Luar kampus.
Di dalam mobil.
Li Hantong bertanya lembut: "Benarkah tidak mengajak Lao Qin?"
Fang Ping menggeleng: "Dia baru level enam. Mau kubawa bunuh diri?"
"Orang itu terus bertanya kapan kita berangkat. Kemarin masih menelepon, minta diberitahu saat kita berangkat..."
"Qin Fengqing tidak ada di kampus, si itu lagi sibuk cari cuan ke pasar gelap sekte sesat akhir-akhir ini."
"Kalo nggak, di kampus, Fang Ping juga nggak bakalan semudah itu ngibrit dia."
Fang Ping bersandar di jok mobil, menghela napas pelan: "Udah, jangan hirauin. Dia juga hampir mencapai penyatuan energi vital dan darah, mending fokus latihan sekarang."
"Menurut dia, latihan keras itu nggak bagus."
Li Hantong tertawa pendek, lalu berkata: "Kenapa tiap kali pergi jauh selalu bawa mobil?"
"Ngomong aja! Terbang nggak capek apa? Naik pesawat nggak ribet? Kamu yang nyetir, gua bisa istirahat. Capeknya kan bukan gua, ngapain nggak bawa mobil."
Li Hantong terdiam tak bisa membantah, "Bener juga sih, gua nggak bisa ngebantah lo."
……
Pada saat yang sama.
Provinsi Dongwu.
Qin Fengqing menerima telepon, sambil membabat anggota sekte sesat yang kabur, berteriak: "Kerasin dikit, ada apa?"
"Lagi ngapain?" tanya Zhang Yu di ujung telepon.
"Oh, ngasir... eh, membersihkan markas sekte sesat nih!"
Qin Fengqing sambil membunuh seorang petarung level empat, ngegas: "Cepetan, gua sibuk!"
Zhang Yu terdiam sejenak, lalu berkata: "Fang Ping dan yang lain udah pergi dari kampus."
"Beneran pergi?"
"Ya."
"Brengsek!"
Qin Fengqing mengumpat, satu tebasan goloknya menyapu luas, pabrik terbengkalai yang kosong itu langsung runtuh berantakan.
Teriakan kesakitan bergema tak henti.
"Nggak mau ngajak gua! Nindas orang lemah ya?"
Qin Fengqing menggerutu, lalu menggeretakkan gigi dan berkata: "Laozi masih tidak percaya, tanpa dia kita tidak bisa hidup! Lao Zhang, kreditkan untukku tiga Buah Pemelihara Spiritual, satu batang Rumput Bulan Kelam, antarkan ke sini, aku butuh segera!"
“……”
"Ngapain bengong! Cuma 6,5 miliar, seperti uang banyak aja! Bukannya kamu Wakil Kepala Bengkol Kampus? Bisa ngutangin, bantu kreditkan sedikit pakai namamu."
"Kamu sendiri..."
"Ngomong aja, kalau bisa ngutang ngapain cari kamu? Lao Zhang, pertimbangkan baik-baik, Fang Ping dan kawan-kawannya sekarang sudah membentuk kelompok sendiri, sudah lama mengesampingkan kita berdua."
"Kalau mau sukses, mau naik ke level tujuh, bergantung pada mereka tidak bisa diandalkan, harus bergantung padaku Qin Fengqing."
"Sekarang, kalau kamu investasi padaku, masa depan kamu akan kaya raya."
"Cuma 6,5 miliar, bahkan belum cukup untuk beli satu Senjata Dewa. Nanti kalau aku sudah dapat uang, akan kubayar dua kali lipat!"
"Utangmu sebelumnya beberapa juta..."
"Uang receh begini saja kamu berani sebut ke Qin Fengqing? Sudahlah, receh. Beginilah, di Dongwu aku bersihkan pasar gelap sekte sesat. Tidak banyak, sekitar 3-5 miliar masih ada."
"Apa aku tidak punya uang?"
"Apa aku peduli uang receh begini?"
"Suruh orangmu datang ambil, anggap saja ini pelunasan utang. Apa aku tipe orang yang tidak bayar utang?"
"Balikin beberapa juta dengan beberapa miliar, cukup kan?"
"Jangan banyak bicara, kreditkan dulu barangnya, buruan ke sini. Setelah aku konsumsi ini, langsung bisa menyatukan energi vital dan darah, tiga hari jadi master, sepuluh hari naik ke level delapan..."
