Bersamaan dengan transaksi Fang Ping dan kawan-kawan.
Kerajaan Qingyang, Kediaman Penguasa.
Aula Utama Kediaman Penguasa.
Layar kristal raksasa terpampang di depan para hadirin. Saat ini, puluhan pejuang berkumpul di aula.
Di layar tersebut, terlihat alun-alun tempat Fang Ping dan rombongan berada.
Para penonton mengamati beberapa saat, seorang pemuda berkata sambil tertawa kecil: "Benda konyol ini lumayan. Siapa yang punya ide ini? Rasanya cukup menarik."
"Belajar dari Tanah Kebangkitan."
Seorang petarung berkata dingin: "Tanah Kebangkitan memang tidak punya apa-apa selain sampah-sampah tak berguna semacam ini."
"Tanah Kebangkitan? Yang diajarkan Sang Maha Paus itu?"
"Benar."
"Lumayanlah. Tapi tanpa suara, masih kalah praktis dibanding deteksi Jiwa Abadi."
"Deteksi Jiwa Abadi mudah dirasakan orang. Konversi visual ini lebih tersembunyi. Kalau bisa dipromosikan besar-besaran, di Penghubung domain luar termasuk Gunung Penjagal!"
Seseorang bersuara tegas: "Nanti jika petarung kebangkitan tidak menyadari, kita bisa pilih momen terbaik untuk menghancurkan mereka sekaligus!"
Di depan kerumunan, Feng Miesheng tersenyum: "Sulit. Pemasangan besar-besaran merepotkan. Butuh waktu lama, perlu Raja Sejati mengkristalisasi dengan Jiwa Abadi lalu dikonversi. Menipu yang di bawah realm Raja Sejati masih bisa, yang setara sulit."
"Lebih tersembunyi, pihak lain mungkin tak sadar. Apalagi di Gunung Penjagal yang sudah terkristalisasi Jiwa Abadi Raja Sejati, mereka mungkin tak merasakan."
"Itu masuk akal."
Feng Miesheng tertawa: "Kalau bisa diaplikasikan besar-besaran, pasti menarik. Setiap gerak-gerik Pejuang Raja Sejati dari Tanah Kebangkitan termonitor. Jika ada kesempatan, mungkin kita bisa membunuh beberapa Raja Sejati!"
Saat mereka berdiskusi, Li An bersandar di kursi besarnya sambil berkata malas-malasan: "Kita bisa membuatnya, apakah Tanah Kebangkitan belum pernah?"
Feng Miesheng tersenyum dingin: "Bagaimana jika dibuat? Kekuatan mereka tidak menyamai kita. Mereka tak bisa datang ke Wangting, mana mungkin memantau gerakan Wangting? Sedangkan domain luar, perbandingan kekuatannya pun sangat timpang. Meski mengamati setiap gerak-gerik kota di domain luar, apa gunanya? Beranikah mereka melakukan serangan ofensif?"
Baru saja kata-kata itu terucap, seorang pemuda bangsawan di kerumunan tiba-tiba mencemooh: "Mengapa tidak berani? Kudengar wilayah selatan ketujuh berkali-kali diserang, wilayah selatan ke-18 bahkan langsung dihancurkan, pejuang level Jenderal Dewa di wilayah selatan ke-11 dibantai habis... Feng Miesheng, kalau orang lain yang bicara begitu masih bisa dimaklumi, tapi kamu? Lupakan saja."
Wajah Feng Miesheng membeku. Ia menatap pemuda itu dengan dingin: "Hua Yu, apa maksudmu?"
Pemuda bernama Hua Yu itu tetap menyunggingkan senyum sinis: "Maksudku apa? Tidak bisakah kau pahami? Feng Miesheng, gunakan waktumu untuk berlatih lebih giat. Jangan setiap hari hanya sibuk pamer ke sana kemari."
"Komandan level pertengahan, pantaskah kau menggantikan posisi Raja sekarang?"
"Dari 16 orang, kau yang paling lemah. Li An saja jauh lebih kuat darimu. Dengan kualifikasi apa kau merebut posisi Raja?"
Di sampingnya, Li An berkerut wajahnya mendengus: "Hua Yu! Ayahanda belum wafat! Belum giliran kalian membicarakan ini di hadapan saya!"
Hua Yu tetap santai: "Li An, aku tak bermaksud lain. Tapi kondisi fisik Raja sedang tidak baik, masih harus mengurusi urusan Wangting. Kami hanya ingin meringankan sedikit tekanan Raja agar tidak terlalu kelelahan."
