10 Oktober, Fang Ping mencapai terobosan ke level delapan.
Tentu ini adalah terobosan yang diakui publik. Meski sebenarnya terlambat beberapa hari, terobosan Fang Ping tetap menggemparkan.
Pada hari Fang Ping mencapai terobosan, para petarung sekte sesat datang mengganggu, namun berhasil dieksekusi oleh Fang Ping dan kawanan...
Ini juga merupakan informasi yang dirilis ke publik.
Pada hari Pertempuran besar itu, cukup banyak pejuang Tiongkok yang merasakan momentum pertempuran tersebut.
Tapi detail internal tidak dibocorkan!
Tidak disebutkan berapa banyak petarung sekte yang datang, berapa yang dieksekusi, maupun identitas petarung sekte tersebut.
Identitas beberapa orang jika diungkap mungkin akan menimbulkan kegemparan besar.
Valna dari Situs Suci Buddha Kuno, Zhao Xingwu ketua aliansi sektarian Tiongkok, Molta dari Pegunungan Andes - belum termasuk Lin Long dan Zarikaro dari Negara Para Dewa.
Status orang-orang ini terlalu spesial.
Begitu terekspos, mungkin akan memberikan dampak yang sangat besar.
……
Serangan sekte sesat seolah dianggap tidak berarti, hanya disinggung sekilas.
Yang terlihat publik hanya kemilau terobosan Fang Ping, tak ada yang peduli urusan sekte - ini logika rakyat biasa.
11 Oktober, daftar ranking Master diperbarui kembali.
Belakangan ini daftar ranking sering diperbarui.
Akhir September saat Fang Ping kembali ke Universitas Bela Diri Kota Iblis, daftar sudah pernah diperbarui. Secara logika daftar Master seharusnya jarang update, tapi di Oktober terjadi perubahan lagi.
Daftar level delapan awalnya berisi 106 nama.
Li Yue dari Pasukan Bintang Jatuh yang gugur bukanlah anggota daftar. Kini Liu Polu dan Fang Ping berhasil mencapai level delapan, total menjadi 108 orang.
5 petarung level delapan sekte sesat yang gugur sebelumnya juga bukan pejuang Tiongkok, melainkan berasal dari berbagai negara di dunia.
108 orang, kali ini Fang Ping merasakan sensasi yang dulu dialami Li Changsheng.
Daftar level delapan, Fang Ping, peringkat ke-108!
Posisi terakhir!
Liu Polu, peringkat 107, sedikit lebih baik dari Fang Ping.
……
Universitas Bela Diri Kota Iblis.
Fang Ping yang baru beristirahat sehari, melihat daftar peringkat, beberapa kali mengangkat telepon namun akhirnya melepaskannya.
Sudahlah, dia bahkan malas mengancam dua ketua Asosiasi Jalan Pedang.
Sebagai petarung level delapan yang telah menyelesaikan tempaan kedua dan masuk ke tempaan ketiga, membawa Senjata Dewa Kasta Sembilan dengan Senjata Dewa level delapan sebagai penyerang utama, Asosiasi Jalan Pedang malah menempatkannya di posisi juru kunci?
Fang Ping sampai tak ingin berkomentar!
Dua tua-tua ini cepat atau lambat harus dipukuli!
Sementara Fang Ping terjebak di posisi buncit daftar level delapan, di daftar level tujuh juga ada yang terperangkap di posisi terakhir - Qin Fengqing yang baru naik level, menduduki peringkat 403 di daftar level tujuh!
Awalnya daftar level tujuh memiliki 402 orang. Dengan kenaikan level Fang Ping dan Liu Polu, ditambah Luo Yichuan, Zhang Jianhong, dan Qin Fengqing, total menjadi 403 dengan Qin Fengqing di posisi akhir.
Saat Fang Ping masih memandangi daftar peringkat, terdengar suara di sampingnya: "Ke lobi utama!"
Mengenali suara Wu Kuishan yang telah kembali, Fang Ping sedikit lega dan segera terbang menuju lobi rapat.
Sebelumnya Wu Kuishan dan Li Changsheng pergi ke liang bumi Zhongzhou dan Danau Utara, Fang Ping sempat khawatir akan keselamatan mereka.