Di ujung telepon, Zhang Yu tertegun, "Dermawan sekali?"
"Cuma mengingatkan, kamu malah balikin beberapa miliar?"
"Qin Fengqing tidak gila, kan?"
"Anda yakin?"
"Tentu!"
"Baik, kalau begitu aku segera datang!"
"Jangan lupa bawa barang."
“……”
Setelah memutuskan telepon, Qin Fengqing mencibir sambil bergumam, "Zhang Yu masih tetap bodoh. Menukar beberapa juta dengan puluhan miliar, hitungan sederhana saja tidak bisa."
Zhang Yu-lah si bodoh sejati, tersenyum seolah mendapat keuntungan besar.
Kau bisa meminjam banyak barang, tapi aku sendiri tidak bisa. Nanti saat aku mencapai penyatuan energi vital dan darah, menjadi master, seperti sekarang ini, beberapa juta yuan itu apa?
Dulu beberapa juta yuan itu jumlah besar, tapi sekarang lihatlah, sekali membersihkan pasar gelap langsung dapat hasil miliaran.
"Saat aku jadi master, sekali transaksi bisa ratusan hingga triliunan yuan. Masih peduli dengan uang receh sekarang?"
Qin Fengqing menghitung dengan cermat dalam hatinya. Setelah berpikir sebentar, ia menelepon lagi.
Telepon baru diangkat setelah lama. Begitu tersambung, Qin Fengqing langsung berkata, "Gendut, pinjamkan aku aksesori pemutus kemampuan spiritual, tiga Rumput Bulan Kelam, dan sedikit esensi kehidupan."
“……”
"Gendut, kau kan tidak buru-buru turun ke liang bumi atau ke Tanah Pertempuran Raja. Pinjamin dulu! Nanti saat Kakak Qin sukses, akan melindungimu. Percaya! Fang Ping si tuan harta itu, berapa pun kau investasi, dia tidak akan merasakan apa-apa."
"Investasi padaku beda!"
"Memberi dia itu seperti menghias bunga emas, memberi aku itu seperti mengirim arang di musim salju."
"Saat aku mencapai level tujuh, tanpa hambatan bakat, tiga hari naik level delapan, lima hari langsung kasta sembilan..."
"Botak, kau mau melakukan hal besar ya?"
Jiang Chao bertanya, dengan kegembiraan berkata: "Bagaimana kalau kita berdua bersama?"
Dia sudah lama merenungkan, apakah turun ke liang bumi bersama Qin Fengqing.
Bersama Fang Ping dan kawan-kawan, orang-orang itu terlalu banyak dibuatnya.
Tapi ke Tanah Pertempuran Raja, dia sekarang tidak berani pergi.
Di domain luar ini, dia juga tidak tahu harus ke mana.
Sekarang dia sudah mencapai puncak Tingkat Enam, masih ada harapan untuk level tujuh.
Qin Fengqing terkejut: "Kamu mau ikut denganku?"
"Iya!"
"Kamu yakin?"
"Tentu!"
Qin Fengqing mengusap dagunya, berkata sambil merenung: "Pertama, kalau mati aku nggak tanggung jawab.
Kedua, harus bayar biaya perlindungan.
Ketiga, hasil jerih payahku tetap milikku, hasilmu harus bagi 30% ke aku, baru aku bawa kamu.
Kalo nggak, aku nggak mau. Kamu ini terlalu bodoh, takut aku mati dibuatnya."
"Si Botak, jangan meremehkanku! Aku setidaknya punya Senjata Dewa di tangan, di Tanah Pertempuran Raja saja nggak mati, ke domain luar masa ada masalah?"
Qin Fengqing menjilat bibirnya, menyipitkan mata: "Si Gendut, serius nih. Kalau benar mau ikut, bawa semua peralatanmu! Bawa semua barang-barang penyelamat nyawa.
Lebih baik cari keluargamu yang tidak wajar itu, pinjam Zirah Senjata Dewa.
Juga, kalau leluhur Level Puncakmu punya sumber daya berharga, bawa semuanya..."
Jiang Chao mulai gelisah, menelan ludah: "Kamu mau pergi ke mana sih?"
