Di lapangan.
Qin Fengqing dengan iseng melemparkan dua ekor Serigala Kuno kelas dua ke bawah.
Dua monster kelas dua, satu monster kelas tiga.
Bagi petarung yang pernah masuk liang bumi, tingkat tiga tahap tinggi pasti bisa menyingkirkan tiga monster dengan cepat.
Tapi 5000 lebih murid baru ini masih hijau.
Apa arti mahasiswa baru?
Artinya mereka mungkin belum belajar teknik tempur sama sekali!
Bisa mempelajari teknik dasar saja sudah bagus. Sebelum masuk universitas bela diri, umumnya mereka fokus pada pengembangan energi vital dan memperkuat tulang.
Petarung di tahap ini hampir semuanya bertipe energi vital.
Tapi berkat fondasi yang kuat, kedua anggota keluarga Zhang segera sadar. Dua petarung Level Empat mulai bertarung melawan monster kelas tiga itu.
Sementara Fang Yuan bersama sekelompok gadis kecil, juga memberikan beberapa serangan mematikan ke monster liang bumi itu.
Melihat sepertinya tak bisa mengalahkan monster kasta tiga ini, Fang Yuan mengangkat tangannya sambil berteriak: "Saudari Komunitas Yuan Ping, kita tak perlu lawan ini, ganti target!"
Seketika, tiga puluh hingga lima puluh orang dievakuasi, lari ke samping untuk menyerang monster kelas dua.
Sekarang, Zhang Xue dan Zhang An yang awalnya stabil tiba-tiba mulai goyah lagi.
Zhang Xue sambil berputar-putar dengan monster itu mengeluh pilu: "Kakak Ketiga! Kenapa mereka pergi?"
Tadi saat banyak orang, monster punya banyak target serangan.
Sekarang semua kabur, tinggal mereka berdua.
Zhang An menahan ekspresi wajah saking kerasnya bergulat dengan Serigala Kuno.
Dalam hati sebenarnya sudah mengumpat!
Gadis kecil bermuka bulat itu benar-benar sialan!
Awalnya membantu itu baik, tapi tak boleh kan setelah memukul pantat monster sampai berdarah lalu kabur!
Begitu kamu kabur, monster ini jadi nyaris mengamuk.
Tapi tak bisa protes, mereka kan berniat baik membantu. Kini tak mungkin mengabaikan monster ini membiarkannya menyerang petarung level 1.
……
Seluruh lapangan jatuh dalam kekacauan.
Di atas panggung.
Fang Ping tak lagi memedulikan Fang Yuan. Matanya menyapu pandangannya sekeliling, setelah sekian lama baru berkata lembut: "Tak perlu mereka bersatu, toh hampir tak saling kenal. Juga tak perlu keberanian, wajar takut pertama kali lihat monster."
Pertama kali aku bertarung dengan petarung, aku juga takut dan kabur.
Tapi saat itu aku belum menjadi petarung, ketika benar-benar terjadi benturan, aku berani bertarung juga!"
Fang Ping tidak bermaksud memuji diri sendiri, hanya menyatakan fakta.
Dulu, ketika mengikuti ujian praktik ilmu bela diri, dia memang belum menjadi petarung.
Tapi saat itu, seorang petarung level 1 dari sekte sesat sedang menyingkirkan peserta ujian di luar kampus.
Fang Ping menghadapi mereka, melihat tak bisa kabur, dia berbalik dan bertarung.
Menghadapi krisis, kabur itu hal normal.
Sudah tahu tak bisa menang, tidak kabur apa menunggu kematian?
Tapi di situasi genting, harus berani bertarung mati-matian, pasrah menunggu kematian bukanlah gaya petarung.
Saat ini di lapangan, banyak yang berani bertarung.
Bagaimanapun 5000 lebih orang melawan 3 monster liang bumi, sebenarnya dua - yang terkuat sudah dibelenggu.
Atau lebih tepatnya satu!
Monster level dua lainnya juga sudah diikat.
Situasi seperti ini sebenarnya tanpa krisis sama sekali.
Tapi tetap ada beberapa murid yang tidak hanya kabur, tapi juga mengacaukan barisan, terus lari ke area luar, membuat siswa yang sudah terorganisir jadi kacau iramanya.