"Selain itu, kami tidak seperti beberapa orang yang... meski Raja telah berkorban begitu besar untuk Wangting, tetap saja kami selalu mengingatnya dalam hati."
Beberapa orang, belum tentu demikian, sangat sombong dan dominatif, bahkan ketika sampai di istana kerajaan, tetap bertindak sewenang-wenang!
Sebelumnya di Tanah Pertempuran Raja, bahkan membuat kerugian besar bagi keluarga-keluarga, ratusan calon komandan jenius musnah dalam sekejap.
Jika bukan karena ini, mengapa harus merekrut jenius dari domain luar ke Wangting lagi? Orang-orang ini toh bukan dilatih sejak kecil, kami juga tidak memahami mereka, harus diseleksi ulang..."
Ekspresi wajah Feng Miesheng menjadi pucat!
Pewaris takhta kerajaan, sekarang bukan hanya dia seorang, melainkan 16 orang, ada yang kuat ada yang lemah.
Yang terkuat bahkan memiliki kekuatan setara Kasta Sembilan lemah!
Yang lemah, itu seperti dirinya yang baru mencapai level tujuh pertengahan.
Tapi di antara 16 orang ini, seperti Li An yang tidak punya dukungan Raja Sejati, ayahnya juga akan segera runtuh, tentu tidak punya harapan.
Yang lain, sebagian memiliki kekuatan tidak lemah, tapi latar belakang kurang kuat, mana mungkin mudah naik jabatan.
Tapi dia berbeda, kakeknya adalah Raja Feng, dan Raja Feng masih punya banyak koneksi di Kuil Raja Sejati yang mendukung keluarga Feng.
Kekuatannya mungkin agak kurang, tapi saat Raja Wangting runtuh nanti, dia mungkin sudah mencapai realm Venerable.
Realm Venerable mewarisi posisi Raja Wangting tidak terlalu lemah.
Setelah menduduki takhta beberapa tahun, dia bisa cepat memasuki realm Jenderal Dewa, bahkan memahami jalan sumber dengan cepat.
Tapi di antara 16 orang ini, bukan berarti benar-benar tidak ada saingan.
Contohnya Hua Yu di hadapannya ini!
Pihak lain juga keturunan Raja Sejati, tentu saja leluhur Raja Sejati Hua Yu memiliki hubungan darah lebih dari tujuh delapan generasi dibandingnya, statusnya tidak semulia dirinya.
Feng Miesheng geram dalam hati, tapi semakin membenci Fang Ping!
Kalo Fang Ping tidak membunuh begitu banyak jenius di Tanah Pertempuran Raja dulu, setidaknya dia punya puluhan petarung level komandan di bawah komandonya sekarang.
Kalo Paman Raja tidak mati, bahkan di realm Jenderal Dewa, paman itu termasuk pejuang kuat yang bisa jadi penopangnya.
Sekarang paman sudah tiada, dia tak bisa selalu mengandalkan Raja Feng. Terlalu sering minta bantuan hanya akan membuatnya terlihat tidak kompeten dan mengecewakan sang raja.
Membayangkan ayahnya sendiri... Feng Miesheng mendengus sinis.
Ayahnya sama sekali tak bisa diandalkan. Sampai sekarang bahkan belum memasuki realm Venerable, membuat Feng Miesheng kesal setengah mati. Kalo nggak begitu, buat apa repot-repot.
Meski Raja Feng masih punya tiga Jenderal Dewa, mereka punya tugas masing-masing. Domain kerajaan Feng sangat luas, mencakup 9 kota kerajaan.
Saat ini, dua jenderal bertugas sebagai penguasa dua kota besar, satu lagi berada di Kuil Raja Sejati untuk menerima perintah langsung.
Untuk urusannya sendiri, dia cuma bisa memerintah beberapa petarung realm Venerable.
Kali ini Feng Miesheng memilih diam saat Hua Yu menantangnya.
Di antara yang hadir, ada perwakilan dari Delapan Sekte Dewa dan Dua Belas Dinasti.
Banyak anggota kekuatan bawahan yang tewas dalam insiden terakhir, membuat banyak pihak tidak puas padanya.
Pembahasan Hua Yu tentang insiden di Tanah Pertempuran Raja jelas-jelas berbahaya.