Kini keduanya kembali dengan selamat, membuatnya merasa lebih ringan.
……
Lobi rapat.
Begitu Fang Ping masuk, Qin Fengqing langsung mendengus: "Juru kunci level tujuh! Sungguh kehormatan besar untukku!"
Fang Ping kesal: "Sudahlah, aku yang di level delapan saja tidak mengeluh, ngapain kamu yang mengeluh!"
Qin Fengqing mengangkat bahu, sudahlah, tidak perlu berdebat dengan Asosiasi Jalan Pedang.
Dia memang jarang mempedulikan hal-hal seperti ini, hanya merasa posisi terakhir itu memalukan saja.
Di lobi utama, Pak Li terlihat kelelahan. Setelah mereka selesai bicara, beliau tersenyum: "Ditempatkan di urutan akhir ya? Baik juga, pohon besar mudah diterpa angin. Fang Ping sebelumnya terlalu mencolok, sekarang baru mencapai level delapan dan kekuatan tempurnya belum stabil. Posisi akhir justru bisa membuatnya lebih low-profile."
Di sampingnya, Wu Kuishan tertawa geli: "Low-profile? Masih bisa low-profile bagaimana? Gaung terobosannya yang menggemparkan tidak usah disebut lagi. Akhir Juli baru mencapai level tujuh, pertengahan Oktober sudah level delapan. Kurang dari 3 bulan, semua rekor di seluruh dunia sudah dihancurkan!
Sekarang siapa di seluruh dunia yang tidak mengenal Fang Ping?
Petarung level delapan usia 20 tahun masih mau low-profile? Bahkan para petarung liang bumi sudah memasukkan namanya dalam daftar buronan di 108 domain..."
Fang Ping tersipu malu. Setiap hari diomelin soal ini, jadi buronan juga bukan kemauanku.
Wu Kuishan tidak melanjutkan. Beliau menyuruh mereka duduk. Saat Lü Fengrou tiba, Wu Kuishan menatapnya lama lalu lega: "Lain kali lebih hati-hati!"
Kemarin Lü Fengrou nyaris tewas di sana, membuat Wu Kuishan terus cemas.
Lü Fengrou tidak berkata apa-apa, langsung duduk dengan cueknya.
Setelah semua hadir, Wu Kuishan membuka rapat: "Kemarin, Liang Bumi Haidi berhasil dijebol. Petarung liang bumi di sana bekerja sama dari dalam dan luar untuk menyambut Zhao Xingwu cs.
Kedua orang menembus liang bumi, melesat menuju Gunung Penjagal. Di sana tidak ada Level Puncak yang menjaga penghubung. Kasta Sembilan yang bertugas menjaga penghubung dihancurkan oleh mereka, dan mereka memasuki Zona Terlarang!
Kali ini sekte sesat dan liang bumi telah menyusun semua rencana. Zhao Xingwu si pengkhianat itu gagal dipenggal..."
Wu Kuishan menggelengkan kepala. Saat menyebut Zhao Xingwu, ada nada penyesalan.
Tanpa membahas lebih jauh, Wu Kuishan melanjutkan: "Di liang bumi Zhongzhou, kepergian Zhao Xingwu tidak menyebabkan kekacauan. Kota di seberang juga tidak mengirim pejuang untuk menyerang. Tampaknya Zhao Xingwu sudah lama bersekongkol dengan liang bumi! Pihak lain membantu menyamarkan jejaknya! Mungkin di masa depan, kita akan bertemu di medan perang!"
Pak Li berkata dengan muram: "Lain kali bertemu, pasti kubunuh dia! Saat itu di liang bumi Nanjiang, Zhao Xingwu membelenggu Wali Kota Raksasa Liu, baru memberi kesempatan pada Fang Ping dan aku. Tak kusangka dia akan berkhianat!"
Di bawah, Fang Ping juga tidak berkomentar.
Beberapa hal tetap menjadi dugaan. Lao Zhang menyuruhnya menutup mulut, dan dia pun tak ingin banyak bicara.
Setelah berkata demikian, Pak Li menambahkan: "Di liang bumi Danau Utara, ada Raja Sejati liang bumi yang masuk wilayah, tapi menghilang seketika. Tidak melanjutkan pertarungan dengan Komandan Li. Kemarin, pertempuran besar pecah di banyak liang bumi dengan korban tidak banyak...