Fang Ping mencatat mereka dan menghela napas: "Total 62 orang, mereka harus pergi dari Universitas Bela Diri Kota Iblis."
Di sampingnya, Huang Jing tampak ragu-ragu.
Lama kemudian akhirnya bicara: "Mereka masih anak-anak, beberapa bahkan belum dewasa..."
Fang Ping bertanya lembut: "Aku mengerti, jika mereka hanya lari demi keamanan, aku takkan protes. Tapi mereka mengacaukan formasi rekan sendiri, sama sekali egois, tak peduli teman sekelas. Rektor, murid seperti ini tidak layak diterima di Universitas Bela Diri Kota Iblis."
Di samping, Lü Fengrou berkata dingin: "Keluarkan! Tidak, mereka belum resmi terdaftar, belum bisa disebut murid silat iblis. Langsung mundurkan! Aku tak menuntut mereka berani bertarung saat ini, tapi minimal jangan menyeret masalah ke orang lain. Itu dasar kode etik jalan pedang. Qin Fengqing yang brengsek itu pun tak pernah diusir sekolah, karena masalah yang dibuatnya biasanya tak mengganggu orang lain..."
Dari atas, Qin Fengqing tiba-tiba mendarat dengan wajah tersakiti: "Dekan Lü, kenapa aku disebut brengsek?"
Lü Fengrou meliriknya sebentar, malas menanggapi.
Tang Feng menyorotkan mata tajam: "Tindakanmu mengganggu rekan siswa, itu bukan brengsek?"
Putrinya sendiri pernah dipukulinya!
Fang Ping juga tersenyum sumringah: "Zhou Qiyue dari Akademi Wanita Shanghai itu, nyaris terseret masalah karena ulahmu..."
Qin Fengqing menggerutu: "Itu bukan salahku. Bagaimana aku tahu mereka ada di sana? Hutan belantara luas sekali, aku tak tahu ada orang di situ."
Dia menambahkan: "Lagipula dia sudah memaafkanku. Beberapa hari lalu masih mengirim SMS ucapan selamat karena aku diangkat jadi mentor Universitas Bela Diri Kota Iblis."
"Ucapan selamat?"
Fang Ping tertegun sebentar. Qin Fengqing mengangguk, tak mau berpanjang kata.
Fang Ping penasaran: "Dia bilang selamat bagaimana?"
Qin Fengqing tak bisa berkata-kata. Ini saja penasaran?
Kenapa kamu selalu ikut campur segala hal?
Baiklah, dia kan orang kaya. Aku baru saja masuk tingkat enam pertengahan, masih butuh bantuannya. Harus dibuat senang.
Maka, Qin Fengqing dengan jujur menjelaskan: "Nggak ada apa-apa, cuma bilang 'Kamu ternyata jadi mentor Universitas Bela Diri Kota Iblis, tidak percaya' dan semacamnya, sangat mengagumkan."
Sambil menghela napas, Qin Fengqing berkata: "Sebenarnya aku jarang membalasnya, takut timbul masalah."
Fang Ping mendengarkan sejenak, menilai untuk waktu yang lama - ini ucapan selamat?
Menurut pemahamannya, Zhou Qiyue seharusnya tidak percaya kalau orang ini Qin Fengqing bisa menjadi mentor?
Ini jelas makna pertanyaan, kok bisa dianggap ucapan selamat?
Tapi ngomong-ngomong, Zhou Qiyue masih berhubungan dengan Lao Qin sampai sekarang. Jangan-jangan mereka bisa serius?
Fang Ping merenung sejenak. Dia sudah memperkenalkan banyak petarung perempuan ke Lao Qin: Zhou Qiyue, Ling Yiyi, bahkan sempat mempertimbangkan Su Zisu.
Kalau Qin Fengqing benar-benar bisa jadian dengan orang-orang ini di masa depan, dia harus berterima kasih padaku.
Sementara mereka berbincang, pertempuran di lapangan hampir berakhir.
Lagipula cuma tiga monster liang bumi, jauh lebih lemah dari semua yang hadir.
Dalam situasi seperti ini, asal bisa mengatasi ketakutan awal, bagian belakang jadi sederhana.