Melihat Feng diam, Hua Yu tersenyum lalu beralih ke layar raksasa: "Tahun ini domain luar menyambut total 4.700+ orang, 1.600+ di antaranya prajurit elite."
Tapi banyak dari orang-orang ini adalah sampah, diselundupkan oleh beberapa Wali Kota domain luar, yang benar-benar pernah melihat darah, mungkin kurang dari setengah.
Kali ini ada 8 dinasti, 6 sekte ilahi, dan 62 kota kerajaan yang datang ke sini.
Kalian semua silakan pilih berdasarkan penilaian masing-masing.
Aku juga melihat beberapa kandidat, jangan berebut denganku..."
Hua Yu tersenyum sambil mengucapkan beberapa kalimat dengan tenang.
Sebagai pewaris takhta, membangun kekuasaan di bawah komandonya adalah suatu keharusan.
Dia adalah pejuang level delapan, dan sekarang memiliki banyak petarung kuat di bawahnya.
Tapi semakin banyak semakin baik, harus memilih mereka yang berpotensi mencapai level tinggi untuk bergabung, mengisi pasokan darah baru, agar kekuasaannya semakin kuat.
Ketika Raja akhirnya runtuh, kekuatan pasukan di bawahnya juga akan menjadi salah satu pertimbangan standar.
Lihat Feng Miesheng ini, dia hampir tidak punya petarung kuat di bawahnya. Meski jadi Raja, bisakah dia memerintah dunia?
Tanpa garis keturunan langsung yang mengabdi, menjadi Raja pun hanya akan jadi boneka.
Perwakilan dari berbagai dinasti dan sekte segera melihat ke layar raksasa, mengawasi beberapa orang, sepertinya sudah membuat pilihan.
Feng Miesheng juga mengawasi layar, kali ini dia harus merekrut darah baru juga.
Dari 16 pewaris, kekuatannya yang paling lemah, pasukan di bawahnya juga yang paling kecil.
Tak lama, Feng Miesheng melihat Kuiming yang mondar-mandir di kerumunan.
Prajurit tahap tinggi, tidak terlalu kuat. Bahkan di Wilayah Selatan Ketujuh pun bukan yang terkuat - masih ada 3 petarung puncak di sana.
Kali ini, petarung tingkat komandan sementara tidak banyak.
Untuk yang sudah mencapai puncak level prajurit elite, jumlahnya cukup—dari 1600 orang, setidaknya ada 100 lebih.
Namun setelah mengamati sejenak, Feng Miesheng akhirnya memandangi Kui Ming.
Dalam hati, ada perhitungan: Orang ini berani menyerang realm Venerable meski masih di level prajurit elite. Bahkan di Wangting, hanya segelintir yang berani melakukan hal seperti ini.
Jika dilatih dengan baik, saat mencapai level komandan, bukankah dia akan berani melawan Jenderal Dewa?
Orang seperti ini punya nyali besar dan kemampuan tempur yang solid.
Selama bisa menaklukkannya, dia akan menjadi pedang tajam yang ampuh.
Seringkali petarung level komandan langsung gemetar ketakutan melihat Jenderal Dewa—orang seperti itu tidak bisa diandalkan di saat krusial.
Sementara Feng Miesheng mengamati, Li An yang duduk di singgasana juga memperhatikan.
Prajurit elite memang biasa saja, tapi petarung kuat selalu bermula dari yang lemah.
Dalam memilih jenius dari domain luar ini, fokus utamanya bukan pada kekuatan saat ini—yang lemah masih bisa berkembang—tapi pada potensi terpendam.
"Kui Ming punya kekuatan dan potensi bagus, ditambah keberanian yang memadai. Yang penting, dia bukan sekadar pemberani tanpa strategi..."
Li An juga merenung: Dari pemberian cairan kehidupan pagi tadi, terlihat jelas orang ini tidak benar-benar gegabah.
Tapi orang jenis ini juga tidak mudah sepenuhnya tunduk.
Sambil berpikir, Li An dalam hati tersenyum: Kui Ming cukup lihai membaca situasi, tidak sepenuhnya sembrono, tapi kalau disebut punya kedalaman pikiran, belum tentu.
Kalau benar-benar licik, seharusnya dia tidak membunuh Merah Qimu hari ini.
"Apalagi saya sendiri adalah putra Raja, lebih bisa menahan diri darinya dan juga memiliki kekuatan yang lebih besar."
