Akhir Oktober, pemerintah mulai melakukan pembentukan potensi.
Tidak langsung mengumumkan kabar sejak awal.
Kabar itu pertama kali menyebar dari internet.
……
"Katanya game 《Invasi Dimensi Lain》 ini diadaptasi dari kisah nyata?"
"Jika benar ada dunia lain di alam manusia, apakah kalian masih ingin menjadi petarung?"
"Ada yang pernah nonton film 《Pertempuran Balas Dendam》 dan 《Penghancuran Dunia》 sebelumnya? Konon ada protokol aslinya?"
"Katanya banyak pejuang yang gugur di dunia lain, benar atau tidak?"
"Aku dengar..."
Di internet, kabar burung "katanya" bertebaran di mana-mana.
Kabar semakin menjadi-jadi.
Ribuan orang berdebat: Benar atau palsu?
Game ini nyata?
Film itu nyata?
Benarkah dunia lain itu ada?
Dengan berbagai kebingungan, perdebatan semakin sengit. Banyak orang meminta klarifikasi ke pemerintah: Benar atau tidak?
Terutama orang tua murid universitas bela diri, belakangan ini menelepon tiga kali sehari menanyakan anak mereka: Benar atau tidak?
Banyak yang telah menonton dua film yang baru dirilis.
《Pertempuran Balas Dendam》 mengisahkan pertempuran Kota Pintu Langit yang sangat mengerikan. Meski korban manusia tidak terlalu banyak, film ini tidak menampilkan petarung high-level sebagai tokoh utama.
Melainkan difokuskan pada petarung level rendah sampai menengah sebagai pemeran utama.
Dalam film, Si Gendut yang familiar gugur di dunia lain.
Seorang kekasih dari bintang petarung, gugur di dunia lain.
Ada yang mentornya tewas dalam pertempuran, ada yang saudara seperjuangannya gugur.
Mereka inilah tokoh utama film ini.
《Pertempuran Balas Dendam》 menceritakan perselisihan yang membalut sejarah 60 tahun, pertarungan dua kekuatan besar. Di awal film, teknik kilas balik digunakan untuk menggambarkan masa lalu.
Salah satu veteran bahkan menjadi benang merah dalam sejarah 60 tahun ini. Sebelum pertempuran besar, ia tewas di dunia lain.
Justru karena kejatuhan veteran inilah, serangkaian perubahan situasi terpicu.
Akhirnya,《Pertempuran Balas Dendam》 mengungkap klimaks: Master manusia menghancurkan Kota Pintu Langit!
Benar, Kota Pintu Langit.
Nama Universitas Bela Diri Kota Iblis mengalami perubahan, tapi nama Kota Pintu Langit tetap utuh. Yang tahu akan paham, yang tak tahu tetap tak mengerti.
Kisah heroik pemimpin sejati manusia dalam pertempuran ini juga ditampilkan dalam film.
Wu Kuishan dan Lü Fengrou, pasangan suami-istri yang putrinya gugur di dunia lain.
Li Changsheng, murid dari veteran tersebut, pernah nyaris tewas di tangan Wali Kota Pintu Langit dahulu kala.
Fang Ping muda, meski tak kehilangan keluarga di tangan warga Kota Pintu Langit, menyaksikan rektor gugur, guru dan teman sekelasnya tewas. Seluruh film juga menggambarkan perubahan psikologisnya.
Dari belajar bela diri hanya untuk menjadi kuat dan meraih hak istimewa, hingga akhirnya menjadi pahlawan yang memimpin manusia mengalahkan musuh.
……
Pemerintah sedang membangun momentum.
Ini juga pertama kalinya Fang Ping menonton kedua film tersebut.
Terakhir kali Zhang Tao mengatakan akan melakukan syuting, Fang Ping mengira masih butuh waktu lama, tak disangka sudah tayang begitu cepat.
Dipimpin negara, beberapa hal benar-benar terlalu mudah diselesaikan.