Sekitar 5 menit kemudian, pertempuran benar-benar selesai.
Di lapangan, Fang Yuan menginjak-injak bangkai monster kelas dua, wajahnya bersinar antusias, bersorak memandang Fang Ping!
Dia berhasil!
Dia tidak lagi seperti dulu, hanya bisa menyaksikan kakak lakakinya bertarung dengan musuh, dipukul hingga darah dan daging hancur, nyaris mati.
Saat ini, dia ternyata berhasil membunuh seekor serigala!
Meski banyak yang membantu, tapi serigala ini akhirnya berhasil mereka bunuh bersama!
Di panggung, Fang Ping melirik Fang Yuan.
Hampir 50 orang petarung level satu bintang mengeroyok monster liang bumi level dua, ini bukan prestasi luar biasa.
Tapi sebagai generasi baru yang pertama kali menghadapi monster, tidak panik dan stres sudah cukup bagus.
Di sisi lain, saudara kandung Zhang juga berhasil menyingkirkan monster level tiga itu.
Namun banyak yang wajahnya pucat pasi saat ini, bukan karena luka, tapi tidak tahan aroma darah di lokasi kejadian.
Beberapa murid terluka dalam pertempuran, bahkan kakinya gemetaran usai pertarungan besar.
Perasaan seperti ini pernah Fang Ping alami dan pahami.
Pertama kali melihat petarung sekte sesat tewas, saat bertarung tidak terasa, tapi setelah duel usai seluruh tubuhnya lemas.
Ketika lokasi sudah tenang, Fang Ping tersenyum sinis: "Meski tidak ingin mematahkan semangat kalian, tapi harus kukatakan - kalian sangat lemah. Terutama dua petarung level empat, jangan mempermalukan senior kalian."
Dua petarung level empat mengalahkan monster level tiga, tapi malah terluka dan terlihat ingin menangis?
Dengan kondisi seperti ini, tidak takut mempermalukan senior kalian?
Kebetulan, video pertarungan barusan sudah tercatat di sistem sekolah.
Video seperti ini sangat menarik, saya akan mengirim salinan ke senior kalian. Biar dia melihat bagaimana dua petarung level empat bertarung melawan monster level tiga, sampai wajah mereka pucat tak berbentuk……”
Begitu kata-katanya keluar, pipi Zhang Xue dan Zhang An langsung membiru!
Direkam juga?
Bahkan mau dikirim ke kakek kami?
Dua petarung tingkat menengah kami dikalahkan oleh satu monster level rendah sampai lari pontang-panting... Memalukan sekali!
Zhang An tak bisa menahan ekspresinya, brengsek ini jelas-jelas mau menjebak kami!
Zhang Xue juga menunjukkan wajah tersakiti, "Kami sudah membunuh monsternya!"
Fang Ping mengabaikan mereka, melanjutkan, "Baik, kembali ke topik. Situasi seperti ini hanyalah skala kecil, monster itu jauh lebih lemah dari kalian. Dalam pertempuran sesungguhnya, dengan kemampuan kalian, kalian akan menghadapi ribuan monster setara, mungkin lebih kuat!
5000 lebih pasukan kalian, tiga monster itu hanya pemanasan untuk membuka wawasan.
Dengan 5 menit menyelesaikan pertempuran, sebenarnya saya agak kecewa.
Banyak dari kalian bukan berasal dari keluarga biasa yang tak paham dunia ini.
Di antara kalian ada keturunan master besar, keturunan master, juga keturunan petarung tingkat menengah.
Tapi kalian telah mempermalukan leluhur kalian.
Selain itu, 62 siswa yang mengacaukan formasi tadi bisa mendaftar ke sekolah lain. Sebagai petarung, pasti ada sekolah yang mau menerima.”
Begitu kata-katanya selesai, 62 orang melayang ke udara, langsung terlempar keluar lapangan.
"Tidak! Aku tidak bersalah, aku tidak mau pergi!"
"Aku susah payah masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis... Rektor Fang, beri aku kesempatan lagi!"
“Hmm hmm……Aku tidak mau pergi!”
“……”
Pada saat ini, ada tangisan histeris, juga umpatan kemarahan.