Orang ini masuk ke Wangting, tak punya sanak saudara, kalau tidak mengandalkan diri sendiri lalu mau bergantung pada siapa?
"Lebih baik bukan sekadar orang gegabah, yang kuhasilkan bukan cuma sebilah golok. Terlalu bodoh malah mudah merusak segalanya."
Lagipula, orang ini adalah yang dia sendiri yang pergi ke wilayah selatan ketujuh untuk menjemput.
Tentang fondasi Kui Ming, itu juga sangat dipahaminya.
Ayahnya Kui Luo sepertinya punya hubungan baik dengannya, dan Kui Luo hanya memiliki satu putra ini. Mungkin nanti bisa menjemput Kui Luo masuk, sehingga akan ada tambahan satu petarung terkuat realm Venerable.
Petarung realm Venerable di Wangting memang banyak, tapi kalau dibagi-bagi jadi tidak banyak.
Ingin menaklukkan orang-orang ini, tantangannya sangat besar.
Sedangkan dari sisi Kui Luo, begitu Kui Ming ditaklukkan, Kui Luo secara alami akan condong ke kita.
……
Orang-orang di aula utama masih terus mengamati.
Di sisi Fang Ping, dia berhasil menukar banyak barang berguna.
Orang-orang domain luar berkumpul, produk khasnya benar-benar melimpah.
Sebelumnya, Fang Ping tahu yang berguna untuk petarung kelas 4-5 hanya Buah Bai Cui dan Bunga Meridian, kali ini menemukan beberapa jenis buah energi baru.
Bahkan ada yang menukar esensi kehidupan!
Tapi jumlahnya tidak banyak dan harganya sangat mahal, Fang Ping memilih tidak menukarnya.
Setelah menukar beberapa barang, Fang Ping kembali ke lokasi semula. Saat ini, Jin Yuhuai ternyata belum pergi.
Melihat Fang Ping kembali, dia tersenyum lebar: "Barang-barang yang ditukar Kakak Kui ini sepertinya tidak banyak membantumu..."
Fang Ping berkata datar: "Belum pernah lihat, tukar beberapa untuk kenang-kenangan. Nanti saat kembali ke wilayah selatan ketujuh, baik untuk dikembangbiakkan maupun dikoleksi, semuanya bagus."
"Ini juga benar."
Jin Yuhuai tersenyum: "Saudara Kui ternyata sependapat denganku. Ngomong-ngomong, kemana rencana perjalanan Saudara Kui kali ini?"
"Bagaimana denganmu?"
"Tentu saja aku ingin pergi ke Kota Tumbuhan Surgawi!"
Jin Yuhuai tidak menyembunyikan: "Pergi ke ibu kota kerajaan, mungkin awalnya sulit, tapi lebih mudah berkenalan dengan tokoh-tokoh penting. Kesempatannya lebih banyak."
"Di domain luar, orang seperti kita seumur hidup paling hanya mencapai level komandan, paling hanya sekitar realm Venerable."
"Ingin masuk tingkat Raja..."
Fang Ping mengerutkan kening: "Hati-hati bicara! Di sini harus bilang realm Jenderal Dewa!"
Jin Yuhuai buru-buru tersenyum: "Terima kasih atas tegurannya! Bagi kita, masuk realm Jenderal Dewa hampir mustahil. Hanya di Wangting ada harapan! Tapi Raja Sejati sulit ditemui, apalagi menjadi murid mereka."
"Wangting dan ibu kota kerajaan adalah tempat para Raja Sejati aktif."
"Kuil Raja Sejati katanya dekat ibu kota kerajaan. Mungkin ada kesempatan mengunjungi Kuil Raja Sejati..."
"Bahkan jika cuma menyajikan teh di Kuil Raja Sejati, tetap lebih baik daripada ke dinasti atau sekte dewa."
"Sayangnya, Kuil Raja Sejati sama sekali tidak menerima orang. Hanya bisa mencari kesempatan..."
Jin Yuhuai datang lebih awal dari Fang Ping, pengetahuannya lebih banyak. Ekspresinya penuh penyesalan.
Dia juga petarung level enam, setara dengan Fang Ping yang berada di tahap tinggi tingkat enam.
Petarung seperti ini, bahkan di domain luar juga termasuk pejuang level tinggi, apalagi di dunia manusia, itu sudah setara dengan Sang Master.
Tapi saat ini, dia lebih memilih pergi ke Kuil Raja Sejati untuk menyajikan teh dan menuangkan air!