Selain itu, sebagian besar aktor yang terlibat syuting adalah petarung, efisiensi pun menjadi lebih tinggi.
Menyaksikan film tersebut, adegan-adegan bermunculan dalam benak Fang Ping.
Dari sekian kali turun ke liang bumi, pengaruh terbesar baginya tetap saat pertama kali turun.
Pertama kali turun ke liang bumi, dia menyaksikan banyak kematian - guru, murid, hingga veteran yang memimpin Universitas Bela Diri Kota Iblis selama 60 tahun.
Bukan hanya sang veteran, hari itu juga banyak master tua berlarian ke medan perang, gugur bersama musuh.
Saat itu, getarannya bagi Fang Ping sungguh luar biasa dahsyat!
Baru pada momen itulah Fang Ping benar-benar memahami makna sejati seorang master.
Saat negara dalam kesulitan, apa arti hidup mati seorang individu?
Latihan jalan pedang yang mencapai tingkat pemahaman dewa, dengan tawa lepas, bermurah hati menjemput maut!
Itulah tulang punggung umat manusia!
Hari itu, saat keluar dari liang bumi, seorang pejuang bergumam pilu: "Di gerbang ini tahun lalu, wajah manusia bersemu merah bersama bunga persik..."
Fang Ping merasakan kepedihan yang tak terucapkan, kesuraman yang tak tergambarkan.
Baru pada saat itulah dia benar-benar merasakan esensi seorang petarung!
Tanggung jawab!
Saat pertempuran besar pecah, yang kuat mengevakuasi yang lemah, memprioritaskan pemuda untuk pergi lebih dulu, bertarung hingga detik terakhir, hingga ujung hayat.
Sejak peristiwa itu pula, kemajuan Fang Ping melesat cepat.
Dalam waktu singkat, mencapai level delapan.
Kini, orang-orang yang dulu telah tiada. Yang muncul di layar bukan mereka, namun tetap membuat Fang Ping terdiam.
Ruang pemutaran tidak hanya diisi Fang Ping. Saat ini, beberapa orang lainnya juga terperangkap dalam kesunyian.
Tak tahu berapa lama berlalu, tiba-tiba Qin Fengqing tertawa: "Sutradaranya payah! Aktor yang memeranku terlalu lemah! Baru tingkat tiga, bahkan tidak bisa , hanya melayang-layang, ini rencana apa?!
Apa aku sebego itu?
Lagi pula, Laozi membunuh dengan sekali tebasan! Dasar, wajah tampan ini malah main-main, menebas puluhan kali tapi korban belum mati, ngapain sih!"
Qin Fengqing mengumpat cukup lama, merasa aktor ternama itu telah mencoreng namanya.
Level tiga mana bisa menjiwai semangat juang Pejuang level enam sepertinya?
Membunuh, mana ada caranya seperti itu!
Petarung mengayun golok harus cepat, tepat, kejam. Setiap tebasan bermaksud mematikan, bukan duel puluhan jurus bolak-balik!
Setelah menggerutu, ia membela diri: "Waktu itu aku tidak separah itu, hampir dibunuh? Omong kosong! Aku mendominasi sampai akhir, membunuh sampai tangan pegal, mana ada kejadian seperti itu!
Tambahan lagi, sutradara ini rencana apa lagi? Laozi sibuk membantai, mana sempat pacaran.
Malah dikasih pacar, pas pertempuran besar pacarnya teriak dan nangis... Idiot!"
Perempuan ini kalau sudah ikut bertarung, pasti juga membunuh musuh, sialan dia bukan orang bodoh, masa saat ini masih mengawasi saya?
Dia tidak takut dibabat sampai mati?
Tidak takut mengganggu implementasi kemampuan saya?
Singkatnya, sutradara film ini benar-benar brengsek, sama sekali ngomong apaan!”