“Ke Liang Bumi Kota Terlarang! Manfaatkan pertempuran tingkat tinggi, Laozi akan ajakmu menggerebek rumah! Saat pertempuran tinggi pecah, pasti semua petarung level tinggi keluar. Kita bukan high-level, pasukan penjaga kota mungkin cuma level 5-6, hampir tidak ada high-level yang tinggal.
Kita di realm menengah, tidak mencolok.
Asal bisa bunuh banyak petarung menengah, termasuk yang di tahap penyatuan energi vital dan darah, pasti kita kaya raya!
Rumput Bulan Kelam adalah produk khas Liang Bumi Kota Terlarang. Katanya di sana banyak tumbuh, setiap kota besar pasti punya stok.
Dapatkan sedikit, kita bisa naik ke level tujuh!
Gendut, kalau belum high-level, hidupmu akan sulit.
Kedepannya ini era para high-level. Nak, kamu kan banyak barang penyelamat nyawa, berani ikut?”
Jiang Chao di ujung telepon hampir menangis, "Jangan bercanda denganku.
Ratusan high-level bertempur, kau mau aku ikut menggerebek?
Resikonya nyawa melayang! Lebih berbahaya dari Tanah Pertempuran Raja dulu!" Saat Jiang Chao hendak menolak, Qin Fengqing berbisik: "Aku tak mengharapkanmu. Pinjamkan barang penyelamat, nanti kubagi hasil jarahan!
Fang Ping dan kawan-kawan keterlaluan! Ke mana-mana tak mengajak Laozi, sungguh merendahkan!
Kau tunggu saja di luar liang bumi, nanti kubagi keuntungan!”
“Botak, kau serius? Itu terlalu berbahaya, lebih baik ke liang bumi lain...”
"Bodoh atau tidak! Kejayaan datang dari bahaya! Liang Bumi Kota Terlarang justru paling aman, semakin berbahaya suatu tempat semakin aman! Kalau aku pergi ke liang bumi lain, baru itu namanya bahaya. Tapi di Liang Bumi Kota Terlarang, petarung realm menengah macam aku siapa yang peduli?
Siapa berani percaya, petarung realm menengah sepertiku berani menggerebek markas mereka?
Kau percaya?
Tidak berani kan!
Kalau bahkan kau saja tidak percaya, berarti tidak ada yang berani percaya!
Kalau kau punya kemampuan, pinjami aku barang lain seperti Buah Golden Body, berapapun jumlahnya.
Kalau Laozi benar-benar mati di sana, tagih ke Fang Ping. Brengsek itu bilang dia leluhurku, oke. Aku yang berhutang, dia sebagai leluhur harus bayar kan?
Gimana, deal?"
Jiang Chao terdiam sejenak, berbisik: "Kenapa kau nekat begini..."
"Ngomong aja! Kau ada leluhur yang melindungi, aku punya apa? Nyawa hina seorang ini, mau terjebak di level enam seumur hidup? Cuma jadi mentor tak berguna di Universitas Bela Diri Kota Iblis?
Sudah 13 petarung tingkat tinggi di sini, eh sebentar lagi 16!
Di kampus ini saja hampir tidak bisa bertahan. Fang Ping itu kasihan padaku, kasih sedikit keuntungan. Tapi untuk urusan besar, dia tidak pernah melibatkanku.
Apa aku takut mati?
Dasar, Laozi tidak takut mati!
Tapi apa gunanya tidak takut mati?
Meski tidak takut mati, dia tetap meremehkanku!
Diremehkan brengsek ini, mana bisa aku terima?
Siapa Qin Fengqing ini?
Di zaman ini, sang jenius terkuat, petarung terhebat, bintang paling cemerlang!
"Sekarang hanya satu tujuan, lebih kuat dari Fang Ping, kalau sudah kuat, Laozi pasti akan menghajarnya, membuatnya setiap hari menjilat pantatku..."
Jiang Chao bergumam, "Target yang sangat agung!"
"Tentu saja!"
Qin Fengqing dengan wajah penuh kesombongan berkata, "Gendut, sudah putuskan belum?"
Jiang Chao ragu sejenak, lama kemudian baru berkata, "Meminjamkanmu boleh... tapi kamu... lupakan, kamu mungkin tidak punya kesempatan mengembalikannya. Selain itu, aku akan kasih satu informasi lagi, karena kamu memang sedang cari mati, jadi tidak perlu khawatir tentang bahaya."
"Rumput Bulan Kelam sebenarnya tidak berarti apa-apa, tahukah kamu apa itu Rumput Bulan Kelam?"