Ada puluhan Pejuang Raja Sejati di sana!
Di sana, kesempatan sangat banyak. Jika dipilih oleh Raja Sejati dan diambil sebagai murid, mungkin bisa cepat naik pangkat menjadi komandan, pangkat Jenderal Besar juga tidak jauh, bahkan berpeluang menjadi Jenderal Dewa.
Mendengar perkataannya, Fang Ping dalam hati tersentuh, tersenyum berkata: "Apakah Kuil Raja Sejati letaknya dekat ibu kota kerajaan? Aku benar-benar tidak tahu, kukira Kuil Raja Sejati ada di dalam ibu kota kerajaan."
"Bukan begitu. Ibu kota kerajaan adalah kediaman Raja. Raja juga tidak mau... ehem, Anda pasti mengerti.
Jika berada di tempat yang sama, mudah menimbulkan masalah.
Tapi jaraknya tidak terlalu jauh.
Lagipula ibu kota kerajaan terlalu ramai, para bangsawan Raja Sejati membutuhkan ketenangan, jadi mereka menjauhi keramaian dan mengisolasi diri."
Fang Ping mendengarkan sebentar, memandangnya dengan curiga seperti rubah, berkata datar: "Saudara Jin, mengapa memberitahu semua ini pada Kui?"
Jin Yuhuai tersenyum: "Sulit menemukan teman seperjalanan, jadi sedikit mengobrol. Lagipula, Saudara Kui dan aku berasal dari domain yang berdekatan, mungkin masih ada kesempatan bertemu lagi.
Nanti jika Domain Kuno berhasil ditembus, saat kita kembali ke domain luar, mungkin kita sudah menjadi wali kota di wilayah masing-masing, menyandang gelar raja dan leluhur!
Saat itu tiba, mungkin kita bisa membentuk markas dan berperang bersama..."
"Jin Yuhuai memang banyak pertimbangan. Dua domain yang berdekatan, di tengahnya terdapat Domain Kuno. Begitu Domain Kuno tertembus, tak ada lagi penghalang. Saat itu tiba, mereka bisa saling melintas."
"Orang-orang dari domain luar seperti mereka, jika tidak mendapat kesempatan di Wangting, lalu mencapai level Kasta Sembilan sementara posisi Wali Kota kerajaan kosong, banyak yang akan merencanakan pembangunan kota di domain luar atau langsung merebut posisi wali kota."
"Banyak wali kota di domain luar sebenarnya berasal dari Zona Terlarang."
"Tentu, ada juga orang domain luar yang datang berlatih ke Zona Terlarang lalu pulang setelah meraih pencapaian."
Fang Ping tersenyum menanggapi: "Saudara Jin benar-benar berpikir jangka panjang."
"Tentu! Jika kita bergabung ke sekte dan perguruan yang sama, kita akan menjadi saudara seperguruan. Dibandingkan orang luar, rekan seperguruan tentu lebih bisa dipercaya."
Jin Yuhuai tertawa: "Kulihat aura mematikanmu mendidih, Saudara Kui. Dari semua yang hadir di sini, tak banyak yang bisa menyaingi aura pertarunganmu. Meski ada yang mengaku dari garis depan medan perang melawan Tanah Kebangkitan, tapi tubuh mereka tak berbau darah sama sekali. Sampah seperti itu mana bisa dibandingkan dengan kita..."
Sorot mata Fang Ping berubah halus, ia tersenyum: "Saudara Jin sering berperang di domain luar?"
"Tentu!"
Jin Yuhuai membanggakan diri: "Di domain luar, di Kota Jinmu, kami sudah bertahun-tahun berperang melawan Tanah Kebangkitan! Meski petarung kebangkitan sulit dihadapi, tapi mereka bukan tak terkalahkan..."
Jin Yuhuai terus memuji diri sendiri tentang berapa banyak pejuang level tinggi yang dibunuhnya, berapa banyak musuh yang dihancurkannya.
Fang Ping hanya mengerutkan kening halus.
"Jin Yuhuai memang memiliki aura Bunuh, tapi tidak terlalu kuat. Apa orang ini cuma membual?"
"Di liang bumi Dongwu, pertempuran tidak terlalu sering. Menurut omongannya, dia sendirian sudah membunuh belasan petarung level enam!"
"Omong kosong!"
"Di liang bumi Dongwu memang ada belasan level enam yang gugur, mana mungkin Fang Ping tidak tahu?"