Qin Fengqing menjelek-jelekkan film tersebut, Fang Ping dan Tengkorak Besi juga malas membalas.
Kalau tidak difilmkan begini, ada yang mau nonton?
Dari awal sampai akhir, cuma bunuh-bunuh-bunuh... Saat Pertempuran besar dulu, mana ada yang punya pikiran mengamati segitu banyak, bikin interaksi, kepala tertunduk cuma membunuh, film kayak gini kalau dibuat, pasti sepi penonton.
Sekarang dikasih adegan-adegan begini, baru ada yang mau beli tiket.
Di samping, Li Hantong memutar matanya, merendahkan: “Entah siapa yang waktu itu sampai jerit-jerit minta tolong ayah dan ibu, minta saya sama Lao Wang menyelamatkan! Harusnya difilmkan, biar orang tahu mulut aslimu, sekalian kasih tahu semua orang betapa tak tahu malunya kamu Qin Fengqing, sampai teriak-teriak ‘Tuhan selamatkan hamba’.”
Qin Fengqing wajahnya menghitam!
Brengsek si Tengkorak Besi ini, baik, saya catat utangmu ini, nanti tunggu saja, bakal saya usik tiap hari!
Li Hantong mengabaikannya, setelah selesai bicara, bertanya: “Kenapa tidak ada Jiao mereka?”
Fang Ping tertawa: “Normal, jangan beri kesan kalau monster liang bumi adalah bagian wilayah kita, itu baru masalah besar sesungguhnya!
Monster ya monster, harus seganas dan sekejam itu!
“Sekarang ini, beberapa orang tidak bisa berpikir mendalam. Begitu dikatakan ini adaptasi dari kisah nyata, langsung menganggap monster liang bumi adalah pihak mereka. Kalau nanti jadi petarung, turun ke liang bumi, masih punya pikiran untuk bersatu dengan kelompok itu, menurutmu apa akibatnya?”
“Mati.”
Li Hantong tersadar, nyaris lupa hal ini.
Kalau benar-benar memberi kesan pertama yang salah ke semua orang, nanti saat bertemu bangsa monster, orang-orang bodoh ini mengira bisa berkomunikasi... Bersiaplah mati!
Fang Ping tidak melanjutkan topik ini. Ia menatap Li Hantong dengan penasaran, “Ngomong-ngomong, aku baru tahu orang tuamu masih hidup... Maaf kalau langsung bilang. Tapi sepertinya belum pernah kau sebutkan, Tengkorak Besi, apakah orang tuamu juga petarung?”
Dalam film, ada siluet Tengkorak Besi dan Lao Wang.
Termasuk masa kecil mereka yang meninggalkan rumah, mencari terobosan jalan pedang, hingga akhirnya ikut Pertempuran besar, semua ada narasinya.
Li Hantong tersenyum lebar, “Ngomong aja, tentu orang tuaku masih hidup! Tapi petarung yang sudah mencapai tingkat pemahaman seperti kita terlalu sibuk, mana ada waktu banyak untuk pulang dan berkumpul dengan keluarga.
Ayahku petarung level empat, sebenarnya anggota komando militer, menjabat sebagai komandan di komando militer Ibu Kota.
Ibuku petarung level tiga... Sekarang sudah naik ke level empat, tidak bekerja di pemerintah, punya perusahaan sendiri.
Kau juga tahu, di Liang Bumi Ibu Kota sini pertempuran besar jarang terjadi. Kalau ada, itu pertempuran tingkat tinggi. Jadi posisi ayahku relatif aman.” Li Hantong menatap Fang Ping, “Kamu juga kan? Keluargamu ada di Shanghai, sudah lama tidak pulang.”
Fang Ping tertawa ringan: "Aku memang tidak pulang, itu karena di rumah masih ada si bungsu yang manja. Melihat dia sering pulang, aku jadi tidak pulang lagi, lagipula urusan juga banyak. Kamu, luangkan waktu untuk lebih sering menjenguk orang tua. Ayah ibumu petarung, lebih berbahaya."
