menggelegar: "Cepat kejar!"
Persis saat Lao Li membabat Pohon Pintu Langit, Wali Kota Pintu Langit di seberang membuat keputusan yang mengejutkan.
Tanpa basa-basi, sang Kasta Sembilan ini bahkan tidak menunggu melihat apakah Pohon Pintu Langit masih bisa diselamatkan, kapaknya melesat membelah Jiao, lalu melayang kabur!
Nyawa siapa pun tak lebih berharga dari nyawanya sendiri!