"Level enam bukan sayuran pasar! Usia Jin Yuhuai masih muda, menjadi level enam pasti belum lima tahun!"
"Lima tahun membunuh belasan level enam? Kau anggap aku bodoh?"
Fang Ping terus menyahut sambil berpikir.
Semakin lama mengobrol, hati Fang Ping mulai bergelora.
Jin Yuhuai sangat memahami dunia manusia!
"Dia bahkan tahu Universitas Bela Diri Dongwu, Universitas Iblis, Kantor Gubernur Dongwu, juga Raja Militer dan Raja Kegelapan!"
Ini tidak wajar!
Urusan Level Puncak saja, bahkan saat Fang Ping di realm menengah pun belum sepenuhnya paham.
Jin Yuhuai malah tahu!
Gelar seperti Raja Militer dan Raja Kegelapan baru diketahui setelah mencapai realm tinggi.
"Sekalipun seniornya adalah pejuang, kecuali dia Raja Sejati, belum tentu tahu."
Tiba-tiba Fang Ping menatap mati-matian Jin Yuhuai yang hanya mengernyit bingung, lalu tersenyum: "Ada apa, Saudara Kui?"
Fang Ping berkata datar: "Barusan kau bilang... Raja Militer dari Tanah Kebangkitan suka menguping rahasia?"
"Iya..."
Hati Fang Ping bergelombang dahsyat!
"Dasar keparat!"
"Situasi apa ini?"
“Pejuang Level Puncak seperti Zhang Tao juga masih menjaga muka. Tak banyak yang tahu kalau dia suka menguping.”
“Meski banyak yang tahu di Universitas Bela Diri Kota Iblis, tapi yang mengetahui kebiasaan Lao Zhang mewariskan hal ini memang jarang. Hanya Fang Ping dan kawan-kawannya yang sering berinteraksi dengannya yang tahu kebiasaan unik ini.”
“Sebagian besar pejuang bergelar master pun tidak mengetahui rahasia ini.”
“Dari ratusan master di Tiongkok, sebagian besar memandang Zhang Tao sebagai menteri yang baik hati, seorang veteran yang ramah.”
“Hanya segelintir master yang sering berinteraksi dengannya yang tahu keunikan Lao Zhang.”
“Tapi Jin Yukhuai ini sampai tahu!”
“Omong kosong!”
“Ada manusia yang berhubungan dengan Jin Yukhuai!”
“Itu pun dari lingkaran inti kekuasaan!”
“Sekte sesat?”
“Apa anggota sekte sesat tahu kebiasaan Lao Zhang?”
“Atau pihak lain?”
“Apa ada pengkhianat di lingkaran inti?”
“……”
Fang Ping merasa resah, tapi tetap tersenyum: “Bagaimana Anda tahu ini? Urusan Pejuang Raja Sejati bukanlah hal yang bisa kita sentuh.”
Jin Yukhuai batuk kecil, menjawab: “Ayahku yang memberitahu.”
“Ayahmu adalah...”
“Komandan Pasukan Perang Suci Kota Kayu Mu.”
Fang Ping mengangguk paham. Posisinya mirip dengan kakek Hong Qiamu. Kui Luo adalah Komandan Pasukan Pengawal, sedangkan kakek Hong Qiamu memimpin pasukan operasi eksternal.
“Tapi meski ayah orang ini level delapan, seharusnya tidak tahu situasi seperti ini.”
“Apa Jin Yukhuai mengira aku tidak berpengalaman atau bagaimana?”
"Jika yang memilih adalah orang dari domain luar, mungkin tidak akan berpikir banyak. Sebagai petarung garis depan yang berperang melawan Tanah Kebangkitan, tahu hal-hal seperti ini untuk apa?"
Tapi Fang Ping tidak lupa, baru setahun yang lalu, kedua belah pihak sebenarnya tidak memiliki komunikasi.
Setidaknya di domain luar tidak ada!
Komunikasi yang sebenarnya terjadi baru-baru ini, setelah bahasa liang bumi dipopulerkan, baru ada pertukaran antara kedua belah pihak.
Tapi pertukaran seperti ini saat ini masih terbatas pada realm tinggi.
Petarung level rendah sampai menengah belum bisa menguasai bahasa dengan cepat.