"Ini adalah rumput yang tumbuh di tubuh tanaman siluman bernama Pohon Bulan Kelam, yang tumbuh di area luar tanah terlarang satu-satunya di Liang Bumi Kota Terlarang. Di sana banyak Pohon Bulan Kelam."
"Kalau kamu punya nyali, bunuh satu Pohon Bulan Kelam, kalau tidak takut mati atau meledakkan diri... telan saja inti jantung dan otak intinya."
"Aku jamin, kamu langsung naik ke level tujuh!"
"Tapi risikonya sangat besar, kemungkinan besar justru akan meledakkan diri."
"Tapi kalau benar-benar terjepit, boleh dicoba, mungkin bisa mencapai level tujuh, kalau sudah begitu tidak masalah."
"Ada cara seperti itu?"
"Tentu! Kamu pikir siapa aku? Leluhur kami suka mencatat, banyak hal yang aku tahu. Begini, aku akan menunggumu di luar Liang Bumi Kota Terlarang, kebetulan kakekku juga akan pergi. Botak, kalau kamu benar-benar mati, transaksiku jadi rugi. Lebih baik jangan mati, kembali dan bayar hutang."
"Percayalah!"
Qin Fengqing langsung memutuskan telepon, seraya tersenyum lebar.
Kali ini, barang yang dipinjam bernilai ratusan juta!
"Fang Ping, kau berdoalah agar aku tidak mati, kalo nggak, suruh mereka semua menagih utang padamu!"
Ia sudah memantapkan hati: kalau mati, tak perlu bayar utang.
Kalau selamat, urusan utang bisa dibicarakan nanti setelah kaya.
"Kau tak mau ajak aku? Nanti pulang hidup-hidup, langsung naik level tujuh - eh, delapan! Pasti dagumu copot kaget!"
Dengan gigit geraham, Qin Fengqing mengeksekusi semua orang. Keluar dari pabrik runtuh, ia menggelegar ke para petarung yang gemetar di luar: "Kalian ambil satu persen, sisanya milikku!"
"Terima kasih Sang Master Qin!"
Qin Fengqing mengernyitkan alis. "Sang Master", terdengar seperti penipu.
Aku ingin jadi master!
Bukan "Sang Master" omong kosong ini!
Setelah meninggalkan kekacauan ini untuk diurus orang lain, Qin Fengqing tidak membuang waktu. Ia segera menyambut Zhang Yu, secepat mungkin menyatukan energi vital dan darah, lalu pergi ke Liang Bumi Kota Terlarang untuk bergabung dengan si gendut. Setelah mendapatkan barang itu, ia langsung masuk liang bumi.
Masuk dulu, pelajari situasi, lalu tunggu ledakan pertempuran tingkat tinggi!
Kali ini, kalau belum mencapai level tujuh, ia takkan keluar.
Latihan konvensional? Kapan bisa materialisasi kemampuan spiritual?
Menurut Fang Ping, perang total akan pecah dalam beberapa tahun.
Saat itu tiba, apa gunanya mencapai level tujuh?
“Kali ini aku mencapai level tujuh, kembali ke sekolah, pasti membuat semua orang terdiam membeku! Mereka menunggu Dekan Luo dan yang lain masuk level tujuh, tapi aku lebih cepat dari mereka. Akan kuperlihatkan apa itu jenius sejati!”
Qin Fengqing berkhayal indah, mengabaikan Fang Ping dan yang lain. "Ya sudah, tidak perlu ikut! Seakan tanpa kalian aku tidak bisa hidup!"
……
Fang Ping dan rombongan pergi ke Xishan, sementara Qin Fengqing mengambil sesuatu dari Zhang Yu lalu melesat menuju Liang Bumi Kota Terlarang.
Para master segera berangkat ke Ibu Kota, menanti Pertempuran Besar.
Master lainnya juga memasuki liang bumi untuk mengawasi. Kali ini mungkin akan ada pemberontakan di liang bumi.
Zona Terlarang tidak lagi membiarkan, mungkin liang bumi lain juga akan diserang kali ini.
Di Tiongkok yang luas, petarung tingkat tinggi hampir semua membawa beban berat, menanti datangnya kemenangan.
Petarung realm menengah juga berpencar menuju daerah tugas masing-masing.
Bertapa?