Li Hantong mengangguk, lalu tersenyum: "Lao Wang lebih beruntung, keluarganya lengkap! Katanya orang tua dan mertuanya tinggal di lantai yang sama..."
"Ha ha ha..."
Beberapa orang di ruang pemutaran tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Qin Fengqing menyeringai: "Kalau Lao Wang dengar mungkin akan marah besar. Jangan lupa, calon istrinya itu sangat perhatian padanya... Liat tidak adegan di film?
'Senior, jangan pergi', 'Senior, aku menunggumu'...
Ha ha ha..."
Qin Fengqing tertawa lepas. Dalam "Pertempuran Balas Dendam", adegan Wang Jinyang tidak banyak.
Tapi di "Penghancuran Dunia" yang merupakan pertempuran Tiannan, Lao Wang-lah tokoh utamanya, setidaknya secara relatif.
"Penghancuran Dunia" bercerita tentang petarung muda yang berlatih keras untuk menyelamatkan gurunya, menyusup ke markas musuh dengan risiko nyaris mati sembilan kali.
Jadi dalam "Penghancuran Dunia", adegan Lao Wang cukup banyak.
Tentang calon istri kecilnya juga muncul beberapa kali.
Fang Ping dan yang lain tidak bisa menahan tawa. Qin Fengqing menambahkan: "Kalau diumbar ke publik kali ini, kita masih lumayan. Ibuku walau tidak tahu detail situasiku, tapi tahu aku pasti ke liang bumi. Fang Ping, justru orang tuamu kalau tahu..."
Fang Ping tersenyum, lalu mendesah pelan, "Apa kau kira orang tua dan senior kita benar-benar bodoh? Sebenarnya mereka sudah lama tahu beberapa hal, hanya tidak mengatakannya saja.
Membuatmu mengira mereka tidak tahu, padahal dalam hati sudah sangat jelas.
Lebih baik diumbar ke publik, setidaknya dalam film, keberadaan Tak Terkalahkan-ku tidak terlalu berbahaya."
Setelah berkata, Fang Ping menambahkan, "Sudah, jangan bahas ini lagi. Dalam beberapa hari kita akan koordinasi dengan pemerintah untuk promosi."
Fang Ping mengetuk meja pelan-pelan, "Setelah promosi ini selesai, aku akan masuk liang bumi..."
"Anda mau masuk liang bumi?"
Li Hantong mengerutkan kening, "Ke liang bumi mana? Situasimu sekarang sangat berbahaya..."
"Bahaya atau tidak bahaya sama saja. Tanpa status buronan pun liang bumi tetap ingin membunuhku. Tapi aku tidak bisa terus menginap di permukaan, kalau tidak, kapan lagi bisa latihan?
Ke liang bumi kali ini, pertama, untuk menyendok lebih banyak keuntungan.
Kedua... aku ingin mencoba memasuki Zona Terlarang."
Ekspresi wajah mereka berubah drastis!
Masuk Zona Terlarang?!
Zona Terlarang adalah tempat yang benar-benar sangat berbahaya!
Di wilayah seluas itu, ada ratusan Raja Sejati!
Tidak seperti di domain luar, seberbahaya apapun tidak ada Raja Sejati yang bisa masuk wilayah.
Pejuang level Kasta Sembilan sulit membunuh Fang Ping. Kemampuan kaburnya cukup baik, ditambah sepatu tempur Kasta Sembilan di kaki, Kasta Sembilan lemah hampir mustahil membunuhnya.
Ancaman nyata bagi Fang Ping justru datang dari pejuang kekuatan inti.
Sedangkan di domain luar, jumlah pejuang kekuatan inti tidak banyak.