Tapi kali ini, pihak roh siluman memang benar-benar bersatu dengan pihak tanaman siluman. Di mana-mana anggota pihak roh siluman turun tangan.
Ke depan, tekanan di berbagai wilayah akan semakin besar!"
Keduanya menjelaskan situasi terkini masing-masing. Pak Li menatap Fang Ping, tiba-tiba tersenyum: "Kemarin di liang bumi Shanghai, Feng Miesheng sangat merindukanmu, bahkan lebih antusias dibanding Ji Yao.
Teriaknya berulang-ulang, bersumpah pasti akan membunuhmu, bahkan berencana menetap lama di liang bumi Shanghai...
Sayang si itu tak berguna. Pedangku belum sempat kuhunus, dia sudah kabur ketakutan sampai hilang entah ke mana.
Fang Ping, kunjunganmu ke Zona Terlarang benar-benar memikat pria dan wanita. Semuanya terus menyebut namamu..."
Fang Ping tak berdaya. Di saat genting begini, Pak Li masih sempat bercanda.
Malas berdebat, Fang Ping bertanya: "Katanya Menteri Zhang kemarin di Shanghai berhasil menghancurkan dua Raja Sejati sampai babak belur. Benar atau tidak?"
Pak Li tertawa ringan: "Tak begitu jelas, soalnya jaraknya terlalu jauh.
Tapi perkataan Lao Zhang biasanya 80% bohong, 20% benar.
Entah benar tidak dia membuat mereka babak belur, tapi di arah Gunung Penjagal, Raja Serigala Abu-abu tertawa terbahak-bahak. Mungkin dapat keuntungan..."
Belum selesai bicara, Qin Fengqing yang menguap di samping menyela: "Aku tahu ini. Bukankah Raja Perang pulang untuk memulihkan luka? Waktu Jiang Gendut menjenguk, Raja Perang bilang Zhang Tao sampah, dikalahkan dua orang sampai berantakan, malah kabur ke wilayah Raja Penahan saat kritis. Memalukan sekali, dia malu disamakan dengan Zhang Tao."
“……”
Fang Ping tertegun kaku!
Bisa segitunya?
Kemarin Lao Zhang bilang apa sih?
Bukankah dia yang membuat dua Raja Sejati memanggil 'ayah'?
Tapi akhirnya malah dirinya yang dipukul sampai memanggil 'ayah'?
Masih berani lari ke wilayah Raja Penahan... Fang Ping merenung sejenak, saat tak bisa mengalahkan lawan, mencari dukungan pejuang kuat—strategi ini sangat familiar.
Lao Li dan Wu Kuishan juga tersenyum kecut, tapi Wu Kuishan tetap serius: "Menteri Zhang memiliki kemampuan tempur yang luar biasa. Kekalahan kali ini dari dua Raja Sejati, Fang Ping, ini juga ada hubungannya denganmu. Jika bukan karena terus-menerus membagi-bagikan avatar kemampuan spiritual, Menteri Zhang sebenarnya termasuk petarung kelas atas di antara para Level Puncak."
Fang Ping mengangguk, lalu tersenyum: "Sulit dikatakan, mungkin hanya pura-pura. Aku tak percaya Lao Zhang benar-benar tak mampu melawan dua Raja Sejati. Raja Perang saja bisa mengeliminasi satu musuh, pasti Lao Zhang juga punya kemampuan serupa."
"Bahkan dengan beberapa avatar yang dikeluarkan, pengaruhnya terhadap kekuatannya mungkin tidak signifikan."
"Kurasa dia sedang menjebak musuh. Lihat saja nanti, saat pertempuran besar pecah, Lao Zhang mungkin bisa membunuh satu pejuang kuat di antara Raja-Raja Sejati..."
"Tidak mungkin sampai segitunya?"
"Sulit dipastikan."
……
Di Universitas Bela Diri Kota Iblis, Fang Ping dan yang hadir sedang menganalisis situasi terkini.
Ibu Kota.
Kementerian Pendidikan.
Li Zhen bertiga berkumpul kembali.