"Orang ini bermasalah! Di negeri ini, wilayah Dongwu liang bumi mungkin muncul pengkhianat! Ngomong-ngomong, dia sebelumnya melakukan banyak transaksi obat, bahkan jika manusia kalah, dari mana petarung level enam seperti dia bisa dapatkan begitu banyak obat!"
Fang Ping sebelumnya belum mempertimbangkan banyak hal, sekarang baru merasa masalahnya sangat serius.
Sebenarnya apa situasi di Dongwu liang bumi?
Saat Fang Ping memikirkan ini, Jin Yuhuai juga merasakan deg-degan di jantungnya.
Ada apa?
Apa aku salah bicara?
Tidak ada yang salah kan?
Cuma mencari topik obrolan santai, masak sampai menimbulkan masalah?
Jangan-jangan terbongkar?
Tapi orang ini dari wilayah selatan ketujuh, aku dari wilayah selatan keenam, tidak saling kenal, pihak lain juga tidak tahu apa-apa kan?
Bukankah aku hanya melakukan beberapa transaksi dengan petarung Tanah Kebangkitan?
Tidak apa-apa kan?
Petarung Tanah Kebangkitan semuanya orang miskin, aku cuma menjual kembali beberapa barang, tidak dianggap membantu musuh kan?
Meski berpikir begitu, hati Jin Yuhuai tetap gelisah.
Terlalu banyak bicara pasti ada yang bocor!
Untuk apa aku bicara hal-hal seperti ini!
“Beberapa tahun ini, aku memanfaatkan transaksi dengan petarung kebangkitan untuk mengeruk banyak keuntungan. Ayah yang terhormat memiliki belasan keturunan, saudara-saudaraku sangat banyak. Sebagian besar adalah anak-anak yang dilahirkan Ayah di masa muda. Beberapa di antaranya bahkan sudah memiliki cucu yang lebih tua dariku.”
“Dengan begitu banyak orang, meskipun aku anak kandung Ayah, sumber daya yang kudapat setiap tahun sangat minim.”
“Dalam keadaan terpaksa, dan secara kebetulan, akhirnya bisa terhubung dengan petarung kebangkitan. Dengan memanfaatkan produk khas dari Tanah Kebangkitan dalam transaksi di kerajaan, aku memperoleh sumber daya besar-besaran yang membuatku cepat mencapai tahap tinggi prajurit.”
“Orang-orang di kerajaan mengira aku yang membunuh petarung dari Tanah Kebangkitan dan merampas hasilnya.”
“Dia bilang sudah membunuh puluhan petarung level enam... Bukan omong kosong.”
“Dia benar-benar melaporkan prestasi seperti itu!”
“Bagaimanapun juga, petarung kebangkitan yang 'dibunuhnya' tak pernah lagi terlihat.”
“Di kerajaan, jasanya sangat dihargai. Dia mendapat banyak hadiah dan perhatian dari banyak pihak, sehingga memperoleh kuota masuk ke Zona Terlarang kali ini.”
“Kalo nggak, meski dia anak pejuang level delapan, masih banyak yang statusnya lebih tinggi di kerajaan saat ini.”
“Orang ini sepertinya tidak mempercayaiku... Pantas mati! Seharusnya aku tidak membicarakan ini! Apa harus dibunuh untuk menutup mulut?”
“Jin Yuhuai merasa gelisah. Cuma membocorkan skandal Raja Militer, apa itu salah?”
“Bukankah ini hal yang sudah diketahui umum?”
“Sementara Jin Yuhuai merencanakan pembunuhan tutup mulut, Fang Ping justru berpikir untuk mencari kesempatan menangkap orang ini dan memaksa pengakuan!”
“Ada yang tidak beres!”
“Mungkin ada pengkhianat di liang bumi Dongwu!”
Bahkan catatan rahasia Lao Zhang dibocorkan, status pengkhianat ini mungkin cukup tinggi!
"Jangan sampai aku tahu siapa! Kalo nggak, mati kau!"
Fang Ping yang sedang merenung tetap melanjutkan percakapan dengan Jin Yuhuai. Jin Yuhuai juga terus mengujinya, ingin tahu apakah dirinya sudah dicurigai.
Keduanya saling menyimpan niat tersembunyi, saling menguji satu sama lain.
Fang Ping bahkan mengincar bungkusan Jin Yuhuai - begitu banyak batu energi. Membunuhnya... sepertinya bisa dapat untung besar!
Orang ini menjual kembali obat-obatan ilegal, sudah meraup banyak keuntungan.