Mengambil contoh liang bumi Shanghai, Wali Kota Pintu Langit dan Pohon Pintu Langit termasuk yang kuat. 11 tahun lalu Wali Kota Pintu Langit bahkan belum menginjakkan kaki di jalan harapan, dan baru saja memasuki jalan harapan belum lama ini.
Ini sudah dianggap sebagai kelompok yang sangat kuat, karena dia terus bertempur melawan petarung manusia.
Adapun wali kota lainnya, pejuang jalan harapan kurang dari setengah jumlahnya.
Di domain luar, keamanan Fang Ping relatif lebih terjamin.
Tapi begitu masuk ke Zona Terlarang, benar-benar pejuang bertebaran di mana-mana.
Zona Terlarang terlalu luas!
6 miliar kilometer persegi!
600 kali ukuran Tiongkok!
Meski kepadatan penduduk tidak seperti Tiongkok, menurut penuturan Zhang Peng dulu, populasi Zona Terlarang hanya sekitar seratus miliar, tapi ini belum menghitung bangsa monster.
Lagipula, manusia tidak banyak memahami Zona Terlarang, seratus miliar itu hanya klaim Zhang Peng.
Berapa banyak pejuang kuat di Zona Terlarang?
Berapa Raja Sejati?
Berapa Kasta Sembilan?
Semua ini hampir tidak diketahui manusia. Masuk ke Zona Terlarang selain ke Tanah Pertempuran Raja, pergi ke tempat lain sama dengan cari mati.
Bahkan Level Puncak pun tidak bisa!
Li Hantong menarik napas dalam-dalam: "Untuk apa kamu masuk Zona Terlarang sekarang?"
"Pertempuran besar akan segera datang. Mengenal diri dan musuh, mencari beberapa informasi."
Fang Ping tersenyum: "Selain itu, bukankah Zona Terlarang memburuku? Maka aku akan masuk terang-terangan, memukul pipi mereka dengan keras..."
Li Hantong tidak bisa berkata-kata: "Kamu cari kerjaan ya? Soal intelijen, Menteri Zhang dan yang lain pasti tidak buta sama sekali."
"Belum tentu."
Fang Ping menggelengkan kepala: "Lao Zhang dan kawan-kawan juga tidak bisa masuk. Paling-paling mendapat informasi dari penjaga di Tanah Pertempuran Raja, daerah lain mana mungkin mereka tahu?
“Selain itu, aku harus melihat sejauh mana persiapan Empat Kerajaan Besar.”
“Jika Pertempuran besar benar-benar meledak, tapi kita tidak tahu kekuatan musuh, lalu apa artinya semua keributan ini?”
“Satu-satunya yang kita tahu sekarang adalah Kerajaan Tanaman Siluman memiliki 49 Raja Sejati - begitulah propaganda mereka, tapi apakah benar demikian?”
“Raja Sejati juga ada yang kuat dan lemah, apakah mereka tahu ini?”
Qin Fengqing memandangnya dengan curiga seperti rubah: “Kau masuk ke sana hanya untuk mengintip intel? Ini bukan gaya khasmu, Fang Ping. Sebenarnya mau apa kau masuk Zona Terlarang?”
Fang Ping menjilat bibirnya sambil tersenyum: “Mau dengar kebenaran?”
“Tentu!”
“Sederhana. Manfaatkan momentum kerjasama baru antara Kerajaan Tanaman Siluman dan Yaoming yang baru saja membuka retakan, aku mau masuk untuk melakukan satu transaksi besar-besaran. Biar dua Wangting itu tidak mudah bekerja sama!”
Fang Ping menarik napas dalam-dalam: “Sebenarnya ide ini juga ada di benak Lao Zhang dan yang lain, tapi mereka tidak punya metode atau kemampuan untuk melakukannya.”
“Dua Wangting bekerja sama, mana mungkin tidak menimbulkan tekanan?”
“Saat ini masih ada jarak di antara mereka, terutama setelah kejatuhan Raja Sejati Yaoming baru-baru ini. Situasi kedua belah pihak seperti bara dalam sekam.”