Fang Ping mengabaikan mereka. Di luar lapangan, sekelompok petarung realm menengah langsung menangkap dan mengusir mereka keluar kampus. Mereka telah dimurnikan.
Di lapangan, sekelompok mahasiswa baru gemetar ketakutan, memandang Fang Ping dengan penuh kekhawatiran.
Mereka tidak menyangka, di hari pertama masuk sekolah, puluhan orang sudah diusir.
Beberapa petarung yang baru saja kabur, wajah mereka pucat bagai mayat.
Susah payah lulus ujian masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis, tapi malah diusir. Bagaimana menjelaskan ini saat pulang?
Fang Ping tidak peduli. Dia melanjutkan: "Situasi tadi hanyalah pemanasan! Aku ulangi sekali lagi, pertimbangkan matang-matang sebelum memutuskan untuk tetap masuk universitas ini! Kalau mau pergi, sekaranglah saatnya!"
"Nanti kalau mau kabur, itu berarti desertir!"
"Universitas bela diri setara dengan komando militer. Dan saat ini, kita selalu dalam status siaga perang!"
"Dalam kondisi seperti ini, desertir...harus dibunuh!"
Di bawah, suasana hening yang mengerikan menyelimuti.
Lama kemudian, seseorang bertanya dengan nada getir: "Rektor Fang, apakah hanya Universitas Iblis yang seperti ini, atau semua universitas bela diri sama?"
Fang Ping tersenyum tipis: "Karena kekuatan kami lebih besar, frekuensi pertempuran kami memang lebih tinggi. Universitas lain lebih sedikit, tapi pada dasarnya sama."
"Kalian yang bisa lulus ujian masuk sini pasti orang-orang cerdas."
"Setiap tahun, jumlah guru dan murid yang tewas di universitas bela diri sebenarnya sangat banyak, tapi tidak diumumkan ke publik."
"Aku masih ingat, di hari pertamaku masuk kampus, Wakil Rektor Huang memberikan pidato pembukaan tahun ajaran kepada kami."
“Petarung itu agung, tapi juga remeh, bahkan menyedihkan!”
“Mungkin kalian tidak paham, atau mungkin paham. Tapi untuk resmi menjadi murid Universitas Bela Diri Kota Iblis, kalian harus siap menghadapi kematian kapan saja.”
Fang Ping berkata sambil tersenyum: “Tidak perlu banyak bicara. Saya beri waktu 5 menit. Kalian boleh menelepon orang tua untuk meminta pendapat lagi. Mau tetap di Universitas Bela Diri Kota Iblis, pindah ke sekolah sastra, atau universitas bela diri lain, terserah kalian.”
Di bawah panggung, beberapa orang benar-benar mengeluarkan ponsel dan menelepon keluarga setelah mendengar ini.
Adegan tadi memang membuat beberapa orang ketakutan.
Di atas panggung, Fang Ping berbisik: “Sebenarnya masyarakat biasa perlu diberi tahu beberapa hal. Kalau tidak, setelah masuk universitas bela diri tidak ada kesempatan menyesal. Menurutku setidaknya harus ada kesukarelaan. Sekarang ini universitas bela diri terkesan membujuk orang masuk dulu baru memikirkan langkah selanjutnya.”
Pak Li berkata dengan malas: “Tak ada yang dipaksa, semuanya sukarela. Kalau benar-benar tidak mau masuk liang bumi, dulu cukup bertahan di kelas dua seumur hidup. Atau kalau sudah mencapai tingkat tiga tapi tidak mau masuk, juga tidak dipaksa."
“Petarung level tiga sudah tahu soal liang bumi. Asal tidak mencapai tingkat empat, tidak akan dipaksa masuk."
“Jadi sebenarnya kesempatan sudah diberikan untuk semua."
“Mau atau tidak, itu urusanmu."
“Memang begitu, tapi juga banyak sumber daya yang terbuang sia-sia."
Saat Fang Ping berbincang, ia melihat Fang Yuan di bawah panggung terus mengawasinya sambil menginjak-injak monster itu, seolah ingin dipuji.
Fang Ping menyapu pandangannya ke arahnya, tiba-tiba rasa isengnya kambuh. Monster liang bumi yang sedang diinjak Fang Yuan tiba-tiba melompat!