Saat ini, Nanyun Yue menyeringai menghina: "Zhang Tao! Tidak malukah kamu! Mengaku sebagai Tak Terkalahkan di Level Puncak, tapi akhirnya malah minta bantuan ke Raja Penahan... Aku saja (merasa malu mewakilimu)."
Zhang Tao menyeringai, berkata dingin: "Pandangan picik wanita! Kemarin Raja Perang sudah cukup menunjukkan kekuatannya. Li Zhen juga bertarung satu lawan dua. Jika aku menunjukkan sikap tak terkalahkan yang lebih kuat dari mereka, menurutmu pertempuran kemarin akan berakhir cepat?
Jika aku benar-benar menunjukkan kekuatan tak terkalahkan, bukan tidak mungkin kedua Ketua Kuil akan turun tangan. Bagaimanapun, aku sudah menjadi ancaman besar bagi mereka!
Raja Perang masih kurang level, tidak mengancam mereka.
Tapi aku berbeda. Aku bisa mengancam dua si tua itu. Menurut kalian, apakah mereka bisa tetap tenang duduk di panggung seperti sekarang jika merasakan tekanan?"
Zhang Tao tertawa setelah berkata: "Jangan buru-buru. Begitu perang total pecah, akan kuperlihatkan apa itu pejuang tak terkalahkan sejati! Penguasa tertinggi yang menapaki satu jalan besar!"
Li Zhen malas berdebat, segera mengerutkan kening: "Zhao Xingwu masuk ke Zona Terlarang. Jika kabar ini tersebar, sial! Zhang Tao, bukannya kau yang selalu mengurus hubungan dengan sektarian? Kenapa Zhao Xingwu bisa berkhianat?"
Zhang Tao berkata datar: "Bagaimana aku tahu? Putus asa, kekecewaan, ingin mencapai Level Puncak... Alasannya banyak.
Tapi dia bukan Level Puncak, pengaruhnya terbatas.
Sektarian sekarang momentumnya melemah, dia tak bisa menggerakkan massa dengan satu teriakan.
Urusan Zhao Xingwu tidak mendesak. Berani muncul di domain luar, pasti kubunuh!
Aturan Level Puncak tidak bertarung di domain luar saja tidak berguna. Dia tidak termasuk golongan itu, dan tak berani muncul di domain luar!"
Masih bicara tentang Sang Paus. Li Zhen, kemarin kau yang pertama keluar, apa kau merasakan kehadiran Sang Paus?"
Li Zhen seketika mengerutkan kening mendengar pertanyaan itu, dengan wajah dingin menjawab: "Tidak! Tikus ini bersembunyi sangat dalam, jaraknya sangat jauh dariku, dia tidak berani mendekatiku dalam radius 500 li!
Tapi kemarin pertempuran besar meletus di beberapa wilayah, beberapa orang bisa disingkirkan.
Di negeri ini, kami bertiga bukan pelakunya. Leluhur kami, Raja Perang, Penjaga Chen, Penjaga Shen... semuanya memancarkan aura kemarin. Jika Sang Paus adalah Level Puncak dari Tiongkok, maka hanya mereka beberapa orang itu.
Tapi kemungkinannya kecil, kurasa dia berasal dari situs suci lain.
Kemarin hanya di negeri ini pertempuran paling sengit. Saat Level Puncak pergi, setiap saat bisa ketahuan... Kau pergi ke tempat leluhur kami mungkin juga untuk menyelidiki apakah yang lain ada di tempat.
Semua orang tahu kau licik. Jika Sang Paus benar-benar Level Puncak Tiongkok, dia tidak akan muncul kemarin!
Karena orang sepertimu yang suka menyelidiki diam-diam. Kami tidak bodoh, mana mungkin tidak waspada terhadapmu."
Zhang Tao menatapnya dengan senyum sinis: "Memujiku? Atau menghinaku?"
Li Zhen menjawab datar: "Tentu memuji. Sifat tak tahu malumu sudah jadi rahasia umum, perlu apa kuhina?"
Zhang Tao mendengus kecil, tersenyum ringan: "Perkataanmu ada benarnya juga. Kemarin aku memang ingin menyelidiki beberapa orang yang aurnya tidak meledak. Sayang, kegaduhan di pihak Raja Perang memicu campur tangan Raja Penahan..."