Kecuali benar-benar di ambang terobosan level, berapa banyak petarung mid-high level yang mau patuh bertapa?
Petarung Zaman Baru Bela Diri lahir dari badai darah.
Seratus tahun terakhir ini, perang tak pernah berlabuh!
……
Saat Fang Yuan berjalan di Area Selatan, melihat menara-menara tinggi yang mulai kosong... tiba-tiba ingin menangis.
Kakak pergi lagi!
Para master semua pergi!
Bahkan Kak Yun Xi yang duduk setengah hari di puncak menara kristal Fang Ping pun pergi membawa pedang panjangnya. Ia tidak mendengarkan saran Fang Ping untuk bertapa mencapai tingkat pemahaman lebih tinggi.
Bunga Meridian di Universitas Bela Diri Kota Iblis sudah semakin menipis.
Sebelumnya Fang Ping memperoleh beberapa dari komando militer, digunakan hingga sekarang, sudah tersisa sedikit, sisanya itu, mungkin belum cukup untuknya membentuk meridian.
Karena sudah menjadi kesurupan, maka dia juga akan kesurupan sekali.
Pergilah bertempur!
Menyublim dalam pertempuran, bangkit dalam pertempuran.
Di zaman baru seni bela diri, tiga petarung perempuan level Kasta Sembilan, siapakah yang tidak bangkit dari badai darah berulang kali?
Tanpa melewati kekerasan berdarah, bahkan seperti Kota Zhenxing, ada berapa perempuan tingkat tinggi?
Level tujuh mungkin masih ada harapan, bagaimana dengan delapan-sembilan?
Chen Yunxi juga tidak mau mengandalkan Fang Ping, meraih level tujuh, seorang level tujuh yang bahkan belum mengalami banyak pertempuran, dirinya seperti itu mungkin takkan pernah menemukan jalan harapan inti dirinya.
Chen Yunxi pergi, saat Fang Yuan berjalan tanpa jiwa di Area Selatan, Zhao Xuemei yang baru keluar dari retret, memegang tongkat paduan logam, tidak mempedulikan yang lain, pergi membawa tongkatnya.
Zhao Lei dan Fu Changding, bahu-membahu, membawa senjata, tertawa lepas, melangkah pergi.
Xie Lei dengan ekspresi dingin, diam seribu bahasa, melayang pergi, tak ada yang tahu kemana tujuannya.
Guru Song yang biasanya ramah, tidak melirik putrinya di bawah, tertawa lepas, melesat ke langit, cepat menghilang.
Fang Yuan dengan mata berkaca-kaca, saat melihat bayangan muncul di depannya, tak kuat menahan isak: "Guru, liang bumi... Benarkah sekuat itu?"
"Bai Ruoxi tersenyum, mengelus lembut kepalanya sambil berdesah, \"Sangat kuat, sangat kuat! Zaman baru seni bela diri adalah era gemilang bagi jalan pedang, juga masa kejayaan para petarung, namun... sekaligus zaman yang berlumuran darah.
Kau memiliki kakak yang perkasa, tapi di zaman ini, semakin kuat seseorang, semakin sulit langkahnya.
Pejuang... Inilah zaman yang menyedihkan sekaligus membahagiakan bagi para pejuang.\"
Bai Ruoxi memandang jauh ke kejauhan, berbisik lembut, \"Mereka memikul beban sambil maju, menghalau serangan kegelapan, mereka... berjalan dalam kegelapan, namun membawa cahaya.
Kakakmu adalah pahlawan, pahlawan Universitas Iblis, pahlawan Tiongkok, mungkin juga pahlawan bagi seluruh umat manusia.
Yuan Yuan, dia berharap kau bisa menjauh dari kegelapan ini, menjauhi zaman baru seni bela diri seumur hidupmu.
Tapi dia lupa, petarung... tak punya jalan pulang!
Dengan menyerahkanmu padaku, mungkin dia tak menyangka bahwa aku... bukan wanita lemah yang bisa diatur sesukanya?\"
Bai Ruoxi tersenyum kecil, \"Ingin menjadi kuat?\"
\"Ya!\"
\"Kalau begitu, pergilah bertarung! Kakakmu yang masih di tingkat satu bintang sudah mulai menjalani misi, menyingkirkan banyak anggota sekte sesat! Bahkan Chen Yunxi yang dulu lemah pun berani menghunus pedang, hingga kini mencapai tingkat lima!