"Aduh!"
Fang Yuan langsung berteriak ketakutan. Sekelompok orang mulai memukuli monster itu dengan sembarangan sampai darah dan dagingnya hancur. Baru setelah itu mereka berhenti dengan jantung masih berdebar-debar.
Begitu berhenti, tulang belulang monster yang hampir tak berdaging itu tiba-tiba bangkit dan menyerang mereka lagi!
Semua benar-benar membeku ketakutan!
Sudah dihajar sampai begini masih bisa hidup kembali?
Monster kerangka?
Dalam kepanikan, yang lain mulai mengawasi ketat dua monster mati lainnya dan mulai memukuli mereka.
……
"Sungguh jahat!"
Di atas panggung, semua orang melirik Fang Ping. Seberapa dalam sih rasa isengmu ini?
Untuk apa menakut-nakuti mahasiswa baru?
Yang parah, kau khusus menipu adikmu sendiri. Masih punya hati nurani tidak?
Fang Ping tertawa: "Kalau sampai dia mengundurkan diri dari sekolah, aku bisa lega. Masih nekat masuk Universitas Bela Diri Kota Iblis. Puluhan orang membunuh satu monster kelas dua, sok-sokan merasa berjasa."
Sambil berkata demikian, Fang Ping menghentikan gerakannya.
Para peserta langsung kabur menjauhi kerangka yang hampir hancur itu, tak berani mendekat lagi.
Beberapa menit kemudian, di bawah panggung, belasan orang mulai ragu-ragu.
Fang Ping tak banyak bicara: "Tinggal satu menit. Kalian bisa pergi sendiri. Hidup seadanya lebih baik daripada mati sia-sia."
“Ada yang wajahnya menunjukkan rasa malu, ada yang terlihat berjuang batin.
Setelah beberapa saat, akhirnya ada yang mulai memindahkan langkah menuju luar lapangan.
Di hari pertama mereka baru tiba di Universitas Bela Diri Kota Iblis, mereka terpaksa meninggalkan kampus.
Satu menit kemudian, 13 orang telah pergi.
Fang Ping menghitung, jumlahnya tidak banyak, total 75 orang yang pergi.
Masih tersisa 4.975 mahasiswa baru, harus diakui persentase yang pergi masih sangat kecil.
"Karena kalian sudah mengambil keputusan, saya tidak akan mengulanginya! Bersiaplah, siang ini penjurusan dimulai dan pemilihan mentor. Bagi yang tidak ada mentor yang mau menerima, akan mengikuti pendidikan kelas besar.
Jadi, bagi yang ingin punya mentor pribadi, tunjukkan performa terbaik kalian.
Tahun ini ada 200 mentor yang menerima mahasiswa baru, rata-rata hanya akan menerima sekitar 10 orang, total 2.000 orang.
Sisanya 3.000 orang akan masuk kelas besar, satu mentor akan membimbing puluhan hingga ratusan murid.
Baik, kalian boleh bubar."
Fang Ping juga tidak berniat memperkenalkan mentor lainnya ke yang hadir, buang-buang waktu, yang perlu dikenali sudah dikenali.
Kerumunan mulai membubarkan diri.
Banyak yang sudah tidak berminat berbicara, tapi Fang Ping mendengar gumaman Fang Yuan dan beberapa siswi.
"Ketua, siswi tadi cukup kuat, maukah kita rekrut dia ke society?"
"Dia sudah petarung tingkat menengah, kalau masuk, jangan-jangan merebut posisi Ketua?"
"Takut apa? Lupa siapa Wakil Ketua kita? Kakak Fang adalah Wakil Ketua, masih takut dia merebut?"
"Benar juga, Ketua, mau rekrut dia?"
"Tidak, dia penakut sekali, lebih penakut dari aku, waktu lawan monster teriak ketakutan, tidak usah direkrut!"
Di samping, Zhang Xue mendekat dengan wajah tersakiti dan marah, berkata kesal: "Aku tidak penakut, ini pertama kalinya aku melihat, agak... agak..."
……
Fang Ping mendengarkan sejenak lalu menggelengkan kepala pelan, malas ikut campur.