Tapi kita juga tidak bisa sepenuhnya menghilangkan kecurigaan terhadap mereka. Sudahlah, untuk saat ini tidak perlu ditelusuri, yang penting kita sudah tersadar.
Singkatnya, semua harus lebih hati-hati!
Jangan sampai seperti Raja Sejati Xuan Yu kemarin yang bodoh itu. Dasar, aku sampai tidak percaya, si idiot ini ternyata sama sekali tidak waspada terhadap pihak tanaman siluman..."
Zhang Tao bahkan merasa simpati pada Raja Sejati yang runtuh itu, sambil menggelengkan kepala berkata: "Bahkan jika bukan dari pihak yang sama, bukan dari Wangting yang sama, dan sebelumnya sudah musuh bebuyutan, sekalipun itu sekutu, masa iya sama sekali tidak waspada?
Begitu saja terjebak?
Ini namanya bukan idiot lalu apa..."
"Dijebak?"
Li Zhen terkejut, "Zhang Tao, maksudmu apa?"
Zhang Tao menatapnya lelah, "Kamu juga idiot ya? Kemarin kan kamu ada di lokasi kejadian? Aku yang tidak datang saja tahu orang ini dijebak, masa kamu tidak sadar?
Kekuatan Raja Perang seberapa, mana mungkin aku tidak jelas?
Satu lawan dua memang bisa, tapi mustahil bisa mengeksekusi satu orang sambil menghadapi dua lawan!
Hal seperti ini cuma aku dan Raja Penahan yang bisa lakukan, Raja Perang masih kurang level!
Tapi dia berhasil, kamu percaya?
Jelas sudah dijebak. Aku bisa menebak, saat ajalnya, si itu pasti penuh kekecewaan dan menyerang Raja Sejati tanaman siluman yang menjebaknya..."
Seandainya Fang Ping ada di sini saat ini, pasti wajahnya akan menghitam.
Kemarin Zhang Tao bicara seolah menyaksikan langsung, mengatakan Raja Sejati yang runtuh itu menyerang Raja Sejati dari pihak tanaman siluman.
Tapi sekarang, dari ucapan Zhang Tao, dia sama sekali tidak pergi ke sana. Kemarin jelas-jelas hanya menebak!
Li Zhen-lah saksi mata sebenarnya.
Saat ini Li Zhen juga tengah mengenang, lama kemudian baru berkata: "Ada? Aku tidak punya kesan jelas. Waktu itu Raja Sejati Xuan Yu runtuh terlalu tiba-tiba, sangat singkat. Saat musnah total... serangan tanpa pandang bulu ya?"
Saksi mata Li Zhen saja tidak punya kesan jelas, tapi Zhang Tao dengan yakin berkata: "Ucapanku tidak mungkin salah. Jika tidak ada kecelakaan... Raja Sejati tanaman siluman yang menyerang Raja Perang kemarin kemungkinan salah satu dari Hongmei, Qingyue, atau Xing Wang."
Li Zhen kembali mengerutkan alis, lama kemudian baru berkata: "Qingyue."
Zhang Tao tertawa sambil berkata: "Sudah ditebak. Waktu muda, si itu juga barang kelas yang menjual tawa. Jago menggoda Raja Sejati perempuan. Sebagian besar Raja Sejati perempuan di Kuil Raja Sejati punya hubungan gelap dengannya."
Sekarang dia sudah hancur, mungkin hanya beberapa orang ini yang masih mendukungnya.
Dia menyuruh Qingyue menjebak Xuan Yu... tidak aneh.
Si itu ingin menyeret pihak roh siluman ke dalam lumpur, tapi takut kekuatan mereka terlalu besar. Juga ingin mematahkan semangat Raja Feng dan beberapa Raja Sejati lain...
Kali ini, masalah yang dilakukan Raja Feng dan Raja Huai sebagai pemimpin, Qingyue di Kuil Raja Sejati juga dekat dengan pihak Raja Feng...
Huh! Kalau ada masalah, tentu Raja Feng yang bertanggung jawab.