“Tapi kalau tidak ada yang mengganggu, tidak ada yang menambahkan minyak ke api, orang-orang tua ini pasti bisa menahan diri!”
“Jika mereka bertahan, badai akan berlalu tanpa konsekuensi.”
“Tapi kalau kita beri sedikit ‘bumbu’ sekarang, pasti tidak akan selesai mudah!”
“Kalau kita bisa membunuh beberapa tokoh penting, kedua pihak mungkin akan saling menghabisi sampai otak berceceran!”
Li Hantong segera mengerutkan alis: "Fang Ping, tidak semudah itu! Petarung liang bumi tahu kau bisa mengubah aura..."
Fang Ping tersenyum: "Tapi mereka tak tahu aku bisa menyusup ke Zona Terlarang! Di area Gunung Penjagal, mereka tak bisa masuk dan kita juga tak bisa masuk! Jadi jika aku muncul di Zona Terlarang, tak ada yang akan menyangka!"
"Bagaimana caramu masuk?"
Fang Ping menatap Qin Fengqing dengan senyum sinis. Qin Fengqing tertegun sejenak, lalu bergumam: "Maksudmu... kompetisi tahunan petarung muda?"
Li Hantong di sampingnya bertanya bingung: "Apa?"
Qin Fengqing menjelaskan: "Dulu saat aku dan Fang Ping menambang di liang bumi, orang ini menyamar sebagai petarung liang bumi dan berhasil mengorek banyak intel.
Di kota-kota benteng liang bumi, khususnya kediaman penguasa Kota Yaokui, mereka mengadakan kompetisi tahunan petarung muda setiap tahun.
Jenius yang berprestasi akan dikirim ke Zona Terlarang.
Waktu itu dia sudah bilang ingin menyamar sebagai petarung liang bumi untuk ikut kompetisi dan masuk ke sana..."
Qin Fengqing ingatannya sangat baik, sampai sekarang tak melupakan hal ini.
Begitu Fang Ping menyebut, dia langsung teringat dan bertanya: "Kota Yaokui akan mengadakan kompetisi petarung muda?"
Fang Ping tertawa: "Sepertinya! Intel terbaru dari liang bumi Shanghai menyebut para petarung muda dari kota-kota kecil dan desa sekitar Kota Yaokui mulai berduyun-duyun berkumpul di sana!
Seleksi jenius di Kota Yaokui umumnya untuk realm menengah, petarung tingkat rendah biasanya tidak ikut.
Menurut kalian, kalau aku ikut, bukankah itu akan mudah sekali..."
“Wajahmu di sini...”
Qin Fengqing belum selesai bicara, tiba-tiba Fang Ping mulai menggosok-gosok pipinya dengan kuat. Sesaat kemudian, penampilan Fang Ping berubah!
Qin Fengqing tertegun, lama baru berkata: "Bagaimana caramu melakukannya?"
"Sederhana."
Fang Ping tertawa: "Sebenarnya tidak terlalu sulit. Petarung level delapan umumnya bisa melakukannya, hanya tidak perlu saja."
Saat ini, Fang Ping sangat mirip dengan Qin Fengqing.
Fang Ping menjelaskan: "Apa itu Golden Body? Pejuang Tubuh Emas sudah setara dengan dewa, fisiknya luar biasa kuat. Kekuatan itu dibangun dari fleksibilitas tubuh yang bisa berubah-ubah, memperbarui anggota tubuh, bahkan terlahir kembali dari setetes darah!"
"Selama energi intiku tak musnah, kemampuan spiritualku utuh, dan materi abadi masih ada... Meski tersisa setetes darah, aku bisa beregenerasi!"
"Tentu ini butuh waktu dan materi abadi dalam jumlah besar."
"Inilah hakikat Pejuang Tubuh Emas!"