Menoleh ke arah Lü Fengrou dan yang lain, berkata: "Setelah acara penerimaan mahasiswa baru selesai, aku harus pergi ke Kota Zhenxing. Untuk rektor, setelah bahaya di sekitar Kota Pintu Langit dibersihkan, kirim petarung level 1 mahasiswa lama dari kampus kesana.
Mereka juga harus lebih giat berusaha.
Di antara mahasiswa baru saja, banyak yang sudah melebihi mereka. Sebagai senior yang masih level satu bintang, tidak merasa mempermalukan diri?"
"Mau kuantarkan?"
Pak Li bertanya.
Fang Ping merenung sejenak: "Tidak perlu, aku sudah berkoordinasi dengan Menteri Zhang sebelumnya. Dengan pengawasannya, Kota Zhenxing seharusnya tidak akan berbuat neko-neko.
Waktu acara Pesta Master-ku dulu, dua master Kasta Sembilan dari Zhenxing hadir. Itu menunjukkan niat baik.
Memang ada konflik dengan Keluarga Yang, tapi sekarang semua anggota tinggi mereka sudah musnah. Keluarga lain mana berani bermusuhan dengan Universitas Iblis dan Menteri Zhang hanya untuk membela Yang?"
Lü Fengrou mendengus: "Lebih waspada! Kau bukan putra Menteri Zhang. Jika benar-benar mati, apakah dia akan membuka kedok dengan Zhenxing untukmu? Ingat: Harga dirimu ada saat masih hidup. Setelah mati, berapa yang mau membelamu?
Dunia petarung memang sekejam ini!
Terutama yang berada di posisi tinggi, pertimbangannya lebih banyak dan rumit.
Secara kepentingan besar, meski kau mati, kita tetap tidak bisa benar-benar bermusuhan dengan Zhenxing, mengerti?"
Fang Ping mengangguk.
Lü Fengrou kembali bertanya: “Kau pergi ke Kota Zhenxing hanya untuk urusan petarung kebangkitan?”
“Sebagian.”
Fang Ping tersenyum: “Yang utama karena mereka bilang ada kesempatan meningkatkan kekuatan kita. Aku pikir, tak ada salahnya mencoba. Selain itu, aku juga ingin melihat Kota Zhenxing, siapa tahu bisa dapat informasi lebih lengkap.
Sebelumnya di Tanah Pertempuran Raja, aku berhasil mencuri sebuah token yang bisa memasuki Domain Kuno.
Tapi masuk ke Domain Kuno yang mana, aku tidak begitu paham.
Dulu sempat dapat informasi dari komando militer, tapi karena bukan anggota resmi, data yang kudapat belum tentu lengkap.
Sampai sekarang aku masih belum bisa memeriksa Domain Kuno mana sebenarnya ini.”
“Kenapa tidak tanya Menteri Zhang?”
“Beberapa hal lebih baik diselidiki sendiri. Kalau sampai ketahuan punya token, dia yang sudah lama mengincar jarahanku ini pasti akan menagih biaya administrasi beberapa miliar. Mau protes ke mana?”
Yang hadir tersenyum kecut – memang sangat mungkin terjadi.
Fang Ping melanjutkan: “Lagipula Menteri Zhang sendiri belum tentu tahu banyak. Dia pernah bilang pengetahuannya tentang ini kalah dari Komandan Li. Komandan Li tahu karena berasal dari Kota Zhenxing. Aku juga penasaran, Kota Zhenxing yang membuka zaman ini sebenarnya seperti apa.”
“Kota Zhenxing belum tentu terbuka untukmu...”
“Tenang, aku punya mata-mata di sana.”
Fang Ping tertawa pendek. Di sampingnya, Qin Fengqing meliriknya: Maksudmu si gendut itu?
Kau yakin?
Di sarang musuh, beranikah si gendut itu jadi mata-mata?
Qin Fengqing juga tidak membahas itu, malah membuka mulut: "Dulu mereka juga mengundangku, Fang Ping, aku ikut juga!"
Fang Ping meliriknya, apa mereka mengundangmu?
Kamu memaksakan diri menyamar sebagai petarung kebangkitan, mereka sampai tak punya pilihan akhirnya hanya sekadar mengucapkan itu.