Bahkan jika Raja Perintah marah, itu akan ditujukan ke pihak Raja Feng, tidak mungkin menyasar dia. Dia hanyalah orang yang tidak berguna, bahkan bukan Raja Sejati, siapa yang percaya ini ulahnya?
Tidak, si tolol Raja Perintah itu bahkan jika curiga, mungkin masih ragu apakah Xuan Yu benar-benar dijebak.
Kamu yang ada di lokasi kejadian saja tidak melihatnya, mereka dari pihak Raja Perintah mungkin juga tidak punya perasaan apa-apa."
Li Zhen tidak tahan melihatnya: "Kamu bicara seolah ini nyata, apakah pengaruhnya masih sebesar itu? Kamu bukan dia, bagaimana bisa tahu isi pikirannya?"
Zhang Tao mengeluh lelah: "Tidak bisakah kamu lebih cerdas? Orang seperti dia mungkin rela menunggu kematian?
Kalau tidak mengaduk-aduk air, bagaimana dia bisa mencari kesempatan di tengah kekisruhan?
Intinya, kamu tetap sampah!
Dulu aku membangun potensimu sampai puncak, mengatakan setelah terobosanmu, kamu akan menjadi Raja Penahan kedua, ancaman yang luar biasa...
Inilah yang membuatnya turun tangan langsung untuk membunuhmu!
Tapi kamu malah gagal membunuhnya, Li Zhen. Soal ini, aku sungguh meremehkanmu. Pasar luar masih memuji-muji seolah kamu hebat, menghancurkan jalan kekuatan inti Raja Kerajaan Tanaman Siluman...
Aku bahkan rela jadi figuran untukmu, memberimu posisi bos, tapi kamu?
Sekarang ingat lagi, perutku masih penuh api..."
Zhang Tao terus menggerutu, membuat Li Zhen merasa malu.
Dasar, orang itu memang sangat kuat. Aku gagal membunuhnya, tapi setidaknya sudah menghancurkan jalan kekuatan intinya.
Nanyun Yue mendengarkan percakapan dua orang itu, pusing berkata: "Kalian sudah cukup! Apa ada makna membicarakan masalah usang yang sudah berlalu setiap hari? Bicarakan rencana selanjutnya, sekarang situasi sudah memburuk total, pihak roh siluman sudah tidak lagi menyamar. Runtuhnya Xuan Yu juga telah memprovokasi mereka habis-habisan, ke depan tekanan di berbagai daerah mungkin akan meningkat drastis..."
Zhang Tao mengetuk meja pelan-pelan, merenung sejenak lalu berkata: "Meski sudah ada prediksi, tapi lebih cepat dari yang kuduga. Semua gara-gara si brengsek kecil Fang Ping yang mengacaukan rencanaku. Awalnya kupikir perang baru akan sepenuhnya terbuka saat pihak roh siluman bergabung. Tapi sekarang malah dipercepat dua tahun... Dasar bangsat kecil ini kalau bukan karena kontribusinya memberimu keuntungan, sudah kuhancurkan dia dengan sekali tepuk!"
Zhang Tao mengumpat, Li Zhen dengan datar berkata: "Taruhanmu begitu besar, tega menghancurkannya?"
Zhang Tao tertawa terkekeh: "Tak apa mencoba bertaruh, hancur atau tidak nanti lihat perkembangannya. Biar si nak ini jadi ban cadangan, siapa tahu bisa memberi efek. Kalau benar-benar mencapai Level Puncak sebelum perang besar, pengorbanan hari ini tidak berarti apa-apa. Cuma avatar saja, kubagi lagi 30-50 jalan harapan juga bukan masalah..."
Nanyun Yue dan Li Zhen sama-sama menyeringai, sudah puluhan tahun, masih berperilaku seperti ini!
Apa kau tak bisa berhenti membual?
Zhang Tao tetap tersenyum, mengabaikan mereka lalu melanjutkan: "Masalah ini mungkin masih harus bergantung pada Fang Ping untuk diselesaikan. Tapi kekuatan si nak ini masih agak lemah, tunggu sebentar lagi."
"Dia?"
Nanyun Yue ragu-ragu bertanya: "Apa yang ingin kau lakukan?"
"Sederhana!"
Zhang Tao tertawa: "Begitu dia mencapai Kasta Sembilan, akan kulemparkan dia ke Tanah Pertempuran Raja!"