"Mengubah susunan sel sebenarnya tidak sulit, prinsipnya mirip memecah energi vital. Memecah sel bahkan lebih mudah daripada memecah energi vital."
"Selama bertapa beberapa hari ini, sambil memecah energi vital, aku menemukan trik ini."
"Dibanding operasi plastik, ini perubahan alami yang jauh lebih hebat!"
"Tapi bagi petarung, mengubah wajah tidak berguna. Begitu aura terpancar, perubahan apapun akan ketahuan."
"Tapi aku... berbeda!"
Fang Ping tersenyum sinis: "Di level delapan, kemampuan Golden Body-ku benar-benar seperti ikan di air! Bayangkan jika aku membunuh Feng Miesheng, menyamar sebagai dirinya, lalu menghabisi Ji Yao... Bukankah itu akan sangat menarik?"
Li Hantong masih mengerutkan kening: "Sekali masih bisa, tapi beberapa kali, orang lain juga tidak bodoh, mana mungkin tidak tahu ada masalah?"
Fang Ping tersenyum: "Santai saja. Setelah sekali, lain kali meski aku tidak mengganggu, mereka sendiri pasti waspada terhadap orang sekitar!
Akan berpikir, jangan-jangan orang ini adalah Fang Ping yang menyamar?
Apalagi kalau tidak ketahuan, lebih bagus lagi. Biarkan dua Wangting saling berseteru, timbul kecurigaan, meski hanya sementara, bisa membuat kita lebih ringan."
Fang Ping melanjutkan: "Kali ini tidak mengajak kalian, urus saja urusan masing-masing. Aku juga tidak akan memberi tahu banyak orang, lebih baik katakan aku masih bertapa.
Aku percaya pada kalian, makanya membahas ini.
Kalau sampai diketahui sekte sesat dan dibocorkan, aku akan dalam masalah.
Masalah tungku besar Qin Fengqing waktu lalu, meski sudah diselidiki tuntas, tetap harus waspada. Untuk catatan rahasia selanjutnya, gunakan transmisi suara kemampuan spiritual.
Selain Lao Zhang dan kawan-kawannya yang bisa menguping tanpa suara, yang lain tidak mampu.
Lagipula Level Puncak tidak akan terus-terusan melakukan ini. Kalau Lao Zhang dan kawan-kawannya menyebarkan kemampuan spiritual ke sini, kita mungkin tidak sadar, tapi Level Puncak lain pasti tahu.
Jadi begini cara menjaga rahasia lebih aman!"
Keduanya mengangguk.
Qin Fengqing berpikir sejenak: "Kau mau menyusup ke Kota Yaokui? Tidak semudah itu. Kompetisi tahunan petarung muda Kota Yaokui pasti punya kriteria ketat..."
"Bunuh saja yang memenuhi syarat, lalu ambil alih identitasnya."
Fang Ping berkata dengan ringan: "Hal yang sederhana! Tapi ini butuh koordinasi, harus membuat Kota Yaokui sedikit kacau. Kalau tidak kacau, akan lebih mudah membuka kedok.
Tapi kalau sudah kacau, segalanya jadi mudah!
Karena Universitas Bela Diri Kota Iblis akan mengambil alih liang bumi Shanghai, dan komando militer juga setuju, setidaknya kita harus meraih kemenangan pembuka!
Masih terlalu banyak petarung di Kota Yaokui, masih ada dua level delapan!
Level tujuh juga banyak. Jika kita memanfaatkan kesempatan ini untuk membunuh sejumlah musuh, segalanya akan jauh lebih mudah.
Selain itu, aku tidak bisa menyamar sebagai yang terlalu lemah, sebaiknya yang berada di puncak Tingkat Enam!
Lebih baik lagi jika keluarganya memiliki anggota level delapan-sembilan!
Kalau statusnya rendah, mengingat sifat buruk petarung liang bumi, tak ada yang akan menghiraukanmu!