Undangan kedua, bahkan tidak menyebut nama Qin Fengqing.
Tapi saat itu setelah keluar dari liang bumi Tiannan, Qin Fengqing mengeluarkan jembatan alam bulat miliknya untuk menyamar, Su Hao-ran memang pernah bilang boleh ikut bersama.
"Terserah, tapi dirimu sendiri Hati-hati, kamu bukan petarung tingkat tinggi. Kalau benar-benar ada masalah, kami akan membuangmu."
"Nggak apa-apa, ngomong-ngomong..."
Qin Fengqing tersenyum sumringah: "Habis upacara pembukaan hari ini, kita lanjut lagi?"
Dia baru menutup satu gerbang, Fang Ping nekat keluar ikut upacara pembukaan, kalo nggak, dia pasti sudah menyambat Fang Ping tidak boleh pergi.
Enak banget!
Baru berapa hari?
Tiga hari!
Tiga hari dia sudah menutup satu pintu, bukankah artinya dalam seminggu lagi dia bisa menutup tiga pintu Jiao!
Sensasi seperti ini, kapan Qin Fengqing pernah mencobanya?
Dia sampai ingin mengikat Fang Ping di pinggang celananya, ini sudah bukan sekadar masalah harta lagi.
Dulu dia kira mencapai puncak Tingkat Enam mungkin butuh bertahun-tahun, bahkan 10 tahun pun biasa saja.
Tapi dengan adanya Fang Ping... semuanya berbeda.
Sekarang Qin Fengqing, hatinya penuh kebanggaan, semua bilang Laozi memuji Fang Ping tak tahu malu.
Tapi kalian tidak lihat, secepat apa perkembangan Laozi?
Kalian ngerti apa!
Fang Ping hanya berkata jangan-jangan, tapi bukankah hatinya senang? Kalo nggak, mana bisa meningkatkan tingkat pemahaman diri sendiri?
Memuji beberapa kalimat kenapa?
Tulang patah?
Uang hilang?
Sama sekali tidak pakai kredit, 10 tahun berubah jadi 10 hari, cuma orang lain yang tidak tahu. Kalo nggak, Qin Fengqing menjamin, yang mau merebut mangkuk nasiku ini bisa antri sampai ke Ibu Kota.
Fang Ping meliriknya dengan sorot mata tidak bersahabat, mendengus: "Kamu jangan mencolok! Tahukah kamu, untukmu aku sudah memberikan kompensasi sebesar apa! Golden Body-ku sendiri sudah stres beberapa kali. Kalau bukan karena hubungan darah keturunan, sudah lama aku malas menghiraukanmu!"
Ekspresi Qin Fengqing langsung kaku!
Dasar, beberapa hari ini dia juga jadi korban bujukan Fang Ping.
Fang Ping mengatakan bahwa dia membantu Lao Wang dan mereka, itu karena Lao Wang dan mereka sendiri yang mengalami Kebangkitan, menempati lebih dari setengah, dan juga menghabiskan waktu lebih dari sebulan.
Membantunya... Dia bukan petarung kebangkitan, malah hanya membutuhkan tiga hari untuk menyelesaikan penutupan satu pintu.
Semua ini bersumber dari fakta bahwa kedua orang ini seketurunan. Bantuan Fang Ping membuat indra darah keturunan mereka lebih selaras.
Terkait hal ini... Qin Fengqing sekarang sangat kebingungan.
Dia agak tidak percaya, tapi ada sedikit keyakinan dalam hatinya.
Tentu saja, terlepas dari percaya atau tidak, karena Fang Ping berkata demikian, dia pun mengaku kalah. Urus peningkatan Kekuatan dulu.
Yang lain juga tahu belakangan ini Qin Fengqing mengalami perkembangan Kekuatan dengan bantuan Fang Ping.
Mendengar perkataan Fang Ping, Tang Feng bertanya bingung: "Apa hubungan darah kalian?"
Qin Fengqing dengan ekspresi kaku, Fang Ping tertawa: "Kurasa sebelum kebangkitanku, ada hubungan dengan Qin Fengqing."
Sorot mata yang hadir menjadi aneh!
Apakah ini benar-benar akan muncul seorang leluhur?