"Hm?"
Keduanya bingung, apa gunanya melemparkan Fang Ping ke Tanah Pertempuran Raja?
Zhang Tao menjelaskan: "Kemungkinan besar Dua Raja belum mati, dan sangat mungkin bersembunyi di kedalaman Tanah Pertempuran Raja! Jika tidak ada kepastian sama sekali, Liang Bumi tak akan terus menjelajahi area itu.
Menurutku... Fang Ping masih memiliki hubungan dengan Tanah Pertempuran Raja.
Lempar dia masuk, biarkan dia mengacaukan situasi. Lebih baik lagi jika dia bisa membangunkan Dua Raja lebih cepat dan mengeluarkan mereka!
Menurut kalian, apa yang akan dilakukan pertama kali oleh Dua Raja jika benar-benar keluar?"
Zhang Tao tersenyum: "Pertama, jika Dua Raja belum pulih kekuatannya dan tetap bersembunyi di Tanah Pertempuran Raja, percayalah - Empat Kerajaan Besar Liang Bumi akan mengirim banyak pejuang ke sana.
Entah untuk mengepung atau bergabung dengan Dua Raja, yang pasti situasi tak akan damai.
Saat itu, mereka takkan sempat mengurus wilayah kita.
Kedua, jika Dua Raja telah pulih kekuatan...
Menurut kalian, apakah Raja Perintah dan yang lain akan rela menyerahkan kerajaan mereka?
Akankah Dua Raja rela tunduk pada mereka?
Omongan 'bersatu melawan musuh luar' itu omong kosong!
Bagi mereka, kita bukan ancaman serius. Justru konflik internal mereka sendiri peluangnya mencapai 90%!
Raja Perintah dan tua-tua itu sudah lama mengincar Jalan Inti Dua Raja. Percayalah, kemunculan Dua Raja justru akan memicu kekacauan besar di Liang Bumi, bukan peningkatan kekuatan!"
Ribuan tahun lalu sang Raja kembali, apakah ribuan tahun kemudian sang Raja akan tunduk bersujud?
Lihatlah moral kelompok di liang bumi itu, jangan berharap!”
Li Zhen mengerutkan alis: “Zhang Tao, jangan main-main! Jika mereka benar-benar bersatu, munculnya Dua Raja akan meledakkan kekuatan liang bumi!”
Zhang Tao tertawa: “Li Zhen, jangan bodoh! Menurutmu kita tidak sedang bertaruh sekarang? Tanpa Dua Raja, apakah kita mampu melawan liang bumi?
Sama saja tidak bisa!
Bahkan dengan Dua Raja, tetap bukan tandingan mereka, sebenarnya hasilnya sama saja.
Tapi, ketika Dua Raja mulai berkonflik dengan Kuil Raja Sejati sekarang, baru saat itulah kita mendapat secercah harapan!
Satu hasil pasti kalah!
Satu kemungkinan mendapat secercah harapan, mana yang kau pilih?”
Sorot mata Zhang Tao dalam: “Ini taruhan mereka tidak akur! Takdir manusia adalah bertaruh! Bagaimanapun hasil terburuknya, takkan lebih parah dari Dua Raja bersatu dengan mereka, kita cukup bunuh beberapa Raja Sejati. Tapi saat itu, apa masih penting berapa yang terbunuh?”
Li Zhen menarik napas dalam: “Menurutmu Fang Ping bisa melakukannya? Ingat, liang bumi dan kita telah menjelajahi Tanah Pertempuran Raja bertahun-tahun, tapi tak pernah menemukan lokasi Dua Raja...”
“Ngomong aja, perlu dicari?”
Zhang Tao mencemooh: “Istana kerajaan di medan dalam itu, tempat mayat hidup Level Puncak turun tangan dulu, 100% tempat mereka tertidur!”
“Daerah itu sangat berbahaya, pasti mati!”
“Aku tahu.”
“Lalu kenapa kau suruh Fang Ping bunuh diri?”
Zhang Tao tertawa: "Bagaimana bisa disebut bunuh diri? Jangan tidak percaya, si nak ini pergi, kemungkinan besar tidak sampai mati, malah lebih mungkin membuat Dua Raja muncul! Tentu saja, bertaruh nyawa, sekarang belum perlu buru-buru."