Jika aku membunuh cucu Wali Kota Yaokui dan menggantikannya, bahkan di Zona Terlarang pun aku akan punya status tertentu.
Jadi, kita harus mengumpulkan intel dulu, sekalian... membunuh senior dari orang yang ingin kugantikan!
Kalo nggak, terlalu familiar akan mudah ketahuan.
Bahkan jika tidak membunuh, setidaknya melukai parah mereka, membuat kedua pihak tidak punya waktu untuk kontak, baru sesuai dugaan ku.
Saat ini aku sulit turun ke liang bumi, dan kondisi belum memungkinkan. Qin Fengqing, Anda dan Tengkorak Besi yang bertugas melakukan ini, kumpulkan intel dan persiapkan segalanya.
Setelah aku kembali dari Zona Terlarang, kita akan membersihkan total Kota Yaokui. Aku sudah lama mengincar batang bunga matahari besar itu."
Li Hantong merenung sejenak: "Bagaimana kalau... aku ikut juga?"
“Sudahlah, Begitu kau berjarak satu li dariku, kedokmu pasti terbongkar! Apa kita bisa terus nempel setiap hari? Begitu terpisah di Zona Terlarang, bukan cuma kau yang ketahuan, aku juga ikut kena batunya. Itu baru masalah. Kalau mau pergi, lebih baik aku sendiri yang pergi.”
Fang Ping berbicara sambil menghitung dalam hati: “Begitu masuk, harusnya kita habisi beberapa tokoh penting. Menurut kalian, apa perlu kita bicarakan dengan Lao Zhang?”
“Lebih baik dibicarakan. Setidaknya di saat krusial, jika kedokmu terbongkar masih ada yang menjemputmu.”
Li Hantong berkata serius: “Kalo nggak, bahkan jika kau kabur sampai ke Gunung Penjagal, belum tentu bisa kembali dengan selamat.”
“Menteri Zhang memang sangat kuat. Jika dia turun tangan di saat genting, bisa menyelamatkan nyawamu.”
“Selain itu, kita juga harus mendengarkan saran menteri. Rencanamu mengacaukan dua Wangting ini mungkin tidak sesuai dengan strategi dan ekspektasi mereka. Jika malah merusak segalanya, masalahnya jadi lebih besar!”
“Itu juga benar.”
Fang Ping mengetuk-ngetuk meja perlahan, setelah beberapa saat berkata: “Untuk sementara begini dulu, detailnya kita bicarakan nanti. Sebenarnya, ada satu tujuan lain dalam perjalananku kali ini...”
Mata Fang Ping menyipit: “Aku ingin memastikan apakah teknik latihan otak inti sudah bocor ke Zona Terlarang!”
Keduanya mengerutkan kening. Saat ini Lao Zhang hanya membagikannya ke petarung terpercaya.
Jika sampai menyebar ke Zona Terlarang... itu pertanda masalah serius.
Lao Zhang bilang tidak memberikannya pada Zhao Xingwu. Entah benar atau tidak, setidaknya itu menunjukkan keyakinannya bahwa Zhao tidak akan membocorkannya ke zona terlarang.
“Selama belum menyebar di sana masih baik-baik saja. Tapi jika sudah, berarti ada masalah dalam daftar penerima teknik saat ini.”
Melihat ekspresi serius kedua orang itu, Fang Ping tersenyum kecut: "Cuma mau melihat-lihat, belum tentu seperti itu. Lagipula, kali ini aku akan tinggal lebih lama di sana. Sejujurnya, setiap masuk liang bumi, waktuku selalu singkat, selalu buru-buru dikembalikan orang."
Meski sering turun ke liang bumi, tapi durasi tinggalnya benar-benar tak banyak.
"Kali ini sambil pergi ke Zona Terlarang, aku juga ingin menikmati lingkungan liang bumi, menikmati pemandangan indah..."
Qin Fengqing memutar matanya, "Hanya kamu yang bisa ngomong begitu."