Di samping, sudut mulut Li Hantong bergetar, tapi tak berbicara.
Lao Qin saja mengaku sebagai pelayanmu, kau malah mau jadi leluhurnya - bagaimana menghitung hubungan ini?
Terlalu rumit, sudahlah, tak perlu dipikirkan.
……
Tanggal 1 sore hari, penjurusan dimulai.
Sebenarnya alokasi sumber daya antar empat fakultas sekarang sudah lebih seimbang.
Namun fungsi tiap fakultas masih sedikit berbeda. Akademi Manufaktur juga ikut bertarung, tapi mayoritas murid bertanggung jawab di bidang logistik.
Untuk Fakultas Sastra, tugas terpenting saat ini adalah mengumpulkan intel liang bumi dari berbagai wilayah.
Termasuk pendaftaran trofi perang, statistik jasa perang...
Dengan alokasi sumber daya yang lebih merata, proses penjurusan pun tak sengit seperti dulu.
Kejadian Fang Ping dan Fu Changding melawan seribu musuh sendirian seperti dulu, tak akan terulang lagi.
Setelah penjurusan, dilanjutkan pembagian mentor.
Fang Ping hanya menyapu pandangan sekilas. Saat melihat slogan penerimaan beberapa mentor, ia langsung tak bisa berkata-kata.
"Lebih baik kalian sebut nama langsung - hanya terima Fang Yuan saja!"
……
Fang Ping frustasi, Fang Yuan juga bingung.
Menurutnya semua persyaratan penerimaan mentor cocok untuknya, kecuali yang menulis "wajah bulat kecil".
Tapi justru karena banyak pilihan, jadi sulit memutuskan.
Sebelumnya Qin Fengqing sempat membujuknya, namun kali ini Qin Fengqing sama sekali tidak diizinkan menerima murid, sehingga wajar saja sosoknya tidak terlihat.
Setelah lama bimbang, ayah teman baiknya Song Ya terus-menerus menatapnya.
Tepat saat Fang Yuan hendak memilih ayah Song Ya, suara kakaknya bergema di telinga, memutuskan dengan tegas: Bai Ruoxi.
Mentor perempuan level enam tidak banyak, total hanya 3 orang.
Dua lainnya tidak terlalu dikenal oleh Fang Ping.
Bai Ruoxi masih cukup familiar, dan karakternya juga baik. Dulu saat Fang Ping dan teman-temannya menjalankan misi, diam-diam dia melindungi mereka cukup lama.
Mengenai Lao Song... Fang Ping juga mendengar dia membujuk adik perempuannya.
Lao Song memang cukup baik, tapi Fang Ping masih ingat Lao Song berhutang 1 kredit padanya. Orang yang tidak mau membayar hutang seperti ini, Fang Ping merasa Fang Yuan harus menjaga jarak.
Akhirnya, di bawah tatapan penuh penyesalan para mentor, Fang Yuan memilih Bai Ruoxi.
Untuk dua anggota keluarga Zhang, Fang Ping tidak membiarkan mereka memilih sendiri. Dia mengatur segalanya dan meminta Huang Jing langsung menerima mereka.
Zhang Tao toh adalah pejuang level puncak. Cucu-cucunya harus diambil oleh pejuang yang lebih andal.
Lü Fengrou dan Pak Li kurang bisa diandalkan. Tang Feng sudah membunuh muridnya, Fang Ping pun tidak bisa bertanggung jawab.
Setelah dipikir-pikir, Huang Jing lebih cocok.
Soal rencana Huang Jing pergi ke liang bumi Shanghai, tidak masalah. Dua orang level menengah ini bisa dibawa bersama.
Dengan ini, penerimaan mahasiswa baru bisa dibilang telah sepenuhnya berakhir.
Selanjutnya, Fang Ping tidak akan mengurus mereka lagi, paling-paling hanya memberi perhatian lebih pada adik perempuannya sendiri.
Pejuang kampus memang seperti itu, dulu Fang Ping juga demikian. Kecuali ada mahasiswa baru yang menonjol, barulah akan menarik perhatian pimpinan tingkat tinggi.
Kalau tidak, hanya akan tenggelam dalam keramaian.