Dia masih agak lemah, tunggu sampai mencapai Kasta Sembilan dulu."
Kalau dia tidak pergi, suruh Yao Chengjun yang pergi. Yao Chengjun menguasai Istana Wan Yuan... Bisa jadi terkait dengan orang-orang di Tanah Pertempuran Raja dulu!"
Tak perlu takut, nanti kamu panggil Raja Penahan untuk menyambut. Cuma ribuan li jaraknya. Asal tidak mati di dalam, bisa kabur keluar, maka tidak ada masalah besar."
Li Zhen menatapnya dalam-dalam sambil mendesah lembut: "Kadang aku merasa hatimu lebih kejam dariku..."
Zhang Tao berbisik: "Kejam? Mungkin! Tapi Li Zhen, kau mungkin lupa sekarang sedang zaman apa! Zaman kehancuran bangsa!"
Fang Ping masih punya harapan mencapai Level Puncak. Jika dia tidak pergi juga tidak apa. Yao Chengjun... Perhatikan baik-baik. Dia berasal dari akademi militer. Di saat krusial, perintahmu lebih berpengaruh dariku. Suruh dia masuk menjelajahi!"
Jika dia musuh Dua Raja, mungkin bisa memicu kebangkitan mereka!"
Aku tidak ingin mengirim orang bunuh diri... Tapi bila benar-benar diperlukan, harus ada yang bersedia mati!"
Hari ini mereka, suatu hari nanti kita... Tinggalkan Bumi, mengembara di angkasa?"
Konyol!"
Bertahan di satu domain liang bumi? Lebih konyol lagi!"
Beberapa tahun kemudian, apakah kita akan menjadi manusia liang bumi atau penghuni Bumi?"
Lagipula, bagaimana mungkin membiarkan orang lain tidur nyenyak di samping ranjang kita?"
Saat itu tiba, apakah liang bumi akan membiarkan kita merebut satu domain lalu bertahan, menunggu kesempatan serangan balik?"
"Beberapa orang sih, terlalu naif. Sudah ratusan tahun umurnya, masih mikir apa."
Zhang Tao menggelengkan kepala, tersenyum sinis. "Entah nanti di hari itu, apa ada yang membenciku. Yang benci mungkin banyak... Tapi gapapa, Laozi juga gak peduli!"
Dalam benak Zhang Tao melintas bayangan-bayangan manusia. Lama kemudian, tiba-tiba ia tertawa: "Kadang kupikir lebih baik dulu tak mencapai Level Puncak."
Nanyun Yue dan Li Zhen terdiam.
Zhang Tao tertawa lagi: "Ngobrol sama kalian berdua membosankan. Dua si tua licik ini bisu aja. Nanti cari Fang Ping buat ngobrol. Barang sampah ini masih mau gantikan posisiku. Pengen kuserahkan, tapi dia masih kurang kejam... Masih hijau."
Zhang Tao berkata sambil tertawa: "Bagaimana kalau kita beri dia pelajaran keras? Biar menderita kerugian besar?"
Li Zhen enggan menghiraukannya. Lama baru berkata: "Jangan gila-gilaan. Kami pergi dulu. Jangan terlalu stres, Leluhur masih ada."
Zhang Tao tersenyum, bersandar di kursi tanpa bicara.
Nanyun Yue dan Li Zhen juga tak berlama-lama, segera pergi.
Begitu mereka pergi, Zhang Tao mendesah pelan. "Jangan terlalu stres? Aku kan bukan kalian berdua bego. Situasinya tidak optimis!"
Raja Perang si tua itu, kesombongannya keterlaluan!
Ngapain nekat bunuh Xuan Yu!
Dasar idiot! Kalau ganti aku, lebih baik selamatkan nyawa Xuan Yu.
"Dasar! Sudah kuingatkan sebelumnya. Si tua nekat pamer kemampuan. Cepat atau lambat kubunuh dia!"
Zhang Tao bergumam kasar. "Raja Perang si licik ini rencana apa lagi?"
“Sifat buruk ini, tidak bisakah diubah? Masih berani sialan mengumpatku?”
Merusak urusan besarku!