Gurumu tidak berharap kau bisa membantu meringankan bebannya, hanya berdoa agar kau tidak menjadi beban yang menyusahkan.
Dia terlalu emosional, juga terlalu rapuh.
“Semakin dia khawatir, semakin terjerumus dalam kesurupan. Kamu berbeda dengan orang lain... Jika orang lain mati, dia tidak akan gila. Tapi jika kamu mati, dia akan stres.”
“Dia juga berbeda dengan yang lain. Para master, para Level Puncak itu memang peduli keluarga, tapi tak sefanatik dan segila dirinya.”
“Guru memberimu beberapa misi, menyingkirkan anggota sekte sesat level satu bintang. Pergilah, selagi kakakmu belum kembali!”
Fang Yuan menggigit bibirnya, mengangguk dengan tegas.
Tak lama kemudian, gadis itu berbalik tubuh dan berlari keluar.
Beberapa saat kemudian, Liu Polu tiba-tiba muncul, bertanya lembut: "Seharusnya kau tidak melakukan ini. Fang Ping akan membencimu. Dia mempercayaimu baru berani menitipkan adiknya."
Bai Ruoxi menjawab pelan: "Liu Lao, saya tahu. Tapi semakin dia khawatir dan tak rela, semakin besar risiko kecelakaan. Tenang, saya akan mengawal. Kecuali saya mati dulu... Jika saya benar-benar tewas, dia tak bisa menyalahkanku lagi."
Bai Ruoxi menghela napas: "Kita yang tak mampu berbagi beban, setidaknya bisa membuat keluarganya punya kekuatan untuk membela diri. Adiknya sudah memilih jalan pedang, biarkan terus berjalan! Untuk orang tuanya, biarkan mereka jadi rakyat biasa sepenuhnya."
Liu Polu juga menghela napas panjang, lalu menghilang dari tempat itu. Saatnya dia mencari cara untuk.
Universitas Bela Diri Kota Iblis yang megah ini bisa sekuat sekarang, sebagian besar berkat Fang Ping.
Mereka boleh gugur dalam pertempuran, tapi Fang Ping sama sekali tak boleh mati.
“Semoga perjalanan ke Xishan berjalan lancar!”
Liu Polu dalam hatinya terlintas ide ini, kemudian cepat tenggelam dalam keheningan.
Area selatan juga mulai diliputi kesunyian.
……
Semua orang berharap Fang Ping bisa sukses.
Tapi saat pertama kali Fang Ping tiba di Xishan, ia langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Ketika Fang Ping sampai di Kota Teratai.
Diterpa pukulan ganda!
Saat kabar "Fang Ping datang" tersebar, Kuil Guangsheng di kaki Gunung Taiyue tiba-tiba menutup pintu gerbangnya!
Kota Zhenxing yang cukup jauh dari sini... Jiang Hao tiba-tiba meneleponnya, mengatakan bahwa Kota Zhenxing sedang sibuk beberapa hari ini dan tidak menerima tamu.
Fang Ping datang lagi ke Xishan!
Kota Zhenxing yang mendapat kabar ini segera menyuruh Jiang Hao memberitahu Fang Ping agar tidak mendatangi Kota Zhenxing.
Kuil Guangsheng yang berada di Provinsi Xishan yang sama menutup gerbang... karena di sana terdapat petarung kebangkitan.
Fang Ping telah membujuk beberapa petarung kebangkitan ke Universitas Bela Diri Kota Iblis. Meski beberapa orang tidak tahu identitas sebenarnya mereka, Kuil Guangsheng mengetahuinya.
Maka, untuk melindungi senior kebangkitan dari bujukan, Kuil Guangsheng memutuskan tidak menerima tamu.
Penutupan gerbang ini menyiratkan maksud yang jelas.
Hari ini tidak menerima tamu!
Siapapun yang datang tidak akan diterima!
Warisan Kuil Guangsheng hingga kini tidak mudah, akhirnya memiliki seorang senior level delapan yang kembali. Jika sampai dibujuk pergi, kemana lagi mereka harus mengadu.
Berjalan di kaki Gunung Taiyue, memandang Kuil Guangsheng yang tertutup di kejauhan, menyaksikan beberapa biksu yang mengintip dari jarak jauh...
Fang Ping tiba-tiba berseru: "Tengkorak Besi, katanya Kitab Suci Dazang di Kuil Guangsheng adalah salah satu teknik bela diri terkuat di Era Sekte, mungkin terkait metode latihan kemampuan spiritual. Soalnya Kitab Suci Dazang sudah diwariskan ribuan tahun, mau periksa gak?"
"Ribuan tahun? Di jam ini... Bisa jadi memang ada kemungkinan!" sambut Li Hantong.
"Kalau gitu harus dicek dong, sekalian ngobrolin hidup sama Master Mingzhi..."
Suara dua orang ini cukup keras. Tak lama, suara tua penuh tapak usia terdengar dari dalam kuil: "Wahai Sang Penderma, jika benar ingin melihat Kitab Suci Dazang, kuil ini bersedia memberikan salinan cetak. Sungguh tidak ada metode latihan spiritual..."
Fang Ping tertawa: "Master Mingzhi tidak mau ngobrolin jalan pedang dengan kita? Ngobrolin ajaran Buddha juga boleh, aku ada sedikit penelitian soal ini..."
Setelah beberapa saat, biksu besar di dalam kuil tetap diam.
Fang Ping mulai bosan, menghela: "Sudahlah, kalau tidak diterima ya gak usah ngobrol. Aduh, kita ini kan bukan bandit, cuma pengagum Kuil Guangsheng, masa sampai ditolak di luar pintu? Bikin sakit hati! Ayo pergi, Tengkorak Besi, kita ke gerbang neraka Xishan. Di sini gak asyik."
"Ya, ayo pergi!"
Keduanya dengan wajah kecewa segera pergi.
……
Setelah mereka pergi, di dalam kuil, seorang biksu muda bermuka tampak menatap biksu tua di depannya, bertanya pelan: "Guru, kenapa tidak mengizinkan Jendral Iblis dan Jendral King Kong masuk? Ini..."
“Biksu tua alisnya memutih, tersenyum pahit: 'Guru takut hati meditasinya goyah, terbuai olehnya, akhirnya meninggalkan Kuil Guangsheng. Teman-teman lama seperti Hui Hong yang mengasingkan diri di Kota Zhenxing bertahun-tahun, setelah dia berkunjung, mereka bahkan meninggalkan gelar kehormatan dan pergi ke Universitas Bela Diri Kota Iblis untuk memulai dari awal. Jika aku pergi, warisan ribuan tahun Kuil Guangsheng... mungkin akan punah.'”
“Kuil Guangsheng yang megah, saat ini hanya menyisakan dia seorang pejuang level delapan.”
“Fang Ping dari Universitas Bela Diri Kota Iblis, dengan beberapa kata saja berhasil membujuk Hui Hong dan kawan-kawan pergi. Mana berani dia mengobrol lebih dalam dengan mereka.”
“Meski yakin dirinya takkan goyah atau terbuai, lebih baik hindari percakapan yang tidak perlu.”
“Biksu kecil itu terkesima, bahkan gurunya pun khawatir terpengaruh?”
“Jendral Iblis benar-benar punya kekuatan sihir!”
……
“Bersamaan dengan itu.”
“Fang Ping yang sudah menjauh menggerutu: 'Ada apa ini? Bukannya seharusnya orang-orang menyambutku dengan meriah ke mana pun aku pergi? Kok malah jadi anjing tak peduli?'”
“Li Hantong mengangkat bahu, 'Entahlah, yang jelas ini bukan urusanku.'”
“'Sudahlah, ayo ke liang bumi Xishang bergabung dengan Lao Wang! Dasar, baru datang sudah diremehkan. Kalau di liang bumi Xishan masih direndahkan juga, aku bakal pukulin mereka! Tidak ada alasan mengusir pemimpin sejati!'”
“'Benar.'”
“'Si Tengkorak Besi, kau memang paling andal, pantas jadi jendral andalanku!'”
“'Fang Ping, beneran dulu ada 108 jendral?'”
“'Nggak tahu.'”
“'Lalu kenapa kau bilang...'”
“'Menurutku angka 108 kedengarannya bagus, ya udah ngomong aja.'”
“……”
Li Hantong meliriknya, "Sudahlah, anggap saja tak mendengar."
Dia adalah Dewa, aku Jendral Penakluk Utara.
Benar, seperti inilah!
Sudah bilang tidak akan meragukannya lagi, sekarang bertanya lagi juga tak berarti.
